Anda di halaman 1dari 2

BAB XII

KESIMPULAN

Berdasarkan tinjauan kondisi operasi, pengadaan bahan baku, dan keberadaan


pabrik sejenis, sistem EOR termal dengan energi nuklir ini termasuk beresiko sedang.
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem EOR termal dengan energi nuklir dengan kapasitas produksi 20.000
barel/hari ini membutuhkan panas yang snagat tinggi yang didadapatka dari panas
sisa oleh pembangkit listrik energi nuklir setempat.
2. Dari hasil studi kelayakan pabrik melalui evaluasi ekonomi, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
a. Total Capital Investment yang dibutuhkan untuk mendirikan pabrik adalah
sebesar Rp 1.009.211.854.222,18 yang terdiri dari fixed capital sebesar
Rp710.332.029.077,44 dan working capital sebesar Rp 299.427.377.229,05.
b. Total Production Cost yang dikeluarkan oleh pabrik adalah sebesar
Rp1.063.112.340.806,48 yang terdiri dari manufacturing cost sebesar
Rp867.649.352.024,13dan general expenses sebesar Rp195.462.988.109,35.
Profit before taxes yang diperoleh adalah sebesar Rp 210.553.284.487,12 dan
setelah dikenai income taxes sebesar 50% maka diperoleh profit after taxes
sebesar Rp 105.276.642.243,56

c. Return On Investment before tax ( ROIb ) sebesar 29,64 % dan Return On


Investment after tax (ROIa) sebesar 14,82 %. Nilai ( ROIb ) minimum untuk
pabrik dengan tingkat resiko rendah adalah sebesar 11 % dan untuk resiko
tinggi sebesar 44 % (Aries and Newton, 1955).
d. Pay Out Time before tax ( POTb ) sebesar 2,52 tahun dan Pay Out Time after
tax ( POTa ) sebesar 4,03 tahun. Nilai ( POTb ) maksimum untuk pabrik
dengan tingkat resiko rendah adalah 5 tahun dan untuk resiko tinggi 2 tahun
(Aries and Newton, 1955).

e. Faktor Lang sebesar 4,83, nilai ini sesuai dengan nilai faktor Lang umum di
indonesia yaitu 4,50 – 5,00
f. Discounted Cash Flow Rate on Return ( DCFRR ) sebesar 24,64 %. Nilai ini
lebih besar dari 1,5 kali suku bunga bank saat ini (nilai suku bunga bank saat
ini sekitar 12%).
g. Break Even Point ( BEP ) sebesar 41,26 % dengan Shut Down Point ( SDP )
sebesar 20,93 %. Nilai ini masuk kedalam kisaran Break Even Point ( BEP )
untuk industri kimia yaitu sebesar 40-60%.

Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi ekonomi di atas, maka sistem eor termal
denga energi nuklir dengan kapasitas 20.000 barel/hari layak untuk dikaji lebih
lanjut.

Anda mungkin juga menyukai