8
8
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Angka yang ditulis di bawah reaksi adalah bilangan oksidasi unsur tersebut.
Dilepasnya elektron oleh suatu unsur selama oksidasi ditandai dengan
meningkatnya bilangan okidasi unsur itu. Dalam reduksi, terjadi penurunan
bilangan oksidasi karena diperolehnya unsure itu. Dalam reduksi, terjadi
penurunan bilangan oksidasi karena diperolehnya oleh unsure tersebut. Dalam
reaksi di atas, logam Mg dioksidasi dan ion H+ direduksi (Mulyani, 2013).
2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum oksidasi biologi adalah tabung reaksi,
pipet, penangas air, gelas kimia.
2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum oksidasi biologi adalah ragi roti,
larutan pati, larutan sukrosa, larutan glukosa, larutan laktosa, larutan NaOH encer,
susu segar, susu pasteurisasi, larutan metilen biru, larutan formaldehida, larutan
H2O2, larutan perafenildiamin, larutan asam askorbat, dan potongan pisang.
a. Uji Peragian
Ragi
Digerus
Tabung reaksi
Diamati
Hasil
b. Uji Schardinger
2 Tabung reaksi
Dicampur
Hasil
c. UjiReaksi Peroksidase
3 Tabung Reaksi
Ditambahkan 5 ml susu
Tabung no. 2
Tabung no. 3
Semua tabung
Hasil
d. Uji Efek Antioksidan dari Vitamin C
2 Gelas kimia
Gelas kimia 1
Ditambahkan air
Gelas kimia 2
Hasil
BAB III
PEMBAHASAN
Pada uji peragian ini diadapatkan ragi sebanyak 1 gram. Proses fermentasi
menghasilkan CO2, pada data hasil yang didapatkan diketahui bahan Glukosa
memiliki kadar CO2 paling tinggi karena glukosa merupakan gula monosakarida
yang merupakan struktur paling sederhana yang paling mudah terfermentasi. Bau
etanol yang muncul dikarenakan proses fermentasi yang terjadi. Pada hasil
percobaan ini bau yang paling menyengat adalah pada laktosa.
Pada hasil uji schardinger ini didapatkan hasil warna biru dari susu segar lebih
memudar sedangkan pada susu pasteurisasi warnanya tidak beruba. Alasannya
adalah karena kandungan peroksidase yang dihasilkan mikroba patogen lebih
sedikit daripada susu segar tanpa pasteurisasi seingga indikator metilen blue tidak
terlalu banyak perubahan. Proses pasteurisasi sendiri bertujuan untuk membunuh
bakteri tetapi tidak dapat membunuh spora.
Tujuan uji peroksida ini adalah untuk membuktikan adanya enzim peroksidase di
dalam susu segar. Fungsi dari pemanasan adalah untuk menghilangkah bakteri
yang ada dalam susu namun tidak dapat membunuh atau membunuh spora. Selain
itu pemanasan digunakan untuk mengetauhui suhu optimal. Parafenildiamin
adalah nama lain dari vitamin C, fungsinya penambahan parafenildiamin pada uji
ini adalah sebagai indikator yang akan menunjukkan perubahan warna jika
bereaksi dengan gas oksigen hasil oksidasi H2O2. Kemudian ditambahkan H2O2
sebagai uji peroksidase yang menghasilkan perubahan warna. Dari uji peroksidase
ini dapat diketahui kualitas dan kelayakan dari susu dan pengaruh susu setelah
dilakukan pemanasan dengan suhu yang bervariasi.
4.1.4 Uji Efek Antioksidan dalam Vitamin C
Pada buah pisang jika sudah dipotong maka warna akan berubah menjadi coklat,
perubahan tersebut disebut browning yang disebabkan karena kerusakan jaringan
pada protoplasma sel sehingga fenolase terlepas dari organelnya dan menjadi
aktif. Secara umum, mekanisme antioksidasi yang dilakukan vitamin C adalah
memperlambat laju autooksidasi dengan berbagai mekanisme di luar mekanisme
pemutusan rantai autooksidasi dengan pengubahan radikal ke bentuk lebih stabil.
Dalam uji praktikum ini tidak ada perubahan warna yang seharusnya berubah
menjadi kecoklatan. Hal ini dikarenakan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah pada reaksi peragian semakin banyak
fermentasi maka semakin banyak CO2 yang dihasilkan dan mengakibatkan isapan
ibu jari. Pada uji schardinger, susu yang dipasteurisasi tidak mengalami perubahan
karena kandungan peroksidase yang dihasilkan mikroba petogen lebih sedikit
daripada susu segar. Pada uji peroksidase, di dalam susu segar terdapat enzim
peroksida namun tidak pada susu yang telah dipanaskan karena pada susu yang
terpasteurisasi peroksidasi yang dihasilkan mikroba patogen sudah berkurang.
Pada uji efek antioksidan dari vitamin C, Vitamin C dapat berperan sebagai
antioksidan karena merupakan reduktor yang kuat.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA