Anda di halaman 1dari 2

http://fpik.bunghatta.ac.id/berita-7-budidaya-kuda-laut.

html
Halaman 1/2

Budidaya Kuda Laut


Kategori: Informasi Fakultas
Minggu 10 Juni 2007 - 11:01:34

Pemeliharaan Induk

Induk kuda laut yang diperoleh di alam dipelihara di bak beton 5 m3 di laboratorium. Di dalam bak dibuatkan tempat bertengger
berbentuk prisma (piramid) dari bambu. Pemberian pakan 2-3 kali sehari adlibitum yaitu pada pagi, siang dan sore hari, berupa udang
rebon dan udang jambret.

Pemijahan dan Pengeraman

Kuda laut dapat memijah secara alami di bak terkontrol, telur hasil pijahan akan dierami oleh induk jantan. Setelah terjadi pemijahan,
induk jantan dipisahkan atau tetap bersama dengan induk yang lain. Lama pengeraman lebih kurang 10 hari. Sebaiknya induk
dihindarkan dari hal-hal yang menyebabkan stress yang mengakibatkan juwana dikeluarkan sebelum waktunya (premature) sehingga
tidak mampu bertahan hidup lebih lama.

Kelahiran Juwana

Induk jantan yang sudah mengerami telur pada hari ke-9 dipindahkan ke bak lain yang telah disiapkan sebelumnya. Pada hari ke-10
juwana akan dikeluarkan dari kantung jantan. Pengeluaran juwana umumnya pada malam hari. Setelah seluruh juwana dikeluarkan,
induk jantan dipindahkan ke bak pemeliharaan induk.

Padat Penebaran

Juwana dapat dipelihara di tempat terlindung maupun yang terkena sinar matahari langsung. Pemeliharaan di bak beton maupun di
bak fibreglass memberikan hasil yang cukup baik. Pada penebaran juwana umur 1 hari (D 1) adalah 1-5 ekor/liter.

Penyiapan dan Pemberian Pakan

1. Nauplii Copepoda

Nauplii Copepoda dapat digunakan sebagai pakan awal juwana kuda laut umur 1 - 15 hari. Copepoda dapat dikultur di air laut (25-30
ppt) ditambah pupuk organik selama 5-8 hari. Nauplii Copepoda dipanen dengan plankton net 60 mikron.

2. Artemia

Nauplii artemia baru diberikan setelah juwana berumur 14 hari. Cista artemia dapat ditetaskan dalam fibreglass, yang pada bagian
bawahnya berbentuk kerucut dan berwama terang, diisi air laut bersih dan diberi aerasi kuat. Telur akan menetas setelah 19-24 jam
pada temperatur kamar.

3. Fitoplankton

Fitoplankton, misaInya Tetraselmis atau jenis lain, dapat di tambahkan ke dalam bak pemeliharaan. Kepadatan fitoplankton dapat
bervariasi sesuai kebutuhan, 50-300 ribu sel/ml untuk Tetraselmis. Penambahan fitoplankton selain berperan penting untuk
http://fpik.bunghatta.ac.id/berita-7-budidaya-kuda-laut.html
Halaman 2/2

memperbaiki kualitas air juga berfungsi untuk pakan copepoda dan artemia.

Pengganti Air dan Penyiponan

Penggantian air dilakukan setiap hari mulai hari ke-3 sebanyak 5-50% sampai umur 30 hari. Sebelum dilakukan penggantian air
terlebih dahulu dapat dilakukan penyiponan untuk membersihkan kotoran dan sisa pakan yang mati dan mengendap di dasar bak.
Bila kotoran dan sisa pakan yang mati tidak dibuang akan membusuk dan mengakibatkan menurunnya kualitas air. Penyiponan
hendaknya dilakukan dengan hati-hati, untuk menghindari teraduknya kotoran. Sebaiknya pengudaraan dihentikan terlebih dahulu
selama penyimpanan.

Sumber: Demersal Edisi April 2007

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2019 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Univ. Bung Hatta
Tidak diperbolehkan memperbanyak atau melakukan penulisan ulang, kecuali telah mendapatkan ijin dari Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Univ. Bung Hatta dan dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang
disertakan dalam setiap dokumen.

Anda mungkin juga menyukai