Terdapat perbedaan mekanisme antara gerak aktif dan gerak pasif pada bakteri. Gerak
aktif merupakan gerak bakteri disebabkan karena adanya rotasi flagel. Flagel merupakan
struktur kompleks yang tersusun atas berbagai macam protein diantaranya ada flagelin yang
menyebabkan flagela memilikian berbentuk menyerupai tabung cambuk serta protein
kompleks yang memanjangkan membran dan dinding sel untuk membentuk motor. Hal
tersebut yang menyebabkan flagela dapat berotasi. Flagela terdiri dari tiga bagian, yaitu basal
(pangkal) yang berhubungan dengan membrane plasma, Hook yang berukuran pendek dan
filament yang berbentuk seperti benang, dengan panjang yang dapat melebihi panjang
tubuhnya (Tarigan, 1988).
Bakteri dengan pergerakan pasif bisa juga disebut bakteri atrik berdasarkan letak dan
jumlah flagel pada sel bakteri menurut Dwidjoseputro (1978). Bakteri dengan pergerakan pasif
yaitu yang tidak memiliki flagel, pergerakannya dengan benturan molekul ataupun partikel
disekitarnya. bakteri yang tidak memiliki alat gerak akan bergerak bila ada kontak terhadap
benda padat (Dakuni, 2001). Ada beberapa bakteri dengan peregerakan pasif diantaranya ada
kelompok sianobakteri, miksobakteri dan kelompok bakteri lain, maupun Spirochaeta.
(Schlegel, 1994).
Hasil yang terjadi pada perlakuan koloni bakteri nomer 1, tidak adanya pergerakan pada
koloni bakteri nomer 1 disebabkan karena bakteri tersebut memiliki gerak pasif atau gerak
Brown. Hanya bakteri kecil yang memperlihatkan pergerakan Brown, sedangkan bakteri yang
berukuran besar pergerakannya kecil sekali atau tidak ada sama sekali (Fardiaz, 1993). Tidak
adanya pergerakan pada koloni bakteri nomer 1 dimungkinkan karena ukuran bakteri yang
relatif besar sehingga pergerakannya tidak terlalu tampak. Gerak Brown (Brownian motion)
merupakan gerakan berpindah tempat melalui pergerakan benda, partikel ataupun molekul
yang terjadi di sekitarnya, seperti pergerakan yang disebabkan oleh pergerakan molekul air
(Volk, 1988). Tumbukan atau benturan dari molekul ataupun partikel disekitar bakteri dapat
menyebabkan suatu gerakan dari bakteri. Tumbukan yang terjadi merupakan lenting sempurna,
artinya tenaga kinetik molekul pelarut dan pertikel koloid sama tetapi karena partikel koloid
lebih besar, oleh sebab itu gerakannya lebih lambat jika dibandingkan dengan molekul pelarut
(Fariaty, 1995).
Daftar Rujukan
Schlegel, Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Tarigan, Jeneng. 1988. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Volk, Swisley A & Margargareth F Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.