TINJAUAN PUSTAKA
Manfaat:
1. menghindarkan terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan dalam bentuk keluhan maupun
keberatan dari para pemangku kepentingan (stakeholder)
2. memberikan perlindungan terhadap unit Eselon I sebagai akibat kegagalan manusia,
proses dan system
3. meningkatkan efisiensi, reputasi, tingkat kepercayaan, dari para pemangku kepentingan
(stakeholder)
4. meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang resikoyang dihadapi organisasi
5. mengurangi kejadian mengejutkan yang memerlukan biaya besar
6. meningkatkan menejemen sumber daya
7. meningkatkan transpalansi dalam proses pengambilan keputusan
8. membentuk organisasi yang lebih perhatian dan memiliki persiapan yang lebih matang
dalam nenghadapi resiko
F. Konteks perubahan
Dalam kaitannya dengan konteks perubahan Balogun dan Hailey dalam bukunya yang
berjudul Exploring Strategic Change (2004) merumuskan suatu model berupa kaledoskop
perubahan yang merupakan fitur fitur atau aspek kontekstual yang perlu dipertimbangkan
dalam memutuskan suatu perubahan, fitur tersebut yaitu
1) Time: seberapa cepat perubahan diperlukan? Apakah organisasi dalam keadaan krisis
atau apakah itu terkait dengan pengembangan strategi jangka panjang?
2) Scope: tingkatan perubahan yang bagaimana yang dibutuhkan? Penyesuaian atau
trasformasi? Apakah perubahan mempengaruhi seluruh organisasi atau hanya sebagaian
3) Preservation: aset, karakteristik, praktik organisasi apa yang perlu tetap dijaga dan
dilindungi selama perubahan
4) Diversity: apakah staf dan profesional dan divisi dalam organisasi bersifat homogen
atau lebih beragam dalam hal nilai nilai, norma, adan perilaku?
5) Capability: apa tingkatan kemampuan organisasi, manajerial, dan personal untuk
melaksanakan perubahan?
6) Capacity: seberapa besar sumber daya yang mampu diinvestasikan oleh organisasi
dalam perubahan yang diajukan terutama dalam hal keuangan, SDM, dan waktu.
7) Readiness for Change: Seberapa siap anggota organisasi dalam melakukan perubahan?
Apakah mereka menyadari akan kebutuhan perubahan dan termotivasi untuk
melaksanakan perubahan?
8) Power: apakah kekuasaan diberikan dalam organisasi. Seberapa besar kebebasan hak
dalam memilih yang dibutuhkan oleh unit untuk berubah, dan yang dimiliki oleh
pimpinan perubahan?
H. Proses Perubahan.
1. Mencairkan: melibatkan penghancuran cara normal orang yang melakukan sesuatu-
mmemutuskan pola,kebiasaan,dan rutinitas sehingga orang siap untuk menerima
alternatifbaru(hersey, Blanchard) atau mengurangi kekuatan untuk mengurangi status
quo, menciptakan kebutuhan akan perubahan, meminimalisasi tantangan terhadap
perubahan seperti memberikan masalah proaktif. Contoh :Refresing,kegiatan_kegiatan
baru.
2. Memindahkan: mengembangkan perilaku, nilai dan sikap yang baru. Membekukan
kembali:akan terjadi jika prilaku baru sudah menjadi bagian dari kepribadian
seseorang.dengan cara memperkuat, mengevaluasi, dan membuat modifikasi konstruktif.
I. Konsep Perubahan.
1. First order change : berlangsung terus menerus & bukan perubahan besar bagi
keseluruhan organisasi.
2. Second order change: perubahan radikal semua organisasi.
L. Kegagalan Perubahan
1. Manajer tidak menguasai prinsip manajemen perubahan.
2. Manajer tergoda pada “solusi mudah” dan “perbaikan cepat”.
3. Manajer tidak menganggap penting aspek budaya dan kepemimpinan dalam perubahan.
4. Manajer mengabaikan aspek manusia dalam mengelola perubahan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan
umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik
dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan.
Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan prakte
keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan dan sistem pendidikan dan
pelatihan keperawatan yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.
Monica, elaine L.la. 1998. Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan. Jakarta : EGC
http://agung.blog.stisitelkom.ac.id/files/2011/11/Konsep_Manajemen_Perubahan_dan_Tantanga
n_dan_Transformasi_Perguruan_Tinggi_menghadapi_Globalisasi.pdf
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga pembuatan karya tulis yang berjudul ”Manajemen Resiko Dalam
Adapun pembuatan tulisan ini bertujuan untuk mendiskusikan Manajemen Resiko Dalam
klinis yang lebih baik dalam memberikan kontribusi positif sistem pelayanan kesehatan secara
optimal.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan yang telah disusun ini masih banyak
terdapat kekurangan di dalam penulisannya, baik di dalam penyusunan kalimat maupun di dalam
teorinya, mengingat keterbatasan dari sumber referensi yang diperoleh penulis serta keterbatasan
penulis selaku manusia biasa yang selalu ada kesalahan. Oleh karena itu, penulis membutuhkan
kritik dan saran. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis