Disusun Oleh :
dr. Muhammad Dicky Hidayattullah
Pembimbing:
dr. Wan Rita Mardhiya
karunia, dan rahmat yang diberikan Allah SWT dalam menempuh Internship di
tugas penulisan Mini Project dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan Kelas Ibu
4. Bidan Nazira, Bidan Fitrin, Bidan Tika, Bidan Halimah, Bidan Winda,
Bidan Desi dan Bidan Sriyani yang telah membantu pengerjaan mini
project.
5. Kedua orang tua dengan segala curahan kasih sayang, restu, dan
Demikian, agar Mini Project ini bisa bermanfaat bagi yang membacanya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Bab I : Pendahuluan
D. Manfaat ……………………………………………….. 6
B. Pengetahuan …………………………………………… 7
C. Kehamilan 10
2
H. Kerangka Konsep …………………………………… 17
I. Hipotesis……………………………………………... 18
Bab IV : Hasil 19
E. Pembahasan ………………………….……………….. 37
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ibu hamil dan anak balita merupakan salah satu kelompok paling
2011 mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup. Ini suatu angka kematian
yang fantastis, untuk era globalisasi. Oleh karena itu kita harus berupaya
masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak,
terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil,
masih banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus
yang diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu
petugas saja.
4
• Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau
nifas adalah pemakaian buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Buku KIA
adalah suatu buku yang berisi catatan kondisi kesehatan ibu dan anak serta
informasi cara menjaga kesehatan ibu di masa hamil, nifas, menjaga kesehatan
dan mengatasi anak sakit. Namun tidak semua ibu mau/bisa membaca buku
KIA. Penyebabnya bermacam – macam. Ada ibu yang tidak punya waktu
untuk membaca buku KIA, atau malas membaca, sulit mengerti, dan ada pula
ibu yang tidak dapat membaca. Oleh sebab itu ibu hamil perlu diajari tentang
persalinan yang dilakukan tidak dibantu oleh tenaga kesehatan seperti bidan
dan dokter. Data dari Januari sampai April 2018, tercatat persalinan tidak
Ranai sebanyak lima kelahiran dari total 79 kelahiran, Ranai Darat sebanyak
masalah tersebut adalah melalui penyelenggaraan Kelas ibu hamil untuk ibu
hamil. Sedangkan bila anaknya sudah lahir, dilanjutkan dengan kelas ibu
balita.
1.4 Manfaat
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747), kata pengaruh yakni
“daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk
Pengaruh adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau
(Depdikbud, 2001:845).
atau timbul dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang berkuasa
(Poerwardaminta:731).
pengaruh adalah sebagai suatu daya yang ada atau timbul dari suatu hal yang
2.2 Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “Tahu” dan ini terjadi setelah
fisik dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun dengan dorongan sikap
tingkatan, yakni:
a. Tahu (Know)
Yang termasuk mengingat kembali tahap suatu yang spesifik dari keseluruhan
bahan yang dipelajari atau rangsangan. Jadi tahu merupakan tingkat pengetahuan
yang paling rendah. Pengetahuan wanita yang diteliti tentang Kelas ibu hamil
pada tingkat tahu bermaksud mereka dapat mengingat hal yang penting berkaitan
dengan pelaksanaan Kelas ibu hamil seperti ingat apa tujuan pelaksanaan ini.
b. Memahami (Comprehension)
menjelaskan
c. Aplikasi (Application)
d. Analisa (Analysis)
didalam struktur organisasi tersebut dam masih ada kaitannya satu sama lain.
sebagainya tentang hal-hal yang penting berkaitan materi Kelas ibu hamil.
e. Sintesis (Synthesis)
dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun suatu formulasi
f. Evaluasi (Evaluation)
suatu materi atau objek. Pengukuran pengetahuan wanita tentang materi yang ada
9
di Kelas ibu hamil dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang
menanyakan tentang materi yang ingin diukur melalui kuesioner yang diberikan.
2.3 Kehamilan
bertemunya sel sperma laki-laki dengn sel telur yang dihasilkan oleh indung telur.
Setelah pembuahan, terbentuk kehidupan baru berupa janin dan tumbuh didalam
rahim ibu yang merupakan tempat berlindung yang aman dan nyaman bagi janin
Faktor risiko dalam kehamilan diantaranya adalah tinggi badan ibu kurang
dari 145 cm, usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, telah memiliki
anak lebih dari 4, jarak antara kehamilan yang satu dengan yang lain kurang dari 2
tahun, terdapat riwayat proses persalinan yang kurang baik, menderita penyakit
mengalami perdarahan, sakit kepala hebat, bengkak pada tungkai, kelainan pada
janin (janin besar, malposisi atau malpresentasi), bentuk panggul ibu tidak
normal. Dampak yang dapat terjadi akibat adanya faktor risiko dalam kehamilan
10
tersebut diantaranya adalah terjadinya keguguran, kehamilan prematur, gawat
mengenai kehamilan, persalinan, serta perawatan nifas dan bayi baru lahir, agar
proses dari kehamilan sampai dengan kelahiran, maupun setelah kelahiran, ibu
maupun bayi dalam keadaan sehat dan selamat. Terutama ibu hamil di daerah
pedesaan, dimana pada umumnya jenjang pendidikan yang ditempuh kaum wanita
di desa hanya sampai pada tahap SMP atau SMA. Hal ini tentunya berpengaruh
kesehatan selama dan sesudah kehamilan, serta pada saat proses melahirkan.
Hal ini juga terkait dengan hasil kesepakatan global MDGs (Millenium
Development Goals) yang lahir pada tahun 2000, yang mana pada butir
dan balita menjadi dua pertiga, serta meningkatkan angka cakupan imunisasi
meningkatkan kesehatan ibu. Butir kelima dibagi lagi menuju butir 5A yang
bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu menjadi tiga perempat, serta
meningkatkan jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga medis. Dan butir 5B
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur
orang. Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan
nifas dan bayi baru lahir, melalui praktik dengan menggunakan buku KIA. Di
kelas ini ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang
kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan
Kelas ibu hamil ini difasilitasi oleh seorang bidan atau petugas kesehatan
yang terkait dengan kegiatan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang
Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan minimal 4 kali pertemuan selama hamil atau
sesuai dengan hasil kesepakatan fasilitator dengan peserta. Pada setiap pertemuan,
materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan
12
Pelaksanaan pertemuan sebaiknya dilakukan pada ibu hamil dengan usia
kehamilan seawal mungkin. Pada setiap akhir pertemuan dapat dilakukan aktifitas
ekstra di kelas ibu hamil. Jika dilaksanakan, setelah sampai di rumah diharapkan
dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit
termasuk senam hamil 15 - 20 menit. Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil kegiatan
aktivitas fisik ibu hamil dapat dilakukan bagi ibu hamil dengan umur kehamilan <
20 minggu, sedangkan kegiatan senam hamil dapat dilakukan bagi ibu hamil
dengan umur kehamilan 20-32 minggu dapat mengikuti senam ibu hamil
pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu hamil) dan ibu hamil dengan
bidan atau tenaga kesehatan tentang kehamilan, perubahan tubuh, dan keluhan
bayi, mitos atau kepercayaan setempat, penyakit menular dan akte kelahiran,
sehingga melalui kelas ibu hamil diharapkan ibu hamil dapat memiliki
13
BAB III
METODE PENELITIAN
Ibu – ibu hamil yang terdata dikumpulkan dalam kelas ibu. Kelas ibu
ibu hamil dan diberikan pre test dan post test pada setiap pertemuan.
pertemuannya.
Puskesmas Ranai. Waktu penelitian adalah dalam rentang Mei hingga Juli
2018
14
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini merujuk pada evaluasi kegiatan kelas ibu hamil yang
2. Alat tulis menulis (papan tulis, kertas, spidol, bolpoin) jika ada
3. Buku KIA
7. Alat peraga (KB kit, food model, boneka, metode kangguru, dll) jika
ada
8. Tikar/karpet (matras)
15
a) Kriteria inklusi
b) Kriteria eksklusi
5. Pre test dan post test dinilai nilainya dan dijadikan penilaian pada
penelitian ini.
16
3.7 Kerangka Konsep
Shapiro-Wilk
Bila hasil tidak normal, maka akan dilanjutkan dengan uji Wilcoxon
17
3.8 Hipotesis
kehamilannya
18
BAB IV
HASIL
berikut:
Frekuensi Persentase
Nilai 60 1 4.3 %
70 6 26.1 %
80 9 39.1 %
90 3 13.0 %
100 4 17.4 %
Total 23 100.0 %
Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa pada pre test terdapat satu sampel
mendapatkan nilai 60 atau 4,3%, enam sampel mendapatkan nilai 70 atau 26,1%,
sembilan sampel mendapatkan nilai 80 atau 39,1%, tiga sampel mendapatkan nilai
90 atau 13,0% dan ada empat sampel yang mendapatkan nilai 100 atau 17,4%
19
Gambar 4.1 Diagram Pie Pre Test Pertemuan 1
Frekuensi Persentase
90 8 34.8 %
Total 23 100.0 %
Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa pada post test terdapat delapan sampel
mendapatkan nilai 90 atau 34,8% dan 15 sampel yang mendapatkan nilai 100 atau
65,2%
20
Gambar 4.2 Diagram Pie Post Test Pertemuan 1
Nilai
Nilai Tertinggi Rerata SD
Terendah
Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa nilai terendah dari pre test adalah 60 dan
nilai tertinggi 100 dengan nilai rerata 81,30, sedangkan pada post test, nilai
terendah yang didapat 90 dan nilai tertinggi 100 dengan nilai rerata 96,52
21
Tabel 4.4 Perubahan Nilai
POST TEST
Total
90 100
60 0 1 1
70 4 2 6
PRE TEST 80 4 5 9
90 0 3 3
100 0 4 4
Total 8 15 23
Tabel 4.4 memperlihatkan perubahan nilai pre test dan post test peserta
kelas ibu hamil. Peserta yang mendapatkan nilai 60 pada pre test mengalami
peningkatan nilai menjadi 100 pada post test sebanyak 1 orang. Peserta yang
menjadi 90 pada post test sebanyak 4 orang dan menjadi 100 pada post test
sembilan orang, mengalami peningkatan nilai menjadi 90 pada post test sebanyak
empat orang dan menjadi 100 pada post test sebanyak lima orang. Selanjutnya,
peserta dengan nilai 90 pada pretest sebanyak tiga orang, seluruhnya mengalami
22
Kelas Ibu Hamil Pertemuan 2
berikut:
Frekuensi Persentase
60 1 3.1 %
70 8 25.0 %
80 15 46.9 %
Nilai
90 6 18.8 %
100 2 6.3 %
Total 32 100.0 %
Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa pada pre test terdapat satu sampel
nilai 90 atau 18,8% dan ada dua sampel yang mendapatkan nilai 100 atau 6,3%
23
Gambar 4.3 Diagram Pie Pre Test Pertemuan 2
Frekuensi Persentase
80 1 3.1 %
90 10 31.3 %
Nilai
100 21 65.6 %
Total 32 100.0 %
Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa pada post test terdapat satu sampel
mendapatkan nilai 80 atau 3,1 %, 10 sampel mendapatkan nilai 90 atau 31,3% dan
24
Gambar 4.4 Diagram Pie Post Test Pertemuan 2
Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa nilai terendah dari pre test adalah 60 dan
nilai tertinggi 100 dengan nilai rerata 80,00, sedangkan pada post test, nilai
terendah yang didapat 80 dan nilai tertinggi 100 dengan nilai rerata 96,25
25
Tabel 4.8 Perubahan Nilai
POST TEST
80 90 100 Total
PRE TEST 60 1 0 0 1
70 0 5 3 8
80 0 5 10 15
90 0 0 6 6
100 0 0 2 2
Total 1 10 21 32
Tabel 4.8 memperlihatkan perubahan nilai pre test dan post test peserta
kelas ibu hamil. Peserta yang mendapatkan nilai 60 pada pretest mengalami
menjadi 90 pada post test sebanyak 5 orang dan menjadi 100 pada post test
orang, mengalami peningkatan nilai menjadi 90 pada post test sebanyak lima
orang dan menjadi 100 pada post test sebanyak 10 orang. Selanjutnya, peserta
26
Kelas Ibu Hamil Pertemuan 3
berikut:
Frekuensi Persentase
60 2 5.9 %
70 11 32.4 %
Nilai 80 14 41.2 %
90 7 20.6 %
Total 34 100.0 %
Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa pada pre test terdapat dua sampel
sampel mendapatkan nilai 80 atau 41,2% dan 7 sampel mendapatkan nilai 90 atau
20,6%
27
Gambar 4.5 Diagram Pie Pre Test Pertemuan 3
Frekuensi Persentase
80 3 8.8
90 10 29.4
Nilai
100 21 61.8
Total 34 100.0
Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa pada post test terdapat tiga sampel
mendapatkan nilai 80 atau 8,8%, 10 sampel mendapatkan nilai 90 atau 29,4% dan
28
Gambar 4.5 Diagram Pie Pre Test Pertemuan 3
Tabel 4.11 memperlihatkan bahwa nilai terendah dari pre test adalah 60
dan nilai tertinggi 90 dengan nilai rerata 77,65, sedangkan pada post test, nilai
terendah yang didapat 80 dan nilai tertinggi 100 dengan nilai rerata 95,29
29
Tabel 4.12 Perubahan Nilai
POST TEST
80 90 100 Total
PRE TEST 60 2 0 0 2
70 1 6 4 11
80 0 4 10 14
90 0 0 7 7
Total 3 10 21 34
Tabel 4.12 memperlihatkan perubahan nilai pre test dan post test peserta
kelas ibu hamil. Peserta yang mendapatkan nilai 60 pada pre test mengalami
peningkatan nilai menjadi 100 pada post test sebanyak 1 orang. Peserta yang
menjadi 90 pada post test sebanyak 4 orang dan menjadi 100 pada post test
sembilan orang, mengalami peningkatan nilai menjadi 90 pada post test sebanyak
empat orang dan menjadi 100 pada post test sebanyak lima orang. Selanjutnya,
peserta dengan nilai 90 pada pretest sebanyak tiga orang, seluruhnya mengalami
30
4.2 Hasil Analisis Statistik
Shapiro-Wilk
Karena hasil Shapiro-Wilk didapatkan tidak berdistribusi normal (p-value < 0.05),
31
Tabel 4.14 Uji Wilcoxon Ranks Pertemuan 1
Ranks
Negative Ranks 0a
Total 23
Pada table 4.14, diketahui tidak ada nilai post test yang lebih rendah
dibandingkan dengan pre test, nilai post test yang lebih besar dari pre test
sebanyak 19, nilai post test yang sama dengan nilai pre test sebanyak 4 orang
POST TEST –
PRE TEST
Z -3.893b
tailed) atau nilai p bernilai 0.000. Karena nilai 0.000 lebih kecil dari < 0.05, maka
dapat disimpulkan bahwa “H1 diterima”. Artinya ada perbedaan antara hasil
Pertemuan 1 Kelas Ibu Hamil untuk Pre Test dan Post Test, sehingga dapat
32
disimpulkan pula bahwa “ada pengaruh kelas ibu hamil terhadap pengetahuan ibu
Shapiro-Wilk
Wilayah
Statistic df Sig.
Karena hasil Shapiro-Wilk didapatkan tidak berdistribusi normal (p-value < 0.05),
33
Tabel 4.17 Wilcoxon Ranks Pertemuan 2
Ranks
Negative Ranks 0a
Total 32
Pada table 4.17, diketahui tidak ada nilai post test yang lebih rendah dibandingkan
dengan pre test, nilai post test yang lebih besar dari pre test sebanyak 30, nilai post
POST TEST –
PRE TEST
Z -4.901b
tailed) atau nilai p bernilai 0.000. Karena nilai 0.000 lebih kecil dari < 0.05, maka
34
dapat disimpulkan bahwa “H1 diterima”. Artinya ada perbedaan antara hasil
Pertemuan 2 Kelas Ibu Hamil untuk Pre Test dan Post Test, sehingga dapat
disimpulkan pula bahwa “ada pengaruh kelas ibu hamil terhadap pengetahuan ibu
Shapiro-Wilk
Wilayah
Statistic df Sig.
Karena hasil Shapiro-Wilk didapatkan tidak berdistribusi normal (Sig. < 0.05),
35
Tabel 4.20 Wilcoxon Ranks Pertemuan 3
Ranks
Ties 0c
Total 34
Pada table 4.20, diketahui tidak ada nilai post test yang lebih rendah dibandingkan
dengan pre test, nilai post test yang lebih besar dari pre test sebanyak 34 serta
tidak ada nilai post test yang sama dengan nilai pre test.
36
Tabel 4.21 Uji Wilcoxon
POST TEST –
PRE TEST
Z -5.208b
tailed) atau nilai p bernilai 0.000. Karena nilai 0.000 lebih kecil dari < 0.05, maka
dapat disimpulkan bahwa “H1 diterima”. Artinya ada perbedaan antara hasil
Pertemuan 3 Kelas Ibu Hamil untuk Pre Test dan Post Test, sehingga dapat
disimpulkan pula bahwa “ada pengaruh kelas ibu hamil terhadap pengetahuan ibu
4.3 Pembahasan
kuesioner dan pretest – posttest pada kelas ibu. Didapatkan bahwa jumlah sampel
bervariasi dikarenakan pada setiap pelaksanaan kelas ibu hamil, belum seluruh ibu
kuesioner tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kelas ibu hamil memiliki
parameter yang berisi tentang pengertian, tujuan, sasaran, dan materi yang
diberikan dalam kelas ibu hamil. Dari 10 poin kuesioner tersebut, peserta banyak
melalui pre test dan post test. Hal ini relevan dengan salah satu cara untuk
pertanyaan. Isi dari pertanyaan test tersebut mengenai hal – hal yang perlu
tersebut bisa didapat dari buku KIA dan alat peraga kelas ibu hamil. Pada setiap
pertemuan, materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok.
perbaikan nilai dari pre test dan post test. Pengetahuan awal dari tiap tiap peserta
cukup bervariasi, terlihat dari hasil pre test dengan nilai antara 60 hingga 100.
Tidak terjadi penurunan nilai saat post test menandakan bahwa ada pengetahuan
tambahan yang dimiliki oleh ibu hamil selama mengikuti kelas ibu hamil. Bila
ditinjau dari pengertian pengaruh, maka dapat dilihat bahwa pelaksanaan kelas ibu
hamil memberikan suatu daya yang memberikan akibat atau hasil dan dampak
yang ada terhadap pengetahuan ibu hamil. Analisa dari hasil ini adalah peserta
38
BAB V
A. KESIMPULAN
mengikuti kelas ibu hamil. Semua peserta ibu hamil juga cukup
mengetahui apa yang akan mereka lakukan di kelas ibu hamil tersebut.
B. SARAN
pengetahuan
39
5. Fasilitator harus bisa membawa peserta untuk menikmati kelas ibu
hamil
40
DAFTAR PUSTAKA
www.drsuparyanto.blogspot.com . Jakarta
41