Anda di halaman 1dari 4

Bahan :

a. Hablur asam sulfanilat (H2NC6H4SO3H)


b. Larutan asam asetat glasial (CH3COOH pekat)
c. Air bebas mineral
d. Natrium nitrit (NaNO2)
e. Larutan induk N-(1-naftil)-etilendiamin dihidroklorida (NEDA)
1. Larutkan 0,1 g NEDA dengan air bebas mineral ke dalam labu takar 100 mL
kemudian encerkan dengan air bebas mineral sampai tanda batas lalu homogenkan
2. Larutan tersebut dipindahkan ke dalam botol coklat dan simpan dalam lemari
pendingin
f. Aseton (C3H6O)
g. Larutan penjerap Griess-Saltzman
1. Melarutkan 5 g asam sulfanilat anhidrat (H2NC6H4SO3H)atau 5,5 g asam
sulfanilatmonohidrat dalam gelas piala 1000 mL dengan 140 mL asam asetat
glasial, aduk secara hati-hati dengan stirrer sambil ditambahkan dengan air bebas
mineral hingga kurang lebih 800 mL
2. Memindahkan larutan tersebut ke dalam labu ukur 1000 mL
3. Menambahkan 20 mL larutan induk NEDA dan 10 mL aseton, menambahkan air
bebas mineral hingga tanda batas lalu homogenkan
h. Larutan induk nitrit (NO2) 2000 µg/mL
1. Mengeringkan natrium nitrit (NaNO2) dalam oven selama 2 jam pada suhu 105 °C
dan dinginkan dalam desikator
2. Menimbang 0,246 g natrium nitrit yang tersebut diatas kemudian larutkan ke
dalam labu ukur 100 mL dengan air bebas mineral, menambahkan air bebas
mineral sampai tanda batas lalu homogenkan
3. Memindahkan larutan tersebut ke dalam botol gelap dan simpan di lemari
pendingin

Peralatan

a. Perlatan pengambilan contoh uji NO2 seperti Gambar 2 atau Gambar 3 (setiap unit
peralatan disambung dengan selang silikon dan pastikan tidak mengalami kebocoran);

b. labu ukur 25 mL, 100 mL, dan 1.000 mL;


c. Pipet mikro atau buret mikro;

d. Gelas ukur 100 mL;

e. Gelas piala 100 mL, 500 mL, dan 1.000 mL;

f. Spektrofotometer sinar tampak dilengkapi kuvet;

g. Neraca analitik dengan ketelitian 0,1 mg;

h. Oven;

i. Botol berwarna gelap;

j. Barometer;

k. Termometer;

l. Desikator, dan

m. Kaca arloji.

4.4 Pengambilan Contoh Uji


Menyusun peralatan pengambilan contoh uji.

Menempatkan pada posisi dan lokasi


pengukuran menurut metode penentuan
lokasi pengambilan contoh uji.
Memasukan larutan penjerap Griess-
Saltzmam sebanyak 10 mL kedalam botol
penjerap.

Mengatur botol penjerap agar terlindung dari


hujan dan sinar matahari langsung.

Menghidupkan pompa penghisap udara dan


mengatur kecepatan alir 0,4 L/menit.

Mencatat laju alir awal dan memantau laju


alir udara sekurang-kurangnya 15 menit
sekali.

Melakukan pengambilan contoh uji selama 1


jam dan mencatat temperatur dan tekanan
udara.

Mematikan pompa penghisap setalah 1 jam.

Menetapkan volume larutan yang berada di


botol penjerap sampai volume tertentu (V1).

Melakukan analisis dilapangan setelah


pengambilan contoh uji (maksimal 1 jam
setelah pengambilan contoh uji).
4.5 Persiapan pengujian

4.5.1 Pembuatan kurva kalibrasi

Mengoptimalkan alat spektrofotometer sesuai


petunjuk penggunaan alat
Membuat deret larutan kerja dalam labu takar 25 mL
dengan 1 (satu) blanko dan minimal 3(tiga) kadar
yang berbeda secara proporsional dan berada pada
rentang pengukuran, dimana standar larutan kerja
terendah mendekati LoQ (Limit of Quantitaion)

Menambahkan larutan penjerap sampai tanda tera

Mengocok dengan baik dan biarkan selama 15 menit


agar pembentukan warna sempurna

Mengukur serapan masing – masing larutan standar


dengan spektrofotometer pada panjang gelombang
550 nm

Membuat kurva kalibrasi antara serapan dengan


jumlah SO2 (μg)

4.6 Pengujian contoh uji

Memasukkan larutan contoh uji ke dalam


kuvet pada alat spektrofotometer

Mengukur intensitas warna merah muda yang


terbentuk pada panjang gelombang 550 nm

Mengitung
Melakukan konsentrasi
langkah dimenggunakan
atas untuk larutan
kurva
Membaca serapan contoh uji
penjerap yang diukur
kalibrasi
sebagai larutan blangko

Anda mungkin juga menyukai