Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM PUBT

PENGOPERASIAN DAN PERHITUNGAN


BOILER

Zhizy Primavieksy Asitha Sari


NRP. 0517140096

PROGRAM STUDI
TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini instalasi tenaga uap sekurang-kurangnya terdiri dari pembangkit
uap atau yang dikenal dengan sebutan ketel uap yang berfundasi sebagai sarana
untuk mengubah air menjadi uap bertekanan. Ketel uap dalam bahasa inggris
disebut dengan nama boiler berasal dari kata boil yang berarti mendidihkan atau
menguapkan,sehingga boiler dapat diartikan sebagai alat pembentukan uap
yang mampu mengkonversi energi kimia dari bahan bakar padat ( padat cair dan
gas ) yang menjadi energi panas. Uap yang dihasilkan dari ketel uap merupakan
gas yang timbul akibat perubahan fase cairan menjadi uap atau gas melalui cara
pendidihan yang memerlukan sejumlah energi dalam pembentukannya. Zat cair
yang dipanaskan akan mengakibatkan pergerakan moleku-molekul menjadi
cepat,sehingga melepas diri dari lingkungannya dan berubah menjadi uap. Air
yang berdekatan dengan bidang pemanas akan memiliki temperature yang lebih
tinggi (berat jenis yang lebih rendah) dibandingkan dengan air yang
bertemperatur rendah, sehingga air yang bertemperatur tinggi akan naik
kepermukaan dan air yang bertemperatur rendah akan turun. Peristiwa ini akan
terjadi secara terus menerus (sirkulasi) hingga berbentuk uap. Uap yang
dihasikan oleh ketel uap dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara
lain : Utilitas suatu daya pembangkit tenaga listrik dan industri.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Instruksi Umum
 Mahasiswa dapat mengoperasikan dengan benar pesawat : ketel uap
(boiler), kalorimeter,dan steam engine.
 Mahasiswa dapat mengukur, menghitung dan menganalisa karakteristik
dari : ketel uap (boiler), calorimeter, steam engine, dan steam turbine
1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus
 Mahasiswa mengetahui bagian-bagian ketel uap (boiler)
 Mahasiswa mengetahui tahapan persiapan saat melakukan strat-up boiler
 Mahasiswa mengetahui nilai laju alir bahan bakar, temperature udara,
temperature air umpan, temperature pembakaran, dan temperature uap.
 Mahasiswa dapat menghitung efisiensi boiler
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Boiler

Boiler merupakan mesin kalor (thermal engineering) yang menstransfer


energi –energi kimia atau energi otomis menjadi kerja (usaha) (Muin 1988:28).
Boiler atau ketel uap adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang digunakan
untuk menghasilkan uap. Uap diperoleh dengan memanaskan bejana yang berisi air
dengan bahan bakar (Yohana dan Askhabulyamin 200:13). Boiler mengubah energi
– energi kimia menjadi bentuk energi yang lain untuk menghasilkan kerja. Boiler
dirancang untuk melakukan atau memindahkan kalor dari suatu sumber
pembakaran, yang biasanya berupa pembakaran bahan bakar. Boiler pada dasarnya
terdiri dari drum yang tertutup ujung dan pangkalnya dan dalam perkembangannya
dilengkapi dengan pipa api maupun pipa air. Banyak orang yang
mengklasifikasikan ketel steam tergantung kepada sudut pandang masing – masing
(Muin 1998 :8).

2.2 Boiler Pipa Api

Boiler pipa api merupakan pengembangan dari ketel lorong api dengan
menambah pemasangan pipa –pipa api, dimana gas panas hasil pembakaran dari
ruang bakar mengalir didalamnya, sehingga akan memanasi dan menguapkan air
yang berada di sekeliling pipa –pipa api tersebut. Pipa - pipa api berada atau
terendam didalam air yang akan diuapkan. Volume air kira – kira ¾ dari tangki
ketel. Dalam perancangan boiler ada beberapa faktor penting yang harus
dipertimbangkan agar boiler yang direncanakan dapat bekerja dengan baik sesuai
dengan yang dibutuhkan. Faktor yang mendasari pemilihan jenis boiler adalah
sebagai berikut :

a. Kapasitas yang digunakan


b. Kondisi steam yang dibutuhkan
c. Bahan bakar yang dibutuhkan
d. Konstruksi yang sederhana dan perawatan mudah
e. Tidak perlu air isian yang berkualitas tinggi

Sedangkan kerugian ketel pipa api yaitu tekanan uap hasil rendah, kapasistas kecil
dan pemanasan relatif lama.

Gambar 1. Boiler jenis firetube konstruksi vertical.


(Sumber : Science.howstuffworks.com)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada praktikum pengoprasian dan perhitungan boiler
yaitu :

1. Suplai energi listrik


2. Air utulitias laboratorium
3. Boiler Cussons : P76000 : Oil Fired Boiler

3.2 Bahan

Bahan yang diugnakan pada praktikum pengoprasian dan perhitungan boiler


yaitu:

1. Kain pembersih : 10 k
2. Gloves : 1 set
3. Air Utilitas Laboratorium : 500 Liter
4. Bahan bakar (solar) : 100 Liter
5. Larutan Softener (NaCl) : 20 Kg
6. Larutan Dosage (Housemen) : 25 Liter

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja praktikum ini terdiri praktikum boiler terdiri dari 2 tahapan yaitu
tahapan start up boiler dan shut down boiler.

3.3.1 Start Up Boiler


1. Katup-katup yang terdapat di instalasi boiler dibuka. Katup yang
dibuka yaitu katup air dan cooling water, katup tangki NaCl, Katup
Tangki CaMg, Katup Stop Valve, Katup water coulomb, Katup
meteran air dan katup bahan bakar.
2. Kemudian, blow down valve, dan katup-katup menuju proses setelah
boiler dan katup tangki mixer menuju drain dipastikan dalam keadaan
tertutup.
3. Setelah semua katup-katup diatas sudah dalam keadaaan yang sesuai,
saklar listrik feedpump water dihidupkan hingga level air didalam
benjana sudah sesuai setting normal.
4. Selanjutnya setelah level air sudah terisi sesuai setting normal, boiler
dihidupkan dengan melakukan switch on pada saklar di mater control.
Alarm boiler akan berdering setalah dilakukan switch on.
5. Setelah 30 detik, tombol hijau pada panel control ditekan dan boiler
mulai beroprasi
6. Setelah boiler beroprasi data-data percobaan ditulis di setiap 10 menit.

3.3.2 Shut down boiler


1. Tuas saklar ON/OFF boiler ditekan sehingga dalam keadaan off.
2. Kemudian, Katup uap buang dibuka secara perlahan.
3. Selanjutnya, Boiler ditunggu hingga tekanan drop (P= 0 bar).
4. Setalah tekanan drop, Main steam valve dibuka secara perlahan.
5. Tearkhir, Waktu shut down boiler, Last water consumption dan fuel
consumption dicatat ke dalam lembar kerja
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada praktikum boiler kali ini kami menggunakan boiler jenis fire
tube, dengan kapasitas uap yang cenderung lebih kecil dan tekanan uap yang
rendah hingga sedang. Durasi pengoperasian boiler ini dari start up hingga shut
down berlangsung selama 137 menit (2,17 jam). Jumlah bahan bakar yang
dikonsumsi selama pengoperasian boiler sebanyak 0,02508 m3 dengan aliran
bahan bakar 0,01156 m3/jam dan massa aliran bahan bakar sebesar 9,617
kg/jam. Sedangkan jumlah air yang dikonsumsi selama pengoperasian boiler
sebanyak 0,1 m3 dengan aliran air sebanyak 0,05 m3/jam dan massa aliran 50
kg/jam. Temperatur air yang msuk ke boiler sebesar 34 oC, sedangkan
temperatur uap hasil proses pembakaran di boiler sebesar 180 oC. Nilai
efisiensi yang dihasilkan dari hasil perbandingan kalor yang terpakai untuk
mengubah air menjadi uap dengan kalor hasil proses pembakaran bahan bakar
sebesar 31,6 %.

Berikut adalah data yang didapat dari hasil praktikum, dan


perhitungan untuk mencari nilai konsumsi bahan bakar, massa aliran bahan
bakar, aliran bahan bakar, konsumsi air, aliran air, massa aliran air, dan efisiensi
boiler:
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan data pratikum dan hasil perhitungan didapatkan :


1. Nilai flow rate air sebanyak 0.05 m3/jam, jumlah konsumsi air sebanyak
0,1 m3, dan massa aliran air sebanyak 50 kg/jam.
2. Nilai flow rate bahan bakar sebanyak 0,01156 m3/jam, jumlah konsumsi air
sebanyak 0,02508 m3, dan massa aliran air sebanyak 9,617 kg/jam.
3. Efesiensi boiler sebesar 31,6 %
4. Boiler yang dipakai saat praktikum juga dilengkapi dengan peralatan safety
untuk memastikan boiler dapat beroprasi secara aman antara lain: pressure
switch, Double safety value, dan timah lebur 70 oC.

Anda mungkin juga menyukai