POLIP SERVIKS
oleh:
Nabila Arifah 1740312029
Preseptor :
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
Serviks merupakan bagian uterus yang berada di bagian bawah, berupa saluran
yang menghubungkan uterus dengan vagina. Pada daerah ini sering didapatkan pola
pertumbuhan jaringan abnormal, baik jinak maupun ganas. Salah satu kasus yang dapat
ditemukan adalah bentuk polip serviks. Polip serviks merupakan pertumbuhan massa
polip atau tumor bertangkai, yang berasal dari permukaan kanal serviks. Polip serviks
tumbuh dari kanal serviks dengan pertumbuhan ke arah vagina. Terdapat berbagai
Secara histopatologi, polip serviks sebagian besar bersifat jinak (bukan merupakan
Polip serviks dapat tumbuh dari lapisan permukaan luar serviks dan disebut
sebagai polip ektoserviks. Polip ektoserviks sering diderita oleh wanita yang telah
memasuki periode paska-menopause, meskipun dapat pula diderita oleh wanita usia
pertumbuhan polip sering berasal dari bagian dalam serviks, atau disebut polip
endoserviks cukup praktis untuk menentukan lokasi lesi berdasarkan usia, namun hal itu
bukan merupakan ukuran absolut untuk menetapkan letak polip secara pasti. Sejumlah
prosedur lain tetap harus dilakukan sebelum tindakan bedah dan pengobatan dilakukan.1
Polip serviks memiliki ukuran kecil, yaitu antara 1 hingga 2 cm. Namun, ukuran
polip dapat melebihi ukuran rata-rata dan disebut polip serviks raksasa bila melebihi
diameter 4 cm. Polips serviks berukuran besar jarang ditemukan di populasi dan
ginekologi. Dalam laporan kasus international yang termuat di medline, hanya terdapat
polip serviks.
Makalah ini disusun dengan menggunakan metode tinjauan pustaka yang dirujuk
TINJAUAN PUSTAKA
Secara anatomi makro, serviks memiliki ukuran diameter antara 2,5-3 cm dan
panjang 3-5cm. Posisi anatomi serviks normal adalah sedikit angulasi ke bawah-depan.
Di bagian bawah, serviks berhubungan dengan vagina sebagai portio vaginalis dan
bagian kanal serviks yang berhubungan dengan vagina disebut orificium uterina
externus atau mulut rahim. Kanal serviks berukuran sekitar 8 mm. Bagian antara
endoserviks dan kavum uteri disebut itsmus dan merupakan bagian dari segmen bawah
rahim.4
iliaka internal, dan iliaka eksternal. Aliran limfe sekunder meliputi nodus presakral,
iliaka komunis, dan nodus para-aortika. Innervasi serviks adalah plexus Frankenhauser,
yang merupakan bagian terminal dari plexus presakral. Serabut saraf memasuki segmen
bawah rahim dan bagian atas serviks membentuk pleksus semisirkuler. Vaskularisasi
utama serviks berasal dari cabang desendens arteri uterina dan cabang servikal arteri
fibrous, muskular (15%) dan jaringan elastik. Epitel tersusun atas skuamosa di bagian
ektoserviks dan kolumnar di bagian endoserviks. Di antara kedua area tersebut, terdapat
squamocolumnar junction. Pada bagian distal area ini tersusun atas epitel metaplastik
squamosa yang imatur. Trauma, iritasi kronis, dan infeksi berperan penting terjadinya
Polip serviks adalah tumor jinak yang ditemukan pada permukaan saluran lahir
rahim. Polip merupakan suatu adenoma maupun adenoma fibroma yang berasal dari
selaput lendir endoserviks. Pertumbuhan polip merupakan implikasi dari degenerasi
hiperplastik fokal di daerah serviks, sebagai konsekuensi dari proses inflamasi kronik,
stimulasi hormonal abnormal, atau kongesti vaskular lokal di area serviks. Kejadian
Polip endoserviks biasanya berwarna merah, dengan ujung seperti nyala api,
fragil, dan bervariasi dalam ukuran, dari beberapa mm hingga mencapai lebar 3 cm dan
panjang beberapa cm. Polip seringkali tumbuh di endoserviks yang berbatasan dengan
ektoserviks, berbasis lebat, dan mengandung jaringan ikat fibrosa. Karena sering terjadi
ekstravasasi darah ke jaringan, maka sering terjadi perdarahan pada kelainan ini.
Polip ektoserviks berwarna agak pucat atau merah daging, lunak, dan tumbuh
melingkar atau memanjang dari pedikel. Polip ini tumbuh di area porsio dan jarang
bahkan tidak mengandung kelenjar mukosa. Bagian luar polip ektoserviks dilapisi oleh
Perubahan sel menjadi ganas dapa terjadi, terutama pada polip ektoserviks yang
disertai inflamasi kronik, yang sering menyebabkan nekrosis di bagian ujung polip.
Insidensi degenerasi maligna dari polip ektoserviks diperkirakan kurang dari 1%.
pernah dilaporkan.1,2
Struktur polip memiliki vaskularisasi yang adekuat, sehingga bila terjadi torsi
atau trauma (saat koitus) dapat terjadi perdarahan. Selain itu, dapat pula terjadi infeksi
dan inflamasi yang cukup berpotensi meluas ke organ-organ sekitar. Karena setiap polip
Polip serviks sering kali tidak bergejala, namun perlu dipertimbangkan bila
- Leukorea
polip serviks. Gejala lain yang juga berhubungan dengan kelainan ini adalah leukorea
dan hipermenorea. Perdarahan abnormal vagina juga sering dilaporkan. Perdarahan
paska-menopause merupakan gambaran umum penyakit pada wanita lanjut usia. Pada
kasus infertilitas wanita juga patut dilacak apakah terdapat adanya peradangan serviks
atau polip.1,2,6,7
Polip serviks tampak sebagai massa kecil, merah, dan tampak seperti jari yang
keluar melalui kanal serviks dan biasanya berukuran panjang 1-2 cm dan diameter 0,5-1
cm. Umumnya, polip ini teraba lunak bila dilakukan pemeriksaan menggunakan jari.1,5
a. Pemeriksaan Radiologi
pemeriksaan ini memberikan hasil yang bermakna dalam mengetahui adanya polip atau
kelainan lainnya.4
b. Pemeriksaan Laboratorium
Sitologi vagina dapat menunjukkan adanya tanda infeksi dan sering kali
ditemukan sel-sel atipik. Pemeriksaan darah dan urin tidak terlalu banyak membantu
menegakkan diagnosis.3,4
c. Pemeriksaan Khusus
Polip yang terletak jauh di kanal endoserviks tidak dapat dinilai melalui spekulo
atau histeroskopi. Seringkali polip endoserviks ditemukan secara tidak sengaja pada saat
dilakukan pemeriksaan perdarahan abnormal. Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan
untuk menyingkirkan adanya massa atau polip yang tumbuh dari uterus.1,2
Massa polipoid yang tampak tumbuh dari serviks tidak selalu didiagnosis
tumbuh di bagian mulut rahim, dan sering kali kelainan ini menyebabkan perdarahan
Pada dasarnya, polip serviks tidak sulit dibedakan dengan bentuk kelainan
polipoid lainnya secara inspeksi. Bentuk pertumbuhan ulseratif dan atipik merupakan
ciri mioma submukosa pedenkel kecil atau polip endometrial yang tumbuh di bagian
bawah uterus. Biasanya kelainan ini menyebabkan dilatasi serviks, dan keluar melalui
OUE menyerupai polip. Hasil konsepsi, misalnya desidua, dapat mendorong keluar
2.6. Komplikasi
Streptococcus, dan jenis patogen lainnya. Infeksi serius biasanya terjadi setelah
polip. Antibiotik spektrum luas perlu diberikan bila tanda awal infeksi telah tampak.
Inisiasi atau eksaserbasi salfingitis akut dapat terjadi sebagai konsekuensi polipektomi.5
2.7 Penatalaksanaan
Sebagian besar polip serviks dapat dihilangkan di poliklinik atau tempat praktik.
Hal ini karena sebagian besar polip serviks berukuran kecil. Teknik pembuangan polip
serviks yang berukuran kecil umumnya tidak sulit. Biasanya dengan cara memfiksasi
pedikel hingga lepas. Perdarahan yang terjadi biasanya sedikit. Polip serviks yang
berukuran besar biasanya dilakukan eksisi di ruang operasi. Pada tindakan ini, psien
Bila serviks lunak dan berdilatasi, sedangkan polip cukup besar, maka
histeroskopi harus dilakukan, terlebih lagi bila pedikel sukar dilihat. Eksplorasi serviks
polip lain di daerah itu. Seluruh jaringan yang diambil perlu diperiksa secara
Bila dari hasil pemeriksaan sekret serviks ditemukan profil sel-sel infektif, atau
secara klinis dan laboratoris mengarah kepada infeksi, maka pemberian antibiotik
2.8. Prognosis
Prognosis penyakit umumnya baik. Ekstirpasi sederhana dengan cara
menghilangkan langsung polip merupakan tindakan yang sangat kuratif dan jarang
3.1 KESIMPULAN
Polip serviks adalah tumor jinak yang ditemukan pada permukaan saluran lahir
rahim. Polip merupakan suatu adenoma maupun adenoma fibroma yang berasal dari
hiperplastik fokal di daerah serviks, sebagai konsekuensi dari proses inflamasi kronik,
stimulasi hormonal abnormal, atau kongesti vaskular lokal di area serviks. Kejadian
serviks. Gejala lain yang juga berhubungan dengan kelainan ini adalah leukorea dan
menopause merupakan gambaran umum penyakit pada wanita lanjut usia. Pada kasus
infertilitas wanita juga patut dilacak apakah terdapat adanya peradangan serviks atau
polip.1,2,6
Polip serviks tampak sebagai massa kecil, merah, dan tampak seperti jari yang
keluar melalui kanal serviks dan biasanya berukuran panjang 1-2 cm dan diameter 0,5-1
cm. Umumnya, polip ini teraba lunak bila dilakukan pemeriksaan menggunakan jari.1,5
Sebagian besar polip serviks dapat dihilangkan di poliklinik atau tempat praktik. Hal
ini karena sebagian besar polip serviks berukuran kecil. Teknik pembuangan polip
serviks yang berukuran kecil umumnya tidak sulit. Biasanya dengan cara memfiksasi
pedikel hingga lepas. Perdarahan yang terjadi biasanya sedikit. Polip serviks yang
berukuran besar biasanya dilakukan eksisi di ruang operasi. Pada tindakan ini, pasien
Gynecology 2002.
2008:278(3):295-8
2007.
6. Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta : PT. Bina