Anda di halaman 1dari 41

Cara Cepat Memanggil Report Dari Form

Berdasarkan Filter Di Ms Access 2013


Apa yang dimaksud dengan memanggil Report dari Form berdasarkan filter?

Maksudinya di sini adalah Anda sudah mempunyai sebuah form yang mana nantinya
ditambahkan tombol (Button) pada form tersebut dan fungsinya adalah memanggil sebuah
Report (laporan).

Sebelum membuat form dan report yang akan dipanggil, maka Anda harus mempersiapkan
tabel yang akan digunakan. Pada tutorial ini tabel dan report serta form sudah dibuat terlebih
dahulu.

Jadi Persiapannya adalah:

1. Buatlah Form terlebih dahulu, contoh form yang saya buat seperti dibawah ini:

2. Buatlah Report seperti contoh dibawah ini (Anda boleh membuat report model yang
berbeda)
3. Tambahkan Tombol melalui menu Design dan pilih tombol "Button" kemudian action
yaitu open report

4. Setelah selesai maka jika form Anda jalankan dan Anda klik tombol Menampilkan report
maka semua data pada report akan tampil, sedangkan yang Anda inginkan adalah bagaimana
caranya agar data yang tampil sesuai dengan kode kasir pada form tersebut.

Selanjutnya : Trik Membuat Terbilang Di Form Access

Untuk itu Anda harus merubahnya melalui Form tersebut yaitu :

1. Buka form dalam mode design

2. Pilih tombol Menampilkan Report

3. Pada properties tombol di tab event klik menu Onclik seperti tampilan dibawah ini:

4. Kemudian klik teks "Where Condition"sehingga akan tampil textbox untuk memasukkan
rumus
5. Ketikkan rumus dengan memasukkan nama field "kode kasir: dari report dan kode kasir
dari form yang memanggil report tersebut seperti dibawah ini:

Selesai sudah setelah itu silahkan anda tutup dan simpan, kemudian jalankan form kembali
dan jika Anda klik tombol Menampilkan Report, perhatikan kode kasir pada form dan pada
report pasti sama.
Silahkan Anda kembangkan lagi agar menjadi lebih baik dalam mengolah data melalui Ms
Access 2013 atau versi lainnya.
Cara Membuat Form Update Stok Barang
di Ms Access Dengan Mudah dan
Sederhana

Borneotutorials-Mungkin ini sudah pernah saya posting, akan tetapi alangkah baiknya saya posting
ulang dengan cara pembuatan yang lebih sederhana lagi. Pada postingan kali ini yaitu "Cara
Membuat Form Update Stok Barang di Ms Access Dengan Mudah dan Sederhana" sedikit berbeda
dengan postingan sebelumnya.

Baca juga : Cara Menambahkan Parameter di QUERY

Form Update Stok Barang kali ini menggunakan cara yang sangat sederhana dan mudah dipahami
karena disini cara kerjanya hanya mengedit jumlah barang melalui Form Update Stok Barang ini
dengan sistem memasukkan jumlah dan mengklik tombol Update Stok Barang. Contoh disini terjadi
pada saat melakukan pencatatan data stok barang digudang.

Bagaimana Cara Membuat Form Update Stok Barang?


Apa saja yang harus Anda persiapkan? (Juga tesedia Video Selengkapnya tentang bagaimana cara
membuat Form Update Stok Barang Di Ms Acces)

Langkah-langkah untuk membuat Form Update Stok Barang yaitu :


1. Buka aplikasi Ms. Access dan buatlah database baru (*.mdb atau *.accdb)

2. Buatlah Tabel Baru misalkan namanya Tb_Barang seperti dibawah ini (silahkan dimodifikasi lagi
menurut kebutuhan Anda, Jangan lupa isikan datanya terlebih dahulu untuk mengecek) :
3. Buatlah sebuah Form baru dengan menggunakan tombol Form (Pilih tabel "Tb_Barang" setelah itu
klik tab "CREATE" dan klik tombol "FORM") maka akan tampil Form Barang secara otomatis dan
kemudian silahkan ke menu "Form Design" untuk mengedit" seperti gambar dibawah ini:

4. Jangan lupa untuk mengedit di ungroup dulu objectnya dengan cara klik tab "ARRANGE" dan klik
tombol "REMOVE LAYOUT" dibagian kiri (sebelumnya klik tanda plus di kiri atas bagian object yang
akan diungroup), sehingga tampilannya setelah diedit maka akan tampil seperti gambar dibawah ini:
5. Tambahkan kolom untuk mengisi jumlah yang fungsinya untuk mengedi Stok barang dengan
tombol "TextBoX" yang diambil dari tab "DESIGN" (dalam tampilan Form Design) seperti gambar
dibawah :

6. Kemudian buatlah sebuah Action query yang fungsinya untuk mengedit Jumlah Stok Barang jika
diketikkan Jumlah barang tambahan (misalkan barang masuk dengan nama barang/kode barang
yang sama).

Baca Juga : Cara Menambahkan dan Menampilkan Gambar di Form Ms Access

Caranya Membuat Action Query:

 Buatlah query dengan model Design


 Masukkan tabel Barang
 Pilihlah field Kode dan Jumlah
 Masih dalam tampilan Design Klik tombol Action Query (ada tanda seru warna merah) yaitu
Update (dari tab "DESIGN" klik tombol UPDATE) dan anda perhatikan akan ada baris
tambahan yaitu "Update to:" diatas baris "Criteria"
 Pada kolom kode letakkan kursor di baris "Criteria" dan klik kanan pilh menu "BUILD" seperti
gambar dibawah :
 Pada tampilan "BUILD" masukkan rumus dengan cara yaitu pilih database access, dan pilih
Form barang, kemudian dikolom sebelahnya double klik field "KODE" dan klik tombol "OK"

 Kemudian lakukan hal yang sama pada kolom "Jumlah" letakkan kursor di baris "Update To:"
dan klik kanan pilih menu "BUILD" dan masukkan rumus yaitu : Pilih database Access anda,
klik tabel barang, dan double klik "JUMLAH" dan ketikkan tanda plus (+).
 Setelah itu klik menu "FORM", dan pilih "Fr Barang", lihat kolom disampingnya pilih textbox
untuk mengetikkan jumlah (tergantung nama textbox masing-masing di form anda). Pada
contoh ini adalah : "text25", dan klik tombol "OK"
 Simpan dan tutup action query anda, pada contoh disini saya simpan dengan nama "Query
Update Stok"

7. Buka Form dalam tampilan Design, dan tambahkan tombol "BUTTON" (dari tab/menu "DESIGN")
dan ikuti langka-langkah seperti dibawah ini:

 Setelah klik tombol "BUTTON" maka pada kolom Category pilih menu paling bawah yaitu
"Miscellaneous" dan pada kolom "Actions" disebelahnya pilih menu "RUN QUERY"
 Klik tombol NEXT dan pilih nama action query yang Anda buat dan klik tombol NEXT
 Kemudian berinama teks yang akan ditampilkan pada tombol misalkan "Update Jumlah",
dan klik tombol NEXT
 Klik tombol Finish

8. Simpan Form, dan klik tombol VIEW untuk melihat hasilnya silahkan anda isikan pada kolom
jumlah disebelah kanan (perhatikan kode barang, nama barang dan jumlah stok ada berapa)

9. Setelah itu coba isikan jumlah dan klik tombol update jumlah pasti berubah (jika belum berubah
previus atau next dulu recordnya ditombol bawah pada form). Jika Anda ingin pada kolom jumlah di
sebelah kiri langsung refresh atau berubah maka tambahkan perintah "REFRESH" pada tombol
"Update Jumlah"
10. Selamat Mencoba semoga sukses dan bermanfaat

Itulah sedikit informasi tentang "Cara Membuat Form Update Stok Barang di Ms Access Dengan
Mudah dan Sederhana", dan pada videonya disini Anda dapat mempelajari dan mempraktekkan
lebih jelas caranya seperti apa. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Open Report Ms.Access dengan Parameter
VBA
April 23rd, 2013 • Related • Filed Under

Report yang anda buat pada Ms.Access dapat ditampilkan untuk data tertentu saja, misal kita
membuat report yang berasal dari table pegawai yang sudah tersaji pada Form pegawai yang
sudah anda buat, berikutnya anda akan mencetak hanya pegawai yang saat sedang aktif
tampil pada form, dengan sedikit koding VBA semua ini dapat anda lakukan.

Perhatikan gambar Form Pegawai diatas, anda akan cetak pegawai aktif melalui object
Report yang sudah terlebih dahulu anda buat (misal nama objek Reportnya rptBiodata).
Berikut langkah-langkahnya:

1. Tambahkan objek Button dan beri nama cmdCetak


2. Click kanan pada tombol cmdCetak pilih Build Event – Code Builder, yang akan
menampilkan window VBA
3. Tambahkan baris kode pada window VBA, pada Event Click

1Private Sub cmdCetak_Click()


2 Me.Visible = False
3 DoCmd.OpenReport "rptbiodata", acPreview, , "ID=" & Me.ID ' ID
4PRIMARY KEY TABEL PEGAWAI
End Sub

4. View Form, dan tekan tombol Cetak akan menampilkan Report “rptbiodata” untuk ID
pegawai yang sedang aktif pada Form

Mudah bukan !!! Selamat Mencoba


Mengontrol format entri data dengan
masker input
Access untuk Office 365 Access 2019 Access 2016 Access 2013 Access 2010 Access 2007

Anda dapat membantu orang lain memasukkan data dengan benar ke dalam database desktop
Access Anda dengan menyediakan masker input untuk bidang yang berisi data yang selalu
diformat dengan cara tertentu. Misalnya, Anda dapat menggunakan masker input untuk
memastikan bahwa orang lain memasukkan nomor telepon yang diformat dengan benar ke
dalam bidang nomor telepon.

Masker input hanya memengaruhi apakah Access menerima data atau tidak. Masker tidak
mengubah cara data disimpan, yang dikontrol oleh tipe data bidang tersebut dan properti
lainnya. Untuk informasi selengkapnya tentang cara data disimpan di Access, baca artikel
Pengantar tipe data dan properti bidang.

Penting: Artikel ini hanya berlaku untuk database desktop Access. Aplikasi web Access dan
database web tidak mendukung masker input.

Dalam artikel ini

Tentang masker input

Karakter yang mendefinisikan masker input

Kapan menghindari penggunaan masker input di Access

Menambahkan masker input ke bidang tabel menggunakan Panduan Masker Input

Membuat masker input kustom

Contoh masker input

Menggunakan masker input untuk alamat email

Tentang masker input

Masker input adalah string karakter yang mengindikasikan format nilai input yang valid.
Anda dapat menggunakan masker input di bidang tabel, bidang kueri, dan kontrol pada
formulir dan laporan. Masker input disimpan sebagai properti objek.

Anda menggunakan masker input ketika konsistensi format dari nilai input dianggap penting.
Misalnya, Anda mungkin menggunakan masker input dengan bidang yang menyimpan
nomor telepon sehingga Access mengharuskan sepuluh digit input. Jika seseorang
memasukkan nomor telepon tanpa kode area, Access tidak akan menuliskan data hingga data
kode area ditambahkan.
Tiga bagian masker input

Masker input tersusun atas satu bagian wajib dan dua bagian opsional, dan tiap bagian
dipisahkan oleh titik koma. Tujuan dari tiap bagian adalah sebagai berikut:

 Bagian pertama adalah wajib. Ini berisi karakter masker atau string (serangkaian
karakter) bersama dengan tempat penampung dan data literal seperti tanda kurung,
titik, dan tanda hubung.
 Bagian kedua bersifat opsional dan merujuk pada karakter masker yang disematkan
dan cara penyimpanannya dalam bidang. Jika bagian kedua diatur ke 0, karakter
disimpan dengan data, dan jika diatur ke 1, karakter hanya ditampilkan dan tidak
disimpan. Mengatur bagian kedua ke 1 dapat menghemat ruang penyimpanan
database.
 Bagian ketiga dari masker input juga opsional dan mengindikasikan karakter atau
spasi tunggal yang digunakan sebagai tempat penampung. Secara default, Access
menggunakan garis bawah (_). Jika Anda ingin menggunakan karakter lain, masukkan
karakter itu di bagian ketiga dari masker Anda.

Misalnya, ini merupakan masker input untuk nomor telepon dalam format A.S.: (999) 000-
000;0;-:

 Masker menggunakan dua karakter tempat penampung, 9 dan 0. Angka 9


mengindikasikan digit opsional (yang menjadikannya opsional untuk memasukkan
kode area), dan tiap angka 0 mengindikasikan digit wajib.
 Angka 0 di bagian kedua dari masker input mengindikasikan bahwa karakter masker
akan disimpan bersama dengan data.
 Bagian ketiga dari masker input menentukan bahwa tanda hubung (-) bukan garis
bawah (_) yang akan digunakan sebagai karakter tempat penampung.

Karakter yang mendefinisikan masker input

Tabel berikut ini mencantumkan karakter tempat penampung dan literal untuk masker input
dan menjelaskan cara masker input mengontrol entri data:

Karakter Penjelasan
{0} Pengguna harus memasukkan satu digit (0 sampai 9).
9 Pengguna dapat memasukkan satu digit (0 sampai 9).
Pengguna dapat memasukkan satu digit, spasi, tanda plus atau minus. Jika
#
dilewatkan, Access memasukkan ruang kosong.
L Pengguna harus memasukkan satu huruf.
? Pengguna dapat memasukkan satu huruf.
A Pengguna harus memasukkan satu huruf atau digit.
a Pengguna dapat memasukkan satu huruf atau digit.
& Pengguna harus memasukkan satu karakter atau spasi.
C Pengguna dapat memasukkan karakter atau spasi.
Tempat penampung desimal dan ribuan, pemisah tanggal dan waktu. Karakter
.,:;-/
yang Anda pilih bergantung pada pengaturan wilayah Microsoft Windows Anda.
Karakter Penjelasan
> Mengonversi semua karakter berikutnya menjadi huruf besar.
< Mengonversi semua karakter berikutnya menjadi huruf kecil.
Menyebabkan masker input mengisi dari kiri ke kanan dan bukan dari kanan ke
!
kiri.
\ Karakter yang berada tepat di belakangnya akan ditampilkan secara literal.
Karakter yang dimasukkan dalam tanda kutip ganda akan ditampilkan secara
""
literal.
Kapan menghindari penggunaan masker input di Access

Meskipun berguna, masker input tidak selalu sesuai untuk setiap situasi. Jangan gunakan
masker input jika keadaan berikut Anda hadapi:

 Pengguna kadang perlu memasukkan data yang tidak cocok dengan masker. Masker
input tidak memungkinkan pengecualian.
 Anda berencana menggunakan kontrol Pemilih Tanggal dengan bidang
Tanggal/Waktu. Masker input tidak kompatibel dengan kontrol Pemilih Tanggal.

Menambahkan masker input ke bidang tabel menggunakan Panduan Masker Input

Anda dapat menggunakan masker input dengan bidang yang diatur untuk tipe data Teks,
Angka (kecuali ReplicationID), Mata Uang, dan Tanggal/Waktu.

Catatan: Jika Anda menggunakan masker input untuk bidang Tanggal/Waktu, kontrol
Pemilih Tanggal tidak tersedia untuk bidang itu.

1. Di Panel Navigasi, klik kanan tabel dan klik Tampilan Desain pada menu pintasan.
2. Klik bidang di mana Anda ingin menambahkan masker input.
3. Di bawah Properti Bidang, pada tab Umum, klik kotak properti Masker Input.

4. Klik tombol Susun untuk memulai Panduan Masker Input.


5. Dalam daftar Masker Input, pilih tipe masker yang ingin Anda tambahkan.

6. Klik Coba dan masukkan data untuk menguji tampilan masker.


7. Untuk mempertahankan masker input tanpa perubahan apa pun, klik Berikutnya.
8. Pilih satu opsi untuk cara penyimpanan data yang Anda inginkan.
9. Klik Selesai dan simpan perubahan Anda.

Menambahkan masker input ke kueri

1. Di Panel Navigasi, klik kanan kueri yang ingin Anda ubah, lalu klik Tampilan
Desain pada menu pintasan.
2. Dalam kisi desain kueri, letakkan penunjuk di kolom untuk bidang yang ingin Anda
ubah.
Anda dapat meletakkan kursor di baris mana pun untuk bidang itu.

3. Tekan F4 untuk membuka lembar properti untuk bidang itu.


4. Di bawah Properti Bidang, pada tab Umum, klik kotak properti Masker Input.

5. Klik tombol Susun untuk memulai Panduan Masker Input, lalu ikuti instruksi di
panduan tersebut.

Menambahkan masker input ke kontrol formulir atau laporan

1. Di Panel Navigasi, klik kanan formulir atau laporan yang ingin Anda ubah, lalu klik
Tampilan Desain pada menu pintasan.
2. Klik kanan kontrol yang ingin Anda ubah, lalu klik Properti pada menu pintasan.
3. Pada tab Semua, klik kotak properti Masker Input.

4. Klik tombol Susun untuk memulai Panduan Masker Input, lalu ikuti instruksi di
panduan tersebut.

Membuat masker input kustom

Walaupun Panduan Masker Input menyediakan masker input untuk kebutuhan pemformatan
paling umum, terkadang Anda ingin mengustomisasi masker input agar lebih sesuai dengan
kebutuhan. Masker input dapat dikustomisasi dengan mengubah masker yang telah
ditentukan dari Panduan Masker Input atau dengan mengubah properti Masker Input secara
manual untuk bidang tempat Anda ingin menerapkan masker tersebut.

Mengustomisasi masker input dari Panduan Masker Input

1. Buka objek dalam Tampilan Desain, lalu klik bidang tempat Anda ingin
menambahkan masker input kustom.

2. Klik Susun untuk memulai Panduan Masker Input.


3. Klik Edit Daftar.

Kotak dialog Kustomisasi Panduan Masker Input muncul.

4. Pindah ke rekaman baru dalam dialog, lalu masukkan deskripsi baru dalam kotak teks
Deskripsi.
5. Dalam kotak teks Masker Input, masukkan karakter dan placeholder dengan karakter
yang diperbolehkan dari daftar tabel.
6. Klik panah bawah Tipe Masker dan pilih tipe masker yang sesuai.
7. Klik Tutup. Masker input baru akan muncul di daftar.

Kustomisasi masker input dari pengaturan properti bidang

1. Di Panel Navigasi, klik kanan objek dan klik Tampilan Desain pada menu pintasan.
2. Klik bidang di mana Anda ingin membuat masker input kustom.
3. Di area Properti Bidang, klik kotak teks Masker Input, lalu ketik masker kustom
Anda.
4. Tekan CTRL+S untuk menyimpan perubahan Anda.

Anda harus mengetikkan definisi masker input untuk bidang Angka dan Mata Uang secara
manual.

Contoh masker input

Contoh di tabel berikut ini menunjukkan beberapa cara agar Anda dapat menggunakan
masker input.

Menyediakan tipe
Masker input ini Catatan
nilai ini
Dalam kasus ini, Anda harus memasukkan kode
area karena bagian masker itu (000, dimasukkan
(000) 000-0000 (206) 555-0199
di dalam kurung) menggunakan tempat
penampung 0.
Dalam kasus ini, bagian kode area menggunakan
(206) 555-0199 tempat penampung 9, sehingga kode area bersifat
(999) 000-0000!
( ) 555-0199 opsional. Selain itu, tanda seru (!) menyebabkan
masker mengisi dari kiri ke kanan.
Memungkinkan Anda mengganti empat digit
terakhir nomor telepon gaya A.S. dengan huruf.
(000) AAA-AAAA (206) 555-TELE Perhatikan penggunaan tempat penampung 0 di
bagian kode area, yang menjadikan kode area
wajib.
Angka positif atau negatif apa pun, tidak lebih
-20
#999 dari empat karakter, dan tanpa pemisah ribuan
2000
atau tempat desimal.
Kombinasi huruf wajib (L) dan opsional (?) dan
angka wajib (0). Tanda lebih besar mengharuskan
GREENGR339M3 pengguna memasukkan semua huruf sebagai
>L????L?000L0
MAY R 452B7 huruf besar. Untuk menggunakan masker input
tipe ini, Anda harus mengatur tipe data itu untuk
bidang tabel menjadi Teks atau Memo.
98115-
00000-9999 Kode pos wajib dan bagian plus-empat opsional.
98115-3007
Maria Nama depan atau nama belakang dengan huruf
>L<??????????????
Pierre pertama otomatis dikapitalkan.
Nomor buku dengan teks literal, digit pertama dan
ISBN 0- ISBN 1-55615-507-
terakhir wajib, serta kombinasi huruf dan karakter
&&&&&&&&&-0 7
apa pun antara digit-digit tersebut.
Kombinasi huruf dan karakter wajib, semua huruf
besar. Gunakan tipe masker input ini, misalnya,
>LL00000-0000 DB51392-0493 untuk membantu pengguna memasukkan angka
bagian atau formulir inventarisasi lainnya dengan
benar.
Menggunakan masker input untuk alamat email

Karena alamat email sangat beragam dalam hal jumlah karakter di dalamnya, masker input
bukan alat yang bagus untuk memastikan alamat email dimasukkan dengan benar. Sebagai
gantinya, kami rekomendasikan menggunakan properti Aturan Validasi dan Teks Validasi.

Aturan validasi yang ditunjukkan dalam tabel berikut memastikan bahwa alamat email
dimasukkan dengan satu atau beberapa karakter, lalu tanda “@”, lalu satu atau beberapa
karakter, lalu tanda titik, lalu satu atau beberapa karakter. Misalnya, tom@example.com
akan diperbolehkan, namun tom@example,com atau tom@example tidak akan
diperbolehkan. Jika Anda memasukkan alamat email yang tidak sesuai dengan aturan
validasi, Access tidak akan menerima input tersebut dan menampilkan pesan di properti Teks
Validasi. Jika tidak ada teks yang dimasukkan di kotak properti Teks Validasi, Access akan
menampilkan pesan umum.

Properti Pengaturan
Aturan Validasi Is Null Atau ((Like "*?@?*.?*") Dan (Not Like "*[ ,;]*"))
Teks Validasi Silakan masukkan alamat email dengan tanda '@' dan nama domain
(opsional) lengkap (misalnya, 'frank@contoso.com').

Untuk informasi selengkapnya tentang menggunakan aturan validasi, serta prosedur langkah
demi langkah, baca artikel Membatasi input data menggunakan aturan validasi.
Pengenalan pada pemrograman Access
Access untuk Office 365 Access 2019 Access 2016 Access 2013 Access 2010 Access 2007

Ketika membuat database baru, Anda biasanya memulai dengan membuat beberapa objek
database seperti tabel, formulir, dan laporan. Pada akhirnya, akan ada situasi ketika Anda
harus menambahkan beberapa pemrograman untuk mengotomatiskan proses tertentu dan
menyatukan objek database bersama-sama. Artikel ini membantu memperkenalkan Anda
pada alat pemrograman di Access.

Dalam artikel ini

Apa itu pemrograman?

Apakah saya harus menggunakan makro, atau kode VBA?

Menggunakan Panduan Tombol Perintah untuk melakukan tugas pemrograman umum

Memahami makro

Memahami kode VBA

Mengonversi makro ke kode VBA

Apa itu pemrograman?

Di Access, pemrograman adalah proses penambahan fungsionalitas ke database


menggunakan makro Access atau kode Visual Basic for Applications (VBA). Misalnya,
Anda telah membuat sebuah formulir dan laporan, kemudian ingin menambahkan tombol
perintah pada formulir yang akan membuka laporan ketika diklik. Dalam hal ini,
pemrograman adalah proses membuat makro atau prosedur VBA, lalu mengatur properti
kejadian OnClick tombol perintahnya sehingga ketika diklik, makro atau prosedur tersebut
akan berjalan. Untuk operasi sederhana, seperti membuka laporan, Anda dapat menggunakan
Panduan Tombol Perintah untuk melakukan semua pekerjaan, atau dapat menonaktifkan
panduan dan melakukan pemrograman sendiri.

Catatan: Banyak program Microsoft Office menggunakan istilah "makro" untuk merujuk ke
kode VBA. Hal ini dapat membingungkan bagi pengguna Access, karena di Access, istilah
"makro" merujuk pada kumpulan tindakan makro bernama yang dapat disusun menggunakan
Pembuat Makro. Tindakan makro Access hanya mewakili satu subset perintah yang tersedia
dalam VBA. Pembuat Makro memberikan antarmuka yang lebih terstruktur daripada Editor
Visual Basic, memungkinkan Anda menambahkan pemrograman ke kontrol dan objek tanpa
harus mempelajari kode VBA. Anda harus ingat bahwa, dalam artikel Bantuan Access,
makro Access disebut sebagai makro. Sebaliknya, kode VBA disebut sebagai VBA, kode,
fungsi, atau prosedur. Kode VBA disertakan dalam modul kelas (yang merupakan bagian dari
formulir atau laporan individu, dan biasanya berisi kode untuk objek tersebut saja) dan dalam
modul (yang tidak terhubung ke objek tertentu dan biasanya berisi kode "global" yang dapat
digunakan di seluruh database) .
Objek (seperti formulir dan laporan) dan kontrol (seperti tombol perintah dan kotak teks)
memiliki berbagai properti kejadian yang dapat digunakan untuk melampirkan makro atau
prosedur. Setiap properti kejadian berhubungan dengan kejadian tertentu, seperti mengklik
mouse, membuka formulir, atau mengubah data dalam kotak teks. Kejadian juga dapat dipicu
oleh faktor di luar Access, seperti kejadian sistem, atau oleh makro atau prosedur yang
dilampirkan ke kejadian lain. Database dapat menjadi rumit jika ada banyak makro atau
prosedur yang ditambahkan pada beberapa properti kejadian banyak objek, tetapi pada
umumnya, Anda dapat memperoleh hasil yang diinginkan dengan pemrograman yang sangat
singkat.

Atas halaman

Apakah saya harus menggunakan makro, atau kode VBA?

Keputusan untuk menggunakan makro, VBA, atau keduanya bergantung sepenuhnya pada
bagaimana Anda akan menyebarkan atau mendistribusikan database. Misalnya, jika database
disimpan di komputer dan Anda merupakan satu-satunya pengguna, dan jika lebih suka
menggunakan kode VBA, Anda dapat memutuskan untuk menggunakan VBA untuk
melakukan sebagian besar tugas pemrograman. Namun, jika ingin berbagi database dengan
orang lain dengan menempatkannya di server file, Anda dapat menghindari penggunaan VBA
untuk pertimbangan keamanan.

Pertimbangkan keputusan untuk menggunakan makro atau kode VBA berdasarkan dua hal
ini: keamanan dan fungsi yang diinginkan. Keamanan akan menjadi masalah karena VBA
dapat digunakan untuk membuat kode yang akan membahayakan keamanan data, atau dapat
merusak file di komputer. Saat menggunakan database yang dibuat oleh seseorang selain
Anda sendiri, aktifkan kode VBA hanya jika Anda mengetahui bahwa database tersebut
berasal dari sumber yang tepercaya. Ketika membuat database yang akan digunakan oleh
orang lain, cobalah untuk tidak menyertakan alat pemrograman yang mengharuskan
pengguna memberikan status tepercaya secara khusus pada database. Teknik umum untuk
mengatur agar pengguna tidak perlu memercayai database Anda dapat dilihat nanti di bagian
ini.

Untuk membantu memastikan keamanan database, cobalah untuk menggunakan makro sesuai
kebutuhan saja dan gunakan pemrograman VBA hanya untuk operasi yang tidak dapat
dijalankan dengan tindakan makro. Selain itu, hanya gunakan tindakan makro yang tidak
memerlukan izin status tepercaya bagi database untuk dapat berjalan. Membatasi penggunaan
tindakan makro dengan cara ini akan meyakinkan pengguna bahwa tidak ada pemrograman
dalam database tersebut yang dapat merusak data atau file lain di komputer mereka.

Pertimbangan makro

Di awal perilisan Access 2010, Access berisi banyak tindakan makro baru yang
memungkinkan Anda membuat makro yang lebih canggih daripada dengan versi Access
sebelumnya. Misalnya, Anda kini dapat membuat dan menggunakan variabel sementara
global dengan tindakan makro, serta dapat menangani kesalahan dengan lebih mudah
menggunakan tindakan makro penanganan kesalahan baru. Dalam versi Access yang lebih
lama, jenis fitur ini hanya tersedia menggunakan VBA. Selain itu, makro dapat disematkan
secara langsung ke dalam properti kejadian objek atau kontrol. Makro yang disematkan akan
menjadi bagian dari objek atau kontrol dan tetap bersama objek atau kontrol tersebut jika
dipindahkan atau disalin.

Makro menyediakan cara yang mudah untuk menangani berbagai tugas pemrograman, seperti
membuka dan menutup formulir, serta menjalankan laporan. Anda dapat dengan cepat dan
mudah menyatukan objek database (formulir, laporan, dan lain-lain) yang telah dibuat karena
hanya sedikit sintaks yang perlu diingat. Argumen untuk setiap tindakan ditampilkan dalam
Pembuat Makro.

Selain peningkatan keamanan dan kemudahan penggunaan yang disediakan oleh makro,
Anda harus menggunakan makro untuk melakukan beberapa tugas berikut:

 Menetapkan tindakan atau serangkaian tindakan pada tombol. Tindakan ini


mengharuskan pembuatan grup makro bernama AutoKeys.
 Melakukan tindakan atau serangkaian tindakan saat database dibuka untuk kali
pertama. Tindakan ini mengharuskan pembuatan makro bernama AutoExec.

Catatan: Makro AutoExec akan berjalan sebelum makro atau kode VBA lainnya,
bahkan saat Anda telah menetapkan formulir mulai dalam kotak dialog Opsi Access
dan melampirkan makro atau kode VBA pada kejadian OnOpen atau OnLoad
formulir tersebut.

Untuk informasi selengkapnya tentang cara membuat makro, lihat bagian Memahami makro.

Pertimbangan VBA

Gunakan pemrograman VBA, bukan makro, jika ingin melakukan salah satu hal berikut:

 Menggunakan fungsi bawaan, atau membuat fungsi sendiri Access


menyertakan banyak fungsi bawaan, seperti fungsi IPmt yang menghitung
pembayaran bunga. Anda dapat menggunakan fungsi bawaan ini untuk melakukan
perhitungan tanpa harus membuat ekspresi yang rumit. Dengan kode VBA, Anda juga
dapat membuat fungsi sendiri untuk melakukan perhitungan yang melampaui
kemampuan ekspresi atau untuk mengganti ekspresi yang kompleks. Selain itu, Anda
dapat menggunakan fungsi yang dibuat dalam ekspresi untuk menerapkan operasi
umum ke lebih dari satu objek.
 Membuat atau memanipulasi objek Pada umumnya, Anda akan menyadari bahwa
membuat dan mengubah objek dalam tampilan Desain objek tersebut dapat terasa
lebih mudah. Namun, dalam beberapa situasi, Anda mungkin ingin memanipulasi
definisi objek dalam kode. Dengan VBA, semua objek dalam database dapat
dimanipulasi, selain database itu sendiri.
 Melakukan tindakan tingkat sistem Anda dapat melakukan tindakan RunApp
dalam makro untuk menjalankan program lain (seperti Microsoft Excel) dari dalam
Access, tetapi tidak untuk melakukan banyak hal lain di luar Access. Dengan VBA,
Anda dapat melihat apakah suatu file ada di komputer, menggunakan Otomatisasi
atau Pertukaran Data Dinamik (DDE) untuk berkomunikasi dengan program berbasis
Microsoft Windows lainnya, seperti Excel, serta memanggil fungsi dalam pustaka
tautan dinamis Windows (DLLs).
 Memanipulasi rekaman satu per satu Anda dapat menggunakan VBA untuk
menelusuri kumpulan rekaman, satu rekaman dalam satu waktu, dan melakukan
operasi pada setiap rekaman. Sebaliknya, makro berfungsi dengan seluruh kumpulan
rekaman secara bersamaan.

Atas halaman

Menggunakan Panduan Tombol Perintah untuk melakukan tugas pemrograman


umum

Jika akan menambahkan tombol perintah ke formulir, Panduan Tombol Perintah dapat
membantu Anda memulai pemrograman. Panduan ini akan membantu Anda membuat tombol
perintah yang melakukan tugas tertentu. Dalam file Access (.accdb), panduan akan membuat
makro yang disematkan dalam properti OnClick pada tombol perintah. Dalam file .mdb atau
.adp, panduan akan membuat kode VBA, karena makro yang disematkan tidak tersedia dalam
format file tersebut. Dalam kasus lain, Anda kemudian dapat mengubah atau
menyempurnakan makro atau kode VBA agar lebih sesuai dengan kebutuhan.

1. Di Panel Navigasi, klik kanan formulir yang ingin Anda beri tombol perintah, lalu
klik Tampilan Desain.
2. Pada tab Desain, klik panah bawah untuk menampilkan galeri Kontrol, lalu pastikan
bahwa Gunakan Panduan Kontrol telah dipilih.
3. Pada tab Desain, dalam galeri Kontrol, klik Tombol.
4. Dalam kisi desain formulir, klik tempat yang diinginkan untuk meletakkan tombol
perintah.

Panduan Tombol Perintah akan dimulai.

5. Di halaman pertama panduan, klik setiap kategori dalam daftar Kategori untuk
melihat tindakan mana yang dapat diprogram panduan untuk dijalankan oleh tombol
perintah. Dalam daftar Tindakan, pilih tindakan yang diinginkan, lalu klik
Berikutnya.
6. Klik opsi Teks atau opsi Gambar, tergantung pada hal yang ingin ditampilkan pada
tombol perintah.
o Jika ingin menampilkan teks, edit teks dalam kotak di samping opsi Teks.
o Jika ingin menampilkan gambar, panduan akan menyarankannya dalam daftar.
Jika ingin memilih gambar lain, centang kotak Perlihatkan Semua Gambar
untuk menampilkan semua gambar tombol perintah yang disediakan oleh
Access, atau klik Telusuri untuk memilih gambar yang disimpan di tempat
lain.

Klik Berikutnya.

7. Masukkan nama yang bermakna untuk tombol perintah. Langkah ini bersifat opsional,
dan nama ini tidak akan ditampilkan di tombol perintah. Namun, merupakan ide yang
bagus untuk memasukkan nama yang bermakna sehingga ketika Anda perlu merujuk
ke tombol perintah suatu saat nanti (misalnya, jika Anda mengatur urutan tab untuk
kontrol pada formulir), tombol perintah akan menjadi lebih mudah dibedakan. Jika
fungsi tombol perintah adalah menutup formulir, misalnya, Anda dapat menamainya
dengan cmdClose atau CommandClose.
8. Klik Selesai.
Access kemudian menempatkan tombol perintah pada formulir.

9. Jika ingin melihat apa saja yang telah disiapkan oleh panduan, ikuti langkah-langkah
opsional ini:
a. Jika lembar properti belum ditampilkan, tekan F4 untuk menampilkannya.
b. Klik tab Kejadian dalam lembar properti.
c. Dalam kotak properti On Click, klik tombol Susun .

Access memulai Pembuat Makro dan menampilkan makro yang dibuat oleh
panduan. Anda dapat mengedit makro jika diinginkan (untuk informasi
selengkapnya tentang cara mengedit makro, lihat bagian Memahami makro).
Setelah selesai, pada tab Desain, dalam grup Tutup, klik Tutup untuk
menutup Pembuat Makro. Jika Access meminta Anda menyimpan perubahan
dan memperbarui properti, klik Ya untuk menyimpan perubahan atau Tidak
untuk menolak perubahan.

10. Pada tab Desain, dalam grup Tampilan, klik Tampilan, lalu klik Tampilan
Formulir. Klik tombol perintah baru untuk mengonfirmasi bahwa tombol berfungsi
seperti yang diinginkan.

Atas halaman

Memahami makro

Makro adalah alat yang memungkinkan Anda mengotomatiskan tugas dan menambahkan
fungsionalitas pada formulir, laporan, dan kontrol. Misalnya, jika Anda menambahkan
tombol perintah pada formulir, hubungkan properti kejadian OnClick tombol ke makro berisi
perintah yang perlu dilakukan oleh tombol tersebut setiap kali diklik.

Ada baiknya untuk menganggap makro Access sebagai bahasa pemrograman yang
disederhanakan, berfungsi untuk membuat kode dengan menyusun beberapa daftar tindakan
untuk dilakukan. Saat membuat makro, Anda memilih setiap tindakan dari daftar menurun,
lalu mengisi informasi yang diperlukan untuk setiap tindakan. Makro memungkinkan Anda
menambahkan fungsionalitas pada formulir, laporan, dan kontrol tanpa perlu menulis kode
dalam modul VBA. Makro memberikan subset dari perintah yang tersedia di VBA, dan
sebagian besar orang merasa lebih mudah untuk membuat makro daripada menulis kode
VBA.

Buat makro menggunakan Pembuat Makro, yang diperlihatkan dalam ilustrasi berikut.
Catatan: Perhatikan, Pembuat Makro di Access 2007 berbeda dari ilustrasi di atas. Di
Access 2007, Pembuat Makro adalah serangkaian baris dan kolom yang mencantumkan
berbagai tindakan makro.

Untuk menampilkan Pembuat Makro:

 Pada tab Buat, dalam grup Makro & Kode, klik Makro.

Atas halaman

Memahami kode VBA

Seperti makro, VBA memungkinkan Anda menambahkan proses otomatisasi dan


fungsionalitas lainnya ke aplikasi Access. Anda dapat memperluas VBA menggunakan
kontrol pihak ketiga, juga dapat menulis fungsi dan prosedur sendiri sesuai kebutuhan.

Cara cepat untuk memulai pemrograman VBA adalah dengan membuat makro Access
terlebih dahulu, lalu mengonversinya menjadi kode VBA. Instruksi untuk melakukan
tindakan ini disertakan pada bagian Mengonversi makro ke kode VBA. Fitur ini akan
membuat modul VBA baru yang menjalankan operasi yang sama pada makro. Fitur ini juga
membuka Editor Visual Basic sehingga Anda dapat mulai mengubah prosedur. Saat bekerja
dalam Editor Visual Basic, Anda dapat mengklik kata kunci lalu menekan F1 untuk memulai
Bantuan Pengembang Access dan mempelajari selengkapnya tentang setiap kata kunci. Anda
kemudian dapat menjelajahi Bantuan Pengembang Access dan menemukan perintah baru
untuk membantu melakukan tugas-tugas pemrograman yang diinginkan.

Atas halaman
Mengonversi makro ke kode VBA

Anda dapat menggunakan Access untuk mengonversi makro menjadi modul VBA atau
modul kelas secara otomatis. Anda dapat mengonversi makro yang dilampirkan ke formulir
atau laporan, baik makro yang ada sebagai objek terpisah maupun makro yang disematkan.
Anda juga dapat mengonversi makro global yang tidak dilampirkan ke formulir atau laporan
tertentu.

Catatan: Anda dapat menambahkan kode Visual Basic for Applications (VBA) ke database
Web, namun kode tidak dapat dijalankan ketika database berjalan di browser Web. Jika
database Web berisi kode VBA, buka database Web menggunakan Access terlebih dahulu
sebelum menjalankan kode. Untuk melakukan tugas pemrograman dalam database Web,
gunakan makro Access sebagai gantinya.

Mengonversi makro yang dilampirkan ke formulir atau laporan

Proses ini mengonversi makro apa pun ke VBA yang dirujuk oleh (atau yang disematkan
dalam) formulir atau laporan (atau salah satu kontrolnya) dan menambahkan kode VBA
tersebut ke modul kelas formulir atau laporan. Modul kelas menjadi bagian dari formulir atau
laporan dan akan tetap disertakan ketika formulir atau laporan dipindahkan atau disalin.

1. Di Panel Navigasi, klik kanan formulir atau laporan, lalu klik Tampilan Desain.
2. Pada tab Desain, dalam grup Alat, klik Konversi Makro Formulir Ke Visual Basic
atau Konversi Makro Laporan Ke Visual Basic.
3. Dalam kotak dialog Konversi makro formulir atau Konversi makro laporan, pilih
apakah Access perlu menambahkan kode penanganan kesalahan ke fungsi yang
dihasilkan. Selain itu, jika memiliki komentar dalam makro, pilih apakah komentar
perlu disertakan sebagai komentar dalam fungsi. Klik Konversi untuk melanjutkan.

Jika tidak ada modul kelas untuk formulir atau laporan, Access akan membuatnya dan
menambahkan prosedur pada modul untuk setiap makro yang terkait dengan formulir
atau laporan tersebut. Akses juga akan mengubah properti kejadian formulir atau
laporan agar menjalankan prosedur VBA baru, bukan makro.

4. Untuk menampilkan dan mengedit kode VBA:


a. Saat formulir atau laporan masih terbuka dalam tampilan Desain, jika lembar
properti belum ditampilkan, tekan F4 untuk menampilkannya.
b. Pada tab Kejadian lembar properti, klik kotak properti apa pun yang
menampilkan [Prosedur Kejadian], lalu klik tombol bangun . Untuk
menampilkan properti kejadian bagi kontrol tertentu, klik kontrol untuk
memilihnya. Untuk menampilkan properti kejadian seluruh formulir atau
laporan, pilih Formulir atau Laporan dari daftar menurun di bagian atas
lembar properti.

Access akan membuka Editor Visual Basic dan menampilkan prosedur


kejadian dalam modul kelasnya. Anda dapat menggulir ke atas atau ke bawah
untuk menampilkan prosedur lain yang berada dalam modul kelas yang sama.
Mengonversi makro global

1. Di Panel Navigasi, klik kanan makro yang ingin dikonversi, lalu klik Tampilan
Desain.
2. Pada tab Desain, dalam grup Alat, klik Konversi Makro Ke Visual Basic.
3. Dalam kotak dialog Konversi Makro, pilih opsi yang diinginkan, lalu klik Konversi.

Access akan mengonversi makro dan membuka Editor Visual Basic.

4. Untuk menampilkan dan mengedit kode VBA:


a. Dalam Editor Visual Basic, jika panel Penjelajah Proyek tidak ditampilkan,
pada menu Tampilan, klik Penjelajah Proyek.
b. Perluas poin di bawah nama database yang sedang dikerjakan.
c. Di bawah Modul, klik ganda nama makro Makro- yang Dikonversi modul.

Editor Visual Basic akan membuka modul.

Melampirkan fungsi VBA pada properti kejadian

Saat makro global dikonversi menjadi VBA, kode VBA akan diletakkan dalam modul
standar. Tidak seperti modul kelas, modul standar bukanlah bagian dari formulir atau laporan.
Anda mungkin ingin menghubungkan fungsi dengan properti kejadian pada formulir, laporan,
atau kontrol sehingga kode dapat berjalan dengan tepat pada waktu dan tempat yang
diinginkan. Untuk melakukannya, Anda dapat menyalin kode VBA ke dalam modul kelas
dan menghubungkannya dengan properti kejadian, atau membuat panggilan khusus dari
properti kejadian ke modul standar menggunakan prosedur berikut ini.

1. Dalam Editor Visual Basic, catat nama fungsi. Misalnya, jika mengonversi makro
bernama MyMacro, fungsi akan bernama MyMacro().
2. Tutup Editor Visual Basic.
3. Di Panel Navigasi, klik kanan formulir atau laporan yang ingin Anda hubungkan
dengan fungsi, lalu klik Tampilan Desain.
4. Klik kontrol atau bagian yang ingin dihubungkan dengan fungsi.
5. Jika lembar properti belum ditampilkan, tekan F4 untuk menampilkannya.
6. Pada tab Kejadian lembar properti, klik kotak properti kejadian yang ingin
dihubungkan dengan fungsi.
7. Dalam kotak properti, ketik tanda sama dengan (=) diikuti dengan nama fungsi,
misalnya =MyMacro() . Pastikan untuk menyertakan tanda kurung.
8. Simpan formulir atau laporan dengan mengklik Simpan di Bilah Alat Akses Cepat.
9. Di Panel Navigasi, klik ganda formulir atau laporan, lalu uji formulir atau laporan
untuk melihat apakah kode berjalan sebagaimana mestinya.

Sekarang Anda mengetahui langkah-langkah dasar untuk menambahkan kode VBA ke


database. Artikel ini hanya menguraikan dasar-dasar cara memulai; ada banyak buku
referensi dan sumber online yang bagus untuk membantu mengembangkan keahlian
pemrograman Anda.
Membatasi input data menggunakan
aturan validasi
Access untuk Office 365 Access 2019 Access 2016 Access 2013 Access 2010 Access 2007

Anda dapat memeriksa atau memvalidasi data di database desktop Access ketika
memasukkannya menggunakan aturan validasi. Anda dapat menggunakan penyusun ekspresi
untuk membantu memformat aturan dengan benar. Aturan validasi dapat diatur di desain
tabel atau tampilan lembar data tabel. Terdapat tiga tipe aturan validasi di Access:

1. Aturan Validasi Bidang Anda dapat menggunakan aturan validasi bidang untuk
menentukan sebuah kriteria yang harus dipenuhi semua nilai bidang yang valid. Anda tidak
diperbolehkan menentukan bidang saat ini sebagai bagian dari aturan kecuali jika
menggunakan bidang dalam fungsi. Pembatasan terkait tipe karakter yang akan dimasukkan
dalam bidang akan lebih mudah dilakukan dengan Masker Input. Misalnya, bidang tanggal
mungkin memiliki aturan validasi yang melarang nilai di masa lalu.

Contoh cepat:

Larang nilai tanggal yang sudah lewat: >=Date()

Format email yang diterima secara umum: Is Null OR ((Like "*?@?*.?*") AND (Not Like
"*[ ,;]*"))

Angka kurang dari atau sama dengan lima: <=5

Bidang mata uang tidak dapat bernilai negatif: >=0

Batasi panjang karakter dalam string: Len([NamaBidangString])<100


2. Aturan Validasi Data Anda dapat menggunakan aturan validasi data untuk menentukan
kondisi yang harus dipenuhi semua data yang valid. Anda dapat membandingkan nilai di
seluruh bidang yang berbeda menggunakan aturan validasi data. Misalnya, data dengan dua
bidang tanggal mungkin mengharuskan nilai pada satu bidang selalu mendahului nilai pada
bidang lain (misalnya, TanggalMulai sebelum TanggalSelesai).

Contoh cepat:

Pastikan tanggal selesai tidak terjadi sebelum tanggal mulai: [Tanggal Selesai]>=[Tanggal
Mulai]

Masukkan tanggal yang diminta yang terjadi tidak lebih dari 30 hari setelah tanggal
pemesanan: [TanggalyangDiminta]<=[TanggalPemesanan]+30

3. Validasi pada formulir Anda dapat menggunakan properti Aturan Validasi dari sebuah
kontrol pada formulir untuk menentukan kriteria yang harus dipenuhi semua input nilai ke
kontrol tersebut. Properti kontrol Aturan Validasi berfungsi seperti aturan validasi bidang.
Biasanya, Anda menggunakan aturan validasi formulir dan bukan aturan validasi bidang jika
aturan tersebut hanya untuk formulir tersebut, bukan untuk tabel di mana pun aturan
digunakan.

Dalam artikel ini

 Gambaran Umum
 Menambahkan aturan validasi ke tabel
 Menguji data yang sudah ada terhadap aturan validasi baru
 Menambahkan aturan validasi ke kontrol pada formulir
 Referensi aturan validasi
Gambaran umum

Artikel ini menjelaskan cara menggunakan aturan validasi dan teks validasi dalam bidang
tabel dan kontrol formulir. Aturan validasi adalah satu cara untuk membatasi input dalam
bidang tabel atau kontrol (seperti kotak teks) pada formulir. Teks validasi memungkinkan
Anda menyediakan pesan untuk membantu pengguna yang memasukkan data yang tidak
valid.

Ketika data dimasukkan, Access memeriksa untuk melihat apakah input melanggar aturan
validasi- jika ya, input tidak diterima dan Access menampilkan sebuah pesan.

Access menyediakan sejumlah cara untuk membatasi input:

 Tipe data Setiap bidang tabel memiliki tipe data yang membatasi input pengguna.
Misalnya, bidang Tanggal/Waktu hanya menerima tanggal dan waktu, bidang Mata
Uang hanya menerima data keuangan, dan seterusnya.
 Properti bidang Beberapa properti bidang membatasi input data. Misalnya, properti
Ukuran Bidang dari sebuah bidang membatasi input dengan membatasi jumlah data.

Anda juga dapat menggunakan properti Aturan Validasi untuk meminta nilai
tertentu, dan properti Teks Validasi untuk memperingatkan pengguna tentang adanya
kesalahan apa pun. Misalnya, memasukkan aturan seperti >100 And <1000 dalam
properti Aturan Validasi mengharuskan pengguna untuk memasukkan nilai antara
100 dan 1.000. Aturan seperti [TanggalBerakhir]>=[TanggalMulai] mengharuskan
pengguna untuk memasukkan tanggal berakhir yang terjadi pada waktu yang sama
dengan atau setelah tanggal mulai. Memasukkan teks seperti "Masukkan nilai antara
100 dan 1.000" atau "Masukkan tanggal berakhir yang sama dengan atau setelah
tanggal mulai" dalam properti Teks Validasi akan memberi tahu pengguna ketika
mereka melakukan kesalahan dan cara memperbaikinya.

 Masker input Anda dapat menggunakan masker input untuk memvalidasi data
dengan mengharuskan pengguna untuk memasukkan nilai dengan cara khusus.
Misalnya, masker input dapat mengharuskan pengguna untuk memasukkan tanggal
dalam format Eropa, seperti 2007.04.14.

Anda bisa menggunakan metode validasi data ini sendiri atau dikombinasikan satu sama lain.
Tipe data tidak opsional, dan menyediakan sebagian besar tipe dasar dari validasi data.

Untuk informasi selengkapnya tentang tipe data, ukuran bidang, dan masker input, lihat
artikel Pengantar tipe data dan properti bidang.

Tipe aturan validasi

Anda bisa membuat dua tipe dasar dari aturan validasi:

 Aturan validasi bidang Gunakan aturan validasi bidang untuk memeriksa nilai
yang dimasukkan dalam bidang ketika meninggalkan bidang. Misalnya, Anda
memiliki bidang Tanggal, lalu memasukkan >=#01/01/2010# dalam properti Aturan
Validasi bidang tersebut. Aturan kini akan mengharuskan pengguna untuk
memasukkan tanggal yang sama dengan atau setelah 1 Januari 2010. Jika yang
dimasukkan adalah tanggal sebelum 2010 dan fokus ditempatkan pada bidang lain,
Access akan mencegah Anda meninggalkan bidang saat ini hingga masalah tersebut
diperbaiki.
 Aturan validasi data Gunakan aturan validasi data untuk mengontrol kapan Anda
dapat menyimpan data (satu baris dalam tabel). Tidak seperti aturan validasi bidang,
aturan validasi data merujuk pada bidang lain dalam tabel yang sama. Buat aturan
validasi data ketika perlu memeriksa nilai dalam satu bidang terhadap nilai dalam
bidang lainnya. Misalnya, bisnis Anda harus mengirimkan produk dalam waktu 30
hari dan, jika produk tidak dikirimkan dalam jangka waktu tersebut, sebagian dari
harga pembelian harus dikembalikan kepada pelanggan. Anda dapat menentukan
aturan validasi data seperti [TanggalDiwajibkan]<=[TanggalPemesanan]+30 untuk
memastikan bahwa seseorang tidak memasukkan tanggal pengiriman (nilai dalam
bidang TanggalDiwajibkan) melebihi tanggal yang ditentukan.

Jika sintaks untuk aturan validasi terlihat tidak jelas, lihat bagian Apa yang bisa Anda
letakkan dalam aturan validasi untuk penjelasan dari sintaks dan beberapa contoh aturan
validasi.

Di mana Anda bisa menggunakan aturan validasi

Anda bisa menentukan aturan validasi untuk bidang tabel dan untuk kontrol terhadap
formulir. Ketika Anda menentukan aturan untuk tabel, aturan tersebut diterapkan ketika Anda
mengimpor data. Untuk menambahkan aturan validasi ke tabel, bukalah tabel dan gunakan
perintah pada tab Bidang dari pita. Untuk menambahkan aturan validasi ke formulir, bukalah
formulir di tampilan Tata Letak dan menambahkan aturan ke properti kontrol individual.

Langkah-langkah di bagian Menambahkan aturan validasi ke tabel menjelaskan bagaimana


cara menambah aturan validasi ke bidang tabel. Langkah-langkah di bagian Menambahkan
aturan validasi ke kontrol pada formulir, selanjutnya di artikel ini, menjelaskan bagaimana
cara menambah aturan ke properti dalam kontrol individual.

Yang dapat Anda masukkan dalam aturan validasi

Aturan validasi dapat berisi ekspresi, yaitu fungsi yang mengembalikan nilai tunggal. Anda
dapat menggunakan ekspresi untuk melakukan penghitungan, bekerja dengan karakter, atau
menguji data. Ekspresi aturan validasi akan menguji data. Misalnya, ekspresi dapat
memeriksa serangkaian nilai, seperti "Tokyo" Or "Moskwa" Or "Paris" Or "Helsinki".
Ekspresi juga dapat menjalankan operasi matematika. Misalnya, ekspresi <100
mengharuskan pengguna untuk memasukkan nilai yang kurang dari 100. Ekspresi
([TanggalPemesanan] - [TanggalPengiriman]) akan menghitung jumlah hari yang berlalu
antara waktu pemesanan dan waktu pengiriman.

Untuk informasi selengkapnya tentang ekspresi, lihat artikel Menyusun ekspresi.

Atas Halaman
Menambahkan aturan validasi ke tabel

Anda bisa menambahkan aturan validasi bidang dan/atau aturan validasi rekaman. Aturan
validasi bidang memeriksa input untuk bidang, dan diterapkan ketika fokus meninggalkan
bidang. Aturan validasi rekaman memeriksa input untuk satu bidang atau lebih yang
diterapkan ketika fokus meninggalkan rekaman. Biasanya, aturan validasi membandingkan
nilai dari dua bidang atau lebih.

Catatan: Tipe bidang berikut tidak mendukung aturan validasi:

 AutoNumber
 Objek OLE
 Lampiran
 ReplicationID

Membuat aturan validasi bidang

1. Pilih bidang yang ingin Anda validasi.


2. Pada tab Bidang, di grup Validasi Bidang, klik Validasi, lalu klik Aturan Validasi
Bidang.
3. Menggunakan Penyusun Ekspresi untuk membuat aturan. Untuk informasi
selengkapnya tentang menggunakan Penyusun Ekspresi, lihat artikel Menggunakan
Penyusun Ekspresi.

Membuat pesan untuk menampilkan input bidang yang tidak valid

1. Pilih bidang yang memerlukan pesan untuk input yang tidak valid. Bidang tersebut
semestinya sudah mempunyai aturan validasi.
2. Pada tab Bidang, di grup Validasi Bidang, klik Validasi, lalu klik Pesan Validasi
Bidang.
3. Masukkan pesan yang tepat. Sebagai contoh, jika aturan validasi adalah >10, pesan
tersebut mungkin berupa “Masukkan nilai kurang dari 10.”

Untuk mendapatkan beberapa contoh aturan dan pesan validasi bidang, lihat bagian Referensi
aturan validasi.

Membuat aturan validasi rekaman

1. Buka tabel yang Anda inginkan untuk memvalidasi rekaman.


2. Pada tab Bidang, di grup Validasi Bidang klik Validasi, lalu klik Aturan Validasi
Rekaman.
3. Menggunakan Penyusun Ekspresi untuk membuat aturan. Untuk informasi
selengkapnya tentang menggunakan Penyusun Ekspresi, lihat artikel Menggunakan
Penyusun Ekspresi.

Membuat pesan untuk menampilkan input rekaman yang tidak valid

1. Membuka tabel yang memerlukan pesan untuk input yang tidak valid. Tabel harus
sudah mempunyai aturan validasi rekaman.
2. Pada tab Bidang, di grup Validasi Bidang, klik Validasi, lalu klik Pesan Validasi
Rekaman.
3. Masukkan pesan yang sesuai. Misalnya, jika aturan validasinya
[TanggalMulai]<[TanggalBerakhir], tuliskan pesan seperti “TanggalMulai
harus sebelum TanggalBerakhir.”

Atas Halaman

Menguji data yang sudah ada terhadap aturan validasi baru

Jika Anda menambahkan aturan validasi ke tabel yang sudah ada, Anda mungkin ingin
menguji aturan untuk melihat apakah data yang sudah ada tidak valid.

1. Membuka tabel yang ingin Anda uji di Tampilan Desain.

Pada tab Desain, di grup Alat, klik Uji Aturan Validasi.

2. Klik Ya untuk menutup pesan peringatan dan memulai pengujian.


3. Jika diperintahkan untuk menyimpan tabel Anda, klik Ya.
4. Anda mungkin melihat berbagai pesan peringatan lain ketika Anda melanjutkan.
Bacalah instruksi dalam setiap pesan, lalu klik Ya atau Tidak, secara benar, untuk
menyelesaikan atau menghentikan pengujian.

Atas Halaman

Menambahkan aturan validasi pada kontrol di formulir

Anda dapat menggunakan properti Aturan Validasi dan properti Teks Validasi dari kontrol
formulir untuk memvalidasi data yang diinput ke kontrol tersebut serta untuk membantu
pengguna yang menginput data tidak valid.

Tips: Jika Anda membuat sebuah formulir secara otomatis dari tabel dengan menggunakan
salah satu perintah Formulir dari pita, setiap validasi untuk bidang dalam tabel yang
mendasarinya diwariskan oleh kontrol yang terkait pada formulir.

Kontrol bisa mempunyai aturan validasi berbeda dari bidang tabel tempat kontrol terikat. Ini
berguna jika Anda ingin formulir menjadi lebih terbatas daripada tabel. Aturan formulir
diterapkan, kemudian aturan tabel diterapkan. Jika tabel menjadi lebih terbatas daripada
formulir, aturan yang ditentukan untuk bidang tabel diutamakan. Jika aturan sama
eksklusifnya, aturan tersebut mencegah Anda memasukkan data apa pun.

Sebagai contoh, anggaplah Anda menerapkan aturan berikut pada bidang tanggal dalam tabel

<#01/01/2010#

Namun ketika Anda menerapkan aturan ini pada kontrol formulir yang terikat ke bidang
tanggal:

>=#01/01/2010#
Bidang tanggal sekarang meminta nilai yang lebih awal dari tahun 2010, namun kontrol
formulir mengharuskan data tahun itu atau setelahnya, dengan demikian mencegah Anda
memasukkan data apa pun.

Membuat aturan validasi untuk kontrol

1. Klik kanan formulir yang ingin Anda ubah, lalu klik Tampilan Tata Letak.
2. Klik kanan kontrol yang ingin Anda ubah, lalu klik Properti untuk membuka lembar
properti untuk kontrol.
3. Klik tab Semua, lalu masukkan aturan validasi Anda dalam kotak properti Aturan
Validasi.

Tips: Klik tombol Susun untuk memulai Penyusun Ekspresi.

Untuk informasi selengkapnya tentang penggunaan Penyusun Ekspresi, lihat artikel


Menggunakan Penyusun Ekspresi.

4. Masukkan pesan dalam kotak properti Teks Validasi.

Atas Halaman

Referensi aturan validasi

Aturan validasi menggunakan sintaks ekspresi Access. Untuk informasi selengkapnya tentang
ekspresi, lihat artikel Pengantar ekspresi.

Contoh aturan validasi dan teks validasi


Aturan validasi Teks validasi
<>0 Masukkan nilai selain nol.
Nilai harus nol atau lebih besar.

>=0 -atau-

Anda harus memasukkan nomor positif.


0 atau >100 Nilai harus 0 atau lebih besar dari 100.
Masukkan nilai dengan tanda persen.
(Untuk digunakan dengan bidang yang
BETWEEN 0 AND 1
menyimpan nilai nomor sebagai
persentase).
<#01/01/2007# Masukkan tanggal sebelum tahun 2007.
>=#01/01/2007# AND <#01/01/2008# Tanggal harus terjadi pada tahun 2007.
Tanggal lahir tidak bisa dalam masa yang
<Date()
akan datang.
StrComp(UCase([NamaBelakang]), Data dalam nama bidang NamaBelakang
[NamaBelakang],0) = 0 harus dalam huruf besar.
>=Int(Now()) Masukkan tanggal hari ini.
Aturan validasi Teks validasi
Masukkan M untuk laki-laki atau F untuk
M Or F
perempuan.
LIKE "[A-Z]*@[A-Z].com" OR "[A-Z]*@[A- Masukkan alamat email .com, .net, or .org
Z].net" OR "[A-Z]*@[A-Z].org" yang valid.
Masukkan tanggal yang diminta yang
[RequiredDate]<=[OrderDate]+30 terjadi tidak lebih dari 30 hari setelah
tanggal pesanan.
Masukkan tanggal berakhir pada atau
[EndDate]>=[StartDate]
setelah tanggal mulai.
Contoh sintaks untuk operator aturan validasi yang umum
Operator Fungsi Contoh
Menguji nilai kebalikan. Gunakan
NOT sebelum setiap operator perbandingan NOT > 10 (sama seperti <=10).
kecuali IS NOT NULL.
Menguji nilai yang sama dengan
anggota yang ada dalam daftar. Nilai
IN perbandingan harus berupa daftar yang IN ("Tokyo","Paris","Moscow")
dipisahkan koma, yang dimasukkan
dalam kurung.
Menguji rentang nilai. Anda harus
menggunakan dua nilai
BETWEEN 100 AND 1000 (sama
BETWEEN perbandingan — rendah dan tinggi —
dengan >=100 AND <=1000)
dan Anda harus memisahkan nilai
tersebut dengan pemisah AND.
Mencocokkan string pola dalam
LIKE LIKE "Geo*"
bidang Teks dan Memo.
Memaksa pengguna untuk
memasukkan nilai dalam bidang. Ini
sama seperti mengatur properti bidang
Diperlukan ke Ya. Namun, ketika
Anda mengaktifkan properti
Diperlukan dan pengguna gagal
IS NOT
memasukkan nilai, Access IS NOT NULL
NULL
menampilkan pesan kesalahan yang
kurang ramah. Biasanya, database
Anda lebih mudah untuk digunakan
jika Anda menggunakan IS NOT
NULL dan memasukkan pesan yang
ramah dalam properti Teks Validasi.
>= #01/01/2007# AND
<=#03/06/2008#
Menentukan bahwa semua bagian dari
AND Catatan: Anda juga bisa menggunakan
aturan validasi harus benar.
AND untuk mengombinasikan aturan
validasi. Sebagai contoh: NOT "UK"
AND LIKE "U*".
Operator Fungsi Contoh
Menentukan bahwa beberapa dan
OR tidak semua komponen dari aturan Januari OR Februari
validasi harus benar.
< Lebih kecil daripada.

<= Lebih kecil atau sama dengan.

> Lebih besar daripada.

>= Lebih besar atau sama dengan.

= Sama dengan.

<> Tidak sama dengan.


Menggunakan karakter wildcard dalam aturan validasi

Anda juga bisa menggunakan karakter wildcard dalam aturan validasi Anda. Ingatlah bahwa
Access mendukung dua rangkaian karakter wildcard: ANSI-89 dan ANSI-92. Setiap standar
tersebut menggunakan sekumpulan karakter wildcard yang berbeda.

Secara default, semua file .accdb dan .mdb menggunakan standar ANSI-89.

Anda bisa mengubah standar ANSI untuk database ke ANSI-92 dengan menggunakan
prosedur berikut:

1. Pada tab File, klik Opsi.


2. Dalam kotak dialog Opsi Access, klik Desainer Objek.
3. DI bagian Desain kueri, di bawah SQL Server Compatible Syntax (ANSI-92), pilih
Database ini.

Untuk informasi selengkapnya tentang menggunakan karakter wildcard dan standar ANSI
untuk SQL, baca artikel Referensi karakter wildcard Access.
Fungsi Untuk Menjalankan Action Query
di Access VBA
Yanto Subroto Jan 25, 2017 07:30 No Comments

Di MS Access, action query adalah query yang mengubah data atau menyalin data. Action query
berbeda dengan select query yang menghasilkan sekumpulan record. Dengan menggunakan action
query, kita dapat menambah, menghapus, dan memperbaharui record dalam sebuah tabel. Selain
itu, kita juga dapat membuat sebuah tabel.
Ada empat macam action query, yaitu:

1. APPEND, query untuk menambah record baru di baris terakhir sebuah tabel.
2. DELETE, query untuk menghapus record yang memenuhi kriteria tertentu.
3. MAKE-TABLE, query untuk membuat tabel baru.
4. UPDATE, query untuk memperbarui record yang memenuhi kriteria tertentu.

VBA di Access pada dasarnya telah menyediakan metode untuk menjalankan action query, yaitu
dengan menggunakan metode DoCmd.RunSQL. Nah, pada postingan ini, kita tidak menggunakan
metode itu, tetapi membuat action query sendiri. Untuk menjalankan action query sendiri, kita
harus membuat fungsi yang diberi nama jalankanActionQuery Adapun fungsi jalankanActionQuery
adalah sebagai berikut:

1. Function jalankanActionQuery(strSql As String)


2. ' Parameter:
3. ' strSql = query dengan tipe query apa pun yang digunakan untuk membuat tabel, menamba
h,
4. ' meng-update, maupun menghapus record.
5. On Error GoTo Err_Msg
6. daoDbs.Execute strSql, dbFailOnError
7. Exit_Function:
8. Exit Function
9. Err_Msg:
10. MsgBox "Function jalankanActionQuery, Error # " & str(Err.Number) & ", source: " & Err.So
urce & _
11. Chr(13) & Err.description
12. Resume Exit_Function
13. End Function

Parameter strSql dalam fungsi jalankanActionQuery adalah pernyataan SQL (SQL statement) dengan
tipe data string dan sifatnya wajib diisi. Fungsi ini hanya dapat dijalankan bila ada sebuah database
yang dibuka. Database yang dibuka dinyatakan dengan menggunakan fungsi membukaDbs. Dengan
demikian, kita harus memastikan terlebih dulu bahwa fungsi membukaDbs telah dijalankan. Jadi,
urutan eksekusi fungsinya adalah sebagai berikut:

1. membukaDbs
2. jalankanActionQuery

Dalam fungsi jalankanActionQuery, ada object daoDbs yang harus diatur dengan menggunakan
fungsi membukaDbs. Jika daoDbs belum diatur, pesan kesalahan dengan tipe run-time error #91
ditampilkan, yang berarti nilai daoDbs belum diatur.
Implementasi:

1. Contoh berikut ini membuka database yang bernama daoDbs yang ditetapkan melalui fungsi
membukaDbs dan menjalankan query untuk meng-update (UPDATE query) sebuah record di
tabel yang bernama tblRekUtama, nama field NamaRek dan meng-update nilainya menjadi
'Kas Kecil Jakarta" dengan field kriteria adalah KodeRek dan nilai field-nya sama dengan '101'
(tipe data Text).
1. membukaDbs
2. jalankanActionQuery "UPDATE tblRekUtama SET NamaRek='Kas Kecil Jakarta' WHER
E KodeRek='101'"
2. Contoh berikut ini membuka database yang bernama daoDbs yang ditetapkan melalui fungsi
membukaDbs dan menjalankan query untuk menambah record baru (APPEND query) ke
dalam tabel tblRekUtama, nama field-nya adalah KodeRek, NamaRek, dan Grup. Nilai dari
masing-masing field berturut-turut adalah '110','Bank BMX',1.
1. membukaDbs
2. jalankanActionQuery "INSERT INTO tblRekUtama (KodeRek, NamaRek, Grup) VALUE
S('110','Bank BMX',1)"
3. Contoh berikut ini membuka database yang bernama daoDbs yang ditetapkan melalui fungsi
membukaDbs dan menjalankan query untuk membuat tabel baru (MAKE-TABLE query) yang
bernama tblRekUtamaTemp, dan meng-copy record dari tblRekUtama yang mempunyai nilai
Grup sama dengan '1' ke tabel tblRekUtamaTemp.
1. membukaDbs
2. jalankanActionQuery "SELECT tblRekUtama.* INTO tblRekUtamaTemp FROM tblRek
Utama WHERE Grup='1';"

Hal yang perlu diingat di sini, nilai dan tipe data untuk semua field yang dinyatakan pada variabel
strSQL harus sama. Jadi, misalnya, field dengan tipe data Text harus menggunakan ' ' (dua tanda
petik tunggal, misalnya 'Hutang dagang', 'Kas', dan lain-lain) . Contoh lainnya, field dengan tipe data
Date/Time harus menggunakan # # (dua tanda pagar, misalnya #12/31/2015#, #2/20/2016#, dan
lain-lain). Jika tipe data dan nilai field tidak sesuai, muncul kesalahan tipe data (data type mismatch
error).
Fungsi Untuk Mendapatkan Database yang
Sedang Terbuka (Current Database)
Yanto Subroto Dec 14, 2016 23:56 No Comments

Di lingkungan front-end dan back-end, kita hampir tidak pernah membuat tabel atau query di
database Access yang dijalankan sebagai aplikasi yang sedang dibuka (di current database). Database
Access yang dijalankan sebagai aplikasi yang sedang terbuka, dalam pengertian ini dinamakan
database front-end, jarang digunakan untuk menyimpan tabel atau query yang sifatnya permanen.
Dalam banyak hal, tabel atau query yang disimpan di front-end sifatnya temporer, karena kelak, bila
tidak dibutuhkan, mereka akan dihapus.

Gambar A

Dalam situasi tertentu, kita masih memerlukan tabel atau query yang disimpan di database front-
end, terutama saat bekerja dengan data yang melibatkan dua database, back-end dan front-end.
Dalam situasi ini, kita memerlukan nama database lokal (yaitu database front-end), yang
mengharuskan kita membuat query yang melibatkan database back-end.

Untuk mendapatkan nama database local, kita menggunakan fungsi yang diberi nama cariDbsIni,
sebagai berikut:

1. Function cariDbsIni() As String


2. On Error GoTo Err_Msg
3. cariDbsIni = "[Database=" & CurrentProject.Path & "\" & CurrentProject.name & ";MS ACCE
SS]"
4. Exit_Function:
5. Exit Function
6. Err_Msg:
7. MsgBox "Function cariDbsIni, Error # " & str(Err.Number) & ", source: " & Err.Source & _
8. Chr(13) & Err.description
9. Resume Exit_Function
10. End Function

Fungsi di atas menggunakan object CurrentProject dengan properti Path sebagai nama path dari
folder database dan properti Name sebagai nama database yang sedang dibuka. Selain itu,
parameter string koneksi mempunyai diberi nilai sebagai "MS Access" yang merupakan nama
provider dari aplikasi yang sedang terbuka, yaitu MS Access.

Nilai string dari fungsi cariDbsIni hampir sama dengan fungsi cariDbsEksternal. Kedua fungsi ini
terdiri dari nama path file database dan string koneksinya. Perbedaannya, fungsi cariDbsIni
menggunakan database yang terbuka pada front-end sebagai nilai keluarannya. Sementara itu,
cariDbsEksternal menggunakan database back-end sebagai nilai keluarannya.

Implementasi:
Jika fungsi cariDbsIni dijalankan di Immediate Window, hasilnya seperti ini:

1. ?cariDbsIni
2. [Database=D:\Access\Database_fe.accdb;MS ACCESS]

Database_fe.accdb adalah database yang sedang dibuka.

Contoh di bawah ini bisa menjelaskan lebih jauh. Bila biasanya kita menarik tabel dan query yang
ada di database back-end ke front end, maka pada contoh ini, kita akan melibatkan tabel temporer
yang ada di database front-end ke back-end untuk melakukan proses pembuatan report berupa Print
View yang ada di gambar 4 paling bawah.

1. Function contohCariDbsIni()
2. Dim rs As DAO.Recordset
3. Dim strSql As String
4.
5. membukaDbs
6.
7. strSql = "SELECT * FROM qryVoucherTemp as q3 " & _
8. "INNER JOIN (SELECT vouchId as vouchIds, chkSelected FROM " & cariDbsIni & ".tbl
TempVoucherTemp AS q2) as q1 ON q1.vouchIds = q3.vouchId " & _
9. "WHERE q1.chkSelected = True"
10. Debug.Print strSql
11.
12. Set rs = daoDbs.OpenRecordset(strSql)
13. rs.Close
14. Set rs = Nothing
15. menutupDbs
16. End Function

Ada dua fungsi lain yang terlibat di atas, membukaDbs dan menutupDbs. Silakan baca di link yang
tersedia untuk petunjuk penggunaannya. Fungsi di atas menggabungkan query yang bernama
qryVoucherTemp (Query qryVoucherTemp disimpan di database eksternal, yang merupakan back-
end) dengan tabel temporer yang bernama tblTempVoucherTemp (tabel tblTempVoucherTemp
disimpan di database yang sedang terbuka, atau current database, yang merupakan front-end),
menggunakan pernyataan SQL yang diatur melalui variabel string strSql. Variabel string ini kemudian
ditetapkan sebagai recordset melalui pernyataan set rs, sebagai berikut:

1. Set rs = daoDbs.OpenRecordset(strSql)

Misalkan, datasheet dari query qryVoucherTemp yang berada di database back-end adalah sebagai
berikut:

Gambar 1. Query qryVoucherTemp yang berada di database back-end

sedangkan datasheet dari tabel tblTempVoucherTemp yang berada di database front-end adalah
sebagai berikut (perhatikan field chkSelected yang bertanda -1 atau true pada gambar di bawah ini):

Gambar 2. tabel tblTempVoucherTemp yang berada di database front-end

Tabel tblTempVoucherTemp adalah tabel yang digunakan untuk membuat report dalam bentuk form
seperti pada Gambar A di awal posting ini. Pada Gambar A itu, kita hanya memilih Voucher Id nomor
23 dan 29.

Pada fungsi contohCariDbsIni, ada dua database yang terlibat:

1. Menggunakan fungsi cariDbsIni, kita membuat query berdasarkan tabel temporer yang
disimpan di database front-end, lihat Gambar 2.
2. Menggunakan pengaturan object daoDbs, kita membuat query yang berasal dari query yang
disimpan di database back-end, lihat Gambar 1.

Hasil dari fungsi contohCariDbsIni melalui Debug.Print strSql adalah sebagai berikut:

1. SELECT * FROM qryVoucherTemp as q3 INNER JOIN (SELECT vouchId as vouchIds, chkSelecte


d FROM [Database=D:\Access\MeAccess.accdb;MS ACCESS].tblTempVoucherTemp AS q2) as
q1 ON q1.vouchIds = q3.vouchId WHERE q1.chkSelected = True
Gambar 3. Hasil query yang dieksekusi di database back-end, digunakan sebagai record source untuk
membuat laporan

Pada strSql di atas, output dari fungsi cariDbsIni sama dengan


[Database=D:\Access\Database_fe.accdb;MS ACCESS]. Dalam strSql itu kita menggunakan field yang
bernama chkSelected. Field ini terdapat di tabel tblTempVoucherTemp yang disimpan di database
front-end. Query strSql ini dieksekusi di database back-end yang datasheet view-nya tampak pada
Gambar 3 di atas.

Gambar 4. Hasil Print View Report dari query1 di Gambar 3

Bila query1 pada Gambar 3 digunakan sebagai record source untuk menampilkan report dalam
format Print View, maka hasilnya seperti Gambar 4 di atas. Pada Gambar 4 itu, field chkSelected
tidak ditampilkan, diganti dengan setiap nomor vouchId (Voucher Id) yang telah diseleksi di query1
(nomor 23 dan 29).

Anda mungkin juga menyukai