2007-2-00394-MN - Bab 4 PDF
2007-2-00394-MN - Bab 4 PDF
BAB 4
HASIL dan PEMBAHASAN
PT. MTL Pratama Jasa pertama kali didirikan di Indonesia pada Juni 1997. PT. MTL
Pratama Jasa ini merupakan bagian dari Merchandise Testing Laboratories Inc. (MTL) di
Amerika, berdiri sejak 1986 yang telah membantu para penjual retail, perusahaan
manufaktur, para importir dan pihak-pihak lain untuk memenuhi permintaan dari
konsumennya secara tepat. Di Amerika, MTL adalah salah satu perusahaan laboratorium
testing terbaik yang dapat menawarkan berbagai macam kemampuan testing. Sama
seperti yang ada di Amerika, PT. MTL Pratama Jasa juga memberikan pelayanan
kualitasnya antara lain: kain dan pakaian jadi (garmen), furnitur, test kemasan, mainan
Selain memberikan pelayanan pengujian kualitas produk, PT. MTL Pratama Jasa juga
Selain menyediakan pelayanan jasa seperti diatas, PT. MTL Pratama Jasa juga
mampu membuat protokol baru untuk pengujian kualitas dari produk tertentu yang
belum ada sebelumnya. Sejak didirikan, PT. MTL Pratama Jasa berkembang cukup pesat.
Hal ini dikarenakan kemampuan perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi
40
kebutuhan pelanggan. Selain itu, perusahaan selalu menjaga hubungan yang baik
dengan para pelanggan, baik pelanggan lokal maupun pelanggan di luar negeri.
Melihat perkembangan PT. MTL Pratama Jasa yang cukup pesat, sebuah perusahaan
penjamin kualitas raksasa yang telah ada sejak tahun 1828 yaitu Perusahaan Bureau
Veritas mengakuisisi PT. MTL Pratama Jasa. Sebelum mengakuisisi PT. MTL Pratama
Jasa, Perusahaan Bureau Veritas telah mengakuisisi PT. ACTS yang juga merupakan
perusahaan penjamin kualitas produk. Setelah diakuisisi, PT. Pratama Jasa menjadi
bagian dari Perusahaan Bureau Veritas dengan nama PT. Bureau Veritas Consumer
Bureau Veritas yang terbentuk sejak tahun 1828 adalah sebuah perusahaan grup
internasional dengan bisnis intinya uji kelayakan yang diterapkan pada kualitas,
Misi global dari Bureau Veritas ialah pengecekan, verifikasi atau sertifikasi aset
maupun proyek dari suatu produk atau sistem dengan menggunakan standar patokan
sendiri atau standar luar dalam rangka menyajikan laporan. Layanan yang diajukan juga
Tujuan Bureau Veritas dalam meningkatkan nilai tambah (added value) bagi
pelanggan melalui wujud bantuan dalam manajemen resiko dan optimasi performa.
kecil dan menengah, perusahaan besar berskala internasional atau badan pemerintahan.
Dengan demikian Bureau Veritas tampil dibanyak segmen pasar, seperti Kelautan,
Konstruksi, Industri, Energi, Barang Konsumsi, Transportasi dan Jasa. Bureau Veritas
dapat terlibat secara aktif seperti melakukan pengujian kain dan pakaian jadi yang
hendak dikirim ke negara tujuan ekspor, atau melakukan inspeksi atau pengecekan
Bureau Veritas berada di 140 negara yang saling berjaringan dengan lebih dari 700
kantor dan laboratorium. Ditahun 2005, total pendapatan terhitung sebanyak 1.647.000
Euro. Setiap harinya,lebih dari 23.000 staf yang termasuk staf ahli didalamnya melayani
lebih dari 280.000 pelanggan di seluruh dunia. Bureau Veritas diakui dan diakreditasi
oleh lembaga nasional dan lembaga internasional. Kantor pusat Bureau Veritas terletak
di Paris, Perancis. Bureau Veritas merupakan joint stock company yang merupakan
http://www.bureauveritas.com).
Salah satu divisi dari Bureau Veritas grup, yaitu Bureau Veritas Consumer Products
Services (BVCPS) yang saat ini menjadi pemimpin global dalam penyedia jasa solusi
jaminan kualitas bagi konsumen maupun penjual. Divisi ini didirkan oleh Bureauveritas
pada tahun 1998 dengan cara mengakuisisi ACTS Testing Lab, Inc., dan Merchandise
Testing Laboratories, Inc. pada bulan Mei 2003, BVCPS memperluas ekspansinya dengan
membeli AMTAC Laboratories Ltd. di Inggris, LCIE di Perancis, dan ecb ONLINE di
Jerman. Saat ini, BVCPS menawarkan lebih dari 30 layanan laboratorium yang berlokasi
dukungan jaringan global dari 600 kantor Bureau Veritas di 140 negara dengan lebih dari
untuk mengurangi biaya produksi dengan memonitor pengeluaran dan performa dari
produk. BVCPS berkomitmen untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan
shopping untuk semua kebutuhan jaminan kualitas yang termasuk konsultasi, training
dan out-sourcing dari pelanggan. Solusi yang disediakan oleh BVCPS didesain to
implementasi produk, menjamin etika perilaku tempat kerja, dan konfirmasi dari
cabang Merchandise Testing Laboratories berganti nama menjadi PT. Bureau Veritas
Consumer Products Services Indonesia (PT. BVCPSI), PT. BVCPSI dapat memberikan
pelayanan yang lebih banyak lagi bagi para pelanggan, tidak hanya pengujian kualitas
produk dan inspeksi tetapi juga pelayanan untuk social audit dan factory audit. Dalam
social audit, perusahaan mengirim personil mendatangi pabrik kemudian melihat apakah
upah yang diberikan kepada karyawan sudah sesuai dengan Upah Minimum Regional
kebakaran dan melihat bagaimana sanitasi kebersihan dari toiletnya. Sedangkan factory
audit, perusahaan melihat bagaimana barang diproses mulai dari bahan baku sampai
menjadi barang jadi. Untuk social audit dan factory audit biasanya dilakukan atas
PT. BVCPSI memiliki visi untuk menjadi yang terdepan di industrinya dan menjadi
pemimpin pasar disegmennya. Misi dari perusahaan ini adalah memberikan nilai
terhadap produk dan sistemnya yang dapat mengurangi resiko dan meningkatkan
Dalam rangka rencana pengembangan masa depan, PT. BVCPSI terus menerus
meningkatkan jumlah alat uji yang ada di dalam laboratorium agar dapat memberikan
pelayanan pengujian produk yang lebih beragam dengan menggunakan teknologi dan
standar uji internasional. Selain itu, perusahaan juga merencanakan berbagai macam
training atau pelatihan bagi karyawan baik in-house training maupun training yang
pengetahuan bagi para pelanggan mengenai testing-testing atau pengujian yang biasa
PT. BVCPSI berlokasi di Jalan Cideng Timur No. 38, Gedung KKM Lantai 2, Jakarta
Pusat. Sekarang ini, PT. BVCPSI memiliki fasilitas untuk melakukan pengujian terhadap
produk-produk softline seperti kain, pakaian jadi (garmen), dan produk-produk hardline
seperti meja, kursi, lemari, keranjang serta uji kemasan pada saat pengiriman produk.
Selain menyediakan pengujian kualitas produk, PT. BVCPSI juga menawarkan pelayanan
untuk inspeksi barang-barang yang akan di kirim, social audit dan factory audit.
Dalam industri ini, pasar yang ada masih dalam keadaan berkembang. Berdasarkan
teori dari lima kekuatan Porter mengenai persaingan industri dari perusahaan ini adalah
sebagai berikut:
Untuk perusahaan ini yang menjadi pemasoknya adalah perusahaan yang dapat
menyediakan alat-alat untuk pengujian dan perusahaan percetakan yang mencetak kertas
untuk membuat sertifikasi uji (laporan hasil uji). Daya tawar pemasok terhadap perusahaan
tidak kuat karena banyak perusahaan yang menyediakan alat-alat uji sesuai kebutuhan
perusahaan. Selain itu, perusahaan juga memiliki alternatif unutk mengimpor alat-alat uji
yang diperlukan apabila harga yang diberikan oleh pemasok dalam negeri lebih mahal
daripada alat-alat impor. Sehingga bargaining power dari PT. BVCPSI terhadap pemasok
lebih kuat dari perusahaan pemasok. Begitu juga dengan perusahaan percetakan yang
menyediakan kertas untuk membuat sertifikasi uji (laporan hasil uji). Karena perusahaan
44
percetakan cukup banyak jumlahnya, maka daya tawar dari perusahaan lebih besar
Perusahaaan pada industri ini memilki pelanggan lokal dan pelanggan luar negeri.
Pelanggan lokal adalah pelanggan yang melakukan pengujian kualitas atas produk yang
dimiliki untuk referensinya sendiri atau untuk buyer mereka diluar negeri yang bukan
merupakan pelanggan perusahaan. Pelanggan luar negeri adalah para pelanggan diluar
negeri yang ingin mengimpor barang-barang atau produk-produk dari Indonesia untuk
menginginkan adanya suatu jaminan kualitas dari perusahaan terhadap barang-barang yang
akan diekspor oleh pabrik-pabrik di Indonesia. Di Indonesia sendiri, masih belum banyak
perusahaan yang meyediakan jasa seperti yang ditawarkan oleh PT. BVCPSI, karena itu
bargaining power dari PT. BVCPSI lebih besar daripada pelanggan dalam negeri. Sedangkan
untuk pelanggan luar negeri, bargaining power perusahaan lebih lemah karena pelanggan
luar negeri dapat dengan mudah meminta pabrik yang menjadi mitra bisnisnya untuk
melakukan pengujian kualitas produk diluar negeri atau perusahaan pesaing yang ada tanpa
memikirkan biaya tambahan yang mungkin timbul karena hal tersebut. Hal ini disebabkan
karena biaya pengujian dibebankan kepada pabrik yang menjadi mitra bisnisnya.
Dalam industri ini, ancaman pendatang baru tidak besar karena dalam industri
seperti ini yang diperlukan untuk berkembang adalah kepercayaan dari pelangan terutama
pelanggan luar negeri terhadap jaminan kualitas yang diberikan. Selain itu, peraturan
sehingga menghambat masuknya pendatang baru diindustri ini, karena perusahaan yang
bergerak diindustri ini pada umumnya adalah perusahaan penanaman modal asing yang
ingin masuk ke pasaran Indonesia. Hambatan lain adalah izin, dan tempat untuk
pembuangan limbah kimia yang digunakan perusahaan untuk kegiatan pengujian. Dengan
adanya hambatan-hambatan tersebut, sulit bagi pendatang baru untuk masuk ke industri ini,
dalam industri ini, yang termasuk jasa substitusi adalah jaminan kualitas dari pabrik
atau agen yang menjadi perantara antara pembeli diluar negeri dan pabrik, dimana yang
melakukan pengujian kualitas terhadap produk adalah bagian Quality Control dari agen atau
pabrik yang menghasilkan produk tersebut. Ancaman jasa substitusi dalam industri ini tidak
besar bagi PT. BVCPSI karena untuk melakukan proses pengujian kualitas terhadap suatu
produk tidak mudah dan diperlukan tenaga–tenaga ahli yang mengerti mengenai standar
yang diinginkan buyer, dan biasanya buyer lebih mempercayai jaminan kualitas dari suatu
organisasi yang menawarkan jasa profesional dibandingkan dengan jaminan dari agen atau
Pada saat ini, PT. BVCPSI sudah menguasai sebagian besar dari pasar yang ada,
terutama untuk uji kualitas kain dan pakaian jadi (Softline), produk-produk kayu (Hardline),
inspeksi, social audit dan factory audit karena di Indonesia perusahaan pesaing yang ada
masih belum memiliki fasilitas pengujian untuk produk kayu (Hardline), inspeksi, social audit
dan factory audit sebanyak PT. BVCPSI. Meskipun demikian PT. BVCPSI harus tetap menjaga
mutu pelayanan yang diberikan karena dalam industri ini pesaing yang perlu diwaspadai
46
tidak hanya berada dinegara yang sama, tetapi juga pesaing-pesaing diluar negeri. Untuk uji
kualitas kain dan pakaian jadi (garmen), PT. BVCPSI memiliki pesaing yang cukup besar yaitu
PT. ITS yang telah menawarkan pelayana uji kualitas produk tekstil sebelum PT. BVCPSI
didirikan di Indonesia dan menguasai pasar dalam jumlah yang cukup besar. Dalam
menghadapi persaingan selain dengan pesaing luar negeri, PT. BVCPSI juga harus menjaga
hubungan baik dengan pabrik-pabrik dan agen-agen yang menjadi mitra bisnis dari
pelanggan di luar negeri karena hal tersebut dapat mempengaruhi hubungan perusahaan
dengan pelanggan diluar negeri. Selain itu harga yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing
Daya tawar
pembeli:
- Pelanggan Dalam
Daya Tawar Persaingan antar Negeri:
Pemasok: perusahaan dalam 1. PT. Busana Perkasa
- PT. Dwi Jaya industri sejenis: 2. PT. Tainan
Utama - PT. ITS
- PT. Drukerindo - Succofindo - Pelanggan Luar
Negeri:
1. Target
2. Gymboree
Dari struktur organisasi PT. BVCPSI yang ada pada tabel 3.1 dapat dilihat
dan wewenang yang ada diperusahaan ini. Uraian tugas atau wewenang dan
• Melapor kepada kantor pusat PT. BVCPS untuk Asia yaitu BVCPS
Hongkong
atasannya
atasannya
analisisnya
atasannya
5. Supervisor (Finance)
tambahan
atasannya
6. Administration (Finance)
didalam perusahaan
atasannya
7. HRD Manager
mengawasi pelaksanaannya
• Mengawasi laporan uji yang keluar agar tepat waktu dan sesuai
atasannya
9. Supervisor (Hardline)
atasannya
yang dikerjakan
atasannya
atasannya
• Mengawasi laporan uji yang keluar agar tepat waktu dan sesuai
atasannya
atasannya
yang dikerjakan
atasannya
atasannya
atasannya
53
17. Sekretaris
atasannya
atasannya
atasannya
20. Inspektor
atasannya
21. Koordinator
atasannya
atasannya
klien
atasannya
sekali
atasannya
25. Resepsionis
atasannya
atasannya
Dalam analisis ini, digunakan dua jenis data, yaitu data sekunder dan data primer.
Data sekunder diperoleh dari dalam perusahaan atau secara intern, sedangkan data
Salah satu data sekunder yang dibutuhkan dalam analisa antara lain adalah, jumlah
Dimensi kualitas jasa pada analisa ini dijabarkan menjadi indikator-indikator yang
ini merupakan media pengumpulan data primer yang berupa skor harapan dan
57
kenyataan, kemudian data yang terkumpul dianalisa sesuai dengan dimensinya masing-
masing.
Uji validitas tehadap kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
teknik korelasi product moment. Dengan melakukan perhitungan tersebut, maka akan
diperoleh nilai product moment yang kemudian akan dibandingkan dengan 0.3. hasil
perbandingan tersebut akan menentukan valid atau tidak validnya setiap butir pertanyaan
pada kuesioner yang digunakan, dengan ketentuan sebagai berikut: Bila nilai korelasi hasil
perhitungan lebih tinggi dibandingkan dengan 0.3 maka variabel penelitian tersebut dianggap
60
valid, dan berlaku sebaliknya, bila nilai korelasi hasil perhitungan lebih rendah dibandingkan
Dari tabel diatas dapt kita lihat bahwa seluruh butir atau variabel (17 variabel) valid.
Teknik yang digunakan dalam uji reliabilitas pada penelitian ini adalah teknik
Cronbach Alpha. Uji reliabilitas dengan menggunakan teknik Cronbach Alpha adalah dengan
cara membandingkan koefisien alpha yang diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan
diharapakan sebsesar 0.01 (1%), maka nilai kritis (taraf signifikansi) yang diperoleh adalah
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS, maka diperoleh hasil koefisien
alpha untuk harapan sebesar 0.7465 dan untuk kenyataan sebesar 0.7536, artinya
kuesioner (instrumen) yang digunakan pada penelitian ini dikatakan memenuhi syarat
variabel, karena nilai alpha lebih besar dibandingkan dengan nilai kritis tabel (0.286),
1. Bukti Fisik
Dimensi ini (bukti fisik) berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,
Jawaban responden, dapat dilihat pada tabel 4.6 dan 4.7 dibawah ini:
1 47 27 6 0 0 361 4.5125
2 47 29 4 0 0 363 4.5375
3 74 6 0 0 0 394 4.925
Sumber : Hasil kuesioner
Berdasarkan hasil tabel diatas terlihat bahwa nilai kesenjangan dari butir 1 (tersedianya
peralatan uji yang baik dan sesuai standar) sebesar -1.29, untuk butir 2 (fasilitas fisik yang
menarik) sebesar -1.14, dan untuk butir 3 (kesesuaian fasilitas fisik dengan jenis data)
sebesar -1.06. Perusahaan bisa meningkatkan lagi atau tetap seperti itu. Jika perusahaan
merasa tidak perlu ditingkatkan konsekuensinya pelanggan akan berkurang sedikit demi
sedikit.
64
2. Keandalan
perusahaan dalam melaksanakan jasa yang telah dijanjikan secara terpercaya dan
akurat.
2. Sikap simpatik
3. Dapat dipercaya
Jawaban responden, dapat dilihat pada tabel 4.9 dan 4.10 dibawah ini:
Berdasarkan hasil tabel diatas terlihat bahwa nilai kesenjangan dari indikator 4
(kewajiban untuk merealisasikan janji atau kesepakatan) sebesar -1.6, untuk indikator 5
(sikap simpatik) sebesar -1.46, untuk indikator 6 (dapat dipercaya) sebesar -1.12, indikator
7 (penyampian jasa sesuai dengan waktu yang dijanjikan) sebesar -1.24, untuk indikator 8
(dokumentasi yang akurat) sebesar 0. Perusahaan bisa meningkatkan lagi atau tetap seperti
itu. Jika perusahaan merasa tidak perlu ditingkatkan konsekuensinya pelanggan akan
3. Daya Tanggap
dan merespon permintaan para pelanggan serta menginformasikan kapan jasa akan
Jawaban responden, dapat dilihat pada tabel 4.12 dan 4.13 dibawah ini:
66
9 3 44 2 28 3 256 3.20
10 31 26 11 12 0 316 3.95
11 22 11 42 2 3 287 3.59
Sumber : Hasil kuesioner
Berdasarkan hasil tabel diatas terlihat bahwa nilai kesenjangan dari indikator 9
(kepastian penyampaian jasa) sebesar -0.38, untuk indikator 10 (pelayanan yang cepat dan
akurat) sebesar -0.43, untuk indikator 11 (dapat dipercaya) sebesar -0.21. Perusahaan bisa
meningkatkan lagi atau tetap seperti itu. Jika perusahaan merasa tidak perlu ditingkatkan
4. Jaminan
menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan yang berarti bahwa para
67
karyawan selalu berikap sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang
Jawaban responden, dapat dilihat pada tabel 4.15 dan 4.16 dibawah ini:
Berdasarkan hasil tabel diatas terlihat bahwa nilai kesenjangan dari indikator 12
(kesesuaian proses uji dengan standar) sebesar -0.8, untuk indikator 13 (keamanan
melakukan transaksi) sebesar -0.08. Perusahaan bisa meningkatkan lagi atau tetap seperti
68
itu. Jika perusahaan merasa tidak perlu ditingkatkan konsekuensinya pelanggan akan
5. Empati
memberikan perhatian personal kepada pelanggan dan memiliki jam operasi yang
nyaman.
b. Perhatian individual
Jawaban responden, dapat dilihat pada tabel 4.18 dan 4.19 dibawah ini:
Berdasarkan hasil tabel diatas terlihat bahwa nilai kesenjangan dari indikator 14
-0.87, indikator 17 (waktu beroperasi yang sesuai) sebesar -0.55. Perusahaan bisa
meningkatkan lagi atau tetap seperti itu. Jika perusahaan merasa tidak perlu ditingkatkan
berikut:
Xi
X=
n
Keterangan:
n= Jumlah responden
Yi
Ῡ=
n
Keterangan:
n= Jumlah responden
70
Dari hasil tabel-tabel diatas, kita dapat menghitung tingkat kesesuaian antara
Xi
Tki= X 100%
Yi
Keterangan:
Perhitungan untuk menentukan besarnya tingkat kesesuaian pada dimensi kualitas jasa
Xi
Tki= X 100%
Yi
285
Tki= X 100% = 71.47%
361
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
dengan persepsi pelanggan mengenai peralatan uji sebesar 71.47% yang berarti kinerja
272
Tki= X 100% = 74.93%
363
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
dengan persepsi pelanggan mengenai fasilitas fisik yang menarik sebesar 74.93% yang
309
Tki= X 100% = 78.43%
394
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
dengan persepsi pelanggan mengenai peralatan uji sebesar 71.47% yang berarti kinerja
258
Tki= X 100% = 66.84%
386
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
disepakati sebesar 66.84% yang berarti kinerja perusahaan sudah sesuai dengan
harapan pelanggan
272
Tki= X 100% = 69.93%
389
72
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
dengan persepsi pelanggan mengenai sikap simpatik kepada pelanggan yang mengalami
masalah sebesar 69.93% yang berarti kinerja perusahaan sudah sesuai dengan harapan
pelanggan
6. Dapat diandalkan:
309
Tki= X 100% = 77.64%
398
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
dengan persepsi pelanggan mengenai keandalan staf sebesar 77.64% yang berarti
281
Tki= X 100% = 73.95%
380
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
yang dijanjikan sebesar 73.95% yang berarti kinerja perusahaan sudah sesuai dengan
harapan pelanggan
271
Tki= X 100% = 100%
271
73
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
dengan persepsi pelanggan mengenai dokumentasi yang akurat sebesar 100% yang
256
Tki= X 100% = 89.5%
286
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
dengan persepsi pelanggan mengenai kapan pastinya jasa akan disampaikan sebesar
89.5% yang berarti kinerja perusahaan sudah sesuai dengan harapan pelanggan
316
Tki= X 100% = 90.2%
350
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
dengan persepsi pelanggan mengenai pelayanan yang cepat sebesar 90.2% yang berarti
287
Tki= X 100% = 94.4%
304
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
94.4% yang berarti kinerja perusahaan sudah sesuai dengan harapan pelanggan
74
329
Tki= X 100% = 83.72%
393
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
dengan persepsi pelanggan mengenai kesesuaian proses uji dngan standar pembeli
sebesar 94.4% yang berarti kinerja perusahaan sudah sesuai dengan harapan pelanggan
288
Tki= X 100% = 98.63%
292
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
306
Tki= X 100% = 90.0%
340
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
90.0% yang berarti kinerja perusahaan sudah sesuai dengan harapan pelanggan
271
Tki= X 100% = 86.31%
341
75
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
86.31% yang berarti kinerja perusahaan sudah sesuai dengan harapan pelanggan
252
Tki= X 100% = 78.3%
322
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
266
Tki= X 100% = 85.1%
310
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan
dengan persepsi pelanggan mengenai waktu operasi PT. BVCPSI sebesar 85.1% yang
Hasil dari perhitungan tingkat kesesuaian, semua data kemudian akan dirangkum
Keterangan:
Rata-rata merupakan hasil dari rata-rata 80 responden PT. BVCPSI – Softline Division
digunakan diargam kertesius. Dengan menggunakan data yang sudah terkumpul dan diolah,
dilakukan analisis data dengan metode deskriptif, yaitu analisa yang menggambarkan dan
Selain pengisian diagram kartesius, hal penting lainnya yaitu membatasi empat
bidang pada diagram kartesius menggunakan dua garis, yaitu garis vertikal / sumbu Y yang
merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat harapan pelanggan, dan garis horisontal/
sumbu X yang merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kinerja perusahaan. Faktor
lain pada tahap ini adalah jumlah faktor yang mempengaruhi kualitas jasa perusahaan atau
kepuasan pelanggan, yaitu indikator kualitas jasa. Indikator ini berjumlah tujuh belas, dan
dalam analisis ini, indikator ditandai dengan K (K=17). Sehingga rumus dalam menentukan
Untuk sumbu X:
∑Xi
X=
K
Untuk sumbu Y:
∑Yi
Y=
K
Sumbu X:
∑Xi
X=
K
73.16
X= = 4.30
17
Sumbu Y:
∑Yi
Y=
K
60.01
Y= = 3.53
17
Dari setiap perhitungan skor (harapan dan kenyataan), serta tingkat kesesuaian
pada masing-masing indikator, dapat kita lihat bahwa faktor-faktor tersebut (indikator
kualitas jasa PT. BVCPSI – Softline Division) memiliki skor yang berbeda, dan hal ini
Dapat diperhatikan pula bahwa dari setiap skor harapan dan kenyataan pada analisa
ini memperlihatkan skor atau nilai kenyataan yang lebih kecil daripada skor atau nilai
keyataan. Hal ini menandakan bahwa adanya gap atau ketidaksesuaian antara harapan dan
kenyataan.
kenyataan, maka akan dilakukan plotting data pada diagram kartesius yang mana telah
diolah sebelumnya, sehingga dapat diketahui tindakan apa saja yang sebaiknya dilakukan.
Setelah melakukan perhitungan (tabel 4.21), kemudian dapat kita lihat posisi
masing-masing kuadran (diagram kartesius gambar 4.1) yang ditempati oleh tujuhbelas
indikator kualitas jasa pada PT. BVCPSI – Softline Division. Dengan diagram kartesius ini,
dpat diketahui kriteria masing-masing indikator yang ada pada masing-masing kuadran.
disepakati
5. Satf dan manajemen PT. BVCPSI – Softline
Division bersikap simpatik dan sanggup
3.40 4.86 B
menenangkan pelanggan bila pelanggan
mendapatkan masalah
6. Staf PT. BVCPSI – Softline Division dapat
3.87 4.98 B
diandalkan/ dipercaya
7. Menyampaikan pelayanan sesuai dengan
3.51 4.75 B
waktu yang dijanjikan
8. Dokumentasi laporan hasil uji pelanggan
3.39 3.39 D
dibuat dan dicatat secara akurat
9. Pemberikan informasi kapan pastinya jasa
3.20 3.58 C
akan disampaikan
10. Pelayanan yang cepat dari staf PT. BVCPSI –
3.90 4.38 B
Softline Division
11. Kesediaan staf membantu pelanggan 3.59 3.80 D
12. Kesesuaian proses uji dengan standar
4.11 4.91 B
pembeli
13. Pelanggan merasa aman dalam melakukan
transaksi dengan staf PT. BVCPSI – Softline 3.61 3.65 D
Division
14. Dukungan manajemen kepada staf yang
memadai agar dapat melaksanakan 3.83 4.25 D
tugasnya dengan baik
15. Memberikan perhatian individual kepada
3.88 3.93 D
setiap pelanggannya
16. Karyawan memahami kebutuhan para
3.15 4.01 C
pelanggannya
17. Waktu beroperasi yang sesuai dengan
3.33 3.88 C
semua pelanggannya
Rata-rata 3.35 4.30
Sumber: Hasil data yang telah diolah
81
Keterangan:
Rata-rata merupakan hasil dari rata-rata 80 responden PT. BVCPSI – Softline Division
keempat kuadran (diagram Kartesius) dan interpretasi dari diagram Kartesius tesebut
atribut-atribut ini merupakan atribut kunci (faktor penentu) utama langsung yang
Disebut dengan prioritas utama yang harus ditingkatkan karena harapan tinggi
sedangkan persepsi rendah, artinya indikator yang ada pada kuadran ini memerlukan
prioritas untuk ditingkatkan, karena pada kuadran ini pelanggan menganggap penting setiap
indikator yang termasuk kedalamnya (kuadran A), namun pihak perusahaan belum
melaksanakan sesuai dengan harapan pelanggan, dimana hal ini dapat terjadi karena faktor-
faktor internal ataupun eksternal sehingga menimbulkan kurang puasnya pelanggan, atau
dengan kata lain harapan pelanggan untuk indikator ini cukup besar.
Pelanggan yang telah melakukan transaksi dengan PT. BVCPSI – Softline Division,
sebelumnya telah disepakati oleh kedua belah pihak. Kesepakatan ini berupa
spesifikasi yang sesuai dengan standar yang telah ada, dan terpenuhinya syarat-
Disebut dengan daerah yang harus dipertahankan, karena harapan tinggi dan
persepsi yang tinggi. Pada kuadran ini, kenyataan dilapangan yang dinterpretasikan melalui
persepsi pelanggan memiliki kesesuaian dengan harapan yang diinginkan oleh pelanggan,
sehingga untuk menjaga kelangsungan kualitas jasa yang baik ini, maka indikator-indikator
Fasilitas yang dimiliki oleh PT. BVCPSI – Softline Division harus dapat mencerminkan
bidang jasa yang yang dilakukan, sehingga ada kesinambungan yang menguatkan
pda indikator sebelumnya (fasilitas fisik yang menarik), indikator ini lebih mengarah
salah satu cara yang cukup baik untuk menciptakan kepercayaan pelanggan.
feedback atau umpan balik dari kualitas jasa atau pelayanan yang memuaskan yang
84
diberikan oleh PT. BVCPSI – Softline Division, sehingga hal ini berkaitan erat dengan
kepuasan pelanggan.
Kesesuaian waktu penyampaian jasa menjadi ukuran kualitas jasa yang cukup
berpengaruh pada kredibilitas perusahaan. Hal inipun menjadi faktor penting dalam
Kecepatan pelayanan jasa merupakan indikasi perhatian yang cukup besar kepada
pelanggan. Hal ini dapat menimbulkan kepercayaan yang besar dari pelanggan,
pelanggan, mengingat alat yang melewati proses uji merupakan alat ukur atau
standar kerja yang menjadi acuan bagi perusahaan (pelanggan) dalam melakukan
proses produksi.
hasil uji dengan standar internasional menjadi harapan besar bagi pelanggan yang
tentunya menghendaki kesesuaian ini. Kebutuhan pelanggan akan hal ini tidak
semata-mata dilakukan untuk pengujian mutu, namun dapat pula dijadikan media
Disebut sebagai prioritas rendah, karena daerah ini menunjukkan harapan rendah
harga dan waktu. Untuk itu perusahaan harus dapat memahami setiap kebutuhan
yang dimiliki oleh masing-masing pelanggan dengan latar belakang dan kebutuhan
yang berbeda.
waktu yang dimiliki pelanggan (waktu yang fleksibel), karena dengan demikian
pelanggan akan tetapi kinerja indikator tersebut sangat baik. indikator-indikator pada
kuadran ini sebenarnya tidak terlalu menuntut perhatian bagi perusahaan karena indikator
pada kuadran ini tidaklah dianggap terlalu penting oleh pelanggan. Sehingga perusahaan
86
tidak perlu terlalu memfokuskan sumber daya yang ada untuk meningkatkan kinerja
Tidak dapat dipungkiri bahwa ketertarikan pelanggan sangat besar dipengaruhi oleh
menariknya wujud fisik secara visual. Dengan fasilitas fisik yang menarik, menambah
Hal ini harus dapat dimanfaatkan oleh PT. BVCPSI – Softline Division untuk kemudian
Pentingnya dokumentasi yang akurat untuk menelusuri track record atas barang
yang telah diuji menjadi salah satu faktor penting bagi pelanggan untuk dapat
mengetahui sejauhmana kain dan pakaian jadi (garmen) telah mengalami proses uji.
Pelanggan akan merasakan perhatian yang baik dari perusahaan ketika karyawan
bersedia membantu pelanggan yang mendapatkan kesulitan, dan hal ini menjadikan
pelayanan yang diberikan oleh perusahaan dirasakan nyaman oleh para pelanggan.
terhadap perusahaan.
PT. BVCPSI – Softline Division. Keamanan pada konteks ini diartikan sebagai
jaminan hukum, serta hal lain yang berhubungan dengan keamanan kedua belah
- No. 14. Adanya dukungan bagi personel PT. BVCPSI – Softline Division
Keluhan pelanggan yang tidak dapat diatasi karyawan secara personal, akan
individual yang diberikan oleh personil perusahaan. Hal ini penting, karena dengan
nyamannya pelanggan dalam melakukan transaksi ataupun aktifitas lain yang secara
Tabel 4.23
Urutan Prioritas Peningkatan pada Indikator-Indikator yang Menentukan
Kepuasan Pelanggan PT. BVCPSI – Softline Division
Berdasarkan data yang telah diolah pada penelitian ini didapatkan hasil antara lain:
mencapai 82.73%. Hal itu menunjukkan bahwa kinerja PT. BVCPSi – Softline
2. Pada analisis gap terlihat bahwa pelanggan memiliki harapan yang tinggi
terhadap kinerja perusahaan pada dimensi kualitas pelayanan. Hal ini berarti
memiliki rata-rata gap terbesar yaitu -1.6, hal ini terlihat bahwa pada indikator
juga pada indikator ke-1 yaitu peralatan uji yang baik dan sesuai dengan
yang terdapat pada kuadran B antara lain indikator ke-3 yaitu penampilan fisik,
indikator ke-5 yaitu sikap simpatik, indikator ke-6 yaitu dapat diandalkan,
90
dijanjikan, indikator ke-10 yaitu pelayanan yang cepat, serta indikator yang
masuk kuadran B juga adalah indikator ke-12 yaitu kesesuaian proses uji
dengan standar.
sesuai.
kuadran D yaitu indikator ke-2 yaitu fasilitas fisik yang menarik, indikator ke-8
indikator ke-14 yaitu dukungan yang memadai dan terakhir indikator ke-15
Pada tingkat kesesuaian dimana dapat dilihat urutan prioritas yang dapat
prioritas ke-2 yaitusikap simpatik, prioritas ke-3 yang dilakukan perusahaan yaitu
Kualitas peralatan uji yang baik dan sesuai dengan standar, dan prioritas ke-4 yaitu
terpenuhi.