Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANDIRI KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN I

“ KOMUNIKASI VERBAL ”

NAMA : ilham fajar dwi aji p

NIM : 1710045

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2017/2018
KOMUNIKASI VERBAL

Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan kata-kata


lisan atau tertulis antara dua orang atau lebih. Komunikasi verbal merupakan
komunikasi yang sering dan paling banyak di pakai dalam hubungan antar
manusia.

Bentuk Komunikasi Verbal


 Urutan argumentasi : (mana yang lebih dahulu, argumentasi yang
disenangi atau yang tidak disenangi), pola obyektivitas (satu sisi atau dua
sisi).
 Gaya pesan : menunjukkan variasi linguistik dalam penyampaian pesan
(perulangan, mudah dimengerti, perbendaharaan kata).
 Daya tarik pesan : mengacu pada motif-motif psikologis yang dikandung
pesan (rasional-emosional, daya tarik ketakutan, daya tarik ganjaran).
 Pengetahuan terhadap isi Struktur pesan : ditunjukkan oleh pola
penyimpulan (tersirat atau tersurat), pola pesan, sebagai contoh apabila
materi pesan itu berisi inovasi informasi maupun teknologi, maka pesan
yang disampaikan sebaiknya mengandung sesuatu cara yang dapat
membantu mahasiswa lokal memecahkan masalah yang dihadapinya.

Fungsi Bahasa Menurut Larry Barker (Mulyana, 243) bahasa memiliki 3


fungsi sebagai berikut :

1. Penamaan (naming/labeling)
Penamaan merupakan fungsi bahasa yang mendasar. Penamaan atau
penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang yang
menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam berkomunikasi
2. Interaksi
Fungsi interaksi merujuk pada berbagai gagasan dan emosi yang dapat
mengunadang simpati pengertian ataupun kemarahan dan kebingugan.

3. Transmisi Informasi
Yang dimaksud dengan fungsi transmisi informasi adalah bahwa bahasa
merupakan media untuk menyampaikan informasi kepada orang lain.

Kata-kata mempunyai makna :


Denotatif : Makna yang sebenarnya
Konotatif : Makna diluar rujukan objektifnya, bersifat subjektif dan
emosional daripada makna denotatif

High context-Low context culture


Low context culture (budaya konteks rendah):
Pesan verbal dan eksplisit, gaya berbicara langsung, lugas, berterus terang.
High context culture (budaya konteks tinggi):
Kebanyakan pesan implisit, tidak langsung dan tidak terus terang. Sifat
komunikasinya tahan lama, lamban berubah, dan mengikat kelompok yang
menggunakannya.

Setiap bahasa memiliki aturan-aturan :

Fonologi : cara bagaimana suara dikombinasikan untuk membentuk


kata
Semantik : cara bagaimana kata dikombinasikan dengan membentuk
kalimat
Sintaksis : arti kata
Pragmatis : cara bagaimana bahasa digunakan

Keterbatasan dalam bahasa

1. Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek Kata-kata


adalah kategori untuk menunjuk pada objek tertetu.Tidak semua kata
tersedia untuk menunjuk pada objek.
2. Kata-kata bersifat ambigu dan konstektual di katakan bersifat ambigu
karena kata-kata merepresentasikan persepsi dan interprestasi orang-orang
yang berbeda.
3. Adanya pencampuradukan fakta dan penafsiran. Dalam berbahasa kita
sering mencampuradukkan fakta, penafsiran dan penilaian.
Tipe komunikasi verbal terjadi menjadi dua , yaitu aktif dan pasif :

a) Aktif : komunikasi aktif berlaku pada seorang yang bertindak sebagai


komunikator atau pemberi pesan, dalam hal ini ada pembicara atau
penulis.

b) Pasif : komunikasi pasif adalah mereka yang bertindak sebagai pendengar


dan pembicara.

Jenis komunikasi verbal :


a. Bahasa lisan Tergolonng kedalam bahasa vokal

b. Bahasa tertulis Tergolong kedalam bahasa nonvokal

Faktor Penghambat
Faktor Intellegensi, Orang yang memiliki intellegensi yang tinggi biasanya
memiliki banyak pembendaharaan kata dibandingkan orang yang memiliki
intellegensi rendah.
Faktor budaya, Setiap budaya memiliki bahasa yang berbeda-beda. Seperti
di Indonesia yang memiliki keragaman suku. Suku Sunda, Batak memiliki
bahasanya masing-masing.
Faktor Pengetahuan, Orang yang memiliki pengetahuan banyak akan
mendorong yang bersangkutan untuk berbicara lancar dengan
pembendaharaan kata yang banyak.
Faktor Kepribadian, Orang memiliki sifat pemalu, atau pendiam biasanya
sedikit berbicara pada orang lain disebabkan tidak terbiasa berkomunikasi.
Faktor Biologis, Adanya kelainan sehingga mengganggu saat berbicara.
Faktor Pengalaman, Orang yangbanyak berkomunikasi baik berbicara
dengan orang lain, individu atau massa, akan dapat berbicara secara lancar.

Karakteristik Komunikasi Verbal


1. Jelas dan ringkas
Berlangsung sederhana, pendek dan langsung. Makin sedikit kata2 yang
digunakan, makin sedikit pula kemungkinan terjadi kerancuan. Kejelasan dapat
dicapai dengan bicara lambat dan mengucapkan dengan jelas.
2. Perbendaharaan kata
Penggunaan kata-kata yang mudah dimengerti oleh klien. Komunikasi
tidak akan berhasil jika pengirim pesan tidak mampu menerjemahkan kata dan
ucapan.
3. Arti konotatif dan denotatif
Arti konotatif merupakan pikiran, perasaan atau ide yang terdapat dalam
suatu kata, sedangkan arti denotatif adalah memberikan perngertian yang sama
terhadap kata yang digunakan.
4. Intonasi
Suatu komunikator mampu mempengaruhi arti pesan. Nada suara
pembicaraan mempunyai dampak yang besar terhadap arti pesan yang dikirimkan
karena emosi dapat mempengaruhi nada suara.
5. Kecepatan berbicara
Keberhasilan komunikasi dipengaruhi oleh kecepatan berbicara dan tempo
bicara yang tepat. Selaan yang lama dan pengalihan yg cepat pada pokok
pembicaraan lain mungkinakan menimbulkan kesan sedang menyembunyikan
sesuatu terhadap klien.

6. Humor
Meningkatkan keberhasilan dalam memberikan dukungan emosional
terhadap klien. Tertawa membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan
keberhasilan dalam memberikan dukungan terhadap klien.

Anda mungkin juga menyukai