html
Lemak dan minyak dikenal dan digunakan secara luas sejak lama. Lemak dan minyak juga dibutuhkan
oleh tubuh sebagai salah satu sumber energi. Pada produk pangan, lemak memberikan karakteristik
akhir suatu produk pangan yang lebih baik dari segi rasa, tekstur, maupun aroma. Berikut ini adalah
beberapa fungsi lemak yang dapat diaplikasikan dalam memperoduksi produk pangan.
Memengaruhi Penampilan
Lemak seringkali digunakan untuk menghasilkan tampilan yang glossy atau moist. Hal ini sering
dilakukan ketika memproduksi roti atau cookies. Seringkali bagian permukaan diolesi lemak untuk
menghasilkan kesan seperti yang diharapkan. Tidak hanya itu, lemak juga dapat membantu terjadinya
proses pencoklatan (browning) non enzimatis. Terdapat dua jenis reaksi pencoklatan enzimatis, yakni
karamelisasi yang diakibatkan oleh pemanasan gula dan reaksi Maillard yang melibatkan reaksi antara
protein dan karbohidrat. Dalam hal ini, lemak mendukung terjadinya reaksi Maillard.
Komponen Emulsi
Prinsip emulsifikasi banyak diaplikasikan pada produk pangan dengan bantuan emulsifier
(pengemulsi). Terdapat dua jenis tipe emulsi, yakni emulsi lemak dalam air atau air dalam lemak.
Contoh produk emulsi antara lain susu, salad dressing, dan mayones.
Pembawa Flavor
Salah satu keunikan lemak adalah dapat menghasilkan komponen pembentuk flavor. Contohnya dapat
ditemukan dalam pembuatan produk bakeri atau pada saat menggoreng. Selain itu, lemak juga dapat
menjadi media pembawa flavor.
Titik Leleh
Salah satu kriteria mutu penting cokelat berkualitas adalah, ketika di dalam mulut, cokelat tersebut
akan meleleh. Sifat tersebut adalah salah satu karakter unik dari lemak cokelat. Setiap jenis lemak
memiliki titik leleh yang berbeda. Ada lemak yang meleleh di suhu ruang, yang sering disebut sebagai
minyak. Namun pada suhu yang sama, ada juga yang berada dalam bentuk padat atau yang disebut
lemak. Contoh aplikasi lain dari titik leleh ini adalah dalam pembuatan salad dressing. Produsen
umumnya memilih lemak atau minyak yang dapat meleleh pada suhu ruang. Sehingga biasanya
digunakan minyak nabati yang cocok dengan keperluan tersebut.
Zat Gizi
Terdapat 3 jenis zat gizi makro yang semuanya penting bagi tubuh. Salah satu diantaranya adalah
lemak. Bahkan nilai energi dari lemak adalah yang tertinggi dibandingkan lainnya, yakni 9 Kkal/g.
Selain itu, lemak juga penting untuk melarutkan vitamin A, D, E, dan K.
Pembentuk Tekstur
Selain berpengaruh terhadap rasa dan aroma, lemak juga berperan penting dalam pembentukan
tekstur. Dalam pembuatan biskuit, lemak akan mengganggu terbentuknya jaringan gluten. Akibatnya,
produk dapat menjadi lebih renyah. Namun, bila terlalu banyak lemak dalam formulasi, produk akan
cenderung menjadi lebih rapuh. Oleh sebab itu, perpaduan lemak yang tepat dalam resep akan sangat
membantu.
http://kulinologi.co.id/blog-988744-Kandungan-Gizi-Mayones.html
Protein 0,9 g
Karbohidrat 0.57 g
Natrium 635 mg
Vitamin A 65 IU
Vitamin C 0,5 mg
Riboflavin 19 mg
Thiamin 10 mg
Vitamin D 7 IU
Vitamin K 163 µg
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kadar lemak mayones cukup tinggi, demikian juga kolesterol (71
mg tiap 100 gram). Oleh karena itu, penggunaan mayones harus diperhatikan, seperti jumlah yang
dikonsumsi tidak boleh terlalu banyak. Namun saat ini sudah banyak mayones yang memiliki klaim low
fat, hal ini bisa menjadi pilihan bagi konsumen yang sedang menjaga asupan lemak. KI-37
https://www.smart-tbk.com/10-produk-luar-biasa-berkat-minyak-kelapa-sawit/
Halus dan lembut – kelapa sawit membuat selai lebih mudah dioles, permen menjadi kenyal, dan
Sabun
Minyak kelapa sawit membantu menjaga kulit tetap bersih dan lembab sehingga menjadikannya
bahan yang ideal untuk sabun. Minyak kelapa sawit membuat sabun:
Kue Kering
Sulit untuk meniru tekstur kue ideal dengan kombinasi renyah dan lembut seperti yang dibeli di
toko? Itu mungkin karena Anda tidak menggunakan minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit
membuat kue kering:
Jika Anda membeli mi instan yang sebelumnya sudah dimasak, Anda dapat berterima kasih pada
minyak kelapa sawit karena ini menghemat waktu dan energi Anda saat memasak makan malam.
Minyak kelapa sawitlah yang membuat mi mentah dapat dimasak dan dikeringkan serta disimpan
terlebih dulu, sehingga yang perlu Anda lakukan hanyalah menambahkan air dan merebusnya hingga
mendidih. Dengan minyak kelapa sawit, mi:
1. Memiliki umur yang panjang di rak
Sampo
Minyak kelapa sawit adalah agen conditioning aktif yang ada di dalam banyak sampo. Jadi jika
rambut Anda lembut dan halus, mungkin itu karena minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit
adalah yang membuat rambut Anda:
Biodiesel
Minyak kelapa sawit adalah bahan utama dalam sebagian besar biodiesel yang dimasukkan ke mobil
kita. Bahan bakar ini bisa membantu kita sampai di tujuan tepat waktu dan emisi gas rumah kaca
yang rendah dan ini bisa terjadi antara lain karena kelapa sawit. Biodiesel yang dihasilkan dari
perkebunan yang maju dan dengan lahan gambut yang terlindung dengan baik membuat sistem
transportasi kita:
1. Menghasilkan lebih sedikit emisi yang mempengaruhi perubahan iklim
https://rizkihandayaniparamaputri.wordpress.com/2012/12/28/tugas-akhir-semester-teknologi-
pengolahan-lemak-dan-minyak-makan/
1. Butter
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan butter adalah krim yang
mengambang saat proses separasi susu atau yang biasa disebut dengan
krim susu. Krim susu hasil separasi tersebut dikonsentrasikan lemaknya,
kemudian dipasteurisasi. Proses pasteurisasi dilakukan pada suhu
sekitar 85-90ºC hal ini bertujuan untuk menonaktifkan enzim-enzim
dan mematikan mikroba patogen dalam krim. Setelah pasteurisasi, krim
diinokulasi dengan starter bakteri dan diperam (ripening) selama 12-15
jam. Proses ini akan menghasilkan sedikit asam laktat, flavor serta
aroma butter yang khas. Pada saat ripening ini juga terjadi proses
kristalisasi yang akan mempermudah proses churning. Churning adalah
pengocokan krim secara mekanis dalam kurun waktu tertentu sehingga
diperoleh butiran-butiran lemak mentega (raw butter/butter grain)
yang terpisah dengan cairan butter (butter milk). Butter grains yang
diperoleh selanjutnya diuleni dengan atau tanpa penambahan garam
sehingga butiran lemak menjadi kompak dan semi padat. Penambahan
garam ini yang mengakibatkan butter menjadi lebih lunak. Butter yang
telah jadi lalu dikemas.
Ada beberapa jenis butter, yaitu unsalted butter mengandung 84% lemak
susu (cream), 1,4% susu tanpa lemak, dan 15% kandungan air. Salted
butter mengandung 84% lemak susu (cream), 1,4% susu tanpa lemak,
dan 15% kandungan air dan ditambahkan garam 1,5%, Lactic butter
mengandung 84% lemak susu (cream), 1,4% susu tanpa lemak, dan 15%
kandungan air, dengan penambahan komponen aroma asam lactic.
Dalam penggunaannya butter jenis unsalted, salted maupun lactic butter
biasanya untuk membuat roti manis atau kue, namun pada beberapa
masakan barat, butter digunakan untuk menggoreng, menumis dan lain-
lain.
1. Shortening
Dari sumbernya, shortening bisa berasal dari lemak nabati, hewani atau
bahkan campuran lemak hewani dan tumbuhan. Di negara-negara
Eropa, Amerika dan Australia banyak digunakan lemak hewani sebagai
sumber pembuatan shortening, seperti tallow (lemak sapi) atau lard
(lemak babi). Hal ini disebabkan karena ketersediaan bahan baku yang
cukup banyak, sementara bahan baku lemak nabati sangat terbatas.
Lemak hewan ini memiliki tekstur yang sudah padat pada suhu kamar.
Proses yang dilakukan untuk membuat shortening adalah pemisahan
dari jaringan otot, pencampuran, pengadukan dan pembentukan tekstur.
VCO merupakan minyak kelapa yang dibuat dari kelapa segar (bukan
kopra), tanpa proses kimiawi dan tidak menggunakan panas tinggi.
Kandungan asam laurat mencapai 43-53%, dan kandungan asam lemak
bebas sangat rendah (FFA) 0,5 %. Berdasarkan hal tersebut produk
minyak kelapa murni hasil proses memenuhi syarat mutu sebagai virgin
coconut oil.
Selain itu dapat dilakukan dengan cara enzimatis dan pancingan. Pada
proses enzimatis ikatan protein minyak dalam emulsi santan dipecah
dengan bantuan enzim. Enzim yang biasa digunakan adalah papain,
bromelin dan protease yang berasal dari kepiting sungai. Sedangkan
untuk proses pancingan, ikatan protein-lemak dalam santan diputus
dengan pancingan VCO yang sudah jadi.