Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SAP 3
(SIKAP DAN KEPUASAN KERJA)
Oleh Kelompok 1:
Ida Bagus Putu Julio Swastika (1607532005)
Kadek Saswata Abhimana Negara (1607532006)
Gede Eka Yasa (1607532016)
Dwiki Vernanda Krisnayana Putra (1607532022)
Gede Wahya Dhiyatmika (1607532025)
Ade Surya Indrawan (1607532031)
I Gede Prabandhana Ariantaka (1607532048)
Disampaikan Kepada :
Dr. Dra. Desak Ketut Sintaasih, M.Si
A. Konsep Persepsi
Kata persepsi berasal dari bahasa latin yaitu “perceptio” yang memiliki arti menjadi sadar
atau sadar (akan sesuatu); menyadari atau memahami. Dalam kamus Oxford, kata persepsi sebagai
kata benda memiliki arti kemampuan untuk melihat, mendengar, atau menjadi sadar akan sesuatu
melalui panca indra. Pengertian lainnya yaitu cara dalam menanggap, memahami, dan menafsirkan
sesuatu.
Menurut Miftah Thoha (2012), persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang
di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran,
penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada
pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan
bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi.
Jennifer M. George dan Gareth R. Jones (2012) menyebutkan bahwa persepsi memiliki
tiga komponen sebagai berikut :
1. Orang yang membuat pemahaman, yaitu orang yang mencoba untuk menginterpretasikan
hasil observasi yang dilakukannya atau masukan dari dari panca inderanya.
2. Target dari persepsi, yaitu segala sesuatu yang dicoba untuk dipahami oleh seseorang.
Target dapat berupa orang lain, sekelompok orang, sebuah peristiwa, sebuah situasi, sebuah
idea, suatu kebisingan, atau hal lain yang menjadi fokus dari orang yang ingin memahami.
3. Situasi, yaitu konteks dimana persepsi tersebut mengambil bagian (suatu pertemuan
komite, sebuah lorong, di depan mesin pembuat kopi, dan sebagainya).
1
Miftah Thoha (2012) menjelaskan bahwa pengembangan persepsi dalam diri seseorang
dipengaruhi oleh tiga faktor. Dalam bukunya, ketiga faktor tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Psikologi
2. Famili
3. Kebudayaan
Persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor dimana hal ini dapat diketahui dengan
mendalami prinsip-prinsip selektivitas persepsi sebagai berikut (Fred Luthans, 1995).
Faktor-faktor dari luar terdiri dari pengaruh-pengaruh lingkungan luar yaitu: intensitas,
ukuran, keberlawanan, pengulangan, gerakan, dan kebaruan dan kemiripan.
Intensitas
Ukuran
Keberlawanan
Pengulangan
Gerakan
Pembelajaran
Motivasi
2
Kepribadian
B. Konsep Sikap
Sikap (attitudes) merupakan sebuah pernyataan evaluatif baik yang bersifat positif atau
negative tentang suatu objek, orang atau peristiwa. Seseorang bisa memiliki ribuan sikap, tetapi
OB memfokuskan diri pada sikap yang berkaitan dengan pekerjaan dimana meliputi kepuasan
kerja, keterlibatan kerja (tingkat sejauh mana seseorang berkecimpung dalam pekerjaannya dan
secara aktif berpartisipasi di dalamnya), dan komitmen organisasi (sebuah indikator loyaritas
kepada, dan keberpihakan terhadap organisasi). Tidak dapat dipungkiri, kepuasan kerja telah
mendapatkan perhatian yang besar.
Kepuasan kerja paling sering didefiniskan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan
yang diasosiasikan dengan situasi kerja atau pekerjaan (Locke, 1976). Kepuasan kerja terbagi
menjadi dua yaitu positif dan negatif.
Konstruk kepuasan bekerja seringkali dilihat sebagai tujuan sendiri dikarenakan adanya
emosi yang bersifat positif yang dilihat dari kesehatan fisik, umur yang panjang, dan kesehatan
mental. Walaupun begitu, ada juga kepuasan bekerja yang bersifat negatif, yakni kepuasan bekerja
yang diasosiasikan dengan ketegangan dimana sering disebut stressor.
Kata stres bermula darai kata latin yaitu “Stringere” yang berarti ketegangan dan tekanan.
Stres merupakan suatu yang tidak diharapkan yang muncul karena tingginya suatu tuntutan
lingkungan pada seseorang. Keseimbangan antara kemampuan dan kekuatan terganggu. Bilamana
stres telah mengganggu fungsi seseorang, dinamakan distress. Distress kebanyakan dirasakan
3
orang jika situasi menekan dirasakan terus-menerus (tugas yang berat atau tugas yang dikakukan
karena tugas dilakukan dengan situasi yang tidak kondusif atau stres yang dilakukan dengan dasar
rasa trauma).
Menurut Robbin, Stres adalah suatu kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan
pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh
individu tersebut dan hasilnya dipandang tidak pasti dan penting.
Menurut Michael, Stres merupakan suatu respon adaptif, dimoderasi oleh perbedaan individu
yang merupakan konsekwensi dai setiap tindakan, situasi, peristiwa dan yang menempatkan
tuntutan khusus terhadap seseorang
Ada 4 riset dan pendekatan professional yang diidentifikasi dalam studi dan penangan stress,
yaitu medis, klinis, psikologis konseling, dan rekayasa psikologi.
1) Faktor Lingkungan\
2) Faktor Organisasional
a. Tuntutan Tugas, misalnya desain pekerjaan individual, kondisi pekerjaan, dan tata
letak fisik pekerjaan.
b. Tuntutan Peran, misalnya ada peran beban yang berlebihan dalam organisasi.
4
c. Tuntutan Antarpersonal, misalnya tidak adanya dukungan dari pihak tertentu atau
terjain hungan yang buruk.
3) Faktor personal
b. Persoalan Ekonomi, misalnya apa yang dimilikinya tidak memenuhi apa yang
didambakan.
5
SIMPULAN
6
DAFTAR PUSTAKA
Robbin, Stephen P., dan Timothy A. Judge. 2015. Perilaku Organisasi, Edisi 16. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.