Anda di halaman 1dari 32

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN JF PEREKAYASA

Dra. Novi Irawati, M.Si


Wakil Ketua Tim Penilai Pusat JF Perekayasa

Disampaikan Dalam Acara Sosialisasi JF Perekayasa


Ruang Komisi Utama BPPT, 28 Maret 2018
OUTLINE
1. DEFINISI
2. DUPAK (DOKUMEN USULAN PENETAPAN
ANGKA KREDIT)
3. SOP PENGAJUAN DUPAK & PENERBITAN PAK
(PENETAPAN ANGKA KREDIT)
4. ANGKA KREDIT & JAM KERJA EFEKTIF
5. UNSUR PENILAIAN :
- KEREKAYASAAN
- PENGEMBANGAN PROFESI
- PENUNJANG
1. DEFINISI (TAMBAHAN)
Engineering Manual
Engineering Manual adalah Pedoman enjiniring (kerekayasaan) yang
sekurang-kurangnya terdiri dari Tujuan Perekayasaan (Engineering
Objective), metode kerekayasaan (Engineering Method), definisi parameter
(parameter definition), penjadwalan (scheduling) untuk kegiatan
prototyping dan atau audit teknologi, dan atau sertifikasi, dan atau
standardisasi.

Production manual
Production manual adalah pedoman produksi yang terdiri dari production
method, production scheduling, sub assembly, general assembly, product
integration.

Testing manual
Testing manual adalah pedoman pengujian yang terdiri dari: test objective,
test method, parameter definition, instrument system, test article system,
test operation, data analysis, integration, and deploy system, engineering
test scheduling.
Desain
Desain adalah suatu proses perencanaan dengan memperhitungkan aspek
fungsi, estetika, dan berbagai macam aspek lainnya dengan sumber data
yang didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain
yang sudah ada sebelumnya dimana hasil akhirnya dapat berupa rencana,
proposal atau benda nyata.

Desain awal
Desain awal adalah dasar pemikiran perekayasa dalam usahanya memenuhi
tuntutan desain atau memecahkan problem desain. Desain awal
menjembatani kesenjangan antara konsep desain dan tahap desain rinci .

Desain enjiniring
Desain enjiniring adalah perumusan rencana untuk membantu seorang
perekayasa membangun produk dengan tujuan kinerja tertentu . Proses ini
melibatkan sejumlah langkah , dan bagian dari proses mungkin perlu
diulang berkali-kali sebelum produksi produk akhir dapat dimulai.

Desain rinci
Desain rinci adalah suatu tahapan disain untuk membantu seorang
perekayasa membangun produk dengan tujuan kinerja tertentu, dengan
membuat sebuah rencana teknis secara detail, serta persyaratan-
persyaratan teknis (rencana kerja dan syarat teknis) yang harus dilakukan
dalam pembuatan/pembangunan suatu produk.
Diskritisasi persamaan
Diskritisasi persamaan adalah tindakan diskritisasi, atau membagi objek
(persamaan) terus menerus ke dalam jumlah terbatas elemen diskrit.

Eksplorasi
Eksplorasi adalah tindakan mencari atau melakukan penjelajahan dengan
tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah tak dikenal, termasuk antariksa
(penjelajahan angkasa), minyak bumi (eksplorasi minyak bumi), gas alam,
batubara, mineral, gua, air, ataupun informasi.

Iterasi
Iterasi adalah proses revisi secara berkesinambungan melalui metode
tertentu.

Komputasi numerik
Komputasi numerik adalah membuat perhitungan-perhitungan matematik
melalui persamaan aljabar, interpolasi, quadran dan lain sebagainya dengan
menggunakan media komputer.

Konfigurasi
Konfigurasi adalah bentuk yang menggambarkan unsur dan saling
keterkaitan antar unsur tersebut.
Metode Numerik
Metode numerik adalah teknik dimana masalah matematika diformulasikan
sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan oleh pengoperasian aritmatika.
Selain itu, metode numerik juga merupakan cara penyelesaian matematis
yang dikembangkan dari cara analisis dan memasuki wilayah simulasi.
Simulasi dilangsungkan dengan menggunakan media komputer. Metode
komputasi yang digunakan disebut algoritma.

Metode pengendalian proyek


Metode pengendalian proyek adalah metode yang dilakukan agar proyek tetap
berjalan dalam batas waktu, biaya dan performan yang ditetapkan dalam
rencana. Ada beberapa perbedaan antara perencanaan dan pengendalian,
yaitu: Perencanaan berkonsentrasi pada penetapan arah dan tujuan,
pengalokasian sumberdaya, pengantisipasian masalah, pemberian motivasi
kepada partisipan untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengendalian
berkonsentrasi pada pengendalian pekerjaan ke arah tujuan, penggunaan
sumberdaya secara efektif, perbaikan/koreksidan pemberian upah.

Modifikasi produk
Modifikasi produk adalah perubahan yang dibuat pada suatu produk (ukuran,
bentuk, warna, gaya, harga, dll). Modifikasi produk biasanya dilakukan
sebagai usaha merevitalisasi produk tersebut untuk meningkatkan
permintaan.
Observasi
Observasi adalah proses pengamatan dan pencatatan setiap peristiwa atau
gejala dan segala hal yang berhubungan dengan objek penelitian dengan
cara sistematis, cermat dan teliti.

Over Haul (Perbaikan Menyeluruh)


Perbaikan menyeluruh adalah suatu prosedur terorganisir yang dilakukan
untuk mengembalikan performa suatu produk kenilai spesifikasi standard
awal dan memberikan usia kedua dengan merekondisi komponen yang aus
atau rusak yang mengacu pada petunjuk pemakai ulang (reusable parts)
komponen menurut standar pabrik/produk.

Pengujian
Pengujian adalah bagian dari pengukuran yang dilanjutkan dengan
penilaian/analisis/evaluasi.

Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan satuan besaran terhadap suatu gejala
menurut aturan tertentu.

Penurunan persamaan matematik


Penurunan persamaan matematik adalah melaksanakan dan mengevaluasi
perhitungan/penurunan persamaan matematik dan atau melaksanakan dan
mengevaluasi model melalui pemodelan numerik.
Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknis adalah suatu uraian persyaratan atau ketentuan-ketentuan
yang disusun secara lengkap dan jelas mengenai suatu barang, metode atau
hasil akhir pekerjaan.

Studi banding
Studi banding adalah sebuah konsep belajar yang dilakukan di lokasi dan
lingkungan berbeda untuk maksud peningkatan mutu, perluasan usaha,
perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru dan lain-lain.

Studi kelayakan
Studi kelayakan adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang
dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha/proyek/program
dan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan.

Berkas DUPAK disusun dalam ordner warna kuning.

Apabila lebih dari satu ordner maka pada setiap ordner


diberi nomor urut 1/n sampai n/n.

Setiap ordner/map diberi label identitas : Nama, NIP, unit


kerja, Jabatan Fungsional, email, nomor telepon yang
mudah dihubungi dan kode banyaknya ordner/map yang
akan diserahkan.
2. PENYUSUNAN BERKAS DUPAK
3. SOP PENGAJUAN PENILAIAN DUPAK & PENERBITAN PAK

Dalam hal Kepala Unit Kerja berhalangan, dan menerbitkan surat pelimpahan tugas
dan
wewenang kepada pejabat yang ditunjuk, namun masa pelimpahan tugas dan
wewenang kurang dari 20 (dua puluh) hari kerja, maka seluruh berkas yang
dipersyaratkan tetap harus ditandatangani oleh Kepala Unit Kerja;
3.1. PENGAJUAN DAN PENILAIAN DUPAK

Mekanisme pengajuan dan penilaian DUPAK dijelaskan dalam gambar 1 dengan


penjelasan sebagai berikut :

1. Perekayasa Ahli Pertama III/a sampai dengan Perekayasa Ahli Madya IV/a

a. Perekayasa menyusun DUPAK beserta lampiran-lampirannya.


b. Mengajukan kepada atasan langsung paling kurang Pejabat Administrator (Eselon
III).
c. Pejabat Administrator (Eselon III) mengesahkan lampiran (kecuali bukti fisik
dokumen kegiatan kerekayasaan).
d. Berkas DUPAK dikirim kepada Tim Penilai Instansi/Unit Kerja/Prop./Kab./Kota
melalui Sekretariat Tim Penilai (Pejabat yang menangani Jabatan Fungsional pada
Instansi).
e. Tim Penilai Instansi/Unit Kerja/Prop./Kab./Kota menilai semua bukti kegiatan dan
mengisi hasil penilaian pada DUPAK.
f. Pejabat Instansi/Unit Kerja/Prop./Kab./Kota yang berwenang, menerbitkan PAK
g. Pejabat Instansi/Unit Kerja/Prop./Kab./Kota yang berwenang, mengirimkan PAK ke
Unit Kepegawaian, Perekayasa yang bersangkutan dan ditembuskan ke BPPT
selaku Instansi Pembina. Jika pada saat penilaian tingkat pusat, copy PAK dari
Perekayasa yang bersangkutan tidak ada dalam file Instansi Pembina, maka
penilaian DUPAK Perekayasa yang bersangkutan tidak dapat dilakukan.
2. Perekayasa Ahli Madya IV/b sampai dengan Perekayasa Ahli Utama IV/e

a. Perekayasa menyusun DUPAK beserta lampiran-lampirannya.


b. Mengajukan kepada Atasan Langsung paling kurang Pejabat Tinggi Pratama
(Eselon II).
c. Atasan langsung atau pejabat yang ditunjuk mengesahkan lampiran (kecuali bukti
fisik dokumen kegiatan kerekayasaan).
d. Berkas DUPAK dikirim kepada Tim Penilai Instansi/Unit Kerja/Prop./Kab./Kota
melalui Sekretariat Tim Penilai (Pejabat yang menangani Jabatan fungsional pada
Instansi).
e. Tim Penilai Instansi/Unit Kerja/Prop./Kab./Kota melakukan pemeriksaan dan
penilaian semua bukti kegiatan.
f. Hasil penilaian beserta berkas DUPAK (baik memenuhi syarat, maupun tidak
memenuhi syarat naik pangkat/jabatan) dikirim kepada Kepala BPPT selaku Kepala
Instansi Pembina oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi yang bersangkutan
(Pejabat Tinggi Pratama) untuk dinilai Tim Penilai Pusat.
g. Tim Penilai Pusat melakukan pemeriksaan dan penilaian semua bukti kegiatan.
h. Instansi Pembina menerbitkan PAK yang ditandatangani oleh Kepala BPPT selaku
Kepala Instansi Pembina.
i. Instansi Pembina mengirim PAK ke Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi
j. Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi mengirim PAK ke Biro/Bag. Kepegawaian
dan pihak terkait.
Berkas DUPAK yang diajukan, namun tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dipersyaratkan
dalam pedoman penyusunan berkas DUPAK, akan dikembalikan untuk diperbaiki dan
dilengkapi sesuai yang dipersyaratkan serta dapat diajukan kembali paling lambat 1 (satu)
minggu dari batas akhirwaktu pengumpulan berkas DUPAK yang ditentukan.
Hasil penilaian Tim Penilai Instansi dituangkan dalam bentuk
Penetapan Angka Kredit (PAK) oleh Instansi ybs, dan copy PAK
tersebut ditembuskan ke Instansi Pembina.

Jika pada saat penilaian tingkat pusat, copy PAK dari Perekayasa
yang bersangkutan tidak ada dalam file Instansi Pembina, maka
penilaian DUPAK Perekayasa yang bersangkutan tidak dapat
dilakukan.
3.2. PERIODE DAN MASA PENILAIAN DUPAK
1. Penilaian DUPAK untuk pengangkatan pertama kali ke dalam Jabatan Fungsional
Perekayasa dilakukan setelah yang bersangkutan diangkat sebagai PNS. Masa Penilaian
Angka Kredit yang bersangkutan dihitung sejak diangkat sebagai CPNS sampai dengan
saat PNS yang bersangkutan mengajukan DUPAK (kegiatan pada periode CPNS harus
diajukan semuanya). Jika kegiatan pada periode CPNS tidak diajukan, maka kegiatan
tersebut tidak dapat dinilaikan lagi pada periode berikutnya.

Contoh :
Sdr. Heriyanto, ST NIP.198803212013031001 diangkat sebagai PNS dengan pangkat
Penata Muda III/a untuk mengisi formasi Jabatan Fungsional Perekayasa.
Pada 1 April 2015 Sdr. Heriyanto, ST mendaftar untuk menjadi Perekayasa, maka DUPAK
yang dapat diajukan untuk pengangkatan pertama adalah kegiatan sejak diangkat menjadi
CPNS (Maret 2013) sampai dengan kegiatan pada saat tanggal pengajuan menjadi
Perekayasa. Apabila yang diajukan dalam DUPAK hanya kegiatan selama menjadi PNS,
maka kegiatan selama CPNS tidak dapat diajukan lagi.

2. Untuk kenaikan jabatan/pangkat diperlukan DUPAK dengan masa penilaian terkini,


yaitu paling kurang 9 (sembilan) bulan sebelum t.m.t. Kenaikan jabatan/pangkat.

Contoh :
Sdr. Ir. Endah, M.Sc. NIP. 197305102013032001, Perekayasa Ahli Muda, pangkat Penata
Tk. I, Golongan ruang III/d mengajukan DUPAK untuk kenaikan jabatan/pangkat menjadi
perekayasa ahli madya golongan ruang IV/a tmt 1 April 2017. Dengan demikian maka masa
penilaian DUPAK yang diajukan paling kurang sampai dengan 30 Juni 2016.
PEMBUATAN CATATAN PADA DUPAK

Perekayasa dapat memperoleh informasi tentang hasil penilaian angka kredit


dengan prosedur sebagai berikut:

1. Perekayasa Ahli Pertama III/a sampai dengan Perekayasa Ahli Madya


IV/a mengajukan permohonan secara tertulis melalui Pimpinan Unit
Kerja ke Sekretariat TPI

2. Perekayasa Ahli Madya IV/b sampai dengan Perekayasa Ahli Utama IV/e
mengajukan permohonan secara tertulis melalui Pimpinan Unit Kerja
ke Sekretariat TPI dan kemudian Sekretariat TPI mengajukan ke
Sekretariat TPP.
4. KETERKAITAN ANGKA KREDIT DAN JAM KERJA EFEKTIF

No. Waktu Jumlah


1 1tahun 365 hari
bukan hari kerja (cuti=12 hari, sabtu & minggu = 104 hari, libur
2 130 hari
resmi = 14 hari)
3 libur 1 tahun (12+104+14) 130 hari
4 hari kerja 1 tahun (365-130) 235 hari
5 hari kerja 1 bulan 20 hari
6 hari kerja 1 minggu 5 hari
7 hari kerja 1 minggu 37,5 jam
8 hari kerja 1 hari (37,5 : 5 hari) 7,5 jam
9 jam boros 1 hari berdasarkan ILO 30 %
10 jam effektif 1 hari berdasarkan ILO 70 %
11 jam kerja boros 1 minggu (30% x 37,5 jam) 11,5 jam
26,2
12 jam kerja efektif 1 minggu (70% x 37,5 jam) jam
5
13 jam efektif 1 hari (26,25 jam : 5 hari )=5 jam 25 menit 5 jam 30 menit
14 jam kerja efektif 1 tahun (5 jam 30 menit x 235 hari)=1245,5 jam 1250 jam
15 jam kerja efektif reguler 4 tahun (4 tahun x 1250 hari) 5000 jam
16 jam kerja 1 tahun (7,5 jam x 235 hari) 1765 jam

Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 tentang Hari Kerja di Lingkungan


Kementerian/Lembaga Pemerintah menetapkan jumlah jam kerja efektif dalam lima hari kerja
per minggu adalah 37,5 jam.
JENJANG AK/Jam AK
AK/Tahun
PEREKAYASA (1250jam/thn) MAKSIMAL/THN

Pertama
50/4thn
3a->3b=50 AK 12,5/1250=0.01 2*12,5= 25,0
=12.5
Muda
3b->3c=100 AK 100/4thn
25/1250=0.02 2*25,0= 50,0
3c->3d=100 AK =25.0
Madya
3d->4a=150 AK
150/4thn
4a->4b=150 AK 37,5/1250=0.03 2*37,5= 75,0
=37.5
4b->4c=150 AK
Utama 200/4thn
50,0/1250=0.04 2*50,0=100,0
4c->4d=200 AK =50.0

Perolehan Angka Kredit pada kolom terakhir tabel di atas, merupakan jumlah
maksimal angka kredit yang dapat diperoleh seorang perekayasa dalam 1
tahun, yang terdiri dari Unsur Utama dan Unsur Penunjang.
5. UNSUR PENILAIAN

Angka Kredit untuk penilaian kenaikan jenjang harus memenuhi komposisi minimal 80 %
unsur utama dan maksimal 20% unsur penunjang dari angka kredit kumulatif yang
dipersyaratkan dikurangi unsur pendidikan.

Komposisi unsur utama = 80% merupakan gabungan:


1. Sub Unsur Pendidikan dan Pelatihan serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan
dan Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat.
2. Sub Unsur Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan.
3. Unsur Kegiatan Kerekayasaan.
4. Unsur Pengembangan Profesi.

Contoh Kasus:
Sdr. Ir. Endah, M.Sc. NIP. 197305102013032001, Perekayasa Ahli Muda, pangkat Penata
Tk. I, golongan ruang III/d telah mendapatkan penetapan angka kredit terdiri dari unsur:
a. Pendidikan sekolah (S2) = 150,000 AK
b. Diklat = 4,000 AK
c. Kerekayasaan = 168,967 AK 203,167 AK
d. Pengembangan Profesi = 30,200 AK
e. Penunjang = 64,080 AK
Jumlah AK kumulatif = 417,247 AK

Jumlah Angka Kredit Unsur Utama minimal yang harus dipenuhi adalah :
80% X (400 – 150) = 200.

Sdr Ir. Endah, M.Sc. telah memperoleh angka kredit untuk Unsur Utama sebesar 203,167.
Sehingga Sdr Ir. Endah, M.Sc. telah memenuhi syarat untuk naik Jabatan/Pangkat menjadi
Perekayasa Ahli Madya IV/a
5.1. PENILAIAN UNSUR PENDIDIKAN

1. Perolehan gelar/ijazah dalam stratum D-IV, S1, S2, dan S3, harus dalam
bidang teknologi.
2. Ijazah yang setingkat hanya dapat dinilai 1 kali sebagai unsur Pendidikan
Sekolah.
3. Ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi luar negeri harus memperoleh
pengesahan kesetaraan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau
Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi.
4. Ijazah yang lebih tinggi tetapi tidak sesuai dengan bidang keahlian
sebelumnya, tetapi masih dalam nomenklatur Unesco serta mendapat
persetujuan dari Kepala Unit Kerja minimal JPT Pratama dimana Perekayasa
ditugaskan, dapat dinilai sebagai unsur pendidikan.
5. Ijazah yang diakui adalah ijazah yang dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi Negeri
atau Swasta yang telah memperoleh surat penyesuaian Ijazah yang telah
mendapat pengesahan dari BKN (khusus ijin belajar) atau Unit Kepegawaian
sesuai persyaratan di Jabatan Fungsional Perekayasa.
6. Penilaian pada Masa Bebas Sementara karena Tugas Belajar & ijin Belajar
1) Tugas belajar (TB) lebih dari 6 (enam) bulan, dan dibebaskan sementara
pada bulan ketujuh setelah terhitung mulai tanggal TB, dapat mengajukan
penilaian apabila telah selesai menjalani masa TB.
2) Angka Kredit yang dapat diklaim selama masa TB, hanya dari unsur
pengembangan profesi yang tidak terkait dengan tugas akhir/thesis/disertasi
dan unsur penunjang saja.
Yang tidak dapat dinilaikan dalam Sub Unsur Diklat meliputi:

1) Pendidikan dan pelatihan terkait jabatan struktural (JA/JPT), seperti Diklat


Pimpinan.
2) Pendidikan dan pelatihan terkait penguasaan bahasa asing untuk Tugas Belajar
ke Luar Negeri, seperti Diklat Bahasa Asing.
3) Pendidikan dan pelatihan manajerial yang tidak berkaitan dengan bidang
kerekayasaan antara lain arsiparis, SPIP, Reformasi Birokrasi, dan lainnya.
5.2. PENILAIAN UNSUR KEREKAYASAAN

Dalam pengajuan dokumen kegiatan kerekayasaan wajib memperhatikan hal-hal


sebagai berikut :
• Lembar kerja yang dapat dinilaikan untuk setiap peran adalah yang dibuat
sesuai peran tugasnya, bukan yang dibuat oleh peran di bawahnya atau di
atasnya.
Contoh :
Leader tidak dapat menilaikan lembar kerja yang dibuat oleh ES di bawahnya.

• Klaim Butir kegiatan II.A3.a.1 s.d 7 tentang melaksanakan sub integrasi


produk struktur rincian kerja (WBS) harus melampirkan lembar instruksi GL
kepada L di bawahnya dan lembar kerja GL

• Tanda tangan pada laporan adalah asli (tidak boleh hasil scanning), namun
pada saat pengajuan penilaian cukup melampirkan fotokopi atau hasil cetak
scanning dokumen secara keseluruhan laporan tersebut.
• Tanggal pada setiap dokumen laporan wajib ada dan harus sesuai dengan
tanggal pada rincian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan.
• Dokumen harus lengkap dengan isinya, tidak boleh hanya cover saja
(walaupun ada beberapa dokumen yang di claim sifatnya rahasia)
• Bukti melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau berbahaya.
berupa Surat Keputusan / Surat Keterangan (serendah-rendahnya oleh
eselon III),dan menjelaskan secara ringkas dan spesifik kegiatan berisiko
tinggi atau berbahaya yang dimaksud serta waktu pelaksanaannya. Dan
hanya dinilai per individu sekali dalam 1 (satu) tahun.

• Apabila pekerjaan yang dilakukan tidak ada dalam butir kegiatan yang tepat
sama untuk diajukan sebagai penilaian, dapat dicari butir kegiatan yang
mendekati.

• Program Manual dapat di cetak dengan cover dan lembar pengesahan ,


dalam format full page. Sedangkan isi dapat dicetak maksimal dengan format
“4 pages per sheet”

• Engineering/Test/Production/Desain manual atau manual lainnya cukup


hanya satu dokumen per WBS.

• Klaim laporan dalam lembar keputusan untuk butir kegiatan II.A.3.b tentang
mendiskusikan kualitas capaian dari segi teknis dengan melakukan iterasi
teknis diantara kelompok (group) yang terkait, dapat dinilai apabila isi lembar
keputusan menyatakan hasil yang melibatkan lebih dari 1 WBS dan
dilengkapi dengan daftar hadir yang yang dihadiri oleh lebih dari 1 GL, dan isi
lembar keputusan sesuai dengan butir kegiatan dimaksud.
• Penilaian dokumen mengacu pada Juknis No.015 tahun 2016, khususnya
untuk dokumen sistem informasi dan sistem pelaporan. Oleh karena itu
setiap peran pada Organisasi Fungsional Kerekayasaan (OFK)
mempunyai tugas membuat laporan (misal : GL membuat wajib Technical
Document) selain memeriksa atau menyetujui laporan yang dibuat peran
di bawahnya.

Dengan demikian bila seseorang berperan sebagai Leader namun hanya


menilaikan Technical Note (TN) yang dibuat Engineering Staff (ES) di
bawahnya dan tidak membuat Technical Report (TR) yang menjadi tugas
dan tanggung jawab pelaporannya, maka seluruh berkas akan
dikembalikan untuk diperbaiki dan tidak dapat dinilaikan apabila belum
melengkapi pelaporannya.

Demikian hal nya untuk peran perekayasa lainnya, seperti Group Leader
(GL) yang tidak membuat Technical Document (TD), maka seluruh berkas
akan dikembalikan untuk diperbaiki dan tidak dapat dinilaikan apabila
belum melengkapi pelaporannya.
Dst nya....
5.3. PENILAIAN UNSUR PENGEMBANGAN PROFESI

Perekayasa Ahli Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a sampai dengan
Perekayasa Ahli Utama pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d
yang akan naik pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi diwajibkan mengumpulkan
sekurang-kurangnya 12 (dua belas) angka kredit pada jenjang golongan dari unsur
pengembangan profesi untuk setiap kenaikan golongan.
Apabila yang bersangkutan memperoleh AK melebihi minimal yang disyaratkan,
maka kelebihan AK tersebut tidak dapat digunakan untuk klaim syarat kenaikan
golongan dalam jenjang berikutnya.
Berdasarkan peraturan tersebut pada tabel tersebut di atas, untuk jabatan dan
golongan/pangkat yang tidak disyaratkan menghasilkan Pengembangan Profesi
seperti Karya Tulis Ilmiah (KTI), maka apabila yang bersangkutan menghasilkan
dan mendapatkan AK dari pengembangan profesi, AK tersebut tidak hilang dan
dapat digunakan sebagai persentase pemenuhan Unsur Utama pada saat usulan
kenaikan golongan/pangkat, sebagaimana contoh di bawah ini.

Sdr. Ir. Abdul Manan, NIP.19901023.201304.1.002, Perekayasa Pertama golongan ruang III/b,
menerima PAK dengan masa penilaian 01 Januari 2016-31 Desember 2016 dengan total
23,75 AK, terdiri dari:
• Unsur Utama Kerekayasaan = 13,35 AK, dan
• Pengembangan Profesi = 2,40 AK, serta
• Unsur penunjang = 8,00 AK.

PAK sebelumnya sebesar 185,35 AK, terdiri dari:


• Pendidikan S1 = 100,00 AK,
• Unsur Utama = 75,35 AK,
• Unsur Penunjang = 10,00 AK.

Dengan demikian Abdul Manan dapat dipertimbangkan untuk naik menjadi Perekayasa Ahli
Muda, golongan ruang III/c, dengan total 209,10 AK, unsur utama 91,10 AK (>80%).

Hasil penilaian dari contoh diatas Sdr.Abdul Manan mempunyai nilai Pengembangan Profesi
sebesar 2,40 AK, yang tidak menjadi syarat untuk kenaikan jabatan/golongan, namun dapat
dihitung secara kumulatif dalam pemenuhan unsur utama >80%.
Ketentuan KTI
Sesuai dengan Tugas dalam Program atau kompetensi yang bersangkutan atau terkait
dengan tugas dan fungsi Unit Kerjanya.
KTI hasil Tugas Akhir Pendidikan Sarjana/Pasca Sarjana/Doktor tidak dapat dinilai,
sedangkan bagian dari Skripsi/ Thesis / Disertasi apabila ditulis dan dikembangkan
dengan analisis baru dapat dinilai.
Buku atau makalah yang diterbitkan dalam dua bahasa atau lebih, hanya dapat
dinilaikan salah satunya yang lebih menguntungkan.
Buku dan makalah yang diterbitkan dalam bentuk jurnal elektronik yang memenuhi
kriteria karya tulis ilmiah dapat dinilai sama dengan jurnal yang diterbitkan, dengan
ketentuan disertakan dokumen dalam bentuk cetakan /hard copy.
Makalah yang dipublikasikan di website yang memenuhi kriteria karya tulis ilmiah
wajib melampirkan print screen serta copy makalahnya
Makalah yang dipublikasikan dari penyiaran radio dan tv melampirkan surat
keterangan penayangannya dari media yang bersangkutan, yang berisi keterangan :
Judul materi, waktu penayangan serta melampirkan makalah yang dipublikasikan
tersebut.
Makalah ilmiah yang diterbitkan dalam suatu prosiding dengan ISBN/ ISSN dapat
dinilai 100 % dari makalah ilmiah yang diterbitkan.
Pengusulan dokumen penilaian dilegalisir oleh pejabat tertinggi yang ada di unit
kerjanya serta sekurangnya dilampiri dengan fotokopi halaman depan (cover), nomor
ISBN /ISSN, tanggal / tahun penerbitan, daftar dewan redaksi, daftar isi dan kata
pengantar.
Makalah yang tidak diterbitkan setelah mengikuti persyaratan yang ada dijuknis, dapat
dinilai setelah dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah formal yang dihadiri minimum
10 orang sekurangnya dari unit satuan kerja terkait dan daftar hadir. Makalah dan
daftar hadir harus disahkan oleh atasan langsung minimal Pejabat Administrator
(eselon III).
Pendayagunaan Produk Teknologi

1. Mendayagunakan produk teknologi yang memperoleh Hak Kekayasaan


Intelektual (HKI) kecuali Merk,
1) Hak Cipta (Copyrights)
Termasuk program komputer
2) Hak Kekayaan Industri (Industrial Property Rights), yang mencakup :
Paten (Patent)
Desain Industri (Industrial Design)
Desain tata letak sirkuit terpadu (layout design of integrated circuit)
Rahasia dagang (Trade secret)
Perlindungan Varietas Tanaman (Plant Variety Protection)
Dokumen : Sertifikat yang sudah mendapat persetujuan/pengesahan dari
lembaga yang berwenang ( Ditjen HKI- Kementeriah Hukum dan HAM, PVT
Kementerian Pertanian atau yang setara)

2. Mendayagunakan produk teknologi terjual & memperoleh royalti


HKI yang telah dimanfaatkan oleh pengguna berdasarkan kerjasama dapat
diberikan nilai.

Dokumen yang diajukan berupa kontrak atau kerjasama dari pengguna teknologi
yang berisi penjelasan tentang penggunaan teknologi, waktu penggunaan dll.
Perolehan Sertifikat Profesi

Sertifikat profesi merupakan sertifikat yang diperoleh dari kegiatan dalam rangka
pengembangan atau meningkatkan keahliannya di bidang kerekayasaan.

Sertifikat yang dapai dinilai adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh asosiasi /
organisasi profesi / institusi yang telah diberi wewenang (bukan vendor).
misalnya Badan Nasional Sertifikasi Profesi.

Sesuai pasal 6 ayat 3.d Permenpan No. PER/219/M.PAN/7/2008, keanggotaan


dalam Majelis Perekayasa dapat dinilaikan sebagai Sertifikasi Profesi (1 kali per
tahun).

Contoh Sertifikat Profesi antara lain Linux Profesional, SAGE


(SystemAdministration Guilde), CISA (CIS Auditing).

Pengajuan penilaian berdasarkan pada waktu yang tercantum dalam sertifikat.


Sertifkat hanya dapat dinilai satu kali setiap jenis.
5.4. UNSUR PENUNJANG

a. Mengajar Diklat
Kegiatan mengajar/ melatih pendidikan dan pelatihan dalam bidang kerekayasaan dapat
dinilai apabila ada surat tugas yang disetujui atau dibuat oleh atasan langsung.
Penilaian AK sebesar 0,04/2 jam pelajaran, dan 1 jam pelajaran = 45 menit.
Mengajar sebagai dosen reguler di perguruan tinggi tidak dapat diajukan.

b. Membimbing Siswa
• Disertai dengan surat tugas dari pimpinan unit kerja
• Disertai surat keterangan dari perguruan tinggi.
• Disertai bukti kelulusan/tanda tamat (Surat Keterangan Lulus/Sidang)
• Membimbing / orang :
- DIII-S1: 1
- S2 : 1.5
- S3 : 2
• hanya dapat diklaim oleh perekayasa Madya/Utama

Peran serta dalam seminar/lokakarya/konferensi di bidang kerekayasaan;


a. Pemrasaran
b. Moderator/pembahas/narasumber
c. Peserta
Sebagai Panitia seminar/lokakarya/konferensi, tidak dapat dinilai.
Mengikuti Rapat kerja atau sejenisnya tidak dapat dinilai sebagai unsur penunjang.
Ekivalensi dokumen
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai