Teks 1 Teks 2
Di tempat inilah biasanya Rudi duduk bersantai “Aku harus mempercepat laju sepedaku karena
sambil makan gado-gado kesukaannya. Akan tetapi, aku tak ingin terlambat sekolah”, gerutu Soni. Aku
sekarang tidak pernah terlihat tawa dan candanya, takut tidak bisa mengikuti pelajaran olahraga karena
kantin sekolah terasa sepi tanpa dia. Begitulah yang keterlambatanku berangkat ke sekolah. Guru
dirasakan Ani, sahabat Rudi. Ani mondar-mandir di olahraga yang biasa menjaga pintu gerbang sekolah
kantin itu. Tiada tahu apa yang akan dibeli. Semua pasti akan menegurku jika aku terlambat. Tak
makanan yang disediakan Mbok Yem, pemilik kantin, disangka, aku berpapasan dengan Arman dari arah
seakan tak menggugah seleranya. Kepindahan Rudi ke yang berlainan. Dia menyapaku. “Son, mau ke
Jakarta mengikuti orang tuanya sangat memukul mana?” jawab Soni, dengan tegas, “Ya ke sekolah,
perasaan Ani. ayo, cepat, nanti terlambat!” “Ha,ha,ha,” tertawalah
Arman. “Ini hari minggu, mengapa kamu ke sekolah?”
Teks 2
Teks 2