Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM

LOMBA TATA UPACARA BENDERA (LTUB)


GUGUS PEUTEUYCONDONG TAHUN 2015

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan


manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri Serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Berbagai upaya kegiatan pendidikan khususnya
pada jalur pembinaan kesiswaan dalam pengembangan generasi muda telah banyak
dilakukan guna mencapai tujuan pendidikan. Wujud kongkrit yang dapat menunjang
tercapainya usaha tersebut adalah melalui pelaksanaan Upacara Bendera di sekolah.
Dalam pelaksanaan Upacara Bendera dihimbau agar peserta mengetahui serta
memahami tata cara dan aturan yang berlaku, sehingga apa yang tercantum dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958 dapat dilaksanakan dengan tepat sesuai
Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1981 Tanggal 1 Desember 1981.

B. DASAR

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945;


2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958 Tanggal 26 Juni 1958,
Lembaran Negara Nomor 65/58 Tahun 1958 Tanggal 10 Juli 1958 Tentang Peraturan
Bendera Kebangsaan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1958, Lembaran Negara Nomor 71/58 Tanggal
10 Juli 1958 Tentang Peraturan Penggunaan Lambang Negara;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1958, Lembaran Negara Nomor 72/58 Tanggal
10 Juli 1958 Tentang Pengaturan Lagu Kebangsaan; ‘
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990, pasal 10 (1)
ditetapkan bahwa sekolah menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dengan
memperhatikan pula Wawasan Wiyatamandala;
7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1968 Tanggal 13 April 1968
Tentang Tata Urutan dan Rumusan serta Penulisan /Pengucapan Pancasila;
8. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0461/ U / 1984, bahwa
Wawasan Wiyatamandala sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan;
9. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
11208/C/U/D/87 Tanggal 31 Oktober 1987, Perihal Upacara Bendera;
10. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
100/C/Kep/D/1991, Tanggal 16 Pebruari 1991, Tentang Penyempumaan Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 052 / C/ Kep/ D.82 Tentang
Pakaian Seragam Sekolah;
11. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 9680/CI/U/
1988, Tanggal 7 November 1988 Tentang Cara Pengucapan Pancasila oleh Pembina
Upacara dan Peniru oleh Peserta Upacara;
12. Keputusan bersama Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat dengan Dinas Pendidikan
Kota/ Kab Se Wilayah Bogor dan Purwakarta, tanggal 19 Januari 2006, tentang
Pembaca UUD 1945 dan Musik Pengiring ( Korps Musik );
13. SK Menpan No 15 Tahun 2002, tentang,Tugas Pokok dan Fungsi Penilik.

1
C. MAKSUD DAN TUJUAN

Pedoman Pelaksanaan ini dibuat dengan maksud untuk:


1. Memudahkan Penilik dalam melaksanakan tugas kepenilikan terutama pada bidang
kepemudaan.
2. Memudahkan Kepala Sekolah, Guru Pembina dan Siswa selaku pelaksana upacara
bendera, para petugas upacara serta peserta upacara dalam persiapan dan pelaksanaan
tata upacara sehingga terdapat keseragaman tindak, dan gerakan tertib, hikmat dan
sungguh-sungguh dalam melaksanakannya.
3. Memotivasi semua unsur (keluarga, masyarakat, Puspindik TK/ SD,Pusbin PLSPO,
Pengawas dan Penilik) dalam meningkatkan efektivitas dan efesiensi pengelolaan
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Pedoman Pelaksanaan ini dibuat dengan tujuan :


1. Sebagai alat dan sarana memupuk rasa disiplin serta tanggung jawab baik perorangan
maupun kelompok dalam melakukan kegiatan bersama, menumbuhkan kesadaran
berbangsa dan bernegara serta mengembangkan kepemimpinan.
2. Untuk meningkatkan keberhasilan sekolah, peran serta kepala sekolah, guru, orang
tua siswa dan masyarakat dalam mewujudkan visi-misi sekolah

D. LINGKUP SASARAN

Pedoman Pelaksanaan ini diperuntukan bagi Kepala Sekolah, Pembina Kesiswaan,


Para Guru, Pembina Generasi Muda, Siswa-Siswi Serta Masyarakat Umum lainnya.
Selanjutnya karena satu-satunya peraturan baris berbaris yang telah baku yaitu berdasarkan
keputusan Depdiknas maka pelaksanaan upacara bendera dilingkungan Depdiknas,
khususnya di sekolah didasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh Depdiknas
menggunakan PBB yang berlaku dilingkungan TNI/POLRI, sehingga terdapat
keseragaman tindak dan menghindari kesimpangsiuran pengertian UPACARA BENDERA
( Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
11208 / C / U / 87 , tanggal 31 Oktober 1987).

I. Pejabat Upacara
1. Pembina Upacara
Adalah pejabat dalam upacara yang kepadanya disampaikan penghormatan tertinggi
oleh peserta yang hadir mengikuti atau melakukan upacara.
Yang bertindak selaku pembina upacara di sekolah :
1. Kepala Sekolah, atau
2. Wakil Kepala Sekolah atau guru yang ditunjuk

Tugas pokoknya adalah :


a. Mensyahkan rencana acara upacara;
b. Menerima laporan pengatur upacara sebelum upacara dimulai;
c. Menerima penghormatan dari peserta upacara;
d. Menerima laporan pemimpin upacara;
e. Memimpin mengheningkan cipta;
f. Membacakan Teks Pancasila untuk diikuti oleh peserta upacara;
g. Menyampaikan amanat;
h. Penanggung jawab terakhir pelaksanaan upacara.

2
2. Pemimpin Upacara
Adalah pejabat yang bertugas memimpin peserta upacara dengan jalan memberikan
aba-aba.
Yang bertindak selaku pemimpin upacara di sekolah adalah siswa yang ditunjuk.

Tugas pokoknya adalah :


a. Menerima penghormatan dari pemimpin barisan peserta upacara;
b. Memimpin penghormatan dari peserta kepada pembina upacara;
c. Memimpin penghormatan kepada sang merah putih;
d. Menyiapkan dan mengistirahatkan peserta upacara;
e. Menyampaikan laporan kepada pembina upacara;
f. Membubarkan peserta upacara.

3. Pengatur Upacara.
Adalah pejabat yang bertugas menyiapkan rencana acara upacara (secara tertulis);
Serta segala sesuatunya yang bertalian dengan pelaksanaan upacara, baik
perlengkapan maupun petugas-petugasnya.

Yang bertindak selaku pengatur upacara di sekolah :


1. Guru bagi SD.
2. Siswa bagi SMP, SMA/ SMK dibawah bimbingan Guru Pembina

Tugas pokoknya adalah:


a. Mengajukan rencana upacara kepada pembina upacara untuk memperoleh
pengesahan;
b. Menentukan/menunjuk petugas-petugas upacara;
c. Menyiapkan/memeriksa tempat dan perlengkapan upacara.
d. Melaporkan atau memberikan informasi kepada pembina upacara tentang
segala sesuatunya sesaat sebelum upacara dimulai;
e. Memeriksa, mengatur Serta mengendalikan jalannya upacara;
f. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pembina upacara.

4. Pemandu Acara ( Pembawa Acara )


Adalah pejabat yang membacakan urutan acara upacara
Yang bertindak selaku pemandu acara di sekolah adalah siswa yang ditunjuk dengan
mendapat bimbingan dari guru pembina.

Tugas pokoknya adalah :


a. Membaca acara upacara sesuai urutan pada saat yang telah ditentukan;
b. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pengatur upacara.

II. Petugas Upacara

1. Pendamping Pembina Upacara / Ajudan ( Pembawa Teks Amanat dan Teks


Pancasila )
Petugas adalah siswa yang ditunjuk ,
Tugas pokoknya adalah : Membawa naskah Pancasila, menyerahkannya kepada
pembina upacara dan menerima kembali naskah tersebut pada saat yang telah
ditentukan.

3
2. Pembaca Teks Undang-Undang Dasar Tahun 1945
Petugas adalah siswa yang ditunjuk
Tugas pokoknya adalah membacakan Teks UUD 1945 pada saat dan tempat yang
telah ditentukan.

3. Pembaca Do’a
Petugas adalah siswa yang ditunjuk dibawah bimbingan guru pembina.
Tugas pokoknya adalah membacakan do’a pada saat yang telah ditentukan.

4. Pemimpin lagu / Dirigen


Petugas adalah siswa yang ditunjuk
Tugas pokoknya adalah :
a. Memimpin kelompok paduan suara menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu
Mengheningkan Cipta pada saat dan tempat yang telah ditentukan;
b. Memimpin seluruh peserta upacara menyanyikan lagu wajib nasional pada saat
dan tempat yang telah ditentukan.

5. Pengibar bendera.
Petugas adalah siswa yang ditunjuk
Tugas pokoknya adalah mengibarkan/menurunkan bendera pada saat dan tempat
yang telah ditentukan.

6. Kelompok Paduan Suara


Kelompok Paduan Suara, adalah para siswa yang terpilih karena kemampuannya
Tugas pokoknya adalah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Mengheningkan
Cipta pada saat yang telah ditentukan.

III. Peserta Upacara


Peserta upacara yaitu peserta yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan upacara.
Peserta upacara terdiri dari:
1. Siswa;
2. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru dan Staf Tata Usaha.

IV. Bentuk Barisan dan Susunan Barisan Upacara


Dalam suatu upacara dipergunakan bentuk-bentuk barisanyang harus disesuaikan
dengan keadaan tempat atau lapangan upacara. Bentuk barisan dapat berupa, bentuk
segaris, bentuk angkare ataupun bentuk L yang kesemuanya menghadap ke pusat
upacara. Untuk susunan barisan upacara, ditentukan dari kiri ke kanan ( dilihat dari
posisi Pembina Upacara saat menghadap peserta upacara ) sehingga penempatan dalam
susunan tersebut dimulai dari pejabat upacara,petugas upacara, dan peserta upacara.
Untuk peserta upacara dimulai dari kelas yang paling tinggi, selanjutnya untuk barisan
guru ditempatkan sedemikian rupa agar berada di luar jangkauan “ Komando “
Pemimpin Upacara.

V. Kelengkapan Upacara
1. Sarana
a. Bendera
Ukuran bendera untuk upacara dengan perbandingan Iebar dan panjang = 2 : 3,
dengan ukuran terkecil 1 m X 1,5 m dan terbesar 2 m X 3 m.
b. Tiang
Tiang bendera hendaknya dibuat dari bahan yang Baik ( tidak mudah lapuk ) dan
dapat berdiri tegak ( tidak condong dan lengkung) serta kokoh.
4
Tiang bendera berukuran serendah-rendahnya 5 m dan setinggi-tinggingya 17 m
dari permukaan tanah dan di cat warna putih, perbandingan bendera dengan
tiang 1 : 5
c. Tali Bendera
Tali bendera berwama putih, bahan yang terbaik adalah tali layar atau tambang
pramuka, tidak dianjurkan menggunakan tali plastik. ( Besar kecilnya ukuran
bendera, tiang dan tali yang digunakan harus disesuaikan dengan keadaan
gedung, halaman, dan tempat dimana bendera itu dikibarkan).
d. Naskah-naskah
Naskah-naskah yang disiapkan adalah Naskah Undang-Undang Dasar 1945,
Naskah Pancasila, Naskah Acara, Naskah Amanat serta Naskah Do’a.
Bentuk naskah dibuat sedemikian rupa sehingga mudah untuk dibaca oleh
petugas upacara.
e. Pengeras suara dan perlengkapan pendukung lainnya, seperti PMR dll

2. Pakaian
Pakaian upacara bendera untuk siswa yaitu mengenakan pakaian seragam sekolah
ditambah dengan topi pet sekolah, begitu juga dengan siswi yang menggunakan
jilbab tetap pada pelaksanaannya menggunakan seragam sekolah lengkap dengan
topi pet sekolah (sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan, Dasar dan
Menengah Nomor 100/C/Kep/D/1991, Tanggal 16 Pebruari 1991, Tentang
Penyempumaan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor 052/C/Kep/D.82 Tentang Pakaian Seragam Sekolah ) bagi sekolah
keagamaan dapat menyesuaikan.
Sedang untuk Pembina Upacara, Dewan Guru, Pejabat Upacara lainnya serta Petugas
Upacara ditentukan sesuai kebijakan sekolah masing-masing.

VI. Pelaksanaan
1. Susunan acara upacara bendera terdiri dari :
a. Acara Persiapan;
b. Acara Pendahuluan;
c. Acara Pokok;
d. Acara Penutup;
e. Acara Tambahan.

2. Teknis Pelaksanaan
a. Acara Persiapan.
Acara persiapan dimulai dari mempersiapkan kelengkapan upacara sampai dengan
pengambil alihan pimpinan upacara oleh pemimpin upacara.

1) Persiapan Upacara
Persiapan upacara dilakukan di bawah pimpinan para pimpinan barisan (ketua
kelas) dan petugas upacara lainnya, masing-masing menempati tempat sesuai
ketentuan susunan barisan upacara.

2) Pemimpin Upacara memasuki lapangan upacara


1) Para pemimpin barisan ( ketua kelas ) menyiapkan barisannya masing-
masing sesaat sebelum pemimpin upacara tiba di tempat yang telah
ditentukan, posisi pemimpin barisan berada di depan barisannya masing -
masing.
2) Pemimpin Upacara mengambil tempat di tempat yang telah ditentukan.

5
3) Penghormatan
a) Aba-aba petunjuk dipimpin oleh pemimpin barisan ( ketua kelas ) yang
paling kanan ( kelas tertinggi ) sebagai berikut : “ KEPADA PEMIMPIN
UPACARA “.
b) Aba-aba peringatan dan pelaksanaan diucapkan oleh seluruh pemimpin
barisan ( ketua kelas ) secara serempak sebagai berikut: “ HORMAT
GERAK “
c) Setelah pemimpin upacara membalas penghormatan, secara serempak para
pemimpin barisan ( ketua kelas ) memberikan aba-aba : “TEGAK GERAK“

4) Laporan
a) Para pemimpin barisan (ketua kelas) maju di depan pemimpin upacara
sambil meluruskan dalam formasi segaris,tanpa diawali dan diakhiri dengan
penghormatan.
b) Tiap-tiap pemimpin barisan melaksanakan laporan secara berurutan, diawali
dengan pemimpin barisan paling kanan sebagai berikut : “ LAPOR,
BARISAN SATU ( KELAS 3 / 6 ) SIAP MENGIKUTI UPACARA
BENDERA “ untuk pemimpin barisan Iainnya sebagai berikut : “BARISAN
DUA ( KELAS 2 / 5 dst ) SIAP MENGKKUTI UPACARA BENDERA “
untuk barisan / kelompok paduan suara menempati tempat kedua dari
awal/akhir dengan Iaporan sebagai berikut : “BARISAN PADUAN
SUARA SIAP MENGIKUTI UPACARA BENDERA “.
selanjutnya untuk pemimpin barisan paling kiri / akhir sebagai berikut : “
BARISAN TIGA ( KELAS 1 ) SIAP MENGIKUTI UPACARA
BENDERA, LAPORAN SELESAI “.
c) Setelah Pemimpin Upacara memerintahkan “ KEMBALI KE SAMPING
BARISAN “, kemudian secara serempak menjawab “LAKSANAKAN”
selanjutnya tiap-tiap pemimpin barisan balik kanan dan kembali ke samping
kanan barisan masing-masing.
d) Pemimpin Upacara mengambil alih pimpinan, dan mengistirahatkan seluruh
peserta upacara, “ UNTUK PERHATIAN, ISTIRAHAT DI TEMPAT,
GERAK “

b. Acara Pendahuluan
1) Pengatur Upacara melapor tentang kesiapan upacara kepada Pembina Upacara,
diawali dengan penghormatan, bunyi laporan sebagai berikut : “ LAPOR,
UPACARA BENDERA SIAP UNTUK DIMULAI “, selanjutnya posisi
bergeser 2 atau 3 langkah ke kanan, setelah itu balik kanan dan mengantarkan
Pembina Upacara sampai ke tempat yang telah ditentukan.
2) Laporan pelaksanaan dilakukan sesaat sebelum Pembina Upacara menuju ke
lapangan upacara.

c. Acara Pokok
Pada acara pokok, urutan acara dipandu oleh pembawa acara sesuai dengan urutan
acara yang telah disiapkan
Urutan acara pokok, terdiri dari :
a) Pembina Upacara memasuki lapangan upacara;
b) Penghormatan Umum;
c) Laporan Pemimpin Upacara;
d) Pengibaran Bendera Merah Putih;
e) Mengheningkan Cipta;
f) Pembacaan Teks Pembukaan UUD 1945;
6
g) Pembacaan Teks Pancasila;
h) Amanat Pembina Upacara;
i) Menyanyikan lagu wajib nasional;
j) Pembacaan do’a;
k) Laporan Pemimpin Upacara;
l) Penghormatan umum;
m) Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara;
n) Upacara selesai, barisan dapat dibubarkan;
o) Penghormatan kepada Pemimpin Upacara;
Sebelum acara pokok dimulai, pembawa acara terlebih dahulu memberi
pengantar dan membaca urutan acara pokok satu persatu.
Pengantar: “ UPACARA PENGIBARAN BENDERA, HARI .........
TANGGAL ........, SEGERA DIMULAI, DENGAN URUTAN ACARA
SEBAGAI BERIKUT” ( dibaca urutan acara satu persatu ), setelah itu baru
pelaksanaan kegiatan.

a) Pembina Upacara memasuki lapangan upacara


Pembawa acara : “ PEMBINA UPACARA MEMASUKI LAPANGAN
UPACARA” disambut langsung oleh Pemimpin Upacara menyiapkan
barisan, tanpa menghadap barisan (tetap menghadap ke pusat upacara) “
SIAP, GERAK”, Pembina Upacara menempati tempat yang telah
ditentukan. Pengatur Upacara mengiringi Pembina Upacara ke lapangan
upacara.

b) Penghormatan umum
Pembawa Acara : “ PENGHORMATAN UMUM “
i. Pemimpin Upacara memimpin penghormatan dengan aba- aba sebagai
berikut : “ KEPADA PEMBINA UPACARA, HORMAT, GERAK.
ii. Pembina Upacara membalas penghormatan
iii. Pemimpin Upacara memberikan aba-aba “ TEGAK, GERAK”.

c) Laporan Pemimpin Upacara


Pembawa Acara : “ LAPORAN PEMIMPIN UPACARA “
i. Pemimpin Upacara maju dengan langkah biasa menghadap Pembina
Upacara tanpa diawali dengan penghormatan.
ii. Selanjutnya melaporkan persiapan upacara sebagai berikut : “ LAPOR,
UPACARA SIAP DILAKSANAKAN “.
iii. Pembina Upacara memerintahkan : “ LANJUTKAN “.
iv. Pemimpin Upacara menirukan : “ LANJUTKAN “, kemudian Pemimpin
Upacara balik kanan dan kembali ke tempat semula dengan langkah
biasa.

d) Pengibaran Bendera Merah Putih


Pembawa Acara : “PENGIBARAN BENDERA SANG MERAH PUTIH“.
Sesaat sebelum pengibaran bendera, posisi Pembina Upacara menghadap
penuh kepada tiang bendera, bila posisi berada di depan tiang bendera maka
Pembina Upacara balik kanan dan menghadap penuh kepada tiang bendera.

Yang terlibat langsung dalam pengibaran terdiri dari tiga orang, yaitu
 Pengerek ( sebelah kiri barisan )
 Pembawa bendera / pangulur ( ditengah )
 Pembentang ( sebelah kanan barisan )
7
1. Kelompok Pengibar Bendera yang terdiri dari 3 orang ( jika lebih maka
menggunakan formasi yang telah baku ), maju dengan langkah tegap
menuju tiang bendera;
2. Penggerek dan pembentang bendera memegang tali bersama-sama,
punggung tangan yang memegang tali menghadap ke depan;
3. Kemudian penggerek bendera mulai membuka tali pada tiang, perhatikan
cara membuka talinya;
4. Penggerek melihat keatas untuk mengecek apakah talinya sudah benar
ataukah terbelit.
5. Setelah posisi tali benar berikan / serahkan salah satu tali pada
pembentang bendera. Tali yang diberikan pada pembentang adalah tali
untuk mengerek bendera nantinya, sedangkan bagian tali yang dipegang
oleh pengerek adalah tali yang terdapat catok untuk memasang bendera;
6. Penggerek melakukan tindakan penyelamatan, gaya tindakan
penyelamatan ini bebas yang penting adalah tali tersebut tidak terlepas
dari tangan penggerek;
7. Selanjutnya penggerek memasangkan catok pada bendera, catok yang
sebelah atas ke bagian Warna merah dan catok yang sebelah bawah untuk
wama putih;
8. Kemudian pembentang menyerahkan tali yang dipegang kepada
penggerek;
9. Langkah selanjutnya adalah pembentangan, pembentang mundur 3
langkah ke belakang, setelah tiga langkah baru bendera dibentangkan,
bersamaan dengan mundurnya pembentang, pengerek menarik tali tiga
kali ( dikondisikan). Selanjutnya pembentang menolehkan kepala ke arah
Pemimpin Upacara dan memberikan isyarat dengan lantang dan keras
“bendera siap“. Pemimpin Upacara memberi aba-aba penghormatan
pada bendera;
10. Tindakan selanjutnya adalah pengerekan bendera. Pembentang maju ke
depan dengan Iangkah tegap dan tangan masih membentangkan bendera,
langkahnya tidak kaku, tidak santai, tidak asal-asalan, setelah sampai
kedepan tiang lepaskan ujung bendera warna putih;
Bendera dikerek seirama dengan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya,
posisi telapak tangan pengerek, pengulur dan pembentang mengenggam,
keadaan tangan pengerek dan pembentang pada saat pengerekan terlihat
seperti cermin.
Bendera harus sudah sampai di puncak tiang pada kata “hiduplah...“
bait terkahir dari Lagu Indonesia Raya, ketika aba-aba “ tegak gerak “
dari Pemimpin Upacara, maka pengerek dan pembentang langsung
mendekatkan tangan pada tiang, dan tali pembentang langsung diambil
alih oleh penggerek.
11. Langkah terakhir adalah pengikatan tali pada tiang, pengikatan ini
dilakukan oleh penggerek, yang harus diperhatikan dalam pengikatan tali
ini adalah posisi bendera yang berada di atas tidak boleh turun kembali,
sehingga bagian tali yang berada di tangan pengerek harus diikatkan
terlebih dahulu dengan kuat, kemudian kedua tali diikatkan sampai tali
tersebut habis.

12. Kelompok Pengibar Bendera, selanjutnya kembali ke tempat semula

8
e) Mengheningkan Cipta
Pembawa Acara “ MENGHENINGKAN CIPTA”
Seluruh peserta upacara, tetap dalam sikap sempurna untuk melaksanakan
hening cipta yang dipimpin oleh Pembina Upacara. Pembina Upacara
mengucapkan : “MENGHENINGKAN CIPTA, MULAI “ diiringi lagu
Mengheningkan Cipta yang dinyanyikan oleh Kelompok Paduan Suara,
Pembina Upacara dibenarkan menambah ucapan pengantar / pendahuluan.

f) Pembacaan Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945Pembawa Acara :


“ PEMBACAAN TEKS PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN1945”.

Dalam LTUB, terdapat ketentuan Pembaca UUD 1945 maju ke depan


Pembina Upacara ( kira-kira 3 langkah di depan Pembina Upacara ), diawali
dengan laporan tanpa penghormatan, dengan bunyi laporan : “ LAPOR,
PEMBACAAN TEKS PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, SIAP
DIBACAKAN“. Selesai pembacaan diakhiri dengan laporan
“PEMBACAAN TELAH DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI”
“hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dewan juri menilai gerakan PBB
salah satu petugas upacara.
Untuk kegiatan upacara .bendera yang biasa dilaksanakan setiap hari Senin/
Hari Nasional lainnya Pembaca UUD 1945 bisa seperti ketentuan diatas,
bisa juga seperti biasa. yaitu Pembaca UUD 1945 hanya cukup maju 3
langkah selanjutnya membaca, selesai pembacaan lalu balik kanan dan
kembali ketempat semula.

g) Pembacaan Teks Pancasila


Pembawa Acara “ PEMBACAAN TEKS PANCASILA “
Pembina Upacara membacakan Teks Pancasila dan ditirukan oleh Peserta
Upacara, yang naskahnya disampaikan oleh Petugas Pembawa Teks
Pancasila.

h) Amanat Pembina Upacara


Pembawa Acara : “AMANAT PEMBINA UPACARA“.
Sesaat sebelum Pembina Upacara membacakan amanat, Pembina Upacara
memerintahkan : “ BARISAN DAPAT DIISTIRAHATKAN '“, maka
Pemimpin Upacara tanpa balik kanan memberikan aba-aba : “ UNTUK
PERHATIAN, ISTIRAHAT DI TEMPAT GERAK “
Setelah amanat selesai, Pemimpin Upacara langsung menyiapkan barisan “
SIAP, GERAK “ ( pada waktu menyiapkan barisan tidak perlu balik kanan)

i) Menyanyikan Lagu Wajib Nasional.


Pembawa Acara “ MENYANYIKAN LAGU WAJIB NASIONAL.......”

j) Pembacaan Do’a
Pembawa Acara “ PEMBACAAN DO’A “
Petugas maju 2-3 langkah, kemudian membacakan do’a selesai membaca
kembali ke tempat semula.

9
k) Laporan Pemimpin Upacara
Pembawa Acara “ LAPORAN PEMIMPIN UPACARA “
1) Pemimpin Upacara maju dengan langkah biasa menghadap Pembina
Upacara tanpa diawali dengan penghormatan.
2) Selanjutnya melaporkan pelaksanaan upacara telah selesai sebagai
berikut : “UPACARA DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI “.
3) Pembina Upacara setelah menerima laporan, lalu memerintahkan “
BUBARKAN “.
4) Pemimpin Upacara menirukan : “ BUBARKAN “, kemudian Pemimpin
Upacara balik kanan dan kembali ke tempat semula dengan langkah
biasa.

l) Penghormatan Umum
Pembawa Acara : “PENGHORMATAN UMUM“.
 Pemimpin Upacara memimpin penghormatan dengan aba-aba sebagai
berikut : “ KEPADA PEMBINA UPACARA,HORMAT, GERAK ”
 Pembina Upacara membalas penghormatan
 Pemimpin Upacara memberikan aba-aba: “ TEGAK, GERAK

m) Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara


Pembawa Acara : “ PEMBINA UPACARA MENINGGALKAN
LAPANGAN UPACARA “, Pembina Upacara segera balik kanan dan
meninggalkan lapangan upacara.

n) Upacara Selesai
Pembawa Acara : “ UPACARA SELESAI, BARISAN DAPAT
DIBUBARKAN “ Pemimpin Upacara balik kanan menghadap peserta
upacara, selanjutnya memerintahkan: “ TIAP-TIAP PEMIMPIN BARISAN
DAPAT MEMBUBARKAN BARISANNYA MASING-MASING ,
LAKSANAKAN “ dijawab secara serempak oleh Pemimpin Barisan “
LAKSANAKAN “. Kemudian:
 Pemimpin Barisan (ketua kelas) yang paling kanan (kelas tertinggi)
memberikan aba-aba sebagai berikut : “ KEPADA PEMIMPIN
UPACARA “.

 Aba-aba peringatan dan pelaksanaan diucapkan oleh seluruh pemimpin


barisan (ketua kelas) secara serempak sebagai berikut : “ HORMAT
GERAK “.

 Setelah Pemimpin Upacara membalas penghormatan, secara serempak


para pemimpin barisan (ketua kelas) memberikan aba-aba : “ TEGAK
GERAK “.

Seiring dengan balik kanannya Pemimpin Upacara, para Pemimpin


Barisan maju ke depan barisannya masing-masing, dan membubarkan
barisannya masing-masing dengan aba-aba: “ BUBAR JALAN “ barisan
langsung memberi hormat dan setelah dibalas oleh Pemimpin Barisan,
semuanya serentak balik kanan dan meninggalkan barisan.

10
d. Acara Penutup
Pengatur Upacara melapor sesaat sesudah Pembina Upacara meninggalkan
lapangan upacara, tanpa diawali penghormatan dengan bunyi laporan :
“UPACARA BENDERA TELAH DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI “.
Selanjutnya Pengatur Upacara mengantar Pembina Upacara ke ruangan yang telah
ditentukan.

e. Acara Tambahan
Acara Tambahan adalah suatu acara yang dapat diselenggarakan setelah acara
pokok selesai, acara dapat bersifat pertunjukkan (demontrasi) suatu keterampilan,
pengumuman-pengumuman seperti perolehan piala, pengumuman dari Tata
Usaha, OSIS, dll.

3. Dalam pelaksanaan upacara bendera perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :


a. Pada saat mengheningkan cipta, seluruh peserta upacara tidak melakukan gerakan
apapun, tetap dalam sikap sempurna dan menundukkan kepala,tidak perlu
melepas tutup kepala. Setelah lagu usai Pembina Upacara memberikan aba-aba “
selesai “ dan peserta upacara serentak menegakkan kepala kembali.
b. Pembacaan do’a bukan seperti membaca puisi/sajak yang biasanya disertai
ekpresi perasaan. Membaca seperti itu menyebabkan do’a tidak khidmat. Teks
do’a tidak perlu panjang, dan bila ada tambahan pendahuluan/penutupan dari
agama tertentu supaya dibatasi sampai yang perlu saja, kecuali bila seluruh
peserta upacara menganut agama yang sama. Pada saat mendengarkan do’a,
seluruh peserta upacara tidak melakukan gerakan apapun, seperti sikap tangan
mengangkat kecuali untuk satu sekolah agama.

c. Ketentuan dalam LTUB pada saat pengibaran bendera, untuk mempermudah


dewan juri menilai ketepatan nada dan volume suara kelompok paduan suara
kiranya bila ada korps musik / alat musik lainnya agar tidak diperdengarkan,
sehingga hanya kelompok paduan suara saja yang menyertai pengibaran bendera.
Kecuali pada saat menyanyikan Iagu Wajib nasional korps musik /alat musik
lainnya dapat diperdengarkan menyertai kegiatan tersebut.

d. Pada saat pelaksanaan upacara bendera mungkin saja terjadi gangguan yang dapat
mengganggu jalannya upacara bendera, gangguan yang mungkin terjadi antara
lain :
1) Kerekan Macet
Upacara berjalan terus, setelah selesai baru kerekan dibetulkan

2) Tali Kerekan Putus


Kelompok pengibar bendera berusaha menangkap bendera yang jatuh dan
merentang bendera tegak lurus sampai upacara selesai. kemudian bendera
dilipat sesuai ketentuan untuk disimpan.

3) Tiang Bendera Rebah.


Kelompok pengibar bendera berusaha -menegakkan tiang bendera, bila
memungkinkan dipertahankan seperti butir 2 diatas.

11
4) Bendera Terbalik
a) Apabila pemasangan bendera ke tali sudah benar, tetapi merentangkannya
salah yang melintir, tangan kanan memegang bendera yang berwarna putih
dan tangan kiri memegang bendera yang berwarna merah, maka cukup
menukar pegangannya ( membalik bendera ).

b) Apabila pemasangan bendera ke tali sudah salah, maka petugas


memperbaiki bendera mulai dengan melipat bendera sampai merentangkan
kembali bendera.

5) Cuaca Buruk dan Hujan ,


Apabila sebelum dilaksanakan upacara cuaca buruk dan hujan maka upacara
penaikan bendera dibatalkan. Sedangkan apabila pada saat upacara turun hujan,
maka upacara dilanjutkan sampai bendera di puncak tiang bendera dan lagu
kebangsaan selesai dinyanyikan.

4. Cara menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam mengiringi pengibaran bendera Merah
Putih )
Cara melaksanakan pengibaran bendera dengan diiringi lagu Kebangsaan Indonesia
Raya dan agar bendera tepat sampai dipuncak tiang sesuai dengan berakhirnya lagu
yang mengiringi. Untuk itu petugas pengibar harus mengetahui terlebih dahulu
keadaan tali dan tiang bendera, ukuran tiang, tali dan lebar bendera.

Hal tersebut dilakukan sebelum acara dimulai, agar pada waktu pelaksanaan
pengibaran para petugas sudah mempunyai keyakinan dan tidak ragu-ragu terhadap
apa yang dilaksanakannya, petugas sudah tahu jarak tarikan tali, sesuai dengan
iringan lagu.

a. Petunjuk pengibaran
Diumpamakan :
A. Tinggi tiang bendera : 7,00 m
B. Lebar bendera : 1,00 m.
C. Tinggi sangkutan tali : 0,80 m

A - B - C = panjang tali yang akan ditarik 5,20 m lalu dibagi 19,5 ruas
( 7,00 - 1,00 - 0,80 = 5,20/19,5 = 0,27 m)

b. Contoh Lagu Indonesia Raya dengan hitungan 19,5 kali tarikan tali

Indonesia tanah airku tanah tumpah darahku


1 2
disanalah aku berdiri jadi pandu ibuku
3 4
Indonesia kebangsaanku bangsa dan tanah airku
5 6
marilah kita berseru Indonesia bersatu
7 8
hiduplah tanahku hiduplah negeriku bangsaku rakyatku
semuanya
9 10

12
bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk Indonesia raya
11 12
Indonesia raya merdeka -merdeka tanahku negeriku yang
kucinta
13 14
Indonesia raya merdeka - merdeka hiduplah Indonesia raya
15 16
Indonesia raya merdeka - merdeka tanahku negeriku yang
kucinta
17 18
Indonesia raya merdeka - merdeka hiduplah Indonesia raya
19 19,5

E. RENCANA UPACARA

I. WAKTU DAN TEMPAT


1. Hari / tanggal : Jum’at , 06 Maret 2015
2. Waktu : Pukul 07.30 sampai selesai
3. Tempat : Lapang Upacara SDN Peuteuycondong I

II. PEJABAT UPACARA


1. Pembina Upacara : Ai Solihat., S.Pd.SD
Cadangan Pembina Upacara : Pipin Sopiah, S.Pd.SD
2. Pemimpin Upacara : Muhamad Fikri Kelas VI B
Cadangan Pemimpin Upacara : Jajang Suherlan Kelas V B
3. Pengatur Upacara : Deki Yudiaka, S.Pd
Cadangan Pengatur Upacara : Risyun Yunarti, S.Pd
4. Pembawa Acara : Nazla Lohari Kelas VI A
Cadangan Pembawa Acara : Syifa Nurahman Kelas VI B

III. PETUGAS UPACARA LAINNYA


1. Pembawa Teks Pancasila : Faiz Rusli Kelas V A
Cadangan Teks Pancasila : Asep
2. Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945 : M. Daffa Ulhaq Kelas VI A
Cadangan Teks Pembukaan UUD 1945 : Nurfani Kelas VI B
3. Pembaca Do’a : Putri Zahra Kelas VI A
Cadangan Pembaca Do’a : Sofayudin Kelas VI A
4. Pemimpin Lagu/ Dirijen : Rahma Suci Maulida Kelas VI B
Cadangan Pemimpin Lagu/ Dirijen : Nita Lismayanti Kelas VI A
5. Petugas Bendera:
1. Syifa Rahma Aulia Kelas IV B
2. Salmawati Rahayu Kelas VI A
3. Nurnijam Kelas VI B
4. Asep Sopyan Kelas VI A
5. Nizar Fauzan Kelas VI A
Cadangan Petugas bendera:
1. Salwa Salsabila
2. Dodi Suryadi Kelas IV A (Cadangan)
3. Delia
4. Deni
5. Wildan
13
IV. BARISAN UPACARA
1. Pemimpin Barisan I : M. Nurul Akbar Kelas VI B
Cadangan Pinbas I : Rama M. Ramdan Kelas V A
Petugas PMR : Aswar
Subhan

2. Pemimpin Barisan 2 : Toriq Rafi Akbar Kelas VI B


Cadangan Pinbas 2 : Randi Pribadi Kelas V A
Petugas PMR : Siti Samhatul Sahlah
Nita Nurani

3. Pemimpin Barisan 3 : M. Tyo Abdul Aziz Kelas VI B


Cadangan Pinbas 3 : Wisnu Permana Kelas VI A
Petugas PMR : Joy
Tina

4. Pemimpin Barisan 4 : Ilham Kelas VI B


Cadangan Pinbas 4 : Adnan Kelas VI B
Petugas PMR : Andika
Hafizd

5. Kelompok Paduan Suara :


1. Wildan 18. Fazar 35. Iin
2. Okta 19. Rasid 36. Seli
3. Kamil 20. Rafi 37. Rika
4. Ari 21. Delia 38. Bunga
5. Wildan 22. Kiki 39. Dini
6. Malik 23. Jihan 40. Cindy
7. Pandi 24. Novi 41. Intan
8. Rifki 25. Ani 42. Najwa
9. Dwiki 26. Siti M. 43. Wahda
10. Hasbi 27. Nunung 44. Ai
11. Rifaldi 28. Haya 45. Sasi
12. Heru 29. Putri P. 46. Melia
13. Aprijal 30. Firdia 47. Diana
14. Deni 31. Nadia 48. Rina
15. Andika 32. Resti 49. Putri F
16. Faisal 33. Ayu 50. Sarah
17. Paqih 34. Resti

V. URUTAN UPACARA
Susunan acara upacara bendera terdiri dari :

1. Acara Persiapan.
Acara persiapan dimulai dari mempersiapkan kelengkapan upacara sampai dengan
pengambil alihan pimpinan upacara oleh pemimpin upacara.

1) Persiapan Upacara
Persiapan upacara dilakukan di bawah pimpinan para pimpinan barisan (ketua
kelas) dan petugas upacara lainnya, masing-masing menempati tempat sesuai
ketentuan susunan barisan upacara.
14
2) Pemimpin Upacara memasuki lapangan upacara
1) Para pemimpin barisan ( ketua kelas ) menyiapkan barisannya masing-masing
sesaat sebelum pemimpin upacara tiba di tempat yang telah ditentukan, posisi
pemimpin barisan berada di depan barisannya masing -masing.
2) Pemimpin Upacara mengambil tempat di tempat yang telah ditentukan.
3) Penghormatan
a) Aba-aba petunjuk dipimpin oleh pemimpin barisan ( ketua kelas ) yang paling
kanan ( kelas tertinggi ) sebagai berikut : “ KEPADA PEMIMPIN
UPACARA “.
d) Aba-aba peringatan dan pelaksanaan diucapkan oleh seluruh pemimpin
barisan ( ketua kelas ) secara serempak sebagai berikut: “ HORMAT
GERAK“
e) Setelah pemimpin upacara membalas penghormatan, secara serempak para
pemimpin barisan ( ketua kelas ) memberikan aba-aba : “TEGAK GERAK“

4) Laporan
a) Para pemimpin barisan (ketua kelas) maju di depan pemimpin upacara sambil
meluruskan dalam formasi segaris,tanpa diawali dan diakhiri dengan
penghormatan.
b) Tiap-tiap pemimpin barisan melaksanakan laporan secara berurutan, diawali
dengan pemimpin barisan paling kanan sebagai berikut : “ LAPOR,
BARISAN SATU ( KELAS 3 / 6 ) SIAP MENGIKUTI UPACARA
BENDERA “ untuk pemimpin barisan Iainnya sebagai berikut : “BARISAN
DUA ( KELAS 2 / 5 dst ) SIAP MENGIKUTI UPACARA BENDERA “
untuk barisan / kelompok paduan suara menempati tempat kedua dari
awal/akhir dengan Iaporan sebagai berikut : “BARISAN PADUAN SUARA
SIAP MENGIKUTI UPACARA BENDERA “.
selanjutnya untuk pemimpin barisan paling kiri / akhir sebagai berikut : “
BARISAN TIGA ( KELAS 1 ) SIAP MENGIKUTI UPACARA BENDERA,
LAPORAN SELESAI “.
c) Setelah Pemimpin Upacara memerintahkan “ KEMBALI KE SAMPING
BARISAN “, kemudian secara serempak menjawab “LAKSANAKAN”
selanjutnya tiap-tiap pemimpin barisan balik kanan dan kembali ke samping
kanan barisan masing-masing.
d) Pemimpin Upacara mengambil alih pimpinan, dan mengistirahatkan seluruh
peserta upacara, “ UNTUK PERHATIAN, ISTIRAHAT DI TEMPAT,
GERAK “

2. Acara Pendahuluan
a. Pengatur Upacara melapor tentang kesiapan upacara kepada Pembina Upacara,
diawali dengan penghormatan, bunyi laporan sebagai berikut : “ LAPOR,
UPACARA BENDERA SIAP UNTUK DIMULAI “, selanjutnya posisi bergeser
2 atau 3 langkah ke kanan, setelah itu balik kanan dan mengantarkan Pembina
Upacara sampai ke tempat yang telah ditentukan.
b. Laporan pelaksanaan dilakukan sesaat sebelum Pembina Upacara menuju ke
lapangan upacara.

15
3. Acara Pokok
Sebelum acara pokok dimulai, pembawa acara terlebih dahulu memberi pengantar
dan membaca urutan acara pokok satu persatu.

Pengantar: “UPACARA PENGIBARAN BENDERA, HARI JUM’AT


TANGGAL 06 MARET 2015, SEGERA DIMULAI, DENGAN URUTAN
ACARA SEBAGAI BERIKUT” ( dibaca urutan acara satu persatu ), setelah itu
baru pelaksanaan kegiatan.

1) Pembina Upacara memasuki lapangan upacara;


2) Penghormatan Umum;
3) Laporan Pemimpin Upacara;
4) Pengibaran Bendera Merah Putih;
5) Mengheningkan Cipta;
6) Pembacaan Teks Pembukaan UUD 1945;
7) Pembacaan Teks Pancasila;
8) Amanat Pembina Upacara;
9) Menyanyikan lagu wajib nasional;
10) Pembacaan do’a;
11) Laporan Pemimpin Upacara;
12) Penghormatan umum;
13) Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara;
14) Upacara selesai, barisan dapat dibubarkan;
15) Penghormatan kepada Pemimpin Upacara;

4. Acara Penutup
1) Pemimpin Upacara meninggalkan lapangan upacara
2) Semua pemimpin barisan dapat membubarkan barisannya masing-masing.

Pengatur Upacara melapor sesaat sesudah Pembina Upacara meninggalkan lapangan


upacara, tanpa diawali penghormatan dengan bunyi laporan : “UPACARA
BENDERA TELAH DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI “. Selanjutnya
Pengatur Upacara mengantar Pembina Upacara ke ruangan yang telah ditentukan.

5. Acara Tambahan
Acara Tambahan adalah suatu acara yang dapat diselenggarakan setelah acara pokok
selesai, acara dapat bersifat pertunjukkan (demontrasi) suatu keterampilan,
pengumuman-pengumuman.

16
UPACARA BENDERA HARI JUM’AT 06 MARET 2015
GUGUS PEUTEUYCONDONG
KECAMATAN CIBEBER KABUPATEN CIANJUR

NO WAKTU ACARA URAIAN KEGIATAN KETERANGAN


1 2 3 4 5 6
I 07.30-07.45 A. Persiapan 1. Setiap 1. Setiap pemimpin barisan
Pemimpin mulai mengatur jumlah
Barisan anggotanya memeriksa
menyiapkan kelengkapan dan
Barisannya kerapihan pakaian
anggotanya.
2. Barisan Upacara di bawah
pimpinan barisan berbaris,
menempati tempat yang
telah ditentukan
3. Setiap pemimpin barisan
mengatur jarak antara
anggota barisan
4. Setelah kelihatan rapih
barisan diistirahatkan ,
Pemimpin Barisan balik
kanan menghadap ke arah
tiang bendera
5. Para Pemimpin Barisan
tanpa merubah posisi
menyiapkan barisannya
masing-masing
2. Pemimpin 6. Pemimpin Upacara
Laporan diawali dan
Upacara masuk memasuki lapangan
lapangan upacara mengambil tempat diakhiri dengan
Upacara yang telah ditentukan
penghormatan
7. Penghormatan kepada
Pemimpin Upacara
dipimpin oleh ketua
barisan paling kanan, dan
dilangsungkan dengan
laporan.
8. Seluruh Barisan Upacara
diistirahatkan dipimpin
3. Pembina oleh Pemimpin Upacara
II 07.45-08.15 ACARA
Upacara tiba di 9. Pengatur Upacara melapor
POKOK kepada Pembina Upacara
mimbar satu
bahwa upacara siap
dimulai
10. Sesaat sebelum Pembina
Upacara tiba, Pemimpin
Upacara menyiapkan
seluruh Barisan.
1. Penghor
4. Penghormatan 11. Pemimpin Upacara
matan
Barisan kepada memimpin penghormatan
Pembina dengan memberikan aba-
Upacara aba sbb; “ KEPADA
PEMBINA UPACARA
HORMAAAT GRAK”,
Pembina Upacara
membalas penghormatan,
Pemimpin Upacara; “
TEGAAAK GRAK”

17
2. Laporan 5. Laporan 12. Pemimpin Upacara maju
Pemimpin dengan langkah biasa
Upacara kepada menghadap Pembina
Pembina Upacara 3 langkah di
Upacara depan Pembina Upacara
berhenti, tanpa diawali dan
diakhiri penghormatan,
melapor sbb; “ Upacara
Bendera siap
dilaksanakan”
13. Pembina Upacara
memerintahkan
“LAKSANAKAN”
14. Pemimpin Upacara balik
kanan, kembali ke tempat
semula dengan langkah
biasa
6. Pengibaran
3. Pengibara 15. Petugas Pengibar Bendera
Bendera
n Bendera tampil ke depan tiang
dipimpin oleh
Sang Bendera, mengaitkan
Pemimpin
Merah Bendera pada tali Bendera,
Upacara
Putih Bendera dibentangkan
dilanjutkan dengan laporan
Bendera siap dinaikkan
16. Pemimpin lagu
menyanyikan bait terakhir
dari Lagu Kebangsaan
17. Pemimpin Upacara
memberikan aba-aba “
KEPADA BENDERA
MERAH PUTIH,
HORMAAAT GRAK”
- Peserta Upacara
menghormat kepada
sang Merah Putih
sesuai dengan
ketentuan yang
berlaku.
- Petugas Pengibar
Bendera mengerek
Bendera
- Kelompok Paduan
Suara menyanyikan
Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya
sampai selesai
- Bendera sampai
dipuncak tiang
Bendera dengan
berbarengan
dinyanyikannya bait
terakhir pada Lagu
Kebangsaan Indonesia
Raya, pada kata ;
“HIDUPLAH...” dan
Pemimpin Upacara
memberikan aba-aba ;
“ TEGAAAAK
GRAK”.

18
4. Menghen 7. Mengheningka 18. Pembina Upacara
ingkan n Cipta memimpin
Cipta dipimpin oleh mengheningkan cipta
Pembina dengan aba-aba “
Upacara MENGHENINGKAN
CIPTA DIMULAI...”
19. Pemimpin Lagu
memimpin menyanyikan
mengheningkan Cipta

5. Pembaca 8. Pembacaan 20. Pembaca/Petugas Pembaca


an Teks Teks UUD’45 maju dengan
Pembuk Pembukaan langkah biasa menuju
aan Undang- tempat yang telah
Undang Undang Dasar ditentukan dan
- 1945 membacakan Teks
Undang Pembukaan Undang-
Dasar Undang Dasar 1945.
1945 21. Setelah selesai
membacakan Teks
Pembukaan UUD’45,
Petugas Pembaca UUD’45
kembali ke tempat semula.
6. Pembaca 9. Pembacan Teks 22. Ajudan maju ke samping
an Teks Pancasila oleh Pembina Upacara, dan
Pancasil Pembina menyerahkan Map Teks
a Upacara dan Pancasila
diucap ulang 23. Pembina Upacara
oleh seluruh membacakan Teks
Peserta Upacara Pancasila, Peserta Upacara
mengikutinya

7. Amanat 10. Amanat 24. Pembina Upacara


Pembina Pembina memberikan Amanat, yang
Upacara Upacara sebelumnya
memerintahkan kepada
Pemimpin Upacara untuk
mengistirahatkan seluruh
Peserta Upacara
25. Pemimpin Upacara
memberikan aba-aba sbb;
“UNTUK AMANAT
ISTIRAHAT
DITEMPAAAT GRAK”

11. Menyanyikan 26. Paduan Suara


8. Menyanyi menyanyikan Lagu Wajib
kan Lagu Lagu Wajib
Nasional, dipimpin oleh
Wajib Pemimpin Paduan Suara.
27. Petugas Pembaca Do’a
9. Do’a 12. Pembacaan maju satu langkah dari
Do’a tempatnya, ke tempat yang
telah ditentukan untuk
membacakan Do’a setelah
selesai membacakan Do’a
kemudian Petugas kembali
ke tempat semula.
13. Laporan 28. Pemimpin Upacara maju
10. Laporan menghadap kepada
Pemimpin
Upacara kepada Pembina Upacara, melapor
Pembina bahwa Upacara Bendera
19
Upacara bahwa telah selesai, dengan kata-
Upacara telah kata sbb; “LAPOR
selesai UPACARA BENDERA
SELESAI
DILAKSANAKAN”
Pembina Upacara
mengatakan ;
“BUBARKAN” dan
Pemimpin Upacara
mengikuti “BUBARKAN”
14. Penghormatan 29. Pemimpin Upacara
11. Penghorn
Peserta Upacara memberikan aba-aba;
atan
terakhir
kepada “KEPADA PEMBINA
Pembina UPACARA HORMAAAT
Upacara GRAK” Peserta Upacara
dipimpin oleh menghormat kepada
PemimpinUpac Pembina Upacara, setelah
ara seluruh Peserta
menghormat, dan
kemudian Pembina
Upacara membalas
penghormatan, maka
Pemimpin Upacara
menyerukan;
“TEGAAAAK GRAK”
30. Pembina Upacara
15. Pembina meninggalkan mimbar satu
Upacara menuju mimbar dua
berkenan dijemput oleh Pengatur
meunuju Upacara dan ajudan
mimbar dua kembali ke tempat
31. Pengatur upacara diawali
dan diakhiri dengan
penghormatan
memberikan laporan
bahwa Upacara Bendera
telah selesai dilaksanakan.
32. Pembina Upacara tiba di
mimbar dua dan balik
kanan meninggalkan
mimbar dua disusul oleh
guru-guru balik kanan dan
bubar.
16. Penghormtan 33. Dilanjutkan penghormatan
kepada kepada pemimpin Upacara
Pemimpin
Upacara
dipimpin oleh
Ketua Barisan

III 08.15-08.20 17. Upacara selesai 34. Pemimpin upacara


ACARA
Pemimpin memerintahkan kepada
PENUTUP memerintahkan Ketua Barisan untuk
membubarkan membubarkan Barisannya
Barisan masing-masing.
18. Pemimpin
Upacara
meninggalkan
lapangan
Upacara

20
35. Ketua Barisan maju ke
depan barisannya masing-
masing, memberikan aba-
aba;
“PASUKAAAAAAN.....B
UBAAAAR
JALAAAAAAAAN”
36. Pengumuman-
pengumuman.

F. PENUTUP

Demikian Pedoman ini dibuat, untuk dapat dipergunakan dan dijadikan acuan dalam
pelaksanaan kegiatan Lomba Tata Upacara Bendera. Tapi tidak menutup kemungkinan
bahwa penyusunan program LTUB ini masih banyak kekurangan untuk itu kami minta
saran dan kritiknya untuk perbaikan yang akan datang.

21

Anda mungkin juga menyukai