A. LATAR BELAKANG
B. DASAR
1
C. MAKSUD DAN TUJUAN
D. LINGKUP SASARAN
I. Pejabat Upacara
1. Pembina Upacara
Adalah pejabat dalam upacara yang kepadanya disampaikan penghormatan tertinggi
oleh peserta yang hadir mengikuti atau melakukan upacara.
Yang bertindak selaku pembina upacara di sekolah :
1. Kepala Sekolah, atau
2. Wakil Kepala Sekolah atau guru yang ditunjuk
2
2. Pemimpin Upacara
Adalah pejabat yang bertugas memimpin peserta upacara dengan jalan memberikan
aba-aba.
Yang bertindak selaku pemimpin upacara di sekolah adalah siswa yang ditunjuk.
3. Pengatur Upacara.
Adalah pejabat yang bertugas menyiapkan rencana acara upacara (secara tertulis);
Serta segala sesuatunya yang bertalian dengan pelaksanaan upacara, baik
perlengkapan maupun petugas-petugasnya.
3
2. Pembaca Teks Undang-Undang Dasar Tahun 1945
Petugas adalah siswa yang ditunjuk
Tugas pokoknya adalah membacakan Teks UUD 1945 pada saat dan tempat yang
telah ditentukan.
3. Pembaca Do’a
Petugas adalah siswa yang ditunjuk dibawah bimbingan guru pembina.
Tugas pokoknya adalah membacakan do’a pada saat yang telah ditentukan.
5. Pengibar bendera.
Petugas adalah siswa yang ditunjuk
Tugas pokoknya adalah mengibarkan/menurunkan bendera pada saat dan tempat
yang telah ditentukan.
V. Kelengkapan Upacara
1. Sarana
a. Bendera
Ukuran bendera untuk upacara dengan perbandingan Iebar dan panjang = 2 : 3,
dengan ukuran terkecil 1 m X 1,5 m dan terbesar 2 m X 3 m.
b. Tiang
Tiang bendera hendaknya dibuat dari bahan yang Baik ( tidak mudah lapuk ) dan
dapat berdiri tegak ( tidak condong dan lengkung) serta kokoh.
4
Tiang bendera berukuran serendah-rendahnya 5 m dan setinggi-tinggingya 17 m
dari permukaan tanah dan di cat warna putih, perbandingan bendera dengan
tiang 1 : 5
c. Tali Bendera
Tali bendera berwama putih, bahan yang terbaik adalah tali layar atau tambang
pramuka, tidak dianjurkan menggunakan tali plastik. ( Besar kecilnya ukuran
bendera, tiang dan tali yang digunakan harus disesuaikan dengan keadaan
gedung, halaman, dan tempat dimana bendera itu dikibarkan).
d. Naskah-naskah
Naskah-naskah yang disiapkan adalah Naskah Undang-Undang Dasar 1945,
Naskah Pancasila, Naskah Acara, Naskah Amanat serta Naskah Do’a.
Bentuk naskah dibuat sedemikian rupa sehingga mudah untuk dibaca oleh
petugas upacara.
e. Pengeras suara dan perlengkapan pendukung lainnya, seperti PMR dll
2. Pakaian
Pakaian upacara bendera untuk siswa yaitu mengenakan pakaian seragam sekolah
ditambah dengan topi pet sekolah, begitu juga dengan siswi yang menggunakan
jilbab tetap pada pelaksanaannya menggunakan seragam sekolah lengkap dengan
topi pet sekolah (sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan, Dasar dan
Menengah Nomor 100/C/Kep/D/1991, Tanggal 16 Pebruari 1991, Tentang
Penyempumaan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor 052/C/Kep/D.82 Tentang Pakaian Seragam Sekolah ) bagi sekolah
keagamaan dapat menyesuaikan.
Sedang untuk Pembina Upacara, Dewan Guru, Pejabat Upacara lainnya serta Petugas
Upacara ditentukan sesuai kebijakan sekolah masing-masing.
VI. Pelaksanaan
1. Susunan acara upacara bendera terdiri dari :
a. Acara Persiapan;
b. Acara Pendahuluan;
c. Acara Pokok;
d. Acara Penutup;
e. Acara Tambahan.
2. Teknis Pelaksanaan
a. Acara Persiapan.
Acara persiapan dimulai dari mempersiapkan kelengkapan upacara sampai dengan
pengambil alihan pimpinan upacara oleh pemimpin upacara.
1) Persiapan Upacara
Persiapan upacara dilakukan di bawah pimpinan para pimpinan barisan (ketua
kelas) dan petugas upacara lainnya, masing-masing menempati tempat sesuai
ketentuan susunan barisan upacara.
5
3) Penghormatan
a) Aba-aba petunjuk dipimpin oleh pemimpin barisan ( ketua kelas ) yang
paling kanan ( kelas tertinggi ) sebagai berikut : “ KEPADA PEMIMPIN
UPACARA “.
b) Aba-aba peringatan dan pelaksanaan diucapkan oleh seluruh pemimpin
barisan ( ketua kelas ) secara serempak sebagai berikut: “ HORMAT
GERAK “
c) Setelah pemimpin upacara membalas penghormatan, secara serempak para
pemimpin barisan ( ketua kelas ) memberikan aba-aba : “TEGAK GERAK“
4) Laporan
a) Para pemimpin barisan (ketua kelas) maju di depan pemimpin upacara
sambil meluruskan dalam formasi segaris,tanpa diawali dan diakhiri dengan
penghormatan.
b) Tiap-tiap pemimpin barisan melaksanakan laporan secara berurutan, diawali
dengan pemimpin barisan paling kanan sebagai berikut : “ LAPOR,
BARISAN SATU ( KELAS 3 / 6 ) SIAP MENGIKUTI UPACARA
BENDERA “ untuk pemimpin barisan Iainnya sebagai berikut : “BARISAN
DUA ( KELAS 2 / 5 dst ) SIAP MENGKKUTI UPACARA BENDERA “
untuk barisan / kelompok paduan suara menempati tempat kedua dari
awal/akhir dengan Iaporan sebagai berikut : “BARISAN PADUAN
SUARA SIAP MENGIKUTI UPACARA BENDERA “.
selanjutnya untuk pemimpin barisan paling kiri / akhir sebagai berikut : “
BARISAN TIGA ( KELAS 1 ) SIAP MENGIKUTI UPACARA
BENDERA, LAPORAN SELESAI “.
c) Setelah Pemimpin Upacara memerintahkan “ KEMBALI KE SAMPING
BARISAN “, kemudian secara serempak menjawab “LAKSANAKAN”
selanjutnya tiap-tiap pemimpin barisan balik kanan dan kembali ke samping
kanan barisan masing-masing.
d) Pemimpin Upacara mengambil alih pimpinan, dan mengistirahatkan seluruh
peserta upacara, “ UNTUK PERHATIAN, ISTIRAHAT DI TEMPAT,
GERAK “
b. Acara Pendahuluan
1) Pengatur Upacara melapor tentang kesiapan upacara kepada Pembina Upacara,
diawali dengan penghormatan, bunyi laporan sebagai berikut : “ LAPOR,
UPACARA BENDERA SIAP UNTUK DIMULAI “, selanjutnya posisi
bergeser 2 atau 3 langkah ke kanan, setelah itu balik kanan dan mengantarkan
Pembina Upacara sampai ke tempat yang telah ditentukan.
2) Laporan pelaksanaan dilakukan sesaat sebelum Pembina Upacara menuju ke
lapangan upacara.
c. Acara Pokok
Pada acara pokok, urutan acara dipandu oleh pembawa acara sesuai dengan urutan
acara yang telah disiapkan
Urutan acara pokok, terdiri dari :
a) Pembina Upacara memasuki lapangan upacara;
b) Penghormatan Umum;
c) Laporan Pemimpin Upacara;
d) Pengibaran Bendera Merah Putih;
e) Mengheningkan Cipta;
f) Pembacaan Teks Pembukaan UUD 1945;
6
g) Pembacaan Teks Pancasila;
h) Amanat Pembina Upacara;
i) Menyanyikan lagu wajib nasional;
j) Pembacaan do’a;
k) Laporan Pemimpin Upacara;
l) Penghormatan umum;
m) Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara;
n) Upacara selesai, barisan dapat dibubarkan;
o) Penghormatan kepada Pemimpin Upacara;
Sebelum acara pokok dimulai, pembawa acara terlebih dahulu memberi
pengantar dan membaca urutan acara pokok satu persatu.
Pengantar: “ UPACARA PENGIBARAN BENDERA, HARI .........
TANGGAL ........, SEGERA DIMULAI, DENGAN URUTAN ACARA
SEBAGAI BERIKUT” ( dibaca urutan acara satu persatu ), setelah itu baru
pelaksanaan kegiatan.
b) Penghormatan umum
Pembawa Acara : “ PENGHORMATAN UMUM “
i. Pemimpin Upacara memimpin penghormatan dengan aba- aba sebagai
berikut : “ KEPADA PEMBINA UPACARA, HORMAT, GERAK.
ii. Pembina Upacara membalas penghormatan
iii. Pemimpin Upacara memberikan aba-aba “ TEGAK, GERAK”.
Yang terlibat langsung dalam pengibaran terdiri dari tiga orang, yaitu
Pengerek ( sebelah kiri barisan )
Pembawa bendera / pangulur ( ditengah )
Pembentang ( sebelah kanan barisan )
7
1. Kelompok Pengibar Bendera yang terdiri dari 3 orang ( jika lebih maka
menggunakan formasi yang telah baku ), maju dengan langkah tegap
menuju tiang bendera;
2. Penggerek dan pembentang bendera memegang tali bersama-sama,
punggung tangan yang memegang tali menghadap ke depan;
3. Kemudian penggerek bendera mulai membuka tali pada tiang, perhatikan
cara membuka talinya;
4. Penggerek melihat keatas untuk mengecek apakah talinya sudah benar
ataukah terbelit.
5. Setelah posisi tali benar berikan / serahkan salah satu tali pada
pembentang bendera. Tali yang diberikan pada pembentang adalah tali
untuk mengerek bendera nantinya, sedangkan bagian tali yang dipegang
oleh pengerek adalah tali yang terdapat catok untuk memasang bendera;
6. Penggerek melakukan tindakan penyelamatan, gaya tindakan
penyelamatan ini bebas yang penting adalah tali tersebut tidak terlepas
dari tangan penggerek;
7. Selanjutnya penggerek memasangkan catok pada bendera, catok yang
sebelah atas ke bagian Warna merah dan catok yang sebelah bawah untuk
wama putih;
8. Kemudian pembentang menyerahkan tali yang dipegang kepada
penggerek;
9. Langkah selanjutnya adalah pembentangan, pembentang mundur 3
langkah ke belakang, setelah tiga langkah baru bendera dibentangkan,
bersamaan dengan mundurnya pembentang, pengerek menarik tali tiga
kali ( dikondisikan). Selanjutnya pembentang menolehkan kepala ke arah
Pemimpin Upacara dan memberikan isyarat dengan lantang dan keras
“bendera siap“. Pemimpin Upacara memberi aba-aba penghormatan
pada bendera;
10. Tindakan selanjutnya adalah pengerekan bendera. Pembentang maju ke
depan dengan Iangkah tegap dan tangan masih membentangkan bendera,
langkahnya tidak kaku, tidak santai, tidak asal-asalan, setelah sampai
kedepan tiang lepaskan ujung bendera warna putih;
Bendera dikerek seirama dengan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya,
posisi telapak tangan pengerek, pengulur dan pembentang mengenggam,
keadaan tangan pengerek dan pembentang pada saat pengerekan terlihat
seperti cermin.
Bendera harus sudah sampai di puncak tiang pada kata “hiduplah...“
bait terkahir dari Lagu Indonesia Raya, ketika aba-aba “ tegak gerak “
dari Pemimpin Upacara, maka pengerek dan pembentang langsung
mendekatkan tangan pada tiang, dan tali pembentang langsung diambil
alih oleh penggerek.
11. Langkah terakhir adalah pengikatan tali pada tiang, pengikatan ini
dilakukan oleh penggerek, yang harus diperhatikan dalam pengikatan tali
ini adalah posisi bendera yang berada di atas tidak boleh turun kembali,
sehingga bagian tali yang berada di tangan pengerek harus diikatkan
terlebih dahulu dengan kuat, kemudian kedua tali diikatkan sampai tali
tersebut habis.
8
e) Mengheningkan Cipta
Pembawa Acara “ MENGHENINGKAN CIPTA”
Seluruh peserta upacara, tetap dalam sikap sempurna untuk melaksanakan
hening cipta yang dipimpin oleh Pembina Upacara. Pembina Upacara
mengucapkan : “MENGHENINGKAN CIPTA, MULAI “ diiringi lagu
Mengheningkan Cipta yang dinyanyikan oleh Kelompok Paduan Suara,
Pembina Upacara dibenarkan menambah ucapan pengantar / pendahuluan.
j) Pembacaan Do’a
Pembawa Acara “ PEMBACAAN DO’A “
Petugas maju 2-3 langkah, kemudian membacakan do’a selesai membaca
kembali ke tempat semula.
9
k) Laporan Pemimpin Upacara
Pembawa Acara “ LAPORAN PEMIMPIN UPACARA “
1) Pemimpin Upacara maju dengan langkah biasa menghadap Pembina
Upacara tanpa diawali dengan penghormatan.
2) Selanjutnya melaporkan pelaksanaan upacara telah selesai sebagai
berikut : “UPACARA DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI “.
3) Pembina Upacara setelah menerima laporan, lalu memerintahkan “
BUBARKAN “.
4) Pemimpin Upacara menirukan : “ BUBARKAN “, kemudian Pemimpin
Upacara balik kanan dan kembali ke tempat semula dengan langkah
biasa.
l) Penghormatan Umum
Pembawa Acara : “PENGHORMATAN UMUM“.
Pemimpin Upacara memimpin penghormatan dengan aba-aba sebagai
berikut : “ KEPADA PEMBINA UPACARA,HORMAT, GERAK ”
Pembina Upacara membalas penghormatan
Pemimpin Upacara memberikan aba-aba: “ TEGAK, GERAK
n) Upacara Selesai
Pembawa Acara : “ UPACARA SELESAI, BARISAN DAPAT
DIBUBARKAN “ Pemimpin Upacara balik kanan menghadap peserta
upacara, selanjutnya memerintahkan: “ TIAP-TIAP PEMIMPIN BARISAN
DAPAT MEMBUBARKAN BARISANNYA MASING-MASING ,
LAKSANAKAN “ dijawab secara serempak oleh Pemimpin Barisan “
LAKSANAKAN “. Kemudian:
Pemimpin Barisan (ketua kelas) yang paling kanan (kelas tertinggi)
memberikan aba-aba sebagai berikut : “ KEPADA PEMIMPIN
UPACARA “.
10
d. Acara Penutup
Pengatur Upacara melapor sesaat sesudah Pembina Upacara meninggalkan
lapangan upacara, tanpa diawali penghormatan dengan bunyi laporan :
“UPACARA BENDERA TELAH DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI “.
Selanjutnya Pengatur Upacara mengantar Pembina Upacara ke ruangan yang telah
ditentukan.
e. Acara Tambahan
Acara Tambahan adalah suatu acara yang dapat diselenggarakan setelah acara
pokok selesai, acara dapat bersifat pertunjukkan (demontrasi) suatu keterampilan,
pengumuman-pengumuman seperti perolehan piala, pengumuman dari Tata
Usaha, OSIS, dll.
d. Pada saat pelaksanaan upacara bendera mungkin saja terjadi gangguan yang dapat
mengganggu jalannya upacara bendera, gangguan yang mungkin terjadi antara
lain :
1) Kerekan Macet
Upacara berjalan terus, setelah selesai baru kerekan dibetulkan
11
4) Bendera Terbalik
a) Apabila pemasangan bendera ke tali sudah benar, tetapi merentangkannya
salah yang melintir, tangan kanan memegang bendera yang berwarna putih
dan tangan kiri memegang bendera yang berwarna merah, maka cukup
menukar pegangannya ( membalik bendera ).
4. Cara menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam mengiringi pengibaran bendera Merah
Putih )
Cara melaksanakan pengibaran bendera dengan diiringi lagu Kebangsaan Indonesia
Raya dan agar bendera tepat sampai dipuncak tiang sesuai dengan berakhirnya lagu
yang mengiringi. Untuk itu petugas pengibar harus mengetahui terlebih dahulu
keadaan tali dan tiang bendera, ukuran tiang, tali dan lebar bendera.
Hal tersebut dilakukan sebelum acara dimulai, agar pada waktu pelaksanaan
pengibaran para petugas sudah mempunyai keyakinan dan tidak ragu-ragu terhadap
apa yang dilaksanakannya, petugas sudah tahu jarak tarikan tali, sesuai dengan
iringan lagu.
a. Petunjuk pengibaran
Diumpamakan :
A. Tinggi tiang bendera : 7,00 m
B. Lebar bendera : 1,00 m.
C. Tinggi sangkutan tali : 0,80 m
A - B - C = panjang tali yang akan ditarik 5,20 m lalu dibagi 19,5 ruas
( 7,00 - 1,00 - 0,80 = 5,20/19,5 = 0,27 m)
b. Contoh Lagu Indonesia Raya dengan hitungan 19,5 kali tarikan tali
12
bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk Indonesia raya
11 12
Indonesia raya merdeka -merdeka tanahku negeriku yang
kucinta
13 14
Indonesia raya merdeka - merdeka hiduplah Indonesia raya
15 16
Indonesia raya merdeka - merdeka tanahku negeriku yang
kucinta
17 18
Indonesia raya merdeka - merdeka hiduplah Indonesia raya
19 19,5
E. RENCANA UPACARA
V. URUTAN UPACARA
Susunan acara upacara bendera terdiri dari :
1. Acara Persiapan.
Acara persiapan dimulai dari mempersiapkan kelengkapan upacara sampai dengan
pengambil alihan pimpinan upacara oleh pemimpin upacara.
1) Persiapan Upacara
Persiapan upacara dilakukan di bawah pimpinan para pimpinan barisan (ketua
kelas) dan petugas upacara lainnya, masing-masing menempati tempat sesuai
ketentuan susunan barisan upacara.
14
2) Pemimpin Upacara memasuki lapangan upacara
1) Para pemimpin barisan ( ketua kelas ) menyiapkan barisannya masing-masing
sesaat sebelum pemimpin upacara tiba di tempat yang telah ditentukan, posisi
pemimpin barisan berada di depan barisannya masing -masing.
2) Pemimpin Upacara mengambil tempat di tempat yang telah ditentukan.
3) Penghormatan
a) Aba-aba petunjuk dipimpin oleh pemimpin barisan ( ketua kelas ) yang paling
kanan ( kelas tertinggi ) sebagai berikut : “ KEPADA PEMIMPIN
UPACARA “.
d) Aba-aba peringatan dan pelaksanaan diucapkan oleh seluruh pemimpin
barisan ( ketua kelas ) secara serempak sebagai berikut: “ HORMAT
GERAK“
e) Setelah pemimpin upacara membalas penghormatan, secara serempak para
pemimpin barisan ( ketua kelas ) memberikan aba-aba : “TEGAK GERAK“
4) Laporan
a) Para pemimpin barisan (ketua kelas) maju di depan pemimpin upacara sambil
meluruskan dalam formasi segaris,tanpa diawali dan diakhiri dengan
penghormatan.
b) Tiap-tiap pemimpin barisan melaksanakan laporan secara berurutan, diawali
dengan pemimpin barisan paling kanan sebagai berikut : “ LAPOR,
BARISAN SATU ( KELAS 3 / 6 ) SIAP MENGIKUTI UPACARA
BENDERA “ untuk pemimpin barisan Iainnya sebagai berikut : “BARISAN
DUA ( KELAS 2 / 5 dst ) SIAP MENGIKUTI UPACARA BENDERA “
untuk barisan / kelompok paduan suara menempati tempat kedua dari
awal/akhir dengan Iaporan sebagai berikut : “BARISAN PADUAN SUARA
SIAP MENGIKUTI UPACARA BENDERA “.
selanjutnya untuk pemimpin barisan paling kiri / akhir sebagai berikut : “
BARISAN TIGA ( KELAS 1 ) SIAP MENGIKUTI UPACARA BENDERA,
LAPORAN SELESAI “.
c) Setelah Pemimpin Upacara memerintahkan “ KEMBALI KE SAMPING
BARISAN “, kemudian secara serempak menjawab “LAKSANAKAN”
selanjutnya tiap-tiap pemimpin barisan balik kanan dan kembali ke samping
kanan barisan masing-masing.
d) Pemimpin Upacara mengambil alih pimpinan, dan mengistirahatkan seluruh
peserta upacara, “ UNTUK PERHATIAN, ISTIRAHAT DI TEMPAT,
GERAK “
2. Acara Pendahuluan
a. Pengatur Upacara melapor tentang kesiapan upacara kepada Pembina Upacara,
diawali dengan penghormatan, bunyi laporan sebagai berikut : “ LAPOR,
UPACARA BENDERA SIAP UNTUK DIMULAI “, selanjutnya posisi bergeser
2 atau 3 langkah ke kanan, setelah itu balik kanan dan mengantarkan Pembina
Upacara sampai ke tempat yang telah ditentukan.
b. Laporan pelaksanaan dilakukan sesaat sebelum Pembina Upacara menuju ke
lapangan upacara.
15
3. Acara Pokok
Sebelum acara pokok dimulai, pembawa acara terlebih dahulu memberi pengantar
dan membaca urutan acara pokok satu persatu.
4. Acara Penutup
1) Pemimpin Upacara meninggalkan lapangan upacara
2) Semua pemimpin barisan dapat membubarkan barisannya masing-masing.
5. Acara Tambahan
Acara Tambahan adalah suatu acara yang dapat diselenggarakan setelah acara pokok
selesai, acara dapat bersifat pertunjukkan (demontrasi) suatu keterampilan,
pengumuman-pengumuman.
16
UPACARA BENDERA HARI JUM’AT 06 MARET 2015
GUGUS PEUTEUYCONDONG
KECAMATAN CIBEBER KABUPATEN CIANJUR
17
2. Laporan 5. Laporan 12. Pemimpin Upacara maju
Pemimpin dengan langkah biasa
Upacara kepada menghadap Pembina
Pembina Upacara 3 langkah di
Upacara depan Pembina Upacara
berhenti, tanpa diawali dan
diakhiri penghormatan,
melapor sbb; “ Upacara
Bendera siap
dilaksanakan”
13. Pembina Upacara
memerintahkan
“LAKSANAKAN”
14. Pemimpin Upacara balik
kanan, kembali ke tempat
semula dengan langkah
biasa
6. Pengibaran
3. Pengibara 15. Petugas Pengibar Bendera
Bendera
n Bendera tampil ke depan tiang
dipimpin oleh
Sang Bendera, mengaitkan
Pemimpin
Merah Bendera pada tali Bendera,
Upacara
Putih Bendera dibentangkan
dilanjutkan dengan laporan
Bendera siap dinaikkan
16. Pemimpin lagu
menyanyikan bait terakhir
dari Lagu Kebangsaan
17. Pemimpin Upacara
memberikan aba-aba “
KEPADA BENDERA
MERAH PUTIH,
HORMAAAT GRAK”
- Peserta Upacara
menghormat kepada
sang Merah Putih
sesuai dengan
ketentuan yang
berlaku.
- Petugas Pengibar
Bendera mengerek
Bendera
- Kelompok Paduan
Suara menyanyikan
Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya
sampai selesai
- Bendera sampai
dipuncak tiang
Bendera dengan
berbarengan
dinyanyikannya bait
terakhir pada Lagu
Kebangsaan Indonesia
Raya, pada kata ;
“HIDUPLAH...” dan
Pemimpin Upacara
memberikan aba-aba ;
“ TEGAAAAK
GRAK”.
18
4. Menghen 7. Mengheningka 18. Pembina Upacara
ingkan n Cipta memimpin
Cipta dipimpin oleh mengheningkan cipta
Pembina dengan aba-aba “
Upacara MENGHENINGKAN
CIPTA DIMULAI...”
19. Pemimpin Lagu
memimpin menyanyikan
mengheningkan Cipta
20
35. Ketua Barisan maju ke
depan barisannya masing-
masing, memberikan aba-
aba;
“PASUKAAAAAAN.....B
UBAAAAR
JALAAAAAAAAN”
36. Pengumuman-
pengumuman.
F. PENUTUP
Demikian Pedoman ini dibuat, untuk dapat dipergunakan dan dijadikan acuan dalam
pelaksanaan kegiatan Lomba Tata Upacara Bendera. Tapi tidak menutup kemungkinan
bahwa penyusunan program LTUB ini masih banyak kekurangan untuk itu kami minta
saran dan kritiknya untuk perbaikan yang akan datang.
21