Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PANCASILA

“NILAI-NILAI PANCASILA YANG SESUAI DAN


NILAI-NILAI PANCASILA YANG TIDAK SESUAI
PADA SUKU BADUY”
Dosen pengampu : M. Januar Ibnu Adham, S.pd, M.pd

Disusun Oleh :
Annisa Rifani Ulva (P17324418041)
JALUR UMUM KELAS 1 B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN KARAWANG
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG 2018/2019
Nilai-nilai pancasila yang sesuai pada suku baduy

1. Pada sila pertama “ketuhanan yang maha esa’


Masyarakat baduy menganut agama sunda wiwitan, secara harfiah sunda wiwitan
berarti “sunda’ (mula-mula / permulaan / pertama) sunda wiwitan ini merupakan perubahan
nama agama yang dianut oleh wangsa padjajaran (bangsa tanah padjajaran). Peribadatan
masyarakat baduy yaitu memuja terhadap kekuatan alam dan menyembah arwah leluhur,
selain itu masyarakat baduy juga memberi penghormatan kepada roh nenek moyang dan
kepercayaan kepada satu kekuasaan yakni sanghyang keresa (yang maha kuasa).
Jadi bila dikaitkan dengan pancasila, bahwa masyarakat baduy mempercayai adanya tuhan,
dan itu dapat dilihat bahwa mereka menyembah roh nenek moyang (tuhan menurut
mereka). Walaupun yang mereka sembah bukan Allah swt, karena yang mereka anut bukan
agama islam. Tetapi dalam ajaran mereka juga dilarang meminum khamr (alkohol) dan
juga memakan daging babi maupun daging anjing.
2. Pada sila kedua “kemanusiaan yang adil dan beradab”
Nilai yang tercermin pada sila kedua pada masyarakat baduy yaitu terlihat dari cara
mereka menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan seperti adanya kerja sama yang sangat
kuat contohnya dalam berkebun, berkebun merupakan mata pencaharian mereka. Disaat
mereka berkebun bukan hanya golongan bapak bapak saja yang bekerja tetapi anak anak
kisaran umur 5-7 tahun juga disuruh bekerja untuk berkebun. Jadi dapat disimpulkan
bahwa masyarakat baduy ini memiliki rasa tolong menolong dan kerja sama yang tinggi.
3. Pada sila ketiga “persatuan Indonesia”
Pada sila ketiga ini kita ambil dari salah satu P4 dimana pada P4 dikatakan bahwa
adanya mengembangkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa, terlihat bahwa
masyarakat baduy ini masih memegang kuat adat istiadat dan kepercayaannya. Jadi
walaupun perkembangan IPTEK sudah maju, mereka tidak mudah terpengaruh akan
adanya tekhnologi, untuk melakukan segala sesuatunya juga balik lagi dengan adat istiadat
dan kebudayaan yang dipegangnya. Sehingga mereka tidak menghilangkan adat istiadat
yang dibawakan oleh nenek moyangnya dan itu merupakan salah satu ciri dari cinta tanah
air dan bangsa Indonesia
4. Pada sila ke empat “kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan”
Pada sila ke empat ini, karena masyarakat baduy memiliki rasa cinta tanah air yang
tinggi dan masih memegang adat istiadat yang kuat. Jadi apapun permasalahan yang
terdapat pada suku mereka, maka mereka akan musyawarah atau membicarakannya baik-
baik sesuai aturan adat istiadat yang berlaku pada mereka sehingga tidak terjadi
perpecahan. Dan biasanya mereka dibantu oleh kepala suku atau ketua adatnya.
5. Pada sila kelima “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Pada sila kelima, dapat diambil dari salah satu isi P4 yaitu mengembangkan
perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.
Jadi pada sila ini, yang tercermin pada masyarakat baduy adalah mengembangkan
perbuatan luhur yaitu dilihat dari mereka rajin beribadat, terjalinnya suatu kerja sama yang
baik, saling membantu, mencintai adat istiadat pada suku sendiri, suka bekerja keras untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat baduy.

Nilai-nilai pancasila yang tidak sesuai pada suku baduy

Tidak ada nilai yang menyimpang pada masyarakat suku baduy, karena masyarakat mereka tertata
dengan adanya adat istiadat sehingga tidak ada yang namanya perpecahan. Jika salah seorang dari
mereka melakukan kesalahan baik secara sengaja maupun tidak sengaja maka diselesaikan secara
baik-baik berdasarkan aturan adat istiadat yang mereka jalankan.

Kelebihan pada suku baduy

 Masih memegang erat adat istiadat untuk mengatur semua tatanan dan pola kehidupan
masyarakat baduy
 Adanya larangan memakai kendaraan bermotor, maka akan mengurangi debu asap polusi
di kawasan tersebut
 Gemar bergotong royong, kerja samanya kuat. Dan tidak bersikap individualis
 Semua makanan berasal dari alam, tidak ada makanan junkfood sehingga masyarakat suku
baduy sehat.
Kekurangan pada suku baduy

Karena masih percaya akan budaya dan adat istiadat para leluhur, mereka susah untuk mengikuti
perkembangan zaman dan IPTEK. Sebagai contoh anak-anak usia 6-8 tahun tidak dapat baca tulis
karena menurut mereka, dengan anak dibiarkan di alam maka mereka akan mengerti dengan
sendirinya. Selain itu menurut mereka pendidikan tidak diwajibkan bagi anak-anak, yang mereka
tahu hanyalah berkebun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Kesimpulan

Suku baduy merupakan suku asli di tanah sunda yang berlokasi di daerah Banten. Suku baduy
masih menjaga tradisi mereka dan menjaga amanat dari nenek moyang untuk menjaga alam.
Mereka sudah tidak lagi nomaden atau berpindah-pindah tempat. Mereka sudah menetap dan
bercocok tanam bahkan masyarakat baduy luar tidak lagi menutup diri mereka. Suku baduy
merupakan bagian dari suku yang ada di Indonesia, ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki
keragaman budaya yang harus dibanggakan dan menghargai keberadaan mereka, karena
bagaimanapun mereka adalah warga Negara Indonesia yang masih memegang teguh kepercayaan
dari nenek moyang

Anda mungkin juga menyukai