Anda di halaman 1dari 4

HOME CARE YANG EFEKTIF PADA ANAK

A. ANAK YANG MEMERLUKAN TINDAKAN HOME CARE

a) Kondisi kesehatan

 Anak bebas dari berbagai faktor resiko

 Penyakit kronik yang memerlukan pengobatan dan perawatan jangka panjang

 Seterti leukemia talesemia, tbc, poliomeilitis (lumpuh), syndrom nephrotic, penykit jantung
bawaan ,perawatan stoma

 Pelayanan keperawatan sudah dilaksanakan dalam perawatan di rs/ puskesmas

 Pelayanan keperawatan rehabilitasi(fisik ,mental, sosialterapi wicara ). Tindakan


pemulihan kesehatan

 Perawatan luka

b) Keterbatasan dalam financial

c) Mempunyai anggota keluarga atau pengasuh anak dirumah

B. CONTOH HOME CARE PADA ANAK

 KASUS

Seorang anak laki-laki usia 12 tahun , mengalami kecelakan dalam perjalanan kesekolahnya
sehingga mengalami luka di lengan kirinya. Setelah diberikan perawatan lukanya di puskesmas,
pihak puskesmas memberitahu keluarga untuk di rujuk ke perawat home care yang akan
melaksanakan perawatan luka di rumah. Pertugas puskemas membuat special order untuk
kebutuhan keperawatan luka anak tersebut termasuk mengistirahatkan lengan kirinya,
menjaga luka tetap kering , obat-obat anti nyeri dan anti infeksi yang ditulis dalam resume
pemulangan nya pada saat itu juga.

 ASSESMENT

Perawat home care mengkaji kondisi luka anak tersebut

- Luas luka, warna dan bau dari luka

- Mengkaji nyeri termasuk riwayat nyeri, karakteristik, penybaran, lokasi, dampaknya


terhadap aktifitas kehidupan sehari-hari, faktor yang memperberat dan yang
meringankan

- klien mau dilakukan perawatan lukanya dan memakan obat-obat sesuai resep
- Keluarga klien memberikan support dan bersedia berkerja sama dengan perawat
dalam pelaksanaan askep klien setiap hari . Hanya ibunya mengalami sedikit stress
memikirkan gangguan kesehatan yang dilami anaknya.

 DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Individu( klien )

1. Resiko terjadi infeksi b/d adanya luka basah dilengan kiri

2. Nyeri b/d adanya luka

 Keluarga

1. Kecemasan b/d kekhawatiran ibu terhadap luka ditangan kiri anaknya

2. Kurang berani berpartispasi dalam perawatan b.d kurang pengetahuan

 PERENCANAAN

Individu

 Tujuan jangka panjang

o Luka sembuh tanpa infeksi

o Full rom efektif dalam dua minggu

o Bebas dari rasa nyeri setelah luka sembuh

 Tujuan jangka pendek

o Luka bersih dan tidak ada tenda-tanda infeksi

o Nyeri terkontrol

Keluarga

 Tujuan jangka panjang

o Kecemasan dapat terkontrol dalam 1 mimggu

o Keluarga dapat melakukan secara mandiri

 Tujuan jangka pendek

o Kecemasan berkurang melalui pengunkapan perasaan dalam 24 – 48 jam

o Kelurga berani membantu melakukan perawatan dengan pengawasan

 INTERVENSI
Individu

- Kaji tanda-tada vital

- Kaji kondisi luka dan tanda-tanda infeksi sewaktu melakukan perawatan luka

- Berikan obat anti nyeri bila diperlukan

- Berikan obat biotik sesuai resep

- Kaji nyeri klien bila dilakukan rom pada lengan kiri

- Kaji kejadian nyeri yang dialami kelien dalam 24 jam

- Anjurkan klien istirahat/ relaks dengan membaca buku/nonton tv

Keluarga

- Kaji tingkat kecemasan keluarga

- Anjurkan keluarga mengungkapkan perasaannya

- Jelaskan kondisi kesehatan anaknya dan proses pnyembuhan luka

- Ajarkan keluarga cara mengganti verband dibawah pengawasan

 EVALUASI

Individu

- Luka bersih dantidak ada tanda-tanda infeksi

- Nyeri ringan

- Anjurkan kontrol ke puskesmas bila ada rasa nyeri setelah luka sembuh

Keluarga

- Keuarga sudah tenang

- Anjurkan kelurga membawa anaknya ke puskesmas bila terjadi nyeri setlah luka
sembuh

 TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT

- Primer  tidak terjadi infeksi pada luka dengan melakukan perawatan luka dan
penggantian verban secara reguler untuk menjaga luka tetap bersih, verband
kering dan observasi tanda-tanda infeks

- Sekunder memberikan obat anti biotik secara tepat dan benar


- Tersier tindakan keperawatan yang dilakukan secara tepat dapat menjamin tidak
terjadi penyebaran infeksi dan klien dapat sembuh secepatnya

C. UPAYA UNTK MENINGKATKAN DUKUNGAN KELUARGA

 Emotional support menemani, mendengarkan keluhannya, menanyakan apa yang


dirasakan, mengajak berceritra hal- hal yang menyenangkan, memanjakan,mengajak
bermain ,dll

 Spiritual support mengajak berdoa, penuluhan spiritual

 Mental support memberi motivasi

 Physical support melayani semua kebutuhan ADL

 Participation support kelompok

 pemberdayaan

Anda mungkin juga menyukai