“ Penyearah Gelombang ”
oleh :
Khafizunnisa Septiana Murti
17302244006
Kelompok 4
Pendidikan Fisika C 2017
I. Tujuan
Dalam percobaan kali ini, yang akan dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari cara kerja rangkaian penyearah
2. Mengamati bentuk gelombang keluaran
Dari 0 sampai π arus dapat diteruskan karena pada saat itu diode terpanjar maju,
namun dari π hingga 2 π diode terpanjar mundur. Oleh karenanya, arus tidak dapat
mengalir. Rangkaian yang seperti itu disebut rangkain penyearah setengah gelombang.
Jika masukan nya V sebagai gelombang sinus, maka keluaranya dapat dituliskan :
Suatu voltmeter DC untuk masukanya adalah gelombang sinus sehingga tegangan yang
dikeluarkan oleh V dc adalah :
Sedangkan untuk Voltmeter AC mengukur tegangan V rms dan didapat nilai tegangan
Vac adalah :
III. Metode Percobaan
Alat dan Bahan
1. Dioda
2. Jepit Buaya
3. Trafo CT
4. Kapasitor
5. Resistor (1000 ohm)
6. Multimeter
7. Osciloscop
8. Kabel penghubung
Langkah Kerja :
Gambar Rangkaian :
1) Penyearah setengah gelombang (tanpa filter)
Analisis Matematis :
𝑉𝑚 2,5 𝑣 𝑉𝑚 2,5 𝑣
-) Vrms (ac) = = = 1, 25 V -) Vdc = = = 0,79 V
2 2 𝜋 3,14
𝑉𝑝𝑝
-)Vm in = = 2,5 V
2
𝑉𝑚 3,5 𝑣 𝑉𝑚 3,5 𝑣
-)Vrms (dc) = = = 1, 75 V -)Vac = = = 1,11 V
2 2 𝜋 3,14
𝑉𝑝𝑝
-) Vm out = 2 = 3,5 V
Perhitungan :
3,2 𝑣 𝑥 5 𝑣 2𝑣𝑥8𝑣
-) Vm = =8V -) Vdc = 3,14
= 5,09 V
2
8𝑣
-) Vrms = = 5,65 V
1,41
2) Gelombang Penuh Dengan Filter
Bentuk Gelombang Vm in Vm out V rms Vrms V V out
(V) (V) (V) (V) out/Vrp- multi
multi p (V) (V)
7,5 1 5,3 6,4 1,7 7,4
Perhitungan :
3𝑣𝑥5𝑣 15 1𝑣
-) Vm = = = 7,5 V -) Vrp-p = = 1,7 V
2 2 5,64
7,5 𝑣
-) Vrms = = 5,3 V
1,41
V. Pembahasan
Praktikum ini dilakukan melalui dua macam pengambilan data yaitu data penyearah
setengah gelombang dan data penyearah gelombang penuh. Keduanya memiliki besar
tegangan berbeda. Sinyal yang tergambar oleh osciloscop pada rangkaian penyearah
setengah gelombang masih terdapat reak/repeal. Hal tersebut ditunjukkan oleh bentuk sinyal
gelombang yang tidak dapat membentuk garis lurus atau masih membentuk gelombang.
Sedangkan pada sinyal oleh rangkaian penyearah satu gelombang penuh tergambar bahwa
sinyal sudah mulai membentuk garis lurus hampir sempurna. Hal ini disebabkan pada
rangkaian penyearah satu gelombang digunakan kapasitor sebagai filter atau regulasi atau
penyaring reak/repeal (yang mengakibatkan gelombang tidak dapat berbentuk lurus)
sehingga pada rangkaian penyearah satu gelombang ini sudah mulia terbentuk garis lurus
meskipun hampir sempurna. Pada data pertama oleh penyearah setengah gelombang yang
didapat adalah gelombang sinus. Berbentuk setengah karena gelombang ini merupakan
gelombang arus bolak-balik yang senantiasa berubah terhadap waktu. Namun, setelah
melewati komponen diode bentuk gelombang akan berubah menjadi setengah nya. Hal
tersebut menunjukkan bahwa saat gelombang tersebut melewati komponen diode maka
gelombang tersebut akan diserahkan oleh diode. Namun, keluaran yang muncul masih dalam
bentuk gelombang yang kasar. Maka dari itu, perlunya ada penyaring atau regulasi supaya
gelombang berbentuk lebih lembut. Regulasi tersebut dinamakan sebagai kapasitor yang
berfungsi menampung muatan. Ketika kapasitor dirangkai seri denganresistor maka akan
dinamakan sebagai tapis yang memiliki fungsi sama seperti regulasi. Pada rangkaian kami
menggunakan resistor sebesar 1000 ohm ddan nilai kapasitor sebesar 0,000047 f.
Data yang diperoleh pada rangkaian penyearah setengah gelombang tanpa filter didapat
nilai tegangan dc sebesar 0,79 V sedangkan pada tegangan rms dc sebesar 1,25 V. Hal
tersebut bernilai sama karena apabila pada tegangan dc dilakukan pembulatan ke angka 1
maka tentu jarak antara nilai pada tegangan dc dengan tegangan rms dc tidak jauh berbeda.
Pada data tegangan ac didapat nilai sebesar 1,11 V sedangkan pada tegangan rms ac di dapat
nilai sebsar 1,75 V. pada data ini terjadi perbedaan hasil akhir namun masih dalam batas.
Data yang diperoleh pada rangkaian penyearah gelombang dengan filter tentu berpengaruh
dengan kapasitor yang digunakan sebagai penyaring atau tapis. Diperoleh besar nilai
tegangan dc dengan pengukuran pada multimeter yaitu 6,8 V sedangkan pada perhitungan
diperoleh 2,7 V. perbedaan yang sngat jauh dan signifikan pada hasil data tegangan dc
diakibatkan oleh penggunakan kapasitor dengan nilai resistansi yang belum sesuai/tepat.
Pada pengukuran multimeter kesalahan dalam pembacaan skala bisa memungkin terjadi
adanya perbedaan nilai yang terlampau jauh. Selain itu pada rangkaian dengan adanya
pengaruh factor pada setiap komponen nya.
Pada sinyal yang tergambar oleh osciloscop pada rangkaian penyearah satu gelombang
penuh berbentuk gelombang sinus pada gelombang input sama seperti rangkaian penyearah
setengah gelombang pada gelombang input. Namun perbedaan pada satu gelombang penuh
terdapat pada penggunaan filter dengan memperkecil riak atau repeal penyebab gelombang
tidak dapat berbentuk (Rl) pada rangkaian satu gelombang penuh, maka isyarat isyarat
keluaran gelombangnya akan berbentuk deretan gelombang positif penuh sedangkan
gelombang negtaif akan terputus/terpotong. Hal ini yang menjadi prinsip kerja dari
penyearah gelombang penuh yaitu menyearahkan isyarat positif secara penuh dan memotong
isyarat negative pada keadaan diode terpanjar maju. Data yang diperoleh pada gelombang
penyearah satu gelombang penuh dengan filter menunjukkan besar tegangan dc yaitu 7,4 V
dan tegangan ac sebesar 6,2 V. pada perhitungan tegangan rms secara multimeter dan teori
terdapat perbedaan angka yaitu ketika tegangan rms diukur dengan multi menunjukkan
angka sebesar 6,4 V sedangkan pada tegangan rms hitung/teori menunjukkan angka sebsar
5,3 V. Pada data penyearah satu gelombang tanpa filter diperoleh data tegangan dc menurut
teori/hitung sebesar 5,09 V sedangkan tegangan dc menurut multimeter sebesar 5,20 V.
berdasarkan angka pembulatan angka tersebut masih dikategorikan dalam satu batas. Jadi,
antara besar tegangan dc secara multimeter dan tegangan dc secara perhitungan tidak jauh
berbeda. Namun, berbeda ketika perhitungan pada tegangan rms secara multimeter didapat
besar nilai 6,4 V dan tegangan rms secara teori atau perhitungan didapat besar nilai 5,65 V.
meskipun jaraknya tidak terlalu jauh atau masih dikatergorikan dalam batas wajar, tapi tetap
saja ada perbedaan perhitungan. Sama halnya pada penyearah setengah gelombang,
perbedaan hasil secara percobaan dan secara perhitungan berbeda pada penggunaan
kapasitor. Namun dalam data percobaan yang diperoleh sudah menunjukkan bahwa
penggunaan kapasitor mempengaruhi tegangan keluaran yaitu dengan penggunaan kapasitor
bentuk gelombang sudah mendekati lembut atau lurus. Dalam artian lain bahwa riak yang
terdapat pada rangkaian penyearah satu gelombang penuh akan berkurang dengan adanya
penambahan kapasitor. Tentu apabila kapasitor yang digunakan memiliki konsentrasi atau
nilai yang besar maka kemungkinan besar reak yang terdapat pada rangkaian dapat hilang
sepenuhnya dan menyisakan gelombang penyearah yang lebih lurus sesuai dengan teori
yang berlaku.
VI. Kesimpulan
1. -) Prinsip Penyearah Setengah Gelombang
Pada penyearah setengah gelombang diode berlaku sebagai penghantar selama
putaran setengah postif dan tidak berlaku sebagai penghantar pada setengah siklus
negative, sehingga dinamakan sebagai sinyal setengah gelombang. Hal ini terjadi
karena diode berada dalam keadaan bias maju yang melewatkan deretan pulsa positif
dan memotong deretan pulsa negative pada gelombang masukan. Akibatnya
gelombang keluaran akan menjadi deretan pulsa positif setengah gelombang. Namun,
keluaran yang terbentuk masih merupakan gelombang kasar. Untuk menghalskan
gelombang keluaran tersebut maka dipasang kapasitor pada rangkaian yang berfungsi
menyaring gelombang keluaran sehingga terbentuk gelombang yang lebih halus.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, Herman Surjono. 2007. Elektronika Teori dan Penerapan. Jawa Timur Cerdas Ulet
Kreatif
Malvino. 2004. Prinsip-prinsip Elektronika Buku Satu. Jakarta: Salemba Teknika
Sutanto. 1994. Rangkaian Elektronika. Depok: Universitas Indonesia.