Anda di halaman 1dari 11

A.

PENGERTIAN PASAR TRSADISIONAL


Secara harafiah pasar tradisional terdiridari dua kata penyusun yaitu pasar dan
tradisional.yang dimana menurut kamus besar bahasaIndonesia,pasar adalah tempat orang
berjual beli,dan tradisional adalah kebiasaan yang sudah ada dari masa lampau atau turun-
temurun.
Jadi pasar tradisional adalah tempat orang berjual atau beli dengan kebiasaan-
kebiasaan tertentu yang sudah ada dari dulu atau secara turun-temurun.

Gambar: pasartradisional,sumber survey penulis pada pasar inpres naikoten

Dari yang namanya tradisi atau turun-temurun adalah kebiasaan tertentu yang
memiliki cirri-ciri tertentu,yaitu:

 Tempat jualan masih bersifat tradisional atau terbuat dari bahan-


bahan sederhana
 Adanya proses tawarmenawar
 Transaksidilakukansecaralangsung
 Barangyangumumdijualadalahsembakoatauhasil-
hasilalam,pakaia,perabotrumahtanggadsb.
 Harga yang
ditetapkanolehpenjualbiasanyarelatiflebihmurahdaripadaharga di
mall ataupasar modern.
 Tempat pedagang menjajakan jualannya berupa
lapak,los,tenda,kios,dan toko
.
Gambar:transaksi langsung pada pasar tradisional,sumber penulis

B. FUNGSI DAN PENENTUAN LOKASI PASAR TRADISIONAL


3.1 Fungsi :
Pasar tradisional adalah wadah atau tempat untuk menjalankan kebutuhan
atau keinginan memimiliki suatu barang atau jasa yang bersifat tradisional.
3.2 Lokasi pasar tradisional
Menurut peraturan presiden no.122 tahun 2007 pasar tradisional boleh
berlokasi pada setiap sistem jaringan jalan,termasuk system jaringan jalan local atau
jalan lingkungan pada kawasan pelayanan bagian kota/kabupaten,atau local atau
perumahan dalam kota/kabupaten.
Dalam sebuah pasar tentunya adanya palaku-pelaku dan sejumblah kegiatan
untuk memenuhi fungsi pasar.pelaku pada pasar tradisional antara
lain:penjual,pembeli,pengelola,keamanan,penjualjasa(buruh angkut dengan
gerobak,ojek)tukang parkir,pengunjung dsb.
C. DAFTAR KEGIATAN PELAKU DAN KEBUTUHAN AKAN RUANG PADA PASAR
TRADISIONAL
NO PELAKU ALUR KEGIATAN FASILITAS KEBUTUHAN RUANG
1 Penjual  Datang  Meja  tempat parkir
 Parkir(jika menggunakan  kursi  tempat dagang/ruang
kendaraan)  rak pelayanan(lapak,tendaki
 Menyiapkan jualan  etalase os,tokodll.)
 Melayani  tempat parkir
pembeli(menawarkan,negosiasi  wc
dll.)
 Melakukan transaksi
 Istirahat
 Melaksanakan kebutuhan
manusia(buang air)
 Merapikan jualan
 Pulang
2 Pembeli  Datang  Pelayan(pe  Tempat parkir
 Mencari barang njual  Ruang pelayanan
 Parkir(jika menggunakan  kursi  Ruang ganti
kendaraan)  Cermin  wc
 Seleksi barang  Ojek
 Negosiasi/tawar menawar  Pembawa
 Transaksi barang(jika
 Istirahat(bisa sambil jajan) belanjaan
 Buang air terlampau
 Pulang/jalan-jalan/jajan banyak)
 Tempat
duduk/berte
duh.
3 Buruh  Datang  Tempat  Pangkalan
angkut  Mermarkirkan kereta angkut duduk  Kantin
barang (dadegu/ku  wc
 Menunggu pelanggan si)
 Menawarkan jasa  Tempat
 Istirahat parkir
 Jajan kereta
 Buang air
 Pulang
4 Tukang  Datang  Tempat  Pangkalan
ojek  Mermarkirkan motor duduk  Kantin
 Menunggu pelanggan (dadegu/ku  wc
 Menawarkan jasa si)
 Istrahat  Tempat
 Jajan parkir
 Buang air motor
 Pulang
5 Pengunjun  Datang  Kursi  Tempat istrahat
g  Jalan-jalan umum  Kantin
 Istirahat  Wc umum
 Jajan
 Buang air

6 Tukang  Datang  Tempat  Tempat parkir


parkir  Menunggu pelanggan duduk  Kantin
 Melayani pelanggan  Tempat  Wc
 Istrahat parkir
 Jajan
 Buang air
 Pulang
7 keamanan  Datang  Tempat  Tempat parkir
 Mermarkirkan motor duduk  Pos jaga
 Ronda/memeriksa kondisi pasar  Tempat  Kantin
 Melapor pada pengelola parkir  Wc
 Istrahat motor
 Jajan
 Buang air
 Pulang
8 Pengelola  Datang  Kursi  Tempat parkir
 Parkir  Meja  Kantor
 Menerima laporan dari keamanan  Alat-alat
 Menulis laporan administras
i

D. PERHITUNGAN KAPASITAS PELAKU DAN PENENTUAN BESARAN LUAS


Untuk mencari sebuah luasan ruang tentunya seorang perencana harus mengetahui
aktifitas dan jumblah kuota pelaku yang menggunakan ruangan itu.dalam menentukan luasan
ruang juga tentunya seorang perencana harus memperhitungkan sirkulasi dan perabot ataupun
fasilitas pendukung yang digunakan pelaku tersebut.maka dari itu didapat rumus;
 Luasan ruang =luasan perabot + sirkulasi
 Luasan perabot =(luas dimensi perabot + ruang gerak) x jumblah perabot
E. HUBUNGAN ANTAR AKTIFITAS
1. Pelaku
Keterangan:
*tulisan hitam :aktifitas utama
*(langsung) :
*tulisan putih :aktifitas lainnya *(tidak langsung) :

Menjaga Melayani Istirahat


pembeli (makan
jualan
,minum dll).

Datang dan
Buang air
parkir

2. Pembeli

Mencari Seleksi,
bararang dan
pengetesan
nogosiasi
parkir

Jalan-jalan Buang air transaksi


atau jajan

3. Buruh angkut

Menawarkan Istirahat Parkir


jasa,menunggu kereta,jajan
Buang air
pelanggan
4. Tukang ojek

Menawarkan
Parkir jasa/menunggu istirahat
motor pelanggan

Buang air jajan

5. Pengunjung

Jalan- jajan istirahat


jalan

Buang air

6. Tukang parkir

Menunggu Melayani
istrahat
pelanggan pelanggan

jajan Buang air


7. keamanan

Melapor ke cek kondisi Parkir


pengelola pasar motor

Buang air Istrahat/


jajan

8. pengelola pasar

Melihat
kodisi pasar

Menerima
Buang air
laporan

parkir Menulis
laporan
F. SIRKULASI

1. PENCAPAIAN KE BANGUNAN

1.1 PENCAPAIAN SECARA LANGSUNG (FRONTAL)

Ialah pencapaian secara tegak lurus dimana arah dan tujuan


visualnya jelas dan langsung menuju kearah bangunan tersebut.
Tujuan visual dalam pengakhiran pencapaian terlihat jelas, dapat
merupakan fasade muka keseluruhan bangunan atau tempat
masuk.
25
Suatu pendekatan yang mengarah Iangsung ke suatu
tempat masuk melaIui sebuah jalan lurus yang segaris dengan alur
sumbu bangunan. Tujuan visual yang mengakhiri pencapalan ini
jelas, dapat merupakan fasad bangunan atau perluasan tempat
masuk. Pencapaian langsung tegal lurus dengan objeck yang
dituju, untuk kesan monumentalatau formal.

1.2 TERSAMAR (OBLIQUE)

Pendekatan tersamar meningkatkan efek perspektif pada


fasad dan bentuk bangunan. Jalur dapat diubah arahnya satu atau
beberapa kali untuk menghambat dan memperpanjang urutan
pencapaian.
Pencapaian secara olique ialah suatu pola perjalanan
menuju sebuah bangunan melalui yang dapat di ubah arahnya
sehingga dapat menimbulkan kesan perspektif pada akses jalan.
Akses jalan biasanya bisa memperpendek dan memperpanjang
untuk sampai ke bangunan dan ruang yang dituju.
1.3 BERPUTAR

Pencapaian secara spiral ialah suatu pola perjalanan menuju kse sebuah
bangunan dan ruang denagn cara memutar.Biasanya pola ini digunakan untuk
mengurang gaya gravitasi bumi pada kontur tanah yang curam dan dipergunakan
dilahan yang sempit.jalan berputar memperpanjang urutan pencapaian dan
mempertegas bentuk tiga dimensi suatu bangunan dan bergerak mengelilingi tipe
bangunan. jalan masuk bangunan mungkin dapat
dilihat terputus – putus selama waktu pendekatan untuk memperjelas posisinya atau
dapat tersembunyi sampai ditempat kedatangan.

2. POLA-POLA SIRKULASI
2.1 LINEAR

Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama deretan ruang. Jalan
dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-
cabang, atau membentuk putaran (loop). Pola linier merupakan jalan yang lurus yang
dapat menjadi unsure pembentuk utama deretan ruang.. Tipe ruang ini biasanya
menempatkan fungsi-fungsi yang ada dalam satu tata atur yang menyerupai sebuah
garis lurus yang meneruskan fungsi dari ruang satu ke ruang yang lain sehingga
terjadi interaksi tatap muka langsung antar keduanya.
Pola sirkulasi linear dapat dilihat degan ciri sebagai berikut :
 Pola sirkulasi dapat berupa satu atau dua arah
 polanya sangat sederhana
 pencapaian mudah dan statis terhadap tapak
 Jalur ini dapat berbentuk kurvalinear atau terpotong-potong,
bersimpangan dengan jalur lain atau bercabang.
22
2.2 RADIAL

Suatu pola sirkulasi ruang melalui penyebaran atau perkembangan dari titik
pusat.Biasanya pola radial ini mempunyai sifat mempunyai banyak ruang
pergerakan.Pola sirkulasi radial memiliki pola jalan yang berkembang dari, atau
menuju suatu pusat. Tipe Ruang radial merupakan perkembangan dari tipe ruang
pertama hanya saja pada tipe ini punggung saling berhadapan sehingga muka
mengarah keluar dan tidak ada akses masuk untuk kedalam. Pada jenis tipe radial
harus menentukan satu fungsi ruang yang akan dijadikan pusat perhatian penghuni,
dan ruang-ruang yang memiliki fungsi lain akan selalu mengarah atau memusatkan
pada ruang yang dijadikan pusat. Bisa disebut juga pusat/center dari ruangam tersebut
dimana langkah sesorang akan otomatis mengarah pada ruangan itu.
Pola sirkulasi radial dapat dilihat degan ciri sebagai berikut :
 Memiliki pusat ruang
 berkembang ke seluruh arah
 sirkulasi tidak terlalu panjang
 membutuhkan luasan tapak yang besar
 hubungan antar ruang begitu erat.

Pola radial memiliki jalur-jalur linier yang memanjang dari atau berakhir di
sebuah titik pusat bersama, seperti menyebar dari satu titik atau memusat ke satu titik.
2.3 SPIRAL

Pola spiral adalah suatu jalan menerus yang bersasal dari titik pusat, berputar
mengelilinginya dan bertambah jauh darinya.Suatu pola sirkulasi ruang dengan cara
berputar menjauhi titik pusat.Pola sirkulasi ini sangat berguna pada lahan yang
mempunyai luas terbatas dan pada lahan yang mempunyai kontur tanah yang curam.

Pola sirkulasi spiral dapat dilihat degan ciri sebagai berikut :


 Suatu jalan tunggal menerus yang berasal dan titik pusat mengelilingi
pusatnya dengan jarak yang berubah
 jalur tunggal yang dimiliki menerus berawal dari sebuah titik pusat
 bergerak melingkar atau berputar mengelilingi titik pusat tersebut dan semakin
lama semakin jauh dari titik pusat tersebut.

2.4 NETWORK

Suatu pola sirkulasi ruang melalui jaringan ( penyatuan)


Dari beberapa ruang gerak untuk menghubungkan titik – titik terpadu dalam suatu
ruang. pola ini terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik-titik terpadu
dalam ruang.Pola sirkulasi network dapat dilihat degan ciri sebagai berikut :
 berkembang ke segala arah
 dapat menyesuaikan dengan kondisi tapak
 mengarah pada ruang yang dominan
 tidak memiliki titik pusat ruang
 tidak dapat dibentuk suatu pengakhiran menghubungkan nework terdiri dari
jalur-jalur yang titik-titik yang terbentuk di dalam ruang.

2.5 CAMPURAN

Suatu bangunan biasanya memiiki suatu kombinasi dari pola-pola yang sudah
disebutkan diatas. menciptakan suatu pola yang berbeda menimbulkan kesan
harmonisasi dari perpaduan 4 pola. Akan tetapi, untuk menghindari terbentuknya
orientasi yang membingungkan, di bentuklah aturan urutan utama dalam sirkulasi
tersebut. Apabila tidak sesuai akan menimbulkan kesan membingungkan.

3.3 JENIS SIRKULASI PENGHUBUNG RUANG


3.1 MELEWATI RUANG

Ialah suatu pergerakkan / ruang lingkup gerak yang berfungsi


sebagai penghubung ruang satu dengan lainnya. Untuk sirkulasi semacam
ini, kedudukan atau posisi ruang – ruang yang ada di sekitar jalan tidak
berubah akibat pengaruh dari pola sirkulasi ini, selain itu pola sirkulasi ini
juga biasanya digunakan untuk menghubungkan ruang – ruang yang ada
di sekitarnya.

Mempunyai beberapa ciri :


 Mempertahankan integritas ruang (keutuhan ruang, tanpamengganggu ruang
lainnya.)
 Menunjukan ruang yang bebas (jalan,lorong dsb.)
 Menghubungkan ruang satu dengan lainnya
3.2 MENEMBUS RUANG

Ialah suatu pergerakkan / ruang lingkup gerak yang berfungsi sebagai penghubung
ruang satu dengan lainnya melalui / menembus ruang yang lain. Sirkulasi dapat
menembus sebuah ruang menerus sumbunya,miring atau sepanjang sisinya. Dalam
memotong sebuah ruang, sirkulasimembentuk wilayah-wilayah tertentu untuk
aktifitas dan gerak dalam ruang tersebut. Sirkulasi ini lebih memusatkan pada
pemotongan ruang dalam dari sebuah objek, yang kemudian menciptakan bagian dari
potongan – potongan tersebud menjadi suatu tempat untuk beraktivitas.

Mempunyai beberapa ciri :

 Sirkulasi biasa menerus melewati dalam ruang


 Bila memotong sebuah ruang dapat membuat wilayah – wilayah
tertentu untuk menjadi tempat aktifitas / ruang pergerakkan.

3.3 BERAKHIR DALAM RUANG

Ialah suatu pergerakkan / ruang lingkup gerak yang berfungsi sebagai pemfokus
akses penghubung ruang yang dianggap penting (mempunyai keunggulan
dibandingkan yang ruang yang lain ) dan berakhir pada satu ruang.Sirkulasi berikut
ini adalah jenis sirkulasi yang bergantung pada pola dan letak ruang. Selain itu,
sirkulasi ini juga selalu digunakan untuk mencapai/ memasuski ruang – ruang yang
bersifat fungsional/ ruang –ruang khusus. Lokasi ruang menentukan arah sirkulasi.
Hubungan ini digunakan untuk memasuki ruang secara fungsional atau ingin juga
melambangkan ruang-ruang yang penting.

Mempunyai beberapa ciri :


 Berkesan fungsional, formal
 Biasanya mempunyai satu akses jalan

G. STANDAR KHUSUS BANGUNAN PASAR DARI PEMERINTAH

Anda mungkin juga menyukai