Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat,

dan ukuran yang dimiliki atau di dapatkan oleh satuan penelitian tentang

sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoadmodjo, 2010).

Variable penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu:

1. Variabel Independen ( Variabel Bebas )

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau dianggap

menentukan variabel terikat (Saryono, 2010).

Dalam penelitian ini variabel independen adalah strategi DOTS.

2. Variabel Dependen ( Variabel Terikat )

Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas/ Variabel tergantung disebut juga

kejadian, luaran, manfaat, efek atau dampak (Saryono, 2010).

Dalam penelitian ini, variabel dependen adalah keberhasilan pengobatan

Tuberkulosis Paru di wilayah kerja Puskesmas Winong I.

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari hasil pernyataan

penelitian. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk hubungan antara dua

variabel, variabel bebas dan variabel terikat. Hipotesis digunakan untuk

menentukan kearah pembuktian, artinya hipotesis ini merupakan pernyataan

yang harus dibuktikan (Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan teori di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

36
37

Ha : Ada hubungan pelaksanaan strategi DOTS dengan keberhasilan

pengobatan Tuberkulosis Paru di wilayah kerja Puskesmas

Winong I.

Ho : Tidak ada hubungan pelaksanaan strategi DOTS dengan

keberhasilan pengobatan Tuberkulosis Paru di wilayah kerja

Puskesmas Winong I.

C. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generasi

dari hal-hal yang khusus oleh karena konsep merupakan abstraksi maka

konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur (Notoatmodjo, 2010).

Adapun kerangka konsep penelitian ini sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Keberhasilan pengobatan
Strategi DOTS Tuberkulosis Paru di wilayah
kerja Puskesmas Winong I.

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

D. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi. Menurut

Arikunto (2010) penelitian korelasi adalah penelitian yang dilakukan oleh

peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau

lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap

data yang memang sudah ada. Penelitian ini menelaah hubungan antara

variabel bebas (strategi DOTS) dengan variabel terikat yaitu keberhasilan

pengobatan Tuberkulosis Paru di wilayah kerja Puskesmas Winong I.


38

2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana data

yang menyangkut variabel bebas atau risiko dan variabel terikat atau

akibat, akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo,

2005). Pengambilan data untuk strategi DOTS dan pengobatan

Tuberkulosis Paru di wilayah kerja Puskesmas Winong I dilakukan secara

bersama-sama saat penelitian.

3. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang menyebar pada masing-masing sumber data/subyek

penelitian perlu dikumpulkan untuk selanjutnya ditarik kesimpulan. Data

adalah catatan atas kumpulan fakta (Saryono dan Setiawan, 2010).

a. Data Primer

Data primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh

langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat

pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subyek

sebagai sumber informasi yang dicari (Saryono dan Setiawan, 2010).

Data primer dari penelitian ini didapatkan dengan cara mengisi

angket (kuesioner) yang diberikan kepada responden.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak

langsung diperoleh peneliti dari subyek penelitiannya. Data sekunder

biasanya berwujud data dokumentasi atau laporan yang telah tersedia

(Saryono dan Setiawan, 2010).

Data sekunder dari penelitian ini didapatkan dari telaah dokumen-

dokumen yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan program

DOTS TB Paru di Puskesmas Winong I.


39

4. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan obyek yang diteliti atau penelitian

(Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

penderita penyakit Tuberkulosis Paru yang telah menjalankan program

pengobatan di wilayah kerja Puskesmas Winong I selama bulan Januari-

November 2018 sebanyak 28 orang.

5. Prosedur Sampel dan Sampel Penelitian

a. Sampel

Sampel adalah obyek yang ditelliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2010).

Rumus untuk menentukan sampel adalah :

𝑁
n=
1 + 𝑁(𝑑2 )

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

d = Taraf Kesalahan

Berdasarkan jumlah populasi, sampel yang digunakan adalah :

28
𝑛=
1 + 28(0,052 )
28
𝑛=
1,1
n = 25 orang

Jumlah sampel yang dijadikan responden sebanyak 25 orang.

b. Teknik sampling

Teknik sampling adalah cara menentukan sampel yang jumlahnya

sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data

sebenarnya dengan memperhatikan sifat-sifat penyebaran populasi

yang diperoleh sampel yang representative (Saryono dan Setiawan,


40

2010). Teknik sampling yang digunakan adalah dengan cara purposive

sampling yaitu sampel diambil sesuai dengan kriteria penelitian

(Hidayat, 2010).

Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek

penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan

diteliti (Nursalam, 2003).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a) Pasien yang menderita penyakit Tuberkulosis Paru.

b) Pasien yang menjalani pengobatan di Puskesmas Winong I.

c) Pasien yang bersedia menjadi responden.

2) Kriteria Eksklusi

Kriteria ekslusi adalah keadaan yang menyebabkan subyek

penelitian tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian karena

mengganggu pengukuran dan interpretasi, mengganggu

kemampuan dalam pelaksanaan, hambatan etis dan subyek

menolak berpartisipasi (Nursalam, 2004).

Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah :

a) Pasien yang tidak bersedia menjadi responden.

6. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran

Definisi operasional variabel adalah batasan yang digunakan

untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variable-variabel yang

diamati atau diteliti, definisi operasional ini juga bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variable-

variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument (alat ukur)

(Notoatmodjo, 2010).
41

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Alat dan Hasil Ukur Skala


Cara Ukur

Variabel Independen

Strategi DOTS Strategi DOTS adalah Diukur 1= dilakukan


Ordinal
strategi pengobatan dengan 2= tidak
yang komprehensif kuesioner. dilakukan.
yang digunakan oleh
pelayanan kesehatan
primer di dunia untuk
mendeteksi dan
menyembuhkan
penderita TB Paru.

Variabel Dependen

Keberhasilan Menyelesaikan
pengobatan pengobatan secara
Tuberkulosis Paru lengkap dan
menunjukkan hasil
negatif pada
pemeriksaan ulang
dahak pada tahap akhir
pengobatan serta
minimal satu
pemeriksaan follow up
sebelumnya negative

1. Instrument Penelitian dan Cara Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat-alat yang digunakan peneliti

untuk mengumpulkan data penelitian (Notoatmodjo, 2010). Instrumen

pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan lembar observasi.

Kuesioner adalah alat pengumpul data yang berisi daftar pertanyaan atau

pilihan jawaban yang diajukan kepada responden dan sudah tersusun

dengan baik, sehingga responden tinggal memberikan tanda-tanda yang


42

ada pada petunjuk pengisian kuesioner. Kuesioner ini dibuat sendiri oleh

peneliti sehingga memerlukan uji validitas dan reliabilitas sebagai alat ukur

penelitian.

1) Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas digunakan untuk

mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun mampu

mengukur apa yang akan diukur, maka perlu di uji dengan uji korelasi

antar skor (nilai) tiap-tiap item (pernyataan) dengan total kuesioner

tersebut (Notoatmodjo, 2010). Teknik korelasi yang dipakai adalah

teknik korelasi “pearson product moment”.

Rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut :

𝑛 (∑ 𝑋𝑌)−(Ʃ𝑋) (Ʃ𝑌)
rhitung=
√[ 𝑛.Ʃ𝑋 2 – (Ʃ𝑋)2 ]. [ 𝑛.Ʃ𝑌 2 –(Ʃ𝑌 2 )]

Keterangan:

rhitung = koefisien korelasi

ƩX = jumlah skor item

ƩY = jumlah skor total (item)

n = jumlah responden
43

Jika r hitung ≥ koefisien nilai tabel yaitu taraf signifikan 5 %, maka

instrumen yang diuji dinyatakan valid (Sugiyono, 2009).

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran ini tetap konsisten bila

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,

dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2005).

Untuk menguji reliabililitas instrumen digunakan rumus koefisien

reliabilitas Alpha Cronbach sebagai berikut :

𝑘 𝛴𝜎𝑏2
ri =(𝑘−1) {1 }
𝜎𝑡2

Keterangan :

ri = reliabilitas instrumen

k = banyaknya item

Ʃ𝜎2𝑏 = jumlah varian item

𝜎𝑡2 = varian total

Instrumen dinyatakan reliabel jika reliabilitas internal seluruh

instrumen sama dengan atau lebih dari 0,60 sampai mendekati angka

1 dan nilainya positif (Sugiyono, 2009).

2. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

a. Teknik Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010) proses pengolahan data dapat melalui

tahap-tahap sebagai berikut:

1) Editing
44

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

kuisioner tersebut apakah lengkap (pertanyaan diisi semua),

jawaban atau tulisan jelas dan terbaca, jawaban relevan dengan

pertanyaan, konsistensi dengan jawaban pertanyaan lainnya.

2) Coding

Setelah semua data diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan

pengkodean atau coding yakni mengubah data berbentuk kalimat

atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

3) Scoring

Scoring merupakan kegiatan pemberian skor terhadap jawaban dari

kuesioner.

4) Data Entry

Merupakan kegiatan memasukkan data yang sudah dilakukan

pengkodean kedalam program komputer SPSS.

5) Tabulating

Memasukkan data dari hasil penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai

kriteria.

6) Cleaning

Merupakan kegiatan pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,

ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi.

a. Analisis Data

1) Analisis Univariat
45

Analisis univariat adalah analisis yang digunakan untuk

menggambarkan variabel penelitian yaitu variabel terikat dan

variabel bebas dimana dalam penelitian ini hubungan strategi

DOTS dengan keberhasilan pengobatan Tuberkulosis Paru di

wilayah kerja Puskesmas Winong I . Analisis univariat bertujuan

untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik masing-

masing setiap variabel penelitian. Untuk data numerik digunakan

nilai mean atau rata – rata. Pada umumnya analisa univariat ini

hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel

(Notoatmodjo, 2010).

Rumus yang digunakan adalah:


𝑓
𝜒 = 𝑛 𝜒100 %

Keterangan :

x = hasil presentase

f = frekuensi hasil penelitian

n = total seluruh observasi

2) Analisis Bivariat

Analisa bivariat yaitu analisa yang dilakukan untuk

mengetahui interaksi dua variabel, baik berupa komparatif,

asosiatif, maupun korelatif (Saryono, 2012). Analisa bivariat dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pelaksanaan

strategi DOTS dengan keberhasilan pengobatan Tuberkulosis

Paru di wilayah kerja Puskesmas Winong I.

Analisis bivariat yang dilakukan dengan menggunakan

program SPSS versi 16.0. Analisis ini digunakan untuk


46

mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan terikat yaitu

dengan menggunakan tabulasi silang. Analisis yang digunakan

yaitu analisis Chi-Square karena skala datanya nominal dan

ordinal (Sarwono, 2006).

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

( fo – fh ) 2


X2 = i 1

fh

Keterangan :

X2 = chi squre

fo = frekuensi yang diobservasi

fh = frekuensi yang diharapkan

Ho ditolak, Ha diterima apabila pvalue < 0,05, ada hubungan

yang bermakna antara strategi DOTS dengan keberhasilan

pengobatan Tuberkulosis Paru di wilayah kerja Puskesmas

Winong I.

Ho diterima, Ha ditolak apabila pvalue > 0,05, tidak ada

hubungan yang bermakna antara strategi DOTS dengan

keberhasilan pengobatan Tuberkulosis Paru di wilayah kerja

Puskesmas Winong I.

7. Etika Penelitian
47

Menurut Notoatmodjo (2010). Dalam melaksanakan penelitian ini

penulis menekankan masalah etika penelitian kesehatan meliputi :

a. Informed consent

Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, peneliti menjelaskan

maksud dan tujuan penelitian serta dampak responden selama

pengumpulan data. Responden diminta menandatangani lembar

persetujuan dan mengikuti penelitian lebih lanjut, sedangkan mereka

yang tidak bersedia menjadi responden peneliti tidak memaksa dan

menghormati haknya.

b. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan (identitas responden) responden tidak

diharuskan untuk mencantumkan nama pada lembar kuesioner / nama

dicantumkan dalam inisial huruf. Kemudian lembar tersebut hanya

diberi nomor kode tertentu saja.

c. Confidentiality (kerahasiaan)

Peneliti menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh

responden. Pembenaran informasi oleh responden dan semua data

yang terkumpul akan menjadi koleksi pribadi tidak akan disebarluaskan

kepada oranglain tanpa seijin responden.

E. Jadwal Penelitian

Kegiatan Tahun 2017/2018

nov des jan feb maretaprl mei jun jul agus sep okt

Pengusulan judul V

Penyusunan V
Proposal

Bimbingan proposal V V
48

Kegiatan Tahun 2017/2018

nov des jan feb maretaprl mei jun jul agus sep okt

Revisi Proposal V V

Ujian proposal V

Pengambilan data V V
penelitian

Pengolahan Data/ V
Analisa Data

Penyusunan V
Hasil dan
pembahasan

Ujian Skripsi V

Revisi dan V
pengumpulan Skripsi

Anda mungkin juga menyukai