Anda di halaman 1dari 25

Pergudangan SRG

Gudang PT. Bhanda Ghara Reksa (Banjarbaru)

INFORMASI LENGKAP
Kode Gudang :
Nama : Gudang Banjar Baru Banjarmasin
Alamat : Jl. Jend A. Yani Km 36 Banjarbaru - Banjarmasin
Jumlah Gedung : 2 Unit
Jumlah Bangunan : 3 Unit
Luas Tanah : 12 m2
Luas Bangunan : 2880 m2
Ukuran : 2 m2
Kapasitas : 7000 Ton
Lingkungan : Jasa Komersial dan Pemukimanm

Gudang PT. Bhanda Ghara Reksa (Teluk Dalam)

INFORMASI LENGKAP
Kode Gudang :
Nama : Gudang Teluk Dalam Banjarmasin
Alamat : Jl. Rawasari Komplek Tirta Sari Teluk Dalam Banjarmasin
Jumlah Gedung : 1 Unit
Jumlah Bangunan : 1 Unit
Luas Tanah : 114 m2
Luas Bangunan : 36 m2
Ukuran : 0 m2
Kapasitas : 0 Ton
Lingkungan : Jasa Komersial dan Pemukiman
Identitas Perusahaan

Nama / Name Perusahaan Perseroan (Persero) PT BHANDA GHARA REKSA

Website www.bgrindonesia.com

Pemilik / Owner 100% Pemerintah Republik Indonesia / 100% owned by the Government of the Republic
of Indonesia

Dasar Hukum Pemilikan / Legal Basis of Ownership Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1976 /
Government Regulation No. 26/1976 the Republic of Indonesia

Notarial Deed Notarial Deed No. 21 dated April 11th, 1977 drawn up before Imah Fatimah, the Notary,
and the latest amended to Notarial Deed No. 10 dated 22 July 2005 drawn up before Umar Rachmad,
SH, the Notary.

Modal Disetor / Paid-Up Capital Rp140.000.000.000,- / Rp140,000,000,000,

Kantor Pusat / Head Office Jl. Kalibesar Timur 5-7; Jakarta 11110 Telp.(62.21) 6916666; Fax.(62.21)
6903162 Email : bgr-pst@bgrindonesia.com / Jl. Kalibesar Timur 5-7; Jakarta 11110 Phone. (62.21)
6916666; Fax.(62.21) 6903162 Email : bgr-pst@bgrindonesia.com

Bidang Usaha / Nature of Business Pergudangan dan Jasa Logistik / Warehousing and Logistic Service

Tanggal Pendirian / Date of Establishment 11 April 1977 / April 11th, 1977

Akte Pendirian Akte Notaris Imah Fatimah, SH. No. 21 tanggal 11 April 1977 dan beberapa kali diubah
serta terakhir berdasarkan Akta Notaris Umar Rachmad, SH Nomor 10 tanggal 22 Juli 2005

Modal Dasar / Authorized Capital Rp560.000.000.000,- / Rp560,000,000,000,

Jaringan Kantor / Office Network 24 Kantor Cabang / 24 Branch Offices


PT. Kliring Berjangka Indonesia

PUSAT REGISTRASI
Mengacu pada Permendag No. 08/M-DAG/PER/02/2013 tentang Perubahan atas Permendag No. 37/M-
DAG/Per/07/2011 dan Permendag No. 35/M-DAG/PER/V/2016 tentang Perubahan Kedua atas
Permendag No. 37/M-DAG/Per/07/2011 tentang Barang yang Dapat Disimpan di Gudang dalam rangka
Penyelenggaraan Sistem Resi Gudang. Saat ini terdapat 14 (empat belas) jenis komoditas yang masuk
dalam skema Sistem Resi Gudang, yaitu: Gabah, Beras, Jagung, Kopi, Kakao, Lada, Karet, Rumput Laut,
Rotan, Garam, Kopra, Teh, Gambir, dan Timah.

DEFINISI
 Definisi Sistem Resi Gudang:
Adalah kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan, pengalihan,penjaminan, dan penyelesaian
transaksi Resi Gudang. Sistem Resi Gudang merupakan salah satu instrumen penting dan efektif
dalam sistem pembiayaan perdagangan, serta dapat memfasilitasi pemberian kredit bagi dunia
usaha dengan agunan inventori atau barang yang disimpan di gudang. Yang juga bermanfaat
dalam menstabilkan harga pasar dengan memfasilitasi cara penjualan yang dapat dilakukan
sepanjang tahun. Selain itu, dapat digunakan oleh Pemerintah untuk pengendalian harga dan
persediaan nasional. Dalam Sistem Resi Gudang pembiayaan yang akan diperoleh pemilik
barang tidak hanya berasal dari perbankan dan lembaga keuangan nonbank, tetapi dapat
berasal dari investor melalui Derivatif Resi Gudang. Adapun pengaturan mengenai transaksi
Derivatif Resi Gudang tunduk pada ketentuan-ketentuan yang mengatur hal tersebut. Sistem
Resi Gudang merupakan bagian yang tdiak terpisahkan dari sistem pemasaran yang telah
dikembangkan di berbagai negara. Sistem ini terbukti telah mampu meningkatkan efisiensi
sektor agroindustri karena baik produsen maupun sektor komersial dapat mengubah status
sediaan bahan mentah dan setengah jadi menjadi suatu produk yang dapat diperjualbelikan
secara luas.
 Definisi Resi Gudang:
Adalah dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di Gudang yang diterbitkan oleh
Pengelola Gudang. Resi Gudang sebagai alas hak(document of title) atas barang dapat digunakan
sebagai agunan karena Resi Gudang tersebut dijamin dengan komoditas tertentu dalam
pengawasan Pengelola Gudang yang terakreditasi. Sebagai surat berharga, Resi Gudang juga
dapat dialihkan atau diperjualbelikan di pasar yang terorganisasi (bursa) atau di luar bursa oleh
Pemegang Resi Gudang kepada pihak ketiga. Hal ini dimungkinkan karena Resi Gudang juga
merupakan instrumen keuangan yang dapat diperjualbelilan, dipertukarkan, dan dalam
perdagangan derivatif dapat diterima sebagai alat penyelesaian transaksi kontrak berjangka
yang jatuh tempo di bursa berjangka. Dengan terjadinya pengalihan Resi Gudang tersebut,
kepada pemegang Resi Gudang yang baru diberikan hak untuk mengambil barang yang
tercantum di dalamnya. Hal ini akan menciptakan sistem perdagangan yang lebih efisien dengan
menghilangkan komponen biaya pemindahan barang.

FUNGSI
Kegiatan penatausahaan Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang merupakan manifestasi dari Undang-
Undang Republik Indonesia No.9 tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang, dimana pada pasal 34
disebutkan bahwa kegiatan sebagai Pusat Registrasi hanya dapat dilakukan oleh Badan Usaha berbadan
hukum dan mendapat persetujuan Badan Pengawas. Namun sekarang Undang-Undang RI No.9 tahun
2006 tersebut telah berubah menjadi Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Sistem Resi Gudang.

Didalam industri Sistem Resi Gudang di Indonesia, PT KBI (Persero) berperan sebagai Pusat Registrasi
dan memiliki fungsi pencatatan, penyimpanan, pemindahbukuan kepemilikan, pembebanan hak
jaminan, pelaporan serta penyediaan sistem dan jaringan informasi Resi Gudang dan Derivatif Resi
Gudang. Dengan berdasarkan ijin yang telah diperoleh dari BAPPEBTI No.03/BAPPEBTI/Kep-
SRG/SP/PUSREG/6/2009 tanggal 16 Juni 2009.

Penatausahaan Resi Gudang bertujuan agar pencatatan, penyimpanan, pemindahbukuan


kepemilikan/pengalihan, serta pembebanan hak jaminan Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang (baik
warkat atau tanpa warkat) dapat dipantau oleh PT KBI (Persero) sebagai Pusat Registrasi, sehingga
memberikan kepastian bagi pemegang Resi Gudang dan kreditur. Selain itu, dengan penatausahaan yang
terpusat diharapkan adanya Sistem Informasi Sediaan Nasional Komoditas (SISNASKOM) sehingga akan
memudahkan Pemerintah dalam memantau dan mengendalikan sediaan nasional.

LEMBAGA TERKAIT
Lembaga-lembaga terkait dalam Sistem Resi Gudang adalah: Badan Pengawas Sistem Resi Gudang
yang selanjutnya disebut Badan Pengawas adalah unit organisasi di bawah Menteri yang diberi
wewenang untuk melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan pelaksanaan Sistem Resi
Gudang. Dalam hal ini yaitu Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).

Pusat Registrasi Resi Gudang yang selanjutnya disebut Pusat Registrasi adalah badan usaha berbadan
hukum yang mendapat persetujuan Badan Pengawas untuk melakukan penatausahaan Resi Gudang dan
Derivatif Resi Gudang yang meliputi pencatatan, penyimpanan, pemindahbukuan kepemilikan,
pembebanan hak jaminan, pelaporan, serta penyediaan sistem dan jaringan informasi. Dalam hal ini
ialah PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero).

Pengelola Gudang adalah pihak yang melakukan usaha pergudangan, baik Gudang milik sendiri
maupun milik orang lain, yang melakukan penyimpanan, pemeliharaan, dan pengawasan barang yang
disimpan oleh pemilik barang serta berhak menerbitkan Resi Gudang.

Lembaga Asuransi
Lembaga Penilaian Kesesuaian adalah lembaga yang telah mendapat persetujuan Badan Pengawas
untuk melakukan serangkaian kegiatan untuk menilai atau membuktikan bahwa persyaratan tertentu
yang berkaitan dengan produk, proses,sistem, dan/atau personel terpenuhi.

Lembaga Pembiayaan/Bank

Nasabah
MITRA RESI GUDANG
Peran PT KBI (Persero) dalam industri Resi Gudang di Indonesia adalah sebagai Pusat Registrasi Resi
Gudang dan Derivatif Resi Gudang. Peran ini meliputi fungsi untuk melakukan
pencatatan, penyimpanan, pemindahbukuan, kepemilikan, pembebanan hak jaminan, pelaporan serta
penyediaan sistem dan jaringan informasi Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang.

PT KBI (Persero) sebagai Pusat Registrasi Gudang melakukan kegiatan penatausahaan Resi Gudang dan
Derivatif Resi Gudang (baik warkat atau tanpa warkat) dapat dipantau oleh Perseroan sebagai Pusat
Registrasi, sehingga memberikan kepastian bagi pemegang Resi Gudang dan Kreditur. Hal ini
berdasarkan pasal 34 Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 tahun 2011 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 9 tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang. Selain itu, Sistem Informasi
Sediaan Nasional Komoditas (SISKOMNAS) dapat terbentuk dengan adanya sentralisasi penatausahaan
sehingga akan memudahkan Pemerintah dalam memantau dan mengendalikan sediaan nasional.

PT KBI (Persero) memperoleh izin sebagai Pusat Registrasi berdasarkan SK BAPPEBTI No.
03/BAPPEBTI/Kep-SRG-SP/PUSREG/6/2009 tanggal 16 Juni 2009, tentang Persetujuan sebagai Pusat
Registrasi kepada PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero).

PENGELOLA GUDANG SISTEM RESI GUDANG KBI


1 PT BHANDA GHARA REKSA
(PERSERO) (PKS 20 OKTOBER 2011)

BANK / LEMBAGA PEMBIAYAAN

8 BPD KALIMANTAN SELATAN (PKS 22


JULI 2010)
MANAJEMEN RISIKO
Latar Belakang Setiap proses bisnis perusahaan berpotensi mengandung risiko yang harus dikelola
secara terintegrasi dan komprehensif dengan melibatkan seluruh insan KBI secara berkesinambungan.
Perusahaan menyadari bahwa Manajemen Risiko bukan untuk menghilangkan risiko secara
keseluruhan, tetapi merupakan suatu alat yang terstruktur untuk mengelola risiko yang ada diseluruh
proses bisnis perusahaan guna mengupayakan keseimbangan antara biaya dan manfaat yang akan
diperoleh. Manajemen Risiko harus melekat dalam setiap proses bisnis dan fungsi yang ada dalam
perusahaan sehingga dapat menjadi budaya risiko. Ruang Lingkup Kebijakan Manajemen Risiko
perusahaan diterapkan pada seluruh proses bisnis dan fungsi yang ada di perusahaan, mencakup
Direksi dan seluruh divisi yang ada dalam organisasi perusahaan, serta bisnis / produk baru yang ada di
perusahaan. Maksud dan

Tujuan Maksud dan tujuan disusunnya Kebijakan Manajemen Risiko adalah :

 Melindungi perusahaan dari risiko signifikan yang berpotensi mengganggu pencapaian sasaran
stratejik dan sasaran terkait perusahaan serta mengamankan aset perusahaan yang meliputi
sumber daya manusia, sumber daya modal dan reputasi perusahaan.
 Memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas risiko yang teridentifikasi
pada proses bisnis yang ada diseluruh divisi.
 Mendorong manajemen agar bertindak proaktif untuk mengelola risiko dengan tepat dan
sekaligus menjadi sumber keunggulan bersaing dan keunggulan kinerja perusahaan.
 Mendorong setiap insan KBI agar sadar risiko dalam mengelola bisnis perusahaan sebagai usaha
memaksimalkan nilai perusahaan dan pencapaian kekayaan pemegang saham (shareholder)
serta memenuhi ekspektasi para pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya.

Tujuan Manajemen Risiko

 Terciptanya kesadaran dan kepedulian insan KBI terhadap pentingnya manajemen risiko bagi
perusahaan;
 Mampu meminimalkan dampak dari risiko signifikan yang dapat menghambat pencapaian
tujuan perusahaan, mengamankan aset dan memelihara reputasi perusahaan;
 Tersedianya kerangka kerja manajemen risiko perusahaan.

Prinsip Manajemen Risiko Prinsip manajemen risiko merupakan kaidah kaidah yang harus dipatuhi
dalam penerapan manajemen risiko.

Prinsip Manajemen Risiko yang digunakan oleh PT KBI (Persero) adalah sebagai berikut :

 Komitmen, tekad untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


 Pendekatan Sistem dan Proses, mengidentifikasi, memahami dan mengelola risiko sebagai
sebuah sistem dan merupakan bagian integral dari proses yang dijalankan perusahaan.
 Transparansi, seluruh risiko yang mungkin terjadi pada setiap proses bisnis di perusahaan
diungkapkan dan tercantum dalam profil risiko perusahaan sehingga tidak ada risiko yang
tidak teridentifikasi.
 Integrasi dan Komprehensivitas, penerapan Manajemen Risiko perlu diintegrasikan ke
dalam proses bisnis perusahaan, pengambilan keputusan bisnis oleh seluruh lapisan
manajemen, dan ke dalam nilai dan budaya perusahaan. Pendekatan yang digunakan dalam
merancang dan menerapkan strategi mitigasi risiko mencakup seluruh proses bisnis
perusahaan.
 Tanggung jawab berjenjang, pertimbangan risiko selalu melekat dan harus menjadi bagian
integral dalam proses pengambilan keputusan manajemen pada semua jenjang perusahaan.
Kewenangan untuk mengambil keputusan manajemen, memiliki implikasi kewenangan
untuk mengambil suatu tingkat risiko.
 Keseimbangan antara biaya dan manfaat, dalam merancang dan menerapkan manajemen
risiko,manajemen harus tetap memperhitungkan perimbangan antara biaya yang harus
dikeluarkan dengan manfaat yang mungkin akan diperoleh.
 Perbaikan berkesinambungan, bahwa rancangan dan penerapan manajemen risiko harus
selalu disempurnakan sesuai kebutuhan perusahaan melalui peningkatan kompetensi dan
perbaikan sistem manajemen risiko
PENGADAAN BARANG DAN JASA
MEKANISME PENGADAAN BARANG DAN JASA
Perseroan memiliki aturan serta mekanisme yang mengatur kerja sama dengan pihak ketiga khususnya
dalam hal pengadaan barang dan jasa. Pengadaaan barang dan jasa operasional Perseroan harus
mengedepankan praktik GCG yang baik sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Direksi
Perseroan.

Dasar Hukum

1. Undang-undang nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara


2. Undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
3. Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 2004 tentang Pendirian Perusahaan Perseroan di bidang
aset
4. Keputusan Menteri BUMN nomor KEP-117/M/MBU/2002 tentang Penerapan Praktik Good
Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara.
5. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor PER-05/ MBU/2008 tentang Pedoman
Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara
6. Keputusan Direksi PT KBI nomor 15/K-KBI/2011 tentang Perubahan Sistem dan Prosedur
Pengadaan Barang dan Jasa pada PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero).

Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa Berdasarkan ketentuan internal Perseroan, mekanisme
pengadaan barang dan jasa yang berlaku di internal Perseroan ada 4 (empat) jenis yaitu : pembelian
tunai, penunjukan langsung, pemilihan langsung dan lelang umum.
Data Penerbitan Resi Gudang
KLIRING BERJANGKA
Setiap perdagangan berjangka, baik multilateral maupun bilateral, di Bursa Berjangka Jakarta
membutuhkan suatu lembaga kliring yang berfungsi sebagai penjamin penyelesaian kontrak antara
pialang berjangka dan pedagang berjangka, dan atas fungsi tersebut lembaga kliring mendapatkan fee
berdasarkan jumlah volume transaksi per lot.

Secara rinci layanan Lembaga Kliring dapat dijabarkan sebagai berikut:

Pendaftaran Kontrak
Kontrak berjangka yang telah sepadan di bursa dan Kontrak Derivatif dalam Sistem Perdagangan
Alternatif (SPA) yang telah sepadan di luar Bursa dikirimkan secara elektronik ke Lembaga Kliring.
Setelah kontrak tersebut diterima oleh jaringan pendukung Lembaga Kliring akan dilakukan verifikasi
terhadap kelengkapan data Kontrak Berjangka dan Derivatif tersebut, termasuk di dalamnya verifikasi
terhadap kode Anggota Kliring, kode Anggota Bursa Non Anggota Kliring, kode nasabah, produk, bulan,
lot, dan harga. Verifikasi yang dilakukan sistem Lembaga Kliring juga menyatakan posisi Anggota Kliring
apakah dia bertindak sebagai penjual atau pembeli.

Fungsi Subtitusi
Lembaga Kliring akan melakukan fungsi novasi atau substitusi untuk transaksi kontrak
berjangka/derivatif yang didaftarkan oleh Anggota Kliring Pembeli dan Penjual. Melalui proses novasi
atau subtitusi, Lembaga Kliring akan menjamin hak dan kewajiban Pembeli untuk setiap Anggota Kliring
Penjual dan akan menjamin hak dan kewajiban Penjual terhadap setiap Anggota Kliring Pembeli.
Rekonsiliasi Dengan Bank Penyimpan

Kliring (Perhitungan Hak dan Kewajiban)


Atas setiap kontrak yang terdaftar dan merupakan suatu kontrak terbuka, Lembaga Kliring akan
melakukan perhitungan keuntungan dan kerugian atas kontrak tersebut berdasarkan harga
penyelesaian yang ditetapkan oleh Bursa.

Penyelesaian Transaksi
Pada hakikatnya ada 4 (empat) jenis penyelesaian yang dapat dilakukan untuk menutup posisi, yaitu: ·
Penyelesaian Transaksi Secara Likuiditas/Offset · Penyelesaian Transaksi Secara Penyerahan Fisik ·
Penyelesaian Transaksi Secara Tunai · Penyelesaian Transaksi Secara Tukar Fisik Berjangka

Rerekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi saldo rekening setiap Anggota Kliring dengan Bank Penyimpan dilakukan oleh Lembaga
Kliring secara harian dan bulanan. Untuk iuran bulanan dan biaya layanan jasa lainnya yang
ditatausahakan pada rekening bulanan tidak terpisah dilakukan secara bulanan. Sedangkan rekonsiliasi
penerimaan dan pembayaran margin serta perhitungan pengelolaan dana jaminan dan dana kliring
ditatausahakan pada rekening terpisah dilakukan secara harian. Rekonsiliasi tersebut dilakukan dengan
membandingkan hasil laporan Bank Penyimpan dengan hasil laporan dari Sistem Kliring Derivatif
(SKD).

Laporan Transaksi
 Lembaga Kliring harus sudah menyediakan informasi posisi (beli/jual) dan laporan keuangan
setiap Anggota Kliring pada pagi hari sebelum jam perdagangan dimulai.
 Apabila posisi keuangan Anggota Kliring menunjukkan kekurangan, maka Anggota Kliring
tersebut harus melaksanakan pembayaran kewajibannya kepada Lembaga Kliring selambat-
lambatnya sebelum jam perdagangan dibuka pada hari yang sama dengan cara yang ditentukan
oleh Lembaga Kliring. Apabila posisi keuangan sebuah Anggota Kliring menunjukkan kelebihan,
Anggota Kliring tersebut dapat menarik kelebihan dananya dengan mengajukan surat
permohonan terlebih dahulu
 Lembaga Kliring berhak menutup setiap jumlah yang menjadi kewajiban Anggota Kliring kepada
Lembaga Kliring dengan jumlah yang menjadi kewajiban Lembaga Kliring kepada Anggota
Kliring.

Pengelolaan Agunan
Selain dalam bentuk tunai, KBI dapat juga menerima pembayaran margin awal dalam bentuk bilyet
deposito atau bentuk lain yang ditetapkan oleh Lembaga Kliring dari waktu ke waktu untuk mata uang
Rupiah ataupun US Dollar. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi transaksi Perdagangan Berjangka dan
Derivatif. Agunan ini dikelola oleh Lembaga Kliring dengan laporan diberikan secara berkala kepada
Anggota Kliring.

Teknologi Informasi
Lembaga Kliring menyediakan sebuah sistem untuk setiap Anggota Kliring yaitu Sistem Kliring
Derivatives (SKD) yang digunakan oleh Anggota Kliring untuk berkomunikasi dengan Lembaga Kliring.
PASAR FISIK KOMODITAS
Pasar fisik komoditas mempunyai tujuan untuk memberikan kesempatan bagi penjual dan pembeli
untuk dapat melakukan transaksi komoditas secara langsung dengan lebih transparan, karena selama
ini penjual (khususnya petani) adalah pihak yang selalu dirugikan karena tidak mempunyai akses dan
tidak mengetahui harga komoditas di pasaran sehingga pada saat dijual harga komoditasnya selalu di
bawah harga pasar. Mekanisme transaksi yang dipergunakan di pasar fisik komoditas direncanakan
dilakukan secara lelang, sehingga memberikan kesempatan yang sama kepada semua pihak penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi dan harga yang tertinggilah yang akan menjadi pemenangnya.

Penyelenggaraan Pasar fisik komoditas direncanakan dilakukan secara terorganisir didukung dengan
penggunaan Teknologi Informasi secara on-line dan real time. Operasional kegiatan dilakukan setiap
hari dan dilakukan dengan sistem lelang serta terbagi dalam 2 sesi perdagangan spot/forward dan
ditambah 1 sesi perdagangan tunai. Diharapkan nantinya pasar fisik komoditas ini dapat bersinergi atau
terintegrasi dengan pasar forward Dinas Indag yang sudah berjalan saat ini. Di samping itu transaksi di
pasar fisik komoditas ini akan didukung dengan penjaminan penyelesaian transaksi guna mencegah dan
menanggulangi gagal bayar dan gagal serah.

Berdasarkan perihal tersebut di atas, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) telah melakukan
penjajakan dengan beberapa pihak swasta untuk mengembangkan pasar fisik komoditas di Indonesia.
Dari hasil penjajakan dan pembahasan dengan calon penyelenggara pasar fisik komoditas, muncullah
kebutuhan adanya lembaga independen yang akan melakukan fungsi kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi komoditas yang terjadi di pasar fisik komoditas.

Dalam pengembangan pasar fisik komoditas ini, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mendasarkan
pada Anggaran Dasar Perseroan dan SK Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.
650/MPP/Kep/10/2004 tanggal 18 Oktober 2004 tentang Ketentuan Penyelenggaraan Pasar Lelang
dengan Penyerahan Kemudian (Forward) Komoditi Agro.

Pasar fisik komoditas ini dapat berfungsi sebagai pasar sekunder bagi transaksi Sistem Resi Gudang
serta dalam jangka panjang harga yang terbentuk di pasar fisik secara harian dapat digunakan sebagai
referensi harga baik untuk settlement price di Pasar Berjangka Komoditi maupun acuan harga yang
diperlukan perbankan dalam pembiayaan Sistem Resi Gudang.

PT KBI (Persero) telah mengajukan permohonan persetujuan kepada BAPPEBTI sesuai surat Direksi
No.4541/Sekr-KBI/III/2010, untuk melakukan penjaminan transaksi di Pasar Fisik Komoditas dan telah
membuat peraturan dan tata tertib penjaminan di pasar fisik komoditas dan menyampaikannya kepada
BAPPEBTI. Dan pada tanggal 15 Oktober 2010 PT KBI (Persero) telah mendapatkan persetujuan
tersebut, sesuai SK No. 14/BAPPEBTI/PER-PL/10/2010 tentang Persetujuan sebagai Lembaga Kliring
dan Penjaminan pasar lelang dengan penyerahan kemudian (forward). Di dalam industri pasar fisik
komoditas ini, PT KBI (Persero) akan bertindak sebagai pihak yang menjamin penyelesaian transaksi
yang terjadi di Pasar Fisik Komoditas baik transaksi komoditi Spot maupun forward dan berfungsi
sebagai kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi kontrak Lelang yang dilakukan oleh anggota
Penjaminan di Pasar Fisik Komoditas yang telah bekerjasama dengan beberapa Pasar Fisik Komoditas
yang ada.
Perdagangan Berjangka Komoditi (FAQ)
 question_answerApa itu KBI?
KBI adalah sebuah perusahaan bernama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau PT
KBI (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjalankan fungsi
sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa/Pasar Fisik
Komoditas, dengan Ijin Usaha dari BAPPEBTI (Kementrian Perdagangan) Nomor
128/BAPPEBTI/IX/2001.

 question_answerApa yang dimaksud dengan Kontrak Derivatif?


Suatu kontrak yang nilainya berasal dari suatu subjek (seperti mata uang asing) tertentu
yang merupakan dasar/underlying dari kontrak itu sendiri.

 question_answerApa yang dimaksud dengan Kontrak Berjangka?


Suatu perjanjian yang mengikat antara Pembeli dan Penjual untuk menerima atau
menyerahkan komoditi tertentu dengan standar mutu dan bulan penyerahan sesuai dengan
Peraturan Tata Tertib yang ditetapkan oleh Bursa serta penjaminan penyelesaian transaksi
ditandatangani oleh Lembaga Kliring. Salah satu kelebihan utama dari Kontrak Berjangka
adalah leverage atau gearing. Dengan modal yang relatif kecil, umumnya hanya beberapa
persen dari harga kontrak telah dapat berinvestasi atas pergerakan harga dari nilai kontrak
sepenuhnya. Transaksi yang menggunakan leverage ini tidak hanya dapat memberikan
keuntungan yang signifikan tetapi dapat mendatangkan resiko. Dikarenakan instrumen ini
merupakan instrumen yang mengandung keuntungan tinggi, kerugian tinggi. Nasabah harus
telah benar-benar mengerti resiko yang akan dihadapinya sebelum berinvestasi.

 question_answerApa yang dimaksud dengan kontrak terbuka?


Kontrak terbuka adalah Kontrak Berjangka dan/atau Kontrak SPA antara Anggota Kliring dan
Lembaga Kliring yang belum dilikuidasi.

 question_answerApakah benar jika perusahaan pialang dinyatakan pailit


(bangkrut), ekuitas seorang nasabah (tersisa) bisa dikembalikan oleh KBI?

KBI Hanya menjamin Transaksi Nasabah yang didaftarkan oleh pialang kepada KBI. Ekuitas
nasabah dihimpun dalam rekening masing - masing Anggota Kliring. Sehingga apabila dana
nasabah tidak digunakan untuk melakukan transaksi yang terdaftar di KBI, Dana tersebut
tidak dijamin oleh KBI.

Resi Gudang
 question_answerBagaimana jika Resi Gudang yang diterbitkan hilang atau
rusak?
Jika Resi Gudang yang diterbitkan hilang atau rusak, maka Pemegang Resi Gudang yang
sah melaporkan (menggunakan formulir yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Sistem
Resi Gudang) kepada Pengelola Gudang untuk menerbitkan Resi Gudang pengganti atas
kerusakan atau kehilangan Resi Gudang disertai bukti-bukti yang bisa
dipertanggungjawabkan secara hukum. Untuk Resi Gudang yang rusak melampirkan Resi
Gudang yang rusak sedangkan untuk Resi Gudang yang hilang melampirkan bukti
keterangan kehilangan dari kepolisian dan dokumen pendukung lainnya. Pengelola Gudang
akan menerbitkan Resi Gudang Pengganti dengan muatan informasi yang sama dengan
Resi Gudang yang digantikan dengan ditambahkan kata PENGGANTI dibelakang judul Resi
Gudang dan wajib diregistrasikan ke Pusat Registrasi (No. Resi Gudang sama, Kode
registrasi berbeda). Pengelola Gudang bertanggungjawab atas semua kerugian yang
diderita oleh setiap pihak sebagai akibat tidak dicantumkannya tanda kata Resi Gudang
Pengganti.

 question_answerApakah ada persyaratan khusus mengenai barang/komoditi


yang bisa disimpan dalam Sistem Resi Gudang?

Ya, barang/komoditi yang bisa disimpan dalam Sistem Resi Gudang paling sedikit
memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. a. Memiliki daya simpan paling sedikit 3 (tiga) bulan


2. b. Memenuhi standar mutu tertentu
3. c. Jumlah minimum barang yang disimpan

 question_answerInformasi dokumen apa saja yang terdapat dalam Resi


Gudang?

Adapun informasi dokumen yang terdapat dalam Resi Gudang, sesuai Undang-Undang No.9
Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang (SRG) dan Peraturan Pemerintah No.36 Tahun
2007, tentang pelaksanaan Undang-Undang Sistem Resi Gudang yaitu menyatakan
dokumen Resi Gudang sah apabila memuat :

1. a. Judul Resi Gudang


2. b. Jenis Resi Gudang , yaitu Resi Gudang Atas Nama atau Resi Gudang Atas
Perintah
3. c. Nama dan alamat pihak pemilik barang;
4. d. Lokasi gudang tempat penyimpanan barang;
5. e. Tanggal penerbitan;
6. f. Nomor penerbitan;
7. g. Waktu jatuh tempo;
8. h. Deskripsi barang;
9. i. Biaya penyimpanan;
10. j. Tanda tangan pemilik barang dan Pengelola Gudang;
11. k. Nilai barang berdasarkan harga pasar pada saat barang dimasukkan ke dalam
Gudang;
12. l. Kode pengaman (kode registrasi);
13. m. Kop surat Pengelola Gudang
 question_answerApa yang dimaksud Resi Gudang Atas Perintah?
Resi Gudang Atas Perintah adalah Resi Gudang yang mencantumkan perintah pihak yang
berhak menerima penyerahan barang.

 question_answerApa yang dimaksud Resi Gudang Atas Nama?


Resi Gudang Atas Nama adalah Resi Gudang yang mencantumkan nama pihak yang
berhak menerima penyerahan barang.

 question_answerApa yang dimaksud dengan Gudang dalam Sistem Resi


Gudang?

Gudang adalah semua ruangan yang tidak bergerak dan tidak dapat dipindah-pindahkan
dengan tujuan tidak dikunjungi oleh umum, tetapi untuk dipakai khusus sebagai tempat
penyimpanan barang yang dapat diperdagangkan secara umum dan memenuhi syarat-
syarat lain yang ditetapkan oleh Menteri.

Pasar Fisik Komoditas


 question_answerDasar hukum apa yang mendasari adanya Pasar Lelang
(Perdagangan) Gula Kristal Rafinasi (GKR)?

Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 16/M-DAG/PER/3/2017 tentang


Perdagangan Gula Kristal Rafinasi Melalui Pasar Lelang Komoditas

 question_answerSiapa saja stakeholder Pasar Lelang Gula Kristal Rafinasi


(GKR)?

Stakeholder Pasar Lelang Gula Kristal Rafinasi (GKR) antara lain :

o Bappebti: Sebagai lembaga Pengaturan, Pengawasan, Pembinaan dan


Pengembangan sebagai representative dari Pemerintah (Kementrian Perdagangan)
o Bursa: Lembaga yang ditunjuk sebagai penyelenggara pasar dalam hal ini adalah
PT Pasar Komoditas Jakarta dan penyedia sistem perdagangannya adalah PT Bursa
Berjangka Jakarta
o Peserta Jual dan Beli: Merupakan peserta yang akan bertransaksi di bursa GKR,
dimana peserta jual adalah produsen GKR dan peserta beli adalah industri atau
kelompok usaha/UKM-IKM/koperasi
o Lembaga Kliring Penyelesaian (LKP): Lembaga yang berfungsi sebagai
penjaminan dan penyelesaian transaksi pasar lelang, dalam hal ini adalah PT KBI
(Persero)
o Lembaga Surveyor: Lembaga verifikator (volume dan stok) dan manajemen
gudang, dalam hal ini bekerjasama dengan PT Sucofindo (Persero)
o Bank Settlement: Bank yang bekerjasama sebagai bank penyelesaian (deposit dan
settlement)
o Bank Finance & Collateral: Bank penyedia pembiayaan dan manajemen collateral
bagi peserta jual dan beli

 question_answerApakah peran dan fungsi PT KBI (Persero) di Pasar Lelang


GKR?

Peran PT KBI (Persero) dalam Pasar Lelang GKR antara lain :

o Lembaga Registrasi Transaksi Pasar Lelang Fisik Komoditas


o Sebagai Lembaga Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi Pasar Lelang Komoditas
o Pencegahan dan Penanggulan Cidera Janji
o Memelihara Integritas Finansial dan Kepercayaan

Fungsi:

o Menerima Pendaftaran Barang dan Pengelolaan Jaminan Risiko Transaksi Untuk


Ditransaksikan
o Melakukan Perhitungan Hak dan Kewajiban Para Peserta
o Menerima Pembayaran dari Buyer dan Melakukan Pelunasan ke Seller
o Menerbitkan eDO kepada Buyer Sebagai Tanda Pengambilan Barang

KBI Emas (KeMas)


 question_answerApa itu KeMas?
KeMas atau KBI-eMas merupakan transaksi bagi masyarakat yang ingin membeli, menjual,
menyimpan dan mengambil emas yang dimilikinya dengan mudah, aman, terjamin, dan
terpercaya. KeMas memberikan layanan jasa pembelian, penjualan kembali, penyimpanan
dan pengambilan emas produk PT Pegadaian (Persero) yang bersertifikat ANTAM dan/atau
Pegadaian. KeMas dikelola oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), salah satu
perusahaan Badan Usaha Milik Negara.

 question_answerApa Keunggulan KeMas?


Keunggulan ikut KeMas adalah Mudah, Aman, Terjamin dan Terpercaya

Mudah:

1. a. Tidak ada batasan minimum jumlah penyetoran


2. b. Setoran dapat dilakukan kapan saja melalui ATM, Internet Banking atau layanan
Perbankan lainnya secara online dan realtime (selama jam perdagangan)
3. c. Tidak perlu antri dan emas dapat diambil kapan saja
4. d. Pembelian dan penjualan emas dengan cara retail (pecahan kecil)
5. e. Bebas biaya cetak dan sertifikat

Aman, Terjamin dan Terpercaya:


6. a. Emas disimpan PT Pegadaian (Pesero)
7. b. Transaksi dijamin penyelesaiannya oleh PT KBI (Persero)
8. c. Ketersediaan fisik dan keaslian emas terjamin
9. d. Rekening kepemilikan emas tersimpan didalam sistem PT KBI (Persero)
10. e. Penjualan kembali (buyback) dengan harga yang kompetitif

 question_answerKenapa harus memilih KeMas?


Melalui KeMas, berapa pun nilai setoran Anda, akan dikonversikan kedalam unit emas
berdasarkan harga yang berlaku pada saat transaksi selama jam perdagangan. Sehingga
kini Anda dapat memiliki emas dengan mudah. Pengambilan fisik emas dapat dilakukan
setelah jumlah emas yang Anda miliki sekurang-kurangnya telah mencapai satuan unit emas
tertentu yaitu sebesar 5 (lima) gram.

Melalui KeMas unit emas yang Anda miliki dapat dilakukan penjualan kembali dengan harga
buyback yang kompetitif.

Transaksi KeMas dapat diakses melalui internet, baik melalui komputer maupun telepon
genggam (smartphone), sehingga memudahkan Anda dalam melakukan transaksi kapanpun
dan dimanapun Anda berada.

 question_answerSeperti Apa Tata Cara Bertransaksi KeMas?


Cara bertransaksi KeMas adalah sebagai berikut:

JAM PERDAGANGAN:

Senin s/d Jum'at (kecuali Hari Libur Nasional) pukul 09.00 s/d 15.00 WIB

LANGKAH 1:

Calon Investor sebelum bertransaksi di KeMas harus mendaftarkan diri (Registrasi Investor)
melalui website

Registrasi Investor

Buka website (www.kbiemas.com) -> pilih "DAFTAR SEKARANG" atau "DAFTAR" -> Isi
Form Registrasi -> Submit

Selanjutnya

Buka email anda -> Klik "Aktifasi Akun" -> Masuk website KeMas -> klik aktifasi -> Log In ->
Masuk ke Akun Anda -> SELESAI

LANGKAH 2:
Investor yang telah terdaftar selanjutnya harus melakukan pembelian emas pertama dengan
cara setor/transfer dana ke Rekening KBI, untuk selanjutnya setoran tersebut langsung
dikonversi ke Unit Emas sesuai dengan harga emas yang berlaku pada jam perdagangan

Pembelian Emas Pertama/Setor Dana

Login -> Pilih "Transaksi" -> Pilih "Setoran Dana Titipan"* -> Masukan nilai setoran -> Submit

Selanjutnya :

Muncul Magic Number/Unique Amount** dan Kode Referensi*** -> Logout -> Setor Uang
sesuai Magic Number/Unique Amount dan masukan Kode Referensi (apabila tersedia)

Selanjutnya :

Transfer/Setor Uang -> Login -> pilih "Transaksi" dan "Setoran Dana Titipan" -> Pada kolom
"Daftar konfirmasi transfer" silahkan klik "KONFIRMASI" -> Isi form "Konfirmasi Transfer" ->
Submit -> Setoran akan diproses dan dikonversi ke Unit Emas

Keterangan :

*Sistem KeMas secara otomatis akan mengkonversi setoran anda yang telah diverifikasi
menjadi unit emas sesuia harga yang berlaku

**Magic Number/Unique Amount merupakan jumlh uang yang harus disetorkan ke Rekening
KBI

***Kode Referensi adalah kode transaksi penyetoran dana yang dapat (optional) di
masukkan melalui ATM/Internet Banking/Teller

LANGKAH 3:

Investor yang telah memiliki saldo emas hasil pembelian, dapat melakukan penjualan Unit
Emas (Order Jual) sesuai dengan Saldo Emas yang dimiliki pada jam perdagangan

Order Jual

Login -> lihat kecukupan Sado Emas anda -> Pilih "Transaksi" dan "Order Jual" -> Pilih
"Inisiasi Emas"* atau "Inisiasi Uang" ** -> Submit -> Terima konfirmasi melalui email -> Saldo
Emas dan Saldo Uang berubah -> SELESAI

Keterangan :

* Inisiasi Emas adalah jumlah emas yang akan anda jual berdasarkan kuotasi harga saat ini
**Inisiasi Uang adalah jumlah uang yang diinginkan saat melakukan penjualan emas
berdasarkan kuotasi harga saat ini

LANGKAH 4:

Selanjutnya investor yang telah melakukan penjualan emas, Saldo Uang akan bertambah.
Dalam hal ini investor dapat melakukan pembelian emas kembali (Order Beli) atau penarikan
dana ke rekening pribadi investor (Langkah 6) pada jam perdagangan

Order Beli

Login -> lihat kecukupan Sado Uang anda -> Pilih "Transaksi" dan "Order Beli" -> Pilih
"Inisiasi Emas"* atau "Inisiasi Uang" ** -> Submit -> Terima konfirmasi melalui email -> Saldo
Emas dan Saldo Uang berubah -> SELESAI

Keterangan:

* Inisiasi Emas adalah jumlah emas yang akan anda beli berdasarkan kuotasi harga saat ini

LANGKAH 5:

**Inisiasi Uang adalah jumlah uang yang diinginkan saat melakukan pembelian emas
berdasarkan kuotasi harga saat ini

Investor dapat melakukan pengambilan fisik emas di Kantor Pegadaian yang ditunjuk
apabila Saldo Emas telah mencapai jumlah minimum pengambilan yang dipersyaratkan
yaitu sebesar 5 gram. Besaran Unit Emas yang dapat diambil adalah 5 gr, 10 gr, 25 gr, 50
gr, 100 gr, 250 gr dan 1 Kg.

Ambil Emas

Login -> lihat kecukupan Sado Emas anda -> Pilih "Transaksi" dan "Ambil Emas" -> Isi
formulir "Pengambilan Emas" -> Submit -> Terima konfirmasi pengambilan melui email ->
cetak atau simpan "Bukti Pengambilan" dari email

Selanjutnya :

Pada tanggal pengambilan -> Datang ke Pegadaian yang ditunjuk -> serahkan "Bukti
Pengambilan" dan syarat lainnya kepada petugas -> verifikasi petugas -> sesuai persyaratan
-> Serah terima Unit Emas -> SELESAI

Persyaratan pengambilan:

a. Bawa bukti pengambilan dan ID yang berlaku

b. Surat Kuasa apabila diwakilkan dengan menunjukkan ID asli pemberi kuasa


LANGKAH 6:

Penarikan dana dapat dilakukan oleh investor atas Saldo Uang yang dimiliki, dimana Saldo
Uang tersebut berasal dari hasil penjualan unit emas. Penarikan dana tersebut langsung
diransfer ke rekening bank investor oleh PT KBI atas permintaan investor.

Login -> lihat kecukupan Sado Uang anda -> Pilih "Transaksi" dan " Tarik Dana Titipan" ->
Masukkan jumlah penarikan pada form "Penarikan Dana Titipan" -> Submit -> Terima
konfirmasi melalui email -> Terima dana di rekening bank investor -> SELESAI

TRANSAKSI DILUAR JAM PERDAGANGAN:

Semua transaksi tetap dapat dilakukan diluar jam perdagangan tetapi akan diproses pada
hari dan jam perdagangan berikutnya dengan acuan harga sesuai pada jam perdagangan
transaksi tersebut diproses.

 question_answerSetoran dana transaksi dapat ditransfer kemana?


Setoran dana transaksi investor dapat ditranfer ke Rekening PT Kliring Berjangka Indonesia
(Persero) di beberapa bank sebagai berikut:

o Bank BCA No. Rek : 035.3195252


o Bank Mandiri No. Rek : 122.00.2267778.8
o Bank CIMB Niaga No. Rek : 064.01.64868.001
o Bank BNI No. Rek : 331.605035
o Bank BRI No. Rek : 0382.0100.0396.306

Anda mungkin juga menyukai