Nim : P17410183103
Prodi : D3 PMIK / 1 B
TUGAS 1
Nim : P17410183103
Prodi : D3 PMIK / 1 B
TUGAS 2
Fenomena geng motor kian meresahkan masyarakat. Mereka tak segan melukai hingga
memalak korban dalam melakukan aksinya. Padahal usia anggota geng motor tersebut rata-
rata masih dibawah 20 tahun. sekelompok remaja yang bergabung dalam geng motor tersebut
tengah mencari identitas diri. Dalam proses tersebut, mereka cenderung mengikuti kelompok
yang dianggap mereka sebagai kelompok yang ideal. Kelompok yang mereka anggap ideal
misalnya seperti geng motor atau kelompok begal. Mereka masuk ke dalam secara kolektif
dan identitas kelompok sangat kental kerasa. Tidak ada lagi individualisme. Adanya geng ini,
mereka tidak merasa takut. Sebab ada persepsi kalau dilakukan bersama, kecil kemungkinan
ditangkap, Bisa jadi ada kepuasan dan simbol kebanggaan yang jadi identitas kelompok.
Mereka mempunyai stigma atau paradigma kelompok, kalau bisa gebukin orang ada power.
3. HOAX
Hoax adalah suatu permasalahan yang dihadapi masyarakat, media, dan
pemerintah saat ini. Untuk menanggulangi hoax, salah satu cara yang dilakukan adalah
memahami terlebih dahulu bagaimana persebaran hoax, khususnya melalui platform
sosial yang kita banyak gunakan saat ini. Ditambah, banyak orang tidak dapat mencerna
informasi dengan sepenuhnya dan benar, tetapi memiliki keinginan kuat untuk segera
membagikannya dengan orang lain. Sayangnya, beberapa informasi dapat membawa
banyak interpretasi dan sudut pandang. Masyarakat Indonesia saat ini umumnya senang
berbagi informasi. Dibarengi dengan perkembangan teknologi digital yang penetrasinya
hingga berbagai kalangan, peredaran informasi menjadi kian sulit terbendung. Menteri
Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebutkan, sedikitnya 170 juta masyarakat
Indonesia memiliki minimal satu ponsel atau setidaknya satu SIM card. Dengan
demikian, mereka bisa berbagi informasi dengan cepat. Media sosial dan aplikasi
pengirim pesat cepat (chat apps) menjadi media favorit. Namun, rupanya hal ini
menimbulkan suatu polemik baru. Informasi benar dan salah menjadi campur aduk.
"Bangsa Indonesia pada umumnya senang menjadi nomor satu. Jadi, kalau melemparkan
isu ingin dianggap yang pertama.