Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shinta Marito Pardede

Nim : P17410183103

Prodi : D3 PMIK / 1 B

TUGAS 1

1. TRAITS YOUR GOOD CHARACTERS :


a. Rajin beribadah
b. Bertanggung jawab
c. Jujur
d. Sikap pantang menyerah
e. Percaya diri
f. Bersyukur dalam hal apapun
g. Membantu orang yang memerlukan bantuan / pertolongan
Nama : Shinta Marito Pardede

Nim : P17410183103

Prodi : D3 PMIK / 1 B

TUGAS 2

1. Siswa memukul guru sampai mati


Menurut saya, kekerasan di dunia pendidikan terjadi karena Disharmonisasi, juga
di jadikan titik evaluasi. Alasan utama nya adalah tidak ada nya harmonisasi.
Disharmonisasi ini terjadi pada tiga elemen penting di lingkungan pendidikan yaitu:
sekolah,keluarga dan masyarakat. Menurutnya sekolah harus punya aturan ( saksi yang
jelas ) tentang apa yang di lakukan oleh siswa atau guru serta solusi penanganannya.
Terutama jika ada siswa yang bertingkah laku di luar batas pihak keluarga harus di
libatkan dalam penyelesaian masalah, dengan cara merespon dengan cepat bila ada
laporan dari pihak sekolah tentang anak nya. Begitu juga masyarakat harus ikut serta di
libatkan. Penganiayaan tidak akan terjadi jika ada guru dan murid paham tata krama yang
harus di jaga. Hal ini menunjukkan bahwa,Sistem pendidikan Sekular kapitalistik
semakin nampak kerusakannya,karena,hanya menghasilkan SDM (peserta didik) yang
berpikir Profit Oriented dan menjadi Economic Animal.Manusia mengalami kehampaan
nilai dan Disfungsionalisasi,ketidak-utuha (Disentegratedness), ketelantaran sekaligus
keterpurukan. Karena itu, sistem pendidikan seperti ini tidak mungkin bisa di harapkan
menjadi arsitek peradaban cemerlang di masa depan.

2. Kebrutalan geng motor

Fenomena geng motor kian meresahkan masyarakat. Mereka tak segan melukai hingga
memalak korban dalam melakukan aksinya. Padahal usia anggota geng motor tersebut rata-
rata masih dibawah 20 tahun. sekelompok remaja yang bergabung dalam geng motor tersebut
tengah mencari identitas diri. Dalam proses tersebut, mereka cenderung mengikuti kelompok
yang dianggap mereka sebagai kelompok yang ideal. Kelompok yang mereka anggap ideal
misalnya seperti geng motor atau kelompok begal. Mereka masuk ke dalam secara kolektif
dan identitas kelompok sangat kental kerasa. Tidak ada lagi individualisme. Adanya geng ini,
mereka tidak merasa takut. Sebab ada persepsi kalau dilakukan bersama, kecil kemungkinan
ditangkap, Bisa jadi ada kepuasan dan simbol kebanggaan yang jadi identitas kelompok.
Mereka mempunyai stigma atau paradigma kelompok, kalau bisa gebukin orang ada power.

3. HOAX
Hoax adalah suatu permasalahan yang dihadapi masyarakat, media, dan
pemerintah saat ini. Untuk menanggulangi hoax, salah satu cara yang dilakukan adalah
memahami terlebih dahulu bagaimana persebaran hoax, khususnya melalui platform
sosial yang kita banyak gunakan saat ini. Ditambah, banyak orang tidak dapat mencerna
informasi dengan sepenuhnya dan benar, tetapi memiliki keinginan kuat untuk segera
membagikannya dengan orang lain. Sayangnya, beberapa informasi dapat membawa
banyak interpretasi dan sudut pandang. Masyarakat Indonesia saat ini umumnya senang
berbagi informasi. Dibarengi dengan perkembangan teknologi digital yang penetrasinya
hingga berbagai kalangan, peredaran informasi menjadi kian sulit terbendung. Menteri
Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebutkan, sedikitnya 170 juta masyarakat
Indonesia memiliki minimal satu ponsel atau setidaknya satu SIM card. Dengan
demikian, mereka bisa berbagi informasi dengan cepat. Media sosial dan aplikasi
pengirim pesat cepat (chat apps) menjadi media favorit. Namun, rupanya hal ini
menimbulkan suatu polemik baru. Informasi benar dan salah menjadi campur aduk.
"Bangsa Indonesia pada umumnya senang menjadi nomor satu. Jadi, kalau melemparkan
isu ingin dianggap yang pertama.

Anda mungkin juga menyukai