METODOLOGI PENELITIAN
3.3.2. Sampel
3.3.3.Besar sampel
a. Kriteria inklusi
b.Kriteria Eksklusi
1. Pasien dengan DM
2. Pasien yang sudah direvaskularisasi
3. Psien dengan Gagal Ginjal Akut
4. Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik
DEFINISI skala
OPERASIO
O BEL PENGUKURAN UKUR
NAL
Suatu istilah
yang
1 digunakan
untuk
PJK
menggambar
EKG,Troponin
. kan spectrum
T,CK-MB
keadaan/kum
pulanpenyaki
t yang
meliputi
kelainan Nominal
metabolisme
lipid yang - kadar
ditandai kolesterol
Darah vena dengan total > 200
Dislipide dengan
5. metode enzymatic mg/dL
mia peningkatan
colorimetric
atau - LDL > 130
penurunan mg/Dl
fraksi lipid
dalam
plasma.
Kelainan
Indeks Pengukuran
Nominal
Pengukuran 1. Score 0;
berdasarkan tidak ada
pembuluh
banyaknya darah yang
(jumlah) Sesuai tertulis terkena
Vessel stenosis >
7. pembuluh dalam rekam medis
score 70 % (0
darah yang (hasil vessel
disease)
mengalami corangiografi)
stenosis ≥
2. Score 1;bila
70% . 1 pembuluh
darah yang
PJK
0 VD
Angiografi 1 VD
2 VD
Albuminuria 3 VD
3.7.Analisa Statistik
- Mikroalbuminuria
- Makroalbuminuria
Untuk melihat hubungan derajat mikroalbuminuria dengan beratnya lesi
arteri koroner digunakan statistik Chi Square dengan ( p < 0,05 )
4.1.Hasil penelitian
Berdasarkan data pasien yang diperoleh dari rekam medis pasien rawat
inap RSUP H. Adam Malik Medan selama periode Juli hingga Oktober 2016,
didapatkan 58 orang pasien yang menderita PJK dan menjalani angiografi yang
telah memenuhi criteria inklusi. Jumlah subyek dengan jenis kelamin laki-laki dan
perempuan berjumlah masing-masing sebanyak 29 orang dengan rerata usia 50
tahun. Dari sampel penelitian didapatkan laki-laki 29 (50%) sama banyak dengan
perempuan yaitu 29 (50 %). Namun statistic tidak ada hubungan antara jenis
kelamin dengan mikroalbuminuria
Laki-laki 29 (50)
Perempuan 29 (50)
Normal 3 (5,2)
1VD 18 (31)
2VD 23 (39,7)
3VD 14 (24,1)
Jumlah
Pembuluh Makroalobum
Mikroalbuminuria p
Darah yang nuria
Terkena
Normal 0 3 (10,7) % 0,106
Dari data karakteristik penelitian dapat terlihat bahwa pada pasien dengan
PJK, proporsi subyek dengan faktor usia rerata 50 tahun lebih banyak ditemukan
(6,45%). Hasil ini menunjukkan bahwa faktor usia kemungkinan merupakan
risiko terhadap PJK. Penelitian lain di Amerika tahun 2013 sampai sekarang
pada penyakit jantung, dari 2,8 % meningkat menjadi 16,1 % pasien. Dengan
meningkatnya usia pada laki-laki tampak penurunan insiden penyakit jantung
koroner, sebaliknya pada perempuan tampak peningkatan insiden penyakit
jantung koroner seiring dengan meningkatnya usia. Penelitian perkumpulan ahli
jantung di Amerika diperoleh hasil angka kematian akibat penyakit jantung pada
wanita 4–6 kali lebih tinggi
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran