Anda di halaman 1dari 13

A.

Variabel Penelitian

Variabel bebas pada penelitian ini ialah, pengetahuan dan sikap,

sedangkan variabel terikat pada penelitian ini ialah, upaya pencegahan TB.

B. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Pengetahuan

Adalah segala sesuatu yang diketahui responden mengenai penyakit

TB Paru

Alat ukur : Kuesioner

Cara ukur : Meminta responden untuk mengisi pernyataan pada

kuesioner B, yang berisi tentang pengetahuan terhadap

upaya pencegahan penyakit TB menggunakan skala

Guttman dan skoring. Pertanyaan terdiri dari

pernyataan positif dan negatif.

a. Pernyataan positif, pada responden menjawab

benar diberi nilai 1, dan jika salah diberi nilai 0

b. Pernyataan negatif, pada responden menjawab

benar diberi nilai 0, dan jika salah diberi niali 1

Hasil ukur : Dinyatakan dalam tingkatan :

a. Pengetahuan kurang apabila skor tingkat

pengetahuan responden <55% atau < 10 pernyataan

yang benar
b. Pengetahuan cukup apabila skor tingkat

pengetahuan responden antara 56-74% atau 11-14

pernyataan yang benar

c. Pengetahuan baik apabila skor tingkat pengetahuan

responden ≥ 75% atau ≥ 15 pernyataan yang

benar (Arikunto, 2010).

Skala : Ordinal

2. Sikap

Adalah penilaian persepsi responden terhadap upaya pencegahan

penyakit TB yang dilakukan pada kehidupan sehari-hari.

Alat ukur : Kuesioner

Cara ukur : Meminta responden untuk mengisi pernyataan pada

kuesioner C, yang berisi tentang sikap terhadap upaya

pencegahan penyakit TB menggunakan skala Likert dan

skoring. Pertanyaan terdiri dari pernyataan positif dan

negatif dengan pilihan jawaban; sangat setuju (SS),

setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).

a. Pernyataan positif diberi nilai SS: 4, S: 3, TS: 2,

STS: 1

b. Pernyataan negatif diberi nilai STS: 4, TS: 3, S: 2,

SS: 1 (Azwar, 2013).


Hasil ukur :

a. Positif (mendukung upaya pencegahan penyakit TB) jika

nilai ≥ nilai mean (77,8)

c. Negatif (menolak upaya pencegahan

penyakit TB)

jika nilai < nilai mean (77,8)

Skala : Ordinal.

3. Upaya pencegahan penyakit TB

Merupakan tindakan yang pernah dilakukan responden dalam

mencegah penyakit TB Paru.

Alat ukur : Kuesioner

Cara ukur : Meminta responden untuk mengisi pernyataan pada

kuesioner D, yang berisi tentang pelaksanaan upaya

pencegahan penyakit TB menggunakan skala Likert dan

skoring. Pertanyaan terdiri dari pernyataan positif dan

negatif dengan pilihan jawaban; selalu, sering, kadang-

kadang, jarang, tidak pernah.

a. Pernyataan positif diberi nilai selalu: 5, sering: 4,

kadang-kadang: 3, jarang: 2, tidak pernah: 1

b. Pernyataan negatif diberi nilai tidak pernah: 5,

jarang: 4, kadang-kadang: 3, sering: 2, selalu: 1.

Hasil ukur : Dinyatakan dalam tingkatan :


a. Kurang

Apabila skor responden < 55%

b. Cukup

Apabila skor responden antara 56-74%

c. Baik

Apabila skor responden ≥ 75% (Budiman, 2013).

Skala : Ordinal

C. Teknik Pengambilan Sampling

Teknik sampling yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan

teknik Cluster Sampling. Cluster Sampling adalah teknik pengambilan

sampel dimana pemilihannya mengacu pada kelompok bukan individu

(Dahlan, 2010).

Pengambilan sampel dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu

dengan mengambil seluruh kelurahan dalam Kecamatan Katobu, maka

terpilih 8 kelurahan yang menjadi sampel yaitu Raha I sebanyak 2 KK,

Laende sebanyak 8 KK, Foo Kuni sebanyak 8 KK, Watonea sebanyak 8

KK, Butung-butung sebanyak 3 KK, Raha II sebanyak 13 KK, Wamponiki

sebanyak 9 KK, Raha III sebanyak 9 KK. Kemudian masing-masing KK

dari setiap kelurahan diambil 2-3 orang sebagai responden.


D. Alat Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian

1. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah kuesioner

atau angket yang di sesuaikan dengan tujuan penelitian dan mengacu

kepada konsep dan teori yang telah dibuat. Kuesioner yang digunakan

peneliti adalah kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya

dengan judul penelitian “Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap

masyarakat terhadap upaya pencegahan penyakit TB di RW 04

kelurahan Lagoa Jakarta Utara Tahun 2013”. Pertanyaan terdiri dari

empat bagian yaitu, bagian A berisi tentang data demografi yang

meliputi nama, usia, jenis kelamin, status pendidikan dan status

pekerjaan. Bagian B berkaitan dengan tingkat pengetahuan dalam

bentuk pernyataan tertutup tentang penyakit tuberkulosis dan

pencegahannya sebanyak 20 item. Pernyataan negatif berjumlah 7

point, yaitu pada point B1, B3, B5, B8, B10, B14, B17 dan pernyataan

positif berjumlah 15 point, yang terdiri dari point B2, B4, B6, B7, B9,

B11, B12, B13, B15, B16, B18, B19 dan B20.

Bagian C berisi 24 pernyataan tentang sikap tentang upaya

pencegahan penyakit TB dalam bentuk pernyataan tertutup. Pernyataan

positif berjumlah 11 point, yang terdiri dari point C1, C3, C5, C6, C10,

C16, C17, C18, C19, C20, C22 dan pernyataan negatif berjumlah 13

point, yang terdiri dari point C2, C4, C7, C8, C9, C11, C12, C13, C14,

C15, C21, C23, dan C24.


Bagian D berisi 18 pertanyaan tentang upaya pencegahan

penyakit TB yang telah dilakukan oleh warga dalam bentuk pertanyaan

tertutup. Pertanyaan positif berjumlah 9 point, yang terdiri dari point

D1, D3, D6, D7, D8, D9, D11, D13, D14 dan pertanyaan negatif

berjumlah 9 point, yang terdiri dari point D2, D4, D5, D10, D12, D15,

D16, D17 dan D18.

Skala pengukuran pengetahuan tentang pencegahan penyakit TB

menggunkan skala Guttman, skala yang bersifat tegas dan konsisten

dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari

pernyataan: benar dan salah atau ya dan tidak. Skala Guttman dapat

dibuat dalam bentuk pilihan ganda atau dalam bentuk check list. Skor

penilaiannya jika jawaban pernyataan benar maka nilainya 1,

sedangkan jika jawaban pernyataan salah maka nilainya 0 (Hidayat,

2007).

Skala pengukuran sikap tentang upaya pencegahan penyakit

tuberculosis menggunakan skala likert. Dalam penelitian atau skor

berdasarkan skala likert berbeda antara pernyataan positif dengan

pernyataan negatif. Penilaian untuk pernyataan positif sikap responden

tentang upaya pencegahan penyakit TB yaitu:

Sangat setuju :4

Setuju :3

Tidak setuju :2

Sangat tidak setuju : 1


Sedangkan penilaian pernyataan negatif sikap responden

tentang upaya pencegahan penyakit TB juga menggunakan skala

likert, yaitu:

Sangat tidak setuju :4

Tidak setuju :3

Setuju :2

Sangat setuju :1

`Penilaian bagi upaya pencegahan penyakit TB dilakukan

dengan cara membandingkan jumlah skor jawaban dengan skor yang

diharapkan (tertinggi) kemudian dikalikan 100% dan hasilnya berupa

presentase. Selanjutnya presentase jawaban diinterpretasikan dalam

kalimat kualitatif dengan acuan sebagi berikut:

Skor Penilaian Interpretasi Tingkat Upaya


Pencegahan
76 – 100% Baik

56 – 75% Cukup

0 – 55% Kurang

Penilaian bagi sikap terhadap upaya pencegahan penyakit TB

dilakukan dengan cara membandingkan jumlah nilai jawaban dengan

nilai median, apabila nilai responden < mean (77,8) dari nilai sikap

terhadap upaya pencegahan penyakit TB maka termasuk responden

yang tidak mendukung terhadap upaya pencegahan penyakit TB

sedangkan apabila nilai responden ≥ mean (77,8) dari nilai sikap


terhadap upaya pencegahan penyakit TB maka termasuk responden

yang mendukung terhadap upaya pencegahan penyakit TB.

Penilaian bagi pengetahuan dilakukan dengan cara

membandingkan jumlah skor jawaban dengan skor yang diharapkan

(tertinggi) kemudian dikalikan 100% dan hasilnya berupa presentase.

Selanjutnya presentase jawaban diinterpretasikan dalam kalimat

kualitatif dengan acuan sebagai berikut:

Skor Penilaian Interpretasi Tingkat Pengetahuan

76 – 100% atau 15 – 20 point Baik


jawaban yang benar
56 – 75% atau 11 – 14 point Cukup
jawaban yang benar
0 – 55% atau 0 – 10 point Kurang
jawaban yang benar
2. Uji Validitas dan Reabilitas

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur

itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Untuk mendapatkan data yang valid dan realibel maka kuesioner

tersebut harus diuji validitas dan reabilitas. Sebelum kuesioner

digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu kuesioner dilakukan

uji validitas dengan rumus korelasi Pearson product moment. Bilai

nilai r hitung lebih besar dari r tabel berarti valid sedangkan jika

nilai r hitungnya lebih kecil dari r tabel berarti tidak valid (Hidayat,

2007). Setelah dilakukan uji validitas dari 62 pertanyaan, maka

diperoleh jumlah pertanyaan yang valid. Pertanyaan yang

dinyatakan valid inilah yang digunakan dalam pertanyaan

penelitian.

b. Reabilitas

Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal

ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap

konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama.

Pengukuran reabilitas menggunakan Software computer dengan

rumus Alpha Cronbach > 0,60 (Budiman, 2013).


c. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

Uji coba kuesioner dilakukan pada tanggal 9-10 juni 2013

terhadap 30 warga kelurahan Lagoa Jakarta Utara. Tujuan dari uji

coba kuesioner adalah untuk mengetahui apakah pertanyaan-

pertanyaan yang ada dalam kuesioner penelitian mudah dimengerti

atau sulit dimengerti oleh responden. Dari hasil uji coba kuesioner

ini ditemukan banyak pertanyaan yang belum memiliki validitas

dan reabilitas konten.

Validitas konten adalah instrumen atau kuesioner dapat

diperiksa untuk melihat apakah isinya mencakup pengertian

konseptual tertentu yang hendak diukur (Pohan, 2006). Dari hasil

uji validitas konten didapatkan dari 62 pertanyaan, ada beberapa

pertanyaan yang kontennya belum sesuai sehingga dilakukan

perbaikan pada pertanyaan B2, C6 dan D17.

3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh

beberapa teman mahasiswa peneliti yang sebelumnya dilakukan

diskusi untuk mempersamakan persepsi dari kuesioner penelitian.

Pengumpulan data dilakukan di wilayah Kecamatan Katobu

Kabupaten Muna dengan prosedur sebagai berikut:

a. Membuat surat permohonan izin penelitian dari PSPD Fakultas

Kedokteran Universitas Halu Oleo ditujukan kepada Camat

Kecamatan Katobu Kabupaten Muna


b. Setelah mendapat persetujuan dari Camat Kecamatan Katobu

Kabupaten Muna, peneliti menyerahkan surat permohonan tersebut

kepada Lurah Kelurahan Raha I, Laende, Foo Kuni, Watonea,

Butung-butung, Raha II, Wamponiki, Raha III. Setelah itu peneliti

melakukan penseleksian calon responden

c. Peneliti mengidentifikasi responden yang memenuhi kriterian

inklusi penelitian

d. Meminta calon yang terpilih agar bersedia menjadi responden

setelah mengadakan pendekatan dan memberikan penjelasan

tentang tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian serta hak dan

kewajiban selamamenjadi responden. Responden yang bersedia

selanjutnya diminta menandatangani lembar informed concent.

e. Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya bila

ada yang belum jelas.

f. Setelah itu pertanyaan dalam kuesioner dijawab, maka peneliti

mengumpulkan data dan mengucapkan terimakasih kepada

responden.

E. Pengolahan Data

Pada pengolahan data, penulis menggunakan alat perangkat lunak.

Setiadi (2007) membagi 5 tahapan pengolahan data yaitu:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan sendiri oleh


peneliti di tempat penelitian agar apabila ada kekurangan data dapat

segera dilengkapi.

2. Coding

Coding merupakan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting

bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.

3. Scoring

Setelah data terkumpul dan kelengkapannya diperiksa kemudian

dilakukan tabulasi dan diberi skor sesuai dengan kategori dari data

serta jumlah item pertanyaan dari setiap variabel.

4. Entery Data

Entery Data adalah kegiatan memasukkan data dari kuesioner kedalam

paket program computer agar dapat dianalisis, kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel

kontingensi

5. Cleaning Data

Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekkan kembali data yang

sudah dimasukkan ke dalam komputer untuk memastikan data telah

bersih dari kesalahan sehingga data siap dianalisa.

F. Etika Penelitian

Penelitian ini juga memenuhi beberapa prinsip etik dan formulir

informed consent yang diberikan sebelum penelitian.

1. Self determination
Responden diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan

apakah bersedia atau tidak bersedia untuk mengikuti kegiatan

penelitian, setelah semua informasi yang berhubungan dengan

penelitian dijelaskan dengan menandatangani informed consent yang

disediakan.

2. Anonymity

Selama kegiatan penelitian nama responden tidak dicantumkan

dan peneliti menggunakan nomor responden.

3. Confidentiality

Peneliti juga menjaga kerahasiaan identitas responden dan

informasi yang diperoleh. Semua catatan dan data responden

disimpan sebagai dokumen penelitian.

4. Protection from discomfort

Responden bebas dari rasa tidak nyaman selama penelitian

dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai