Anda di halaman 1dari 27

BAB VI

TURUNAN (DERIVATIF)

Kompetensi Dasar
Kemampuan melakukan perhitungan menentukan turunan (derivative) dari
berbagai fungsi matematika dan dapat menerapkannya dalam beberapa kasus.

Indikator
 Mahasiswa mengingat kembali konsep gradien pada grafik garis-lurus
 Mahasiswa dapat menerapkan konsep limit dan gradient pada kurva yang
lengkung
 Mahasiswa dapat menentukan turunan suatu fungsi dengan berbagai aturan
yang ada.
 Mahasiswa mampu menentukan turunan pada turunan fungsi aljabar dan
transendental

Turunan (Derivative) Suatu Fungsi


Pada pokok bahasan di atas kita telah mendefinisikan gradien suatu kurva
y = f(x) pada titik x = x0 dengan
f ( x 0  h)  f ( x 0 )
m  lim 6.3-1
h 0 h
Jika limit ini ada, kita sebut nilai tersebut sebagai turunan dari f pada x0. Pada
pokok bahasan ini akan kita selidiki turunan sebuah fungsi f terhadap setiap nilai
x dalam domain f.

Definisi 6.3:
Turunan pertama dari fungsi y = f(x) terhadap x dinyatakan dengan
y f (x  x)  f (x)
f (x)  lim  lim ,
x  0 x x  0 x
jika limitnya ada. Jika f (x) ada, maka dikatakan f(x) fungsi yang differensiabel
terhadap x.
Notasi:
Turunan y = f(x) terhadap x dapat dinyatakan dengan salah satu simbol berikut:

Turunan (derivatif) 87
88

d dy df(x)
y, , , D x y , y , atau f (x) , dalam buku ini kita akan gunakan
dx dx dx
dy
notasi y , f ( x) atau .
dx
Dengan menggunakan definisi turunan pertama di atas maka untuk fungsi
jarak (s) terhadap waktu (t), maka kita peroleh rumus untuk kecepatan pada saat t
= t1 adalah
ds
v(t1 )  f (t1 )  6.3-2
dt t t1

dan rumus percepatan pada saat t = t1 adalah

d 2s
a (t1 )  v (t1 )  f (t1 )  6.3-3
dt 2 t t1

Contoh 6.3-1:
Gunakan definisi untuk menentukan turunan pertama fungsi f(x) = x2 + 3x + 5
Jawab:
Berdasarkan Definisi , kita didapatkan:
f(x) = x2 + 3x + 5
f ( x  x)  ( x  x) 2  3( x  x)  5
 x 2  2 x.x  (x) 2  3 x  3.x  5
 x 2  3 x  2 x.x  (x) 2  3.x  5
f ( x  x)  f ( x)  2 x.x  (x) 2  3.x
Sehingga :
2 x.x  (x) 2  3.x
f ( x)  lim  lim 2 x  x  3  2 x  3
x 0 x x 0

Jadi f (x)  2x+3

Rumus – rumus turunan:


dy
1. y = c  0 6.3-4
dx
dy
2. y = ax  a 6.3-5
dx

Turunan (derivatif)
89

dy
3. y = xn   n.x n 1 6.3-6
dx
4. Misalkan u dan v fungsi-fungsi yang differensiable terhadap x, maka:
dy du dv
a. y = u + v  y   u   v  atau   6.3-7
dx dx dx
dy du dv
b. y = u.v  y   u .v  u.v  atau  v.  u. 6.3-8
dx dx dx
du dv
v.  u.
u u .v  u.v  dy dx dx
c. y   y  atau  6.3-9
v v 2
dx v 2

dy du
d. y  u m  y   m.u m 1 .u  atau  m.u m 1 6.3-10
dx dx
e. Dalil rantai:
dy dy du
y = f(u) dan u = g(x)   . 6.3-11
dx du dx

Contoh 6.3-2:
Tentukan turunan pertama fungsi-fungsi berikut:
a. y  2 x 3  5 x 2  4 x  10

b. y  (2 x 3  1)( x 2  4)

t 2 1
c. f (t ) 
t2 1
d. g ( p)  3 6 p  5
Jawab:
a. y  2 x 3  5 x 2  4 x  10
dy d d d d Rumus 16.3-4, 16.3-5, 16.3-6
 (2 x 3 )  (5 x 2 )  (4 x)  (10)
dx dx dx dx dx dan 16.3-7
2
 6x  10 x  4

b. y  (2 x 3  1)( x 2  4)

Turunan (derivatif)
90

dy d d
 ( x 2  4). (2 x 3  1)  (2 x 3  1). ( x 2  4)
dx dx dx
2 2 3
 ( x  4).(6 x )  (2 x  1).(2 x) Rumus 6.3-8
 6 x 4  24 x 2  4 x 4  2 x
 10 x 4  24 x 2  2 x
t 2 1
c. f (t ) 
t2 1
d 2 d
(t 2  1). (t  1)  (t 2  1). (t 2  1)
f (t )  dt dt Rumus 6.3-9
(t 2  1) 2

(t 2  1).(2t )  (t 2  1).(2t )

(t 2  1) 2
2t 3  2  2t 3  2t 2  2t
 2 2
 2
(t  1) (t  1) 2

d. g ( p )  3 6 p  5  6 p  5 3
1

1 2 d
g ( p )  (6 p  5) 3 . (6 p  5) Rumus 6.3-10
3 dp
1 2
 (6 p  5) 3 .6
3
 23
 2(6 p  5)
2

3
(6 p  5) 2

Contoh 6.3-3:
Gunakan derivatif untuk menentukan gradien garis singgung kurva y = x2 – 2x -3
pada titik (1,-4). Kemudian tentukan persamaan garis singgunggnya.
Jawab:
y = x2 – 2x -3, untuk menentukan gradien garis singgung kita cari dengan cara
dy
 2x  2 dy dy
dx artinya nilai pada x  1
dx dx
dy x 1

m  2 .1  2  0 atau
dy
 f (1)
dx x 1 dx x 1

Persamaan garis singgung di titik (1,-4) dengan gradien m = 0 adalah


y – (-4) = 0(x – 1)  y = 4

Turunan (derivatif)
91

Garis singgung melalui titik


(1,-4) dengan gradien m = 0
grafiknya mendatar (sejajar
sumbu x)

Contoh 6.3-4:
x
a. Turunkan f ( x)  .
x 1
b. Dimanakah kurva y = f(x) mempunyai gradien garis singgung -1?
Jawab:
a. Turunan pertama f(x) adalah
1.( x  1)  x.1 1
f ( x)  2

( x  1) ( x  1) 2
b. Nilai x sehingga gradien garis singgung f(x) bernilai -1 dicari sebagai berikut
1
 2
 1  ( x  1) 2  1  x  0 atau x  2
( x  1)

Turunan (derivatif)
92

y = -1 untuk x = 0
dan x = 2

Contoh 6.3-5:
Suatu benda bergerak sepanjang lintasan lurus ditentukan oleh persamaan s = t 3 –
4t2 + 5t, dengan s menyatakan jarak (dalam meter) dan t menyatakan waktu
(dalam detik).
a. Tentukan rumus untuk kecepatan dan percepatan benda pada saat t detik
b. Tentukan kecepatan pada saat t = 10 detik
c. Tentukan percepatan pada saat t = 10 detik
d. Tentukan t, jika kecepatannya nol
e. Hitung kecepatannya, jika percepatannya nol
Jawab:
ds
a. Kecapatan v   3t 2  8t  5
dt
dv
Percepatan a =  6t  8
dt

b. v(10) = 3.100 – 8.10 + 5 = 285


Jadi kecepatan benda pada saat t = 10 detik adalah 285 meter/detik.
c. a(10) = 6.10 – 8 = 52
Jadi percepatan benda pada saat t = 10 detik adalah 52 meter/detik2.
ds
d. v   3t 2  8t  5  0  (3t  5)(t  1)  0  t = 5/3 detik atau t = 1 detik
dt

Turunan (derivatif)
93

e. a = 6t – 8 = 0  t = 4/3 detik
4 4 1
v(4/3) = 3.( ) 2  8.  5   meter
3 3 3 det ik

Turunan kedua dan yang lebih tinggi


dy
Turunan y   adalah turunan pertama (first order derivative) dari
dx
dy
terhadap x. Jika y   diturunkan lagi terhadap x, maka diperoleh
dx
dy  d dy d2y
y    ( ) 2 6.4-1
dx dx dx dx
disebut turunan kedua (second order derivative) dari y terhadap x.
Jika y  diturunkan kembali terhadap x, maka diperoleh turunan ketiga

dy  d d 2 y d3y
y    ( 2) 3 , 6.4-2
dx dx dx dx
dan seterusnya bila dilanjutkan sampai turunan ke-n diperoleh
d n 1
y (n)  y 6.4-3
dx

Contoh 6.4:
Misalkan y = x3 -3x2 +2, maka:
Turunan pertama y   3 x 2  6 x
Turunan kedua y   6 x  6
Turunan ketiga y   6
Turunan keempat y IV  0

Latihan 6 – 1
Menentukan turunan
Tentukan turunan pertama fungsi berikut.
1. y = 6x2 – 5x + 4 2. f(x) = 4x(5x – 2x3)
3. g(t) = (2t – 1)(3t + 4) 4. h(t) = (3t + 2)2
4 z 2  5z  6 1 2
5. p(z) = 6. k() =  2  2 3
z

Turunan (derivatif)
94
2 1 1
7. x(t) = t ( t  2) 8. y(t) = t 3 (t 2  4t 3 )
1 2

2 4 x2  x 2  x 3
9. z ( p )  2 p  2 10. g ( x) 
p
1
x3
Soal nomor 11 – 14, gunakan rumus perkalian y = u.v untuk menentukan turunan
pertama fungsi berikut.
11. y = ( 3 – x2)(x3 – x + 1) 12. y = (x – 1)(x2 + x + 1)
1 1 1
13. y  ( x 2  1)( x  5  ) 14. y  ( x  )( x   1)
x x x
u
Soal nomor 15 – 20, gunakan rumus pembagian y  untuk menentukan turunan
v
pertama fungsi berikut.
2x  5 2x  1
15. y  16. z 
3x  2 x2 1
x2  4 t 2 1
17. g ( x)  18. f (t ) 
x  0,5 t2  t  2

1 t s 1
19. v  20. f ( s ) 
1 t2 s 1
Tentukan turunan dari fungsi-fungsi dalam soal nomor 21 – 34.
5x  1
21. w = (2x – 7)-1(x + 5) 22. u 
2 x

1 x  4 x  1 
23. v  24. r  2   
x   
1 ( x  1)( x  2)
25. y  26. y 
( x  1)( x 2  x  1)
2
( x  1)( x  2)

x4 3 2 x5
27. y   x x 28. y 
2 2 120
t 2  5t  1 ( x 2  x)( x 2  x  1)
29. s  30. u 
t2 x4
Nomor 31 – 32, menentukan nilai numerik
31. Misalkan u dan v fungsi-fungsi dalam x yang differensiabel pada x = 0 dengan
u(0) = 5 , u (0)  3, v(0)  1, v (0)  2 .

Turunan (derivatif)
95

Hitung nilai turunan berikut pada x = 0.


d d u d v d
a. (uv ) b. ( ) c. ( ) d. (7v  2u )
dx dx v dx u dx
32. Misalkan u dan v fungsi-fungsi dalam x yang differensiabel pada x = 1 dengan
u(1) = 2 , u (1)  0, v(1)  5, v (1)  1 .
Hitung nilai turunan berikut pada x = 1.
d d u d v d
a. (uv ) b. ( ) c. ( ) d. (7v  2u )
dx dx v dx u dx
Tentukan turunan pertama fungsi-fungsi pada soal nomor 33 – 42.
33. y = x9/4 34. y = x-2/3
35. y  3 2x 36. y  4 5x

37. y  73 x  6 38. y  2 x  1
1
39. s  (2t  5) 1 / 2 40. f (t ) 
2t  3


41. g ( x)  3 x 2  1 
4
42. v  1  
Nomor 43 – 48, tentukan turunan pertama dan kedua.
x3  7
43. f(x) = x4+6x2-7x+10 44. y 
x
t 2  5t  1 (t  1)(t 2  t  1)
45. s  46.  
t2 t3
47. g(x) = (2x – 1)5 48. y  3 3 x  1

Persamaan garis singgung


Tentukan persamaan garis singgung kurva berikut (nomor 49 – 52) pada titik yang
ditentukan.
49. y = 4 – x2 ; (1,3)
3 2
50. y = x – 2x + 4 ; (2,4)
x 1
51. y  ; (1/2,3)
x
52. y = (4x -3)(4 – 2x); (2,0)

Turunan (derivatif)
96

53. Tentukan persamaan garis singgung kurva berikut pada titik asal dan titik
(1,2).

4x
y 2
x 1

8
54. Tentukan persamaan garis singgung kurva y  2
pada titik (2,1).
x 4

8
y 2
x 4

55. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva y = 2x 2 + 3, yang sejajar


dengan garis 8x – y + 3 = 0.
56. Carilah persamaan garis singgung kurva y = x(x -1)(x -2) di titik potong kurva
dengan sumbu x.
57. Carilah persamaan garis singgung pada kurva y = (4x – 3)2 – 1 yang tegak
lurus garis x + 2y – 10 = 0.
58. Buktikan bahwa hanya ada satu garis singgung pada kurva y = 2x 2 – 4x + 5,
yang bergradien 4! Tentukan persamaan garis singgung itu.

Kecepatan dan percepatan


59. Sebuah benda bergerak sepanjang garis lurus dengan panjang lintasan s meter
pada waktu t detik, dinyatakan dengan s = 2t3 – 6t2.
a. Hitung panjang lintasan pada t = 3 detik
b. Tentukan rumus kecepatan dan percepatan pada waktu t

Turunan (derivatif)
97

c. Tentukan t, jika kecepatannya nol


d. Tentukan kecepatannya, jika percepatannya nol.
60. Sebuah roda berputar melalui sudut  radian dalam waktu t detik sedemikian
sehingga  = 120t – 6t2.
d
a. Tentukan rumus untuk kecepatan sudut rad/det dan hitung kecepatan
dt
sudut itu jika t = 4 detik.
b. Berapa lama roda itu berputar, sebelum kecepatan sudutnya nol.

Fungsi naik, fungsi turun dan stasioner


Jika kita memperhatikan gradien grafik suatu kurva bergerak dari kiri ke
kanan, kita dapat menggambar suatu grafik untuk menunjukkan bagaimana
gradien ini berubah. Kita tidak memiliki nilai aktual untuk gradien ini, tetapi kita
dapat lihat apakah gradien ini positif (naik), negatif (turun) atau nol (mendatar).
Perhatikan gambar berikut:

gradien nol

y y = f(x)

gradien positif +
0

+
- 0
+
gradien negatif

Jadi:
(1) Jika dalam suatu daerah (interval) f(x) > 0, maka dalam interval tersebut
f(x) naik.
(2) Jika dalam suatu daerah (interval) f(x) < 0, maka dalam interval tersebut
f(x) turun.

Turunan (derivatif)
98

(3) Jika pada suatu titik (x1, f(x1)) dengan x1 pada daerah asal f dan berlaku
nilai f(x1) = 0, maka dikatakan f(x) mempunyai nilai stasioner f(x1) dan
titik (x1, f(x1)) disebut titik stasioner. Dalam hal ini f(x) tidak naik dan
tidak turun.

Contoh 6.5:
Misalkan f(x) = x3 – 6x2 + 9x + 1. Tentukan titik stasioner, interval f naik, dan f
turun. Kemudian gambar sketsa grafiknya.
Jawab:
f(x) = x3 – 6x2 + 9x + 1
f(x) = 3x2 – 12x + 9 = 0 nilai stasioner diperoleh f(x) = 0

atau x2 – 4x + 3 = 0 kedua ruas dibagi 3

(x -1)(x – 3) = 0
x – 1 = 0 atau x – 3 = 0
x = 1 atau x=3
Untuk menentukan nilai stasioner kita substitusikan x = 1 dan x = 3 pada f(x),
diperoleh:
f(1) = 1 – 6 + 9 + 1 = 5
f(3) = 27 – 54 + 27 + 1 = 1
Jadi titik stasionernya adalah (1,5) dan (3,1)
Sedangkan untuk menentukan interval naik dan interval turun kita lakukan seperti
berikut:
f(x) = 3x2 – 12x + 9 > 0 f(x) naik untuk f(x) > 0

atau x2 – 4x + 3 > 0
(x -1)(x – 3) > 0
x<1 x=1 1<x<3 x=3 x>3
x–1 - 0 + + +
x-3 - - - 0 +
Tanda f(x) + 0 - 0 +
Arah gradien

Jenis Maksimum minimum

Turunan (derivatif)
99

Atau:
Dibuat garis bilangan:

+ 0 - 0 + Tanda paling kanan positif


(sama dengan tanda koefisien x2)
1 3 ke kiri gantian tanda.

Jadi f(x) naik pada x < 1 atau x > 3 bertanda positif

Sedangkan f(x) turun pada 1 < x < 3 bertanda negatif

Turunan (derivatif)
100

Nilai stasioner dan jenisnya


Kita perhatikan sekali lagi perubahan gradien suatu kurva. Perhatikan
gambar berikut:

y maksimum
m y = f(x)
titik belok

minimum
0 x1 x2 x3 x

dy Pada x = x1, x2, x3


dx nilai dy/dx sama
dengan nol

0 x1 x2 x3 x

naik stasioner turun naik stasioner naik


stasioner

Jika f(c) = 0, maka f(c) adalah nilai stasioner f pada x = c. Nilai stasioner
mungkin nilai maksimum lokal/relatif (bukan maksimum mutlak), nilai minimum
lokal/relatif atau titik belok horizontal pada grafik f. Jenis nilai-nilai stasioner ini
dapat ditentukan dengan memperhatikan tanda f(c) disekitar x = c.

Turunan (derivatif)
101

(1) f(x) mempunyai nilai maksimum lokal (local maximum values) f(c) jika
f(x) berganti tanda dari positif menjadi negatif.

+ 0 -

(2) f(x) mempunyai nilai minimum lokal (local minimum values) f(c) jika f(x)
berganti tanda dari negatif menjadi positif.

- +
0

(3) f(x) mempunyai titik belok horizontal (c,f(c)) jika f(x) tidak berganti
tanda.

+ -
0 0

+ -

Contoh 6.6:
Tentukan nilai-nilai stasioner dari fungsi f(x) = 3x5 – 5x3, dan tentukan jenis
masing-masing nilai stasioner itu.
Jawab:
f(x) = 3x5 – 5x3
f(x) = 15x4 – 15x2 = 15x2(x2 -1) = 15x2(x +1)(x -1)
Nilai stasioner f didapat jika f(x) = 0, sehingga diperoleh
15x2(x +1)(x -1) = 0  x = 0 atau x = -1 atau x = 1
Nilai stasionernya adalah:
f(0) = 0
f(1) = 3.15 – 5.13 = -2
f(-1) = 3.(-1)5 – 5.(-1)3 = 2

Turunan (derivatif)
102

Jenis nilai stasioner ditentukan seperti berikut:

x < -1 x = -1 -1 < x < 0 x=0 0<x<1 x=1 x>1


15x2 + + + 0 + + +
(x +1) - 0 + + + + +
(x -1) - - - - - 0 +
Tanda + 0 - 0 - 0 +
f(x)
Arah
gradien

Jenis maks belok min

Atau lebih sederhana:


+ 0 - 0 - 0 +

-1 0 1

maksimum belok minimum

Jadi f(1) = -2 merupakan nilai minimum lokal,


f(-1) = 2 merupakan nilai maksimum lokal, dan
titik (0,0) merupakan titik belok horizontal.
Grafiknya seperti berikut:

Turunan (derivatif)
103

Tes nilai ekstrim lokal (Local Extrim Values) dengan turunan


kedua
Untuk menentukan jenis nilai ekstrim (maksimum atau minimum) lokal
dapat digunakan turunan kedua dengan aturan berikut:
(1) f(x) mempunyai nilai maksimum lokal (local maximum values) f(c) jika
f (c) =0 dan f (c) < 0.

f (c) =0 dan f (c) < 0


6.7-1

(2) f(x) mempunyai nilai minimum lokal (local minimum values) f(c) jika
f (c) =0 dan f (c) > 0.

f (c) =0 dan f (c) > 0


6.7-2

Contoh 6.7:
Misalkan diketahui fungsi f(x) = x4 – 4x3 + 10. Tentukan nilai
maksimum/minimum lokal dari f (jika ada).
Jawab:

Turunan (derivatif)
104

f(x) = x4 – 4x3 + 10
Untuk menentukan nilai stasioner terlebih dahulu dicari turunan pertama
f ( x)  4 x 3  12 x 2  4 x 2 ( x  3)

Untuk f ( x)  0  4 x 2 ( x  3)  0  x = 0 atau x = 3
Untuk menentukan jenisnya digunakan turunan kedua
f ( x)  12 x 2  24 x
Pada x = 0  f (0)  0 ; bukan nilai ekstrim.

Pada x = 3  f (3)  12.9  24.9  108  0 , merupakan nilai maksimum lokal.


Grafik dari fungsi f(x) = x4 – 4x3 + 10 seperti berikut:
- 0 - 0 +

0 3

belok minimum

Turunan (derivatif)
105

Nilai ekstrim mutlak (Absolute Extreme)


Nilai maksimum dan minimum (ekstrim) mutlak suatu fungsi f dalam
selang (interval) tertutup, mungkin merupakan nilai stasioner f dalam interval itu,
atau sama dengan nilai f pada ujung-ujung interval. Untuk menentukan nilai
maksimum atau minimum (mutlak) suatu fungsi f dalam interfal tertutup a ≤ x ≤
b dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1. tentukan nilai stsioner dalam interval itu (jika ada)
2. tentukan nilai f(a) dan f(b)
3. nilai yang terbesar dari 1 dan 2 merupakan nilai maksimum dan yang terkecil
merupakan nilai minimum.

Contoh 6.8-1:
Tentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi f(x) = x 2 – 2x + 5 pada
interval
-1 ≤ x ≤ 4.
Jawab:
f(x) = x2 – 2x + 5
f ( x)  2 x  2
Nilai stasioner didapat untuk , sehingga 2x – 2 = 0  x = 1
f(1) = 1 – 2 + 5 = 4
Nilai pada ujung interval:
f(-1) = 1 + 2 + 5 = 8
f(4) = 16 – 8 + 5 = 13
Jadi nilai maksimum = 13 pada ujung interval

nilai minimum = 4 pada stasioner

Turunan (derivatif)
106

Contoh 6.8-2:
Misalkan AB adalah diameter suatu lingkaran dengan panjang 20 cm (perhatikan
gambar di bawah).
Persegipanjang KLMN dua titik sudutnya
M dan N terletak pada keliling lingkaran,

N M sisi KL pada AB.


Berapakah luas maksimum persegi-
panjang KLMN?

A K L B
Jawab:
Luas KLMN:
L = 2xy dengan 0 ≤ x ≤ 10 dan 0 ≤ y ≤ 10
N M Dengan rumus pythagoras diperoleh
OL2 + LM2 = OM2 atau x2 + y2 = 102 atau
y y = 100  x 2 , jika y disubstitusikan ke
L diperoleh

A K O L B L = 2x 100  x 2 , 0 ≤ x ≤ 10
x x

Nilai stasioner diperoleh untuk L   0 , sehingga


1
1  2x 2
L   2 100  x 2  2 x. (100  x 2 ) 2 .(2 x)  0  2 100  x 2  0
2 100  x 2
(100  x 2 )  x 2
  0  100  2 x 2  0  x  50
2
100  x

 
L 50  2. 50 . 100  50  100
Nilai pada ujung interval
L(0) = 0
L(10) = 2. 10. 0 = 0
Jadi luas maksimum persegipanjang KLMN adalah 100 satuan luas.

Turunan (derivatif)
107

Latihan 6 – 3
Untuk setiap fungsi berikut (1 – 8) tentukan interval x sehingga fungsi naik dan
interval x sehingga fungsi turun, kemudian gambarkan grafiknya.
1. f(x) = (x – 2)2
2. f(x) = 16 – 9x2
3. g(x) = x3 – 12x + 3
4. h(x) = x3
5. y = x3 – 3x2 – 9x
6. p(x) = x (12 - 2x)2
7. k(x) = 2x3 – 3x2
1 5 1 3
8. g(x) = x  x
5 3
Soal nomor 9 – 18, tentukan nilai stasioner dan jenisnya kemudian gambar
grafiknya.
9. f(x) = x3 + 7x2 – 5x
10. f(x) = 2x3 – 2x2 – 16x + 1
11. f(x) = x4 + 4x3 – 2x2 – 12x
12. f(x) = x4 + 2x3 – 3x2 – 4x + 4
13. f(x) = 3x4 – 3x2
14. f(x) = x (x2 – 1)
15. f(x) = x2 (1 – x)
16. f(x) = x7/3 – x4/3 + 1
17. f(x) = 4 + x2/3
x2  4
18. y 
x
Soal 19 – 23, tentukan nilai maksimum/minimum mutlaknya.
19. f(x) = x2 + 2x + 5 ; -2  x  2
20. g(x) = x3 – 2x2 + x + 2 ; 0  x  5
21. h(x) = x (x2 – 4) ; -2  x  6
22. p(x) = x3(2 – x) ; -1  x  3
23. k(x) = 3x4 – 3x2 ; -2  x  4

Turunan (derivatif)
108

24. Tentukan ukuran dari persegi panjang yang mempunyai luas 200 cm2, agar
kelilingnya minimum.

25. Tinggi h meter suatu peluru setelah t detik adalah h(t) = 600t – 5t2. Tentukan
tinggi maksimum peluru tersebut.

26. Jumlah dua bilangan positif x dan y adalah 20. Carilah bilangan-bilangan itu,
agar:
a. hasil kalinya maksimum
b. jumlah kuadratnya minimum
c. hasil kali antara kuadrat bilangan yang satu dan pangkat tiga bilangan yang
lain adalah maksimum

27. Suatu perusahaan yang mengusahakan kotak-kotak dari karton akan membuat
suatu kotak tanpa tutup dari sehelai karton dengan ukuran 12 cm x 10 cm,
dengan memotong 4 bagian berbentuk bujursangkar dengan luas sama pada
keempat titik sudut karton tersebut (perhatikan gambar di bawah). Tentukan
ukuran kotak agar isinya maksimum.

12 cm x
x
10 cm

28. Sebuah kotak tanpa tutup alasnya berbentuk bujursangkar dengan sisi x cm
dan mempunyai volume 125 cm3.
a. Tunjukkan bahwa luas permukaan kotak adalah L cm2
600
dengan L( x)  x 2 
x
b. Tentukan ukuran kotak agar luas permukaannya minimum.

29. Diketahui dua titik P (2,t2 + 2) dan Q(t+2,3t2 + 4) dengan t > 0. Tentukan
gradien PQ dinyatakan dalam t, dan hitung t agar gradien PQ minimum.

Turunan (derivatif)
109

30. A
Segitiga ABC sama kaki dengan
AB = AC, persegipanjang PQRS
dengan PQ terletak pada BC, R
15 cm pada AC dan S pada AB.
S R Tentukan luas maksimum PQRS.

y cm

B C
P Q
x cm

12 cm

26. Suatu kaleng berbentuk silinder tanpa tutup akan dibuat dengan isi 27 liter.
Tentukanlah ukuran kaleng tersebut agar luas permukaannya minimum.
27.

y = 2x2

Pada parabola y = 2x2 dibuat


persegipanjang dengan bagian
atas dibatasi garis y = 3 dan
pada dua titik sudut yang lain
terletak pada parabola dengan
absis a.
Tentukan a agar luas
persegipanjang maksimum.

Turunan fungsi trigonometri


Untuk menentukan turunan dari fungsi y = sin x, kita gunakan rumus
turunan pada bagian awal bab ini.

Turunan (derivatif)
110

dy sin( x  h)  sin x
 lim
dx h  0 h
2x  h h
2 cos( ) sin
 lim 2 2
h 0 h
sin A – sin B = 2 cos ½ (A+B) sin ½ (A – B)
h
sin
2x  h 2
 lim 2 cos( ).
h 0 2 h
1
 (2 cos x).  cos x
2
Sedangkan untuk turunan y = cos x seperti berikut:
dy cos( x  h)  cos x
 lim
dx h0 h
2x  h h
 2 sin( ) sin
 lim 2 2 cos A – cos B = -2 sin ½ (A+B) sin ½ (A – B)
h 0 h
h
sin
2x  h 2
 lim 2 sin( ).
h 0 2 h
1
 (2 sin x).   sin x
2
Jadi diperoleh rumus turunan fungsi trigonometri:
dy
y = sin x   cos x 6.9-1
dx
dy
y = cos x   sin x 6.9-2
dx
Dengan menggunakan rumus 6.3-11, rumus 6.9-1 dan 6.9-2 dapat dikembangkan
menjadi:
dy du
y = sin u   cos u. 6.9-3
dx dx
dy du
y = cos u   sin u. 6.9-4
dx dx
Contoh 6.9:
Tentukan turunan pertama fungsi trigonometri berikut:
a. y = tan 2x
b. y = sinx . cos x
c. y = 5x – sin 3x

Turunan (derivatif)
111

d. f() = cos3
cos 
e. y
1  sin 
Jawab:
sin 2 x
a. y = tan 2x =
cos 2 x
d d
cos 2 x. (sin 2 x)  sin 2 x. (cos 2 x)
dy dx dx
 Rumus 6.3-9
dx cos 2 2 x
d d
cos 2 x. cos 2 x. (2 x)  sin 2 x.( sin 2 x) (2 x) Rumus 16.9-3, 16.9-4
 dx dx
cos 2 2 x


  
cos 2 2 x .2  sin 2 2 x 2  cos2x + sin2x = 1
cos 2 2 x



cos 2 2 x  sin 2 2 x 2 
2
2
cos 2 x cos 2 2 x
 sec 2 2 x

b. y = sinx . cos x
dy d d
 cos x. (sin x)  sin x. (cos x) Rumus 6.9-3, 6.9-4
dx dx dx
 cos x. cos x  sin x.( sin x)  cos 2 x  sin 2 x  cos 2 x
c. y = 5x – sin 3x
dy d
 5  cos 3 x. (3 x)  5  3 cos x Rumus 6.3-7, 6.9-4
dx dx

d. f() = cos3
d
f ( )  3 cos 2  . (cos  )  3 cos 2  .( sin  )
dx Rumus 6.3-10
 3 cos  . sin 
2

cos 
e. y
1  sin 
d d
(1  sin  ). (cos  )  cos  . (1  sin  )
dy dx dx
 Rumus 6.3-9
dx (1  sin  ) 2

Turunan (derivatif)
112

(1  sin  ).( sin  )  cos  .(0  cos  )



(1  sin  ) 2
 sin   sin 2   cos 2  1  sin 
  cos2 + sin2 = 1
(1  sin  ) 2
(1  sin  ) 2
1

1  sin 

Latihan 6 – 4
Soal 1 – 14, tentukan dy/dx.
3
1. y = -10x + 3 cos 5x 2. y =  5sin 2x
x
3. y = csc (3x-1) 4. y = sec (4-5x)
2
5. y = cot x 6. y = (sec 5x + tan 5x)(sec 5x – tan 5x)
7. y = (sin 2x + cos 2x)sec 2x 8. y = x2 tan (1 – x)
cot( 3  x) cos(3 x  1)
9. y  10. y 
1  cot( 3  x) 1  sin(3 x  1)
cos x x
11. y   12. y = x2 sin x + 2x cos x – 2 sin x
x cos x
13. y = x2 cos x - 2x sin x – 2 cos x 14. y = sin3(1 – 2x2)

Soal 15 – 18, tentukan ds/dt.


15. s = tan t2 – t 16. s = t2 – sec 4t + 1
1  csc(1  t ) sin 12 t
17. s  18. s 
1  csc(1  t ) 1  cos 12 t

Tentukan turunan pertama fungsi-fungsi pada soal 19 – 30.


19. y = sec(tan x) 20. y = cot( - 1/x)
4 4
21. y = 5 cos-4x 22. s  sin 3t  cos 5t
3 5
 3 t   3 t 
23. s  sin    cos  24. h(x) = x tan (2 x ) + 7
 2   2 
2
 sin    1 
25. f ( )    26. q  sin  
 1  cos    t 1 

Turunan (derivatif)
113

27. y = x2 sin2(2x2) 28. y  2 x sin x


29. s = cos5 (1 – t + 3t2) 30. y = x2 cot 5x

Soal 31 – 34, tentukan turunan kedua.


31. y = sin(3x – 1) 32. y = sin (2x - /3)
x
33. y  9 tan ( ) 34. y = sin3(1 – x)
3
 sin x
35. Tunjukkan bahwa persamaan garis singgung kurva y  pada x =  dan
x
x = - saling tegak lurus.
36. Tentukan persamaan garis singgung kurva y = 1 + cos x pada titik (/2,1).
37. Misalkan f(x) = cos x dan g(x) = a + bx + cx2. Carilah nilai a, b dan c yang
memenuhi
f(0) = g(0), f (0)  g (0) dan f (0)  g (0)

Turunan (derivatif)

Anda mungkin juga menyukai