B Indonesia
Di susun oleh:
1. Juita Maulida
SMAN 6 TASIKMALAYA
Jln.Cibungkul,SukamajuKaler,Indihiang,Tasikmalaya,Rt 02 RW 12
NPSN:20224506 fax:0215733125
Jawa Barat
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kita panjatkan kepada Alloh SWT, yang telah memberikan
Rohmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun laporan penelitian
yang berjudul PENTINGNYA KEDISIPLINAN DALAM PROSES PENDIDIKAN
Proposal ini telah kami susun dengan maksimal, dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Proposal ini. Untuk itu,
kami menyampaikan banyak terima kasih
Kepada : Ibu Anita Puspitasari S.Pd. Selaku guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia
Laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mohon
kritik dan saran demi perbaikan karya mendatang. Semoga laporan ini
bermanfaat untuk pembangunan ilmu pengetahuan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kedisiplinan siswa dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa terhadap aturan
(tata tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah meliputi jam masuk
sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam berpakaian, kepatuhan siswa
dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain sebagainya.
Dalam penelitian ini kami ingin mengetahui dan mendalami mengapa selalu ada
saja orang yang tidak disiplin dan tidak mentaati peraturan khususnya
dilingkungan sekolah. Selain itu kami ingin mengetahui pengaruh apa saja yang
dapat dirasakan apabila orang mampu bersikap disiplin.
B. Identifikasi Masalah
Terbentuknya disiplin sebagai tingkah laku yang berpola dan teratur menurut
Dolet Unaradjan dipengaruhi oleh:
C. Pembatasan Masalah
Penulis mengangkat topik disiplin bertujuan agar tidak ada lagi siswa yang
mempunyai disiplin rendah yang akan berpengaruh untuk kehidupan
kedepannya.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan tidak ada lagi siswa yang berkedisiplinan
rendah. Selanjutnya, penulisan laporan hasil penelitian ini akan bermanfaat
sebagai referensi bacaan untuk para pembaca, pengetahuan terhadap pembaca,
dan standarnisasi nilai siswa.
G. KERANGKA TEORETRIS
Guru adalah seorang pendidik yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang
pendidikan serta diangkat secara khusus oleh pejabat atau lembaga pendidikan
yang berwenang yang kemudian mendapat tugas, wewenang untuk mengajar,
mendidik serta mendapat Tanggung jawab dari orang tua untuk menolong dan
membimbing anaknya melalui kegiatan pendidikan yang berlangsung disebuah
lembaga pendidikan formal atau disekolah.
Disiplin adalah suatu kondisi atau keadaan tertib yang terjadi karena didorong
oleh kesadaran yang ada pada kata hatinya sehingga menunjukan perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan dan ketertiban terhadap
peraturan atau tata tertib yang telah ada yang berisi tentang hal-hal apa yang
seharusnya dilakukan, yang wajib dilakukan, yang boleh dilakukan, serta yang
tidak patut dilakukan dimana dengan sikap tersebut maka diharapkan terjadi
suasana yang harmonis dalam menjalankan suatu kegiatan atau aktivitas.
H. METODE PENELITIAN
Menurut Danial dan Warsiah Studi Literatur adalah merupakan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku buku, majalah
yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologi disiplin berasal dari latin “disibel” yang berarti pengikut. Seiring
dengan perkembangan zaman, kata tersebut mengalami perubahan menjadi
“disipline” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Disiplin
memerlukan integritas emosi dalam mewujudkan keadaan. Disiplin diri berawal
dari hal-hal kecil, seperti misalnya bagi pelajar yang mampu membagi waktu
untuk belajar dan untuk bermain sehingga tak menimbulkan suatu pertabrakan
kegiatan pada waktu yang sama. Disipli diri juga bias kita lihat dengan contoh
sederhana yaitu dengan pelajar tersebut mengerjakan PR ( Pekerjaan Rumah)
dan dikumpulkan disekolah tepat pada waktunya
Disiplin diperlukan oleh siapapun dan dimanapun. Hal itu disebabkan dimanapun
seseorang berada, disana selalu ada peraturan atau tata tertib. Soegeng
Prijodarminto(2002:33). Dengan berperilaku disiplin di lingkungan sekolah
khususnya, sekolah akan menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang,
tenteram, tertib dan teratur. Lingkungan seperti ini adalah lingkungan yang
kondusif bagi pendidikan. Dengan adanya disiplin maka proses belajar mengajar
akan lebih terarah dan dapat mencapai tujuan pendidikan secara maksimal.
Kedisiplinan Siswa sangat penting untuk kemajuan sekolah itu sendiri, karenanya
sekolah merupakan tempat di mana siswa siswi dapat belajar secara formal, serta
tempat atau lembaga yang dirancang / dibuat untuk pengajaran siswa siswi di
sekolah. Tujuan dari disiplin sekolah itu sendiri yaitu untuk menciptakan
keamanan, kenyamanan bagi siswa siswi serta kegiatan pembelajaran di sekolah.
Disiplin sangatlah penting dalam proses pendidikan, maka dari itu sekolah pasti
memiliki sebuah aturan yang harus diikuti serta diterapkan oleh setiap guru,
siswa siswi dan aturan yang diberlakukan oleh sekolah menjadi landasan
kedisiplinan.
Seorang guru harus mampu menumbuhkan sifat disiplin dalam diri siswa,
diantaranya dengan melakukan hal-hal berikut: 1) Membantu siswa
mengembangkan pola perilaku untuk dirinya; setiap siswa berasal dari latar
belakang yang berbeda, mempunyai karakteristik yang berbeda dan kemampuan
yang berbeda pula, dalam kaitan ini guru harus mampu melayani berbagai
perbedaan tersebut agar setiap siswa dapat menemukan jati dirinya dan
mengembangkan dirinya secara optimal. 2) Membantu siswa meningkatkan
standar perilakunya karena siswa berasal dari berbagai latar belakang yang
berbeda, jelas mereka akan memiliki standart perilaku tinggi, bahkan ada yang
mempunyai standart perilaku yang sangat rendah. Hal tersebut harus dapat
diantisipasi oleh setiap guru dan berusaha meningkatkannya, baik dalam proses
belajar mengajar maupun dalam pergaulan pada umumnya. 3) Menggunakan
pelaksanaan aturan sebagai alat; di setiap sekolah terdapat aturan-aturan, baik
aturan khusus maupun aturan umum. Peraturan-peraturan tersebut harus
dijunjung tinggi dan silaksanakan dengan sebaik-baiknya, agar tidak terjadi
pelanggaran-pelanggaran yang mendorong perilaku negatif atau tidak disiplin.
BAB III
SIMPULAN
SARAN
LAMPIRAN