Anda di halaman 1dari 9

MEANINGFUL WORK DAN WORK ENGAGEMENT TERHADAP

KOMITMEN ORGANISASI PADA RELAWAN

Ira N. Prabawati

Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma


Jl. Margonda Raya no. 100, Depok 16424, Jawa Barat
iranorma@staff.gunadarma.ac.id

Abstrak

Seiring berkembangnya ilmu dan pengetahuan serta banyaknya pula masalah yang
terjadi di negara Indonesia membuat masyarakatnya sadar bahwa mereka harus ikut
turun tangan dalam memperbaiki masalah-masalah yang ada. Dari beberapa
masyarakat tersebut ada yang ikut andil dan rela untuk tidak dibayar asalkan ada
perubahan. Orang yang turut andil dan rela tidak dibayar tenaganya, waktunya,
pikiran, bahkan rela mengeluarkan ide untuk perubahan ke arah yang baik dapat
disebut relawan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh meaningful work
dan work engagement terhadap komitmen organisasi pada relawan. Alat pengumpul
data dalam penelitian ini menggunakan kueisioner dan wawancara. Subjek dalam
penelitian ini adalah para relawan yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, dan
lingkungan dengan karakteristik sudah bergabung dengan organisasi selama
minimal 1 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh secara inividual dan simultan meaningful work dan work
engagement terhadap komitmen organisasi sebesar 48,8%.

Kata Kunci: Meaningful work, Work engagement, Komitmen Organisasi, Relawan


Organisasi Non Profit

MEANINGFUL WORK AND WORK ENGAGEMENT


TOWARDS ORGANIZATIONAL COMMITMENT ON VOLUNTEER

Abstract

A Along with the development of science and knowledge as well as the many problems
had occurred in the country of Indonesia, makes people aware that they must join
hands in fixing the problems that exist. From some of these societies there are those
who contribute and are willing not to be pay as long as there is a change. The person
who contributes and is willing to be unpaid for their time, their thought, even they are
willing to issue ideas for change in a good direction are called volunteer. This study
aims to examine the effect of meaningful work and work engagement on
organizational commitment to volunteers. The research tools of data collection use
questionnaire and interview. Subjects in this study are volunteers engaged in social,
educational, and environmental with characteristics have joined the organization for

Jurnal Psikologi Vol. 10 No. 1 Juni 2017 83


at least 1 year, both men and women. The sampling technique used is purposive
sampling. Data analysis used in this research is multiple regression analysis. The
result of this research shows that there is influence of individual and simultaneous
meaningful work and work engagement toward organizational commitment equal to
48, 8%.

Keywords: Meaningful Work, Work Engagement, Organizational Commitment, Non


Profit Organizational Volunteer.

PENDAHULUAN

Di setiap negara pasti memiliki ma- 2009). Banyak alasan setiap individu untuk
salah, khususnya di Indonesia masalah su- bergabung menjadi relawan, mulai dari ala-
dah menjadi pelik dari pemerintahan juga san gairah (passion) sampai alasan mengisi
masyarakatnya sehingga seiring berjalan- waktu luang, selain itu menambah teman
nya waktu kesadaran terhadap masalah juga menjadi alasan untuk menjadi rela-
tersebut disadari oleh banyak orang dari wan, serta menyuarakan isu yang diper-
beberapa kalangan. Orang-orang yang mau juangkan. Selain itu, ketika menjadi rela-
belajar dan mau turun tangan untuk mem- wan juga memiliki manfaat.
perbaiki, melakukan perubahan terhadap Schroender relawan yang bertugas
permasalahan yang terjadi di negaranya melayani orang lain memberikan banyak
berlomba-lomba untuk melakukan pergera- manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak
kan di bidangnya. Fenomena pergerakan dan orang antara lain kesehatan masya-
rakyat kaum intelektual memunculkan wa- rakat, ikatan sosial yang semakin erat, me-
jah baru dengan cara baru untuk meng- ningkatkan rasa percaya, dan norma timbal
awal kehidupan berbangsa, dan bernegara balik dalam komunitas tanpa mengharap-
(Chairudin, 2015). kan imbalan dan kompensasi [18]. Dengan
Kaum intelektual tersebut sadar bah- kata lain Hutapea dan Fransisca menyata-
wa bersama dapat mengambil peran untuk kan pekerjaan menjadi relawan memberi-
perubahan di bidangnya masing-masing. kan sesuatu bagi orang lain (Hutapea,
Orang-orang yang menyadari kemudian 2012). Dalam banyaknya manfaat tersebut,
rela mengerahkan ide, tenaga, materi, pi- relawan yang menyuarakan isu yang se-
kiran, dan waktunya untuk melakukan pe- dang diperjuangkannya dalam melakukan
rubahan, mencarikan solusi bagi permasa- perubahan, relawan tidak bisa bekerja sen-
lahan yang ada pada negaranya untuk masa diri maka para relawan yang peduli dengan
depan yang lebih baik itu disebut juga isu yang terjadi di negaranya tersebut ber-
dengan relawan. Seperti yang tertera di gabung membuat organisasi. Para relawan
Kamus Bisnis relawan adalah seseorang tersebut tergabung di organisasi non profit,
yang aktif mengambil tugas, tanggung ja- dimana organisasi non profit atau juga or-
wab, atau proyek pada kesepakatannya ganisasi nirlaba. Organisasi non profit atau
sendiri tanpa perlu ditugaskan, diperintah, juga organisasi nirlaba adalah suatu organi-
atau diberitahu untuk melakukannya. Se- sasi yang bersasaran pokok untuk men-
ringkali relawan tidak dibayar untuk pe- dukung suatu isu atau perihal di dalam me-
kerjaannya yang diberikan oleh mereka. narik perhatian masyarakat untuk suatu
Indonesia memiliki banyak jumlah relawan tujuan yang tidak komersil, tanpa ada per-
dengan jumlah 30.479 orang (Chalofsky, hatian terhadap hal-hal yang bersifat men-

84 Prabawati, Meaningful Work…


cari laba (Departemen Pekerjaan Umum, jadi interaksi antar relawan, program-pro-
2008). Isu-isu yang dikampanyekan dari gram dari organisasi tersebut. Didapatkan
berbagai aspek, seperti pendidikan, sosial, fakta di lapangan mengatakan bahwa tidak
lingkungan, politik, dan sebagainya. ja-rang calon relawan yang telah diterima
Departemen Pekerjaan Umum juga menjadi relawan yang sebelumnya dipre-
menambahkan bahwa relawan menawarkan diksi memiliki komitmen tinggi akhirnya
untuk berkontribusi tanpa harus dibayar, memutuskan untuk meninggalkan komit-
tetapi sebagai gantinya mendapatkan man- men sebelumnya. Tidak berhenti sampai
faat dengan cara lain (Departemen Peker- disana, fenomena keluar masuknya relawan
jaan Umum, 2008). Menyediakan waktu malahan menjadi suatu hal yang lumrah di
dan keterampilan secara sukarela harus tubuh organisasi. Alasan relawan yang
diakui sebagai upaya untuk mendukung akhirnya mengundurkan diri disebabkan
hubungan timbal balik di mana relawan oleh banyak faktor seperti kesulitan mem-
menerima sesuatu yang bermanfaat buat bagi waktu, mendapatkan tawaran yang
dirinya. Manfaat yang diharapkan oleh re- lebih baik, dan sebagainya. Selain itu kon-
lawan termasuk perasaan pencapaian yang flik antar sesama anggota yang berasal dari
berguna, keterampilan yang berguna, peng- latar belakang yang berbeda juga kerap kali
alaman dan bertambahnya kontak atau re- terjadi dan sudah menjadi hal yang biasa di
lasi, pergaulan dan kebahagiaan, dan ke- dalam setiap orang. Padahal relawan harus
terlibatannya dalam kehidupan berorga- bergerak terus untuk berkontribusi meng-
nisasi. awal jalannya pemerintah serta berkontri-
Keterlibatan dalam suatu organisasi busi untuk kemajuan bangsa dan negara
merupakan hal yang sudah sepatutnya da- dari semua aspek kehidupan untuk me-
lam kehidupan sehari-hari, seperti halnya wujudkan cita-cita Negara Indonesia yang
sekolah, perkumpulan, kelompok masya- belum terwujud (Saragih, 2016).
rakat, badan pemerintahan, rumah sakit, Keterlibatan tinggi seseorang pada
dan sebagainya. Sumapradja berpendapat pekerjaannya berarti memihak pada pe-
bahwa relawan memiliki arti yaitu sifat ke- kerjaan tertentu seorang individu, sementa-
terlibatan membantu anggota masyarakat ra komitmen organisasional yang tinggi
tanpa mengharapkan keuntungan semata berarti memihak organisasi yang merekrut
dengan perasaan ikhlas dan semangat individu tersebut dalam organisasi relawan
pengabdian (Kneefel, 2006). yang berhadapan dengan masyarakat, maka
Pada suatu organisasi masyarakat re- relawan mampu menjalankan kebijakan-
lawan juga merupakan sumber daya ma- kebijakan dengan tujuan tertentu dan mem-
nusia yang penting, karena menyumbang- punyai komitmen yang kuat terhadap seko-
kan waktu, tenaga, pikiran, ide dalam lah tempat dia bekerja (Chairudin, 2015).
rangka pencapaian tujuan organisasi. Saat Komitmen organisasi para relawan
menjalankan aktifitasnya pada organisasi menjadi hal penting bagi suatu organisasi
relawan pada hakikatnya memberdayakan dalam menciptakan kelangsungan hidup
masyarakat dan memproses dirinya sendiri sebuah organisasi. Orelly dan Chatman
untuk berkembang. Fenomena kerelawanan memandang komitmen sebagai dasar dari
banyak berkembang seiring mudahnya suatu kelekatan psikologis yang dimiliki
mengakses media sosial, kreativitas yang seorang individu pada organisasinya. Ter-
makin meluas karena peran teknologi yang dapat tiga komponen komitmen organisasi
makin berkembang. Saat seseorang mulai yaitu komitmen afektif, komitmen nor-
ber-gabung menjadi relawan tentu saja ter- matif dan komitmen berkelanjutan (Meyer,

Jurnal Psikologi Vol. 10 No. 1 Juni 2017 85


2004). Komitmen afektif mengacu pada optimalkan fungsi kerja dan menekankan
persepsi seseorang tentang kelekatan emosi peran kerja sebagai motivator (Chalofsky,
pada organisasi dan tujuannya. Seseorang 2009). Work engagement sedang menjadi
dengan komitmen afektif tinggi pada orga- istilah yang meluas dan populer (Ryan,
nisasi memiliki motivasi untuk berkontri- 2001). Work engagement adalah sebagai
busi pada tujuan organisasi karena rasa keadaan positif, pemenuhan, pandangan
memiliki terhadap organisasinya. Komit- terhadap kondisi kerja yang dikarakteristik-
men berkelanjutan merepresentasikan kog- kan dengan adanya vigor, dedication, dan
nitif seseorang dengan organisasinya. Dan absorption (Bakker, 2004). Vigor mengacu
komitmen normatif mengacu pada perasa- pada tingkat energi dan relisiensi mental
an tentang kewajiban untuk tetap dengan yang tinggi ketika sedang bekerja, ke-
hasil organisasi dari dua dimensi komitmen mauan berusaha sungguh-sungguh dalam
lainnya. pekerjaan dan gigih dalam menghadapi ke-
Komitmen organisasi menentukan sulitan. Dedication mengacu pada perasaan
suatu daya dari seseorang dalam meng- yang penuh makna, antusias, inspirasi, dan
identifikasi keterlibatannya dalam suatu tantangan. Kemudian terakhir absorption
bidang organisasi, oleh karena itu komit- dikarakteristikkan dengan konsentrasi pe-
men organisasi akan menimbulkan rasa nuh, minat yang mendalam terhadap pe-
ikut memiliki bagi pekerjaan terhadap or- kerjaan di mana waktu terasa berlalu begitu
ganisasi. Dengan adanya komitmen, orga- cepat dan sulit melepaskan diri dari pe-
nisasi dan anggotanya dapat berkembang kerjaan.
searah dan seiring sejalan dalam usaha Kemudian meaningful work secara
mewujudkan program organisasi. Komit- signifikan telah meningkat dalam waktu
men organisasi bagi anggota juga dapat dua dekade terakhir ini melalui teori peng-
meningkatkan level keterlibatan kerja embangan kepemimpinan transformasio-
(work engagement). Penelitian Field dan nal, budaya organisasi dan baru-baru ini
Buitendach menemukan bahwa komitmen employee engagement (Desideria, 2008).
organisasi afektif memiliki hubungan po- Steger, Dik dan Shim menjelaskan tema
sitif dengan kepuasan hidup, well being, makna dalam konteks pekerjaan dengan
dan work engagement (Field, 2011). Hal tema meaningful work merupakan tema
tersebut sama seperti penelitian sebelum- payung dari beberapa tema mengenai mak-
nya oleh Roothman dan Jordaan meng- na kerja, seperti misalnya makna kerja
konfirmasi adanya hubungan yang positif (work meaning), kebermaknaan kerja
antara work engagement dan komitmen (work meaningfulness) dan konotasi positif
organisasi (Desideria, 2008). Penelitian yang berhubungan dengan makna kerja.
Field dan Buitendach menambahkan ko- Menurut Van den Heuvel, Deme-
mitmen organisasi adalah hal yang penting routi, Schreurs, Bakker dan Schaufeli
untuk hasil kerja dan work engagement menyatakan bahwa penting seorang ang-
memiliki hubungan yang kuat dengannya gota untuk bisa menemukan meaning dan
(Field, 2011). Sekali anggota terlibat dalam value dalam pekerjaan mereka (Bakker,
pekerjaannya dan komitmen pada organi- 2004). Adapun penemuan meaning dalam
sasi maka akan muncul meaningful work. pekerjaan mereka dapat membuat anggota
Meaningful work adalah penting dan ber- lebih bersemangat dan lebih engaged.
hubungan untuk work engagement dan ko- Michaelson berpendapat meaningful work
mitmen organisasi. Meaning, engagement, dapat meningkatkan komitmen organisasi
dan komitmen adalah krusial untuk meng- Seperti penelitian yang telah dilakukan

86 Prabawati, Meaningful Work…


oleh Geldenhuys, Laba, dan Venter ini disusun pertama kali dengan koefisien
menyatakan bahwa ada hubungan positif reliabilitas sebesar 0.80. Meaningful work
antara meaningful work, work engagement, diukur berdasarkan adaptasi dari Steger,
dan komitmen organisasi pada karyawan di Dik, Duffy mencangkup tiga aspek, yaitu
Afrika Selatan, dan Beukes dan Botha positive meaning in work, meaning making
meneliti hal yang sama kepada perawat di through work, dan greater good moti-
salah satu rumah sakit di Afrika Selatan vations yang berbentuk skala likert [19].
(Geldenhuys, 2014). Melihat fenomena dan Total skala meaningful work memiliki
beberapa hasil penelitian yang sudah internal konsistensi sebesar 0.93. Untuk
dijabarkan sebelumnya maka dapat ditarik mengukur work engagament mengadaptasi
kesimpulan bahwa meaningful work dan dari skala UWES yang dibuat oleh Bakker
work engagement merupakan prediktor & Schaufeli mencangkup tiga dimensi,
yang baik untuk komitmen organisasi. yaitu vigor (semangat), dedication (dedi-
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk kasi), dan absorption (penyerapan)
melihat apakah meaningful work dan work (Bakker, 2004). Skala ini disusun pertama
engagement memengaruhi komitmen orga- kali dengan koefisien reliabilitas sebesar
nisasi pada relawan. 0.80.
Untuk menguji penelitian ini yaitu
METODE PENELITIAN melihat pengaruh meaningful work dan
work engagement memengaruhi komitmen
Untuk mengumpulkan data yang di- organisasi pada relawan. Teknik analisa
perlukan dalam penelitian ini mengguna- dilakukan dengan menggunakan teknik
kan metode kuesioner dan wawancara. analisis regresi berganda dengan bantuan
Pada kuesioner terdapat lembar data diri program komputer SPSS versi 20.0 for
yang terdiri dari usia, pendidikan, lama windows.
bergabung, status pernikahan, dan jenis
kelamin; skala untuk komitmen organisasi, HASIL DAN PEMBAHASAN
meaningful work, dan work engagement.
Populasi dalam penelitian ini adalah Dalam pengambilan data, peneliti
relawan. Sampel penelitian ini adalah menggunakan sistem try out terpakai, di-
relawan dari organisasi bidang pendidikan, mana data penelitian ini diperoleh dengan
sosial, lingkungan. Peneliti menggunakan cara satu kali penyebaran kuesioner sekali-
teknik pengambilan sampel yaitu purpo- gus data langsung. Hal ini dilakukan
sive sampling, dimana sampel mengguna- berdasarkan terbatasnya waktu, tenaga dan
kan karateristik populasi yang telah di- dana. Pengambilan data dilakukan dengan
ketahui dan ditentukan sebelumnya. Karak- menggunakan berbagai macam cara, terdiri
teristik sampel penelitian ini adalah rela- dari: Google docs, kuesioner fisik, dan
wan yang terlibat aktif di organisasi non wawancara untuk memperkaya data.
profit, berjenis kelamin laki-laki dan pe- Dari penyebaran kuesioner fisik dan
rempuan, bergabung dengan organisasi se- google docs terkumpul sebanyak 16
lama minimal satu (1) tahun. kuesioner fisik dan 64 dari google docs.
Komitmen Organisasi diukur ber- Sehingga jumlah keseluruhan kuesioner
dasarkan adaptasi dari Meyer dan Allen yang terisi adalah 80 kuesioner dan semua
dengan menggunakan komponen affective, kuesioner layak untuk dianalisis. Berda-
normative, dan continuance yang ber- sarkan hasil uji daya diskriminasi aitem
bentuk skala likert (Meyer, 2004). Skala yang dilakukan terhadap ska-a meaningful

Jurnal Psikologi Vol. 10 No. 1 Juni 2017 87


work, diketahui bahwa tidak ada aitem lebih baik (Geldenhuys, 2014). Cartwright
yang gugur. Rentang korelasi aitem-aitem dan Holmes berpendapat bahwa hubungan
tersebut diturunkan dengan batas <0.2 kebermaknaan mengakibatkan hasil seperti
yang memiliki daya diskrimi-nasi aitem komitmen dan engagement di tempat kerja
yang baik bergerak antara 0.298 sampai (Cartwright, 2006). Mereka juga menam-
0.709 karna jumlah aitem yang lolos masih bahkan bahwa meningkatkan meaningful
tidak mencukupi jumlah yang diinginkan. mengarah pada anggota yang lebih ter-
Berdasarkan hasil uji diskriminasi motivasi.
aitem yang dilakukan terhadap skala work Selanjutnya hasil analisis selanjutnya
engagemet, diketahui bahwa tidak ada bahwa signifikansi regresi antara work
aitem yang gugur. Terdapat 15 aitem yang engagement terhadap komitmen organisasi
memiliki daya diskriminasi aitem yang pada relawan dalam penelitian ini adalah
baik. Rentang korelasi aitem-aitem yang sebesar 0,000 (p < 0,05), hal ini berarti
memiliki daya diskriminsi aitem yang baik bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
bergerak antara 0.298 sampai 0.709 deng- work engagement terhadap komitmen or-
an menurunkan batas kriteria <0.20. ganisasi pada relawan. Nilai R square se-
Berdasarkan hasil uji diskriminasi besar 0,169. Hal ini berarti bahwa variabel
aitem yang dilakukan terhadap skala ko- work engagement memiliki pengaruh se-
mitmen organisasi, diketahui bahwa aitem besar 16,9% terhadap variabel komitmen
yang gugur berjumlah 3 (tiga) aitem. Ren- organisasi, sedangkan sisanya 83,1 % di-
tang korelasi aitem-aitem yang memiliki pengaruhi oleh faktor lain yang tidak ter-
daya diskriminsi aitem yang baik bergerak masuk dalam penelitian ini.
antara 0,265 sampai 0,682 dengan me- Hasil tersebut juga diungkapkan oleh
nurunkan batas kriteria <0.20. Bakker, Demerouti, Field dan Buitendach
Adapun hasil pengujian analisis me- bahwa work engagement memiliki hu-
nunjukkan bahwa nilai signifikansi regresi bungan korelasional dan prediktif dengan
antara meaningful work terhadap komit- komitmen organisasi (Bakker, 2004). Hasil
men organisasi pada relawan dalam peneli- dipenelitian yang lain juga pada Chairudin,
tian ini adalah sebesar 0,000 (p < 0,05), hal Riadi, Hariyadi, & Sutadji menunjukkan
ini berarti terdapat pengaruh yang sig- bahwa komitmen organisasi dipengaruhi
nifikan antara meaningful work terhadap oleh work engagement sepanjang anggota
komitmen organisasi pada relawan. Se- punya keterlibatan yang baik pada kegiatan
mentara nilai R square sebesar 0,461. Hal organisasinya (Chairudin, 2015).
ini berarti bahwa variabel meaningful work Morin menambahkan bila anggota
memiliki pengaruh sebesar 46,1 % terha- menemukan meaningful work dalam pe-
dap variabel komitmen organisasi, sedang- kerjaannya serta berkomitmen denagn or-
kan sisanya 53,9 % dipengaruhi oleh faktor ganisasinya, secara keseluruhan anggota
lain yang tidak termasuk dalam penelitian merasakan kebenaran moral dalam karya-
ini. nya, memiliki keseimbangan beban kerja,
Hasil penelitian tersebut juga di- menikmati pekerjaannya, dapat mengem-
temukan oleh penelitian Geldenhuys, Laba, bangkan keterampilan, merasa dihargai
dan Venter bahwa meaningfullness akan dalam karyanya, menerima dukungan da-
menghasilkan kerja yang positif seperti lam karyanya, dan bekerja di lingkungan
komitmen organisasi yang menunjukkan yang merangsang, semakin besarnya
pentingnya meaningful work sebagai topik komitmen organisasi afektif (Debbi, 2008).
yang menarik untuk fungsi kerja yang Hasil analisis selanjutnya bahwa signi-

88 Prabawati, Meaningful Work…


fikansi regresi antara meaningful work dan berarti bahwa 40,6% variabel komitmen
work engagement secara bersama-sa-ma organisasi yang affective dapat ditentukan
dalam penelitian ini adalah sebesar 0,000 oleh variabel meaningful work dan work
(p < 0,05), hal ini berarti bahwa ter-dapat engagement, sedangkan sisanya sebesar
pengaruh signifikan antara meaning-ful 59,4% disebabkan oleh faktor-faktor lain
work dan work engagement secara ber- yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
sama-sama terhadap komitmen organisasi Sedangkan komitmen continuance memili-
pada relawan. Sementara nilai R square ki R square sebesar 0,351 (35,1%) dan R
sebesar sebesar 0,488 (48,8 %). Hal ini square komitmen normative adalah sebesar
berarti bahwa 48,8 % variabel komitmen 0,320 (32%).
organisasi dapat ditentukan oleh variabel Faktor demografis juga dapat meme-
meaningful work dan work engagement, ngaruhi komitmen organisasi, maka dari
sedangkan sisanya sebesar 51,2 % disebab- itu peneliti menganalisis berdasarkan des-
kan oleh faktor-faktor lain yang tidak ter- kripsi subjek yang terdiri dari usia, jenis
masuk dalam penelitian ini. kelamin, lama bergabung, dan jenjang pen-
Hasil penelitian ini senada dengan didikan dengan komitmen organisasi (Lut-
Geldenhuys, Laba, dan Venter meaningful hans, 2005). Peneliti menemukan bahwa
work dan work engagement terhadap ko- usia relawan yang memiliki rentang 15-24
memiliki pengaruh terhadap komitmen dan 25-34 berada pada komitmen orga-
organisasi (Geldenhuys, 2014). Hasil me- nisasi yang sangat tinggi sedangkan usia
nunjukkan adanya hubungan work engage- rentang 35-44 berada pada komitmen orga-
ment, komitmen organisasi, dan meaning- nisasi yang tinggi. Banyak relawan yang
ful work (Geldenhuys, 2014). Lebih lanjut usianya muda melakukan sebagai relawan
Rosso, dkk menjelaskan pentingnya mem- untuk memenuhi kebutuhan sekolah atau
pertimbangkan semua aspek meaningful kelompok tugas.
work (Desideria, 2008). Perilaku diten- Latham menyatakan bahwa pemuda
tukan sendiri dari individu yang sengaja terlibat menjadi relawan bukan hanya ka-
mencari meaning di tempat kerja dengan rena alasan pribadi tetapi juga untuk alasan
melakukan pengalaman keterlibatan dan yang melampaui pemuda sebagai indi-
komitmen dalam lingkungan kerjanya. Bila vidu, relawan yang lebih muda usianya da-
organisasi mewadahi untuk anggota dapat pat memperluas lingkaran sosial dan me-
berpengalaman dengan terlibat, hasil kerja ningkatkan kesadaran sosialnya (Latham,
yang positif baik bagi angotanya dan orga- 2000). Debbi, Nattie, dkk. menemukan
nisasi akan dicapai. bahwa relawan yang lebih muda memiliki
Dalam penelitian disini juga mene- motivasi berbeda, relawan pemuda lebih
mukan bahwa dari komponen komitmen berorientasi pada hubungan sedangkan re-
organisasi yang terdiri dari tiga, yaitu ko- lawan yang dewasa lebih berorientasi laya-
mitmen affective, komitmen continuance, nan (Debbi, 2008).
dan komitmen normative masing-masing Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki
pada relawan dipengaruhi secara signifikan dan perempuan memiliki komitmen orga-
oleh meaningful work dan work engage- nisasi yang sama-sama sangat tinggi. Di-
ment. Di temukan juga bahwa komitmen tinjau dari pendidikan terakhir, pendidikan
affective adalah yang paling besar dipeng- relawan yang SMA, D3, dan S1 berada
aruhi oleh meaningful work dan work pada komitmen organisasi yang sangat
engagement pada relawan dengan nilai R tinggi, sedangkan relawan yang pendidikan
square sebesar 0,406 (40,6 %). Hal ini S2 pada rentang tinggi.

Jurnal Psikologi Vol. 10 No. 1 Juni 2017 89


Ali Nina menyatakan bahwa semakin aruh pengaruh meaningful work terhadap
tinggi tingkat pendidikan karyawan, maka komitmen organisasi pada relawan, penga-
se-makin rendah komitmen kontinuans ruh work enagegement terhadap komitmen
yang dimilikinya (Chairy, 2002). Orang- organisasi pada relawan, dan pengaruh
orang yang lebih berpendidikan mungkin meaningful work dan work engagement se-
memiliki harapan yang tinggi dimana orga- cara bersama-sama terhadap komitmen or-
nisasi menjadi tidak bisa memenuhinya ganisasi pada relawan. Penelitian ini me-
dan individu yang berpendidikan mungkin rupakan penelitian kuantitatif dengan tek-
memiliki komitmen kurang karena mung- nik regresi sederhana dan regresi berganda.
kin memiliki kesempatan pekerjaan yang Sampel penelitian ini adalah relawan yang
lainnya (Chalofsky, 2009). Selain yang ter- berada pada yayasan yang bergerak di
sebut di atas peneliti juga menemukan bah- bidang sosial dan pendidikan, komunitas
wa relawan yang menikah dan belum me- yang bergerak di bidang lingkungan, dan
nikah memiliki komitmen organisasi yang komunitas yang bergerak di bidang meng-
sama sangat tinggi. Serta relawan yang ajar. Teknik pengambilan sampel dalam
bergabung dengan organisasi relawan sela- penelitian ini dengan menggunakan sampel
ma 1-3 tahun maupun 4-6 tahun dan >6 ta- non probability sampling dengan teknik
hun memiliki komitmen organisasi yang purposive sampling. Sampel dalam pene-
sangat tinggi. litian ini berjumlah 80 orang.
Dari beberapa wawancara waktu la-
lu, relawan yang berkomitmen dengan or- DAFTAR PUSTAKA
ganisasinya yang bergerak di bidang ling-
kungan, sosial, dan pendidikan ini me- Bakker, A. B., & Schaufelli, W. (2004).
miliki pekerjaan lain selain jadi relawan Utrecht work engagement scale. Pre-
yaitu para karyawan yang bekerja di se- liminary Manual Occupational Health
buah institusi swasta dan negeri, serta ada Psychology Unit. Utrecht University.
yang merintis menjadi wirausahawati. Ala- Cartwright, S., & Holmes, N. (2006). The
san para relawan bergabung ke organisasi meaning of work: The challenge of
sosial tersebut bermacam-macam ada yang regaining employee engagement and
karena mereka ingin berbuat baik, kesama- reducing cynicism. Human Resource
an visi dengan organisasinya, bahkan kare- Management Review, 16, 199–208.
na pikiran idealisnya. Kemudian relawan http://dx.doi.org/10.1016/j.hrmr.2006.
juga selama di organisasi memiliki kesem- 03.012
patan untuk pengembangan dirinya ke arah Chairudin, S., Riadi, S. S., Hariyadi, S., &
yang lebih baik, latar belakang organisasi Sutadji. (2015). Antecedent work
sosial juga menjadi alasan relawan yang engagement and organizational com-
kemungkinan jauh dari perbuatan korupsi, mitment to increase the outsourcing
kolusi, dan nepotisme, kemudian dengan employees performace in department
bergabung di organisasi sosial dan jadi of cleanliness and horticultural. Euro-
relawan menjadikan wadah mereka untuk pean Journal of Business and Mana-
belajar. gement, 7 (14), 1-14.
Chairy, L., S. (2002). Seputar komitmen
SIMPULAN DAN SARAN organisasi. Fakultas Psikologi UI.
Depok
Penelitian ini bertujuan untuk mem- Chalofsky, N., & Krishna, V. (2009).
buktikan secara empirik sejauh mana peng- Meaningfulness, commitment and

90 Prabawati, Meaningful Work…


engagement: The intersection of a fsielkunde, 40 (1), Art. #1098, 10
deeper level of intrinsic motivation. pages.
Advances in Developing Human Hutapea, B., & Fransisca, I. R. D. (2012).
Resources, 11, 189-204. Peran kebermaknaan hidup dan ke-
Debbi, H., L., Natti, R., Alan, S., Y., Boaz, pemimpinan melayani terhadap kepu-
M., & Ben David. (2008). Youth asan hidup sukarelawan lembaga swa-
volunteering for youth: Who are they daya masyarakat. INSAN, 14 (03),
serving? How are they being served?. 159-170.
Children and Youth Services Review, Kneefel. R. M.(2006). Komitmen terhadap
30 (7), 834-846. organisasi dan penyesuaian diri pada
Departemen Pekerjaan Umum. (2008). relawan Lembaga Swadaya Masya-
Modul khusus komunitas: Manajemen rakat (LSM) Bidang Sosial di Sura-
relawan. PNPM: Direktorat Jenderal baya. Undergraduate thesis. Widya
Cipta Karya. Mandala Catholic University
Desideria, B. (2016). Catat, ini 7 manfaat Surabaya.
menjadi relawan. Health.liputan6.com Latham, M. (2000). Young volunteers: The
/read/2287581/catat-ini-7-manfaat- benefits of community service. USA:
menjadi-relawan. 7 Desember 2016. University of Nevada.
Field, L. K., & Buitendach, J. H. (2011). Luthans, F. (2005). Perilaku organisasi
Happiness, work engagement and (Terjemahan). Edisi Kesepuluh. Yog-
organizational commitment of support yakarta: Andi Offset.
staff at a tertiary education institution Meyer, J. P., & Allen, N. J. (2004). TCM
in South Africa. SA Journal of employee commitment survey acade-
Industrial Psychology, 37 (1) pages 1- mic users guide. University of Western
10. Ontario.
Geldenhuys, M., Laba, K., Venter., C., M. Steger, M., F., Dik, B., J. (2010). Work as
(2014). Meaningful work, work Meaning: Individual and Organi-
engagement and organisational com- zational Benefits of Engaging in
mitment. SA Journal of Industrial Meaningful work. Eds. Pp. 131-142.
Psychology/SA Tydskrif vir Bedry- University Press: New York Oxford.

Jurnal Psikologi Vol. 10 No. 1 Juni 2017 91

Anda mungkin juga menyukai