Anda di halaman 1dari 9

Tafsir Surat Yunus, ayat 62-64

َ ُ َّ َ ُ َ َ ُ َ َ َّ َ ََُْ ْ ُ َ ْ ََْ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ َّ َ
‫) اَّلِين آمنوا وَكنوا يتقون‬62( ‫{أال إِن أو ِِلاء اَّلل ِ ال خوف علي ِهم وال هم َيزنون‬
ُ‫اَّلل ِ ذَل َِك ُه َو ال ْ َف ْوز‬
َّ َ َ َ َْ َ َ َ َ ْ ُّ َ َ ْ َ ْ ُ‫) ل َ ُه ُم الْب‬63(
ِ ‫خرة ِ ال تب ِديل ل َِكِم‬
‫ات‬ ِ ‫ْشى ِِف اْلياة ِ ادلنيا و ِِف اآل‬
} )64( ‫يم‬ ُ ‫ال ْ َع ِظ‬
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati.(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu
bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan(dalam
kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang
demikian itu adalah kemenangan yang besar.
Allah Swt. memberitahukan bahwa kekasih-kekasih-Nya adalah mereka yang beriman
dan bertakwa, seperti yang ditafsirkan oleh banyak ulama. Dengan demikian, setiap orang

َ َ َ
yang bertakwa adalah wali (kekasih) Allah. Maka:

}‫{ال خ ْوف َعليْ ِه ْم‬


tidak ada kekhawatiran terhadap mereka. (Yunus: 62)
dalam menghadapi masa mendatangnya, yaitu kengerian-kengerian dan hal-hal yang

َ ُ َْ ُ
sangat menakutkan di hari akhirat nanti.

}‫{ َوال ه ْم َي َزنون‬


dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yunus: 62)
terhadap apa yang ada di belakang mereka di dunia. Abdullah ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas,
dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang dari kalangan ulama Salaf telah mengatakan
bahwa wali-wali Allah adalah orang-orang yang apabila terbersit perasaan riya dalam hati
mereka, maka mereka segera ingat kepada Allah.
Hal ini telah disebutkan di dalam sebuah hadis marfu', diriwayatkan oleh Imam Al-Bazzar.
Disebutkan bahwa:
ُ ُ‫َحدَّثناَي ْعق‬،‫ق‬
َ‫وب َ ْب ُن‬ ٍ ‫َحدَّثناَ ُمح َّمدَُ ْب ُن َس ِعي ِد َ ْب ِن َسا ِب‬،‫ي‬ ُّ ‫بَالر ِاز‬
َّ ‫حَدَّثناَع ِل ُّي َ ْب ُن َح ْر‬
َ،‫َع ْن َس ِعي ِد َ ْب ِن َ ُجب ْي ٍر‬،‫ع ْن َج ْعف ِر َ ْب ِن َأ ِبيَا ْل ُم ِغير ِة‬-َ ‫و ُهو َا ْلقُ ِم ُّي‬-َ ‫ي‬ُّ ‫َاْلشْع ِر‬ ْ ِ‫ََّللا‬
َّ ‫ع ْب ِد‬
َ‫َ"الَّذِينَ ِإذاَر ُءوا‬:‫ََّللاِ؟َقال‬ َّ ‫َم ْنَأ ْو ِليا ُء‬،ِ‫ََّللا‬
َّ ‫سول‬ ُ ‫َياَر‬:‫َقالَر ُج ٌل‬:‫اسَقَال‬ ٍ ‫ع ِنَا ْب ِنَع َّب‬
"ُ‫كرََّللا‬
َّ ُ‫ذ‬
telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Harb Ar-Razi, telah menceritakan kepada kami
Muhammad ibnu Sa'id ibnu Sabiq, telah menceritakan kepada kami Ya'qub ibnu Abdullah
Al-Asy'ari (yaitu Al-Oummi), dari Ja'far ibnu Abul Mugirah, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu
Abbas yang mengatakan bahwa pernah seorang lelaki bertanya, "Wahai Rasulullah,
siapakah wali-wali Allah itu? Maka Rasulullah Saw. menjawab: Yaitu orang-orang yang
apabila terbersit rasa riya dalam hatinya, maka segera ia ingat kepada Allah.
Kemudian Imam Al-Bazzar mengatakan bahwa hadis ini telah diriwayatkan dari Sa’id
secara mursal.
َ‫َع ْنَعُمارة‬،‫َحدَّثناَا ْب ُنَفُض ْي ٍلَحدَّثناَأ ِبي‬،‫َالرفاعي‬ ِ ‫َحدَّثناَأبُوَ ِهش ٍام‬:‫ير‬ ٍ ‫وقالَا ْب ُنَج ِر‬
َّ ‫َر ِضي‬،‫َع ْنَأ ِبيَ ُهر ْيرة‬،‫يرَالبجلي‬
َُ‫ََّللا‬ ُ ‫َع ْنَأ ِب‬،ِ‫ْب ِنَا ْلق ْعقاع‬
ٍ ‫يَز ْرعةَ ْب ِنَع ْم ِروَ ْب ِنَج ِر‬
ُ ‫ََّللاِ َ ِعبادًاَي ْغ ِب‬
َ‫ط ُه ُم‬ ِ ‫َ" ِإ َّن‬:‫ىََّللا َُعل ْي ِه َوسلَّم‬
َْ ‫َم‬
َّ ‫ن َ ِعبا ِد‬ َّ َّ‫ََّللاِ َصل‬
َّ ‫سو ُل‬ُ ‫َقال َر‬:‫َقال‬،ُ‫ع ْنه‬
َ‫َ" ُه ْمَق ْو ٌمَتحا ُّبوا‬:‫َقال‬.‫ََّللاِ؟َلعلَّناَنُ ِح ُّب ُه ْم‬
َّ ‫سول‬ ُ ‫َم ْنَ ُه ْمَياَر‬:‫َ ِقيل‬."‫ْاْل ْن ِبيا ُءَوالشُّهدا ُء‬
َ‫ََل َيخافُون‬،‫ور‬ ٍ ُ‫َم ْن ََن‬
ِ ‫ور َعلىَمنابِر‬ ٌ ُ‫َو ُجو ُه ُه ْم َن‬،
ُ ‫ب‬ ٍ ‫َم ْن َغ ْي ِر َأ ْموا ٍل َوَل َأ ْنسا‬
ِ ِ‫يََّللا‬
َّ ِ‫ف‬
َ‫ف‬ َّ ‫َ{أَلَإِ َّنَأ ْو ِلياء‬:‫َث ُ َّمَقرأ‬."‫اس‬
ٌ ‫ََّللاََِلَخ ْو‬ ُ َّ‫َوَلَي ْحزنُونَإِذاَح ِزنَالن‬،‫اس‬ ُ َّ‫إِذاَخافَالن‬
}‫عل ْي ِه ْمَوَلَ ُه ْمَي ْحزنُون‬
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Hisyam Ar-Rifa'i, telah
menceritakan kepada kami Abu Fudail, telah menceritakan kepada kami ayahku. dari
Imarah ibnul Qa"qa', dari Abu Zur'ah, dari Amr ibnu Jarir Al-Bajali, dari Abu Hurairah r.a.
yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya di antara
hamba-hamba Allah terdapat banyak hamba yang para nabi dan para syuhada merasa iri
melihat mereka. Ketika ditanyakan, "Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah? Mudah-
mudahan kami dapat mencintai mereka." Rasulullah Saw. bersabda: Mereka adalah
suatu kaum yang saling mengasihi karena Allah tanpa ada harta benda dan tanpa
nasab (keturunan di antara sesama mereka), wajah mereka bercahaya berada di atas
mimbar-mimbar dari nur (cahaya). Mereka tidak merasa khawatir di saat manusia
dicekam oleh kekhawatiran, mereka pun tidak bersedih hati di saat manusia bersedih
hati. Kemudian Rasulullah Saw. membacakan firman-Nya: Ingatlah sesungguhnya wali-
wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak(pula) mereka bersedih
hati. (Yunus: 62)
Imam Abu Daud meriwayatkannya pula melalui hadis Jarir. dari Imarah ibnul Qa'qa’ dari
Abu Zur'ah. dari Amr ibnu Jarir. dari Umar ibnul Khattab r.a., dari Nabi Saw. dengan lafaz
yang semisal.
Sanad hadis ini pun termasuk jayyid, hanya di dalam sanadnya terdapat inqita' (mata
rantai urutan sanad yang terputus) antara Abu Zur'ah dan Umar ibnul Khattab r.a.
َ‫َع ْنَش ْهرَ ْب ِن‬،‫َع ْنَع ْبدَِا ْلح ِميدَِ ْب ِنَب ْهرام‬،‫َع ْنَأ ِبيَالنَّ ِض ِر‬،‫َِاْلم ِامَأ ْحمد‬ ِ ْ ‫و ِفيَحدِيث‬
َِ‫ََّللا‬
َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫َقال َر‬:‫َاْلشْع ِري َِقال‬ َْ ٍ‫َع ْن َأبِيَمالِك‬،‫َالر ْحم ِن َ ْب ِن َغ ْنم‬
َّ ‫َع ْن َع ْب ِد‬،‫ح ْوشب‬
َ‫اسَونو ِازعَِا ْلقبائِ ِلَق ْو ٌمَل ْمَتت َّ ِصلَْب ْين ُه َْم‬
ِ َّ‫اءَالن‬ ِ ِ‫َ"يأْت‬:‫ىََّللاَُعل ْي ِهَوسلَّم‬
ِ ‫يَم ْنَأ ْفن‬ َّ َّ‫صل‬
َ‫ََّللا َُل ُه ْم َي ْوم َا ْل ِقيام ِة َمنا ِبر‬
َّ ‫َيض ُع‬،ِ‫يََّللا‬ َّ ِ‫َتحابُّواَف‬،ٌ‫أ ْرحا ٌم َ ُمتق ِاربة‬
َّ ِ‫َوتصاف ْواَف‬،ِ‫يََّللا‬
َ‫َالَّذِين ََل‬،ِ‫ََّللا‬
َّ ‫َو ُه ْم َأ ْو ِليا ُء‬،‫اس َوَل َي ْفزعُون‬ ُ ‫ َي ْفز‬،‫س ُه ْم َعل ْيها‬
ُ َّ‫ع َالن‬ ٍ ُ‫ِم ْن َن‬
ُ ‫ َفيُ ْج ِل‬،‫ور‬
ُ ‫َوا ْلحد‬."‫فَعل ْي ِه ْمَوَلَ ُه ْمَي ْحزنُون‬
.‫ِيثَ ُمتط ِو ٌل‬ ٌ ‫خ ْو‬
Di dalam hadis Imam Ahmad, dari Abun Nadhr, dari Abdul Hamid ibnu Bahram, dari Syahr
ibnu Hausyab. dari Abdur Rahman ibnu Ghanam, dari Abu Malik Al-Asy'ari disebutkan
bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Kelak akan datang dari golongan-golongan
manusia dan puak-puak kabilah suatu kaum yang di antara sesama mereka tidak ada
hubungan rahim kekerabatan, tetapi mereka saling mengasihi karena Allah dan saling
berikhlas diri karena Allah. Kelak di hari kiamat Allah meletakkan mimbar-mimbar dari nur
buat mereka, lalu mendudukkan mereka di atasnya. Semua manusia merasa khawatir,
tetapi mereka tidak khawatir. Mereka adalah wali-wali Allah yang tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
َ‫َع ْنَذ ْكوانَأ ِبي‬،‫َاْلعْم ِش‬ ْ ‫َع ِن‬،‫ان‬ َُ ‫س ْفي‬
ُ َ‫َأ ْخبرنا‬،‫اق‬ ِ ‫َُالر َّز‬
َّ ‫َحدَّثناَع ْبد‬:ُ‫َاْلما ُمَأ ْحمد‬ ِ ْ ‫قال‬
َ‫ىََّللاَُعل ْي ِهَوسلَّم‬
َّ َّ‫َع ِنَالنَّ ِبيَِصل‬،ُ‫ََّللاَُع ْنه‬
َّ ‫َر ِضي‬،‫اء‬ ِ ‫َع ْنَأ ِبيَالد َّْرد‬،‫َع ْنَر ُج ٍل‬،ٍ‫صا ِلح‬
َ‫صا ِلحةَُيراها‬ َّ ‫َ"الر ْؤياَال‬:
ُّ ‫يَاآلخر ِة}َقال‬
ِ ِ‫َ{ل ُه ُمَا ْلبُشْرىَفِيَا ْلحيا ِةَال ُّد ْنياَوف‬:‫فِيَق ْو ِل ِه‬
."ُ‫َأ ْوَتُرىَله‬،‫س ِل ُم‬ ْ ‫ا ْل ُم‬
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah
menceritakan kepada kami Sufyan, dari Al-A'masy, dari Zakwan ibnu Abu Saleh, dari
seorang lelaki, dari Abu Darda r.a., dari Nabi Saw. sehubungan dengan makna firman-
Nya: Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di
akhirat. (Yunus: 64) Nabi Saw. bersabda menerangkan hal tersebut: Mimpi yang baik
yang dilihat oleh seorang muslim atau mimpi yang baik yang diperlihatkan kepadanya.
َ‫ َع ْن َأ ِبي‬،‫َاْلعْم ِش‬ ْ ‫ َع ِن‬،‫ َحدَّثنا َأبُو َ ُمعا ِوية‬،‫ب‬ ِ ِ‫سائ‬ َّ ‫ َحدَّثنِي َأبُو َال‬:‫ير‬ ٍ ‫قال َا ْب ُن َج ِر‬
ِ ‫َع ْنَأ ِبيَالد َّْرد‬،‫َمصْر‬
َ:‫اءَفِيَق ْو ِل ِه‬ ِ ‫َم ْنَأ ْه ِل‬ ِ ‫َع ْنَر ُج ٍل‬،‫اءَ ْب ِنَيس ٍار‬ ِ ‫َع ْنَعط‬،ٍ‫صا ِلح‬
َ‫اء َع ْن َه ِذ ِه‬
ِ ‫َسأل َر ُج ٌل َأباَالد َّْرد‬:‫يَاآلخر ِة}َقال‬ ِ ِ‫{ل ُه ُم َا ْلَبُشْرىَفِيَا ْلحيا ِة َال ُّد ْنياَوف‬
َُ‫َلق ْد َسأ ْلتُ َع ْن َش ْيءٍ َماَسمعتُ َ[أحدًا]َسأل َع ْنهُ َب ْعد َر ُج ٍل َسأل َع ْنه‬:‫َفقال‬،‫ْاآلي ِة‬
َُ‫َبُشْراه‬،ُ‫َأ ْو َتُرىَله‬،‫س ِل ُم‬ َّ ‫صا ِلحةُ َيراه‬
ْ ‫اَالر ُج ُل َا ْل ُم‬ ََّ ‫َالر ْؤياَال‬ ُّ ‫َ" ِهي‬:‫َفقال‬،ِ‫ََّللا‬ َّ ‫رسول‬
]ُ‫يَاآل ِخر ِةَ[ا ْلجنَّة‬ ْ ِ‫َوبُشْراهَُف‬،‫فِيَا ْلحيا ِةَال ُّد ْنيا‬
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abus Saib, telah menceritakan
kepada kami Abu Mu'awiyah, dari Al-A'masy, dari Abu Saleh, dari Ata ibnu Yasar, dari
seorang lelaki dari kalangan penduduk Mesir, dari Abu Darda sehubungan dengan makna
firman-Nya: Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam
kehidupan) di akhirat.(Yunus: 64); Bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Abu Darda
mengenai makna ayat ini, lalu Abu Darda menjawab, "Sesungguhnya engkau telah
menanyakan sesuatu yang belum pernah aku dengar ada seseorang menanyakannya
selain seorang lelaki yang pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. tentangnya. Maka
Rasulullah Saw. menjawab: 'Hal itu berupa mimpi yang baik yang dilihat oleh seorang
muslim atau mimpi baik yang diperlihatkan kepadanya, sebagai berita gembira buatnya
dalam kehidupan di dunia, sedangkan berita gembira untuknya dalam kehidupan di
akhirat adalah surga'.”
Kemudian Ibnu Jarir meriwayatkannya dari Sufyan, dari Ibnul Munkadir, dari Ata ibnu
Yasar, dari seorang ulama dari kalangan penduduk Mesir, bahwa ia bertanya kepada Abu
Darda mengenai makna ayat ini, kemudian disebutkan hadis yang semisal dengan hadis
di atas.
Kemudian Ibnu Jarir mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku Al-Musanna, telah
menceritakan kepada kami Hajjaj ibnu Minhal, telah menceritakan kepada kami Hammad
ibnu Zaid, dari Asim ibnu Bahdalah, dari Abu Saleh yang mengatakan bahwa ia pernah
mendengar Abu Darda ditanya mengenai makna ayat ini, yaitu firman-Nya: Orang-orang
yang beriman dan mereka selalu bertakwa, bagi mereka berita gembira. (Yunus: 63-64)
Lalu disebutkan hadis yang semisal dengan hadis di atas.
َ‫َع ْنَعُبادة‬،‫َع ْنَأ ِبيَسلمة‬،‫َحدَّثناَي ْحيى‬،‫ان‬ ٌ ‫َحدَّثناَأب‬،‫ان‬ ُ َّ‫َحدَّثناَعف‬:ُ‫َاْلما ُمَأ ْحمد‬ ِ ْ ‫قال‬
ََّ ‫َياَرسُول‬:‫ىََّللاَُعل ْي ِهَوسلَّمَفقال‬
َ‫َأرأ ْيت‬،ِ‫ََّللا‬ َّ َّ‫ََّللاَِصل‬
َّ ‫سول‬ ُ ‫امتِ؛َأنَّهَُسألَر‬ ِ ‫ص‬َّ ‫ْب ِنَال‬
َ‫َ"لقدَْسأ ْلت ِني‬:‫يَاآلخر ِة}َ؟َفقال‬
ِ ِ‫َ{ل ُه ُمَا ْلبُشْرىَفِيَا ْلحيا ِةَال ُّد ْنياَوف‬:‫ََّللاَِتعالى‬ َّ ‫ق ْول‬
َ،ُ‫صا ِلحة‬ ُّ ‫َ" ِت ْلك‬:‫َأحدٌَق ْبلك"َقال‬:‫أ ْو‬-َ‫ٌَم ْنَأ ُ َّم ِتي‬
َّ ‫َالر ْؤياَال‬ ِ ‫ع ْنَش ْيءٍَماَسأل ِنيَع ْنهَُأحد‬
"ُ‫صا ِلحَُأ ْوَتُرىَله‬َّ ‫اَالر ُج ُلَال‬
َّ ‫يرَاه‬
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan
kepada kami Aban, telah menceritakan kepada kami Yahya, dari Abu Salamah, dari
Ubadah ibnus Samit; ia pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang makna firman-
Nya: Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di
akhirat.(Yunus: 64) Maka Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya kamu menanyakan
sesuatu kepadaku yang belum pernah ditanyakan dari kalangan umatku atau tiada seoran
pun yang menanyakannya sebelum kamu; itu adalah mimpi yang baik yang dilihat
seseorang atau diperlihatkan kepadanya.
Demikian pula Abu Daud Attayalisi meriwayatkannya dari Imran Alqattan, dari Yahya Ibnu
Abu Kasir dengan sanad yang sama, juga Al-Auza'i meriwayatkannya dari Yahya Ibnu
Abu Kasir, lalu menyebutkan hadis tersebut. Dan Ali ibnuI-Mubarak meriwayatkannya dari
Yahya, dari Abu Salamah yang mengatakan; telah menceritakan kepada kami. dari
Ubadah ibnu Samit; Ia pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. mengenai ayat ini, lalu
Ubadah menyebutkan ayatnya.
َ‫َحدَّثناَعُم ُر َ ْب ُن‬،ٍ‫َحدَّثناَي ْحيىَ ْب ُن َس ِعيد‬،‫َالح ْمصي‬ ٍ ‫قال َا ْب ُن َج ِر‬
ِ ‫َحدَّثنِيَأبُوَ ُحم ْي ٍد‬:‫ير‬
َ‫َأتىَر ُج ٌلَعُبادةََْبن‬:‫ََِّللاَِا ْل ُمزنِيَِقال‬
َّ ‫َع ْنَ ُحم ْي ِدَ ْب ِنَع ْبد‬،‫ٍَاْلح ُموسي‬
ْ ‫ع ْم ِروَ ْب ِنَع ْبد‬
َ‫َ{ل ُه ُم َا ْلبُشْرىَفِي‬:‫َقولَهللاَتعالى‬،‫سألُك َع ْنها‬ ْ ‫ََّللاِ َأ‬
َّ ‫ب‬ ِ ‫َآيةٌ َفِيَ ِكتا‬:‫ت َفقال‬ِ ‫ام‬
ِ ‫ص‬ َّ ‫ال‬
َّ ‫َسأ ْلتُ َع ْنهاَن ِب َّي‬،‫َماَسألنِيَع ْنهاَأحدٌَق ْبلك‬:ُ‫ا ْلحيا ِة َال ُّد ْنيا}َ؟َفقال َعُبادة‬
َ‫ََّللاِ َفقال‬
َ‫َيراهاَا ْلع ْب ُد َا ْل ُم ْؤ ِم ُن َفِي‬،ُ‫صا ِلحة‬ ُّ ‫َ"ماَسأَلنِيَع ْنهاَأح ٌد َق ْبلك‬:‫ِمثْل َذ ِلك‬
َّ ‫َالر ْؤياَال‬،
"ُ‫ا ْلمن ِامَأ ْوَتُرىَله‬
Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepadaku Abu Hamid Al-Himsi. telah
menceritakan kepada kami Yahya Ibnu Sa'id, telah menceritakan kepada kami Umar ibnu
Amr ibnu Abdul Akhmusyi, dari Hamid ibnu Abdullah Al-Muzni, ia mengatakan bahwa
seorang laki-laki datang kepada Ubadah ibnus-Samit, lalu berkata, "Ada suatu ayat Al-
Qur'an yang akan aku tanyakan kepadamu yaitu firman-Nya: Bagi mereka berita gembira
di dalam kehidupan di dunia. (Yunus: 64); Ubadah ibnus-Samit menjawab, "Tiada seorang
pun yang menanyakannya sebelum kamu, aku pernah menanyakannya kepada Nabi dan
beliau mengatakan hal yang sama. yaitu: Tiada seorang pun yang menanyakannya
sebelum kamu, bahwa berita gembira itu adalah mimpi yang baik yang dilihat oleh
seorang hamba mukmin dalam tidurnya atau diperlihatkan kepadanya.
َ‫َع ْنَعُبادَةَ ْب ِن‬،‫َع ْنَأ ُّيوبَ ْب ِنَخا ِلدٍَ ْب ِنَص ْفوان‬،‫َم ْنَحدِيثَِ ُموسىَ ْب ِنَعُب ْيدة‬ ِ ‫ث ُ َّمَروا ُه‬
َ‫َ{ل ُه ُمَا ْلبُشْرىَفِيَا ْلحيا ِةَال ُّد ْنيا‬:‫ىََّللاَُعل ْي ِهَوسلَّم‬
َّ َّ‫ََّللاَِصل‬
َّ ‫امتِ؛َأنَّهَُقالَ ِلرسُو ِل‬ ِ ‫ص‬
َّ ‫ال‬
َ‫َ"الر ْؤيا‬
ُّ :‫ َفما َبُشْرى َال ُّد ْنيا؟ َقال‬،ُ‫َاآل ِخر ِة َا ْلجنَّة‬
ْ ‫َاآلخر ِة} َفق ْد َعر ْفنا َبُشْرى‬ ِ ‫وفِي‬
ِ ‫َو ِهي َ ُج ْز ٌء‬،ُ‫صا ِلحةُ َيَراهاَا ْلع ْبدَُأ ْو َتُرىَله‬
َ‫َم ْن َأ ْربع ٍة َوأ ْرب ِعين َ ُج ْز ًءاَأ ْو َس ْب ِعين‬ َّ ‫ال‬
"‫اَمنَالنُّبُ َّو ِة‬ِ ‫ُج ْز ًء‬
Kemudian Ibnu Jarir meriwayatkannya dari hadis Musa ibnu Ubadah, dari Ayyub ibnu
Khalid ibnu Safwan, dari Ubadah ibnu Samit; ia pernah berkata kepada Rasulullah Saw.
mengenai firman-Nya: Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia
dan (dalam kehidupan) di akhirat. (Yunus: 64) Ia mengatakan, "Kami telah mengetahui
bahwa berita gembira di akhirat adalah surga, maka apakah yang dimaksud dengan berita
gembira di dunia?" Rasulullah Saw. bersabda: Mimpi yang baik yang dilihat oleh seorang
hamba atau yang diperlihatkan kepadanya. Mimpi yang baik itu merupakan suatu bagian
dari empat puluh empat atau tujuh puluh bagian dari kenabian.
َّ ‫َع ْن َع ْب ِد‬،‫َحدَّثناَأبُوَ ِع ْمران‬،ٌ‫َحدَّثناَح َّماد‬،‫َحدَّثناَب ْهز‬:‫ضا‬
َِ‫ََّللا‬ ِ ْ ‫قال‬
ً ‫َ[اْلما ُم]َأ ْحمدَُأ ْي‬
َ‫اس‬ُ َّ‫َالر ُج ُلَي ْعم ُلَا ْلعملَفي ْحم ُدهَُالن‬،
َّ ِ‫ََّللا‬ ُ ‫َياَر‬:‫َع ْنَأ ِبيَذ ٍر؛َأنَّهَُقال‬،ِ‫امت‬
َّ ‫سول‬ ِ ‫ص‬
َّ ‫ْب ِنَال‬
َ‫اج ُلَبُشْرى‬ ِ ‫َ"تِ ْلكَع‬:‫ىََّللاَُعل ْي ِهَوسلَّم‬
َّ َّ‫ََّللاَِصل‬ ُ ‫َفقالَر‬،‫َويُثْنُونَعل ْي ِهَ ِب ِه‬،‫علَ ْي ِه‬
َّ ‫سو ُل‬
."‫ا ْل ُم ْؤ ِم ِن‬
Imam Ahmad mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepada kami Bahz, telah
menceritakan kepada kami Hammad, telah menceritakan kepada kami Abu Imran, dari
Abdullah ibnus Samit, dari Abu Zar, bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah, "Wahai
Rasulullah, bagaimanakah dengan seorang lelaki yang melakukan amalnya, lalu
mendapat pujian dari manusia dan sanjungan mereka kepadanya atas amalnya itu?"
Maka Rasulullah Saw. menjawab: Hal itu adalah berita gembira yang disegerakan untuk
orang mukmin.
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim.
َ‫َع ْن‬،‫َحدَّثناَد َّراج‬،‫حدَّثناَا ْب ُن َل ِهيعة‬-َ ‫يَاْلشْيب‬ ْ ِ‫ي ْعن‬-َ ‫َحدَّثناَحس ٌن‬:‫ضا‬ ً ‫قال َأ ْحمدَُأ ْي‬
َ‫ىََّللاَُعل ْي ِهَوسلَّم‬
َّ َّ‫ََّللاَِصل‬ ُ ‫َع ْنَر‬،‫ََِّللاَِ ْب ِنَع ْم ٍرو‬
َّ ‫سو ِل‬ َّ ‫َع ْنَع ْبد‬،‫َِالر ْحم ِنَ ْب ِنَ ُجب ْير‬َّ ‫ع ْبد‬
َ‫صا ِلحةَُيُبش َُّرهَا‬ َّ ‫َ"الر ْؤياَال‬:
ُّ ‫يَاآلخر ِة}َقال‬
ِ ِ‫َ{ل ُه ُمَا ْلبُشْرىَفِيَا ْلحيا ِةَال ُّد ْنياَوف‬:‫أنَّهَُقال‬
َ‫َفم ْن َرأىَ[ذ ِلك]َف ْليُ ْخ ِب ْر‬،‫اَمن َالنُّبُ َّو ِة‬
ِ ‫سع ٍة َوأ ْرب ِعين َ ُج ْز ًء‬ ِ ‫َ ِهي َ ُج ْز ٌء‬،‫ا ْل ُم ْؤ ِم ُن‬
ْ ‫َم ْن َ ِت‬
َ،‫َف ْلي ْنفُ ْثَع ْنَيس ِار ِهَثَلثًا‬،‫انَلي ْح ُزنه‬ ِ ‫ش ْيط‬
َّ ‫َمنَال‬ ِ ‫سوىَذ ِلكَف ِإنَّماَ ُهو‬ ِ َ‫َوم ْنَرأى‬،‫بِها‬
"‫خ ِب ْرَ ِبهاَأحدًا‬ َْ ُ‫و ِليُك ِب ْرَوَلَي‬
Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Hasan (yakni Al-Asy-
yab), telah menceritakan kepada kami Ibnu kahi'ah. telah menceritakan kepada kami
Daraj dari Abdur Rahman ibnu Jubair, dari Abdullah ibnu Amr, dari Rasulullah Saw.
Disebutkan bahwa Rasulullah Saw. membacakan firman-Nya: Bagi mereka berita
gembira di dalam kehidupan di dunia (Yunus: 64) Lalu beliau Saw. bersabda: Mimpi yang
baik yang disampaikan kepada seorang mukmin sebagai berita gembira baginya adalah
suatu bagian dari empat puluh sembilan bagian dari kenabian. Maka barang siapa yang
melihat hal itu dalam mimpinya, hendaklah ia menceritakannya. Dan barang siapa yang
melihat selain itu, maka sesungguhnya hal itu hanyalah dari setan dengan maksud untuk
membuatnya bersedih hati. Untuk itu hendaklah ia meludah ke arah kirinya sebanyak tiga
kali seraya bertakbir, dan janganlah ia menceritakan hal itu kepada seorang pun.
Para ahli hadis lainnya tidak mengetengahkannya.
َ‫َأ َّنَد َّراجا‬،ِ‫َحدَّثنِيَع ْم ُروَ ْب ُنَا ْلح ِارث‬،‫َأ ْنبَأناَا ْب ُنَو ْهب‬،‫س‬ ُ ُ‫َحدَّثنِيَيُون‬:‫ير‬ ٍ ‫قالَا ْب ُنَج ِر‬
َِ‫ََّللا‬
َّ ‫سو ِل‬ ُ ‫َع ْنَر‬،‫ََِّللاَِ ْب ِنَع ْم ٍرو‬
َّ ‫َع ْنَع ْبد‬،‫َِالر ْحم ِنَ ْب ِنَ ُجب ْير‬
َّ ‫س ْمحَِحدَّثهَُع ْنَع ْبد‬ َّ ‫أباَال‬
َُ‫صا ِلحة‬ ُّ }‫ َ{ل ُه ُم َا ْلبُشْرَى َفِي َا ْلحيا ِة َال ُّد ْنيا‬:‫ََّللاُ َعل ْي ِه َوسلَّم َأنَّهُ َقال‬
َّ ‫َالر ْؤيا َال‬ َّ ‫صلَّى‬
."‫اَمنَالنُّبُ َّو ِة‬
ِ ‫ستَّةٍَوأ ْرب ِعينَ ُج ْز ًء‬ ِ ‫َ ُج ْز ٌء‬،‫يبشَّرهاَا ْل ُم ْؤ ِم ُن‬
ِ َ‫َم ْن‬
Ibnu Jarir mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku Yunus, telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Amr ibnul Haris, bahwa Darij alias
Abus Samah pernah menceritakan kepadanya hadis berikut dari Abdur Rahman ibnu
Jubair, dari Abdullah ibnu Amr, dari Rasulullah Saw. Disebutkan bahwa Rasulullah Saw.
membacakan firman-Nya: Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di
dunia (Yunus: 64)’ Lalu beliau Saw. bersabda:Mimpi yang baik yang diperlihatkan kepada
orang mukmin sebagai berita gembira untuknya adalah suatu bagian dari empat puluh
enam bagian dari kenabian.
َ،ٍ‫ار َ ْب ُن َ ُمح َّمد‬
ُ ‫َحدَّثناَع َّم‬،‫َحَدَّثنِيَ ُمح َّمدَُ ْب ُن َأبِيَحاتِ ٍم َالمؤدَّب‬:‫ير‬
ٍ ‫ضاَا ْب ُن َج ِر‬
ً ‫قال َأ ْي‬
َ:‫ىََّللاَُعل ْي ِهَوسلَّم‬ َّ َّ‫َع ِنَالنَّ ِبيَِصل‬،‫َع ْنَأ ِبيَ ُهر ْيرة‬،ٍ‫َع ْنَأ ِبيَصا ِلح‬،‫ش‬ ُ ‫اَاْلعْم‬ ْ ‫حدَّثن‬
َ،ُ‫صا ِلحة‬ َّ ‫اَالر ْؤياَال‬ ُّ ‫َ"هي فِيَال ُّد ْني‬:‫{ل ُه ُمَا ْلبُشْرىَفِيَا ْلحيا ِةَال ُّد ْنياَوفِيَاآل ِخر ِة}َقال‬
."ُ‫يَاآل ِخر ِةَا ْلجنَّة‬
ْ ِ‫َو ِهيَف‬،ُ‫يراهاَا ْلع ْبدَُأ ْوَتُرىَله‬
Ibnu Jarir mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Abu
Hatim Al-Mu-addib. telah menceritakan kepada kami Ammar ibnu Muhammad, telah
menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah. dari Nabi Saw.
sehubungan dengan firman-Nya: Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia
dan(dalam kehidupan) di akhirat. (Yunus: 64) Lalu beliau Saw. bersabda: Di dunia berupa
mimpi yang baik yang dilihat oleh seorang hamba atau diperlihatkan kepadanya,
sedangkan di akhirat berita gembira itu adalah surga.
Kemudian Imam Ibnu Jarir meriwayatkannya pula dari Abu Kuraib, dari Abu Bakar ibnu
Ayyasy, dari Abu Husain, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa
mimpi yang baik adalah berita gembira dari Allah, dan mimpi yang baik itu merupakan
salah satu dari kabar gembira. Demikianlah riwayatnya dari jalur ini secara mauquf.
َ‫َع ْنَأ ِبي‬،‫يرين‬ ِ ‫س‬ِ َ‫َع ِنَا ْب ِن‬،‫َحدَّثناَ ِهش ٍام‬،‫َحدَّثناَأبُوَب ْك ٍر‬،‫َحَدَّثناَأبُوَكُر ْيب‬:‫ضا‬ ً ‫قالَأ ْي‬
َ،‫َ"الر ْؤياَا ْلحسنةُ َ ِهي َا ْلبُشْرى‬:
ُّ ‫ىََّللا َُعل ْي ِه َوسلَّم‬
َّ َّ‫ََّللاِ َصل‬
َّ ‫سو ُل‬ُ ‫َقال َر‬:‫ُهر ْيرة َقال‬
ْ ‫يراهاَا ْل ُم‬
"ُ‫س ِل ُمَأ ْوَتُرىَله‬
Ibnu Jarir mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar, telah menceritakan kepada kami Hisyam, dari Ibnu
Sirin, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw pernah
bersabda: Mimpi yang baik adalah berita gembira yang dilihat oleh orang muslim atau
diperlihatkan kepadanya.
َّ ‫َع ْنَعُب ْيد‬،‫ان‬
َ‫ََِّللاَِ ْب ِنَأبِي‬ ُ ‫س ْفي‬
ُ َ‫َحدَّثنا‬،‫َحدَّثنِيَأ ْحمدَُ ْب ُنَح َّمادٍَالدُّوَلبي‬:‫ير‬ ٍ ‫قالَا ْب ُنَج ِر‬
َ‫ََّللاَِصلَّى‬
َّ ‫سول‬ ُ ‫َس ِم ْعتُ َر‬:‫َع ْنَأ ُ ِمَك ُْرزَا ْلك ْع ِبيَّ ِة‬،ٍ‫سباعَ ْب ِنَثا ِبت‬
ِ َ‫َع ْن‬،‫َع ِنَأ ِبي ِه‬،‫ي ِزيد‬
." ُ‫َوب ِقيتَِا ْل ُمبشِرات‬،ُ‫َ"ذهبتَِالنُّبُ َّوة‬:‫َّللاَُعل ْي ِهَوسلَّمَيقُو ُل‬ َّ
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ahmad ibnu Hammad Ad-Daulabi.
telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Ubaidillah ibnu Abu Yazid, dari ayahnya,
dari Siba' ibnu Sabit, dari Ummu Kuraiz Al-Ka’biyyah, bahwa ia pernah mendengar
Rasulullah Saw. bersabda: Kenabian telah tiada, dan yang masih ada adalah berita-berita
gembira (mimpi-mimpi yang baik).
Hal yang sama telah diriwayatkan bersumber dari Ibnu Mas'ud, Abu Hurairah, Ibnu Abbas,
Mujahid, Urwah ibnuz Zubair, Yahya ibnu Abu Kasir. Ibrahim An-Nakha’i. Ata ibnu Abu
Rabah. dan lain-lainnya, bahwa mereka menafsirkan hal tersebut dengan arti mimpi yang
baik.
Menurut pendapat lain. hal itu merupakan berita gembira dari para malaikat buat orang
mukmin di saat menjelang ajalnya, yaitu dengan menampakkan surga dan ampunan

ُ َ ْ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َ َ ُ َ َ ْ َّ ُ ُ َّ َ ُّ َ ُ َ َ َّ َّ
kepadanya, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:

‫{إِن اَّلِين قالوا ربنا اَّلل ثم استقاموا تتزنل علي ِهم المالئِكة أال َتافوا وال َتزنوا‬
ْ‫كم‬ُ ََ َِ َ َ ْ ُّ َ َ ْ ْ ُ ُ َ ْ َ ُ ْ َ َ ُ َ ُ ْ ُ ْ ُ َّ َّ َ ْ ُ ْ ََ
ِ ‫وأب ِْشوا بِاْلنةِ ال ِِت كنتم توعدون َنن أو ِِلاؤكم ِِف اْلياة ِ ادلنيا و ِِف اآل‬
‫خرة ول‬
َ ُ َ ْ ‫َ َ َ ْ َ َ ْ ُ ُ ُ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ َّ ُ َ ُ ُ ا‬
}‫يم‬
ٍ ‫ح‬ ِ ‫ور ر‬ ٍ ‫فِيها ما تشت ِِه أنفسكم ولكم فِيها ما تدعون نزال مِن غف‬
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami ialah Allah, " kemudian
mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada
mereka (dengan mengatakan), "Janganlah kalian merasa takut dan janganlah kalian
merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan (memperoleh) surga yang telah
dijanjikan Allah kepada kalian.” Kamilah Pelindung kalian dalam kehidupan dunia dan di
akhirat; di dalamnya kalian memperoleh apa yang kalian inginkan dan
memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kalian minta. Sebagai hidangan (bagi
kalian) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Fushshilat: 30-32)
Di dalam hadis Al-Barra r.a. disebutkan:
َ:‫َفقالُوا‬،‫ب‬ ِ ‫يضَالثِيا‬ ُ ‫َجاءهَُمَلئِكةٌَ ِب‬، ُ‫"أ َّنَا ْل ُم ْؤ ِمنَ ِإذاَحضرهَُا ْلم ْوت‬
ُ ‫َ ِب‬،‫يضَا ْل ُو ُجو ِه‬
َ‫َم ْن‬
ِ ‫ج‬ُ ‫ َفت ْخ ُر‬.‫ضبان‬ ْ ‫ب َغ ْي ِر َغ‬
ٍ ‫ َور‬،‫ان‬ٍ ‫ط ِيبةُ َ ِإلى َر ْوحٍ َور ْيح‬
َّ ‫ح َال‬ ْ
ُّ ‫اخ ُر ِجيَأيَّتُها‬
ُ ‫َالرو‬
."‫اء‬ِ ‫َكماَتسِي ُلَا ْلق ْطرةَُ ِم ْنَف ِمَالسِق‬،‫ف ِم ِه‬
bahwa seorang mukmin itu apabila ajalnya telah habis, maka para malaikat yang
berwajah putih datang kepadanya dengan berpakaian serba putih, lalu mereka mengata-
kan, "Keluarlah, hai roh yang baik, untuk menuju kepada ketenteraman dan rezeki serta
Tuhan yang tidak murka!" Maka keluarlah rohnya dari mulutnya, sebagaimana tetesan air
keluar mengalir dari mulut wadah minuman.
Adapun mengenai berita gembira bagi mereka di akhirat, maka hal ini adalah seperti yang

َ َ ُ ْ ُْ ُ َّ ُ َ َ َُ ْ ُ َّ َ َ ُ َ ْ ُ َْ ُ َْ َ
disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya.

}‫وع ُدون‬ ‫َب َوتتَلقاه ُم ال َمالئِكة هذا ي َ ْو ُمك ُم اَّلِي كنتم ت‬‫{ال َي ُزن ُه ُم الف َزع األك‬
Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat) dan mereka
disambut oleh para malaikat. (Para malaikat berkata), "Inilah hari kalian yang telah

ُ َ ُْ ْ َ َْ َ ْ َْ ََْ ْ ُ ُ ُ َ ْ َ
َ‫اك ُم ْاِلَ ْوم‬ ْ ُْ َ َ ْ ُْ
dijanjikan kepada kalian.” (Al-Anbiya: 103)
َ َ َ
‫ات يسَع نورهم بني أي ِديهِم وبِأيمان ِ ِهم بْش‬ ِ ‫{يَ ْوم ت َرى المؤمِنِني والمؤمِن‬
ُ ‫ِيها ذَل َِك ُه َو ال ْ َف ْو ُز ال ْ َع ِظ‬ َ ُ َْ َْ َْ
}‫يم‬ َ ‫ِين ف‬
َ ‫ادل‬
ِ ‫ار خ‬ ‫ج َّنات َترِي م ِْن َتت ِ َها األنه‬
َ
(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan sedangkan
cahaya mereka bersinar di hadapan dan sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada
mereka), "Pada hari ini ada berita gembira untuk kalian, (yaitu) surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, yang kalian kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang
besar.” (Al-Hadid: 12)

َ َ َْ َ
Adapun firman Allah Swt.
َّ َ
}ِ‫ات اَّلل‬
ِ ‫{ال تب ِديل ل َِكِم‬
Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. (Yunus: 64)
Maksudnya, janji ini tidak akan diubah, tidak akan diingkari, dan tidak akan diganti; bahkan

ُ ‫{ َذل َِك ُه َو ال ْ َف ْو ُز ال ْ َع ِظ‬


ditetapkan, dikukuhkan, dan pasti akan terjadi.

}‫يم‬
Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (Yunus: 64)

Anda mungkin juga menyukai