Faradilla Savitri
Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi
dfara1626@gmail.com
Elva Nuraina
Dosen Prodi Pendidikan Akuntansi
elvanuraina@yahoo.co.id
Abstract
This study describes the effect of tax penalties to compliance of individual taxpayers in
the Tax Office Primary Madiun. The method in this research is descriptive quantitative
method while sampling technique in this research is incidental sampling technique that
taxpayers in STO Madiun totaling 385 people. Collecting data using the method of
observation, questionnaire, and documentation. In analyzing the data using simple linear
regression analysis which includes validity, reliability, normality test, and to test the
hypothesis proposed in this study using linear regression and t test. The results showed that
the effect on the Taxation Penalties Taxpayer Compliance. It is obtained from the value t
arithmetic amounted to 26.664 with a significance level of 0.000. Because 26.664> 1.966
and 0.000 <0.05 then Ho is rejected and Ha accepted.
Keywords: Sanctions Taxation, Taxpayer Compliance
Abstrak
Penelitian ini memaparkan pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Madiun. Metode dalam penelitian
ini adalah metode Deskriptif kuantitatif sedangkan teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah teknik Sampling Insidental yaitu wajib pajak di KPP Pratama Madiun
yang berjumlah 385 orang. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, kuesioner,
dan dokumentasi. Dalam menganalisis data menggunakan metode analisis regresi linier
sederhana yang memuat uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, dan untuk menguji
hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linier dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sanksi Perpajakan berpengaruh terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak. Hal ini diperoleh dari nilai t hitung adalah sebesar 26,664 dengan tingkat
signifikansi 0,000. Karena 26,664 > 1,966 dan 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
Kata Kunci: Sanksi Perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak
“Salah satu usaha untuk mewujudkan semua negara yang menerapkan sistem
kemandirian suatu bangsa atau negara dalam perpajakan. Kepatuhan pajak dapat
pembiayaan pembangunan yaitu menggali ditimbulkan dari berbagai aspek mulai dari
sumber dana yang berasal dari dalam negeri aspek penegak hukum, struktur maupun
berupa pajak. Pajak digunakan untuk tenaga kerja. Selain itu konsumsi pemerintah
membiayai pembangunan yang berguna bagi dalam penggunaan pajak menunjukkan
kepentingan bersama” (Waluyo, 2013 :02). penggunaan pajak yang transparan dan
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada akuntabilitas atau tidak itu sangat mem-
negara yang terutang oleh orang pribadi atau pengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam
badan yang bersifat memaksa berdasarkan membayar pajak. Dan dari aspek penegak
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan hukum, harus diterapkannya sanksi yang
imbalan secara langsung dan digunakan tegas dan adil kepada setiap wajib pajak yang
untuk keperluan negara bagi sebesar- melanggar aturan perpajakan, penerapan
besarnya kemakmuran rakyat” (Diana dan sanksi tersebut diharapkan mampu membuat
Setiyawati, 2009:01). para wajib pajak lebih patuh dalam membayar
Melihat Negara Indonesia kita dapat pajak.
memahaminya melalui keadaan di sekitar Demi terciptanya keteraturan dan
kita seperti pendidikan, kesehatan, sarana ketertiban perpajakan, maka dibentuk suatu
umum, dll yang ada karena pajak yang sanksi perpajakan bagi para pelanggar pajak.
disalurkan negara kita ke sektor-sektor Sanksi tersebut juga berfungsi sebagai dasar
tersebut. Permasalahan yang sering terjadi bagi pemerintah untuk menentukan wajib
berkaitan dengan pungutan pajak ini yakni pajak yang melanggar peraturan. Artinya, jika
masih banyaknya masyarakat yang tidak mau kewajiban perpajakan tidak dilaksanakan,
memenuhi kewajiban pajaknya, atau dengan maka akan ada konsekuensi hukum yang bisa
kata lain masih banyaknya tunggakan pajak. terjadi. Pemerintah dalam hal ini Dirjen pajak
Tingkat kepatuhan wajib pajak untuk membuat Undang-Undang tentang hal-hal
menunaikan kewajiban pembayaran pajaknya yang berkaitan dengan perpajakan, termasuk
di Indonesia masih cukup rendah. sanksi yang diberikan jika para Wajib Pajak
Tingkat kepatuhan wajib pajak dapat melanggar aturan tersebut.
dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya Dalam rangka agar baik masyarakat
adalah pengenaan sanksi perpajakan, kualitas wajib pajak maupun aparatur perpajakan
pelayanan, dan penerapan sistem adminisrasi mematuhi kewajiban-kewajiban, sekaligus
perpajakan modern. Agar peraturan per- sebagai perwujudan unsur pajak dapat
pajakan dipatuhi, maka harus ada sanksi dipaksakan sebagaimana didefinisikan, maka
perpajakan bagi para pelanggarnya. dituangkan ketentuan sanksi perpajakan,
Memberikan pelayanan yang baik kepada termasuk yang berkaitan dengan sanksi bagi
wajib pajak merupakan salah satu upaya wajib pajak (PKP) Pajak Pertambahan Nilai
dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak. (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang
Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan Mewah (PPn BM) (Sutedi 2011 :221).
wajib pajak diharapkan dapat menimbulkan Dalam upaya meningkatkan kepatuhan
kepuasan kepada wajib pajak sebagai pajak, perumus kebijakan sering kali terlalu
pelanggan sehingga meningkatkan kepatuhan mengandalkan pada sanksi. Perumus
dalam bidang perpajakan. kebijakan mendisain sedemikian rupa dan
Masalah kepatuhan pajak merupakan mungkin begitu banyak sanksi, dengan
masalah klasik yang dihadapi dihampir tujuan agar kepatuhan meningkat (Rosdiana,
Faradilla S., Elva N., Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak | 47
yaitu sanksi administrasi dan sanksi kan SPT dengan tepat waktu di KPP Pratama
pidana”. Madiun.
Sanksi administrasi merupakan
pembayaran kerugian terhadap negara yang Metode Penelitian
bisa berupa denda administrasi, bunga, atau Dalam menyelesaikan penelitian ini
kenaikan pajak yang terutang. Sanksi perlu digunakan cara atau metode yang tepat
administrasi ditekankan kepada pelanggaran- di pertanggung jawabkan secara ilmiah.
pelanggaran administrasi perpajakan yang Penelitian ini menggunakan penelitian
tidak mengarah kepada tindak pidana kuantitatif, dengan demikian “metode
perpajakan (Purwono, 2010 :68). kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
Sanksi pidana merupakan upaya penelitian yang berlandaskan pada filsafat
terakhir dari pemerintah agar norma positivisme, digunakan untuk meneliti pada
perpajakan benar-benar dipatuhi. Sanksi populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
pidana ini bisa timbul karena adanya tindak data menggunakan instrumen penelitian,
pidana pelanggaran yaitu tindak pidana yang analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
mengandung unsur ketidaksengajaan atau dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
kealpaan, atau dikarenakan adanya tindak telah ditetapkan” (Sugiyono, 2014: 11).
pidana kejahatan yaitu tindak pidana yang
mengandung unsur kesengajaan atau Desain Penelitian
kelalaian/pengabaian. Sedangkan ancaman Desain penelitian yang digunakan
sanksi pidana dapat berupa denda pidana, dalam penelitian ini menggunakan hubungan
pidana kurungan, atau pidana penjara kausal. Menurut (Sugiyono, 2014: 62)
(Purwono, 2010 :68). “hubungan kausal adalah hubungan yang
Menurut Arum (2012), Indikator Sanksi bersifat sebab akibat”. Dalam penelitian ini
Perpajakan meliputi : menjelaskan pengaruh kausal antara variabel
a. Sanksi pajak sangat diperlukan agar melalui pengajuan hipotesis dilakukan untuk
tercipta kedisiplinan wajib pajak dalam mengetahui ada tidaknya pengaruh sanksi
memenuhi kewajiban perpajakan. perpajakan terhadap terhadap kepatuhan
b. Pengenaan sanksi harus dilaksanakan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama
dengan tegas kepada semua wajib pajak Madiun.
yang melakukan pelanggaran. Agar lebih jelas desain penelitiannya
c. Sanksi yang diberikan kepada wajib pajak digambarkan sebagai berikut :
harus sesuai dengan besar kecilnya
pelanggaran yang sudah dilakukan. Sanksi
Kepatuhan Wajib
d. Penerapan sanksi pajak harus sesuai Perpajakan
Pajak (Y)
dengan ketentuan dan peraturan yang (X)
berlaku.
Gambar 3.1 Desain Penelitian
METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian Dari gambar diatas dapat diketahui
Dalam penelitian ini penulis meng- bahwa penelitian ini bertujuan untuk menguji
ambil tempat pada KPP Pratama Madiun yang pengaruh sanksi perpajakan terhadap
berlokasi di jalan D. I Panjaitan No.04 kepatuhan wajib pajak. Variabel bebas (X)
Madiun. Subjek dalam penelitian ini adalah adalah variabel yang tidak dipengaruhi oleh
wajib pajak orang pribadi patuh menyampai variabel lainnya, dalam penelitian ini yaitu
50 | EQUILIBRIUM, VOLUME 5, NOMOR 1, JANUARI 2017
2014 :148). Instrumen penelitian yang distribusi data harus normal. Pengujian
digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
menggunakan kuesioner atau angket. (Analisis Explore) untuk mengetahui apakah
Pada penelitian ini yang digunakan distribusi data pada tiap-tiap variabel normal
adalah berupa pemberian skor berdasarkan atau tidak. Kriteria pengambilan keputusan
skala likert. Menurut Sugiyono (2014 :136) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data
“Skala likert digunakan untuk mengukur distribusi normal dan jika signifikansi < 0,05
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau maka data tidak berdistribusi normal.
sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam penelitian pengaruh Sanksi
Dalam penelitian ini skala likert digunakan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak,
agar mempermudah responden dalam analisis yang digunakan adalah dengan
menjawab pertanyaan, kemudian responden menggunakan regresi linier sederhana.
menjawab pertanyaan sesuai dengan kode Dalam analisis regeresi, untuk mencari
yang ada dalam kuesioner. Jawaban dari pengaruh digunakan uji t. Menurut Siregar
responden yang tercantum dalam kuesioner (2014 :195) Uji t digunakan untuk
bersifat tertutup dan dijamin kerahasiaannya. mengetahui pernyataan atau dugaan yang
dihipotesiskan oleh si peneliti.
Uji Prasarat atau Instrumen
a. Uji Validitas HASIL DAN PEMBAHASAN
“Validitas atau kesahihan adalah Statistik Deskriptif
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur Dideskripsikan bahwa Sanksi
mampu mengukur apa yang ingin diukur” Perpajakan, dengan jumlah data (N) sebanyak
(siregar, 2012: 162). Dalam uji validitas 385 Wajib Pajak mempunyai deskripsi data
digunakan korelasi product moment. Uji sebagai berikut: (a) Jumlah skor total sebesar
validitas bertujuan untuk mengetahui 14.450; (b) Nilai rata-rata hitung (mean)
apakah item-item pertanyaan yang diuji sebasar 37,53; (c) Median sebesar 38,00;
dapat digunakan untuk mengukur (d) Modus sebesar 41,00; (e) Standar deviasi
keadaan responden yang sebenarnya. sebesar 5.084; (f) Nilai minimum sebesar 19;
b. Uji Reliabilitas (g) Nilai maximum sebesar 50.
Reliabilitas adalah “sesuatu Hasil analisis deskriptif sanksi
instrument cukup dipercaya untuk perpajakan yang diolah kuisioner 385 wajib
digunakan sebagai alat pengumpul data pajak, yang berada di atas nilai rata-
karena istrumen tersebut sudah baik“ rata sebanyak 209 wajib pajak atau
(Arikunto, 2013: 221). Uji reliabilitas 54% sedangkan yang dibawah rata-rata
yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 176 wajib pajak atau 46%. Artinya
menggunakan metode Cronbach Alpha. wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama
Madiun setuju dengan adanya sanksi
Uji Asumsi Klasik perpajakan.
Uji Asumsi Klasik dalam penelitian ini Dideskripsikan bahwa kepatuhan,
menggunakan Uji Normalitas. “Uji dengan jumlah data (N) sebanyak 385 Wajib
Normalitas bertujuan untuk menguji apakah Pajak mempunyai deskripsi data sebagai
dalam model regresi variabel pengganggu berikut: (a) Jumlah skor total sebesar 14.412;
atau residual memiliki distribusi normal” (b) Nilai rata-rata hitung (mean) sebasar
(Gozali, 2011 :160). Menurut Priyatno (2013 37,43; (c) Median sebesar 38,00; (d) Modus
:56) syarat dalam analisis parametrik yaitu sebesar 38: (e) Standar deviasi sebesar 5.141;
52 | EQUILIBRIUM, VOLUME 5, NOMOR 1, JANUARI 2017
(f) Nilai minimum sebesar 20; (g) Nilai (Analisis Explore) untuk mengetahui apakah
maximum sebesar 49. distribusi data pada tiap-tiap variabel normal
Hasil analisis deskriptif sanksi atau tidak. hasil uji normalitas diketahui
perpajakan yang diolah kuisioner 385 wajib bahwa nilai Assymp Sig sebesar 0,631 lebih
pajak, yang berada di atas nilai rata-rata besar dari 0,05, dengan demikian dapat
sebanyak 236 wajib pajak atau 61% disimpulkan bahwa data yang akan dianalisis
sedangkan yang dibawah rata-rata sebanyak terdistribusi normal.
149 wajib pajak atau 39%. Artinya wajib
pajak orang pribadi di KPP Pratama Madiun Hasil Uji Regresi
patuh dalam membayar pajak. Hasil dari perhitungan Regresi Linier
Sederhana diatas dapat dibuat persamaan
Hasil Uji Validitas garis regresi sebagai berikut : Y = 6.839 +
Hasil dari uji validitas angket Sanksi 0.815X. Artinya apabila Sanksi Perpajakan
Perpajakan di uji kepada Wajib Pajak orang meningkat sebanyak 1%, maka kepatuhan
pribadi yang berjumlah 385 orang. Dari 10 akan meningkat sebesar 0,815, apabila faktor
soal Sanksi Perpajakan yang di uji hasilnya lain dianggap tetap.
semua valid. Hasil dari uji validitas angket
Kepatuhan di uji kepada Wajib Pajak orang Hasil Uji T
pribadi yang berjumlah 385 orang. Dari 10 Dari hasil perhitungan uji t diperoleh
soal Sanksi Perpajakan yang di uji hasilnya nilai thitung sebesar 26,664 sedangkan nilai ttabel
semua valid (koefisien di atas 0,098). dengan jumlah responden 385 dan
Sehingga data tersebut dapat digunakan probabilitas 0,05 sebesar 1.966. Hal ini berarti
semua untuk keperluan analisis penelitian. thitung > ttabel (26,664 > 1,966). Sehingga dari
hasil uji t diatas dapat disimpulkan bahwa Ha
Hasil Uji Reliabilitas diterima, Ho ditolak, artinya bahwa ada
Uji Reliabilitas pada penelitian ini pengaruh antara Sanksi Perpajakan Terhadap
dilakukan dengan menggunakan rumus Kepatuhan Wajib Orang Pribadi pada KPP
alpha cronbach. Siregar (2012: 175), Pratama Madiun.
“kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan
reliabel dengan menggunakan teknik Alpha PENUTUP
Cronbach bila koefisien reliabilitas (r11) > Simpulan
0,6”. Hasil uji reliabilitas variabel Sanksi Berdasarkan hasil analisis data pada
Perpajakan dan Kepatuhan masing-masing pembahasan bab sebelumnya, maka dapat
adalah 0,798 dan 0,787 maka semua diambil kesimpulan sebagai berikut:
dinyatakan reliabel. 1. Wajib pajak orang pribadi yang terdaftar
di KPP Pratama Madiun setuju dengan
Hasil Uji Asumsi Klasik adanya sanksi perpajakan. Hal ini dapat
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji dilihat dari hasil pengisian kuesioner yang
apakah dalam model regresi variabel telah dilakukan oleh wajib pajak orang
pengganggu atau residu memiliki distribusi pribadi di KPP Pratama Madiun. Dari
normal. Apabila data berdistribusi normal, hasil jawaban responden sebanyak 385
maka dapat digunakan uji statistik berjenis wajib pajak, yang berada di atas nilai rata-
parametrik. Syarat analisis parametrik yaitu rata sebanyak 209 wajib pajak atau 54%,
distribusi data harus normal. Pengujian sedangkan yang dibawah rata-rata
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov sebanyak 176 wajib pajak atau 46%.
Faradilla S., Elva N., Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak | 53
Rosdiana, Haula dan Edi. 2012. Pengantar Kpp, Sanksi Perpajakan Dan
Ilmu Perpajakan. Jakarta: PT Pengetahuan Atas Penghasilan Kena
RajaGrafindo Persada. Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak, Jurnal Akuntansi Dan Investasi
Siregar, S. 2014. Statistik Parameirik Untuk Vol. 12 No. 02 (http//journal.umy.ac.id
Penelitian Kuantitatif Dilengkapi diakses 19 Mei 2016).
Dengan Perhitungan Manual Dan
Aplikasi Spss Versi 17. Jakarta: Bumi Tiraada, T. 2013. Kesadaran Perpajakan,
Aksara. Sanksi Pajak, Sikap Fiskus Terhadap
Kepatuhan Wpop Di Kabupaten
Siregar, Sofian. 2012. Statistika Deskriptif Minahasa Selatan, Jurnal Emba, Vol.1
untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali No.3 (Http//Ejournal.Unsrat.Ac.Id
Pers. Diakses 2 April 2016).
Suandy, Erly. 2002. Perpajakan. Jakarta: Tjahjono, A dan Husein, M. 2005.
Salemba Empat. Perpajakan. Yogyakarta: Unit Penerbit
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. dan Percetakan Akademi Manajemen
Bandung: Alfabeta. Perusahaan YKPN.