Eritrasma 1
Eritrasma 1
PENDAHULUAN
Microbacterium oxydans yang diisolasi pada jaringan interdigital kaki kiri pada
Eritrasma adalah infeksi kulit yang terlokalisir dan kronis pada daerah
seperti makula atau seperti plak, coklat kemerahan, sering asimtomatik. Eritrasma
interdigital adalah tipe yang paling sering, tetapi aksila dan selangkangan juga
sering terjadi. Kejadian eritrasma pada pria dan wanita sama, tetapi lebih sering
terjadi pada pasien dengan indeks massa tubuh (BMI)> 23 kg/m2 dan pada penderita
diabetes.2
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Epidemiologi
didapatkan 20% dari subyek yang dipilih secara acak ditemukan memiliki
di area genitocruris.4
sering di daerah subtropis dan tropis. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan
di Turki, tingkat eritrasma ditemukan 46,7% di antara 122 pasien dengan lesi di
interdigital kaki. Jenis kelamin tidak berpengaruh, namun bentuk eritrasma pada
daerah cruris lebih sering terjadi pada pria. Sebuah studi 2008 menemukan
bahwa eritrasma interdigital lebih sering terjadi pada wanita (83% dari 24
Eritrasma interdigital adalah tipe yang paling sering, tetapi aksila dan
2
2.3 Etiologi
jari). Faktor predisposisi adalah iklim lembab dan hangat, higiene yang buruk,
2.4 Patofisiologi
stratum korneum, organisme ini berkembang biak dalam kondisi panas dan
lembab, stratum korneum menjadi tebal. Organisme ini menempati ruang antar
sel serta di dalam sel, menghancurkan keratin fibril. Efloresensi merah coral
akan terlihat di bawah lampu Wood, efloresensi ini merupakan hasil dari
pembentukan porfirin.1
daerah intertriginosa, terutama di aksila dan genito-krural, sela jari kaki ke-4
dan ke-5, dan yang lebih jarang ditemukan di sela jari kaki ke-2 dan ke-3. Lesi
3
Lesi biasanya terdapat pada daerah lipatan tubuh yang tertutup dan
Durasi eritrasma berkisar dari bulan ke tahun. Gambaran khas eritrasma adalah
makula eritematosa hingga kecoklatan berbatas tegas. Kulit juga tampak seperti
gambaran keriput dengan sisik halus. Infeksi umumnya terletak di paha bagian
dalam, daerah cruris, skrotum, dan sela-sela jari kaki. Aksila, daerah infra-
Lesi pada daerah sela-sela jari kaki terlihat sebagai maserasi, dengan
Gambar 2.1 Likenifikasi dan hiperpigmentasi sering terjadi. Kulit kadang-kadang tampak
keriput dengan sisik. 1
Kibbi Ghani. 2018. Erythrasma. Medscape September 10 2018. Viewed Descember 6
2018. Medscape Refference Available from URL :
https://emedicine.medscape.com/article/1052532
maserasi pada 61 pasien (83,6%). Hasil ini serupa dengan penelitian lain. Dalam
penelitian Muhterem, daerah yang paling sering terkena adalah interdigital ke-
4
4, hal ini sesuai dengan penelitian lain. Morales-Trujillo et al melaporkan gejala
pruritus pada 11 dari 24 pasien. Dalam penelitian oleh Inci et al gejala pruritus
2.6 Diagnosis
bersifat asimtomatik, pada daerah genito-krural terasa gatal, hingga tampak plak
sela-sela jari kaki, di mana eritrasma tampak sebagai plak dengan maserasi
putih hiperkeratotik, terutama antara jari kaki keempat dan kelima. Di daerah
superfisial, skuama halus, dan kerutan halus. Pada eritrasma memiliki gambaran
lesi yang relatif seragam dibandingkan dengan tinea corporis atau cruris yang
mempengaruhi area satu atau kedua paha dalam yang kontak dengan skrotum.
Lesi pada glans penis jarang dilaporkan. Lesi tampak irreguler dan bentuknya
tidak beraturan, pada awalnya merah, tetapi kemudian menjadi coklat. Lesi baru
tampak halus, tetapi lesi yang lebih lama cenderung berkerut atau bersisik.5
5
Gambar 2.2 Eritrasma: Hiperkeratotik di sela jari kaki. Hasil lampu Wood’s ditemukan merah
coral terang. 4
Wolff K., Goldsmith L.A, Katz S.I, Paller A.S, Leffell D.J,. 2012. Erythrasma, dalam
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. San Fransisco: Mc Graw Hill Education.
Ed.8, Section 29, pp. 2146
Gambar 2.3 Eritrasma: Lesi cokelat kemerahan di aksila. Hasil lampu Wood’s ditemukan
merah coral terang.4
Wolff K., Goldsmith L.A, Katz S.I, Paller A.S, Leffell D.J,. 2012. Erythrasma, dalam
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. San Fransisco: Mc Graw Hill Education.
Ed.8, Section 29, pp. 2146
dan mudah digunakan. Pemeriksaan lampu Wood tidak menyebabkan rasa sakit
pada pasien dan tidak memerlukan persiapan apa pun sebelum tes.7
6
merah coral. Bakteri melepaskan porfirin yang menyebabkan lesi menjadi
Coproporphyrin III adalah porfirin yang paling sering diproduksi pada pasien
porfirin lainnya. Namun, pada pemeriksaan lampu Wood mungkin negatif pada
pasien terutama ketika setelah mandi atau membersihkan porfirin di area yang
Pewarnaan Gram juga merupakan metode diagnosis yang berguna pada pasien
yang memiliki temuan hasil pemeriksaan lampu Wood yang negatif. Pewarnaan
melengkung membentuk pola huruf V atau huruf Cina (cuneiform) yang khas.
7
Gambar 2.4 Warna merah coral dari Corynebacterium minutissimum pada eitrasma.7
Suraprasit P; Bunyaratavej S; Pattanaprichakul P, etc. 2016. Wood’s Lamp
Examination:Evaluation of Basic Knowledge in General Physicians. Department of
Dermatology Faculty of Medicine Siriraj Hospital, Mahidol University, Bangkok, Thailand.
pp.82
1. Pitiriasis versicolor
ini terjadi terutama pada badan bagian atas, dan lesi kecil dan tidak
leher, dan perut, ekstremitas sisi proksimal. Lesi berupa makula berbatas
8
Gambar 2.5 Tinea versicolor.10
James WD; Elston, DM; Berger TG. 2016. Psoriasis, dalam Andrew’s Diseases Of The Skin:
Clinical Dermmatology. Philadelphia: Elsevier. Ed 12, pp. 300
2. Tinea kruris
Tinea kruris didapatkan plak annular dengan batas yang bersisik, yang
melibatkan bagian dalam paha. Sering terjadi pruritus. Plak tinea kruris yang
kemaluan, perianal, pantat, dan daerah perut bagian bawah. Alat kelamin
9
Gambar 2.6 Tinea Kruris 11
Wolff K., Goldsmith L.A, Katz S.I, Paller A.S, Leffell D.J,. 2012. Tinea
Cruris, dalam Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. San Fransisco:
Mc Graw-Hill Companies Inc. Ed.8, Vol.2, Section 30, pp. 2290
3. Kandidiasis Intertriginosa
10
Gambar 2.7 Kandidiasis Intertriginosa12
Wolff K., Goldsmith L.A, Katz S.I, Paller A.S, Leffell D.J,. 2012. Cutaneous
Candidiasis, dalam Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. San Fransisco: Mc Graw-
Hill Companies Inc. Ed.8, Vol.2, Section 30, pp. 2302
4. Psoriasis
pada kulit yang ditandai dengan plak-plak eritemaus, kering, dan bersisik
(droplike). Gejala subyektif, seperti gatal atau terbakar, mungkin ada dan
11
Gambar 2.8 psoriasis.14
Wolff K., Goldsmith L.A, Katz S.I, Paller A.S, Leffell D.J,. 2012. Psoriasis. In :
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, 8th Edition. Vol 1&2. USA: McGraw-
Hill. Chapter 18. pp : 210
2.8 Tatalaksana
sabun dan gel benzoil peroksida 5% merupakan terapi yang efektif pada
sebagian besar kasus. Klindamisin atau eritromisin (solusio 2%) atau krim azol,
merupakan beberapa pilihan agen topikal yang efektif. Untuk eritrasma yang
digunakan.3
yang tersedia saat ini telah ditinjau oleh Holdiness. Eritrasma berespon dengan
12
baik pada obat antijamur golongan azole yang paling sering digunakan, seperti
cukup. Untuk lesi yang lebih luas, eritromisin mungkin merupakan terapi yang
paling efektif. Alternatif termasuk fucidin topikal dan tetrasiklin oral. Hasil
Infeksi dapat diobati dengan agen topikal dan / atau oral. Terapi lini
pertama adalah eritromisin atau clindamycin topikal, atau krim asam fusidat
atau krim miconazole. Eritromisin oral biasanya efektif dan merupakan terapi
lini kedua yang baik, seperti klaritromisin dosis tunggal atau amoxicillin-
dari ribosom, menyebabkan sintesis protein RNA. Pada anak-anak, usia, berat
2.9 Prognosis
13
merupakan kondisi jinak. Namun, ini dapat menjadi luas dan invasif pada
14
BAB 3
KESIMPULAN
dari eritrasma yang merupakan bakteri batang pendek gram positif. Lesi biasanya
bersifat asimtomatik, kecuali di daerah selangkangan yang bisa terasa gatal dan
15