Anda di halaman 1dari 11

BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Mekanisme yang mempengaruhi tingkat kecemasan ringan, sedang, berat dan panic

menurut Struart and Laraia (2005) sebagai berikut :

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

FaktorPredisposisi

Faktor Presipitasi Tingkat Kecemasan

- Ringan
Penilaian Terhadap Stressor - Sedang
- Berat
- Panik
Sumber Koping

Mekanisme Koping
3.2 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja penelitian adalah suatu hubungan atau suatu kaitan antara konsep satu

dengan konsep lainnya dan masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2002).

Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, maka penulis membuat kerangka kerja penelitian

sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Mekanisme Koping Tingkat


 Tas Oriented Kecemasan
 Ego oriented  Ringan
 Sedang
 Berat
 Panik

Keterangan:

: variabel yang diteliti

3.3 Hipotesa Penelitian

3.3.1 Ha: ada hubungan mekanisme koping terhadap tingkat kecemasan pada tahanan di

Poltabes Bandar Lampung tahun 2009.

3.3.2 Ho: tidak ada hubungan mekanisme koping terhadap tingkat kecemasan pada

tahanan di Poltabes Bandar Lampung tahun 2009.


3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki

atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu

(Notoatmodjo, 2005). Variabel yang diteliti adalah:

3.4.1 Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi bebas, dan sebab

(Notoadmojo, 2005). Adapun variabel independen pada penelitian ini adalah

mekanisme koping.

3.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi, akibat dan tergantung

(Notoadmojo, 2005). Variadel dependen pada penelitian ini adalah tingkat

kecemasan pada tahanan di Poltabes Bandar Lampung.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah batasan pada variabel-variabel yang diamati atau diteliti

untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel

yang bersangkutan serta pengembangan instrumen atau alat ukur (Notoatmodjo,

2005). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
Mekanisme Pertahanan yang Mengisi Kuesione 1=baik, jika skor Nominal
koping dilakukan oleh lembar r jawaban yang
tahanan di ruang kuisioner didapat ≥76%
tahanan untuk
mempertahankan diri 0=Kurang baik, jika
dan membebaskan skor jawaban yang
diri dari rasa cemas didapat <76%
dan takut.
Kecemasan Respon emosional Mengisi Kuesione Cemas ringan Ordinal
yang dialami oleh lembar r Cemas sedang
tahanan di Poltabes kuisioner Cemas berat
Bandar lampung yang Panik
ditandai dengan
gejala-gejala
fisiologis, kognitif,
afektif dan perilaku
yang diukur
menggunakan lembar
kuesioner .
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitin ini menggunakan desain korelatif yaitu rancangan penelitian yang bertujuan

untuk mencari hubungan dengan pendekatan cross sectional antara dua variabel

(Arikunto, 2006). Penelitian ini mencari adakah hubungan mekanisme koping

terhadap tingkat kecemasan pada tahanan di Poltabes Bandar Lampung tahun 2009.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti di Poltabes

Bandar Lampung tahun 2009. Populasi pada saat itu berjumlah 91 orang.

4.2.2 Sampel

Sebagian atau wakil dari populasi (Arikunto, 2006)

n= N

1+N(d)²

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

d = Derajat Kesalahan (0.05)


Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang akan diteliti

dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002). Menurut Arikunto

(2006), bahwa apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik sampel diambil

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dan untuk

pengambilan sampelnya menggunakan teknik random sampling secara systematik

sampling yaitu mengambil sampel secara acak dan sistematis (Notoadmojo,

2005). Dengan kriteria responden dalam keadaan sehat, dapat membaca, dan

bersedia menjadi responden penelitian. Dan sampel pada penelitian ini berjumlah

47 orang.

4.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Poltabes Bandar Lampung selama satu minggu pada bulan

Juni 2009.

4.4 Etika Penelitian

4.4.1 Informed Concent

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan

memberikan lembar persetujuan. Lembar persetujuan tersebut diberikan sebelum

penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Tujuan persetujuan adalah agar subjek mengganti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya, jika subjek bersedia maka mereka harus


menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka

penelitian harus menghormati hak klien.

4.4.2 Anomity (Tanpa Nama)

Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara tidak

memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data.

4.4.3 Kerahasiaan (Confidentiality)

Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik

informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaan responden, hanya kelompok data tertentu yang

akan dilaporkan pada hasil riset.

4.5 Pengumpulan Data

4.5.1 Instrumen Pengumpul Data

Alat pengumpul data pada penelitian ini adalah kuisioner yang terdiri dari dua

bagian 2 (dua) bagian, bagian pertama berisi pertanyaan tentang variabel

independen yaitu pertanyaan masalah mekanisme koping yang terdiri dari 10

pertanyaan (1-10) dengan menggunakan lembar checklist dengan katagori baik

dan tidak baik..Dan pertanyaan kedua tentang variabel dependen mengenai


tingkat kecemasan diukur menggunakan lembar kuisioner dengan kategori ringan,

sedang, berat dan panik sebanyak 20 pertanyaan (1-20).

4.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dengan cara membagikan lembar kuesiner dan

checklist secara langsung kepada resonden. Responden mendapatkan penjelasan

dari peneliti tentang cara menjawab soal. Pada penelitian ini kuisioner yang

digunakan adalah kuisioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih satu jawaban yang dianggap benar.

Pada saat penelitian peneliti bekerjasama dengan pihak petugas Kepolisian

Poltabes untuk menggeluarkan tahanan yang sudah dipilih oleh peneliti sebanyak

10 0rang secara bertahap dan bergiliran keruangan yang telah ditentukan, pihak

petugas Kepolisian Poltabes kemudian dibagikan kuisioner oleh peneliti yang

kemudian dijelaskan tujuan penelitian dan pengisian inform concent dan

kemudiaan pengisian kuisioner, dan dalam pengisian kuisioner tersebut peneliti

berada diruangan tersebut dengan tujuan bila ada responden yang mengalami

kesulitan peneliti dapat memberikan arahan atau panduan kepeda responden.

Lembar jawaban dikumpulkan pada hari itu juga dengan meminta bantuan kepada

petugas Kepolisian Poltabes Bandar Lampung.


4.6 Pengolahan Data

Menurut Hastono (2007), pengolahan data pada penelitian melalui tahap:

4.6.1 Editing

Merupakan kegiatan pengecekan isian kuesioner apakah jawaban yang ada di

kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan dan konsisten.

4.6.2 Coding

Koding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka atau bilangan.

4.6.3 Processing

Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, maka langkah selanjutnya adalah

memproses data agar data yang sudah di entry dapat dianalisis. Pemprosesan data

dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke paket program

komputer.

4.6.4 Cleaning

Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada

kesalahan atau tidak.

4.7 Teknik dan Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan

bivariat. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel mekanisme koping

sebagai variabel independen dan kecemasan sebagai variabel dependen. Analisa


univariat digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi variabel independen

dan dependen, sedangkan analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan

variabel dependen dan independen. Oleh karena variabel independen dan dependen

masing-masing adalah data kategorik sehingga digunakan uji Chi-Square.

4.7.1 Analisa Univariat

Menurut Arikunto (1998), rumus untuk menggambarkan distribusi frekuensi

adalah sebagai berikut:

P= f x 100%
n

Keterangan :

P = Persentase

f = Jumlah masing-masing variabel

n = Jumlah responden

4.7.2 Analisa Bivariat

Analisa bivariat menurut Hastono (2007), untuk mengetahui hubungan antar

variabel independen dan dependen yaitu: Hubungan mekanisme koping terhadap

tingkat kecemasan pada tahanan. Skala ukur kedua variabel adalh data katagorik

maka uji statistik yang digunakan adalah dengan menggunakan uji Chi Square

(Kai Kuadran) menggunakan rumus sebagai berikut:

  Oij  Eij  2 
x  
2

 Eij 
Keterangan:

x2 = Chi Square hitung

Oij = simbol observasi dari tiap sel

Eij = hasil ekspektasi

Hipotesis kerja (Ha) diterima bila harga Chi Square hitung lebih besar dari harga

Chi Square tabel. Interpretasi dari rumus diatas adalah sebagai berikut: tentukan

batas kritis α (0,05), kemudian dengan nilai x2 hitung dari nilai df, tentukan nilai p

value pada tabel Chi Square. Bila p value ≤ α (0,05), Ho ditolak berarti data

sampel mendukung adanya hubungan yang bermakna (signifikan) dan bila p

value >α (0,05), Ho gagal ditolak berarti data sampel tidak mendukung adanya

hubungan yang bermakna (signifikan).

Dalam bidang kesehatan untuk mengetahui derajat hubungan dengan Risiko

Relatif (RR) dan Odds Ratio (OR). Nilai OR digunakan untuk jenis penelitian

Cross Sectional dan Case Control. Penelitian ini menggunakan OR karena

merupakan jenis penelitian Cross Sectional. Nilai OR terdapat pada baris Odds

Ratio. OR untuk membandingkan odds pada kelompok ter-ekspose dengan odds

kelompok tidak ter-ekspose.

Anda mungkin juga menyukai