Anda di halaman 1dari 18

ZAMAN KERAJAAN DAN PENJAJAHAN

A. ZAMAN KERAJAAN
1. HINDU-BUDDHA

PERKEMBANGAN

1) Hindu
 Sinkretisme antara kepercayaan suku Arya dan Dravida.
 Dikenal istilah reinkarnasi dan moksa (seseorang yang mencapai kesempurnaan).
 Kitab suci Weda.
 Dikenal 4 kasta : Brahamana (pendeta), Ksatria (raja, bangsawan, prajurit), Waisya (pedagang), Sudra
(pekerja kasar).
 Teori masuknya Hindu :
a. Teori ksatria (masuknya agama Hindu disebarkan oleh para ksatria)
b. Teori waisya (masuknya agama Hindu disebarkan oleh para pedagang yang berkasta)
c. Teori brahmana (masuknya agama Hindu disebarkan oleh para brahmana)
d. Teori campuran (masuknya agama Hindu disebarkan oleh ksatria, brahmana, maupun waisya)
2) Buddha
 Diajarkan oleh Sidharta Gautama, putra raja Sudodhana dari Kerajaan Kapilawastu.
 Kucinegara, tempat wafatnya Sang Buddha Gautama, tahun 482 SM.
 Kitab suci Tripitaka.
 Masuk lebih awal daripada Hindu. Disebarluaskan ke Indonesia oleh para bhiksu disebut
Dharmadhuta, pada abad 5M.

KERAJAAN

1) Kutai (Hindu, Abad ke-4 M)


 Pendiri : Kudungga
 Raja :
a. Asmawarman
b. Mulawarman
 Letak : Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam.
 Sejarah:
Kutai Martadipura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah Tertua /
kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
Peninggalan terpenting kerajaan Kutai adalah 7 Prasasti Yupa, dengan huruf Pallawa dan bahasa
Sansekerta, dari abad ke-4 Masehi. Salah satu Yupa mengatakan bahwa “Maharaja Kundunga
mempunyai seorang putra bernama Aswawarman yang disamakan dengan Ansuman (Dewa
Matahari). Aswawarman mempunyai tiga orang putra. Yang paling terkemuka adalah Mulawarman.”
Dari yupa diketahui bahwa pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa
keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai
hidup sejahtera dan makmur.
Kerajaan kutai berakhir saat raja kutai yang bernama maharaja dharma setia tewas dalam peperangan
di tangan raja kutai kartanegara ke-13, aji pangeran anum panji mendapa.

2) Tarumanagara (Hindu, Tahun 358 – 669 M)


 Pendiri : Rajadirajaguru Jayasingawarman tahun 358
 Sumber : berita cina (zaman Disnati T'ang), i-tsing dan hui ning
 Raja :
a. Rajadirajaguru Jayasingawarman (358 – 382 M)
b. Dharmayawarman (382 – 395 M), anak Rajadirajaguru
c. Purnawarman (395 – 434 M), mencapai kejayaan
 Letak : Jawa barat, pusat kerajaan di wilayah Bogor, abad ke-4 hingga abad ke-7 M.
 Prasasti :
a. Prasasti Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di perkebunan kopi milik
Jonathan Rig, Ciampea, Bogor
b. Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten
Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti tersebut isinya menerangkan penggalian
Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak
atau 12km oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya. Penggalian sungai
tersebut merupakan gagasan untuk menghindari banjir yang sering terjadi pada masa
pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan pada musim kemarau.
c. Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, ditemukan di aliran Sungai Cidanghiyang yang
mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten, berisi pujian kepada
Raja Purnawarman.
d. PrasastiPrasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor
e. Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor
f. Prasasti Jambu, Nanggung, Bogor
g. Prasasti Pasir Awi, Citeureup, Bogor

3) Sriwijaya (Budha, Tahun 683 – 700 M)


 Sumber : Berita Arab (Zabag, Sabay, Sribusa), Berita India, Berita Cina (I-Tsin), Candi Muara Takus
 Raja :
a. Dapunta Hyang / Sri Jayanasa
b. Balaputeradewa, masa Puncak kejayaan Sriwijaya. Balaputeradewa merupakan anak dari Raja
Kerajaan Mataram Lama, Samaratungga, namun dikalahkan oleh Pramoewardhani yang dibantu
oleh Raka I pikatan.
c. Sanggrama Wijayatumangan
 Letak : dekat Selat Malaka
 Prasasti, menggunakan bahasa Melayu Kuno :
a. Kedukan Bukit (684 M), tentang Dapunta Hyang yang menduduki Jambi
b. Telaga Batu, tentang kutukan Raja-Raja
c. Talang Tuwo(684 M), tentang pembuatan taman srikestra
d. Kota Kapur (686 M), tentang penaklukan Bumi Jawa
e. Karang Berahi (686 M), tentang penguasaan terhadap Jambi
f. Ligor (775 M)
g. Nalanda, tentang Raja Balaputradewa sebagai raja terakhir Dinasti Syailendra
 Sebab Keruntuhan
a. Serangan kerajaan Cholamandala dari India. Sri Sanggrama Wijayatumangan ditahan
b. Pembangkangan Kerajaan Melayu
c. Berdirinya Kerajaan Majapahit dengan ekspedisi Srimelayu. Sehingga perdagangan di Sriwijaya
menurun

4) Mataram Kuno (Tahun 730 M)


 Letak : Jawa Tengah, pusatnya disebut Bhumi Mataram
 Dinasti Syailendra (Buddha)
 Raja :
a. Raja Bhanu, Raja Wisnu
b. Raja Indra (782–812 M), melaksanakan politik ekspansi yang bertujuan menguasai daerah-daerah
sekitar Selat Malaka
c. Raja Samaratungga (812–833 M), Raja yang membangun Borobudur, Mendut, Sewu. Raja
Samaratungga merajai Kerajaan Mataram Lama sehingga Kerajaan bercorak Buddha.
d. Raja Balaputeradewa (anak dari Raja Samaratungga). Balaputeradewa tidak setuju atas
pernikahan Pramoerwadhani dengan Raka I Pikatan, sehingga mereka bertikai dan
Balaputeradewa kalah kemudian pergi ke kerajaan Sriwijaya.
e. Raja Pramoerwadhani (anak dari Raja Samaratungga)
 Prasasti :
a. Prasasti Kalasan (778 M), tentang bangunan suci bagi Dewa Tara dan bihara untuk para pendeta
b. Prasasti Kelurak (782 M) di daerah Prambanan, tentang pembuatan arca Manjusri dan raja yang
sedang memerintah, Raja Indra
c. Prasasti Ratu Boko (856 M), kekalahan Raja Balaputradewa
d. Prasasti Nalanda (680 M), asal-usul Raja Balaputradewa
 Dinasti Sanjaya (Hindu)
 Raja :
a. Sanjaya, terdapat dalam Prasasti Canggal
b. Rakai Panangkaran, terdapat dalam Prasasti Kalasan, Ia membangun Candi Kalasan yang bercorak
Buddha, disini terlihat Kerajaan Mataram Lama berada dibawah pengaruh Dinasti Syeilendra
c. iRaka I Pikatan, dalam kekuasaannya Hindu dan Buddha hidup berdampingan, dinasti syailendra
berada dibawah dinasti sanjaya. Di jaman ini, dibangun Candi Prambanan yang bercorak Hindu
d. Diah Balitung, puncak kerajaan mataram
e. Mpu Sindok, Raja Terakhir Mataram lama. Ia memindahkan kerajaan ke Jawa Timur dan memulai
Kerajaan baru karena desakan dari Sriwijaya.
 Prasasti :
a. Prasasti Canggal (732 M), tentang pendirian Lingga sebagai lambang dari Dewa Siwa.
b. Prasasti Balitung (907 M), dibuat pada masa Raja Diah Balitung
c. Kitab Parahyangan, menceritakan hal ikhwal raja-raja Sanjaya

5) Medang Kamulan
 Raja :
a. Mpu Sindok, Sebagai pengganti Mataram Lama, Mpu sindok memindahkan pusat
pemerintahannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur yang dikenal dengan Kerajaan Medang
Kamulan dengan Dinasti Isana.
b. Dharmawangsa Teguh, di masanya dikenal Pralaya Medang, yang menyerang kerajaan Sriwijaya.
Namun Sriwijaya balas menyerang dan menghancurkan Medang Kamulan.
c. Airlangga, merupakan menantu dari Dharmawangsa Teguh. Mengalami masa kejayaan. Airlangga
memulihkan kembali nama kerajaan dengan menaklukkan Kerajaan kecil. Hal ini terdapat pada
Kitab Arjunawiwaha oleh Mpu Kanwa. Setelah ini Kerajaan dibagi dua karena adanya perebutan
antara Putra Airlangga (Mapanji) dan Putra Dharmawangsa Teguh (Samarawijaya).
 Prasasti :
Prasasti Calcuta, prasasti dari Raja Airlangga yang menyebutkan silsilah keturunan Raja Mpu Sindok.

6) Janggala
Merupakan kerajaan hasil pembelahan dari Medang Kamulan. Dipimpin oleh Putra Airlangga, Mapanji
Garasakan.
Pada masa Raja Jayabaya (raja dari Kerajaan Panjalu / Kediri) Kerajaan Janggala ditaklukkan dan dikuasai
oleh Kerajaan Panjalu/Kediri.

7) Kediri (Kerajaan Panjalu)


Merupakan kerajaan hasil pembelahan dari Medang Kamulan. Dipimpin oleh Putra Dharmawangsa,
Samarawijaya.
 Letak : Daha, dekat Sungai Brantas
 Raja :
a. Samarawijaya
b. Sri Bameswara
c. Jayabaya (1135–1157 M), Kediri mencapai puncak kejayaan di Raja Jayabaya, karena pertentangan
dengan Kerajaan Janggala berhasil diselesaikan. Hal ini terdapat dalam Kitab Bharatayudha oleh
Mpu Sedan dan mpu Panuluh. Jayabaya dikenal sebagai ahli ramal, ramalannya dikumpulkan
dalam kitab Jongko Joyoboyo.
d. Kertajaya, merupakan raja terakhir. Kertajaya dianggap melanggar agama oleh para Brahmana.
Brahmana pun meminta bantuan kepada Ken Arok. Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok, dan
runtuhlah kerajaan Kediri.
 Prasasti :
a. Sirah Kering
b. Ngantang
c. Jarring
d. Kamulan

8) Singasari
Setelah kemenangan Ken Arok melawan Kerajaan Kediri, ia memutuskan untuk membuat Dinasti
Girindrawangsa (Dinasti keturunan Siwa), serta membangun Kerajaan Singasari dengan membunuh
Tunggul Ametung (pemimpin Tumapel), Singasari berasal dari daerah bernama Tumapel.
 Sumber :
a. Kitab Pararaton, tentang raja-raja Singasari.
b. Kitab Negarakertagama, berisi silsilah raja-raja Majapahit yang memiliki hubungan erat dengan
Kerajaan Singasari.
c. Prasasti-prasasti setelah tahun 1248.
d. Peninggalan-peninggalan purbakala, spt Candi Kidal, Candi Jago, dan Candi Singasari.
 Raja :
a. Ken Arok, dibunuh oleh Anusapati, yang merupakan anak dari Tunggul Ametung oleh Keris yang
sama yang digunakan oleh Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung
b. Anusapati. Ia dibunuh oleh Tohjaya, anak dari Ken Arok dan Ken Umang juga dengan keris yang
sama. Menurut Kitab pararaton oleh Mpu Gandring. Peristiwa bunuh membunuh ini adalah
sumpah dari Mpu Gandring yang juga dibunuh oleh Ken Arok.
c. Tohjaya, Tohjaya pun mengalami hal yang sama, yaitu dibunuh oleh Wisnuwardhana yang
merupakan anak dari Anusapati.
d. Wisnuwardhana / Ranggawuni, bersama Mahisa Cempaka ia memerintah Kerajaan
e. Kertanegara, merupakan Raja terakhir Singhasari dan anak dari Wisnuwardhana. Kerajaan
Singasari mengalami kejayaan pada masa pemerintahannya (1288–1292). Ia mengirim ekspedisi
Pamalayu untuk menyerang Kerajaan Melayu dan Sriwijaya.
 Keruntuhan Kerajaan Singhasari :
Adanya pemberontakan Jayakatwang (dari Kediri). Namun salah seorang panglima, Raden Wijaya
berhasil menyelamatkan diri. Disaat yang sama muncul Pasukan Mongol yang awalnya juga ingin
menghancurkan Singhasari, namun dengan tipu daya Raden Wijaya, pasukan mongol berhasil
membantunya mengalahkan Jayakatwang.

9) Majapahit
Setelah mengalahkan Jayakatwang dan juga mengusir pasukan mongol, Raden Wijaya mendirikan
Kerajaan Majapahit.
Majapahit hampir menguasai seluruh wilayah Nusantara.
 Sumber :
a. Cerita Kitab, Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakrama, kedua kidung mengisahkan
perjuangan Raden Wijaya.
b. Kitab Pararaton, tentang pemerintahan raja-raja Singasari dan Majapahit.
c. Kitab Negarakertagama, tentang perjalanan Hayam Wuruk ke Jawa Timur.
 Raja :
a. Raden Wijaya / Kertarajasa Jayawardhana, Raden Wijaya mempunyai empat istri. Di dalam tubuh
kerajaan banyak pergolakan yang didalangi oleh mahapatinya karena ketidakpuasan jabatan.
b. Jayanegara, merupakan kemenakan dari Raden Wijaya. Dalam pergolakan, Jayanegara sempat
berseteru dengan Pasukan Kuti namun diselamatkan oleh Bhayangkara Gajah Mada. Namun
setelah itu Jayanegara dibunuh oleh Tanca, tabib Istana.
c. Tribhuanattunggadewi, juga merupakan anak dari Raden wijaya bersama istrinya, Gayatri. Pada
saat pemerintahannya, Gajah Mada diangkat menjadi patih dan bersumpah bahwa ia tidak akan
berhenti sampai nusantara bersatu dibawah panji majapahit, Sumpah ini dikenal dengan nama
Sumpah Palapa.
d. Hayam Wuruk (Gelar : Sri Rajasanegara) pelopor jaman keemasan Majapahit (1350–1389 M).
Namun keruntuhan Majapahit juga disebabkan oleh Hayam Wuruk yang ingin memperistri Dyah
Pitaloka (Kerajaan Sunda/Pajajaran) yang dikenal dengan Perang Bubat (1351 M). Setelah Hayam
Wuruk wafat, tidak ada lagi pemimpin yang cakap dalam Majapahit, sehingga Majapahit runtuh.
 Prasasti :
a. Prasasti Butak (1294 M), dikeluarkan oleh Raden Wijaya, memuat peristiwa keruntuhan Singasari
dam perjuangan Raden Wijaya mendirikan Kerajaan.
b. Kitab Harsawijya
c. Kitab Pararaton
d. Kitab Negarakertagama

PENGARUH

1) Candi
CIRI JAWA TENGAH JAWA TIMUR
LETAK Tengah halaman Belakang halaman
PUNCAK Stupa/Ratna Kubus
ARAH Menghadap Timur Menghadap Barat
BAHAN Batu Andesit Batu Bata
BENTUK Tambun Ramping
ATAP Berundak-undak Perpaduan tingkatan
RELIEF Natural dan lebih timbul Simbolis dan timbul sedikit

2) Pentirtaan, tempat pemandian suci


3) Candi padas
4) Patung dewa

KITAB-KITAB TERKENAL

NO KITAB PENGARANG
1 MAHABHARATA EMPU WIYASA
2 RAMAYANA EMPU WALMIKI
3 BHARATAYUDHA EMPU SEDAH-PANULUH
4 ARJUNAWIWAHA EMPU KANWA
5 SMARADHANA EMPU DHARMAJA
6 NEGARAKERTAGAMA EMPU PRAPANCA
7 SUTASOMA EMPU TANTULAR

FAKTOR RUNTUHNYA KERAJAAN HINDU-BUDDHA

1) Kerajaan lain yang lebih kuat dan besar.


2) Tidak ada peralihan kekuasaan atau kaderisasi.
3) Perang saudara.
4) Banyak daerah-daerah kekuasaan yang melepaskan diri.
5) Kemunduran ekonomi dan perdagangan.
6) Tersiarnya agama Islam yang dengan mudah diterima para adipati di daerah pesisir.

2. ISLAM

Setelah keraajaan-kerajaan Hindu-Buddha surut, mulai berdiri kerajaan-kerajaan Islam di tanah air kita.
Agama Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M. Agama dan kebudayaan Islam masuk Indonesia
melalui para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat (India), dan Cina. Agama Islam berkembang
dengan pesat di tanah air.

KERAJAAN

1) Perlak
 Kerajaan Islam tertua di Indonesia. Berdiri pada tahun 840 M.
 Mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah
II Johan Berdaulat (622–663 H/1225–1263 M). Mengalami kemajuan pesat dalam bidang pendidikan
Islam dan perluasan dakwah Islamiyyah.
 Tahun 1292, digabungkan dengan Kerajaan Samudera Pasai.

2) Samudera Pasai
 Letaknya di daerah Lhokseumawe, pantai timur Aceh.
 Raja :
a. Sultan Malik as-Saleh, pendiri Kerajaan.
b. Sultan Muhammad yang bergelar Malik Al-Tahir (1297-1326)
c. Sultan Akhmad yang bergelar Malik Az Zahir (1326-1348), Samudera Pasai tumbuh pesat dan
menjadi pusat penyebaran agama Islam.
d. Zainal Abidin.
 Pada tahun 1521, Kesultanan Pasai akhirnya runtuh setelah serangan ihsan Portugis. Tahun 1524
wilayah Pasai sudah menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh.
3) Aceh
 Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ibrahim pada tahun 1514.
 Raja pertama Kerajaan Aceh adalah Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528 M)
 Aceh bekembang pesat setelah Malaka dikuasai Portugis. Para pedagang Islam memindahkan kegiatan
berdagang dari Malaka ke Aceh.
 Aceh mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1635).
 Setelah kematian Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh melemah terlebih adanya pertikaian
antargolongan bangsawan dan ulama.
 Karena menjadi pusat agama Islam, Aceh sering disebut Serambi Mekah.
 Kerjaan Aceh berkuasa kurang lebih 4 abad sampai akhirnya runtuh dikuasai Belanda pada awal abad
ke-20.

4) Demak
 Kerajaan Demak terletak di pantai utara Jawa Tengah, didirikan Raden Patah pada tahun 1478. Demak
merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Demak menjadi pusat kegiatan Wali Songo.
 Pada masa pemerintahan Sultan Trenggono (1521–1546 M), Demak mencapai kejayaannya.
 Pada tahun 1522, Demak mengirim pasukan ke Jawa Barat untuk menggagalkan hubungan Portugis
dan Kerajaan Pajajaran. Dengan kalahnya Portugis, Sunda Kelapa menjadi Jayakarta (22 Juni 1527)
 Ketika menyerang Panarukan, Sultan Trenggono tewas dalam pertempuran.

5) Mataram

Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Agung. Beliau banyak berjasa dalam
bidang kebudayaan dan agama. Beliau mengarang Serat Sastra Gending yang berisi filsafat Jawa,
menciptakan penanggalan tahun Jawa, dan memadukan unsur Jawa dan Islam, seperti penggunaan
gamelan dalam perayaan Sekaten untuk memperingati Maulud Nabi.

6) Banten
 Terletak di daerah Jawa Barat bagian utara. Karena posisi yang strategis, Banten dapat menguasai
pelayaran dan perdagangan yang menyaingi VOC.
 Kerajaan Banten dipimpin putra Falatehan yang bernama Hasanuddin (1552–1570). Dia berhasil
mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada tahun 1527. Di bawah pemerintahannya, Banten
menyebarkan agama Islam ke pedalaman Jawa Barat. Selain itu, Banten berhasil menguasai Lampung.
 Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-
1682).
 Terjadi perang saudara antara Sultan Ageng Tirtayasa dan anaknya, Sultan Haji yang bekerjasama
dengan Belanda. Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan wafat pada tahun 1692.

7) Gowa-Tallo (Makassar)
 Kerajaan Gowa-Tallo terletak di Sulawesi Selatan.
 Pada tahun 1605, agama Islam masuk ke kerajaan Gowa-Tallo melalui seorang ulama dari
Minangkabau bernama Dato ri Bandang.
 Karaeng Tunigallo adalah raja Gowa pertama yang memeluk agama Islam. Gelar Karaeng Tunigallo
adalah Sultan Alauddin (1591–1638).
 Kerajaan Gowa Tallo mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Hassanuddin (1653-1669).
Dikenal sebagaiAyam Jantan dari Timur, yang merupakan julukan dari Belanda karena keberaniannya.
8) Ternate dan Tidore
 Kerajaan Ternate dan Tidore letaknya berdekatan.
 Keduanya menganut agama Islam sejak abad ke-16. Ajaran Islam dibawa oleh para pedagang dari
Malaka dan Jawa. Kerajaan-kerajaan lain di sekitar Ternate seperti kerajaan Tidore, Bacan, dan Jailolo
mengikuti Ternate memeluk agama Islam. Raja-rajanya memakai gelar sultan dan nama-nama Arab.
 Raja-rajanya antara lain Zainal Abidin (1486-1500), Sultan Baabullah, Sultan Hairun, dan Sultan Nuku.

PENINGGALAN-PENINGGALANNYA

Dalam bentuk bangunan masjid, contoh Masjid Demak dan Masjid Kudus. Ada juga dalam bentuk karya seni
seperti seni ukir, pahat, pertunjukan, lukis, dan sastra.

WALI SONGO

NO NAMA ASLI NAMA SUNAN


1 Maulana Malik Ibrahim SUNAN GRESIK
2 Raden Rahmat SUNAN AMPEL
3 Raden Paku SUNAN GIRI
4 Raden Makhdum Ibrahim SUNAN BONANG
5 Raden Qasim SUNAN DRAJAT
6 Syarif Hidayatullah SUNAN GUNUNG JATI
7 Ja'far Shadiq SUNAN KUDUS
8 Raden Said SUNAN KALIJAGA
9 Raden Umar Said SUNAN MURIA

B. ZAMAN PENJAJAHAN
PROSES PERLUASAN KOLONIAL DI INDONESIA

1. KOLONIALISME : berasal dari kata koloni yang artinya tanah, tanah pemukiman, atau jajahan.
2. IMPERIALISME : imperator, memerintah.
Imperalis Kuno Imperalis Moderm
Tujuan : Tujuan :
1. Menyebar agama (Gospel) 1. Mencari bahan baku mentah
2. Mendapat kekayaan (Gold) 2. Mencari daerah pemasaran untuk
menanam modal
3. Mendapat kejayaan (Glory) 3. Mencari tenaga kerja murah
Waktu : sebelum revolusi industri Waktu : setelah revolusi industri
Pelopor : Spanyol dan Portugal Pelopor : Inggris

3. MERKANTILISME : sistem politik ekonomi yang dituangkan dalam peraturan negara berupa proteksi dan
politik untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya.
4. KAPITALISME : bentuk kegiatan organisasi perekonomian dalam usaha penanaman modal untuk
menghasilkan modal yang lebih besar untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya.
Kapitalisme Kuno Kapitalisme Modern
Sebagai perantara (pedagang) di mana mereka Produsen, pedagang, dan distributor yang
memegang peranan penting dalam kegiatan berusaha mencari bahan baku yang murah dan
ekonomi pemasaran untuk mencapai keuntungan yang
sebesar-besarnya.
1. KOLONIALISME BARAT DI INDONESIA
1) Bangsa Portugis
Pada tahun 1511, Portugis dipimpin Alfonso d'Albuquerque berhasil menguasai Malaka. Tahun 1512,
Alfonso mengirim beberapa buah kapal ke Maluku. Bahkan tahun 1522, Antonio de Brito mendirikan
kantor dagang dan benteng Saint John di Ternate. Portugis memaksa Sultan Ternate untuk
menandatangani perjanjian monopoli perdagangan dengan Portugis.
2) Bangsa Spanyol
Tahun 1521, Bangsa Spanyol dalam kapal ekspedisi Magelhaens-Del cano tiba di Tidore. Bangsa Spanyol
dimanfaatkan oleh rakyat Tidore untuk bersekutu dalam melawan rakyat Ternate. Maka pada tahun 1534,
diterbitkan perjanjian Saragosa yang isinya pernyataan bahwa bangsa Spanyol memperoleh wilayah
perdagangan di Filipina sedangkan bangsa Portugis tetap berada di Kepulauan Maluku.
3) Bangsa Belanda
Pada tahun 1595, Belanda menuju Nusantara dengan memakai empat buah kapal dipimpin Cornelis De
Houtman dan De Keyzer. Tahun 1596, Belanda berhasil mendarat di Banten.
Penjajahan bangsa Belanda di Indonesia, diawali oleh berdirinya persekutuan dagang Vereenigde Oost-
Indische Campagnie (VOC) pada 20 Maret 1602. Gubernur jenderal pertama VOC adalah Pieter Both.

Masa VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie)

 Pada tahun 1580 terjadi permusuhan antara Portugis-Spanyol dengan Belanda-Inggris. Pada tahun 1600
para pelaut dagang Inggris tiba di India dan mendirikan persekutuan dagang yang disebut dengan East
Indische Compagnie ( EIC ).
 Pada tahun 1619, kedudukan VOC dipindahkan ke Batavia (Jakarta) dan diperintah oleh Gubernur Jenderal
Jan Pieter Zoon Coen ditujukan untuk merebut daerah dan memperkuat diri dalam persaingan dengan
persekutuan dagang milik Inggris (EIC) yang sedang konflik dengan Wijayakrama (penguasa Jayakarta)
disebut sebagai “zaman kompeni”. VOC memperoleh piagam (charter) yang menyatakan bahwa VOC
diberikan hak monopoli dagang di wilayah sebelah timur Tanjung Harapan.
 Selama berkuasa di Indonesia, VOC memiliki hak istimewa, hak oktroi, yaitu memonopoli perdagangan,
mencetak uang, membentuk angkatan perang, dan menyatakan perang.
 Pada abad ke-18, VOC mengalami kemunduran. Factor penyebab kemunduran VOC adalah :
1) Banyaknya jumlah pegawai VOC yang korupsi.
2) Rendahnya kemampuan VOC dalam memantau monopoli perdagangan.
3) Berlangsungnya perlawanan rakyat secara terus-menerus dari berbagai daerah di Indonesia.
 Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC resmi dibubarkan dan pemerintah Belanda (saat itu republik Bataaf)
mencabut hak-hak VOC. Pada tahun 1806, terjadi perubahan politik di Eropa hingga republik Bataaf
dibubarkan dan berdirilah Kerajaan Belanda yang diperintah oleh Raja Louis Napoleon.

HINDIA-BELANDA

 Setelah VOC dibubarkan maka segala hak, kewajiban, dan milik VOC diambil alih oleh Pemerintah Belanda.
 Indonesia sebagai wilayah kekuasaan VOC juga jatuh ke tangan Belanda, dikenal dengan Hindia-Belanda.
 Karena dianggap sebagai sumber pemasukan keuangan, maka Belanda berusaha keras mempertahankan
Hindia-Belanda agar tidak jatuh ke tangan Inggris

MASA DEANDELS (1808-1811)


 Belanda mengangkat Herman Willem Daendels (1808) sebagai gubernur jenderal Hindia-Belanda.
Daendels dikenal sebagai penguasa yang disiplin dan keras sehingga mendapatkan sebutan “Marsekal
Besi” atau “jenderal Guntur”. Langkah-langkah yang ditempuh Daendels :
1) Melakukan pembangunan fisik
o Membangun pabrik senjata.
o Membangun benteng pertahanan.
o Menarik penduduk pribumi untuk menjadi tentara.
o Membangun pangkalan armada laut di Anyer dan Ujung Kulon.
o Membangun jalan raya dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur) sepanjang 1.000 km,
yang kemudian terkenal dengan sebutan “Jalan Raya Daendels”.
2) Melakukan pembangunan ekonomi
o Memungut pajak hasil bumi dari rakyat (contingenten).
o Menjual tanah negara kepada pihak swasta asing.
o Mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi (Preanger Stelsel).
o Mewajibkan rakyat pribumi untuk menjual hasil panennya kepada Belanda dengan harga murah
(verplichte leverentie).
 Akhirnya, pada tahun 1811, Herman Willem Daendels digantikan oleh Gubernur Jenderal Janssens.

MASA JANSSENS

 Janssens ternyata tidak secakap Daendels (baik dalam memerintah maupun dalam mempertahankan
wilayah Indonesia). Janssens tidak siap imbangi kekuatan dan serangan Inggris, sehingga Janssens
menyerah pada 18 September 1811 dan dipaksa untuk menandatangani perjanjian di Tuntang (Salatiga).

BANGSA INGGRIS DI INDONESIA (1811-1814)

 Pemerintah Inggris mulai menguasai Indonesia sejak tahun 1811, Inggris mengangkat Thomas Stamford
Raffles (TSR) sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia. Ketika TSR berkuasa sejak 17 September 1811, ia
telah menempuh beberapa langkah yang dipertimbangkan, baik di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
 Penyerahan kembali wilayah Indonesia dilaksanakan pada tahun 1814 lewat Convention of London.
Pemerintah Inggris diwakili oleh John Fendall, sedangkan pihak dari Belanda diwakili oleh Van Der
Cappelen. Berakhirlah kekuasaan Inggris di Indonesia.

MASA SISTEM TANAM PAKSA

 Sejak tahun 1816, pemerintah Belanda berkuasa kembali. Untuk menutup kekosongan kas keuangan
negara, satu di antaranya adalah dengan menerapkan aturan tanam Paksa (Cultuurstelsel). Tanam paksa
berasal dari bahasa Belanda yaitu Cultuurstelsel (sistem penanaman atau aturan tanam paksa). Pencetus
dari sistem ini adalah G.J Johannes Vanden Bosch. Sistem ini berlaku dari 1830-1870.
 Isi Aturan Tanam Paksa
1) Setiap penduduk diwajibkan menyediakan 1/5 (20%) dari tanah pertaniannya untuk ditanami tanaman
ekspor
2) Tanah-tanah yang digunakan sebagai Cultuurstelsel dibebaskan dari pajak.
3) Bagi penduduk yang tidak memiliki tanah diharuskan bekerja selama 75 hari (20%) dalam setahun di
perkebunan atau pabrik milik pemerintah.
4) Waktu yang digunakan untuk mengerjakan tanaman ekspor tidak boleh melebihi waktu untuk
mengolah tanah pertanian.
5) Kelebihan dari hasil produksi tanaman ekspor akan dikembalikan pada rakyat.
6) Kerugian maupun kerusakan tanaman ekspor yang tidak disebabkan oleh petani menjadi tanggungan
Pemerintah Belanda.
7) Penyerahan teknik pelaksanaan aturan tanam paksa kepada kepala desa
 Pelaksanaan Aturan Tanam Paksa
1) Secara teori aturan-aturan yang terdapat pada Cultuurstelsel tidaklah terlalu memberatkan rakyat,
namun dalam pelaksanaannya sangat berbeda karena banyak terjadi penyimpangan.
2) Tanah yang digunakan untuk Cultuurstelsel ternyata lebih dari 1/5, bahkan semua tanah ditanami
tanaman ekspor.
3) Tanah-tanah yang digunakan untuk Cultuurstelsel tetap dikenakan pajak.
4) Penduduk yang tidak memiliki tanah diharuskan bekerja selama setahun penuh di perkebunan dan
pabrik milik Pemerintah Belanda.
5) Waktu yang diluangkan untuk mengerjakan tanaman ekspor lebih banyak dari tanaman pertanian.
6) Kelebihan hasil produksi tidak dikembalikan, melainkan diserahkan pada Pemerintah dengan harga
yang telah ditentukan.
7) Segala bentuk kerugian dan kegagalan panen ditanggung oleh petani.
 Reaksi terhadap Pelaksanaan Aturan Tanam Paksa
Banyak tokoh yang menentang sistem tanam paksa, spt Baron van Houvel, Douwes Dekker, dan lainnya.

MASA LIBERALISME

 Politik Pintu Terbuka di Indonesia berlangsung antara tahun 1870 hingga tahun 1900, periode ini disebut
sebagai zaman berpaham kebebasan (liberalisme). Pemerintah Hindia Belanda memberlakukan peraturan
seperti Undang-undang Agraria (Agrarische Wet) dan Undang-undang Gula (Suiker Wet).
 Undang-undang Agraria (Agrarische Wet)
Semua tanah yang terdapat di Indonesia adalah milik pemerintah Hindia Belanda.
 Undang-Undang Gula (Suiker wet)
Hasil tanaman tebu tidak boleh diangkut ke luar wilayah Indonesia dan harus di proses di pabrik-pabrik
gula dalam negeri. Pada akhir abad ke-19, ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia semakin maju,
termasuk kemajuan dibidang kesehatan.

 Pengaruh Kolonialisme di Berbagai Daerah di Indonesia

PERLAWANAN RAKYAT TERHADAP PORTUGIS

Kedatangan bangsa Portugis ke Malaka dan Maluku merupakan perintah dari negaranya untuk berdagang.
1) Malaka dan Demak
pada tahun 1512 timbul perlawanan di Malaka. Perlawanan yang dipimpin oleh Pate Kadir mengalami
kegagalan. Tahun 1513, Kerajaan Demak di bawah pimpinan Pati Unus (Pangeran Sabrang Lor) dengan
bantuan Kerajaan Aceh menyerang Portugis di Malaka. Namun, mengalami kegagalan. Pada tahun 1527,
armada Demak di bawah pimpinan Falatehan dapat menguasai Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon.
Armada Portugis dapat dihancurkan oleh Falatehan.
2) Perlawanan rakyat Aceh
Mulai tahun 1554 hingga tahun 1555, upaya Portugis gagal karena Portugis mendapat perlawanan keras
dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di
Malaka pada tahun 1629.
3) Maluku
Pada tahun 1529 terjadilah perang antara Portugis dengan Kerajaan Tidore. Sultan Hairun dikhianati dan
dihukum mati. Rakyat Tidore marah dan menyerang Portugis. Sultan Baabullah mengerahkan tentara dan
mengepung benteng Portugis, hingga Portugis menyerah dan dipaksa meninggalkan Ternate tahun 1575.

PERLAWANAN RAKYAT TERHADAP BELANDA (VOC)

1) Perlawanan Rakyat Mataram


Perlawanan Rakyat Mataram Pertama dilakukan pada bulan Agustus 1628 yang dipimpin oleh
Tumenggung Bahurekso. Perlawanan Rakyat Mataram Ke dua dilaksanakan tahun 1629 dan dipimpin oleh
Dipati Puger dan Dipati Purbaya. Pasukan Mataram tetap menyerbu Batavia dan berhasil menghancurkan
benteng Hollandia, dilanjutkan ke benteng Bommel tetapi belum berhasil.
2) Perlawanan Rakyat Banten
Perlawanan rakyat Banten dibangkitkan oleh Sultan Ageng Tirtayasa dan putranya, Pangeran Purbaya.
Tahun 1659, perlawanan rakyat Banten mengalami kegagalan. VOC menerapkan politik domba (devide et
impera) antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya yang bernama Sultan Haji. Sultan Haji yang
dibantu oleh VOC dapat mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa. Pada tahun 1682, Sultan Haji dipaksa oleh
VOC menandatangani suatu perjanjian yang menyatakan VOC mendapat hak monopoli dagang di Banten.
3) Perlawanan Rakyat Makassar
Pertempuran pertama terjadi pada tahun 1633. Pertempuran besar meletus pada tahun 1666, ketika
Makasar di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin (1654-1670). Dalam hal ini VOC berkoalisi dengan
Kapten Jonker dari Ambon, Aru Palaka dari Bone, dan di pihak VOC sendiri dipimpin oleh Speelman. Sultan
Hasanudin terdesak dan dipaksa untuk menandatangani perjanjian perdamaian di Desa Bongaya pada
tahun 1667. Faktor penyebab kegagalan rakyat Makassar adalah keberhasilan politik adu domba Belanda
terhadap Sultan Hasanudin dengan Aru Palaka.
4) Perlawanan rakyat Maluku
 Ternate
Pada tahun 1635 muncul perlawanan rakyat Maluku terhadap VOC di bawah pimpinan Kakiali. Kompeni
lalu menjanjikan akan memberikan hadiah besar kepada siapa saja yang dapat membunuh Kakiali.
Akhirnya seorang pengkhianat berhasil membunuh Kakiali. Tahun 1650 muncul perlawanan di Ambon
yang dipimpin oleh Saidi. Perlawanan meluas ke daerah lain. Pihak Belanda meminta bantuan ke Batavia.
Pada Juli 1655, terjadi pertempuran sengit di Howamohel. Saidi tertangkap dan dihukum mati.
 Tidore
Menjelang akhir abad ke-18 (1797) muncul perlawanan besar rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan
Nuku dari Tidore. Sultan Nuku berhasil merebut kembali Tidore dari tangan VOC. Akan tetapi, setelah
Sultan Nuku meninggal (1805), VOC dapat menguasai kembali wilayah Tidore.
 Pattimura
Rakyat menentang Belanda dibawah pimpinan Thomas Matulesi atau Pattimura. Tanggal 15 Mei 1817
rakyat Maluku membakar perahu-perahu milik Belanda di pelabuhan Porto. Selanjutnya rakyat menyerang
penjara Duurstede. Residen Van den Berg tewas tertembak dan benteng berhasil dikuasai oleh rakyat
Maluku. Pada bulan Oktober 1817, Belanda berhasil menangkap Pattimura dan kawan-kawan. Pada
tanggal 16 November 1817, Pattimura dijatuhi hukuman mati ditiang gantungan, dan berakhir perlawanan
rakyat Maluku.

 Reaksi-reaksi Rakyat Indonesia Terhadap Kolonialisme Belanda dalam Bentuk Perang Besar

PERANG PADRI (1821-1837)

 Sebab : perselisihan kaum adat Sumatera Barat dengan kaum Padri yang ingin memurnikan ajaran Islam.
 Jalannya perang : kaum adat meminta bantuan Belanda, Belanda mengirimkan pasukan dari Batavia
dipimpin Letkof Raaf. Serangan Belanda berhasil merebut Batusangkar dan mendirikan benteng Firt Van
der Capellen.
 Karena sibuk dengan perlawanan Diponegoro, Belanda mengeluarkan perjanjian damai, Perjanjian
Masang. Perang ini berlangsung tiga tahap: 1821–1825, 1825–1830, dan 1830–1837. Sejak tahun 1831
kaum Adat dan kaum Paderi bersatu melawan Belanda yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol.
 Tuanku Imam Bonjol berhasil ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, kemudian ke Minahasa sampai beliau
meninggal tahun 1864.

PERANG DIPONEGORO (1825–1830)

 Sebab umum :
1) Semakin menderitanya rakyat akibat kerja rodi dan berbagai macam pajak.
2) Semakin sempitnya wilayah Kerajaan Mataram akibat dikuasai Belanda.
3) Selalu ikut campurnya Belanda dalam urusan pemerintahan Kerajaan Mataram.
4) Masuknya budaya barat ke dalam keraton yang bertentangan dengan ajaran agama.
5) Kecewanya kaum bangsawan akan aturan Van der Capellen yang melarang usaha perkebunan swasta
di wilayah Kerajaan Mataram.
6) Munculnya pejabat Kerajaan Mataram yang membantu pihak Belanda demi keuntungan pribadi.
 Sebab khusus : Belanda membangun jalan raya yang melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro di
Tegal Rejo tanpa izin.
 Jalannya perang : Pangeran Diponegoro menggunakan taktik perang gerilya. Tahun 1825 sampai 1826,
pasukan Diponegoro memperoleh kemenangan hingga dapat merebut daerah Pacitan, Purwodadi, dan
Klaten.
 Akhir perang : Penggunaan sistem Benteng Stelsel oleh Belanda mempersulit pergerakan pasukan
Diponegoro. Pangeran Diponegoro berhasil ditangkap dengan tipu muslihat Jenderal De Kock pada 28
Maret 1830. Beliau diasingkan ke Manado dan meinggal pada 8 Januari 1855.

PERLAWANAN RAKYAT ACEH (1873-1904)

 Sebab : Belanda ingin menguasai Aceh yang merupakan pusat perdagangan. Dengan adanya Treaty of
London (1824), Aceh dapat melakukan hubungan dagang dengan negara manapun yang akan mengganggu
perdagangan Belanda. Untuk menyiasati hal ini Belanda melakukan kerjasama dengan Inggris. Pada 1872,
Belanda dan Inggris menandatangani Traktat Sumatera sehingga Belanda dapat bertindak bebas di Aceh.
 Jalannya perang : Belanda menyerang Aceh tahun 1873 dan gagal. Aceh mengadakan perlawanan di
bawah pemimpin-pemimpin Aceh antara lain Panglima Polim, Teuku Cik Ditiro, Teuku Ibrahim, Teuku
Umar, dan Cut Nyak Dien. Belanda mencoba menerapkan siasat konsentrasi stelsel. Namun, siasat ini
tetap tidak berhasil mematahkan perlawanan rakyat Aceh.
 Belanda lalu memerintahkan Dr. Snouck Hurgronje untuk mengadakan penelitian tentang kehidupan
masyarakat Aceh. Penyelidikan ini disebut De Atjehers. Belanda menyandera keluarga raja dan keluarga
Panglima Polim. Perlawanan Aceh berikutnya dilanjutkan Cut Meutia, tetapi perlawanan ini dapat
dipadamkan dan pada tahun 1904 perang Aceh dinyatakan berakhir.

PERANG BALI

 Sebab : Belanda ingin menghapus hukum tawan karang (setiap kapal yang terdampar di pantai kekuasaan
kerajaan menjadi hak milik kerajaan) dan memaksa Raja-raja Bali mengakui kedaulatan Belanda di Bali.
 Jalan perang : Belanda melakukan tiga kali penyerangan, yaitu tahun 1846, 1848, dan 1849. Rakyat Bali
mempertahankan tanah air mereka. Setelah Buleleng dapat ditaklukkan, rakyat Bali mengadakan perang
puputan, yaitu berperang sampai titik darah terakhir. Di antaranya Perang Puputan Badung (1906), Perang
Puputan Kusumba (1908), dan Perang Puputan Klungkung (1908). Salah satu pemimpin perlawanan rakyat
Bali yang terkenal adalah Raja Buleleng dibantu oleh Gusti Ketut Jelantik.

PERLAWANAN RAKYAT PALEMBANG (1819-1825)

Tahun 1819 Sultan Badaruddin selalu menghalangi setiap kapal Belanda yang memasuki sungai Musi. Pada
tahun 1821, Belanda dapat menguasai ibukota Palembang dan menangkap Sultan Badaruddin. Sultan
Badaruddin diasingkan ke Ternate. Perlawanan rakyat Palembang sering terjadi pada tahun 1825.

PERLAWANAN RAKYAT BANJAR (1859-1863)

Untuk menguasai Banjarmasin, Belanda melakukan operasi militer pada tahun 1859. Dalam pertempuran itu,
Sultan Hidayat tertangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Cianjur, Jawa Barat. Belanda mengalami kesulitan.
Rakyat berupaya untuk mempertahankan wilayahnya, setiap kapal Belanda yang memasuki pedalaman
Banjarmasin (melalui Sungai Barito) akan dibakar oleh rakyat setempat. Pada tahun 1863, pasukan Belanda
melancarkan serangan bertubi-tubi ke seluruh wilayah Banjarmasin, sehingga Pangeran Antasari gugur.

PERLAWANAN RAKYAT TAPANULI (1878-1907)

Sekitar tahun 1873, bangsa Belanda mulai memasuki daerah Tapanuli Utara dengan alasan memadamkan
aktivitas pejuang-pejuang Padri dan para pemimpin dari Aceh. Pada tahun 1878, Belanda mulai melancarkan
gerakan militernya untuk menyerang daerah Tapanuli, sampai pada akhirnya meletuslah Perang Tapanuli.
Perang Tapanuli yang diawali dengan operasi militer yang dilakukan oleh Jenderal Van Daalen di pedalaman
Aceh tahun 1903-1904. Serdadu Belanda yang mulai berdatangan di daerah di Sumatera Utara dibendung oleh
rakyat Tapanuli yang dipimpin oleh Raja Sisingamangaraja XII.

 Politik Etis

Pencetus politik etis (politik balas budi) ini adalah Van Deventer. Van Deventer memperjuangkan nasib bangsa
Indonesia dengan menulis karangan dalam majalah De Gids yang berjudul Eeu Eereschuld (Hutang Budi).

ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL

Organisasi Tanggal Tempat Tokoh Keterangan


Budi Utomo 20 Mei Dr. Wahidin Bergerak dalam bidang
1908 Sudirohusodo, dr. pendidikan dan budaya.
Sutomo
Sarekat Dagang 1911 Surakarta Haji Samanhudi
Islam
Sarekat Islam 1912 Surabaya H. Oemar Said (H.O.S) Perkembangan dari SDI.
Cokroaminoto Akhirnya terbagi menjadi 2, SI
Merah (basis PKI, pencetus :
Semaun) dan SI Putih
(Cokroaminoto)
Muhammadiyah 18 Nov Yogyakarta K.H. Ahmad dahlan Bergerak dalam bidang
1912 pendidikan dan budaya.
Indische Partij 25 Des Bandung Tiga serangkai (E.F.E. Suwardi Suryadiningrat
1912 Douwes dekker / Dr. membuat tulisan yang
Danudirja Setiabudi, menggemparkan dengan judul
Raden Mas Suwardi "Alks Ik Een Nederlander Was /
Suryaningrat / Ki Hajar Jika aku seorang Belanda"
Dewantara, Dr. Cipto
Mangunkusumo)
Indische Okt Belanda Noto Suroto Merupakan cikal bakal dari
Vereeniging 1908 Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan 1925 Drs. Mohammad Hatta, Majalah : Hindia Putra, lalu
Indonesia (PI) Mr. AhmadAhmad menjadi Indonesia merdeka
Subardjo, Sukiman, Ali
Sastroamijoyo, Sunaryo,
Sartono, Iwa
Kusumasumantri
Pemuda 20 feb Bandung Sartono, Sunaryo, Sutan
Indonesia 1927 Syahrir, Suwiryo
Partai Nasional 04 Juli Bandung Ir. Soekarno Berasal dari Aglemen Studies
Indonesia (PNI) 1927 Club. Karena dianggap
berbahaya para pemimpinnya
sempat ditangkap, disaat itu
Ir.Soekarno menyuarakan
pidatonya yang berjudul
"Indonesia Menggugat"
Partai Indonesia 30 Apr Ir. Soekarno, Mr. Sartono Sebagai pengganti dari PNI
(Partindo) 1931 yang telah bubar
Pendidikan 1931 Drs. Mohammad Hatta, Pemimpin yang tidak setuju PNI
Nasional Sutan Syahrir bubar
Indonesia (PNI
Baru)
Taman Siswa 03 Juli Yogyakarta R.M. Suwardi
1922 Suryaningrat /Ki Hajar
Dewantara
Partai Indonesia 1935 Surabaya Sutomo
Raya (Parindra)
Gerakan Rakyat 24 Mei Jakarta Dr. Adnan Kapau Gani,
Indonesia 1937 Mr. Sartono, Mr. Wilopo,
(Gerindo) Mr. Mohammad Husni
Thamri, Amir Syarifuddin
Gabungan Politik 1939 Jakarta Sutarjo Kartohadikusumo Gabungan antara Parindra,
Indonesia (GAPI) Gerindo, PSII dan Pasundan.
Membentuk Kongres Rakyat
Indonesia yang menuntut
adanya Indonesia Berparlemen
Trikoro Dharmo 7 Maret
1915
Perhimpunan 1926
Pelajar-Pelajar
Indonesia (PPPI)
Kongres Pemuda I 30 Apr – Jakarta Muhammad Tabrani Hasil : Menanamkan semangat
2 Mei (ketua), Sumarto, persatuan, namun antara
1926 Muhammad Yamin, organisasi pemuda belum bisa
bahder Djohan, Pinintoan dibentuk persatuan karena
masih kedaerahan. Menyetujui
diadakannya Kongres Pemuda II
Partai Perempuan 1928
Indonesia (PPI)
Partai 1929
Perhimpunan Istri
Indonesia (PPII)
Kongres Pemuda 27–28 Sugondo Joyopuspito HASIL : Trilogi Pemuda: Satu
II Okt (ketua) NUSA, Satu BANGSA, Satu
1928 BAHASA: INDONESIA.
Ditetapkan Indonesia
Raya ciptaan Wage Rudolf
Supratman sebagai
lagu kebangsaan.

SUMPAH PEMUDA

1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

2. PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA


 Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya (Perang Dunia II) meletus setelah Jepang mengebom
pangkalan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour (Hawaii) pada 8 Desember 1941. Kemudian, negara-
negara dalam Blok Sekutu menyatakan perang terhadap Jepang. Dengan cepat Jepang menyerbu dan
menduduki Daerah yang dikuasai Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat. Yakni Indochina, Myanmar,
Filipina, dan Malaysia. Jepang menjajah Indonesia selama 3,5 tahun.
 Pada 8 Maret 1942, Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Subang (Jawa Barat).
Penyerahan kekuasaan dari Belanda kepada Jepang dilakukan oleh Letnan Jenderal N. Terpoorten kepada
Letnan Jenderal Hitoshi Imamura. Dengan demikian, berakhirlah kekuasaan Belanda di Indonesia.
 SetelahSetelah menguasai Indonesia, Jepang membagi wilayah Indonesia menjadi tiga wilayah
pertahanan. Wilayah I (Jawa dan Madura), wilayah II (Sumatra dan kepulauan di sekitarnya), dan wilayah
III (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara).

DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

1) Bidang ekonomi Jepang menerapkan sistem Ekonomi Perang salah satunya Autharki (tiap daerah harus
mampu memenuhi kebutuhan sendiri). Jeoang juga mengerahkan tenaga kerja Romusha (kerja paksa)
untuk membangun pertahanan dan pangkalan militer. Pengerahan tenaga Romusha menyebabkan
penduduk Indonesia berkurang akibat meninggal dunia.
2) Membentuk Tonarigumi (rukun tetangga) untuk mempermudah perekrutan Romusha.
3) Terbentuknya organisasi-organisasi buatan Jepang.
Organisasi Tanggal Tokoh Tujuan
Gerakan 3A 29 Apr Mr. Syamsudin Menggerakkan rakyat Indonesia untuk
1942 – mendukung Jepang melawan sekutu.
1943 SemboyanSemboyan Gerakan Tiga A:
- Nippon Cahaya Asia
- Nippon Pemimpin Asia
- Nippon Pelindung Asia
PUTERA (Pusat Tenaga 9 Maret Empat serangkai (drs. Mengerahkan tenaga rakyat Indonesia
Rakyat) 1943 Mohammad Hatta, Ki guna membantu Jepang berperang
Hajar Dewantara, Ir. melawan Sekutu. Namun organisasi ini
Sukarno, K.H. Mas justru dimanfaatkan untuk menanam
Mansyur) nasionalisme rakyat Indonesia.
Cuo Sangi In (Dewan 5 Sep Ir. Soekarno Mengajukan usul serta menjawab
Pertimbangan Pusat) 1943 pertanyaan dan menyarankan tindakan-
tindakan yang perlu dilakukan
pemerintah militer
Jawa Hokokai 8 Jan Orang-orang Jepang, Ir. Menarik simpati rakyat dengan
1944 Soekarno, Hasyim Ashari memanfaatkan para tokoh Indonesia.
AnggotaAnggota :
- Fujinkai/ Barisan Wanita
- Keimin Bunka Syidoso/ Pusat
Kebudayaan
- Izi Hokokai/ Himpunan Kebaktian
Para Dokter
- Kyoiku Hokokai/ Himpunan
Kebaktian Para Pendidik
- Himpunan Kebaktian Perpustakaan
Masyumi K.H. Mas Mansyur, K.H. Mengikat golongan Islam
Hasyim Asyari

4) Pada akhir tahun 1942, posisi Jepang dalam Perang Asia Timur Raya mulai terdesak dan mengalami
kekalahan dalam beberapa front pertempuran di Pasifik. Maka Jepang membentuk organisasi kemiliteran
dan semimiliter untuk membantu Jepang.
Organisasi Tanggal Tokoh Tujuan
Seinendan (Barisan 29 Apr pemuda berusia antara Mempersiapkan pemuda untuk dapat
Pemuda) 1943 14-22 tahun. membantu Jepang dalam menghadapi
tentara Sekutu dalam Perang Asia Timur
Raya.
Keibodan (barisan 29 Apr pemuda berusia antara penjagaan lalu lintas, pengamanan desa
pembantu polisi) 1943 26-35 tahun. dan lain-lain.
Heiho/Pembantu April Langsung membantu prajurit Jepang di
Prajurit 1943 beberapa front pertempuran.
PETA (Pembela Tanah 3 Okt Gatot Mangkrupraja Memberi latihan militer pemuda
Air) 1943 Indonesia untuk membantu tentara
Jepang menghadapi serangan Sekutu
Suihintai (Barisan 1 Nov
Pelopor) 1944
Jibakutai (Pasukan 8 Des
Berani Mati) 1944
Hizbullah (Kaikyo 15 Des
Seinen Teishintai) 1944
Fujinkai (Barisan Agust wanita berusia 15 tahun diberikan latihan-latihan dasar militer,
Wanita) 1943 ke atas dengan tugas untuk membantu Jepang
dalam perang.

PERLAWANAN TERHADAP JEPANG

1) Pemberontakan di Cot Plieng, Lhokseumawe, Aceh tahun 1942 yang dipimpin Tengku Abdul Jalil dan di
Meureu tahun 1944 dipimpin oleh Tengku Hamid.
2) Perlawanan rakyat Indramayu tahun 1943 yang dipimpin H. Madriyas.
3) Pemberontakan di Sukamanah, Tasikmalaya, Jawa Barat tahun 1943 yang dipimpin oleh K.H. Zainal
Mustofa.
4) Pemberontakan PETA di Blitar padan14 Januari 1945 di bawah pimpinan Supriyadi dkk.

Anda mungkin juga menyukai