A. ZAMAN KERAJAAN
1. HINDU-BUDDHA
PERKEMBANGAN
1) Hindu
Sinkretisme antara kepercayaan suku Arya dan Dravida.
Dikenal istilah reinkarnasi dan moksa (seseorang yang mencapai kesempurnaan).
Kitab suci Weda.
Dikenal 4 kasta : Brahamana (pendeta), Ksatria (raja, bangsawan, prajurit), Waisya (pedagang), Sudra
(pekerja kasar).
Teori masuknya Hindu :
a. Teori ksatria (masuknya agama Hindu disebarkan oleh para ksatria)
b. Teori waisya (masuknya agama Hindu disebarkan oleh para pedagang yang berkasta)
c. Teori brahmana (masuknya agama Hindu disebarkan oleh para brahmana)
d. Teori campuran (masuknya agama Hindu disebarkan oleh ksatria, brahmana, maupun waisya)
2) Buddha
Diajarkan oleh Sidharta Gautama, putra raja Sudodhana dari Kerajaan Kapilawastu.
Kucinegara, tempat wafatnya Sang Buddha Gautama, tahun 482 SM.
Kitab suci Tripitaka.
Masuk lebih awal daripada Hindu. Disebarluaskan ke Indonesia oleh para bhiksu disebut
Dharmadhuta, pada abad 5M.
KERAJAAN
5) Medang Kamulan
Raja :
a. Mpu Sindok, Sebagai pengganti Mataram Lama, Mpu sindok memindahkan pusat
pemerintahannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur yang dikenal dengan Kerajaan Medang
Kamulan dengan Dinasti Isana.
b. Dharmawangsa Teguh, di masanya dikenal Pralaya Medang, yang menyerang kerajaan Sriwijaya.
Namun Sriwijaya balas menyerang dan menghancurkan Medang Kamulan.
c. Airlangga, merupakan menantu dari Dharmawangsa Teguh. Mengalami masa kejayaan. Airlangga
memulihkan kembali nama kerajaan dengan menaklukkan Kerajaan kecil. Hal ini terdapat pada
Kitab Arjunawiwaha oleh Mpu Kanwa. Setelah ini Kerajaan dibagi dua karena adanya perebutan
antara Putra Airlangga (Mapanji) dan Putra Dharmawangsa Teguh (Samarawijaya).
Prasasti :
Prasasti Calcuta, prasasti dari Raja Airlangga yang menyebutkan silsilah keturunan Raja Mpu Sindok.
6) Janggala
Merupakan kerajaan hasil pembelahan dari Medang Kamulan. Dipimpin oleh Putra Airlangga, Mapanji
Garasakan.
Pada masa Raja Jayabaya (raja dari Kerajaan Panjalu / Kediri) Kerajaan Janggala ditaklukkan dan dikuasai
oleh Kerajaan Panjalu/Kediri.
8) Singasari
Setelah kemenangan Ken Arok melawan Kerajaan Kediri, ia memutuskan untuk membuat Dinasti
Girindrawangsa (Dinasti keturunan Siwa), serta membangun Kerajaan Singasari dengan membunuh
Tunggul Ametung (pemimpin Tumapel), Singasari berasal dari daerah bernama Tumapel.
Sumber :
a. Kitab Pararaton, tentang raja-raja Singasari.
b. Kitab Negarakertagama, berisi silsilah raja-raja Majapahit yang memiliki hubungan erat dengan
Kerajaan Singasari.
c. Prasasti-prasasti setelah tahun 1248.
d. Peninggalan-peninggalan purbakala, spt Candi Kidal, Candi Jago, dan Candi Singasari.
Raja :
a. Ken Arok, dibunuh oleh Anusapati, yang merupakan anak dari Tunggul Ametung oleh Keris yang
sama yang digunakan oleh Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung
b. Anusapati. Ia dibunuh oleh Tohjaya, anak dari Ken Arok dan Ken Umang juga dengan keris yang
sama. Menurut Kitab pararaton oleh Mpu Gandring. Peristiwa bunuh membunuh ini adalah
sumpah dari Mpu Gandring yang juga dibunuh oleh Ken Arok.
c. Tohjaya, Tohjaya pun mengalami hal yang sama, yaitu dibunuh oleh Wisnuwardhana yang
merupakan anak dari Anusapati.
d. Wisnuwardhana / Ranggawuni, bersama Mahisa Cempaka ia memerintah Kerajaan
e. Kertanegara, merupakan Raja terakhir Singhasari dan anak dari Wisnuwardhana. Kerajaan
Singasari mengalami kejayaan pada masa pemerintahannya (1288–1292). Ia mengirim ekspedisi
Pamalayu untuk menyerang Kerajaan Melayu dan Sriwijaya.
Keruntuhan Kerajaan Singhasari :
Adanya pemberontakan Jayakatwang (dari Kediri). Namun salah seorang panglima, Raden Wijaya
berhasil menyelamatkan diri. Disaat yang sama muncul Pasukan Mongol yang awalnya juga ingin
menghancurkan Singhasari, namun dengan tipu daya Raden Wijaya, pasukan mongol berhasil
membantunya mengalahkan Jayakatwang.
9) Majapahit
Setelah mengalahkan Jayakatwang dan juga mengusir pasukan mongol, Raden Wijaya mendirikan
Kerajaan Majapahit.
Majapahit hampir menguasai seluruh wilayah Nusantara.
Sumber :
a. Cerita Kitab, Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakrama, kedua kidung mengisahkan
perjuangan Raden Wijaya.
b. Kitab Pararaton, tentang pemerintahan raja-raja Singasari dan Majapahit.
c. Kitab Negarakertagama, tentang perjalanan Hayam Wuruk ke Jawa Timur.
Raja :
a. Raden Wijaya / Kertarajasa Jayawardhana, Raden Wijaya mempunyai empat istri. Di dalam tubuh
kerajaan banyak pergolakan yang didalangi oleh mahapatinya karena ketidakpuasan jabatan.
b. Jayanegara, merupakan kemenakan dari Raden Wijaya. Dalam pergolakan, Jayanegara sempat
berseteru dengan Pasukan Kuti namun diselamatkan oleh Bhayangkara Gajah Mada. Namun
setelah itu Jayanegara dibunuh oleh Tanca, tabib Istana.
c. Tribhuanattunggadewi, juga merupakan anak dari Raden wijaya bersama istrinya, Gayatri. Pada
saat pemerintahannya, Gajah Mada diangkat menjadi patih dan bersumpah bahwa ia tidak akan
berhenti sampai nusantara bersatu dibawah panji majapahit, Sumpah ini dikenal dengan nama
Sumpah Palapa.
d. Hayam Wuruk (Gelar : Sri Rajasanegara) pelopor jaman keemasan Majapahit (1350–1389 M).
Namun keruntuhan Majapahit juga disebabkan oleh Hayam Wuruk yang ingin memperistri Dyah
Pitaloka (Kerajaan Sunda/Pajajaran) yang dikenal dengan Perang Bubat (1351 M). Setelah Hayam
Wuruk wafat, tidak ada lagi pemimpin yang cakap dalam Majapahit, sehingga Majapahit runtuh.
Prasasti :
a. Prasasti Butak (1294 M), dikeluarkan oleh Raden Wijaya, memuat peristiwa keruntuhan Singasari
dam perjuangan Raden Wijaya mendirikan Kerajaan.
b. Kitab Harsawijya
c. Kitab Pararaton
d. Kitab Negarakertagama
PENGARUH
1) Candi
CIRI JAWA TENGAH JAWA TIMUR
LETAK Tengah halaman Belakang halaman
PUNCAK Stupa/Ratna Kubus
ARAH Menghadap Timur Menghadap Barat
BAHAN Batu Andesit Batu Bata
BENTUK Tambun Ramping
ATAP Berundak-undak Perpaduan tingkatan
RELIEF Natural dan lebih timbul Simbolis dan timbul sedikit
KITAB-KITAB TERKENAL
NO KITAB PENGARANG
1 MAHABHARATA EMPU WIYASA
2 RAMAYANA EMPU WALMIKI
3 BHARATAYUDHA EMPU SEDAH-PANULUH
4 ARJUNAWIWAHA EMPU KANWA
5 SMARADHANA EMPU DHARMAJA
6 NEGARAKERTAGAMA EMPU PRAPANCA
7 SUTASOMA EMPU TANTULAR
2. ISLAM
Setelah keraajaan-kerajaan Hindu-Buddha surut, mulai berdiri kerajaan-kerajaan Islam di tanah air kita.
Agama Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M. Agama dan kebudayaan Islam masuk Indonesia
melalui para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat (India), dan Cina. Agama Islam berkembang
dengan pesat di tanah air.
KERAJAAN
1) Perlak
Kerajaan Islam tertua di Indonesia. Berdiri pada tahun 840 M.
Mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah
II Johan Berdaulat (622–663 H/1225–1263 M). Mengalami kemajuan pesat dalam bidang pendidikan
Islam dan perluasan dakwah Islamiyyah.
Tahun 1292, digabungkan dengan Kerajaan Samudera Pasai.
2) Samudera Pasai
Letaknya di daerah Lhokseumawe, pantai timur Aceh.
Raja :
a. Sultan Malik as-Saleh, pendiri Kerajaan.
b. Sultan Muhammad yang bergelar Malik Al-Tahir (1297-1326)
c. Sultan Akhmad yang bergelar Malik Az Zahir (1326-1348), Samudera Pasai tumbuh pesat dan
menjadi pusat penyebaran agama Islam.
d. Zainal Abidin.
Pada tahun 1521, Kesultanan Pasai akhirnya runtuh setelah serangan ihsan Portugis. Tahun 1524
wilayah Pasai sudah menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh.
3) Aceh
Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ibrahim pada tahun 1514.
Raja pertama Kerajaan Aceh adalah Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528 M)
Aceh bekembang pesat setelah Malaka dikuasai Portugis. Para pedagang Islam memindahkan kegiatan
berdagang dari Malaka ke Aceh.
Aceh mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1635).
Setelah kematian Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh melemah terlebih adanya pertikaian
antargolongan bangsawan dan ulama.
Karena menjadi pusat agama Islam, Aceh sering disebut Serambi Mekah.
Kerjaan Aceh berkuasa kurang lebih 4 abad sampai akhirnya runtuh dikuasai Belanda pada awal abad
ke-20.
4) Demak
Kerajaan Demak terletak di pantai utara Jawa Tengah, didirikan Raden Patah pada tahun 1478. Demak
merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Demak menjadi pusat kegiatan Wali Songo.
Pada masa pemerintahan Sultan Trenggono (1521–1546 M), Demak mencapai kejayaannya.
Pada tahun 1522, Demak mengirim pasukan ke Jawa Barat untuk menggagalkan hubungan Portugis
dan Kerajaan Pajajaran. Dengan kalahnya Portugis, Sunda Kelapa menjadi Jayakarta (22 Juni 1527)
Ketika menyerang Panarukan, Sultan Trenggono tewas dalam pertempuran.
5) Mataram
Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Agung. Beliau banyak berjasa dalam
bidang kebudayaan dan agama. Beliau mengarang Serat Sastra Gending yang berisi filsafat Jawa,
menciptakan penanggalan tahun Jawa, dan memadukan unsur Jawa dan Islam, seperti penggunaan
gamelan dalam perayaan Sekaten untuk memperingati Maulud Nabi.
6) Banten
Terletak di daerah Jawa Barat bagian utara. Karena posisi yang strategis, Banten dapat menguasai
pelayaran dan perdagangan yang menyaingi VOC.
Kerajaan Banten dipimpin putra Falatehan yang bernama Hasanuddin (1552–1570). Dia berhasil
mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada tahun 1527. Di bawah pemerintahannya, Banten
menyebarkan agama Islam ke pedalaman Jawa Barat. Selain itu, Banten berhasil menguasai Lampung.
Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-
1682).
Terjadi perang saudara antara Sultan Ageng Tirtayasa dan anaknya, Sultan Haji yang bekerjasama
dengan Belanda. Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan wafat pada tahun 1692.
7) Gowa-Tallo (Makassar)
Kerajaan Gowa-Tallo terletak di Sulawesi Selatan.
Pada tahun 1605, agama Islam masuk ke kerajaan Gowa-Tallo melalui seorang ulama dari
Minangkabau bernama Dato ri Bandang.
Karaeng Tunigallo adalah raja Gowa pertama yang memeluk agama Islam. Gelar Karaeng Tunigallo
adalah Sultan Alauddin (1591–1638).
Kerajaan Gowa Tallo mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Hassanuddin (1653-1669).
Dikenal sebagaiAyam Jantan dari Timur, yang merupakan julukan dari Belanda karena keberaniannya.
8) Ternate dan Tidore
Kerajaan Ternate dan Tidore letaknya berdekatan.
Keduanya menganut agama Islam sejak abad ke-16. Ajaran Islam dibawa oleh para pedagang dari
Malaka dan Jawa. Kerajaan-kerajaan lain di sekitar Ternate seperti kerajaan Tidore, Bacan, dan Jailolo
mengikuti Ternate memeluk agama Islam. Raja-rajanya memakai gelar sultan dan nama-nama Arab.
Raja-rajanya antara lain Zainal Abidin (1486-1500), Sultan Baabullah, Sultan Hairun, dan Sultan Nuku.
PENINGGALAN-PENINGGALANNYA
Dalam bentuk bangunan masjid, contoh Masjid Demak dan Masjid Kudus. Ada juga dalam bentuk karya seni
seperti seni ukir, pahat, pertunjukan, lukis, dan sastra.
WALI SONGO
B. ZAMAN PENJAJAHAN
PROSES PERLUASAN KOLONIAL DI INDONESIA
1. KOLONIALISME : berasal dari kata koloni yang artinya tanah, tanah pemukiman, atau jajahan.
2. IMPERIALISME : imperator, memerintah.
Imperalis Kuno Imperalis Moderm
Tujuan : Tujuan :
1. Menyebar agama (Gospel) 1. Mencari bahan baku mentah
2. Mendapat kekayaan (Gold) 2. Mencari daerah pemasaran untuk
menanam modal
3. Mendapat kejayaan (Glory) 3. Mencari tenaga kerja murah
Waktu : sebelum revolusi industri Waktu : setelah revolusi industri
Pelopor : Spanyol dan Portugal Pelopor : Inggris
3. MERKANTILISME : sistem politik ekonomi yang dituangkan dalam peraturan negara berupa proteksi dan
politik untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya.
4. KAPITALISME : bentuk kegiatan organisasi perekonomian dalam usaha penanaman modal untuk
menghasilkan modal yang lebih besar untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya.
Kapitalisme Kuno Kapitalisme Modern
Sebagai perantara (pedagang) di mana mereka Produsen, pedagang, dan distributor yang
memegang peranan penting dalam kegiatan berusaha mencari bahan baku yang murah dan
ekonomi pemasaran untuk mencapai keuntungan yang
sebesar-besarnya.
1. KOLONIALISME BARAT DI INDONESIA
1) Bangsa Portugis
Pada tahun 1511, Portugis dipimpin Alfonso d'Albuquerque berhasil menguasai Malaka. Tahun 1512,
Alfonso mengirim beberapa buah kapal ke Maluku. Bahkan tahun 1522, Antonio de Brito mendirikan
kantor dagang dan benteng Saint John di Ternate. Portugis memaksa Sultan Ternate untuk
menandatangani perjanjian monopoli perdagangan dengan Portugis.
2) Bangsa Spanyol
Tahun 1521, Bangsa Spanyol dalam kapal ekspedisi Magelhaens-Del cano tiba di Tidore. Bangsa Spanyol
dimanfaatkan oleh rakyat Tidore untuk bersekutu dalam melawan rakyat Ternate. Maka pada tahun 1534,
diterbitkan perjanjian Saragosa yang isinya pernyataan bahwa bangsa Spanyol memperoleh wilayah
perdagangan di Filipina sedangkan bangsa Portugis tetap berada di Kepulauan Maluku.
3) Bangsa Belanda
Pada tahun 1595, Belanda menuju Nusantara dengan memakai empat buah kapal dipimpin Cornelis De
Houtman dan De Keyzer. Tahun 1596, Belanda berhasil mendarat di Banten.
Penjajahan bangsa Belanda di Indonesia, diawali oleh berdirinya persekutuan dagang Vereenigde Oost-
Indische Campagnie (VOC) pada 20 Maret 1602. Gubernur jenderal pertama VOC adalah Pieter Both.
Pada tahun 1580 terjadi permusuhan antara Portugis-Spanyol dengan Belanda-Inggris. Pada tahun 1600
para pelaut dagang Inggris tiba di India dan mendirikan persekutuan dagang yang disebut dengan East
Indische Compagnie ( EIC ).
Pada tahun 1619, kedudukan VOC dipindahkan ke Batavia (Jakarta) dan diperintah oleh Gubernur Jenderal
Jan Pieter Zoon Coen ditujukan untuk merebut daerah dan memperkuat diri dalam persaingan dengan
persekutuan dagang milik Inggris (EIC) yang sedang konflik dengan Wijayakrama (penguasa Jayakarta)
disebut sebagai “zaman kompeni”. VOC memperoleh piagam (charter) yang menyatakan bahwa VOC
diberikan hak monopoli dagang di wilayah sebelah timur Tanjung Harapan.
Selama berkuasa di Indonesia, VOC memiliki hak istimewa, hak oktroi, yaitu memonopoli perdagangan,
mencetak uang, membentuk angkatan perang, dan menyatakan perang.
Pada abad ke-18, VOC mengalami kemunduran. Factor penyebab kemunduran VOC adalah :
1) Banyaknya jumlah pegawai VOC yang korupsi.
2) Rendahnya kemampuan VOC dalam memantau monopoli perdagangan.
3) Berlangsungnya perlawanan rakyat secara terus-menerus dari berbagai daerah di Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC resmi dibubarkan dan pemerintah Belanda (saat itu republik Bataaf)
mencabut hak-hak VOC. Pada tahun 1806, terjadi perubahan politik di Eropa hingga republik Bataaf
dibubarkan dan berdirilah Kerajaan Belanda yang diperintah oleh Raja Louis Napoleon.
HINDIA-BELANDA
Setelah VOC dibubarkan maka segala hak, kewajiban, dan milik VOC diambil alih oleh Pemerintah Belanda.
Indonesia sebagai wilayah kekuasaan VOC juga jatuh ke tangan Belanda, dikenal dengan Hindia-Belanda.
Karena dianggap sebagai sumber pemasukan keuangan, maka Belanda berusaha keras mempertahankan
Hindia-Belanda agar tidak jatuh ke tangan Inggris
MASA JANSSENS
Janssens ternyata tidak secakap Daendels (baik dalam memerintah maupun dalam mempertahankan
wilayah Indonesia). Janssens tidak siap imbangi kekuatan dan serangan Inggris, sehingga Janssens
menyerah pada 18 September 1811 dan dipaksa untuk menandatangani perjanjian di Tuntang (Salatiga).
Pemerintah Inggris mulai menguasai Indonesia sejak tahun 1811, Inggris mengangkat Thomas Stamford
Raffles (TSR) sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia. Ketika TSR berkuasa sejak 17 September 1811, ia
telah menempuh beberapa langkah yang dipertimbangkan, baik di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Penyerahan kembali wilayah Indonesia dilaksanakan pada tahun 1814 lewat Convention of London.
Pemerintah Inggris diwakili oleh John Fendall, sedangkan pihak dari Belanda diwakili oleh Van Der
Cappelen. Berakhirlah kekuasaan Inggris di Indonesia.
Sejak tahun 1816, pemerintah Belanda berkuasa kembali. Untuk menutup kekosongan kas keuangan
negara, satu di antaranya adalah dengan menerapkan aturan tanam Paksa (Cultuurstelsel). Tanam paksa
berasal dari bahasa Belanda yaitu Cultuurstelsel (sistem penanaman atau aturan tanam paksa). Pencetus
dari sistem ini adalah G.J Johannes Vanden Bosch. Sistem ini berlaku dari 1830-1870.
Isi Aturan Tanam Paksa
1) Setiap penduduk diwajibkan menyediakan 1/5 (20%) dari tanah pertaniannya untuk ditanami tanaman
ekspor
2) Tanah-tanah yang digunakan sebagai Cultuurstelsel dibebaskan dari pajak.
3) Bagi penduduk yang tidak memiliki tanah diharuskan bekerja selama 75 hari (20%) dalam setahun di
perkebunan atau pabrik milik pemerintah.
4) Waktu yang digunakan untuk mengerjakan tanaman ekspor tidak boleh melebihi waktu untuk
mengolah tanah pertanian.
5) Kelebihan dari hasil produksi tanaman ekspor akan dikembalikan pada rakyat.
6) Kerugian maupun kerusakan tanaman ekspor yang tidak disebabkan oleh petani menjadi tanggungan
Pemerintah Belanda.
7) Penyerahan teknik pelaksanaan aturan tanam paksa kepada kepala desa
Pelaksanaan Aturan Tanam Paksa
1) Secara teori aturan-aturan yang terdapat pada Cultuurstelsel tidaklah terlalu memberatkan rakyat,
namun dalam pelaksanaannya sangat berbeda karena banyak terjadi penyimpangan.
2) Tanah yang digunakan untuk Cultuurstelsel ternyata lebih dari 1/5, bahkan semua tanah ditanami
tanaman ekspor.
3) Tanah-tanah yang digunakan untuk Cultuurstelsel tetap dikenakan pajak.
4) Penduduk yang tidak memiliki tanah diharuskan bekerja selama setahun penuh di perkebunan dan
pabrik milik Pemerintah Belanda.
5) Waktu yang diluangkan untuk mengerjakan tanaman ekspor lebih banyak dari tanaman pertanian.
6) Kelebihan hasil produksi tidak dikembalikan, melainkan diserahkan pada Pemerintah dengan harga
yang telah ditentukan.
7) Segala bentuk kerugian dan kegagalan panen ditanggung oleh petani.
Reaksi terhadap Pelaksanaan Aturan Tanam Paksa
Banyak tokoh yang menentang sistem tanam paksa, spt Baron van Houvel, Douwes Dekker, dan lainnya.
MASA LIBERALISME
Politik Pintu Terbuka di Indonesia berlangsung antara tahun 1870 hingga tahun 1900, periode ini disebut
sebagai zaman berpaham kebebasan (liberalisme). Pemerintah Hindia Belanda memberlakukan peraturan
seperti Undang-undang Agraria (Agrarische Wet) dan Undang-undang Gula (Suiker Wet).
Undang-undang Agraria (Agrarische Wet)
Semua tanah yang terdapat di Indonesia adalah milik pemerintah Hindia Belanda.
Undang-Undang Gula (Suiker wet)
Hasil tanaman tebu tidak boleh diangkut ke luar wilayah Indonesia dan harus di proses di pabrik-pabrik
gula dalam negeri. Pada akhir abad ke-19, ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia semakin maju,
termasuk kemajuan dibidang kesehatan.
Kedatangan bangsa Portugis ke Malaka dan Maluku merupakan perintah dari negaranya untuk berdagang.
1) Malaka dan Demak
pada tahun 1512 timbul perlawanan di Malaka. Perlawanan yang dipimpin oleh Pate Kadir mengalami
kegagalan. Tahun 1513, Kerajaan Demak di bawah pimpinan Pati Unus (Pangeran Sabrang Lor) dengan
bantuan Kerajaan Aceh menyerang Portugis di Malaka. Namun, mengalami kegagalan. Pada tahun 1527,
armada Demak di bawah pimpinan Falatehan dapat menguasai Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon.
Armada Portugis dapat dihancurkan oleh Falatehan.
2) Perlawanan rakyat Aceh
Mulai tahun 1554 hingga tahun 1555, upaya Portugis gagal karena Portugis mendapat perlawanan keras
dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di
Malaka pada tahun 1629.
3) Maluku
Pada tahun 1529 terjadilah perang antara Portugis dengan Kerajaan Tidore. Sultan Hairun dikhianati dan
dihukum mati. Rakyat Tidore marah dan menyerang Portugis. Sultan Baabullah mengerahkan tentara dan
mengepung benteng Portugis, hingga Portugis menyerah dan dipaksa meninggalkan Ternate tahun 1575.
Reaksi-reaksi Rakyat Indonesia Terhadap Kolonialisme Belanda dalam Bentuk Perang Besar
Sebab : perselisihan kaum adat Sumatera Barat dengan kaum Padri yang ingin memurnikan ajaran Islam.
Jalannya perang : kaum adat meminta bantuan Belanda, Belanda mengirimkan pasukan dari Batavia
dipimpin Letkof Raaf. Serangan Belanda berhasil merebut Batusangkar dan mendirikan benteng Firt Van
der Capellen.
Karena sibuk dengan perlawanan Diponegoro, Belanda mengeluarkan perjanjian damai, Perjanjian
Masang. Perang ini berlangsung tiga tahap: 1821–1825, 1825–1830, dan 1830–1837. Sejak tahun 1831
kaum Adat dan kaum Paderi bersatu melawan Belanda yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol.
Tuanku Imam Bonjol berhasil ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, kemudian ke Minahasa sampai beliau
meninggal tahun 1864.
Sebab umum :
1) Semakin menderitanya rakyat akibat kerja rodi dan berbagai macam pajak.
2) Semakin sempitnya wilayah Kerajaan Mataram akibat dikuasai Belanda.
3) Selalu ikut campurnya Belanda dalam urusan pemerintahan Kerajaan Mataram.
4) Masuknya budaya barat ke dalam keraton yang bertentangan dengan ajaran agama.
5) Kecewanya kaum bangsawan akan aturan Van der Capellen yang melarang usaha perkebunan swasta
di wilayah Kerajaan Mataram.
6) Munculnya pejabat Kerajaan Mataram yang membantu pihak Belanda demi keuntungan pribadi.
Sebab khusus : Belanda membangun jalan raya yang melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro di
Tegal Rejo tanpa izin.
Jalannya perang : Pangeran Diponegoro menggunakan taktik perang gerilya. Tahun 1825 sampai 1826,
pasukan Diponegoro memperoleh kemenangan hingga dapat merebut daerah Pacitan, Purwodadi, dan
Klaten.
Akhir perang : Penggunaan sistem Benteng Stelsel oleh Belanda mempersulit pergerakan pasukan
Diponegoro. Pangeran Diponegoro berhasil ditangkap dengan tipu muslihat Jenderal De Kock pada 28
Maret 1830. Beliau diasingkan ke Manado dan meinggal pada 8 Januari 1855.
Sebab : Belanda ingin menguasai Aceh yang merupakan pusat perdagangan. Dengan adanya Treaty of
London (1824), Aceh dapat melakukan hubungan dagang dengan negara manapun yang akan mengganggu
perdagangan Belanda. Untuk menyiasati hal ini Belanda melakukan kerjasama dengan Inggris. Pada 1872,
Belanda dan Inggris menandatangani Traktat Sumatera sehingga Belanda dapat bertindak bebas di Aceh.
Jalannya perang : Belanda menyerang Aceh tahun 1873 dan gagal. Aceh mengadakan perlawanan di
bawah pemimpin-pemimpin Aceh antara lain Panglima Polim, Teuku Cik Ditiro, Teuku Ibrahim, Teuku
Umar, dan Cut Nyak Dien. Belanda mencoba menerapkan siasat konsentrasi stelsel. Namun, siasat ini
tetap tidak berhasil mematahkan perlawanan rakyat Aceh.
Belanda lalu memerintahkan Dr. Snouck Hurgronje untuk mengadakan penelitian tentang kehidupan
masyarakat Aceh. Penyelidikan ini disebut De Atjehers. Belanda menyandera keluarga raja dan keluarga
Panglima Polim. Perlawanan Aceh berikutnya dilanjutkan Cut Meutia, tetapi perlawanan ini dapat
dipadamkan dan pada tahun 1904 perang Aceh dinyatakan berakhir.
PERANG BALI
Sebab : Belanda ingin menghapus hukum tawan karang (setiap kapal yang terdampar di pantai kekuasaan
kerajaan menjadi hak milik kerajaan) dan memaksa Raja-raja Bali mengakui kedaulatan Belanda di Bali.
Jalan perang : Belanda melakukan tiga kali penyerangan, yaitu tahun 1846, 1848, dan 1849. Rakyat Bali
mempertahankan tanah air mereka. Setelah Buleleng dapat ditaklukkan, rakyat Bali mengadakan perang
puputan, yaitu berperang sampai titik darah terakhir. Di antaranya Perang Puputan Badung (1906), Perang
Puputan Kusumba (1908), dan Perang Puputan Klungkung (1908). Salah satu pemimpin perlawanan rakyat
Bali yang terkenal adalah Raja Buleleng dibantu oleh Gusti Ketut Jelantik.
Tahun 1819 Sultan Badaruddin selalu menghalangi setiap kapal Belanda yang memasuki sungai Musi. Pada
tahun 1821, Belanda dapat menguasai ibukota Palembang dan menangkap Sultan Badaruddin. Sultan
Badaruddin diasingkan ke Ternate. Perlawanan rakyat Palembang sering terjadi pada tahun 1825.
Untuk menguasai Banjarmasin, Belanda melakukan operasi militer pada tahun 1859. Dalam pertempuran itu,
Sultan Hidayat tertangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Cianjur, Jawa Barat. Belanda mengalami kesulitan.
Rakyat berupaya untuk mempertahankan wilayahnya, setiap kapal Belanda yang memasuki pedalaman
Banjarmasin (melalui Sungai Barito) akan dibakar oleh rakyat setempat. Pada tahun 1863, pasukan Belanda
melancarkan serangan bertubi-tubi ke seluruh wilayah Banjarmasin, sehingga Pangeran Antasari gugur.
Sekitar tahun 1873, bangsa Belanda mulai memasuki daerah Tapanuli Utara dengan alasan memadamkan
aktivitas pejuang-pejuang Padri dan para pemimpin dari Aceh. Pada tahun 1878, Belanda mulai melancarkan
gerakan militernya untuk menyerang daerah Tapanuli, sampai pada akhirnya meletuslah Perang Tapanuli.
Perang Tapanuli yang diawali dengan operasi militer yang dilakukan oleh Jenderal Van Daalen di pedalaman
Aceh tahun 1903-1904. Serdadu Belanda yang mulai berdatangan di daerah di Sumatera Utara dibendung oleh
rakyat Tapanuli yang dipimpin oleh Raja Sisingamangaraja XII.
Politik Etis
Pencetus politik etis (politik balas budi) ini adalah Van Deventer. Van Deventer memperjuangkan nasib bangsa
Indonesia dengan menulis karangan dalam majalah De Gids yang berjudul Eeu Eereschuld (Hutang Budi).
SUMPAH PEMUDA
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
1) Bidang ekonomi Jepang menerapkan sistem Ekonomi Perang salah satunya Autharki (tiap daerah harus
mampu memenuhi kebutuhan sendiri). Jeoang juga mengerahkan tenaga kerja Romusha (kerja paksa)
untuk membangun pertahanan dan pangkalan militer. Pengerahan tenaga Romusha menyebabkan
penduduk Indonesia berkurang akibat meninggal dunia.
2) Membentuk Tonarigumi (rukun tetangga) untuk mempermudah perekrutan Romusha.
3) Terbentuknya organisasi-organisasi buatan Jepang.
Organisasi Tanggal Tokoh Tujuan
Gerakan 3A 29 Apr Mr. Syamsudin Menggerakkan rakyat Indonesia untuk
1942 – mendukung Jepang melawan sekutu.
1943 SemboyanSemboyan Gerakan Tiga A:
- Nippon Cahaya Asia
- Nippon Pemimpin Asia
- Nippon Pelindung Asia
PUTERA (Pusat Tenaga 9 Maret Empat serangkai (drs. Mengerahkan tenaga rakyat Indonesia
Rakyat) 1943 Mohammad Hatta, Ki guna membantu Jepang berperang
Hajar Dewantara, Ir. melawan Sekutu. Namun organisasi ini
Sukarno, K.H. Mas justru dimanfaatkan untuk menanam
Mansyur) nasionalisme rakyat Indonesia.
Cuo Sangi In (Dewan 5 Sep Ir. Soekarno Mengajukan usul serta menjawab
Pertimbangan Pusat) 1943 pertanyaan dan menyarankan tindakan-
tindakan yang perlu dilakukan
pemerintah militer
Jawa Hokokai 8 Jan Orang-orang Jepang, Ir. Menarik simpati rakyat dengan
1944 Soekarno, Hasyim Ashari memanfaatkan para tokoh Indonesia.
AnggotaAnggota :
- Fujinkai/ Barisan Wanita
- Keimin Bunka Syidoso/ Pusat
Kebudayaan
- Izi Hokokai/ Himpunan Kebaktian
Para Dokter
- Kyoiku Hokokai/ Himpunan
Kebaktian Para Pendidik
- Himpunan Kebaktian Perpustakaan
Masyumi K.H. Mas Mansyur, K.H. Mengikat golongan Islam
Hasyim Asyari
4) Pada akhir tahun 1942, posisi Jepang dalam Perang Asia Timur Raya mulai terdesak dan mengalami
kekalahan dalam beberapa front pertempuran di Pasifik. Maka Jepang membentuk organisasi kemiliteran
dan semimiliter untuk membantu Jepang.
Organisasi Tanggal Tokoh Tujuan
Seinendan (Barisan 29 Apr pemuda berusia antara Mempersiapkan pemuda untuk dapat
Pemuda) 1943 14-22 tahun. membantu Jepang dalam menghadapi
tentara Sekutu dalam Perang Asia Timur
Raya.
Keibodan (barisan 29 Apr pemuda berusia antara penjagaan lalu lintas, pengamanan desa
pembantu polisi) 1943 26-35 tahun. dan lain-lain.
Heiho/Pembantu April Langsung membantu prajurit Jepang di
Prajurit 1943 beberapa front pertempuran.
PETA (Pembela Tanah 3 Okt Gatot Mangkrupraja Memberi latihan militer pemuda
Air) 1943 Indonesia untuk membantu tentara
Jepang menghadapi serangan Sekutu
Suihintai (Barisan 1 Nov
Pelopor) 1944
Jibakutai (Pasukan 8 Des
Berani Mati) 1944
Hizbullah (Kaikyo 15 Des
Seinen Teishintai) 1944
Fujinkai (Barisan Agust wanita berusia 15 tahun diberikan latihan-latihan dasar militer,
Wanita) 1943 ke atas dengan tugas untuk membantu Jepang
dalam perang.
1) Pemberontakan di Cot Plieng, Lhokseumawe, Aceh tahun 1942 yang dipimpin Tengku Abdul Jalil dan di
Meureu tahun 1944 dipimpin oleh Tengku Hamid.
2) Perlawanan rakyat Indramayu tahun 1943 yang dipimpin H. Madriyas.
3) Pemberontakan di Sukamanah, Tasikmalaya, Jawa Barat tahun 1943 yang dipimpin oleh K.H. Zainal
Mustofa.
4) Pemberontakan PETA di Blitar padan14 Januari 1945 di bawah pimpinan Supriyadi dkk.