PENDAHULUAN
aktif, interaktif dan konstruktif. Titik central setiap peristiwa pembelajaran terletak
siswa yang mampu berfikir kritis, analitis, dan kreatif. Indikator keberhasilan
perilaku siswa. Sehingga kelak kemudian hari siswa mampu mengatasi masalahnya
sendiri dan dapat menjalin hubungan sinergis antara manusia dengan lingkungan
alam.
berbesar hati. Mengingat dewasa ini masih banyak masalah-masalah sosial yang
perlu segera diatasi. Jumlah pengangguran makin bertambah eksplorasi alam yang
kurangnya minat siswa untuk mempelajari matematika. Hal ini dapat dibuktikan
matematika. Media yang digunakan hanya kapur dan papan tulis. Sementara
Bahkan sekolah sendiri tidak mungkin lagi menjadi satu-satunya informasi bagi
siswa. Tindakan seperti ini menyebabkan siswa menjadi pasif. Immage yang
semua itu, saat siswa mengikuti proses pembelajaran matematika menjadi semakin
jenuh dan tidak bergairah. Bahkan pada saat guru menyampaikan materi pelajaran
dengan metode ceramah, beberapa siswa terlihat menguap, beberapa siswa lain yang
penjelasan yang diberikan oleh guru. Kadang mereka juga membuat ulah yang
negative dengan mengganggu temannya untuk menarik perhatian guru. Ada juga
yang mengisi waktu luang dengan mengerjakan tugas lain. Tingkah laku siswa yang
pasif tentu menjadi permasalahan bagi guru, sebab kenyataan ini sangat berpengaruh
pada prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti pada setiap ulangan matematika di kelas
VIII SMP Negeri 9 Langsa Tahun Pelajaran 2017/2018 Semester I dan perolehan
prestasi belajar siswa rendah. Dari jumlah 30 siswa nilai ketuntasan hanya 5 siswa
mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dan mengeluarkan ide-ide atau
usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa, perlu kiranya diadakan peneliti
Persamaan Garis Lurus Dengan Menggunakan Model STAD di Kelas VIII SMP
B. Rumusan Masalah
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi persamaan garis lurus di kelas VIII
C. Tujuan Penelitian
tujuan perbaikan pembelajaran yang ingin dicapai adalah : Untuk meningkatkan hasil
belajar pada materi persamaan garis lurus dengan penerapan penerapan model
Student Team Achievement (STAD) di kelas VIII SMP Negeri 9 Langsa Semester I
a) Siswa
meningkat.
b) Guru
c) Sekolah
1. Pengertian Belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya
yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Oleh karena itu, setiap guru perlu
bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi
murid-murid.
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
dengan lingkungannya.
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil
dari latihan atau pengalaman. Jadi belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu
proses untuk mencapai tujuan. Siswa akan mendapat pengalaman dengan menempuh
rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan
kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya. Oleh sebab itu apabila
setelah belajar peserta didik tidak ada perubahan dalam tingkah laku yang positif
dalam arti tidak memiliki kecakapan baru serta wawasan pengetahuannya tidak
2. Prinsip-Prinsip Belajar
2) belajar dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa
1) belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya
1) belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian
1) belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan
tenang
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hal yang penting yang akan dijadikan sebagai tolak
ukur sejauh mana keberhasilan seorang siswa dalam belajar. Dari hasil belajar, guru
dapat menilai apakah sistem pembelajaran yang diberikan berhasil atau tidak, untuk
selanjutnya bisa diterapkan atau tidak dalam proses pembelajaran. Menurut Sudjana
a. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri atas enam aspek yaitu
b. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban
c. Ranah Psikomotorik
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa hasil belajar IPA adalah
kemampuan yang telah dicapai siswa baik kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik setelah mengalami proses belajar. Hasil belajar kognitif berasal dari
nilai ulangan harian atau nilai ulangan semester dari siswa. Pada kurikulum 1994
hanya hasil belajar kognitif yang dijadikan tolak ukur keberhasilan siswa dalam
belajar. Tetapi untuk kurikulum 2004 sekarang, hasil belajar siswa meliputi hasil
belajar kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar psikomotorik siswa berkaitan
dengan keterampilan dan kemampuan bertindak siswa untuk pelajaran IPA, hasil
siswa ketika melakukan percobaan atau eksperimen. Sedangkan untuk hasil belajar
umum dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar
b. Faktor ekstern meliputi faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar
tua), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah) dan faktor
Hasil belajar adalah serangkaian kalimat yang terdiri dari dua kata, yaitu
hasil dan belajar, dimana kedua kata tersebut saling berkaitan dan diantara keduanya
mempunyai pengertian yang berbeda. Oleh sebab itu, sebelum mengulas lebih dalam
tentang hasil belajar, terlebih dahulu kita telusuri kata tersebut satu persatu untuk
mengetahui apa pengertian hasil belajar itu. Menurut Djamarah hasil adalah suatu
kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok.
Hasil itu tidak mungkin diacapai atau dihasilkan oleh seseorang selama ia
telapak tangan, tetapi harus penuh perjuangan dan berbagai rintangan dan hambatan
yang harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan, kegigihan dan
Para ahli memberikan interpretasi yang berbeda tentang hasil belajar, sesuai
dari sudut pandang mana mereka menyorotinya. Namun secara umum mereka
sepakat bahwa hasil belajar adalah “hasil” dari suatu kegiata Wjs. Poerwadarminta
berpendapat bahwa hasil adalah hasil yang telah dicapai (dilakuakan, dikerjakan
bahwa hasil adalah apa yang telah diciptakan, hasil pekerjaan yang menyenangkan
pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam
kurikulum.
Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil adalah
hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan
hati, yang memperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individu maupun
Sementara belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang
berkat pengalaman dan pelatihan, dimana penyaluran dan pelatihan itu terjadi
yang menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik.
kapabilitas baru. Belajar merupakan kegiatan yang kompleks dan hasil dari belajar
itu dapat berupa kapabilitas baru. Artinya, setelah seseorang belajar maka ia akan
mempunyai keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai sebagai akibat dari proses
belajar tersebut. Timbulmya kapabilitas tersebut adalah stimulasi yang berasal dari
lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh orang yang belajar.
berulang-ulang dalam situasi tertentu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak
“Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman.
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu
dapat mengarah pada perubahan tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada juga
Hakekat belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan
pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dengan
Setelah menelusuri definisi dari prestasi dan belajar, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas.
Sedangkan belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan adanya perubahan dalan
diri individu, yaitu perubahan tingkah laku. Dengan demikian, prestasi belajar adalah
hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri
keterangan ini maka dapat disimpulkan model pembelajran STAD merupakan suatu
pendekatan Kooperatif yang paling sederhana dan mudah untuk dilaksanakan pada
pembelajran terutama bagi para guru yang beru menggunakannya. Kesederhanaan ini
nampak pada beberapa langkah kegiatan yang dilakukan dalam model STAD yaitu
guru menyampaikan materi pelajaran, dengan berdiskusi siswa mengerjakan lembar
kerja, dan secara individu siswa mengerjakan ulangan. Selanjutnya Slavin (1990;71)
3) Kuis (quizzes)
1) Presentasi Kelas
penyajian materi pelajaran dengan cara berceramah. Pada tahapan ini siswa
2) Belajar Kelompok
kesalahpahaman bila mana kawan satu kelompok ada yang salah mengira. Peran
guru pada tahapan ini adalah or teachers who are new to the cooperative approach
mengarahkan pada anggota kelompok untuk melakukan yang terbaik bagi anggota
3) Kuis
Setelah kurang lebih satu atau dua periode presentasi dan belajar
kelompok, siswa diberi pertanyaan individu dalam bentuk ulangan. Pada tahapan
5) Penghargaan Kelompok
yang diungkapkan Slavin nampak adanya proses belajar yang dilakukan siswa.
Dengan menerapkan model STAD pada pembelajaran IPS tentu akan membentuk
2 tahap, yaitu tahap persiapan dan proses. Untuk memperjelas pemahaman kita
1) Persiapan
prestasi awal.
a) Materi
Yang dipersiapkan dalam pembelajaran adalah materi yang dirancang oleh guru
anggota beragam. Salah satu tujuannya agar terjadi distribusi siswa secara
Prestasi awal adalah prestasi yang diperoleh dari ulangan sebelumnya. Jika
sebanyak 3 kali maka dasar prestasi awal ini adalah untuk mengukur
a) Mengajar
(1) Pembukaan
(c) Pemahaman.
(d) Cara singkat mengulas beberapa apersepsi dan informasi.
(2) Pengembangan
(d) Mendemontrasikan konsep secara aktif dengan alat bantu dan banyak
contoh
budaya atau latar belakangnya. Guru membagikan lembar kerja pada masing-
diberikan guru merupakan tugas individu dan kelompok. Artinya selagi masih
ada salah satu dari anggota kelompok yang belum menguasai materi pelajaran
maka teman lain yang tergabung dalam satu kelompok itu berdiskusi dan saling
c) Test
yang namanya bidang cartesius, karena persamaan garis lurus akan dinyatakan dalam
bidang cartesius. Dengan demikian jelas sudah persoalan kita kali ini untuk belajar
persamaan garis lurus kita harus menguasai tentang bidang cartesius dengan baik
terlebih dahulu. Sedangkan persamaan garis lurus itu sendiri memiliki pengertian
yaitu persamaan yang bila tuangkan atau gambarkan pada bidang cartesius akan
y=mx
Bentuk persamaan y=mx merupakan bentuk persamaan garis lurus yang paling
y = mx + c
Setiap titik yang terdapat pada bidang cartesius dinyatakan dalam bentuk pasangan
berurutan x dan y, dimana xmerupakan nilai yang terdapat pada sumbu x yang
disebut dengan absis sedangkan y merupakan nilai yang terdapat pada sumbu
y yang disebut dengan ordinat. dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan yaitu
titik yang terdapat pada bidang Cartesius dapat dituliskan sebagai (x,y)
Dari penjelasan diatas cukup jelas jika kita ingin menggambar persamaan garis lurus
yang pertama kita lakukan adalah mencari pasangan x dan y secara acak yang
memenuhi persamaan garis lurus tersebut. Setelah semua data (x, y) kita ketahui
kaertesius.
a. x + y = 4
b. x = 2y
Jawab :
y=4
Misalkan:
Kemudian, dari dua titik koordinat tersebut dapat digambarkan garis lurus seperti
berikut:
2y
x = 0 maka 0 = 2y ⇒ y = 0, sehingga diperoleh titik koordinat (0, 0)
Kedua titik tersebut dapat digambar menjadi sebuah garis lurus sebagai berikut :
B. Kerangka Berfikir
Usaha peningkatan hasil belajar siswa bagi guru merupakan suatu kewajiban
dan wujud keprofesionalan guru. Untuk itu guru harus kreatif menampilkan
siswa untuk berkomunikasi dalam sekolah maupun masyarakat sehingga siswa aktif.
Model pembelajaran Kooperatif yaitu adanya suatu kerja sama kelompok yang
bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif untuk bekerja sama pada tugas dan
C. Hipotesis Tindakan
sebelumnya dan kerangka berfikir, maka dengan penerapan model STAD, hasil
belajar matematika siswa kelas VIII tahun pelajaran 2017/2018 dapat meningkat.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII tahun ajaran 2017/2018 dengan
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di SMP Negeri 9 Langsa Jalan Panglima Polem
3. Jadwal Penelitian
1. Prosedur Penelitian
Prosedur kerja dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang terdiri
dari tiga siklus. Masing-masing siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan
Plan
Reflective
Acting/
Observation
Revised
Plan
Reflective
Acting/
Observation
Revised
Plan
Reflective
Acting/
Observation
2. Rencana Tindakan
tiga siklus. Alokasi waktu tiap siklus adalah 4 x 40 menit. Siklus I membahas tentang
sifat-sifat benda yang berubah, siklus II membahas perubahan sifat benda yang tetap,
berikut:
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
pembelajaran yang telah direncanakan. Adapun tindakan yang dilakukan oleh guru
c. Pengamatan
menggunakan model Student Team Achievement (STAD) pada pokok materi gaya
dan gerak. Pengumpulan data pada tahap ini meliputi data nilai hasil belajar siswa
d. Refleksi
Dengan data observasi, guru dapat merefleksi diri apakah dengan model Student
Team Achievement (STAD) telah dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil dari
dilaksanakan, yang akan digunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada siklus
selanjutnya.
hasil belajar siswa yaitu secara klasikal, 85% siswa mencapai ketuntasan belajar
1. Mengadakan observasi
dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara
psikomotorik siswa dilakukan oleh guru mitra, sedangkan untuk observasi aktivitas
Penelitian ini terdiri dari tiga siklus, jadi tes akhir siklus dilakukan sebanyak
tiga kali. Tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda (multiple choice) dengan
empat pilihan jawaban, yang berguna untuk mengetahui sejauh mana tingkat
tindakan. Hasil tes ini juga berfungsi sebagai indikator kerja dan standar kesesuaian
hasil belajar sebelum tindakan dengan hasil belajar setelah tindakan. Data dihitung
1. Merekapitulasi hasil belajar sebelum dilakukan tindakan dan nilai tes akhir
2. Menghitung nilai rerata dan ketuntasan belajar klasikal hasil belajar siswa
sebelum dilakukan tindakan dengan hasil belajar setelah dilakukan tindakan pada
siklus I, siklus II, dan siklus III untuk mengetahui adanya peningkatan hasil
belajar.
BAB IV
kelas yang berupa penerapan model pembelajaran dengan model Student Team
Achievement (STAD), hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Langsa yaitu nilai
rata-rata untuk materi sifat benda yang dapat berubah dinamis adalah 56,74 dengan
80
70
60
50
40 Tidak Tuntas
30
Tuntas
20
10
0
Kondisi
Awal
dikarenakan beberapa konsep yang ada dalam matematika bersifat abstrak. Selain itu
juga disebabkan oleh metode pembelajaran yang diterapkan guru bersifat monoton
pembelajaran dengan metode ceramah dan tidak melibatkan siswa secara aktif.
Dengan keadaan seperti itu, maka perlu diterapkan metode pembelajaran yang dapat
mengaktifkan siswa serta menarik minat siswa. Penerapan model Student Team
Achievement (STAD) merupakan salah satu strategi untuk mengaktifkan siswa, hal ini
sesuai dengan pendapat Suyitno bahwa keterlibatan siswa untuk turut aktif melalui
keefektifan belajar.
pada materi gaya dan gerak yang dapat berubah. Penelitian ini dilaksanakan dalam
tiga siklus, dengan masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan.
a. Perencanaan
2). Menyusun alat evaluasi untuk mengukur penguasaan materi pelajaran baik dari
bertindak sebagai guru dan guru mitra secara kolaborasi untuk mengamati
kegiatan secara keseluruhan. Lembar observasi terdiri dari dua jenis yaitu
lembar observasi untuk mengamati kondisi siswa dan lembar observasi untuk
b. Pelaksanaan
1). Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas
2). Secara mandiri, siswa diminta membuat pertanyaan yang disertai jawaban
4). Guru mengadakan pre-test untuk mengetahui kesiapan siswa dalam proses
pembelajaran.
5). Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok yang tiap kelompok
10). Pada akhir siklus guru memberikan soal tes siklus I, lembar angket refleksi
c. Pengamatan
1). Guru memeriksa tugas siswa untuk mengidentifikasi kemampuan siswa dalam
belajar mandiri
2). Guru dan guru mitra mengamati jalannya proses pembelajaran dan menilai
Dari Tabel 1 terlihat adanya peningkatan ketuntsan hasil belajar klasikal ari
pra siklus ke siklus 1. Ketuntasan belajar klasikal naik dari 27,91% menjadi 83,72 %.
90
80
70
60
50
40 Tidak Tuntas
30 Tuntas
20
10
0
Kondisi Siklus I
Awal
d. Refleksi
kelas kemudian diadakan refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Pada tindakan
1). guru lebih meningkatkan minat siswa yaitu dengan memotivasi siswa selama
untuk melihat fenomena alam yang ada dan mengaitkan dengan materi yang
diajarkan.
masalah yang dapat menghambat naiknya hasil belajar siswa sehingga dapat diambil
langkah perbaikan pada siklus II ini. Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I.
a. Perencanaan
2). Menyusun alat evaluasi untuk mengukur penguasaan materi pelajaran baik dari
3). Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati situasi dan kondisi selama
b. Pelaksanaan
1). Secara mandiri, siswa diminta membuat pertanyaan yang disertai jawaban
3). Guru mengadakan pre-test untuk mengetahui kesiapan siswa dalam proses
pembelajaran.
4). Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok yang tiap kelompok
8). Pada pertemuan berikutnya, dengan menggunakan metode tanya jawab guru
9). Pada akhir siklus guru memberikan soal tes siklus II, lembar angket refleksi
c. Pengamatan
1). Guru memeriksa tugas siswa untuk mengidentifikasi kemampuan siswa dalam
belajar mandiri
2). Guru mengamati jalannya proses pembelajaran dan menilai kemampuan siswa
Dari tabel 4.2 terlihat adanya peningkatan ketuntasan belajar klasikal dari
siklus I dan siklus II. Ketuntasan belajar klasikal naik dari 83.72% pada siklus I,
d. Refleksi
kelas kemudian diadakan refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Pada tindakan
siklus II didapatkan hasil bahwa guru perlu meningkatkan dalam hal pengelolaan
waktu.
(STAD), hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan. Nilai rata-rata dari
Kondisi awal 47,61 meningkat menjadi 77,43 pada siklus I, 86,89 pada siklus II.
siswa terhadap materi pelajaran IPA semakin meningkat. Peningkatan hasil belajar
kognitif ini juga diiringi dengan peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal yaitu
dari 27,91 % menjadi 83,72% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 90% pada
siklus II. Besarnya ketuntasan belajar pada siklus II sudah memenuhi target yang
100
90
80
70
60
50 Tidak Tuntas
40
30 Tuntas
20
10
0
Kondisi Siklus I Siklus II
Awal
berikut. Berdasarkan hasil tes pada 18 siswa, hasil belajar siswa pada siklus I
menunjukkan ketuntasan klasikal mencapai 83,72%. Hal ini berarti prestasi belajar
pada siklus I belum memenuhi indikator yang telah ditetapkan dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil refleksi, kurangnya keberhasilan ini disebabkan oleh berbagai hal,
antara lain siswa masih sulit menerima pembagian kelompok secara heterogen.
Selain itu karena sudah terbiasa dengan pembelajaran yang teacher oriented mula-
mula siswa merasa bingung dan belum terbiasa dengan model STAD.
didapatkan bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan, sebab siswa mulai dapat
menerima model STAD. Hal ini bisa dilihat dari siswa yang aktif bertanya pada saat
Dalam siklus II, dari hasil tes 18 siswa diperoleh ketuntasan belajar secara
dalam satu kelompok. Setiap individu dalam kelompok memiliki tanggung jawab
individual, karena hasil belajar kelompok ditentukan oleh hasil belajar individual dari
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Dengan bekerja sama akhirnya
masing-masing anggota kelompok dapat memahami materi yang diberikan dan dapat
mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam pembelajaran dengan atau tanpa
Hal ini sesuai dengan pendapat Nurhadi, (2002:43) yang menyatakan bahwa
A. Kesimpulan
matematika khususnya pada materi persamaan garis lurus dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Langsa. Hal ini ditandai dengan
meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar siswa. Sebelum penerapan model model
Student Team Achievement (STAD) nilai rata-rata kognitif siswa 47,61 dengan
model Student Team Achievement (STAD) menjadi 77,42 dengan ketuntasan klasikal
klasikal 100% pada siklus II. Hasil belajar afektif siswa mengalami peningkatan dari
B. Saran
OLEH
NISRINA S.Pd
NIP. 19621231 198503 2 037
Nisrina, S.Pd : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Garis Lurus Dengan
Menggunakan metode STAD di Kelas VIII SMP Negeri 9 Langsa Semester I Tahun
Pelajaran 2017/2018
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika
siswa dengan menggunakan model Student Team Achievement (STAD . Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat: (1) bagi siswa hasil belajar siswa kelas
VIII SMP Negeri 9 Langsa dalam mata pelajaran matematika meningkat. Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap
siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Langsa. Fokus yang diteliti
dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Data hasil belajar kognitif diperoleh
dari nilai tes di akhir siklus, sedangkan data hasil belajar psikomotorik diperoleh dari
hasil observasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode deskriptif untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Indikator
keberhasilan penelitian ini dilihat hasil belajar siswa yaitu secara klasikal, 85% siswa
mencapai ketuntasan belajar minimal 65%. Dari hasil penelitian, rata-rata hasil
belajar kognitif pada siklus I meningkat dari 47,61 dengan ketuntasan klasikal
27,91% menjadi 77,42 dengan ketuntasan klasikal 83,72%. Pada siklus II mencapai
86,89 dengan ketuntasan klasikal 100%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat melalui penerapan model
model Student Team Achievement (STAD)
Dengan mengucapkan segala puji syukur kehadhirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan rizkiNya sehingga penulis telah dapat menyelesaikan sebuah
Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul : “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Garis Lurus Dengan Menggunakan metode STAD di Kelas VIII SMP
Negeri 9 Langsa Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018 ”.
Kemudian selawat dan salam kita sanjung sajikan keharibaan yang mulia
junjungan alam Nabi Muhammad Rasulullah, yang telah membawa ummatnya dari
alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru dan Staf Tata Usaha
SMP Negeri 9 Langsa yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
Penelitian Tindakan Kelas ini.
Ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya dan teramat mulia kepada
teman-teman seperjuangan yang berada di SMP Negeri 9 Langsa yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. Dalam penulisan ini penulis
sangat menyadari sepenuhnya bahwa isi tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dalam penggunaan bahasa maupun cara penulisannya. Namun dengan demikian
penulis telah berusaha sebatas kemampuan yang ada.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
konstruktif, sebagai pedoman bagi penulisan dalam rangka peningkatan daya nalar
dan kreatifitas dimasa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. iv
DAFTAR GRAFIK............................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori Belajar Belajar................................................... 5
B. Pembelajaran Model STAD........................................................ 9
C. Materi Persamaan Garis Lurus................................................... 13
D. Kerangka Berpikir ..................................................................... 18
E. Hipotesis Tindakan.. .................................................................. 18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Seting Penelitian ......................................................................... 19
B. Prosedur Penelitian .................................................................... 20
C. Indikator Kerja ........................................................................... 22
D. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 22
E. Teknik Analisis Data .................................................................. 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal.............................................................. 24
B. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I.............................................. 25
. C. Deskripsi Hasil Penelitian Sikus II.............................................. 27
B. Pembahasan.................................................................................. 29
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 31
B. Saran-saran.................................................................................. 31
Tabel Halaman
Grafik Halaman
Indikator :
- mengenal persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk dan variabel
- menyusun tabel pasangan dan menggambar grafik pada koordinat cartesius
- menggambar garis y = mx pada bidang cartesius
- menggambar garis y = mx + c pada bidang cartesius
A. Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat:
- mengenal persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk dan variabel
- menyusun tabel pasangan dan menggambar grafik pada koordinat cartesius
- menggambar garis y = mx pada bidang cartesius
- menggambar garis y = mx + c pada bidang cartesius
B. Materi Ajar:
Model Matematika dari masalah sehari-hari
C. Metode Pembelajaran:
STAD
D. Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Pendahuluan
- mengingat kembali sistem koordinat cartesius
- menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
- dengan teman sebangku siswa diminta untuk mengerjakan soal di buku hal 60
- kemudian meminta beberapa siswa untuk mempresentasekannya
- dari hasil diskusi guru bersama siswa menyimpulkan
- siswa diminta mengerjakan latih 1 hal 60 latih 2 lah 64
3. Penutup
- mengarahkan siswa untuk merangkum materi pembelajaran
- memberikan pr dari soal buku latih 1 dan latih 2
F. Penilaian
1. Teknik: tes
2. Bentuk Instrumen: tes tertulis
3. Contoh Instrumen:
* Tulislah persamaan garis lurus dengan menggunakan variabel x
Indikator :
- menentukan gradien garis dengan menggunakan sepasang titik yang
ditunjukan pada gambar
- menentukan gradien dari suatu garis yang melalui dua buah titik
- menentukan gradien garis yang sejajar sumbu x
- menentukan gradien garis yang sejajar sumbu y
- menentukan gradien garis – garis yang sejajar
- menentukan gradien garis – garis yang saling tegak lurus
A. Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat:
- menentukan gradien garis dengan menggunakan sepasang titik yang
ditunjukan pada gambar
- menentukan gradien dari suatu garis yang melalui dua buah titik
- menentukan gradien garis yang sejajar sumbu x
- menentukan gradien garis yang sejajar sumbu y
- menentukan gradien garis – garis yang sejajar
- menentukan gradien garis – garis yang saling tegak lurus
B. Materi Ajar:
Model Matematika dari masalah sehari-hari
C. Metode Pembelajaran:
STAD
D. Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Pendahuluan
- membahas pr yang sulit
- mengingat kembali yaitu mengenai ukuran kemiringan
- menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
- dengan teman sebangku siswa diminta untuk mengerjakan soal no.1 dan 2 mengenai
kedudukan dua garis
- meminta beberapa kelompok untuk mempresentasekan hasilnya sedangkan
kelompok
lain menanggapinya
- guru memantau kerja siswa dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan
3. Penutup
- membimbing siswa merangkum materi pengajaran
- menugaskan siswa untuk mengerjakan soal latih 3 hal 64
F. Penilaian
1. Teknik: tes
2. Bentuk Instrumen: tes tertulis
3. Contoh Instrumen:
* Persamaan garis 2y – 6x = 6 bergradien …..
Indikator :
- menentukan gradien garis dengan menghitung satuan
- menggambar garis jika gradien suatu titik diketahui
A. Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat:
- menentukan gradien garis dengan menghitung satuan
- menggambar garis jika gradien suatu titik diketahui
B. Materi Ajar:
Model Matematika dari masalah sehari-hari
C. Metode Pembelajaran:
Diskusi, Penemuan, Tanya-jawab, dan Pemberian Tugas
D. Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Pendahuluan
- membahas pr yang sulit
- mengingat kembali cara menentukan gradien suatu garis
- menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
- mengingatkan kembali bahwa ada cara lain untuk menentukan gradien suatu garis
siswa di minta untuk mempelajari contoh dibuku pada hal 70
- dengan teman sebangku diminta untuk mengerjakan soal latih 4 hal 71. kemudian
hasilnya dipresentasikan
- siswa diminta untuk mengerjakan latih 5 dan latih 6 hal
3. Penutup
- mengarahkan siswa untuk merangkum
- menugaskan siswa untuk mengerjakan soal latihan 5 dan 6
Indikator :
- menentukanpersamaan garis jika diketahui gradien dan koordinat suatu titik
pada garis tersebut
- menentukan persamaan garis yang sejajar dengan garis l dan melalui titik
P(x,y)
- menentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan l dan melalui titik P(x,y)
A. Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat:
- menentukanpersamaan garis jika diketahui gradien dan koordinat suatu titik
pada garis tersebut
- menentukan persamaan garis yang sejajar dengan garis l dan melalui titik
P(x,y)
- menentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan l dan melalui titik P(x,y)
B. Materi Ajar:
Model Matematika dari masalah sehari-hari
C. Metode Pembelajaran:
STAD
D. Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Pendahuluan
- membahas pr yang sulit
- mengingatan kembali mengenai persamaan garis dan gradien suatu
- menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
- siswa diminta untuk mempelajari contoh yang ada pada buku kemudian pada teman
sebangku untuk mengerjakan latih 7 guru memantau hasil kerja siswa dan
mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan
- meminta beberapa perwakilan untuk mempresentasikan kelompok lain menanggapi
- meminta siswa untuk mempelajari contoh dibuku hal 75 kemudian secara
berkelompok siswa diminta untuk mengerjakan latih 8 hal 76
- guru memantau hasil kerja siswa dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan
- meminta beberapa perwakilan untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok
lain menanggapinya
- meminta siswa untuk mempelajari contoh dibuku hal 76kemudian secara
berkelompok siswa diminta untuk mengerjakan latih 9 hal 77
- guru memantau hasil kerja siswa dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan
- meminta beberapa perwakilan untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok
lain menanggapinya
3. Penutup
- mengarahkan siswa untuk merangkum
- menugaskan siswa untuk mengerjakan soal latihan 7,8 dan 9 yang belum selesai
F. Penilaian
1. Teknik: tes
2. Bentuk Instrumen: tes tertulis
3. Contoh Instrumen:
* Tentukan persamaan garis yang melalui titik (2,-2) dan bergradien 3, adalah .....
Penilaian
Aspek Yang Diamati Selama KBM
1 2 3 4
1. Memberitahu siswa tentang pendekatan
pembelajaran yang digunakan
2. Memotivasi siswa untuk belajar
3. Menyampaikan tujuan/indikator yang harus
dicapai dalam proses pembelajaran
4. Memberi apersepsi kepada siswa sebelum
memasuki materi pembelajaran
5. Mengorganisasi siswa dalam kelompok
6. Menyiapkan LKS untuk siswa
7. Menjelaskan cara kerja dalam LKS kepada
siswa
8. Meminta siswa secara berkelompok
menyelesaikan masalah dalam LKS
9. Membimbing siswa dalam setiap kelompok
menyelesaikan masalah dalam LKS
10. Mengamati siswa bekerja dalam kelompoknya
11. Memanggil nomor anggota siswa dalam
kelompok untuk menjawab atau
mempresentasekan hasil kerja kelompoknya
12. Memberikan penghargaan kepada kelompok
yang memperoleh hasil terbaik
13. Mengarahkan siswa kejawaban yang benar
14. Menyuruh siswa membuat rangkuman
Rata-Rata AktiVtas Guru
Kategori
Langsa, 2017
Observer
Lampiran 4
Kelompok
Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 5 6 7
1. Siswa mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan
guru
2. Siswa selalu berada dalam
kelompoknya
3. Siswa aktif dalam
kelompoknya
4. Siswa Menyatakan merasa
kesulitan dalam memahami
arti kosa kata yang terdapat
dalam LKS
5. Siswa berdiskusi dengan
teman kelompoknya dalam
menyelesaikan masalah
dalam LKS
6. Siswa mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan
masalah dalam LKS
7. Siswa mengajukan
pertanyaan kepada guru saat
mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan masalah
dalam LKS
8. Ada rasa takut pada siswa
ketika nomor anggotanya
terpanggil
9. Siswa mampu menjawab
atau mempresentasekan hasil
kerja kelompoknya di depan
kelas
10. Siswa membuat rangkuman
tentang materi yang
dipelajari
Rata-Rata AktiVtas Kelompok
Kategori
Langsa, 2017
Observer
DAFTAR NILAI SISWA PADA PRA SIKLUS
Tuntas Tidak
Tuntas
1 ADI RAMAYANA 70 70 √
2 ADITIANSYAH 70 60 √
3 ALDI KURNIAWAN 70 60 √
4 AMIRUL AULA 70 50 √
5 AZIZUL AKBAR 70 60 √
6 AMIN NULLAH 70 50 √
7 BAY HAQI 70 70 √
8 CHANDRA BAKTI 70 70 √
9 DICKY SYAHPUTRA 70 70 √
10 DINO AGUSTIAN 70 70 √
11 FARIED WAHYUDI 70 50 √
12 FUADI 70 70 √
13 FAUZAN MUSTAQIM 70 60 √
14 IHSAN NULMAHLI 70 50 √
15 IRVAN AKBAR 70 50 √
16 JUWENDI PRAYOGA 70 60 √
17 KRIS ARMAYADI 70 50 √
18 LEO VEBIANTO 70 70 √
20 M. ALI 70 50 √
21 MAULAYA AULIA 70 50 √
GINTING
22 PRAMA DIKA 70 70 √
23 REFA ADELIAN 70 60 √
24 RYAN ANDREYANSYAH 70 50 √
25 SAWAL PERDANA 70 50 √
26 SAMSUL BAHRI 70 50 √
27 SAMSUAR ISMAIL 70 60 √
28 ZAKARIA 70 50 √
29 ZAINAL ABIDIN 70 70 √
30 ZARKASIH IBRANI 70 60 √
DAFTAR NILAI SISWA PADA SIKLUS I
Tuntas Tidak
Tuntas
1 ADI RAMAYANA 70 70 √
2 ADITIANSYAH 70 70 √
3 ALDI KURNIAWAN 70 70 √
4 AMIRUL AULA 70 70 √
5 AZIZUL AKBAR 70 70 √
6 AMIN NULLAH 70 70 √
7 BAY HAQI 70 70 √
8 CHANDRA BAKTI 70 70 √
9 DICKY SYAHPUTRA 70 70 √
10 DINO AGUSTIAN 70 70 √
11 FARIED WAHYUDI 70 50 √
12 FUADI 70 70 √
13 FAUZAN MUSTAQIM 70 60 √
14 IHSAN NULMAHLI 70 50 √
15 IRVAN AKBAR 70 70 √
16 JUWENDI PRAYOGA 70 60 √
17 KRIS ARMAYADI 70 50 √
18 LEO VEBIANTO 70 70 √
19 MUHAMMAD ZUL 70 70 √
IQRAM
20 M. ALI 70 70 √
21 MAULAYA AULIA 70 70 √
GINTING
22 PRAMA DIKA 70 70 √
23 REFA ADELIAN 70 60 √
24 RYAN ANDREYANSYAH 70 70 √
25 SAWAL PERDANA 70 70 √
26 SAMSUL BAHRI 70 70 √
27 SAMSUAR ISMAIL 70 70 √
28 ZAKARIA 70 70 √
29 ZAINAL ABIDIN 70 70 √
30 ZARKASIH IBRANI 70 60 √
DAFTAR NILAI SISWA PADA SIKLUS II
Tuntas Tidak
Tuntas
1 ADI RAMAYANA 65 90 √
2 ADITIANSYAH 65 80 √
3 ALDI KURNIAWAN 65 80 √
4 AMIRUL AULA 65 80 √
5 AZIZUL AKBAR 65 60 √
6 AMIN NULLAH 65 60 √
7 BAY HAQI 65 60 √
8 CHANDRA BAKTI 65 80 √
9 DICKY SYAHPUTRA 65 70 √
10 DINO AGUSTIAN 65 70 √
11 FARIED WAHYUDI 65 80 √
12 FUADI 65 70 √
13 FAUZAN MUSTAQIM 65 70 √
14 IHSAN NULMAHLI 65 70 √
15 IRVAN AKBAR 65 70 √
16 JUWENDI PRAYOGA 65 70 √
7 KRIS ARMAYADI 65 70 √
18 LEO VEBIANTO 66 70 √
19 MUHAMMAD ZUL 65 60 √
IQRAM
20 M. ALI 65 80 √
21 MAULAYA AULIA 65 70 √
GINTING
22 PRAMA DIKA 65 90 √
23 REFA ADELIAN 65 70 √
24 RYAN 65 70 √
ANDREYANSYAH
25 SAWAL PERDANA 65 70 √
26 SAMSUL BAHRI 65 70 √
27 SAMSUAR ISMAIL 65 70 √
28 ZAKARIA 65 70 √
29 ZAINAL ABIDIN 65 70 √
30 ZARKASIH IBRANI 66 70 √
DAFTAR HADIR SISWA SIKLUS I
Kehadiran Siklus I
No. Nama Siswa
Pertemuan ke 1 Pertemuan Ke 2
1. ADI RAMAYANA
2. ADITIANSYAH
3. ALDI KURNIAWAN
4. AMIRUL AULA
5. AZIZUL AKBAR
6. AMIN NULLAH
7. BAY HAQI
8. CHANDRA BAKTI
9. DICKY SYAHPUTRA
12. FUADI
20. M. ALI
28 ZAKARIA
29 ZAINAL ABIDIN
30 ZARKASIH IBRANI
DAFTAR HADIR SISWA SIKLUS II
Kehadiran Siklus II
No. Nama Siswa
Pertemuan ke 1 Pertemuan Ke 2
1. ADI RAMAYANA
2. ADITIANSYAH
3. ALDI KURNIAWAN
4. AMIRUL AULA
5. AZIZUL AKBAR
6. AMIN NULLAH
7. BAY HAQI
8. CHANDRA BAKTI
9. DICKY SYAHPUTRA
12. FUADI
20. M. ALI
27 SAMSUAR ISMAIL
28 ZAKARIA
29 ZAINAL ABIDIN
30 ZARKASIH IBRANI
PEMERINTAH KOTA LANGSA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 9 LANGSA
Alamat : Jln. Panglima Polem Gampong Jawa Belakang Kota Langsa
data-data di SMP Negeri 9 Langsa dari tanggal 2 Agustus s/d 30 Oktober 2017.
Penelitian ini untuk penyusunan PTK dengan judul : Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Garis Lurus Dengan Menggunakan metode STAD di Kelas VIII
seperlunya.
Tarmizi, S.Pd.
Nip. 19591212 198012 1 003
PEMERINTAH KOTA LANGSA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 9 LANGSA
Alamat : Jln. Panglima Polem Gampong Jawa Belakang Kota Langsa
Perpustakaan Sekolah dengan judul : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Garis Lurus Dengan Menggunakan metode STAD di Kelas VIII SMP Negeri 9
NAMA :
KELAS :
3
1. Persamaan garis yang melalui titik (0, 3) dengan gradient - adalah…
2
2
a. y x3
3
3
b y x3
2
2
c. y 3 x
3
3
d. y 3 x
2
9. Persamaan garis yang melalui titik (2, 4) dan tegak lurus terhadap garis 4x – 2y – 8
= 0 adalah…
1
a. y x3
2
1
b. y x3
2
c. y 2 x 3
1
d. y x 3
2
NAMA :
KELAS :
1 1
1. Hasil dari adalah…
2a 3a
2
a.
5a
4
b
5a
2
c
6a
5
d.
6a
1 1
2. Hasil dari adalah…
x 1 x 1
2
x
a.
x 1 2
2
b. 2
x 1
x 1
c. 2
x 1
x 1
d.
x 1
6 12
3. Hasil dari : adalah…
2x 1 6x 3
3
a.
2
b. 2
1
c.
2
2
d.
3
4. Pada sebuah peta, jarak Jakarta ke Bandung adalah 2,5 cm. Jika jarak Jakarta-
Bandung sebenarnya adalah 75 km, maka skala peta itu adalah...
a. 1 : 1000
b. 1 : 10.000
c. 1 : 100.000
d. 1 : 1.000.000
5. Sebuah peta berskala 1 : 180.000. pada peta tersebut jarak Karawang-Bekasi adalah
4,5 cm. Maka jarak sebenarnya kota Karawang- Bekasi adalah...
a. 8,1 km
b. 9 km
c. 81 km
d. 810 km
6. Harga 20m2 karpet adalah Rp 1.080.000. jika pak Dodo membawa uang sebesar Rp
6.750.000, maka luas karpet yang diperoleh adalah...
a. 115 m2
b. 120 m2
c. 125 m2
d. 130 m2
1 1 2 1
7. Nilai dari 1 1 - 2 1 adalah…
3 8 3 4
11
a. 1
24
1
b. 1
24
5
c. 2
24
1
d. 2
32
1 2 2
9. Hasil dari 2 x : = ...
2 3 5
1
a. 3
6
1
b. 4
6
1
c. 3
4
1
d. 4
4
10. Pada sebuah peta, jarak Jakarta ke Bandung adalah 2,5 cm. Jika jarak Jakarta-
Bandung sebenarnya adalah 75 km, maka skala peta itu adalah...
a. 1 : 1000
b. 1 : 10.000
c. 1 : 100.000
d. 1 : 1.000.000
.
DAFTAR HADIR SEMINAR HASIL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
SE KOTA LANGSA
27-28 FEBRUARI 2018
Hari/Tanggal : 2018
Tempat : SMP Negeri 1 Langsa
NO JAWABAN
1. B
2. D
3. C
4. B
5.. C
6. B
7. C
8. B
9. A
10. C
KUNCI JAWABAN SIKLUS II
NO JAWABAN
1. A
2. A
3. A
4. D
5.. A
6. B
7. B
8. B
9. B
10. B
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I
1. Baca dan diskusikan bersama teman dalam kelompok materi kubus dan balok
yang namanya bidang cartesius, karena persamaan garis lurus akan dinyatakan dalam
bidang cartesius. Dengan demikian jelas sudah persoalan kita kali ini untuk belajar
persamaan garis lurus kita harus menguasai tentang bidang cartesius dengan baik
terlebih dahulu. Sedangkan persamaan garis lurus itu sendiri memiliki pengertian
yaitu persamaan yang bila tuangkan atau gambarkan pada bidang cartesius akan
y=mx
Bentuk persamaan y=mx merupakan bentuk persamaan garis lurus yang paling
mempunyai titik pusat (0,0). Dari bentuk yang sederhana tersebut kita dapat
y = mx + c
2. Soal
3
1. Persamaan garis yang melalui titik (0, 3) dengan gradient - adalah
2
2. Gradien garis yang persamaannya : 3x -2y = 6 adalah…
1. Baca dan diskusikan bersama teman dalam kelompok materi kubus dan balok
Setiap titik yang terdapat pada bidang cartesius dinyatakan dalam bentuk
sumbu x yang disebut dengan absis sedangkan y merupakan nilai yang terdapat
pada sumbu y yang disebut dengan ordinat. dari penjelasan di atas dapat kita
simpulkan yaitu titik yang terdapat pada bidang Cartesius dapat dituliskan
sebagai (x,y)
Dari penjelasan diatas cukup jelas jika kita ingin menggambar persamaan garis
lurus yang pertama kita lakukan adalah mencari pasangan x dan y secara acak
yang memenuhi persamaan garis lurus tersebut. Setelah semua data (x, y) kita
bidang kaertesius.
a. x + y = 4
b. x = 2y
Jawab :
Misalkan:
Kemudian, dari dua titik koordinat tersebut dapat digambarkan garis lurus seperti
berikut:
x = 2y
Kedua titik tersebut dapat digambar menjadi sebuah garis lurus sebagai berikut :
2. Soal