BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
keperibadian.
– tahap mana yang memberikan ciri – ciri khas terhadap anak karakteristik
dapat dikerjakan. Dalam hal ini tentu ada masalah – masalah yang tejadi
daya pikir siswa sangat berperan. Hal itu juga sangat mempengaruhi
berbagai faktor kejiwaan serta kondisi fisik lainnya. Faktor kejiwaan yang
daya pikir siswa sangat berperan. Hal itu juga sangat mempengaruhi
antara diri sendiri dengan suatu diluar diri. Menurut sukadji dalam
siswa. Hal ini berarti seseorang yang tidak berminat untuk mempelajari
sesuai minatnya maka hasil yang dicapai akan lebih baik pula.
seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang
3
dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi
melaksanka dan mau malaksanakan. Motivasi lebih dekat pada mau melaksanakan
tugas untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun
dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya. Atau dengan kata lain, motivasi dapat diartikan sebagai
memengaruhi orang atau orang – orang yang dipimpimnya agar melakukan hal
yang diinginkannya, sesuai dengan tujuan tertentu yang telah ditetapkan lebih
Siswa Kelas VII Semester I SMP Katolik Budi Dharma Balige Tahun Ajaran
belajar hal ini dapat ditinjukkan dari hasil pembahasan dimana setelah pemberian
angket minat maka dapat diketahui tingkat minat belajar siswa dari hasil
penelitian diperoleh sebagian besar 26,5 % dimana tingkat minat belajar tergolong
tinggi.
Medan Tahun Ajaran 1991/1992” pada taraf α= 0,05 dengan thit = 351,174 dan
4
tta-b = 3,107.
berjudul “Hubungan Minat Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada
Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan” diketahui bahwa ada hubungan yang
positif antara hasil belajar siswa kelas XI sma negeri 4 medan tahun ajaran
2006/2007 dengan taraf α= 0,05 denag thit = 5,595 dan ttab = 1,67.
dengan judul Hubungan Antara Minat Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Swasta Prima Tembung
1. Apakah ada pengaruh minat terhadap hasil belajar Fisika siswa kelas
tertentu.
siswa ?
Fisika siswa ?
kelas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Minat
Tidak adanya minat seseorang anak terhadap suatu pelajaran akan timbul
kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai denghan
bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak sesuai dengan kecakapan, tidak
sesuai dengan tipe – tipe khusus anak banyak menimbulkan problema pada
dirinya. Karena itu pelajaran pun tidak pernah terjadi proses di dalam otak, akibat
timbul kesulitan. Ada tidaknya minat terhadap sesuatu pelajaran dapat dilihat dari
rasa senang.
bahwa anak didik lebih menyukai sesuatu daripada yang lainnya. Anak didik
yang sesuatu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap
sesuatu yang diminati itu dan sama sekali tidak menghiraukan sesuatu yang lain.
menerus yang disertai dengan rasa sayang. Menurut Winkel (1996:24) minat
adalah “kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada
kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atai arti sementara situasi
sendiri.”
belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah
belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat
terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa
Belajar timbul karena adanya minat di dalam diri seseorang yang juga dapat
timbul karena adanya pengaruh orang lain sehubungan denagn minat, menurut
yaitu minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena jika bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik
– baiknya, ia segan untuk belajar karena tidak ada daya tarik baginya. Bahan
pelajaran yang menarik minat siswa, lebih dihafalkan dan disimpan, karena minat
sesuatu hal daripada hal lainnya dan dapat pula dimanifestasikan melalui
partisipasi dalam suatu aktivitas atau siswa yang memiliki minat terhadap subyek
keadaan hati seseorang setelah adanya stimulus atau rangsangan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Bernand (dalam Sardiman, 2000) bahwa minat timbul
secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu yang bersumber
dari dalam individu yang bersangkutan (misal bobot, umur, jenis kelamin,
Crow dan Crow (dalam Sardiman, 2000) berpendapat ada 3 faktor yang
belajar .
yang bersifat sementara (jangka pendek) dan ada yang lebih bersifat menetap
minat belajar pada anak yaitu pemilihan bahan pengajaran yang berarti bagi anak,
hasil belajar. Anak didik yang berminat terhadap suatu pelajaran akan
mudah menghapal pelajaran yang menarik minatnya. Proses belajar akan berjalan
lancar bila disertai minat. Minat merupakan alat motivasi utama yang dapat
Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat anak didik agar pelajaran yang
diberikan mudah anak didik pahami. Ada beberapa macam cara yang dapat guru
2.2 Motivasi
seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang
dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi
melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah kekuatan, baik dari
dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Atau dengan kata lain, motivasi dapat
sebagai anggota masyarakat. Motivasi dapat juga diartikan sebagai proses untuk
melakukan hal yang diinginkannya, sesuai dengan tujuan tertentu yang telah
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut
bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat
pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Dari sudut sumber
yang menimbulkannya, motif dibedakan dua macam, yaitu motif intrinsik dan
luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan
rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat
tampak gigih tidak mau menyerah, giat membaca buku – buku untuk
yang motivasinya rendah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya
pelajaran akibat banyak mengalami kesulitan belajar. (Ahmad, 2003. Hal : 83)
Motif intrinsik lebih kuat dari motif ekstrinsik. Oleh karena itu,
pendidikannya;
anak didiknya dan membantu, apabila mengalami kesulitan, baik yang bersifat
e. Pendidik harus mempunyai rasa cinta kasih dan sifat pengabdian kepada
kata lain, perilaku seseorang dirancang untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai
dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan, seperti (1) keinginan yang
ini disebut sebagai produk motivasi dasar (basic motivations process), dapat
Needs, desires, or
Behavior
Expectation
Goals
Feedback
13
perencanaan yang penuh variasi, (3) umpan balik atas respons siswa, (4)
kesempatan respons peserta didik yang aktif, dan (5) kesempatan peserta didik
(1) penyesuaian tugas dengan minat, (2) perencanaan yang penuh variasi, (3)
dengan ditandai suatu perubahan pada situasi afektif. Sumber utama munculnya
situasi yang diharapkan, sehingga tanda perubahan tersebut tampak pada adanya
perbedaan aktif saat munculnya motif dan saat usaha pencapaian yang diharapkan.
Motivasi dalam pengertian tersebut memiliki dua aspek, yaitu adanya dorongan
dari dalam dan dari luar untuk mengadakan perubahan dari suatu keadaan pada
Dalam hal ini, motivasi merupakan motor penggerak dari setiap kebutuhan.
Dalam hal ini, motivasi merupakan motor penggerak dari setiap kebutuhan yang
akan dipenuhi, (b) menentukan arh tujuan yang hendak dicapai, dan (c)
dan eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku,
yang mempunyai indikator sebagai berikut : (1) adanya hasrat dan keinginan
kegiatan, (3) adanya harapan dan cita – cita, (4) penghargaan dan penghormatan
atas diri, (5) adanya lingkungan yang baik, dan (6) adanya kegiatan yang menarik
yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan
lingkungan masyarakat.”
yanng sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan
seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk
belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong
lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-
keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak
kerjasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam usaha
meningkatkan hasil belajar anak. Jalan kerjasama yang perlu ditingkatkan, dimana
orang tua harus menaruh perhatian yang serius tentang cara belajar anak di rumah.
Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak
dapat belajar dengan tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan
sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan
16
sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-
alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan
menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki tingkah laku yang
tepat dalam mengajar.” Oleh sebab itu, guru harus dituntut untuk menguasai
bahan pelajaran yang disajikan, dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar.
Di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang
tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm proses pelaksanaan
perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih
yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka.
anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan
seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar
17
maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya,
(http://sunartombs.wordpress.com)
bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Dalam literature,
Robert M. Gagne (1988 : 65) bahwa dalam setiap proses akan selalu terdapat hasil
nyata yang dapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil belajar (achievement)
seseorang.
pelajaran di sekolah atau pondok pesantren dinyatakan dalam bentuk skor yang
belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang
emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes
tertentu.
lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, tes akhir catur wulan
dan sebagainya.
pengertian yang terakhir, yaitu tes terakhir catur wulan. Oleh karena itu
Kedua, hasil belajar murid mengukur apa yang telah dicapai murid; dan
untuk nilai proses belajar dan hasil belajar murid yang bersifat
atau lisan, tapi harus dengan ‘performance test’ yang bersifat praktek.
19
akan selalu terdapat hasil nyata yang dapat diukur. Hasil nyata yang dapat
domain). Hasil belajar dalam ranah kognitif terdiri dari enam kategori
evaluasi.
hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh murid dalam
ditetapkan.
menggunakan tes hasil belajar. Tes ini disusun dan dikembangkan dari
hanya dilakukan oleh gaya yang bekerja pada benda, dan suatu gaya
mobil tidak bergerk. Di sini gaya otot Hilda dikatakan tidak melakukan
usaha pada mobil. Ini karena gaya otot Hilda tidak menyebabkan mobil
berpindah.
Gambar:
perpindahan
sini otot atlet dikatakan melakukan usaha ketika mengangkat barbel dari
lantai ke atas kepalanya. Ini karena gaya otot atlet memindahkan posisi berbel
Gambar
lambang W, berasal dari bahasa Inggris “work”) didefinisikan sebagai hasil kali
W = Fx . ∆x (1-1a)
Untuk gaya (F) searah dengan perpindahan (∆x), Fx = F sehingga usaha (W)
W = F . ∆x (1-1b)
maka
W = F. ∆x cos θ (1-2)
Dengan gaya 0 < θ < 180° adalah sudut terkecil antara F dan ∆x.
Dalam SI, satuan usaha adalah joule (J), satuan gaya adalah newton, dan
Satu joule adalah usaha yang kecil. Sebagai contoh, usaha melempar bola
2.4.b. Energi
Energi merupakan salah satu konsep yang penting dalam sains. Meski
energi tidak dapat diberikan sebagai suatu definisi umum yang sederhana dalam
beberapa kata saja, namun secara tradisional, energi dapat diartikan sebagai suatu
kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Untuk sementara suatu pengertian
kuantitas energi yang setara dengan massa suatu benda kita abaikan terlebih
dahulu, karena pada bab ini, hanya akan dibicarakan energi dalam cakupan
mekanika klasik dalam sistem diskrit. Beberapa energi yang akan dibahas dalam
suatu benda terhadap suatu titik acuan. Dengan demikian, titik acuan
akan menjadi tolok ukur penentuan ketinggian suatu benda. Misalkan sebuah
persamaan:
Ep = m . g . h (1.4)
m = massa (joule)
Keterangan :
Gambar :
Newton, yang berlaku untuk semua benda angkasa di jagad raya, yang
dirumuskan:
(1.6)
suatu posisi tertentu ke posisi lain yang jaraknya lebih jauh dari pusat
benda. Jadi, setiap benda yang bergerak, dikatakan memiliki energi kinetik. Meski
25
gerak suatu benda dapat dilihat sebagai suatu sikap relatif, namun penentuan
kerangka acuan dari gerak harus tetap dilakukan untuk menentukan gerak itu
(1.7)
Gambar:
oleh mobil
Energi mekanik adalah energi total yang dimiliki benda, sehingga energi
Em = Ep + Ek (1.8)
Energi mekanik sebagai energi total dari suatu benda bersifat kekal,
Mengingat suatu kerja atau usaha dapat terjadi manakala adanya sejumlah energi,
(1.10)
ditentukan berbagai nilai yang berkaitan dengan energi. Di samping itu perlu
(1.11)
(1.12)
(1.13)
28
29
2.4.d. Daya
suatu bentuk energi lain. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah lampu 100 watt
yang efisiensinya 100 %, maka tiap detik lampu tersebut akan mengubah 100
joule energi listrik yang memasuki lampu menjadi 100 joule energi cahaya.
Semakin besar daya suatu alat, maka semakin besar kemampuan alat itu
Jika seluruh energi yang masuk diubah menjadi energi dalam bentuk lain,
maka dikatakan efisiensi alat tersebut adalah 100 % dan besar daya dirumuskan :
(1.14)
P = daya (watt)
W = usaha (joule)
t = waktu (sekon)
ideal, maka dikenalla konsep efisiensi. Konsep efisiensi yaitu suatu perbandingan
antara energi atau daya yang dihasilkan dibandingkan dengan usaha atau daya
masukan.
30
(1.15)
Minat seseorang merupakan suatu hal yang penting dalam diri manusia.
Karena tanpa adanya minat tersebut sulit untuk meraih suatu keberhasilan dalam
Dalam mencapai hasil belajar tidak cukup hanya dengan minat, tetapi
motivasi juga merupakan hal yang sangat penting. Karena dalam mencapai hasil
belajar yang maksimal harus memiliki motivasi yang bertujuan untuk memberikan
dorongan dari dsalam diri maupun dari luar. Seseorang yang tidak mempunyai
motivasi bekerja, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini
kebutuhannya.
dari faktor – faktor yang mempengaruhinya. Misalnya faktor minat dan motivasi
harus dimiliki seseorang agar bisa tercapai tujuan hasil belajar yang maksimal.
Dari faktor tersebut tentu timbul minat bahan pemikiran bahwa bagaimana cara
31
untuk menimbulkan minat dan motivasi sehingga setiap orang dapat memikirnya.
2.6. Hipotesis
fisika.
belajar fisika.
BAB III
METODE PENELITIAN
XI semester I.
sampling..
DESAIN PENELITIAN
Keterangan :
X1 : Motivasi Belajar
X2 : Minat Belajar
Y : Hasil Belajar
adalah :
3.6.Instrumen Penelitian
angket yang terdiri dari 30 butir item yang terdiri dari 4 pilihan
hasil belajar siswa yang berjumlah dua puluh lima soal dalam
diberikan sebanyak dua kali, yaitu pada saat pretes dan postes.
3.7.1 Angket
= varians total
3.7.2 Tes
3.7.2.1Validitas Tes
validitas isi, yaitu item-item soal divalidkan oleh tim ahli sebagai
tabel berikut:
gaya
Energi 1,2,10 3,9, 4, 5,11, 6,7,8 10 - 18
13,2 14,15, , 23
1. Bent 0 26
uk – bentuk
energi dan
sumber –
39
sumbernya
JUMLAH 30
Keterangan :
C1 : Pengetahuan/Ingatan C4 : Analisis
C2 : Pemahaman/Pengertian C5 : Sintesis
C3 : Aplikasi/Penerapan C6 : Evaluasi
uji coba tes tersebut. Uji coba ini dilakukan untuk mendapatkan
k Vt − ∑ pq
r11 = ×
k − 1 Vt
40
(∑ y) 2
Keterangan:
Vt : Varians total
sesuatu
butir (skor 1)
sesuatu
butir
Y : Skor total
N : Banyaknya siswa
:
41
B
P= (Arikunto, 2007:176)
J
tes.
sebagai berikut :
42
B A BB
D= − (Arikunto, 2007:177)
JA JB
benar
Keterangan :
Keterangan :
a = Bilangan konstan
X = Variabel bebas
Y = Variabel terikat
Dengan :
dimana X2 terkontrol
dimana X1 terkontrol
46
yaitu:
(1986:340) yaitu :
Dengan :
1).
sebagai berikut :
48
BAB IV
PEMBAHASAN
SEBARAN DATA
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
minat 16 100,0% 0 ,0% 16 100,0%
hasil 16 100,0% 0 ,0% 16 100,0%
UJI DESKRIPTIF
Statistic Std. Error
Minat Mean 80,5000 2,47656
95% Confidence Lower Bound 75,2213
Interval for Upper Bound 85,7787
Mean
UJI NORMALITAS
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
minat ,133 16 ,200(*) ,960 16 ,660
hasil ,167 16 ,200(*) ,920 16 ,169
Interprestasi
Syarat normalitas dari data diatas menurut SPSS 12.0 windows adalah :
1. Normal bila Sig. > 0,05
2. Tidak Normal bila Sig. < 0,05
Dari data tersebut terlihat bahwa Sig. = 0,200; sehingga lebih besar dari
0,05 Sehingga data tersebut berdistribusi normal.
50
A. PEARSON CORRELATION
o Digunakan untuk data interval & rasio
o 1 Variabel X (Independen)
o 1 Variabel Y (dependen)
o Arah hubungan:
B. SPEARMAN
• Digunakan untuk jenis data ordinal
C. KORELASI GANDA
51
INTERPRESTASI
Untuk pengambilan keputusan statistik, dapat digunakan 2 cara:
1. Koefisien Korelasi dibandingkan dengan nilai rtabel (korelasi tabel)
b. Apabila Koefisien Korelasi < rtabeL Maka tidak ada korelasi yang
2. Melihat Sig.
a. Apabila nilai Sig. < 0,05 Maka ada korelasi yang signifikan (Ha
Diterima)
b. Apabila nilai Sig. > 0,05 Maka tidak ada korelasi yang signifikan
(H0 Diterima)
3. Arah hubungan:
Selain itu nilai sig.= 0,816 > 0,05 Maka tidak ada korelasi yang
signifikan (Ho diterima).
53
INTERPRESTASI
Untuk pengambilan keputusan statistik, dapat digunakan 2 cara:
4. Koefisien Korelasi dibandingkan dengan nilai rtabel (korelasi tabel)
b. Apabila Koefisien Korelasi < rtabeL Maka tidak ada korelasi yang
signifikan (H0Diterima)
5. Melihat Sig.
a. Apabila nilai Sig. < 0,05 Maka ada korelasi yang signifikan (Ha
Diterima)
b. Apabila nilai Sig. > 0,05 Maka tidak ada korelasi yang signifikan
(H0 Diterima)
6. Arah hubungan:
Selain itu nilai sig. = 0,137 > 0,05 Maka tidak ada korelasi yang
signifikan (Ho diterima).
Nilai koefisien
korelasi person =
0,776
dan sig.( 2 – tailed)
= 0,000
INTERPRESTASI
Untuk pengambilan keputusan statistik, dapat digunakan 2 cara:
1. Koefisien Korelasi dibandingkan dengan nilai rtabel (korelasi
tabel)
c. Apabila Koefisien Korelasi < rtabeL Maka tidak ada korelasi yang
signifikan (H0Diterima)
2. Melihat Sig.
a. Apabila nilai Sig. < 0,05 Maka ada korelasi yang signifikan (Ha
Diterima)
57
b. Apabila nilai Sig. > 0,05 Maka tidak ada korelasi yang signifikan
(H0 Diterima)
3. Arah hubungan:
Selain itu nilai sig. = 0,00 < 0,05 Maka ada korelasi yang signifikan
(Ha diterima).
Motivasi Belajar
Fisika
A.REGRESI
o Analisis regresi adalah analisis lanjutan dari korelasi
B. REGRESI GANDA
• Digunakan untuk analisis regresi dengan jumlah variabel independen
• lebih dari satu dengan satu variabel dependen. Ada tambahan asumsi yang
harus dipenuhi, yaitu tidak boleh ada korelasi antar variabel-variabel
independennya (multikolinearitas)
Model Summary(b)
Lihat nilai R = 0,546 ini berarti bahwa korelasi antara variabel X1dan X2 secara
bersamaan dengan Y adalah 0,546
Output 2
ANOVA(b)
Untuk melihat signifikansi persamaan regresi dapat dilihat dari nilai F = 2,701 dan
dibandingkan dengan F tabel
o Apabila nilai F < F tabel maka persamaan garis regresi tidak
dapat digunakan untuk prediksi
o Selain itu dapat pula dengan melihat nilai Sig. dapat digunakan
untuk prediksi apabila nilai Sig. < 0,05
Dari tabel terlihat bahwa nilai Sig.> 0,05 ; yaitu ; maka persamaan garis
regresi tidak dapat digunakan.
Output 3
Coefficients(a)
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
0.8
0.6
Data Perkiraan
0.4
bm
C
P
ro
uE
td
p
c
e
x
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
Data
Pengamatan
62
BAB V
KESIMPULAN
1. Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat belajar fisika siswa
dengan minat belajar siswa
2. tidak ada hubungan yang signifikan antara minat belajar fisika siswa
dengan motivasi belajar siswa.
3. ada hubungan yang signifikan antara minat belajar siswa dengan motivasi
belajar siswa