Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
(Kelompok 3)
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar .........................................................................................
2. Daftar Isi ..................................................................................................
3. Pendahuluan .............................................................................................
4. BAB. 1. PTC (Positive Temperature Coefficient)...................................
3.4. Termistor..................................................................................
Termokopel merupakan salah satu jenis sensor suhu yang paling populer dan sering
digunakan dalam berbagai rangkaian ataupun peralatan listrik dan Elektronika yang
berkaitan dengan Suhu (Temperature). Beberapa kelebihan Termokopel yang membuatnya
menjadi populer adalah responnya yang cepat terhadap perubahaan suhu dan juga rentang
suhu operasionalnya yang luas yaitu berkisar diantara -200˚C hingga 2000˚C. Selain respon
yang cepat dan rentang suhu yang luas, Termokopel juga tahan terhadap
goncangan/getaran dan mudah digunakan.
Prinsip kerja Termokopel cukup mudah dan sederhana. Pada dasarnya Termokopel hanya
terdiri dari dua kawat logam konduktor yang berbeda jenis dan digabungkan
ujungnya. Satu jenis logam konduktor yang terdapat pada Termokopel akan berfungsi
sebagai referensi dengan suhu konstan (tetap) sedangkan yang satunya lagi sebagai logam
konduktor yang mendeteksi suhu panas.
Untuk lebih jelas mengenai Prinsip Kerja Termokopel, mari kita melihat gambar dibawah
ini :
Berdasarkan Gambar diatas, ketika kedua persimpangan atau Junction memiliki suhu yang
sama, maka beda potensial atau tegangan listrik yang melalui dua persimpangan tersebut
adalah “NOL” atau V1 = V2. Akan tetapi, ketika persimpangan yang terhubung dalam
rangkaian diberikan suhu panas atau dihubungkan ke obyek pengukuran, maka akan terjadi
perbedaan suhu diantara dua persimpangan tersebut yang kemudian menghasilkan
tegangan listrik yang nilainya sebanding dengan suhu panas yang diterimanya atau V1 –
V2. Tegangan Listrik yang ditimbulkan ini pada umumnya sekitar 1 µV – 70µV pada tiap
derajat Celcius. Tegangan tersebut kemudian dikonversikan sesuai dengan Tabel referensi
yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan pengukuran yang dapat dimengerti oleh kita.
Termokopel tersedia dalam berbagai ragam rentang suhu dan jenis bahan. Pada dasarnya,
gabungan jenis-jenis logam konduktor yang berbeda akan menghasilkan rentang suhu
operasional yang berbeda pula. Berikut ini adalah Jenis-jenis atau tipe Termokopel yang
umum digunakan berdasarkan Standar Internasional.
Termokopel Tipe E
Termokopel Tipe J
Termokopel Tipe K
Termokopel Tipe N
Bahan Logam Konduktor Positif : Nicrosil
Bahan Logam Konduktor Negatif : Nisil
Rentang Suhu : 0˚C – 1250˚C
Termokopel Tipe T
Range pengukuran
Untuk kebutuhan pengukuran suhu pada tungku peleburan baja ini diambil range
pengukuran antara 1000°C hingga 1600°C, yaitu sesuai dengan titik lebur besi yang berada
pada suhu 1538°C.
Resolusi
Maka sesuai dengan range pengukuran yang akan digunakan pada perencanaan ini adalah
jenis termokopel dengan batas range pengukuran 50 1800°C, yaitu termokopel type B
dengan sensitifitas 100 mV/C.
Kemampuan dari termokopel yang dapat mengukur suhu dari suhu yang sangat tinggi dan
juga suhu rendah menjadi alasan mengapa termokopel banyak dipakai. Namun, ada
beberapa kelebihan dan kekurangan dari termokopel, yakni:
· Baik digunakan untuk pengukuran variasi suhu dengan jarak kurang dari 1 cm
Memperluas pasar luar negeri telah menjadi bagian komitmen jangka panjang
perusahaan yang terus berlanjut. Melalui pembentukan penjualan dan kekuatan
teknis yang berpengalaman dan persediaan produk berkualitas rendah yang tepat
waktu, telah mendapatkan kontrak penting komponen penting untuk OEM dan
industri pertambangan.
Thermostat adalah sensor suhu yang dapat mendeteksi perubahan suhu dan seketika suhu berubah
thermostat dapat menyambungkan atau memutuskan rangkaian listrik. Thermostat pada dasarnya terdiri
dari dua jenis logam yang berbeda seperti nikel, tembaga, tungsten atau aluminium. Dua Jenis Logam
tersebut kemudian ditempel sehingga membentuk Bi-Metallic strip. Bi-Metallic Strip tersebut akan
bengkok jika mendapatkan suhu tertentu sehingga bergerak memutuskan atau menyambungkan
sirkuit (on/off). Pada saat keadaan normal, thermostat akan selalu dalam kondisi terhubung dan mengaliri
arus listrik, rangkaian yang terhubungnya akan dalam kondisi on juga. Ketika thermostat tersebut
mendeteksi adanya panas, salah satu logam diantaranya akan mengembang dan merubah bentuk menjadi
sedikit melekuk dan akan semakin melekuk seiring dengan semakin panasnya strip yang ada pada
thermostat akhirnya akan memisahkan hubungan strip tadi dengan rangkaiannya sehingga aliran listrik ke
rangkaian sistem pemanas atau pendingin juga menjadi terputus atau menjadi kondisi off. Termostat
kemudian berubah menjadi kondisi off atau terjadi pemutusan arus listrik ke sistem pemanas atau pendingin
yang terhubung ke Termostat tersebut. Thermostat sering digunakan pada peralatan listrik seperti oven,
seterika, water heater dan lain lain.
3.2.Sensor Suhu IC
Sensor suhu IC merupakan sensor temperature yang prinsip kerjanya didasarkan pada sifat PN junction
silikon terhadap suhu/ temperature. Dimana tegangan maju PN junction akan menurun dengan
meningkatnya suhu, sehingga pada beberapa sensor suhu IC akan menghasilkan sinyal output (tegangan,
arus) yang berbanding lurus dengan suhu/ temperatur.Salah satu jenis IC sensor suhu adalah IC sensor
suhu tipe LM35.IC sensor suhu LM 35 ini memiliki output yang linier dan bekerja dengan tegangan 5 volt
DC. IC sensor suhu LM 35 sering digunakan sebagai pengindera temperature atau suhu ruangan.
3.3.Sensor Infrared Pyrometer
Infrared Pyrometer adalah sensor suhu yang dapat mengukur suhu dari jarak jauh tanpa melakukan kontak
langsung dengan objek diukur suhunya. Infrared pyrometer merupakan device pengukur suhu yang juga
biasa disebut sebagai termometer radiasi termal. Sensor ini menggunakan cahaya inframerah untuk
mengukur atau mendeteksi radiasi panas (thermal) benda. Infrared pyrometer biasa digunakan dalam
keadaan yang khas, seperti dalam kasus yang berhubungan dengan objek bergerak atau dimana pengukuran
non-kontak diperlukan karena kontaminasi atau alasan berbahaya (seperti tegangan tinggi), jarak objek
yang di ukur terlalu jauh, atau juga dimana suhu yang akan diukur terlalu tinggi untuk sensor yang
pengukurannya berkontak langsung dengan objek. Pyrometer akan mengetahui berapa suhu objek tersebut
dengan cara memanfaatkan perubahan panas yang dipancarkan dan yang diterima oleh pirometer. cahaya
infrared dapat difokuskan, dipantulkan atau diserap.
3.4.Termistor
Termistor adalah komponen elektronika yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh Suhu. Termistor
yang merupakan singkatan dari Termal Resistor ini pada dasarnya terdiri dari 2 jenis yaitu PTC
(Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient).Termistor PTC
adalah jenis termistor yang nilai resistansinya meningkat dengan meningkatnya suhu. Sedangkan,
termistor NTC adalah jenis termistor yang tahanannya atau resistansinya menurun ketika suhu
meningkat.
3.5.Sensor Suhu Termokopel
Termokopel adalah sensor suhu yang terdiri dari 2 jenis kawat logam konduktor yang digabung pada
ujungnya sebagai ujung pengukuran. Konduktor ini kemudian akan mengalami perubahan suhu dan
dari perbedaan suhu antara ujung termokopel/ujung pengukuran dengan ujung kedua kawat logam
konduktor yang terpisah, akan menghasilkan tegangan listrik karena terjadinya efek termo
elektrik.Termokopel adalah salah satu jenis sensor suhu yang paling sering digunakan, hal ini
dikarenakan rentang suhu operasional termokopel yang luas yaitu berkisar -200°C hingga lebih dari
2000°C dengan harga yang relatif rendah.