Fiqih
Al-Qur'an
Sunnah
Taklid
Ijtihad
Ijma
Mazhab
Minhaj
Qiyas
Urf
Bidah
Madrasah
Ijazah
Istihlal
Istihsan
Risalah
Istishhab
Maslahah
Dzari'ah
Ahkam
Wajib
Sunah
Mubah
Makruh
Haram
Sah
Batal
Gelar cendekiawan
Mujtahid
Marja
Alim (jamak: Ulama)
Mufti
Mufassir
Qadi
Faqih
Ulum hadis
Mullah
Imam
Mawlawi
Syekh
Mujaddid
Hafiz
Hujja
Hakim
Amir al-Mu'minin
Maulana
Kotak ini:
lihat
bicara
sunting
Pernikahan atau nikah artinya adalah terkumpul dan menyatu. Menurut istilah lain juga
dapat berarti Ijab Qobul (akad nikah) yang mengharuskan perhubungan antara sepasang
manusia yang diucapkan oleh kata-kata yang ditujukan untuk melanjutkan ke pernikahan,
sesusai peraturan yang diwajibkan oleh Islam.[1] Kata zawaj digunakan dalam al-Quran
artinya adalah pasangan yang dalam penggunaannya pula juga dapat diartikan sebagai
pernikahan, Allah menjadikan manusia itu saling berpasangan, menghalalkan pernikahan dan
mengharamkan zina.
Daftar isi
1 Hukum nikah
2 Hikmah pernikahan
3 Pemilihan calon
o 3.1 Ciri-ciri bakal suami
4 Penyebab haramnya sebuah pernikahan
5 Peminangan
6 Nikah
o 6.1 Rukun nikah
o 6.2 Syarat calon suami
o 6.3 Syarat calon istri
o 6.4 Syarat wali
o 6.5 Syarat-syarat saksi
o 6.6 Syarat ijab
o 6.7 Syarat qobul
7 Wakil Wali/ Qadi
8 Lihat juga
9 Referensi
10 Pranala luar
Hukum nikah
Hukum pernikahan bersifat kondisional, artinya berubah menurut situasi dan kondisi
seseorang dan lingkungannya.
Jaiz, artinya boleh kawin dan boleh juga tidak, jaiz ini merupakan hukum dasar dari
pernikahan. Perbedaan situasi dan kondisi serta motif yang mendorong terjadinya
pernikahan menyebabkan adanya hukum-hukum nikah berikut.
Sunnah, yaitu apabila seseorang telah berkeinginan untuk menikah serta memiliki
kemampuan untuk memberikan nafkah lahir maupun batin.
Wajib, yaitu bagi yang memiliki kemampuan memberikan nafkah dan ada
kekhawatiran akan terjerumus kepada perbuatan zina bila tidak segera melangsungkan
perkawinan. Atau juga bagi seseorang yang telah memiliki keinginan yang sangat
serta dikhawatirkan akan terjerumus ke dalam perzinahan apabila tidak segera
menikah.
Makruh, yaitu bagi yang tidak mampu memberikan nafkah.
Haram, yaitu apabila motivasi untuk menikah karena ada niatan jahat, seperti untuk
menyakiti istrinya, keluarganya serta niat-niat jelek lainnya.
Hikmah pernikahan
Cara yang halal dan suci untuk menyalurkan nafsu syahwat melalui ini selain lewat
perzinahan, pelacuran, dan lain sebagainya yang dibenci Allah dan amat merugikan.
Untuk memperoleh ketenangan hidup, kasih sayang dan ketenteraman
Memelihara kesucian diri
Melaksanakan tuntutan syariat
Membuat keturunan yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Sebagai media pendidikan: Islam begitu teliti dalam menyediakan lingkungan yang
sehat untuk membesarkan anak-anak. Anak-anak yang dibesarkan tanpa orangtua
akan memudahkan untuk membuat sang anak terjerumus dalam kegiatan tidak
bermoral. Oleh karena itu, institusi kekeluargaan yang direkomendasikan Islam
terlihat tidak terlalu sulit serta sesuai sebagai petunjuk dan pedoman pada anak-anak
Mewujudkan kerjasama dan tanggungjawab
Dapat mengeratkan silaturahim
Pemilihan calon
Islam mensyaratkan beberapa ciri bagi calon suami dan calon isteri yang dituntut dalam
Islam. Namun, ini hanyalah panduan dan tidak ada paksaan untuk mengikuti panduan-
panduan ini.
o Ibu
o Nenek dari ibu maupun bapak
o Anak perempuan & keturunannya
o Saudara perempuan segaris atau satu bapak atau satu ibu
o Anak perempuan kepada saudara lelaki mahupun perempuan, yaitu semua
anak saudara perempuan
Perempuan yang diharamkan menikah oleh laki-laki disebabkan oleh susuan ialah:
o Ibu susuan
o Nenek dari saudara ibu susuan
o Saudara perempuan susuan
o Anak perempuan kepada saudara susuan laki-laki atau perempuan
o Sepupu dari ibu susuan atau bapak susuan
Peminangan
Lamaran merupakan suatu ikatan janji pihak laki-laki dan perempuan untuk melangsungkan
pernikahan mengikuti hari yang dipersetujui oleh kedua pihak. Meminang merupakan adat
kebiasaan masyarakat Melayu yang telah dihalalkan oleh Islam. Peminangan juga merupakan
awal proses pernikahan. Hukum peminangan adalah harus dan hendaknya bukan dari istri
orang, bukan saudara sendiri, tidak dalam iddah, dan bukan tunangan orang. Pemberian
seperti cincin kepada wanita semasa peminangan merupakan tanda ikatan pertunangan.
Apabila terjadi ingkar janji yang disebabkan oleh sang laki-laki, pemberian tidak perlu
dikembalikan dan jika disebabkan oleh wanita, maka hendaknya dikembalikan, namun
persetujuan hendaknya dibuat semasa peminangan dilakukan. Melihat calon suami dan calon
istri adalah sunat, karena tidak mau penyesalan terjadi setelah berumahtangga. Anggota yang
diperbolehkan untuk dilihat untuk seorang wanita ialah wajah dan kedua tangannya saja.[2]
Kemudian jika seorang wanita telah ada yang meminang maka haram seorang pria untuk
meminangnya lagi.[3]
Nikah
Rukun nikah
Islam
Laki-laki yang tertentu
Bukan lelaki mahram dengan calon istri
Mengetahui wali yang sebenarnya bagi akad nikah tersebut
Bukan dalam ihram haji atau umroh
Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan
Tidak mempunyai empat orang istri yang sah dalam suatu waktu
Mengetahui bahwa perempuan yang hendak dinikahi adalah sah dijadikan istri
Syarat wali
Sebaiknya calon istri perlu memastikan syarat wajib menjadi wali. Jika syarat-syarat wali
terpenuhi seperti di atas maka sahlah sebuah pernikahan itu.Sebagai seorang mukmin yang
sejati, kita hendaklah menitik beratkan hal-hal yag wajib seperti ini.Jika tidak, kita hanya
akan dianggap hidup dalam berzinahan selamanya.
Syarat-syarat saksi
Syarat ijab
Contoh bacaan Ijab: Wali/wakil wali berkata kepada calon suami: "Saya nikahkan anda
dengan Nisa binti Abdullah dengan mas kawin berupa cincin emas dibayar tunai".
Syarat qobul
Contoh sebutan qabul (akan dilafazkan oleh bakal suami):"Saya terima nikahnya dengan
Nisa binti Abdullah dengan mas kawin berupa seperangkap alat salat dibayar tunai" atau
"Saya terima Nisa binti Abdullah sebagai istri saya".
Setelah qobul dilafalkan Wali/wakil wali akan mendapatkan kesaksian dari para hadirin
khususnya dari dua orang saksi pernikahan dengan cara meminta saksi mengatakan lafal
"sah" atau perkataan lain yang sama maksudya dengan perkataan itu.
Selanjutnya Wali/wakil wali akan membaca doa selamat agar pernikahan suami istri itu kekal
dan bahagia sepanjang kehidupan mereka serta doa itu akan diAminkan oleh para hadirin
Bersamaan itu pula, mas kawin/mahar akan diserahkan kepada pihak istri dan selanjutnya
berupa cincin akan dipakaikan kepada jari cincin istri oleh suami sebagai tanda dimulainya
ikatan kekeluargaan atau simbol pertalian kebahagian suami istri.Aktivitas ini diteruskan
dengan suami mencium istri.Aktivitas ini disebut sebagai "Pembatalan Wudhu".Ini karena
sebelum akad nikah dijalankan suami dan isteri itu diminta untuk berwudhu terlebih dahulu.
Suami istri juga diminta untuk salat sunat nikah sebagai tanda syukur setelah pernikahan
berlangsung. Pernikahan Islam yang memang amat mudah karena ia tidak perlu mengambil
masa yang lama dan memerlukan banyak aset-aset pernikahan disamping mas kawin,hantaran
atau majelis umum (walimatul urus)yang tidak perlu dibebankan atau dibuang.
Lihat juga
Penceraian dalam Islam
Pernikahan bersama perempuan seagama dan bukan seagama menurut Islam
Pengangkatan anak angkat menurut Islam
Referensi
1. ^ H. Idris Ahmad, 1983; jil. 2, 54
2. ^ Abu Hurairah berkata, sabda rasullullah kepada seorang laki-laki yang hendak
menikah dengan seorang perempuan: "Apakah kamu telah melihatnya? Jawabnya
tidak(kata lelaki itu kepada rasullullah). Pergilah untuk melihatnya supaya pernikahan
kamu terjamin kekekalan. (Hadis Riwayat Tarmizi dan Nasai).
3. ^ Daripada Ibnu Umar bahwa rasullullah telah bersabda: "Kamu tidak boleh
meminang tunangan saudara kamu sehingga pada akhirnya dia membuat ketetapan
untuk memutuskannya". (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim (Asy-Syaikhan).
Pranala luar
Portal Informasi dan Direktori Pernikahan Indonesia
Kategori:
Islam
Fikih
Pernikahan
Menu navigasi
Belum masuk log
Pembicaraan
Kontribusi
Buat akun baru
Masuk log
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Versi terdahulu
Pencarian
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Twitter
Google+
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Kutip halaman ini
Pranala menurut ID
Bahasa lain
العربية
English
Español
Français
हिन्दी
Basa Jawa
Bahasa Melayu
Русский
اردو
Sunting interwiki