382 642 1 PB
382 642 1 PB
Abstract
Various methods for water or soil humidity conservation include the use of
chemicals (synthetic matter) and plastic or asphalt layer at certain depth
under soil profile to hold irrigation or rain water entering into the soil to
prevent rapid disappearance from root zone. The present study observed
the role of fine texture soil (clay fraction) in increasing water capacity, and
releasing power of water for the need of plantation in marginal soil with
sand easily pressed structure, and sensitive to water and wind erosion.
The study was carried out in Glagah Coast, Kulon Progo, Yogyakarta. The
results conclude that the addition of 10 cm of clay layer at the depth of 20-
30 cm may optimally increase the humidity of sandy soil.
0
10 - 20 1,50 1,30 1,29 1,31
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34
20 - 30 1,78 1,30 1,31 1,33 Jumlah Hari
Kontrol Lempung 10 - 20cm
30 - 40 1,26 1,35 1,39 1,39 Lempung 20 - 30 cm Lempung 30 - 40 cm
Keterangan :
*) : sebelum diberi perlakuan Gambar 1 Grafik hubungan kadar lengas
HST : hari setelah tanam
Pr : Perlakuan
dengan waktu
Kdlm : Kedalaman
Grafik Lengas Tanah (20-30 cm)
45
Kadar Lengas Tanah (%)
40
Pada pengamatan yang ke tiga 35
(45 HST) dan ke empat (90 HST) 30
25
menunjukkan adanya perubahan berat 20
volume (BV) baik pada kedalaman 0 – 15
10
10 cm, 10 – 20 cm, 20 – 30 cm, maupun
5
pada kedalaman 30 – 40 cm. Pada 0
semua perlakuan mengalami kenaikan 0 10 20 30
Jumlah Hari
40
40
35
30 Gambar 4 :Grafik laju infiltrasi pada
25
20 periode waktu 21 HST
15
10
5
0
Berbeda dengan grafik sebelumnya
0 10 20 30 40
Jumlah hari
(pengamatan pada kedalaman 0-10 cm,
Kontrol Lempung 10 - 20cm 10-20 cm dan 20-30 cm), pada Gambar 4
Lempung 20 - 30 cm Lempung 30 - 40 cm
ini (pengamatan pada kedalaman 30-40
cm) tidak begitu terlihat adanya perbedaan
Gambar 3: Grafik hubungan kadar lengas pada perlakuan I, II dan III, kadar
dengan waktu lengasnya rata-rata kurang dari 10%. Ini
terjadi karena pada perlakuan I, II dan III,
pada kedalaman 30-40 cm atau
Pada Gambar 3, terlihat jelas dibawahnya sudah tidak ada lapisan
perbedaan grafik III (penempatan lapisan penahan aliran dari atas, sehingga air terus
lempung sedalam 20-30 cm). Hal ini turun kebawah dan menyebabkan kadar
karena pengamatan kadar lengasnya lengas di bagian atas jadi kecil.
dilakukan pada kedalaman 20-30 cm
yang berarti pada perlakuan III kadar Dari hasil analisis/pengamatan
lengas yang terukur adalah kadar lengas dapat diketahui, semakin bertambah
lapisan lempung. waktunya ternyata nilai kadar lengas tanah
yang diberi lapisan lempung tetap lebih
Sebagaimana Gambar 1 dan 2, tinggi dibanding yang tanpa lapisan
ternyata perlakuan I (tanpa lapisan lempung. Hal ini jelas terlihat pada Gambar
lempung) grafiknya paling rendah dan 1, 2, dan 3. Sedang pada perlakuan
perlakuan II dan IV relatif lebih tinggi. penempatan lempung pada kedalaman 10-
Pada grafik perlakuan IV, kadar 20 cm, kadar lengasnya tertinggi, kadar
lengasnya bisa mencapai hampir 25%, lengas relative lebih rendah pada
kedalaman 20-30 cm dan 30-40 cm
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
perlakuan I yang kadar lengasnya
kurang dari 10%. .Pada penempatan lapisan lempung
sedalam 20-30 cm, kadar lengasnya relatif
lebih tinggi pada kedalaman 10-20 cm dan
Selanjutnya pada Gambar 4, juga 20-30 cm, sedang pada kedalaman lain
terlihat jelas bahwa grafik perlakuan IV tidak begitu tinggi.
paling tinggi dan nyata benar perbedaan
nya dengan grafik yang lainnya, karena
Pada penempatan lapisan
pada grafik ini yang terukur adalah kadar
lempung sedalam 30-40 cm, semua hasil
lengas tanah lempung (pengamatan
pengukuran kadar lengas relatif lebih
pada kedalaman 30-40 cm).
rendah, kecuali pada kedalaman 30-40
cm.
40
30
35
Laju Infiltrasi (mm/menit)
25
30
25 20
20 15
15 10
10
5
5
0
0
0 40 80 120 160 200 240 0 40 80 120 160 200 240
Waktu (t) dalam Menit Waktu (t) dalam Menit
laju B0 laju B1 laju B2 laju B3 laju B0 laju B1 laju B2 laju B3
10
tanaman.
5 laju B0
0 laju B1
4.2..Saran
0 40 80 120 160 200 laju B2
4.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
a. Pemberian lapisan lempung pada
kedalaman perakaran tanaman 1. Buckman H.D. and Brady, 1982. The
(sedalam 20-30 cm) di dalam tanah Nature and Properties of Soil. Mc.
Millan Company, New York.
pasiran ternyata dapat menaikkan
kadar lengas tanah dan menurunkan 2. Darmawidjaja Isa, 1980. Klasifikasi
laju infiltrasi. Kenaikan kadar lengas Tanah. Balai Penelitian Teh dan Kina,
tanah ini disebabkan karena proses Gambung.
grafitasi dan perkolasi dihambat oleh 3. Hardjowigeno, S., 1987. Ilmu Tanah,
lapisan lempung tersebut. Edisi 1, Mediatama Sarana Perkasa,
Jakarta.
b. Adanya lapisan lempung di dalam
tanah pasiran menurunkan laju 4. Hillel, 1981. Fundamental of Soil
infiltrasi, sedang rata-rata Physics. Academic Press, New York.
infiltrasinya adalah 8,31 mm/menit 5. Islami T. dan Utomo, 1995. Hubungan
(tanpa lapisan lempung) menjadi Tanah, Air dan Tanaman. IKIP –
4,57 mm/menit. Semarang Press.
6. Kohnke H. 1968. Soil Physic. Mc.
Graw-Hill Book Company, New York.