Anda di halaman 1dari 14

SIFAT FISIK TANAH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KARET (Hevea

brasiliensis Muell. Arg) PADA BEBERAPA KONDISI PENUTUPAN


LAHAN DENGAN Mucuna bracteata

THE SOIL PHYSICAL PROPERTIES AND THE GROWHT OF RUBBER


TREES (Hevea brasiliesis Muell. Arg) ON SEVERAL GROUND COVER
CONDITION BY Mucuna bracteata

Abduh Harist1, Wawan2, Wardati2


Program Studi Agroteknologi, Jurusan Agroteknologi
Fakultas Pertanian, Universitas Riau, kode 18193, Pekanbaru
abduhharist666@gmail.com/085265349222

ABSTRACT
The objectives of this research was to know the physical properties of peat
soil and growth of rubber plant on several ground cover condition by Mucuna
bracteata at social plantation area of PT. RAPP, Teluk Meranti Subdistrict,
Pelalawan Regency, Riau Province. Soil analysis was carried out the laboratory of
soil science Faculty of Agriculture, University of Riau. This research was carried
out from January to March 2016 and the determination of the area of sampling
arranged using purposive sampling methods thats are sampling of rubber plant
contained living mucuna, passed of mucuna, and without mucuna. Variables
observed in this research include of the soil physical properties and observation of
rubber plant. Observation of the soil physical properties were soil colour, soil
temperature, soil moisture, bulk density, soil particle density, total pore space, soil
permeability, and water holding capacity. Parameter observed of rubber plant is
circular stem. The result showed that peat soil covered by living mucuna have soil
physical properties (soil moisture, soil temperature, and water holding capacity)
higher than passed of mucuna and without mucuna. At the rubber plant covered
by living mucuna also showed circular stem higher than rubber plant on the
passed of mucuna but on the passed of mucuna have circular stem higher than
without mucuna.

Keywords : Soil physical properties, peat soil, Mucuna bracteata, rubber plant.

PENDAHULUAN
Tanah gambut adalah tanah Indonesia memiliki potensi yang
yang terbentuk dari sisa-sisa baik untuk pengembangan sektor
tumbuhan sehingga mempunyai perkebunan dengan mengetahui
kadar bahan organik yang sangat manfaat dan fungsi lahan gambut
tinggi. Indonesia memiliki luas lahan yang dapat meningkatkan nilai
gambut sekitar 15 juta hektar dimana ekonomis pada kehidupan manusia.
3,867 juta hektar terdapat di Riau Salah satu tanaman perkebunan yang
(Balai Besar Penelitian dan direkomendasikan di lahan gambut
Pengembangan Sumber Daya Lahan yang memiliki prospektif untuk
Pertanian, 2011). Lahan gambut di dikembangkan yaitu tanaman karet.

1. Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


2. Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau
JOM Faperta UR Vol. 4 No.2 Oktober 2017
1
Umumnya masyarakat dan crop (LCC). Salah satu LCC yang
perusahaan-perusahaan besar banyak digunakan adalah Mucuna
cenderung membudidayakan bracteata, tanaman ini dikenal
tanaman karet pada lahan tanah sebagai tanaman yang sangat toleran
mineral, sehingga penggunaan lahan dan dapat tumbuh dengan baik pada
pada tanah mineral semakin berbagai jenis tanah dibandingkan
meningkat dan menjadi terbatas. LCC lainnya. Mucuna bracteata
Salah satu upaya untuk mengatasi berfungsi dalam menjaga
keterbatasan lahan mineral yaitu kelembaban tanah dan hilangnya air
dengan memanfaatkan lahan gambut. pada lapisan atas tanah dalam jumlah
Tanah gambut memiliki potensi yang besar akibat evaporasi yang
untuk pengembangan di sektor tinggi.
perkebunan karet, namun apabila Penelitian ini bertujuan untuk
masyarakat tidak memiliki mengetahui sifat fisik tanah gambut
pengetahuan yang cukup dalam dan pertumbuhan tanaman karet pada
mengelola lahan gambut, maka hasil beberapa kondisi penutup lahan oleh
yang didapat tidak akan maksimal. Mucuna bracteata.
Salah satu yang sering menjadi
masalah di tanah gambut adalah sifat BAHAN DAN METODE
fisik tanahnya.
Penelitian ini dilaksanakan di
Sifat fisik tanah pada gambut
Areal tanaman kehidupan PT RAPP,
sangat penting diperhatikan terutama
Kecamatan Teluk Meranti,
dengan pengelolaan air tanahnya.
Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Tanah gambut akan sangat mudah
Analisis tanah dilakukan di
terevaporasi pada lapisan atas
Laboratorium Tanah Fakultas
apabila dibiarkan terbuka pada
Pertanian Universitas Riau.
kondisi musim kemarau yang
Penelitian ini dilaksanakan pada
ekstrim. Kehilangan air tanah pada
bulan Januari 2016 sampai Maret
lapisan atas yang berlebihan dapat
2016.
menyebabkan tanah gambut menjadi
Bahan-bahan yang digunakan
berkurang kemampuannya dalam
dalam penelitian ini yaitu kertas label
memegang air dan hal ini disebut
dan kantong plastic transparan
sebagai irreversible drying. Selain
ukuran 1 kg.
itu, tanah gambut juga memiliki
Alat-alat yang digunakan
porositas yang tinggi dibandingkan
dalam pengambilan sampel di
dengan tanah mineral yang
lapangan yaitu bor gambut, Munsell
menyebabkan cepatnya pergerakan
Soil Color Chart, termometer tanah,
air ke bawah pada tanah gambut
ring kecil, ring besar,
sehingga jumlah air yang tersedia
penggaris/meteran, tali rapia, spidol,
bagi tanaman sangat terbatas.
pisau cutter, gunting, dan kamera,
Solusi alternatif yang dapat
sedangkan alat-alat yang akan
diberikan untuk mengurangi
digunakan di laboratorium yaitu
kekurangan air yang tinggi pada
gelas ukur, permeameter, oven, dan
lapisan atas tanah gambut yaitu
timbangan analitik.
dengan pemberian tanaman penutup
Penelitian ini dilakukan dengan
tanah. Tanaman penutup tanah yang
metode survei. Penentuan lokasi
sering digunakan untuk tanaman
pengambilan sampel dilakukan
perkebunan yaitu Leguminosae cover
dengan menggunakan metode

JOM Faperta UR Vol. 4 No.2 Oktober 2017 2


Purposive sampling yaitu lokasi holding capacity atau kapasitas
pengambilan sampel terletak pada menahan air. Pada tanaman karet
lahan pertanaman karet di lahan parameter yang diamati yaitu lingkar
gambut yang terdapat mucuna hidup, batang.
mucuna mati dan tanpa mucuna. Data-data yang diperoleh dari
Variabel yang diamati dalam hasil penelitian dan perhitungan
penelitian ini yaitu sifat fisik tanah ditampilkan dalam bentuk tabel.
meliputi warna tanah, suhu tanah, Data-data tersebut selanjutnya
kadar air tanah, bobot isi tanah (bulk dianalisis secara deskriptif yang
density), kerapatan partikel tanah lebih banyak berhubungan dengan
(particle density), total ruang pori, interpretasi kuantitatif.
permeabilitas tanah, dan water

HASIL DAN PEMBAHASAN (mucuna hidup), Mucuna bracteata


Sifat Fisik Tanah Gambut yang sudah mati (mucuna mati), dan
Hasil analisis sifat fisik tanah tidak ditanami Mucuna bracteata
gambut pada penelitian ini yaitu (tanpa mucuna).
meliputi warna tanah, kadar air, Bulk
density, Particle density, total ruang Warna Tanah
pori, suhu tanah, permeabilitas, Hasil analisis warna tanah
Water holding capacity. Pengamatan pada tanah gambut kedalaman 0-10
sampel tanah untuk sifat fisik tanah cm disajikan pada Tabel 1.
ini dilakukan pada tanaman karet .
yang ditumbuhi Mucuna bracteata
Tabel 1. Pengamatan warna tanah di tanah gambut yang terdapat mucuna hidup,
mucuna mati, dan tanpa mucuna pada kedalaman 0-10 cm

Pengamatan warna Hue


Value Chroma Warna
tanah (YR)
Very dark brown atau
7,5 2,5 2
Mucuna hidup coklat tua sangat gelap
Dark brown atau coklat
Mucuna mati 7,5 2,5 1
tua gelap
Dark reddish brown atau
Tanpa mucuna 5 3 4
coklat tua kemerahan

Hasil pengamatan sampel warna tanah yang telah didokumentasikan dapat


dilihat pada Gambar 1.

JOM Faperta UR Vol. 4 No.2 Oktober 2017 3


a) b) c)
Gambar 1. Pengamatan warna tanah pada kedalaman 0-10 cm,
a) mucuna hidup, b) mucuna mati, c) tanpa mucuna

Tabel 1 menunjukkan bahwa (agak terang), kemudian gambut


warna tanah di tanah gambut pada hemik dengan warna hitam agak
lapisan atas kedalaman 0-10 cm yang gelap dan selanjutnya gambut saprik
ditumbuhi mucuna hidup, mucuna akan menunjukkan warna hitam
mati dan tanpa mucuna terlihat gelap (Soil Survey Staff, 2014). Hal
adanya perbedaan warna. Warna ini juga berkaitan dengan jumlah dan
tanah pada tanah gambut yang peranan biota-biota tanah sebagai
ditumbuhi mucuna hidup yaitu coklat pendekomposer bahan organik.
tua sangat gelap, warna tanah pada Berdasarkan hasil penelitian
tanah gambut yang terdapat mucuna Aria (2017) menunjukkan bahwa
mati yaitu coklat tua gelap dan pada pada tanah gambut yang terdapat
tanah gambut yang tidak ditumbuhi mucuna hidup jumlah makrofauna
mucuna mati yaitu coklat tua tanahnya lebih banyak dan kepadatan
kemerahan. Hal ini menunjukkan populasinya lebih tinggi
bahwa warna tanah pada tanah dibandingkan dengan tanah gambut
gambut yang ditumbuhi mucuna yang terdapat mucuna mati dan tanpa
hidup cenderung lebih gelap mucuna. Hasil penelitian Purwanto
dibandingkan dengan warna tanah (2017) juga menunjukkan bahwa
pada tanah gambut yang terdapat pada tanah gambut yang terdapat
mucuna mati dan tanpa mucuna. mucuna hidup jumlah mesofauna
Perbedaan warna tanah tanahnya juga lebih banyak
tersebut diduga dipengaruhi oleh dibandingkan dengan mucuna mati
perbedaan tingkat kematangan dan tanpa mucuna. Semakin banyak
gambut. Pada Gambar 1 terlihat jumlah biota-biota tanah maka akan
bahwa warna tanah pada tanah semakin cepat laju dekomposisi
gambut yang tedapat mucuna hidup bahan organik sehingga akan
pada kedalaman 0-10 cm lebih gelap mempercepat ketersediaan unsur
dibandingkan pada tanah gambut hara di dalam tanah terutama
yang terdapat mucuna mati dan tanpa kandungan C-organiknya. Wulandari
mucuna. Hal ini dikarenakan pada et al. (2007) menyebutkan bahwa
tanah gambut yang terdapat mucuna apabila jumlah individu mesofauna
hidup didominasi oleh gambut dan makrofauna tanah meningkat
saprik, sedangkan pada tanah maka laju dekomposisi bahan
gambut yang terdapat mucuna mati organik juga akan meningkat dan
dan tanpa mucuna didominasi oleh begitu juga sebaliknya. Makin tinggi
gambut hemik. Jenis tanah gambut kandungan bahan organik tanahnya
dengan kematangan fibrik maka tanah akan semakin gelap.
menunjukkan warna hitam muda Hakim et al. (1986) menyatakan

JOM Faperta UR Vol. 4 No.2 Oktober 2017 4


bahwa kandungan bahan organik tanah menjadi coklat hingga hitam.
tanah akan mempengaruhi warna

Kadar Air Tanah 5-10 cm, dan 10-15 cm (Lampiran 2)


Hasil analisis kadar air pada disajikan pada Tabel 2.
tanah gambut kedalaman 0-5 cm,

Tabel 2. Kadar air pada tanah gambut yang terdapat mucuna hidup, mucuna mati,
dan tanpa mucuna pada kedalaman 0-5 cm, 5-10 cm, dan 10-15 cm
Pengamatan Kadar Air Tanah (%)
Kedalaman
Mucuna hidup Mucuna mati Tanpa Mucuna
0-5 225,2 166 137
5-10 286,2 203 162
10-15 368 256 197

Tabel 2 memperlihatkan Hal ini menunjukan bahwa ketebalan


bahwa rata-rata kadar air tanah hamparan mucuna hidup dan
gambut pada semua kedalaman yang ketebalan serasahnya lebih tebal
terdapat mucuna hidup lebih tinggi dibandingkan dengan ketebalan
dibandingkan dengan tanah gambut vegetasi Nephrolepis bisserata yang
yang terdapat mucuna mati dan tanpa tumbuh pada tanah gambut yang
mucuna. Hal ini diduga bahwa terdapat mucuna mati dan tanpa
ketebalan hamparan mucuna hidup mucuna. Hasil penelitian
dan ketebalan serasah yang terdapat Abdurachman et al. (2005)
di permukaan tanah gambut menunjukkan bahwa penggunaan
berfungsi melindungi permukaan mulsa organik dapat mengurangi laju
tanah dari sinar matahari langsung evaporasi, meningkatkan cadangan
yang dapat menyebabkan terjadinya air tanah dan menghemat pemakaian
evaporasi sehingga kadar air di air sampai 41%, dengan mulsa akar-
dalam tanah dapat dipertahankan. akar halus akan berkembang, setelah
Ketebalan hamparan mucuna hidup rentang waktu tertentu mulsa organik
yaitu rata-rata 55 cm dan ketebalan dapat terdekomposisi dan
serasahnya yaitu 23,6 cm, ketebalan mineralisasi dapat memberikan
vegetasi Nephrolepis bisserata yang tambahan hara.
tumbuh pada tanah gambut yang Mucuna bracteata adalah
terdapat mucuna mati yaitu 20,4 dan salah satu jenis LCC penghasil bahan
ketebalan serasahnya yaitu 14,8 dan organik yang tinggi. Pada tanah
ketebalan vegetasi Nephrolepis gambut yang terdapat mucuna hidup
bisserata yang tumbuh pada tanah ketebalan serasahnya lebih tinggi
gambut yang tidak ditanami Mucuna dibandingkan dengan tanah gambut
bracteata yaitu 48,6 dan ketebalan yang terdapat mucuna mati dan tanpa
serasahnya yaitu 10,4 (Lampiran 7). mucuna (Lampiran 7). Hal ini diduga
adanya penambahan serasah-serasah

JOM Faperta UR Vol. 4 No.2 Oktober 2017 5


dari Mucuna bracteata yang masih hidup kandungan C-organik lebih
hidup dan guguran-guguran daun tinggi dibandingkan dengan tanah
tanaman karet. Menurut Harahap et gambut yang terdapat mucuna mati
al. (2008) bahwa jenis LCC Mucuna dan tanpa mucuna.
bracteata dapat menghasilkan bahan Tabel 2 juga memperlihatkan
organik yang tinggi dengan jumlah bahwa rata-rata kadar air tanah
serasah yang dihasilkan pada tempat meningkat seiring bertambahnya
ternaung sebanyak 9 ton (setara kedalaman lapisan tanah. Hal ini
dengan 263 kg NPKMg dengan 45- diduga karena kedalaman lapisan
56% N) dan di daerah terbuka tanah menentukan volume simpan air
sebanyak 20 ton (setara dengan 531 tanah, semakin dalam suatu lapisan
kg NPKMg dengan 75-83% N). tanah maka kadar air tanah semakin
Bahan organik juga berperan dalam tinggi. Hal ini didukung dengan hasil
meningkatkan daya pegang air tanah. penelitian Susandi (2015) bahwa
Arsyad (2000) menyatakan bahwa kadar air tanah gambut pada
bahan organik mempunyai kedalaman 100-150 cm memiliki
kemampuan menyerap dan menahan kadar yang lebih besar dibandingkan
air yang tinggi, bahan organik dapat dengan kadar air tanah gambut pada
menyerap air sebesar 2-3 kali kedalaman 50-100 cm, sedangkan
beratnya. kadar air tanah terendah adalah pada
Serasah-serasah yang kedalaman 0-50 cm. Jadi semakin
terdekomposisi akan menghasilkan dalam suatu lapisan tanah maka
asam-asam organik sehingga terjadi kadar air tanah semakin tinggi.
penambahan bahan organik ke dalam
tanah yang dapat meningkatkan Bulk Density, Particle Density,
kadar C-organik tanah. Hasil Total Ruang Pori dan
penelitian Sembiring (2015) Permeabilitas
menunjukkan bahwa semakin tinggi
penambahan dosis mulsa organik Hasil analisis bulk density,
Mucuna bracteata maka semakin particle density, total ruang pori dan
tinggi pula nilai C-organik tanah. Hal permeabilitas pada tanah gambut
ini juga diperkuat dengan hasil kedalaman 0-10 cm (Lampiran 2)
penelitian Aristio (2017) bahwa pada disajikan pada Tabel 3.
tanah gambut yang terdapat mucuna

JOM Faperta UR Vol. 4 No.2 Oktober 2017 6


Tabel 3. Bulk density, particle density, total ruang pori (porositas) dan
permeabilitas di tanah gambut yang terdapat mucuna hidup, mucuna
mati, dan tanpa mucuna pada kedalaman 0-10 cm
Kondisi Penutup Lahan
Pengamatan
Mucuna hidup Mucuna mati Tanpa mucuna
Bulk density (g/cm3) 0,17 0,21 0,25
Particle density (g/cm3) 1,18 1,2 1,37
Total ruang pori (%) 84,9 82 81,4
Permeabilitas (cm/jam) 35,97 32,97 19,32

sehingga akan menghalangi


Tabel 3 menunjukkan bahwa terjadinya pemadatan tanah.
nilai rata-rata bulk density pada Makrofauna tanah diduga
kedalaman 0-10 cm yang ditumbuhi juga dapat mempengaruhi rendahnya
mucuna hidup lebih rendah nilai rata-rata bulk density.
dibandingkan dengan tanah gambut Berdasarkan hasil penelitian Aria
yang terdapat mucuna mati, (2017) bahwa jenis makrofauna
sedangkan pada tanah gambut yang tanah dari Family Lumbricidae
terdapat mucuna mati nilai rata-rata (cacing tanah) pada tanah gambut
bulk density lebih rendah yang ditumbuhi Mucuna bracteata
dibandingkan dengan tanpa mucuna. jumlahnya lebih banyak
Hal ini diduga ketebalan vegetasi dibandingkan dengan tanah gambut
Mucuna bracteata dan ketebalan yang terdapat mucuna mati. Hasil
serasah yang tersebar di pemukaan penelitian lain menunjukkan bahwa
tanah berperan melindungi tanah dari makrofauna tanah seperti cacing
terpaan air hujan yang deras secara tanah dapat meningkatkan P tersedia
langsung dengan membentuk jalinan tanah dan jumlah kation,
tanaman yang rapat sehingga tanah menurunkan rasio C/N, mengeliminir
tidak menjadi padat. Menurut Al dalam tanah, meningkatkan ruang
Karyudi dan Siagian (2005) bahwa pori total, menurunkan bulk density
dari segi penutupannya pada serta meningkatkan pori drainase dan
permukaan tanah, LCC membentuk permeabilitas tanah (Tim Sintesis
jalinan tanaman yang sedemikian Kebijakan, 2008).
rapatnya, sehingga permukaan tanah Hasil penelitian Aria (2017)
terlindung dari hempasan air hujan juga menunjukkan bahwa jenis
yang deras secara langsung. Hal ini makrofauna tanah dari Family
akan mencegah proses Formicidae (semut) pada tanah
pemampatan/pemadatan tanah. gambut yang ditumbuhi Mucuna
Menurut Mateus (2014) bahwa bracteata jumlahnya juga lebih
pengembalian biomasa in situ juga banyak dibandingkan dengan tanah
dapat meningkatkan simpanan C- gambut yang terdapat mucuna mati
organik tanah yang akan dan tanpa mucuna. Petal (1998)
menghalangi kontak langsung antar menyatakan bahwa koloni semut
butir-bitir hujan yang jatuh di dapat menurunkan berat isi tanah
permukaan tanah yang akan sampai 21-30% dan kelembaban
menghancurkan struktur tanah, tanah 2-17%, serta meningkatkan
mikroflora dan aktivitas enzim tanah.

JOM Faperta UR Vol. 4 No.2 Oktober 2017 7


Kepadatan tanah yang rendah dibandingkan dengan tanah gambut
dengan adanya Mucuna bracteata yang terdapat mucuna mati dan tanpa
juga berbanding lurus dengan mucuna. Berdasarkan penggolongan
kerapatan partikel tanah. Tabel 3 Hukum Darcy nilai rata-rata
menunjukkan bahwa nilai rata-rata permeabilitas pada kondisi penutup
bulk density berbanding lurus dengan lahan mucuna hidup dan mucuna
nilai rata-rata pada particle density, mati tergolong dalam kelas sangat
namun berbanding terbalik dengan cepat, sedangkan pada tanpa mucuna
total ruang pori. Bulk density rendah hanya tergolong dalam kelas cepat
maka particle density juga rendah, (Lampiran 2). Hal ini diduga bahan
namun porositasnya tinggi begitu organik yang dihasilkan oleh
juga sebaliknya. Handayani (2005) Mucuna bracteata. Kandungan C-
menyebutkan bahwa semakin tinggi organik pada tanah gambut yang
bobot isi maka semakin rendah total ditumbuhi mucuna hidup lebih tinggi
ruang pori dan semakin rendah bobot dibandingkan dengan tanah gambut
isi maka semakin tinggi total ruang yang terdapat mucuna mati,
pori. Kepadatan tanah juga akan sedangkan C-organik pada
mempengaruhi porositas tanah. tanah gambut yang terdapat mucuna
Perdana (2015) semakin padat suatu mati lebih tinggi dibandingkan
tanah maka porositas pada tanah dengan tanpa mucuna (Lampiran 5).
gambut juga akan semakin Selain itu, laju permeabilitas pada
berkurang. tanah gambut pada umumnya berada
Porositas tanah juga pada kriteria sangat cepat, hal ini
mempengaruhi permeabilitas pada menunjukkan besarnya jumlah pori-
tanah gambut karena semakin besar pori yang terdapat pada tanah
ruang pori pada tanah maka semakin gambut. Sarief (1989) menyatakan
mudah air untuk terus mengalir bahwa permeabilitas meningkat
mengikuti gravitasi. Menurut apabila adanya bahan organik,
Hanafiah (2007) porositas atau ruang agregasi butir tanah menjadi remah,
pori adalah rongga antar tanah yang dan porositas tanah yang tinggi.
biasanya diisi air atau udara. Pori
sangat menentukan sekali dalam
permeabilitas tanah, semakin besar Suhu dan Kapasitas Menahan Air
pori dalam tanah tersebut, maka (Water Holding Capacity)
semakin cepat pula permeabilitas
tanah tersebut (Tabel 3). Hasil analisis suhu tanah dan
Tabel 3 memperlihatkan kapasitas menahan air pada tanah
bahwa nilai rata-rata permeabilitas gambut kedalaman 0-10 cm
pada tanah gambut yang ditumbuhi (Lampiran 6) disajikan pada Tabel 4.
mucuna hidup cenderung lebih tinggi

JOM Faperta UR Vol. 4 No.2 Oktober 2017 8


Tabel 4. Hasil pengamatan suhu tanah dan kapasitas menahan air (water holding
capacity) di tanah gambut yang terdapat mucuna hidup, mucuna mati,
dan tanpa mucuna pada kedalaman 0-10 cm
Kondisi penutup lahan
Pengamatan
Mucuna hidup Mucuna mati Tanpa mucuna
Suhu Tanah (oC) 24,8 27 28,3
Water Holding
384,16 305,48 296,02
Capacity (%)
mulsa organik dapat mengurangi
Tabel 4 memperlihatkan radiasi yang diterima dan diserap
bahwa nilai rata-rata suhu tanah pada oleh tanah sehingga dapat
tanah gambut yang ditumbuhi menurunkan suhu tanah pada siang
mucuna hidup lebih rendah hari. Dan diperkuat lagi dengan hasil
dibandingkan dengan tanah gambut penelitian Aleksandro (2016) yang
yang terdapat mucuna mati, juga menunjukkan bahwa pemberian
sedangkan pada tanah gambut yang mulsa organik Mucuna bracteata
terdapat mucuna mati rata-rata dapat menurunkan suhu tanah.
suhunya lebih rendah dibandingkan Suhu tanah dapat
dengan tanpa mucuna. Tabel 4 mempengaruhi kandungan air di
terlihat perbedaan angka rata-rata dalam tanah. Cahaya matahari yang
suhu tanah antara tanah gambut yang mengenai langsung permukaan tanah
ditumbuhi mucuna hidup dengan akan menyebabkan meningkatnya
tanah gambut yang terdapat mucuna suhu tanah. Tabel 4 memperlihatkan
mati yaitu 2,2 oC, sedangkan antara bahwa rata-rata kapasitas menahan
tanah gambut yang terdapat mucuna air pada tanah gambut yang
mati dan tanpa mucuna yaitu 1,3 oC. ditumbuhi mucuna hidup angkanya
Hal ini menunjukkan bahwa dengan lebih tinggi dibandingkan dengan
adanya hamparan Mucuna bracteata mucuna mati dan tanpa mucuna.
di permukaan tanah membuat suhu Tabel 4 juga memperlihatkan bahwa
tanah menjadi lebih rendah. suhu tanah berbanding terbalik
Ketebalan vegetasi Mucuna dengan kapasitas menahan air, jika
bracteata dan ketebalan serasah suhu tanah rendah maka kapasitas
diduga menjadi faktor penyebab menahan airnya tinggi. Hal ini
suhu tanah menjadi rendah, dimana diduga peran Mucuna bracteata
ketebalan vegetasi Mucuna bracteata sebagai naungan yang melindungi
dan ketebalan serasah pada tanah permukaan tanah dari sinar matahari
gambut yang ditumbuhi mucuna langsung dan menjaga suhu tanah
hidup lebih tebal dibandingkan menjadi rendah sehingga
dengan tanah gambut yang terdapat kelembaban tanah tetap terjaga.
mucuna mati dan tanpa mucuna. Bahan organik juga berperan dalam
Menurut Hairiah et al. (2004) bahwa mengikat air tanah. Serasah-serasah
tutupan vegetasi yang rapat akan yang ada dipermukaan tanah akan
menghalangi cahaya matahari secara didekomposisi oleh biota-biota tanah
langsung menembus tanah yang pada menghasilkan asam-asam organik
akhirnya akan mempengaruhi suhu sehingga akan meningkatkan kadar
tanah. Mahmood et al. (2002) juga C-organik tanah. Suin (2005)
berpendapat bahwa penggunaan menyatakan bahwa bahan organik

JOM Faperta UR Vol. 4 No.2 Oktober 2017 9


tanah sangat menentukan kepadatan dengan kekuatan ikatan antar partikel
fauna tanah. Arsyad (2000) sangat lemah dan longgar, sehingga
menyatakan bahwa bahan organik memiliki bobot yang sangat ringan
mempunyai kemampuan menyerap dan ruang pori (porositas) total yang
dan menahan air yang tinggi, bahan besar. Sebagai konsekuensi dari sifat
organik dapat menyerap air sebesar tersebut, maka tanah gambut
2-3 kali beratnya. memiliki kemampuan menahan
Kapasitas menahan air juga (menyimpan) air yang sangat besar.
berhubungan erat dengan porositas
tanah, jika porositas tanah tinggi Pengamatan Lingkar Batang
maka kemampuan tanah menahan air Tanaman Karet
akan tinggi (Tabel 3). Madjid (2009) Hasil pengamatan lingkar
menyatakan bahwa kapasitas
batang tanaman karet pada tanah
menahan air tanah umumnya berada
pada keadaan optimum pada saat gambut yang terdapat mucuna hidup,
pori-pori tanah berukuran besar. mucuna mati dan tanpa mucuna
Kurnian (2008) dalam Winarna (Lampiran 7) disajikan pada Gambar
(2015) juga menyatakan bahwa tanah 2.
gambut disusun atas matrik organik

Gambar 2. Grafik rata-rata pengamatan lingkar batang pada tanaman karet

Gambar 2 terlihat bahwa nilai kadar air tanah, kapasitas menahan


rata-rata lingkar batang tanaman air, N-total, P-total, C-organik, total
karet pada tanah gambut yang individu dan jumlah jenis
ditumbuhi mucuna hidup lebih tinggi makrofauna tanah dan mesofauna
dibandingkan dengan tanah gambut tanahnya lebih tinggi dibandingkan
yang terdapat mucuna mati, dengan tanah gambut yang terdapat
sedangkan pada tanah gambut yang mucuna mati dan tanpa mucuna.
terdapat mucuna mati nilai rata- Ketersediaan air dan unsur
ratanya lebih tinggi dibandingkan hara di dalam tanah sangat
dengan tanpa mucuna. Hal ini diduga mempengaruhi pertumbuhan pada
pada tanah gambut yang terdapat tanaman karet. Menurut Hanafiah
mucuna hidup nilai rata-rata pada (2005) dalam Madjid (2009)

JOM Faperta UR Vol. 4 No.2 Oktober 2017 10


beberapa peranan air dalam tanah Nilai rata-rata kedalaman
yaitu: (1) sebagai pelarut dan muka air tanah terendah disemua
pembawa ion-ion hara dari rhizosfer kondisi penutup lahan yaitu pada
ke dalam akar tanaman, (2) sebagai tanah gambut tanpa mucuna
pelarut dan pemicu reaksi kimia (Lampiran 6), sedangkan nilai rata-
dalam penyediaan hara untuk akar rata lingkar batang pada tanah
tanaman, (3) penopang aktivitas gambut tanpa mucuna lebih kecil
mikrobia dalam merombak unsur dibandingkan dengan mucuna hidup
hara yang semula tidak tersedia dan mucuna mati. Hal ini berbanding
menjadi tersedia bagi akar tanaman, terbalik dengan kedalaman muka air
dan (4) sebagai pembawa oksigen tanahnya. Permukaan tanah gambut
terlarut ke dalam tanah. yang terbuka di bawah tegakan
Suhu tanah juga berpengaruh tanaman karet diduga menjadi faktor
terhadap pertumbuhan tanaman penyebab rendahnya nilai rata-rata
karet. Tabel 4 terlihat bahwa suhu lingkar batang tanaman karet.
tanah pada tanah gambut yang Kandungan air yang hilang di dalam
terdapat mucuna hidup nilai rata- tanah yang disebabkan adanya proses
ratanya lebih rendah dibandingkan evaporasi pada permukaan tanah dan
dengan tanah gambut yang terdapat transpirasi pada tanaman karet yang
mucuna mati dan tanpa mucuna yaitu mengakibatkan tanaman menjadi
24,8 oC. Menurut Tisdale dan Nelson dehidrasi atau kekurangan air
(1966) suhu tanah yang rendah dapat sehingga pertumbuhannya terhambat.
mempengaruhi penyerapan air dari Ketersediaan air yang cukup
pertumbuhan tanaman, jika suhu dan suhu tanah pada tanah gambut
tanah rendah maka kecil yang ditumbuhi Mucuna bracteata
kemungkinan terjadinya transpirasi akan mempengaruhi jumlah populasi
yang dapat menyebabkan tumbuhan dan aktifitas biota tanah. Jika
mengalami kekurangan air. Selain semakin tinggi kadar air tanah maka
itu, kedalaman muka air tanah juga suhu tanah akan menjadi rendah dan
dapat mempengaruhi nilai rata-rata biota tanah akan semakin banyak.
lingkar batang tanaman karet. Jumlah makrofauna tanah dan
Pada tanah gambut yang mesofauna tanah yang melimpah
terdapat mucuna hidup nilai rata-rata akan menyebabkan proses
kedalaman muka air tanahnya lebih dekomposisi bahan organik dari
tinggi dibandingkan dengan tanah Mucuna bracteata semakin optimal
gambut yang terdapat mucuna mati sehingga menambah kandungan
(Lampiran 6). Hal ini berbanding unsur hara di dalam tanah. Nahmani
lurus dengan nilai rata-rata lingkar dan Lavelle (2002) menyatakan
batang tanaman karet, semakin bahwa semakin melimpah fauna
dalam muka air tanah maka lingkar tanah juga berkorelasi positif dengan
batang pada tanaman karet semakin kandungan nutrisi dalam tanah
kecil. Berdasarkan penelitian sehingga tanaman karet dapat
Sukariawan et al. (2015) bahwa tumbuh dengan baik karena
kedalaman muka air tanah di lahan ketersediaan unsur hara yang cukup.
gambut yang semakin dalam,
mencapai 88,6 cm akan menurunkan KESIMPULAN DAN SARAN
pertumbuhan lilit batang tanaman Kesimpulan
karet muda (TBM).

JOM Faperta UR Vol. 4 No.2 Oktober 2017 11


Berdasarkan hasil dan gambut yang terdapat
pembahasan yang telah diuraikan mucuna mati dan tanpa
pada bagian sebelumnya dapat mucuna.
diambil kesimpulan sebagai berikut: 2. Lingkar batang tanaman karet
1. Kadar air tanah, total ruang pada tanah gambut yang
pori dan kapasitas menahan ditumbuhi Mucuna bracteata
air pada tanah gambut yang lebih besar dibandingkan
ditumbuhi Mucuna bracteata dengan tanah gambut yang
lebih tinggi dan suhu tanah terdapat mucuna mati dan
lebih rendah serta warna tanpa mucuna.
tanah lebih gelap
dibandingkan dengan tanah Saran
gambut yang terdapat Dalam budidaya tanaman karet
mucuna mati dan tanpa di lahan gambut sebaiknya diberikan
mucuna, namun pada bulk tanaman penutup tanah Mucuna
density dan particle density bracteata agar dapat meningkatkan
menjadi lebih rendah serta sifat fisik pada tanah gambut dan
permeabilitas tanah menjadi meningkatkan pertumbuhan tanaman
cenderung sangat cepat karet secara optimal.
dibandingkan dengan tanah
DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman, A., S. Sutomo, dan N. gambut yang ditumbuhi


Sutrisno. 2005. Teknologi dan tidak ditumbuhi
Pengendalian Erosi Lahan Mucuna bracteata. Skripsi
Berlereng dalam Fakultas Pertanian
Teknologi Pengelolaan Universitas Riau,
Lahan Kering Menuju Pekanbaru. (Tidak
Pertanian Produktif dan dipublikasikan)
Ramah Lingkungan.
Puslitbangtanak Aristio, A. 2017. Sifat kimia tanah
dan pertumbuhan
Aleksandro, P. 2016. Sifat fisik tanaman karet (Havea
tanah dystrudept dibawah brasiliensis muell. Arg)
tegakan kelapa sawit pada tanah gambut yang
(Elais guineensis jacq.) ditumbuhi dan tidak
Fakultas Pertanian ditumbuhi Mucuna
Universitas Riau yang bracteata. Skripsi Fakultas
diaplikasikan mulsa Pertanian Universitas Riau,
organik Mucuna bracteata. Pekanbaru. (Tidak
JOM Faperta, volume 3 (1): dipublikasikan)
1-9.
Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah
Aria, M. 2017. Keragaman dan Air. Institut Pertanian
makrofauna tanah di Bogor Press. Bogor.
bawah tegakan tanaman
karet (Havea brasiliensis Balai Besar Penelitian dan
muell. Arg) di lahan Pengembangan Sumber

JOM Faperta UR Vol. 4 No.2 Oktober 2017 12


Daya Lahan Pertanian. Pusat Penelitian Kelapa
2011. Laporan Tahunan Sawit. Medan.
2011, Konsorsium
Penelitian dan Karyudi dan N. Siagian. 2005.
Pengembangan Peluang dan kendala
Perubahan Iklim pada dalam pengusahaan
Sektor Pertanian. Balai tanaman penutup tanah di
Besar Penelitian dan perkebunan karet. Di
Pengembangan Sumberdaya dalam Prosiding Lokakarya
Lahan Pertanian. Bogor. Nasional Tanaman Pakan
Ternak. Balai penelitian
Hairiah, K., Widianto, Suprayoga, karet sungai putih. Medan.
D., Widodo, R. H.,
Purnomosidi, P., Rahayu, Madjid, A. 2009. Dasar-dasar Ilmu
S., dan Noordwijk, V. 2004. Tanah.
Ketebalan Seresah http://dasar2ilmutanah.blogs
Sebagai Indikator Daerah pot.com/2009/04/fisika-
Aliran Sungai (DAS) tanah-bagian-6-air-
Sehat. World Agroforestry tanahdan.html. Diakses
Centre (ICRAF). Unibraw, pada tanggal 21 maret 2017.
Malang.
Mahmood, M., K. Farroq, A.
Hakim, N., Y.M. Nyakpa., M.A. Hussain and R. Sher. 2002.
Lubis., G.S. Nogroho., R.M. Effect of mulching on
Saul., A.M. Diha., B.G. growth and yield of potato
Hong., dan H.H. Bailey. crop. Asian J. of Plant Sci,
1986. Dasar-dasar Ilmu volume 1 (2): 122-133.
Tanah. Universitas Mateus, R. 2014. Peranan legum
Lampung, Lampung. penutup tanah tropis
dalam meningkatkan
Hanafiah, K. A. 2007. Dasar-dasar simpanan karbon organik
Ilmu Tanah. Raja Grafindo dan kualitas tanah serta
Persada. Jakarta. hasil jagung (Zea mays L.)
Handayani, D. 2005. Karakteristik di lahan kering. Disertasi
gambut tropika: tingkat Universitas Udayana,
dekomposisi gambut, Denpasar. (Tidak
distribusi ukuran partikel dipublikasikan).
dan kandungan karbon. Nahmani, J., and P. Lavelle. 2002.
Program Sarjana Institut Effects of heavy Metal
Peratanian Bogor. Bogor. Pollution on Soil
(Tidak dipublikasikan). Macrofauna in a
Harahap, I. Y., C. H. Taufik, G. Grassland. European
Simangunsong dan R. Journal of Soil Biology.
Rahutomo. 2008. Mucuna France.
bracteata pengembangan
dan pemanfaatannya di Perdana, S. 2015. Pengaruh
perkebunan kelapa sawit. pemadatan tanah gambut
terhadap sifat fisik pada

JOM Faperta UR Vol. 4 No.2 Oktober 2017 13


dua lokasi yang berbeda. kebun Meranti RAPP
JOM Faperta, Volume 2 (2) Riau. Jurnal Pertanian
: 1-12. Tropik, volume 2 (1): 1-5.

Petal, J. 1998. The influence of ant Susandi. 2015. Analisis sifat fisika
and carbon and nitrogen tanah gambut pada hutan
mineralization in gambut di Kecamatan
Tambang Kabupaten
Purwanto, E. 2017. Kelimpahan Kampar Provinsi Riau.
mesofauna tanah di bawah Jurnal Agroteknologi,
tegakan tanaman karet volume 5 (2): 23-28.
(Havea brasiliensis muell.
Arg) di lahan gambut Tim Sintesis Kebijakan. 2008.
yang ditumbuhi dan tidak Pemanfaatan Biota Tanah
ditumbuhi Mucuna untuk Keberlanjutan
bracteata. Skripsi Fakultas Produktivitas Pertanian
Pertanian Universitas Riau, Lahan Kering Masam.
Pekanbaru. (Tidak Jurnal Pengembangan
dipublikasikan) Inovasi Pertanian, Vol. 1 (2)
: 157-163.
Sarief, E. S. 1989. Fisika-Kimia
Tanah Pertanian. Pustaka Tisdale, S. L. and W. L. Nelson.
Buana. Bandung. 220 Hal. 1966. Soil Fertility and
Fertilizer. Mac Millan
Sembiring, I. S. 2015. Sifat kimia Publishing. New York.
tanah dystrudept dan
pertumbuhan akar Winarna. 2015. Pengaruh
tanaman kelapa sawit kedalaman muka air
(Elais guineensis jacq.) tanah dan dosis terak baja
yang diaplikasi mulsa terhadap hidrofobisitas
organik Mucuna bracteata. tanah gambut, emisi
JOM Faperta, volume 2 (2): karbon, dan produksi
1-11. kelapa sawit. Disertasi
Program Studi Ilmu Tanah,
Soil survey staff. 2014. Keys to Soil Institut Pertanian Bogor.
Taxonomi, 12th ed. USDA- Bogor. (Tidak
Natural Resource dipublikasikan).
Conservation Service
Wulandari, S., M. Sugiarto dan
Suin, N. M. 2005. Ekologi hewan Wiryanto. 2007. Pengaruh
Tanah. Bumi Aksara. keanekaragaman
Jakarta. mesofauna dan makrofauna
tanah terhadap
Sukariawan, A., S. S. Arief dan S.
dekomposisi bahan organik
Bolot. 2015. Pengaruh
tanaman di bawah tegakan
kedalaman muka air
sengon (Paraserianthes
tanah terhadap lilit batang
falcataria). Bioteknologi,
karet clon PB260 dan sifat
Vol. 4 (1) : 20-27.
kimia tanah gambut di

JOM Faperta UR Vol. 4 No.2 Oktober 2017 14

Anda mungkin juga menyukai