Anda di halaman 1dari 6

2017

Sistem Permesinan
Bangunan Lepas Pantai
TUGAS 1 ARTIKEL OFFSHORE INDONESIA
PRASETYO ADI WIBOWO
42 13 100 024
Sistem Permesinan Bangunan Lepas Pantai

Mengupas Lebih Dalam Pengeboran Minyak Lepas Pantai di


Kepulauan Natuna

Jakarta, eMartim.Com,-Membicarakan Natuna akan terpikir sebuah


kabupaten yang terdiri dari ribuan pulau terletak di ujung utara Indonesia dengan jarak
lebih dari 1.250 km dari Jakarta. Kepulauan Natuna memiliki cadangan gas alam
terbesar di kawasan Asia Pasifik bahkan di Dunia. Di dalam perut buminya juga
bergelimang minyak. Tak hanya itu, di kepulauan yang terletak di teras depan Negara
Indonesia ini menghampar aneka jenis terumbu karang yang sangat memukau.
Dimana kita bisa menemukan berbagai material tambang seperti gas alam, minyak
bumi, dan pasir kuarsa dalam jumlah besar? Jawabnya, Kepulauan Natuna. Kekayaan
mineral tambang tersebut bukan hanya terhampar di darat, tetapi juga tersebar
bertaburan di bawah dasar laut.

Menurut hitungan pemerintah, Natuna memiliki cadangan gas alam terbesar di


kawasan Asia Pasifik Hal ini merujuk pada salah satu ladang gas yang terletak 225
kilometer (km) sebelah utara Natuna. Di sini tersimpan cadangan gas alam dengan
volume sebesar 222 triliun kaki kubik (TCT). Selain itu, gas hidrokarbon yang bisa
ditambang mencapai 46 TCT. Angka itu tentu saja belum termasuk cadangan gas alam
yang terdapat di bagian barat Natuna yang dikelola juragan minyak raksasa kelas
dunia.

Bukan hanya berjaya di sektor gas alam. Natuna juga diselimuti minyak bumi
yang seolah tiada pernah ada habisnya. Sumur-sumur off shore yang berada di bagian
timur Natuna itu terus memancarkan minyaknya.

Jadi, wajar saja kalau sektor migas di Kabupaten Natuna ini menjadi
penyumbang terbesar bagi perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Migas
yang berasal dari pelapukan fosil binatang laut selama jutaan tahun silam itu memberi
kontribusi sekitar 10,11 persen dari perekonomian Kepri Pengeboran minyak lepas
pantai.

Pendapatan dari penambangan migas di seluruh sumur eksplorasi di Natuna


sangatlah menggiurkan. Pada tahun 2007 misalnya, nilainya mencapai 21,8 triliun
rupiah. Betapa makmur dan sejahteranya bila semua hasil eksplorasi ini dinikmati
sepenuhnya oleh bangsa Indonesia.

Prasetyo Adi Wibowo – 42 13 100 024


Sistem Permesinan Bangunan Lepas Pantai

Sayangnya, sebagian besar hasil eksplorasi tersebut dikuasai oleh perusahaan swasta
asing. Maklum, baik modal, tenaga ahli, maupun peralatan hampir seluruhnya disuplai
oleh Exxon Mobil, Conoco Philips, Star Energy, dan Primer Oil.

Praktis, pembagian keuntungan dari bisnis tersebut sebagian besar dinikmati


oleh mereka. Sedangkan Indonesia sebagai pemilik kekayaan alam tersebut hanya
mendapat sedikit keuntungan.

Bayangkan, dari total pendapatan yang mencapai puluhan triliun rupiah itu,
Kabupaten Natuna hanya kecipratan Rp 225 miliar. Sementara itu, pemerintah pusat
kebagian sekitar Rp 525 miliar. Sedangkan triliunan rupiah lainnya menjadi hak milik
perusahaan asing .

Gambar Ilustrasi sarana perlengkapan untuk proses pengeboran minyak di Natuna

Selain banyak pantai dan pulau masih “perawan” Natuna juga super kaya
dengan kandungan gas maupun minyak bumi. Terasa tak lengkap jika membicarakan
Natuna tanpa kandungan alam gas alam yang disebutkan oleh para ahli, memiliki
cadangan terbesar Asia Pasifik bahkan di dunia.

Yaitu Blok Natuna D-Alpha merupakan blok gas dan minyak yang menyimpan
sekitar 500 juta barel. Total potensi gas diperkirakan mencapai 222 triliun kaki kubik,
dan inilah cadangan terbesar di dunia yang tidak akan habis dieksplorasi 30 tahun ke

Prasetyo Adi Wibowo – 42 13 100 024


Sistem Permesinan Bangunan Lepas Pantai

depan. Potensi gas yang recoverable sebesar 46 tcf (46,000 bcf) atau setara dengan
8,383 miliar barel minyak (1 boe, barel oil equivalent = 5.487 cf ).

Dengan potensi sebesar itu, dan asumsi harga rata-rata minyak US$ 75 / barel
selama periode eksploitasi, nilai potensi ekonomi gas Natura adalah US$ 628,725 miliar
atau sekitar Rp 6.287,25 triliun (kurs US$/Rp = Rp 10.000). Bandingkan dengan APBN
2010 yang hanya Rp 1.047,7 triliun. Terhitung 2 November 2010 hingga 2 Maret 2011,
Premier Oil telah mendeteksi kandungan minyak dan gas di kawasan Blok D Alpa
Natuna.

Gambar Sarana Pengeboran yang Ada di Blok Natuna

Gambar Lapangan Pengeboran yang Ada di Blok Natuna

Premier Oil perusahaan pengeboran minyak dan gas yang berkantor pusat di
Inggris itu bakal melakukan pengeboran selama 30 tahun sesuai dengan kontrak kerja
dengan pemerintah Indonesia mulai tahun 2007. Pelaksanaannya secara bertahap,
masa penjajakan potensi 10 tahun jika tidak menemukan potensi Migas yang bernilai
ekonomis, maka pengeboran dihentikan.

Goverment Affairs, Manager PT Premier Oil, Nina Marlina menjelaskan, butuh


waktu hingga 2 Maret 2011 untuk mendeteksi kandungan Migas Blok yang berada di
utara laut Natuna. Hal itu dia paparkan di aula kantor bupati Natuna di Ranai beberapa
waktu lalu. Saat itu, Nina hadir juga Kepala Humas dan Hubungan Kelembagaan,

Prasetyo Adi Wibowo – 42 13 100 024


Sistem Permesinan Bangunan Lepas Pantai

Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan gas (BP. Migas), Elan Biantoro
bersama jajaran Kontraktor Premier Oil.

Terkait hal itu, guna menunjang pelaksanaan proses eksploitasi, Premier Oil
meminta kepada pemerintah Natuna untuk menyiapkan kelengkapan. Misalnya kantor
Bea Cukai, Sah Bandar, Petugas Karantina dan Imigrasi, karena awal November ini
kapal-kapal pembawa logistik dan lain nya mulai beroperasi di Natuna.
Plt Bupati Natuna, Raja Amirullah menyambut baik kunjungan kerja BP Migas dan
Premier Oil ke daerahnya.(dari berbagai sumber/pulo lasman simanjuntak)

Berdasarkan artikel diatas, potensi akan kekayaan minyak dan gas yang ada di
Natuna sangatlah besar. Sehingga diperlukan adanya upaya agar potensi itu dapat
dimanfaatkan secara optimal. Sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan. Selain itu juga diperlukan adanya peningkatan mutu SDM yang mumpuni
untuk mengolah potensi tersebut. Peningkatan mutu SDM ini diharapkan dapay
menghasilkan tenaga-tenaga ahli yang dianggap sanggup untuk memanfaatkan
potensi tersebut. Sehingga potensi yang ada tersebut dapat dirasakan oleh bangsa
Indonesia sebagai pemilik hak kekayaan alam tersebut.

Sebagai upaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada dibutuhkan sarana


prasarana yang cukup untuk memastikan bahwa potensi tersebut dapat termanfaatkan
dengan sebaik mungkin. Beberapa sarana yang harus disiapkan antara lain adalah
transportasi, perlengkapan pengeboran, logistik, dsb. Sarana prasarana ini haruslah
sesuai dengan standart yang ada sehingga kualitas minyak yang dihasilkan juga dapat
bersaing dengan produk-produk yang ada didunia. Satu hal yang harus benar-benar
diperhatikan dalam pengadaan sarana dan perawatan yaitu standart keselamatan.
Standart keselamatan ini sangat penting diterapkan karena untuk menjamin
keselamatan para pekerja terutama para tenaga ahli. Sebagai pengalaman di dunia
industri lainnya, standart keselamatan sangatlah diabaikan bagi sebagian pengguna
sarana tersebut. Dengan berbagai alasan mereka berdalih bahwa keselamatan para
pekerja adalah tanggung jawab perusahaan masing-masing akan tetapi hal itu sangat
berbahaya terutama bagi perkerja.

Dalam upaya pemanfaatan potensi itu, sebenarnya hal yang membuat ganjal.
Yaitu investasi pengeboran yang dilakukan oleh asing. Dalam berbagai pandangan
banyak yang menyatakan bahwa investasi tersebut berguna untuk pertumbuhan
ekonomi di daerah yang ada bahkan untuk negara. Tapi sangat disayangkan apabila
bangsa ini hanya mendapatkan keuntungan yang sangat kecil padahal Indonesia

Prasetyo Adi Wibowo – 42 13 100 024


Sistem Permesinan Bangunan Lepas Pantai

sebagai pemilik dari kekayaan alam tersebut. Seharusnya pemerintah mempunyai


gagasan atau program dalam upaya peningkatan investasi lokal agar keuntungan yang
diapat dari potensi tersebut kembali ke negara. Selain itu juga untuk menunjukkan
kepada dunia bahwa kita sebagai bangsa Indonesia dapat bersaing dikancah industri
perminyakan terutama di bidang sarana dan prasarana pengembangan pengeboran
minyak atau offshore.

Prasetyo Adi Wibowo – 42 13 100 024

Anda mungkin juga menyukai