Pembangunan bidang konstruksi dari tahun ke tahun di Indoensia semakin berkembang. Baik dari segi sistem maupun metode konstruksi yang dilakukan. Oleh karena itu diperlukan banyak penelitian tentang bagaimana terwujudnya bangunan dengan material yang ekonomis, pelaksanaan yang efisien dan efektif, serta perencanaan struktur yang baik. Dalam perencanaannya ada beberapa alternative antara lain menggunakan beton bertulang, dengan pelat baja, dan dengan prestress. Dalam konstruksi pelat lantai terdapat berbagai teori, antara lain Dengan metode balok biasa, balok dengan beberapa tumpuan, metode Hirsdfield, Navier, M.Levy, Stiglat, dan Paper martin. Dalam tugas akhir ini akan ditinjau perbandingan beton bertulang dengan beton prestress dengan metode post tension dan beton biasa. Penggunaan lantai beton post tension sudah berkembang denganc epat dalam beberapa tahun terakhir ini. Konsep pelat lantai beton post tension ini secara keseluruhan untuk menemukan konstruksi lantai sebaik mungkin dengan design dan perkuatan yang direkomendasikan. Dalam hal ini, dilakukan perbandingan antara penggunaan kedua jenis beton dari segi kekuatan bahan yang digunakan dari kedua alternatife design. Dari perbandingan tersebut di dapat diperoleh sedikit gambaran tentang perbedaan design dari kedua alternatife diatas dan dapat menjadi referensi untuk melakukan pemilihan dalam design.
1.2 Permasalahan Penelitian
1.2.1 Identifikasi Masalah Jenis pelat biasa dengan bentangan yang kecil terkadang tidak bisa menahan beban diluar kapasitas maximum. Oleh karena itu dilakukan perbandingan design pelat dengan menggunakan metode Post Tension dengan metode beton konvensional, dengan menggunakan berbagai macam ukuran bentangan.
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah :
Agar pembahasan tidak keluar dari tujuan dan manfaat penelitian yang sudah ditetapkan, maka ditetapkan ruang lingkup masalah yaitu : 1. Tidak memperhitungkan biaya alat yang digunakan 2. Beton dalam keadaan elastis 3. Hanya meninjau pelat 2 arah 4. Tidak mempermasalahkan pemasangan dan peralatan yang digunakan 5. Tidak memperhitungkan efek gempa dan pengaruhnya terhadap penambahan gaya geser dan momen pelat 6. hanya meninjau pelat dalam bentuk persegi 7. penggunaan kabel prategang sudah ditetapkan dalam perncanaan
1.2.3 Rumusan Masalah :
Penulisan tugas akhir ini dimaksudkan untuk membandingkan pelat beton dengan metode konvensional dan metode post tension, dengan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Merencanakan pelat lantai beton prategang dengan perletakan pelat kontinu dan pelat lantai konvensional akibat momen 2. Melakukan pengecekan control terhadap geser dadn defleksi 3. Membandingkan selisih volume bahan dalam pekerjaan, baik dalam pekerjaan beton dan pembesian.
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1.3.1 Tujuan Penelitian 1. Melakukan design plat beton konvensional dan plat beton prategang pada suatu plat lantai dengan tinjauan pelat satu arah 2. Membandingkan kapasitas kekuatan dan volume baik pada pekerjaan pembesian maupun pekerjaan beton 1.3.2 Manfaat Penelitian Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai Pelat Beton Konvensional dan Pelat Beton Post Tension, mengetahui seberapa besar perbandingan kekuatan antara kedua jenis pelat dengan menggunakan ukuran bentang yang berbeda- beda, serta dapat dijadikan acuan dalam memilih design plat yang efektif dan efisien dalam perencanaan.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi kedalam 5 (lima) bab, dimana setiap bab diuraikan sebagai berikut : 1. Bab I. Pendahuluan, dalam bab ini berisi tentang ringkasan materi dasar yang terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 2. Bab II. Tinjauan Pustaka, dalam bab ini membahas sekilas mengenai pengertian plat, jenis dan macam plat, metode konvensional dan prategang, dan peraturan-peraturan yang digunakan. 3. Bab III. Metodologi Penelitian, dalam bab ini menjelaskan tentang tata cara metode penelitian baik berupa pengumpulan data maupun metode yang akan digunakan. 4. Bab IV. Analisa dan Pembahasan, dalam bab ini membahas analisa metode yang digunakan, perhitungan yang digunakan, analisa perbandingan dari beton konvensional dan beton prategang, perhitungan volume yang digunakan pada saat perhitungan besi dan beton. 5. Bab V. Kesimpulan dan Saran, dalam bab ini merupakan penutup yang memuat kesimpulan dan saran dari masalah yang dibahas dalam bab sebelumnya.