Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

RANGKUMAN SISTEM PENGAPIAN

Disusun oleh :

KELOMPOK 12 – A 2016

Muhammad Dzaki Ardian Saputra (16504241002)


Rizaldi Isnadar (16504241038)

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
RANGKUMAN SISTEM PENGAPIAN

A. Sistem Pengapian
Sistem pengapian berfungsi untuk menghasilkan percikan bunga api pada busi
untuk memicu pembakaran pada motor bensin. Dengan memberikan arus listrik tegangan
sangat tinggi pada celah busi sehingga loncatan listrik akan terjadi pada celah elektroda
busi. Untuk menghasilkan tegangan tinggi, tegangan rendah dari baterai dinaikkan
tegangannya melalui mekanisme step up.

Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat bahwa, target dari sistem pengapian
adalah terjadinya pembakaran eksplosif pada sekitar 11° setelah TMA, sehingga dapat
dihasilkan efisiensi mekanis yang optimal. Jika tekanan pembakaran maksimal terlalu
maju, maka akan mengakibatkan terjadinya knocking/detonasi, namun jika tekanan
pembakaran terlalu mundur, maka tenaga yang dihasilkan akan turun. Tekanan pembakaran
maksimum dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini:
1) Rasio kompresi 5) Timing katup
2) Beban engine 6) Campuran bahan bakar dan udara
3) Putaran engine 7) Kualitas bahan bakar
4) Temperatur engine 8) Nilai oktan bahan bakar

B. Sistem Pengapian Elektronik DLI


DLI merupakan kependekan dari Distributorless Ignition System yang artinya
sistem pengapian tanpa melibatkan distributor.DLI menggunakan media pemutusasn arus
pada pengapian dengan igniter pada coil pack atas perintah ECM dengan bantuan data
masukan dari kondsi mesin dan pengendaraan. Sensor-sensor yang berperan antara lain
CKP sensor, CMP sensor, MAP sensor, TPS, IATS, ECT, dan Knock Sensor. Selain
diperlukan sensor, juga memerlukan komponen control yang terdiri dari ECM, Ignition
Coil Module, dan Ignition Coil. Serta actuatornya yaitu spark plug.
Secara umum, DLI bekerja dengan mengganti fungsi distributor dan platina pada
mesin konvensional menggunakan komponen elektronik. Bunga api yang diciptakan DLI
berlangsung secara elektrik.
1. Keuntungan :
a. Timing pengapian disesuaikan dengan berbagai kondisi
b. Terdapat berbagai koreksi timing pengapian
c. Kondisi timing dan idle tepat karena adanya penyesuaian waktu timing dan sudut
dwell
d. Efisiensi juga baik
e. Pembakaran juga baik
f. Pembakaran lebih akurat
g. Jarang menimbulkan masalah
2. Kekurangan :
a. Melibatkan rangkaian elektronik rumit
b. Walaupun jarang bermasalah, sekali bermaasalah butuh scanner untuk mendeteksi
c. Harga kompoen relatif mahal
d. Masih menggunakan kabel tegangan tinggi untuk penyaluran arus listrik ke busi.
3. Komponen Sensor Sistem DLI :
a. Magnetic triggering ( CMP dan CKP sensor )
b. Temperatur sensor ( ECT dan IAT )
c. Knock sensor
d. Throttle position sensor
e. Manifold absolute pressure
4. Komponen Aktuator DLI terdiri dari:
a. Ignition coil module/ICM (terletak menyatu dengan coil pack)
b. Ignition Coil
ICM memiliki fungsi sebagai pemutus arus primer dan penghasil tegangan tinggi
pada coil sekunder yang selanjutnya akan disalurkan ke spark plug.
Secara umum, DLI bekerja dengan mengganti fungsi distributor dan platina pada
mesin konvensional menggunakan komponen elektronik. Sehingga keduanya memiliki
prinsip yang sama namun, pada dli penyaluran bunga api berlangsung secara elektrik.
1. Cara Kerja Sistem DLI
Secara umum, dli bekerja dengan mengganti fungsi distributor dan platina pada mesin
konvensional menggunakan komponen elektronik. Sehingga keduanya memiliki
prinsip yang sama namun, pada dli penyaluran bunga api berlangsung secara elektrik.
a. Saat kunci kontak "ON"
Kunci kontak akan mengaktifkan main relay dan relay ignition. Baterai
mensuplai arus ke ECM dan Coil pack, sehingga terdapat arus stand by di coil
sekunder.
b. Saat Engine Start/Run
Crankshaft dan camshaft ikut berputar sehingga sensor CKP dan CMP juga
ikut bekerja mengirimkan signal PWM ke ECM. Signal ini bervariasi tergantung
kecepatan mesin.
CKP akan mengirimkan data RPM mesin, sedangkan CMP mengirimkan
data posisi top silinder satu. Sinyal kemudian dikirim ke ECM untuk dikelola
bersama data dari sensor lain untuk menentukan timing pengapian. Output dari
ECM berupa sinyal tegangan yang dikirim ke ICM. Pada pengapian konvensional
platina akan memutuskan arus primer saat posisi top. Tapi pada DLI, ECM yang
akan memutuskan arus primer saat posisi top.
Di ICM terdapat rangkaian transistor yang berfungsi sebagai gate untuk
mengkonversi sinyal ECM untuk bisa memutuskan arus primer di setiap coil.
sehingga dapat terbentuk tegangan tinggi pada coil sekunder. Tegangan coil
sekunder di salurkan ke spark plug untuk pemercikan api di masing-masing
silinder. Ada dua tipe rangkaian yang umum digunakan pada mobil.
a. Dual-coil pack
Rangkaian ini menggunakan dua buah coil untuk menghasikan tegangan
tinggi. Artinya, satu coil melayani dua busi. Sehingga dua busi akan menyala
bersamaan pada langkah yang berbeda.
b. Single-coil pack
Rangkaian single-coil pack menggunakan 4 buah coil pada mesin 4
silinder. Artinya satu coil hanya melayani satu busi saja. Biasanya tipe ini
tidak dilengkapi kabel busi karena coil terpasang diatas head silunder.

Anda mungkin juga menyukai