Disusun Oleh:
Kelompok: 10 (Sepuluh)
1. Dzikri Zikrulloh (232016021)
2. Muhammad Akmal (232016099)
3. Baharudin Alwi (232016113)
Kelas B
Nama Asisten:
1. Muhammad Faisal Ibrahim (232014024)
2. Desi Setiani (232014026)
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Maksud dari laporan akhir praktikum yaitu untuk memenuhi tugas akhir
laporan praktikum basis data geospasial
BAB II
DASAR TEORI
2.2 Geodatabase
1) Polygon
2) Line
Aturan yang umum dipakai adalah seperti tercantum di atas, namun
tidak menutup kemungkinan aturan yang lain dipakai untuk keperluan
tertentu. Aturan Topoogy secara lengkap dapat dipelajari lebih lanjut
pada Editing ArcMap Editing Topology Topology Rules
3) Point
Rule of topology point di atas adalah sudah mencakup semua
kemungkinan kesalahan yang terjadi, nampak bahwa validasi untuk
points lebih sederhana dibandingkan dengan type feature yang lain.
Editing topology bisa dilakukan secara serentak atau satu persatu sesuai
dengan jenis rule yang kita terapkan dan sesuai dengan jenis koreksi yang
dilakukan.
1. Polygon
a. Must Not Overlap
Subtract: Menghapus bagian yang overlap dari masing-masing
feature dan akan meninggalkan area yang kosong pada daerah error.
Perbaikan ini bisa diterapkan ke satu atau lebih kesalahan yang terjadi
(terselesi) pada aplikas rule Must Not Overlap errors.
Merge: Menambah/menggabung feature dari feature overlap yang
melanggar aturan yg dipakai. Pemilihan feature tergantung justifikasi
kita mana yg akan dipilih sebagai feature yang dianggap salah.
Koreksi ini bisa diterapkan pada satu kesalahan Must Not Overlap
saja.
Create Feature: Membuat polygon baru diluar kesalahan yang terjadi
dan menghapus kesalahan yang ada. Koreksi ini bisa diterapkan ke
satu atau lebih kesalahan yang terselect oleh penerapan aturan Must
Not Overlap errors.
b. Must Not Have Gap
Create Feature: Membuat polygon baru dari garis batas yang saling
membentuk polygon kosong (gap). Koreksi ini bisa diterapkan pada
satu atau lebih kesalahan pada penerapan aturan Must Not Have Gaps
errors.
2. Line
2.4 Metadata
Pengertian Data spasial adalah sebuah data yang berorientasi geografis dan
memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya (Nuarsa IW.
2005.). Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data
spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat
tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang
membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan
informasi deskriptif (atribut) yang dijelaskan berikut ini(Yousman. 2004):
Bagian penting dari SIG adalah pengetahuan tentang database atau dalam
SIG disebut sebagai data Atribut. Data atribut berbentuk tabel, dan lumrah juga
disebut sebagai tabel Atribut. Tabel atribut memiliki kolom (field) dan baris
(record). Format data yang digunakan adalah dbf (dbase File) dan txt. Semua
program aplikasi Sistem Informasi Geografis menggunakan attribute feature
untuk menghasilkan informasi dan memanipulasi tampilan. Tanpa data yang
tersimpan dalam attribute feature, maka data tersebut tidak memiliki arti yang
banyak karena hanya memberikan informasi bentuk fitur saja.
Semua operasi editing feature harus selalu mempertimbangkan faktor
attribute feature yang diedit, terlebih pada beberapa perintah yang dapat
menyebabkan perubahan atribut.
Dalam ArcMap terdapat 2 pilihan akses pengelolaan atribut:
Tabel attribute layer. Tabel ini dapat diakses baik dalam mode editing
maupun dalam mode biasa. Di dalam mode biasa, editing yang dilakukan
sangat terbatas sehingga umumnya hanya digunakan untuk preview
attribute sebelum diedit.
Kotak dialog Attributes. Kotak dialog ini dapat diakses melalui tool
Attributes yang terdapat pada toolbar editor. Tool ini hanya aktif dalam
mode editing dan hanya memperlihatkan attribute feature yang terpilih.
a. Tabel Attribute Layer
attribute adalah tabel yang menampilkan data-data yang terdapat dalam
fitur dan dapat diakses baik dalam mode editing maupun dalam mode biasa.
Melihat dan menutup tabel attribute layer:
Dalam Table of Content klik kanan nama layer yang hendak dilihat
atributnya
Dari daftar menu yang tampil, pilih Open Attribute Table
Selanjutnya akan Tampil Table Attribute Layer
Untuk menutup Tabel attribute, klik icon close (x) yang terdapat pada sudut
kanan.
Komponen tabel attribute layer
Tabel attribute menampilkan data layer serupa dengan worksheet atau
tabel dimana record data diperlihatkan dalam arah mendatar (baris) sedangkan
Field diperlihatkan dalam arah vertikal (kolom). Sel adalah bagian terkecil dari
tabel attribute. Pada tabel attribute data spasial, 1 record mewakili 1 fitur, jadi
menghapus 1 record dalam tabel sama berarti juga menghapus fitur yang
diwakili oleh record tersebut. Demikian juga pada saat pembuatan fitur baru
pada layer, record dalam tabel ini akan bertambah dengan sendirinya.
Sebagai catatan saja bahwa nama field terbatas hanya 10 karakter saja dan
hanya bisa menggunakan huruf, angka, hypens dan underscores. Sepasang
karakter dibolehkan tetapi tidak disarankan. Tidak bisa memberi nama field
menggunakan spasi atau spesial karakter lainnya misalnya tanda tanya ( ? ).
Namun berbeda pada Geodatabase yang aturan penamaan field mengikuti
Microsof Access.
Berikut deskripsi singkat tentang Data Type dalam attribute table di ArcMap :
1. Short Integer adalah seluruh angka, termasuk positif dan negatif yang
biasanya digunakan sebagai coding. Misalnya coding untuk land use.
2. Long Integer adalah seluruh angka termasuk positif dan negatif yang biasanya
digunakan untuk menunjukkan nilai banyak (kuantitas) dari suatu tema,
misalnya populasi penduduk.
3. Float adalah angka dengan nilai pecahan decimal yang memiliki range yang
spesifik. Dengan data type float ini Anda bisa ‘menolak’ sebuah nilai jika
nilai tersebut diluar dari Precision dan scale yang sudah ditentukan
sebelumnya. Contoh : Anda menentukan precision 4 (lebar field hanya
menerima max 4 angka termasuk nilai decimal tanpa memperhitungkan
pemecah angka tersebut yaitu titik sebagai bentuk decimal) dan scale 2 (max
2 angka setelah pemecah angka tersebut yaitu titik sebagai bentuk decimal),
maka field tersebut bisa menerima nilai 12.35 tetapi tidak menerima 1.235
dan 123.5. Lihat gambar di bawah untuk ilustrasi Precision dan Scale.
4. Double adalah angka dengan nilai pecahan decimal yang memili range yang
spesifik dengan precision hingga 19 angka dan akurasi hingga 15 angka
decimal, berbeda dengan data type float yang 8 angka saja serta akurasi 6
angka decimal. Data Type Double biasanya digunakan menyimpan angka
decimal yang lebih detail misalnya nilai suatu koordinat.
5. Date digunakan untuk menyimpan waktu dalam hal ini tanggal (mm-dd-
yyyy)
6. Text adalah seluruh karakter termasuk alphanumeric. Maximum 255 karakter
2.7.2 Digitasi
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
No Prenscreen Keterangan
1. Buat Project
baru
(CTRL+N)
Klik kanan
pada Layers
Klik add
data
2. Masukan
data yang
akan di
rektifikasi
(Pada
praktikum
kali ini
lembar peta
wilayah
indramayu)
Klik Add
3. Atur datum
yang
digunakan
Klik kanan
pada layers,
klik
propertes
4. Pilih datum
“WGS 84
UTM Zone
49 S”
Klik Apply
Klik OK
5. Untuk
melakukan
rektifikasi
akktifkan
terlebih
dahulu
Geoprocesin
g
Klik enter
koordinat
DMS
Kemudian
klik di pojok
tengah muka
peta
6. Masukan
koordinat
muka peta
Dimana
Longitude
(Y) dan
Latitude (X)
(tidak lupa
untuk
melihat
arahnya)
7. Jika tidak
muncul peta
tersebut
Klik kanan
pada Layers
Klik Zoom
To Layer
Lakukan
pada semua
Pojok muka
peta
8. Jika telah
selesai semua
pojok peta di
georefre-
ncing
Klik
Georefren-
cing
Klik Rectify
9. Kemudian
Save file
rektifikasi
Dengan
format TIFF
No Prenscreen Keterangan
1. Input terlebih
dahulu Peta
yang akan di
Digitasi
Buat
Shapefile
sesuai
Rencana
Digitasi
Untuk
Batas_Admi
nistrasi
menggunaka
n Area
(Polygon)
Klik Catalog
Klik kanan
tempat
shapefile
Klik New
dan Klik
Shapefile
2. Isikan Nama
“Batas_Admi
nistrasi”
Feture Type
nya
“Polygon”
Klik Edit
3. Untuk
Spasial
Reference
“WGS 1984
UTM Zone
49S”
Berada di
Project
Coordinat
System,
UTM, WGS
1984,
Southeren
Hemisphere
4. Klik Oke
3.3 Digitasi
No Prenscreen Keterangan
1. Klik Editor
(atau klik
kanan pada
peta
administrasi)
Klik Start
Editor
Kemudian
Klik Create
Fitur Batas
Administrasi
Pilih yang
“Straighht
segment”
2. Digit sesuai
areanya
Jika sudah
klik kanan
Klik Finish
Skets
3.4 Atributing
No Prenscreen Keterangan
1. Buka file
ArcGis yang
telah di
digitasi
2. Sebelum
melakukan
Attibut-ing
Cek terlebih
dahulu,
pastikan
editor dalam
keadaan Stop
Editing
3. Klik kanan
Layer Batas
Administrasi
Klik Open
Atribute
Table
4. Maka akan
mucul tabel
Klik Table
Options
Add Field
untuk
menambah-
kan kolom
tabel
5. Ketik nama
Field, contoh
KECAMA-
TAN
Untuk Type
“Text”
Klik OK
Tambahkan
Field yang
lainnya
dengan cara
yang sama
6. Untuk Field
yang
menyatakan
besaran luas,
panjang,
berat dll.
Type yang
digunakan
Short Integer
7. Adapun cara
untuk
merupakan
Judul Field
Klik kanan
judul Field
Klik
Propertise
8. Ubah nama
pada kolom
“Alias”
9. Kembali
pada peta
kerja
Klik kanan
Layer Batas
Administrasi
Pilih Edit
Featur
Klik Sart
Editing
10. Klik kanan di
Layer Batas
Administrasi
Klik
Propertise
11. Untuk
memberikan
Label
(Nama)
kecamata
Klik Label
Ceklis
“Table
feature in
This Layer”
Label Field
dirubah
dengan
KECAMA-
TAN
Ubah Symbol
Text sesuai
keinginan
Klik Aplly
OK
12. Untuk
melabeli,
ketik di
Atribute
Klik Area
yang akan di
beri nama
13. Hilangkan
ceklis di
Layer Batas
Administrasi
Ingat nama
kecamatan
“SUKRA”
Klik kanan di
Layer Batas
Administrasi
Open
Table
Attribute
16. Hasil
penamaan
pada semua
kecamatan
yang telah
didigitasi
17. Kemudian
berinama
PROVINSI
Klik Open
Table
Atribute
Karena
semua
provinsi
sama yaitu
Jawa Barat
Maka
selaraskan
dengan blok
semua
kecamatan
Klik kanan
Field
Provinsi
Klik Field
Calculator
18. Isikan nama
di bagian
description
PROVINSI
dengan
menambah-
kan tanda
kutip
“JAWA
BARAT”
25. Pada
Categories
klik Uniqe
values Pilih
Id
Kecamatan
Pada Unique
values,
many.. rubah
Values field
dengan
Kecamatan
Klik Add All
Values
Klik Aplly
OK
26. Jika aingin
emrubah
warna klik
2x warna
pada salah
satu
kecamatan
Pilih warna
klik OK
No Preenscenn Keterangan
1. Buka
Software
ArcGIS
Jika sudah
masuk, buat
dokumen
baru atau
project
baru
Klik CTRL
+ N atau
dengan klik
File
New
Document
Klik
Open
2. Buka
Catalog,
buat Folder
Geodatabas
e
“Lingkunga
n_Terbangn
” di drive D
3. Klik kanan
folder
“Lingkunga
n_Terbangu
n” New
Klik File
Geodatabas
e
“Lingkunga
n_Terbangu
n.gdb”
4. Maka file
geodatabas
e akan
muncul
dengan
format
“Geodatab
ase.gdb”
Ganti
format
dengan
“Lingkunga
n_Terbangu
n”
No Prenscreen Keterangan
1. Buat Fitur
Dataset
dari
geodatabas
e
Dengan
klik kanan
file
geodabase
Lingkungan
Terbangun
Pilih
New
Klik
Feature
Dataset…
2. Berinama
Featur
Dataset
sesuai yang
dibuat di
model
konseptual
Contoh :
Kawasan_P
emukiman
Klik
Next
3. Kemudian
pilih
Project
Coordinat
System
Karena
wilayah
daerah
digitasi
adalah
Kabupaten
Indramayu
maka
project
coordinat
system-nya
adalah
WGS 1984
Zone 49 S
4. Pilih
toleransi
XY, Z, M
pada
coordinat
system
Untuk XY
= 0,001 m ;
Z
Tolerance
= 0,001 m ;
M
Tolerance
= 0,001 m
Klik OK
No Preenscreen Keterangan
1. Buat Fitur
Class atau
rencana
yang akan
didigitasi
Klik kanan
featur
dataset
“Batas
Administra
si” Pilih
New
Klik Featur
Class..
2. Isikan
Name dan
Alias pada
featur
dataset
Batas
Administra
si yaitu
“Bangunan
_Pemkot_K
ab_AR”
Untuk Type
sesuai
rencana
digitasi
yaitu Area
atau
Polygon
Features
Ceklis
Coordinate
s include M
values dan
Coordinate
s include Z
values
Klik Next
3. Untuk
Configurati
on
Keyword
ceklis
Default
Klik Next
4. Table
diatas
merupakan,
tabel yang
akan dibuat
data atribut
yang terdiri
dari objek,
dan bentuk
Bentuk
disini akan
menghasilk
an ukuran
Klik Finish
No Preensrcenn Keterangan
1. Buka file
ArcGIS
(SHP) yang
telah di
atributkan
Dan buka
file
Geodatabas
e di
ArcCatalog
2. Klik kanan
Feature
Dataset
Batas
Administra
si
Pilih
Import
Feature
Class(Singl
e)..
3. Maka akan
muncul
tampilan
berikut
Klik Input
Feature
icon Open
4. Klik SHP
Batas
Administra
si
Klik Add
5. Isikan
Output
Feature
Class
Batas_Topo
logy
Klik OK
6. Jika
berhasil
maka akan
ada tanda
Ceklis
Jika tidak
biasanya
akan ada
pemberitah
uan
No Prenscreen Keterangan
1. Mengeek
kesalahan
(error)
pada area
Klik kanan
Feature
Dataset
yang akan
di cek
Klik New
Topology
2. Klik Next
3. Isikan
nama
Atau
langsung
klik Next
4. Ceklis yang
akan dicek
SHP yang
error
Klik OK
5. Klik Next
6. Klik Add
Rule..
7. Pilih Rule
8. Untuk Area
Must not
Overlap
Must Not
Have Gap
Klik Next
9. Klik Finish
12. Jumlah
kesalahan 4
Klik OK
13. Kesalahan
yang
berupa
overlap dan
Gap
18. Jumlah
kesalahan 4
Klik OK
19. Hasil
kesalahan
Line
24. Jumlah
kesalahan
151
Klik OK
25. Kesalahan
Point
26. Untuk
metadata
Cari
ArcCatalog
di Search
Klik
ArcCatalog
3.7 Metadata
No Preenscreen Keterangan
1. Buka file
Geodatabas
e
Cari
ArcCatalog
di kolom
pencarian /
Search
2. Cari file
Geodatabas
e
Klik
Feature
Dataset,
contoh :
Batas_Adm
inistrasi
3. Klik
Description
Klik Edit
4. Untuk
menambah
kan gambar
Klik
Update
Add
gambar
institusi
yang
membuat
5. Title, isikan
sesuai judul
feature
dataset
Summary,
tujuan
dibuat
Description
, berisi
deskripsi
pembuatan
6. Hasil dari
Metadata
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
4.1 Hasil
4.2 Analisis
Agar data dapat diorganisir dan menjelaskan mengenai isi daripada maka
dilakukanlah metadata. Metadata ini biasanya berisikan informasi seperti Judul,
Abstrak, Tanggal pembuatan dan publikasi, cakupan area, proyeksi dan
informasi lain yang penting.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Erdas, 1991.Kartografi.Yogyakarta
Geost, S. 2017. Metadata. http://www.geologinesia.com/2017/07/pengertian-
metadata-dalam-konteks-sig.html (Diakses pada 29 April 2018)