Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

PADA PASIEN Tn.B DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)

DI RUANG INSTALASI CARDIO CARE UNIT (ICCU)

RS MARGONO SOEKARJO

DISUSUN OLEH :

ADI NURROHMAN MAJID

P1337420216021

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2019
RESUME KEPERAWATAN KRITIS

PASIEN TN.B DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE

Nama Mahasiswa : ADI NURROHMAN M

Nim : P1337420216021

Tanggal Pengkajian : 4 Februari 2019

A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. B
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Alamat : Bojanegara, Rt 01/02 Padamara-Purbalingga
No RM : 02084856
Diagnosa Medis : CHF
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.J
Umur : 40 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan Dengan Pasien : Kaka pasien

2. Pengkajian Primer
a. Airway
Tidak terdapat sumbatan jalan nafas, tidak terdapat sekret, tidak terdengar suara
gugling
b. Breathing
Pasien terpasang alat bantu nafas yaitu nasal kanul 4 lpm, pengembangan dada
simetris.
RR : 27 x/menit
SpO2 : 98 %
c. Circulation
Heart Rate : 97 x/menit
Tekanan Darah : 92/67 mmHg
MAP : 76
d. Disability
Kesadaran : composmetis
GCS : E4 M5 V5
Pupil : Sokor
e. Eksposure
Edema : tidak ada
Fraktur : tidak ada
Suhu : 35,6 C
f. Folley Catheter
Tidak Terpasang dower catheter (DC) ,memaka pampers
g. Gastric Tube
Tidak terpasang NGT
h. Heart Monitor
Tekanan Darah : 92/67 mmHg
Heart Rate : 97 x/menit
Suhu : 35,6 C
3. Pengkajian sekunder
a. Riwayat Alergi Obat
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat
b. Diagnostik
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai- Rujukan

KIMIA KLINIK

Natrium L 124 mEq/L 134 - 146

Kalium H 4.9 mEqL 3.4 - 4.5

Klorida L 87 mEq/L 96 – 108

Kalsium L7.3 mg/dL 8.5 – 10.1

c. Keluhan Utama
pasien mengatakan masih sesak nafas

d. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke IGD RS MARGONO dengan keluarga rujukan dari RS BUNDA
pada tanggal 30 januari 2019 dengan keluhan sesak nafas, lemas dan nyeri dada.
Kemudian dengan keadaan umum yang tidak setabil masuk ke ICCU 31 januri 2019.
B. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Problem

1 DS : pasien masih sesak nafas Penurunan volume Pola nafas tidak


DO : pasien tampak sesak paru efektif
TD : 92/67 mmHg
Heart Rate : 97 x/menit
Suhu : 35,6 C
RR :27 x/menit

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan volume paru
D. TERAPI
Inj Omeprazol 1x1
Inj ceftazidim 2x1gr
Inj ca glukonas 2x1
Siring pump N-Epi 0,1 mcq/Kg bb/menit
Oral curcuma 3x1 tab
Oral captopril 3x 6,25
Oral nitrokaf r 2x1
Digoxin 2 x ½
Lactulac 2x1 sendok

E. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO NOC NIC

1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen jalan nafas (3140)


selama 1 x 8 jam, diharapkan pola nafas  Posisikan pasien untuk
pasien kembali normal dengan indikator memaksimalkan ventilasi
sebagai berikut:  Monitor status pernafasan
Status pernafasan (0415) dan oksigenasi
Indikator Skala  Monitor tanda-tanda vital
 Berikan alat bantu
Awal Tujuan Akhir
pernafasan
Frekuensi 3 4 -
pernafasan
Irama pernafasan 3 4 -

Keterangan:
1 : berat
2 : cukup berat
3 : sedang
4 : ringan
5 : tidak ada
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal/jam Implementasi Ttd

4 Februari  Memposisikan pasien posisi semifowler


2019  Memberi air steril untuk oksigenasi
07.35  Memasang kembali alat bantu nafas yaitu nasal
kanul
07.40  Memonitor ttv
RR : 22 x/menit
Tekanan Darah : 91/71 mmHg
Heart Rate : 92 x/menit
Suhu : 36 C
07.40  Memonitor saturasi pasien
SpO2 : 100 %

G. EVALUASI KEPERAWATAN

Tanggal/jam Evaluasi Ttd

4 Februari S : pasien mengatakan sesaknya berkurang


2019 O : pasien masih tampak lemah, namun sesak tampak
09.00 menurun
TD : 128/86 mmHg
Nadi : 87 x/menit
RR : 26 x/menit
SpO2 : 100%
A : masalah teratasi sebagian

Indikator Skala

Awal Tujuan Akhir

Frekuensi pernafasan 3 4 3

Irama pernafasan 3 4 4

Keterangan:
1 : berat
2 : cukup berat
3 : sedang
4 : ringan
5 : tidak ada

P : Tingkatan Intervensi

 Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi


 Monitor status pernafasan dan oksigenasi

Anda mungkin juga menyukai