Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pancreatic disease
Jaundice obstruktif
Batu empedu
B. Kontra Indikasi
Infark Miokard
Perforasi
Alergi mediakontras
Penyakit kardiopulmonal
Acute pancreatitis
Glaucoma
Pseudocyst
C. Paparan Kasus
Klinis : seorang wanita berusia 68 thn dengan penurunan berat badan, dan
keluhan abdomen bagian atas . Dari pemeriksaan sonografi, terdapat kecurigaan
adanya proses desak ruang di daerah korpus pancreas.
Diagnosis : Karsinoma korpus pancreas
PERSIAPAN PASIEN
Pemeriksaan darah lengkap dilakukan 1-2 hari sebelumnya.
24 jam sebelum pemeriksaan pasien diminta untuk diet makanan berlemak dan
berserat
8 jam sebelum pemeriksaan obat pencahar
Pasien puasa 5-6 jam sebelum pemeriksaan dimulai
Pasien diminta menginformasikan tentang obat-obatan yang dikonsumsi.
Bila diperlukan, pasien dapat diberikan antibiotik
Penandatanganan informed consent (IC)
Plain foto abdomen
Premidikasi ameltocaine lozenge 30 mg
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Endoscopy
Pasien disedasi atau dianesthesi.
Pasien miring di sisi kiri pada meja pemeriksaan.
Endoskop dimasukan melalui mulut,turun ke esofagus, kemudian gaster,melalui
pylorus, dan masuk ke dalam duodenum dimana terdapat Ampulla of Vater
(pembukaan common bile duct danpancreatic duct) dan Sphincter of Oddi adalah
muscular valve yang mengatur pembukaan ampulla.
Kemudian sebuah cannula atau catheter dimasukan melalui ampulla, danzat
radiokontras disuntikan ke dalam duktus biliaris dan duktus pankreatikus.
Endoskopi diposisikan pada bagian tengah duodenum dan papilla vateri.
Poly kateter diisi media kontras (berada di pertengahan endoskopi).
Dibuat spot foto dipandu dengan fluoroscopy
2. Pemeriksaan radiograf
Ketika posisi alat endoskop sudah memasuki area bile duct common dan sudah siap
menyuntikan kontras maka dilakukan foto radiograf untuk menangkap gambar anatomi
tersebut.
A. Proyeksi Lateral
Posisi Pasien
Posisi pasen recumber kiri seperti saat dilakukannya pemeriksaan endoscopi.
Jadi, pasien tidak perlu mengubah posisi
Posisi Objek
- MCP tegak lurus dengan meja pemeriksaan dan berada ditengah kaset
- Posisikan pasien true lateral
- Tangan diarahkan kedepan
Pengaturan sinar
- Central Ray : Tegak lurus dengan kaset
- Central Point : setinggi L2 (sekitar 1,25-2,5cm dari margin
terendah costae)
- FFD : 100cm
- Faktor Eksposi : kVp 75, mAs 25
B. Proyeksi AP
Posisi Pasien
Posisi pasen Supine diatas meja pemeriksaan
Posisi Objek
- MSP berada pada pertengahan kaset
- Pastikan tidak ada rotasi dengan ketinggian SIAS sama
- Kedua tangan berada disamping tubuh.
Pengaturan sinar
- Central Ray : Tegak lurus dengan kaset
- Central Point : setinggi L2 (sekitar 1,25-2,5cm dari margin
terendah costae) dan 5cm ke kanan dari MSP
- FFD : 100cm
- Faktor Eksposi : kVp 68, mAs 20
3. Post Tindakan
HASIL RADIOGRAF
ERCP : Sumbatan total duktus di sebelah proksimal korpus dan tidak ada tanda-
tanda pancreatitis koronis.
Komentar : Dapat dipertimbangkan terapi pembedahan karena keadaan umum
baik dan tidak terdapat penekanan pada saluran empedu eferen.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ERCP
ERCP umumnya tidak menimbulkan rasa sakit meskipun masih dapat merasakan
beberapa ketidaknyamanan, dibanding dengan prosedur operasi penuh (operasi besar), ERCP
memilik kelebihan dan kekurangan yang meliputi
1. Kelebihan
- Sederhana
- Resiko rendah
- Cepat dalam pemulihannya
- Minimally invasive method
- Dalam situasi tertentu dapat dilaksanakan secara rawat jalan
2. Kekurangan
Resiko yang signifikan pada pemeriksaan ERCP yaitu,
- Infeksi
- Pankreatitis
- Perforasi
- Reaksi alergi terhadap obat penenang
- Dan reaksi alergi terhadap media kontras
1. Kesimpulan
ERCP digunakan terutama untuk mendiagnosa dan mengobati kondisi saluran empedu,
termasuk batu empedu, penyempitan inflamasi (bekas luka), kebocoran (dari trauma dan
operasi), dan kanker. ERCP dapat dilakukan untuk alasan diagnostik dan terapi, meskipun
pengembangan lebih aman dan relatif tidak invasif seperti Magnetic Resonance Cholangio
Pankreatografi (MRCP) dan USG endoskopi berarti bahwa ERCP sekarang jarang dilakukan
tanpa maksud terapi
Risiko utama dari ERCP adalah pankreatitis yang lebih parah , yang dapat terjadi pada
sampai dengan 5% dari semua prosedur. Ini mungkin diri terbatas dan ringan, tetapi mungkin
memerlukan rawat inap, dan jarang, mungkin mengancam jiwa. Pasien yang beresiko
tambahan untuk pankreatitis adalah pasien yang lebih muda, pasien dengan sebelumnya
pasca ERCP pankreatitis, perempuan, prosedur yang menggunakan kanulasi atau suntikan
saluran pankreas, dan pasien dengan disfungsi sphincter Oddi.
Perforasi usus adalah risiko dari setiap prosedur endoskopi, dan merupakan risiko
tambahan jika sphincterotomy yang dilakukan. Sebagai bagian kedua dari duodenum secara
anatomis di lokasi retroperitoneal (yaitu, di belakang struktur peritoneal dari perut), perforasi
karena sphincterotomies juga retroperitoneal. Sphincterotomy juga berhubungan dengan
risiko perdarahan. Oversedation dapat mengakibatkan tekanan darah sangat rendah, depresi
pernapasan, mual, dan muntah.Ada juga risiko yang berkaitan dengan media kontras pada
pasien yang alergi terhadap senyawa yang mengandung yodium.
2. Saran
Dengan mempertimbangkan resiko efek samping dari pemeriksaan ERCP ini diharapkan
dalam melakasanakan prosedur pemeriksaan tersebut harus dengan penuh hati-hati dan teliti
sehingga bisa meminimalisir resiko efek samping dari pemeriksaan yang ada.
REFERENSI
https://www.academia.edu/14910553/TEKRAD_ERCP
http://caturrontgen.blogspot.com/2012/05/endoscopic-retrograde.html
https://www.academia.edu/27950091/Penyakit_Saluran_Batu_Empedu_Koledokoli
tiasi_Dewi_dyanwahyuni_permata_putri_syahril
https://www.scribd.com/doc/246581946/MAKALAH-ERCP