Oleh:
Julian Tuluran (D41116509)
A. Afira Zafarah A (D41116520)
Mengetahui,
2
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta pengetahuan
kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan
yang berjudul “Monitoring dan Troubleshooting Base Transceiver Station” sebagai
salah satu persyaratan untuk memenuhi persyaratan kelulusan Mata Kuliah Kerja
Praktik Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.
Dalam Pelaksaan dan penyelesaian laporan ini, tidak lepas dari bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr.Eng. Ir. Dewiani, M.T. dan Dr.Eng.Ir. Intan Sari Areni, ST.MT, M.Eng
selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik.
2. Bapak Benedictus Budi selaku Manager Network Service Area.
3. Bapak Erwin Surahman selaku Supervisor RTPO Gowa.
4. Bapak Dea Febriawan Selaku Pembimbing Lapangan.
5. Bapak dan Kanda Kanda STAFF, BANTEK, DRIVER, dan HELPDESK
yang telah banyak berbagi ilmu kepada kami selama Kerja Praktik ini.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan.......................................................................................................ii
Kata Pengantar..............................................................................................................iii
Daftar Isi.......................................................................................................................iv
Daftar Istilah..................................................................................................................v
Abstrak...........................................................................................................................1
Bab I...............................................................................................................................2
Pendahuluan...................................................................................................................2
1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Kerja
Praktik..............................................................2
1.2. Lingkup Pelaksanaan Kerja
Praktik.........................................................................2
1.3. Target Pemecahan
Masalah......................................................................................2
1.4. Metode Pemecahan
Masalah....................................................................................3
1.5. Rencana dan Penjadwalan
Kerja..............................................................................3
1.6. Ringkasan Sistematika
Laporan...............................................................................4
Bab
II..............................................................................................................................5
Profil Institusi.................................................................................................................5
2.1 Profil
Perusahaan......................................................................................................5
2.2 Struktur
Orgenisasi...................................................................................................6
2.3 Lokasi Pelaksanaan Kerja
Praktik............................................................................7
Bab III............................................................................................................................8
Pembahasan....................................................................................................................8
3.1 Skematik
Umum.......................................................................................................8
3.2 Tinjauan Teori..........................................................................................................8
3.2.1 Sistem Komunikasi Seluler...................................................................................8
3.2.2 Arsitektur Jaringan................................................................................................9
3.3 Pelaksanaan Kerja
Praktik......................................................................................14
3.3.1 Monitoring Base Transceiver Station..................................................................14
3.3.1.1 Mengukur Performa Kualitas
4
Jaringan.............................................................17
3.3.2 Base Tranceiver Station
(Site).............................................................................21
3.3.2.1 Pembuatan BTS (Site)......................................................................................21
3.3.2.2 Pengenalan
Perangkat.......................................................................................23
3.3.3 Telkomsel Telecomunication Center...................................................................29
3.3.4 Speed Test...........................................................................................................29
Bab IV..........................................................................................................................31
Penutup.........................................................................................................................3
1
4.1
Kesimpulan.............................................................................................................31
4.2
Saran.......................................................................................................................31
DAFTAR ISTILAH
B
Backbone : Saluran atau koneksi berkecepatan tinggi yang menjadi
lintasan utama dalam sebuah jaringan.
Bandwidth : Lebar saluran frekuaensi yang disediakan oleh jaringan
untuk mengirimkan sinyal telekomunikasi.
C
Carrier : Merupakan sinyal pembawa tetap dalam sebuah sirkuit
yang berada pada frekuensi tertentu atau dalam range
frekuensi tertentu.
Cell : Area cakupan sebuah site.
Commander : Pengendali.
D
Device : Perangkat.
Downlink : Sinyal frekuensi radio yang dipancarkan dari BTS ke
Pengguna.
I
Interface : Sarana Penghubung antara pengguna dengan sistem
operasi.
Indoor : Didalam ruangan.
Iu-CS : Penghubung yang hanya bisa menggunakan layanan-
layanan pada Circuit switched (Panggilan Suara).
5
Iu-PS : Penghubung yang hanya bisa menggunakan layanan-
layanan berbasis paket.
O
On air : Sedang Melakukan siaran.
Outdoor : Diluar ruangan.
T
Transceiver : Alat yang berfungsi sebagai pengirim dan penerima.
U
Uplink : Sinyal frekuensi radio yang dipancarkan dari mengguna ke
BTS.
6
ABSTRAK
Kerja Praktek adalah kegiatan mahasiswa yang dilakukan di masyarakat
maupun di perusahaan atau instansi untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
dan melihat relevansinya di masyarakat maupun melalui jalur pengembangan diri
dengan mendalami bidang ilmu tertentu dan aplikasinya. Kerja Praktek umumnya
mempunyai bobot 2 (dua) SKS dan dilaksanakan dalam kurun waktu 1 bulan,
disesuaikan dengan kebijaksanaan Fakultas. Kerja praktik ini wajib diambil oleh
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Pelaksanaan kerja praktik
diharapkan relevan dengan jurusan mahasiswa. Sebagai mahasiswa Teknik Elekro,
kita diharapkan dapat mengetahui perkembangan telekomunikasi terutama di
Indonesia.
Dalam lingkup telekomunikasi Base Transceiver Station atau disingkat BTS
adalah sebuah infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi
nirkabel antara piranti komunikasi dan jaringan operator. Piranti komunikasi
penerima sinyal BTS bisa telepon, telepon seluler, dan jaringan nirkabel.
Sementara operator jaringan yaitu GSM, CDMA, atau platform TDMA. BTS
mengirimkan dan menerima sinyal radio ke perangkat mobile dan mengkonversi
sinyal-sinyal tersebut menjadi sinyal digital untuk selanjutnya dikirim ke terminal
lainnya untuk proses sirkulasi pesan atau data. Nama lain dari BTS adalah Base
Station (BS), Radio Base Station (RBS), atau node B (eNB).
Dalam perkembangannya teknologi yang semakin canggih, semakin muda
pula akses dalam berkomunikasi. Kebutuhan akan akses komunikasi sudah
menjadi hal pokok yang wajib dimiliki, sehingga banyak Operator penyedia
layanan telekomunikasi bermunculan di Indonesia, Operator ini pun saat ini
berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi telekomunikasi agar menjadi
lebih unggul guna memperluas layanannya dan memberikan kepuasan kepada
para pelanggannya.
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
lakukan dalam pengumpulan data dan informasi tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Studi Literatur
b. Observasi
c. Analisi Masalah
d. Penyimpulan Hasil
Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu
Minggu II
I III IV V
Pengenalan tempat
1 kerja praktik serta
ruang lingkup kerja
2 Studi Literatur
3
Observasi Kerja
3
Lapangan
Identifikasi dan
4
Perumusan Masalah
Penyusunan
5
Laporan
6 Presentasi
Tabel 1.1 Rencana dan Penjadwalan Kerja.
1. Bab I: Pendahuluan
4
dan catatan-catatan di logbook; analisis kritis tentang
pelajaran berharga yang dapat diambil selama KP; analisis
terhadap pemecahan masalah yang diusulkan; perbandingan
antara teori yang diperoleh dan implementasinya;
pengalaman-pengalaman baik/buruk yang dialami.
BAB II
PROFIL INSTITUSI
5
Lifestyle, Mobile Financial Services, dan Internet of Things. Untuk melayani
kebutuhan pelanggan, Telkomsel menggelar call center 24 jam dan layanan
GraPARI yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk memberikan layanan yang prima kepada masyarakat di dalam
menikmati gaya hidup digital (digital lifestyle), Telkomsel turut membangun
ekosistem digital di tanah air melalui berbagai upaya pengembangan DNA
(Device, Network dan Applications), yang diharapkan akan mempercepat
terbentuknya masyarakat digital Indonesia. Selain itu Telkomsel juga aktif
mendorong generasi muda untuk secara positif menggunakan teknologi.
Telkomsel akan selalu hadir untuk menginspirasi masyarakat dengan
memanfaatkan teknologi terdepan, produk dan layanan yang kompetitif, serta
solusi inovatif. Hal ini akan mengantarkan Indonesia menuju perekonomian
masyarakat berbasis broadband sesuai roadmap teknologi selular. Kecintaan
pada negeri mendorong Telkomsel untuk terus berkreasi menghadirkan
layanan telekomunikasi terbaik bagi masyarakat Indonesia.
Visi
Menjadi penyedia layanan dan solusi gaya hidup digital mobile
kelas dunia yang terpercaya.
Misi
Memberikan layanan dan solusi digital mobile yang melebihi
ekspektasi para pengguna, menciptakan nilai lebih bagi para pemegang
saham serta mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.
6
Gambar 2.1 Stuktur Organisasi Network Service Area Makassar
BAB III
PEMBAHASAN
7
langsung dengan ruang lingkup kerja divisi tersebut seperti perbedaan
jaringan 2G, 3G, dan 4G, serta perangkat-perangkat yang digunakan.
8
Gambar 2.1 Arsitektur GSM
2. Generasi 3G (UMTS)
9
transmisi yang berkisar antara 384 Kbps – 2 Mbps. 3G sebenarnya
memiliki kemampuan transmisi data yang lebih, memungkinkan
panggilan suara dan video, transmisi file, internet, TV online, melihat
video kualitas tinggi, bermain game dan banyak lagi.
a. Node B
Merupakan unit radio pemancar dan penerima untuk
komunikasi antar radio cells. Setiap node B dapat melayani satu
atau banyak cell didalamnya. Sebuah node B secara fisik dapat
berlokasi sama dengan BTS di GSM untuk mengurangi biaya pada
saat implementasi UMTS. Node B terhubung ke User Equipment
melalui Uu interface yang digunakan pada WCDMA. Sebuah Node
B dapat mensupport mode Frequency Divison Duplex (FDD) dan
Time Division Duplex (TDD).
b. Radio Network Controller (RNC)
RNC mendukung pemusatan kontrol dari elemen-elemen
Node B yang berada di dalam areanya. RNC menghandel protokol-
protokol antara UTRAN interface ( Iu, Iur dan Iub). Karena
interface berbasiskan ATM, RNC menjalankan fungsi switching
dengan interface ATM cell. Data Circuit switched dan Packet
Switched dari interface Iu-CS dan Iu-PS di multiplex bersama
untuk di transmisikan bersama melalui Iur, Iub dan Uu ke MS/UE.
c. Mobile Services Switching Centre (MSC) / MSC Server
MSC (Server) mempunyai fungsi untuk membangun
hubungan , routing dan pengawasan call ke dan dari mobile
subscriber (MS)/ User Equipment (UE).
d. Gateway MSC (GMSC)
GMSC merupakan MSC yang melayani hubungan antara
jaringan bergerak (dalam hal ini UMTS Network) dengan jaringan
lainnya misalnya PSTN, ISDN dan PLMN lainnya. Fungsi
interogasi informasi lokasi pelanggan dari dan ke HLR juga di
jalankan di GMSC.
10
f. Media Gateway (MGW)
Media Gateway bertindak sebagai interface antara Core
Network dengan ATM based Network ( WCDMA RAN dan ATM
Backnone)
g. Home Location Register (HLR)
HLR merupakan tempat penyimpanan database dan
mengelola data berlangganan pelanggan mobile pada setiap
operator. HLR menyimpan data permanen pelanggan yang
termasuk didalamnya data supplementary service, informasi lokasi
dan parameter-parameter autentikasi. Ketika seorang pelanggan
UMTS mendaftar pada sebuah operator, dia akan di register di
HLR. Penerapan HLR bisa dibangun menjadi satu dengan
MSC/VLR atau berdiri sendiri.
h. Authentication Centre (AuC)
Database AuC terhubung dengan HLR. AuC mendukung
HLR dengan parameter-parameter autentikasi dan chipering keys
dengan cara menghasilkan triplets atau quintuplets tergantung pada
GSM atau WCDMA yang direaleasenya. Biasanya AuC dibangun
bersama/ dijadikan satu dengan HLR.
i. Equipment Identity Register (EIR)
EIR berfungsi untuk mem-validasi database mobile
equipment. MSC/VLR dapat meminta EIR untuk melakukkan
pengecekkan terhadap MS/UE yang dicuri (black listed), belum
lulus uji (gray listed) maupun MS/UE yang terdaftar (white listed).
EIR terhubung ke VLR melalui jaringan SS7 dan menggunakan
MAP signaling.
j. Serving GPRS Support Node (SGSN)
SGSN merupakan komponen utama didalam GSM (2G) dan
WCDMA system (UMTS). SGSN menyalurkan incoming dan
outgoing paket-paket IP ke dan dari MS/UE yang aktif didalam
SGSN Service areanya. SGSN menghandel paket routing dari dan
ke SGSN melalui BSC/RNC via BTS/node B ke User Equipment.
k. Gateway GPRS Support Node (GGSN)
GGSN merupakan interface ke jaringan IP ekternal dan
berfungsi seperti router untuk pengalamatan IP dari semua
pelanggan GPRS didalam jaringan.
11
3. Arsitektur 4G (LTE)
12
core network menggunakan all-IP. EPC menyediakan
fungsionalitas core mobile yang pada generasi sebelumnya (2G,
3G) memliki dua bagian yang terpisah yaitu Circuit switch (CS)
untuk voice dan Packet Switch (PS) untuk data. EPC sangat
penting untuk layanan pengiriman IP secara end to end pada LTE.
Selain itu, berperan dalam memungkinkan pengenalan model bisnis
baru, seperti konten dan penyedia aplikasi. EPC terdiri dari MME
(Mobility Management Entity), SGW (Serving Gateway), HSS
(Home Subscription Service), PCRF (Policy and Charging Rules
Function), dan PDN-GW (Packet Data Network Gateway). Berikut
penjelasan singkatnya:
d. Mobility Management Entity (MME)
MME merupakan elemen control utama yang terdapat pada
EPC. Biasanya pelayanan MME pada lokasi keamanan operator.
Pengoperasiannya hanya pada control plane dan tidak meliputi data
user plane. Fungsi utama MME pada arsitektur jaringan LTE
adalah sebagai authentication dan security, mobility management,
managing subscription profile dan service connectivity.
e. Home Subscription Service (HSS)
HSS merupakan tempat penyimpanan data pelanggan untuk
semua data permanen user. HSS juga menyimpan lokasi user pada
level yang dikunjungi node pengontrol jaringan. Seperti MME,
HSS adalah server database yang dipelihara secara terpusat pada
premises home operator.
f. Serving Gateway (S-GW)
Pada arsitektur jaringan LTE, level fungsi tertinggi S-GW
adalah jembatan antara manajemen dan switching user plane. S-
GW merupakan bagian dari infrastruktur jaringan sebagai pusat
operasioanal dan maintenance. Peranan S-GW sangat sedikit pada
fungsi pengontrolan. Hanya bertanggungjawab pada sumbernya
sendiri dan mengalokasikannya berdasarkan permintaan MME, P-
GW, atau PCRF, yang memerlukan set-up, modifikasi atau
penjelasan pada UE.
g. Packet Data Network Gateway (PDN-GW)
Sama halnya dengan SGW, PDN-GW adalah komponen
penting pada LTE untuk melakukan terminasi dengan Packet Data
Network (PDN). Adapun PDN GW mendukung policy enforcement
feature, packet filtering, charging support pada LTE, trafik data
dibawa oleh koneksi virtual yang disebut dengan service data flows
(SDFs).
13
h. Policy and Charging Rules Function (PCRF)
PCRF merupakan bagian dari arsitektur jaringan yang
mengumpulkan informasi dari dan ke jaringan, sistem pendukung
operasional, dan sumber lainnya seperti portal secara real time,
yang mendukung pembentukan aturan dan kemudian secara
otomatis membuat keputusan kebijakan untuk setiap pelanggan
aktif di jaringan. Jaringan seperti ini mungkin menawarkan
beberapa layanan, kualitas layanan (Quality of services), dan aturan
pengisian. PCRF dapat menyediakan jaringan solusi wireline dan
wireless dan juga dapat mngaktifkan pendekatan multidimensi
yang membantu dalam menciptakan hal yang menguntungkan dan
platform inovatif untuk operator. PCRF juga dapat diintegrasikan
dengan platform yang berbeda seperti penagihan, rating, pengisian,
dan basis pelanggan atau juga dapat digunakan sebagai entitas
mandiri.
14
Gambar 3.4 Software NetNumen
15
Dengan software ini, controller yang digunakan untuk komunikasi
seluler dapat dimonitoring. Misalnya BSC(2G), RNC(3G), dan
SDR(4G).
16
Gambar 3.8 Mengecek Alarm aktif
6. Saat terdapat alarm Main Fail, ini menandakan bahwa sedang terjadi
gangguan pada bagian power, dan apabila terdapat alarm Link Broken,
maka itu menunjukan bahwa terdapat gangguan pada sisi transport.
3.3.3 Site
17
Gambar 3.9 Site Diagram
18
1. Tower jaringan Telkomunikasi, merupakan menara yang tersebut dari
rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segitiga, atau hanya
Tower yaitu:
19
Gambar 3.23 BTS
sebuah BTS.
20
2. Antena sektoral, merupakan antena yang berbentuk persegi panjang
dan terpasang pada tower dengan ketinggian tertentu berfungsi sebagai
penghubung antara BTS dan perangkat mobile.
21
Gambar 3.26 RRU
6. Tangki solar, merupakan tangki yang berisi solar sebagai bahan bakar
genset.
22
B8200. Didalam BBU terdapat beberapa port yang mempunyai fungsi
masing-masing yaitu :
23
8. Rectifier, berfungsi sebagai konverter arus AC menjadi arus DC.
Semua perangkat yang digunakan dialiri arus DC sebesar -48V.
24
Gambar 3.30 Baterai
2. Radio Network Controller, memiliki fungsi yang sama seperti BSC hanya
saja RNC diperuntukan untuk mengontrol jaringan 3G. RNC dan BSC
terletak diruang control.
3. RAN, perangkat ini terletak diruang radio dan Transmisi dan berfungsi
sebagai router. Sebelumnta, RAN masih menggunakan teknologi E1,
namun sekarang telah berbasis IP. Semua output dari controller akan
dikelola oleh perangkat RAN.
BAB IV
Penutup
1.1 kesimpulan
25
1. Base Transceiver Station (BTS) merupakan suatu elemen dalam
jaringan seluler yang berperan penting dalam komunikasi antar MS
(mobile Station) atau UE (User Equipment).
1.2 Saran
a. Kepada Mahasiswa
b. Kepada Instansi/Perusahaan
26
Daftar Pustaka
27