Bab I (Fix 1)
Bab I (Fix 1)
PENDAHULUAN
permukaan bumi. Udara tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya.
Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya angin yang menggerakan benda.
Udara termasuk salah satu jenis sumber daya alam karena memiliki banyak fungsi
bagi makhluk hidup. Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara
batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali. Udara terdiri dari tiga
unsur utama, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol. Kandungan udara kering
adalah 78% Nitrogen, 20% Oksigen, 0,93% Argon, 0,03% Karbon Dioksida,
0,003% gas-gas lain (Neon, Helium, Metana, Kripton, Hidrogen, Xenon, Ozon,
Radon). Uap air yang ada pada udara berasal dari evaporasi (penguapan) pada
laut, sungai, danau, dan tempat berair lainnya. Aerosol adalah benda berukuran
kecil, seperti garam, karbon, sulfat, nitrat, kalium, kalsium, serta partikel dari
gunung berapi.
yang bersifat alami (natural) dan kegiatan antropogenik. Contoh sumber alami
adalah akibat letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dekomposisi biotik, debu,
I-1
banyak dihasilkan dari aktivitas transportasi, industri, rokok, dari persampahan,
baik akibat dekomposisi ataupun pembakaran, dan rumah tangga. Ada beberapa
bahan polutan dari pembakaran yang dapat mencemari udara, diantaranya adalah
bahan polutan primer, seperti: hidrokarbon dan karbon oksida, karbon dioksida,
senyawa sulphur oksida, senyawa nitrogen oksida dan nitrogen dioksida. Adapun
polutan berbentuk partikel adalah asap berupa partikel karbon yang sangat halus
pembakaran bahan bakar minyak yang tidak sempurna dalam kendaraan bermotor
atas 10 persen, sedangkan pertumbuhan jalan hanya 0,01 persen. Belum lagi
perilaku pengendara yang tak disiplin dalam berlalu lintas. Data dari Direktorat
Lalu Lintas Polda Sulsel, jumlah kendaraan beroperasi di Makassar mencapai 2,4
juta unit. Sebanyak 1,1 juta di antaranya adalah sepeda motor dan 1,3 juta adalah
mobil atau roda empat. Jumlah kendaraan di Makassar melonjak dari tahun 2004
dan saat itu hanya 527.040 unit. Tingginya angka pertumbuhan kendaraan
bermotor dipicu mudahnya memiliki kendaraan. Tak heran jika hal tersebut
I-2
memicu banyaknya pencemaran udara di jalan raya. Hal ini tidak saja terjadi di
kendaraan beroda empat atau lebih, kecuali angkutan umum. Jalan tol dibangun
Untuk menikmatinya, para pengguna jalan tol harus membayar sesuai tarif yang
fasilitas di mana tol dikumpulkan dapat disebut pintu tol, rumah tol, plaza tol atau
di Indonesia lebih dikenal sebagai gerbang tol. Gerbang tol merupakan lokasi
yang memiliki tingkat pencemaran udara lebih tinggi bila volume kendaraan
meningkat.
dipermukaan bumi pada lapisan troposfir yang berada di dalam wilayah yurisdiksi
makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya. Pemantauan kualitas udara
memiliki peran yang sangat penting dalam penentuan tercemar atau tidak
tercemarnya udara pada lokasi pengukuran. Sistem pemantauan udara dari sisi
teknik pengambilan sampel dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu metode manual
dan metode tersebut memiliki perbedaan karakteristik metode sampling dan jenis
I-3
Namun dalam pemantauan kualitas udara ambien dengan menggunakan
pengukuran dapat dilakukan dibeberapa titik dengan biaya yang relative murah
Baku Mutu Udara dan perhitungan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU),
dimana ISPU ini merupakan nilai rata-rata dari gabungan nilai unsur ISPU.
menghemat waktu dan biaya penelitian. Di sisi lain metode ini lebih akurat di
Mutu Udara dan Perhitungan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Maka
Di sisi lain, penulis mengangkat judul ini karena melihat hasil yang
Kelas VII SLTP/MTs” bahwa kualitas udara di D.I. Yogyakarta dari tahun 2002-
I-4
2008 masih berada di bawah ambang batas baku mutu yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah.
mengenai kaitan pencemaran udara yang terjadi pada kawasan Jalan Tol di
sebagai Tugas Akhir dengan judul : ”Studi Tingkat Kualitas Udara Pada
2. Bagaimana kualitas udaara pada kawasan jalan tol berdasarkan Baku Mutu
ini bertujuan:
I-5
2. Bagi program studi teknik lingkungan
3. Bagi pemerintah
Makassar
4. Bagi Masyarakat
diangkat diantaranya :
sebanyak (lima) titik pengukuran lokasi yaitu, lokasi pertama jalan masuk jalan
tol dari arah pettarani, lokasi kedua daerah tempat pengambilan karcis tol dari
arah pettarani, lokasi ketiga pintu keluar tol mengarah pelabuhan, lokasi
keempat pintu keluar tol mengarah Bandara Sultan Hasanuddin, lokasi kelima
tempat pengambilan karcis dari arah masuk tol dari arah Bandara Sultan
Hassanuddin.
I-6
2. Pengambilan sampel dilakukan selama 2 hari mewakili hari kerja dan hari libur
dimana penelitian hari kerja dilakukan pada tanggal 12 Februari 2015 dengan
3. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pemantauan tingkat kualitas
6. Penelitian ini tidak membahas faktor meterologi seperti suhu, kelembaban, arah
I.6.Sistematika Penulisan
Penulisan laporan penelitian tugas akhir ini terdiri dari beberapa bab
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bingkaian studi atau rancangan yang akan dilakukan
meliputi latar belakang masalah yang mendasari pengangkatan tema Tugas Akhir,
tujuan penelitian yang ingin dicapai, batasan masalah untuk mempersempit ruang
I-7
lingkup, manfaat penelitian yang diharapkan, serta sistematika penulisan laporan
yang dipakai dalam tugas akhir ini sehingga dapat dipahami secara sistematis.
penyusunan laporan Tugas Akhir agar dapat memberikan gambaran model dan
pustaka dilakukan pada buku-buku literature, jurnal, internet, dan berbagai sumber
bagan alir metode penelitian, jenis penelitian, populasi sampel, waktu dan tempat
Bab ini terdiri dari kesimpulan hasil analisis dari pembahasan yang telah
I-8