Adapun proses produksi jamu di PT. SIDO MUNCUL adalah sebagai berikut :
a) Tahap persiapan bahan baku
Bahan baku yang diperoleh dari suplier disortir terlebih dahulu untuk dipilah-pilah sesuai
dengan jenisnya, hal ini dikarenakan bahan baku pembuatan jamu mayoritas pada umumnya
bentuk dan warna kulitnya hampir sama. Selain itu hal tersebut juga bertujuan untuk memilah-
milah bahan yang dipakai atau layak dipakai.
b) Tahap pencucian bahan
Bahan baku yang dipilah-pilah, maka untuk selanjutnya akan dicuci hingga bersih.
c) Tahap pengovenan
Setelah bahan baku dicuci bersih, maka bahan tersebut segera dioven untuk mengurangi kadar
air yang terkandung didalam bahan. Sehingga diharapkan bahan tersebut mempunyai daya
tahan yang panjang. Setelah proses pengovenan selesai maka sebagian bahan yang dihasilkan
dari proses pengovenan akan disimpan didalam gudang bahan baku, sedangkan sebagian lagi
dapat segera diproses.
d) Tahap penggilingan I
Setelah bahan dioven, maka bahan tersebut akan menjadi kering sebab kandungan air yang
terkandung didalam bahan sudah berkurang. Sehingga sifat bahan menjadi kering dan mudah
untuk digiling.
e) Tahap penggilingan II
Pada tahap penggilingan II ini, bahan yang digunakan dalam pembuatan obat cair dan serbuk
dibedakan. Untuk memproduksi jamu serbuk, maka setelah bahan digiling pada tahap I maka
bahan tersebut akan diperhalus lagi melalui tahap ke II.
f) Tahap pengayakan
Proses pengayakan ini hanya digunakan untuk memproduksi jamu serbuk saja. Setelah bahan
digiling, maka bahan akan diayak dengan ayakan yang berukuran 30 mesh.
g) Tahap pembuatan jamu
Ada beberapa cara pembuatan jamu di PT. SIDO MUNCUL, tergantung dari jenis bahan baku
yang digunakan dan jenis fisik jamu yang akan dibuat. Bentuk proses pembuatan jamu antara
lain sebagai berikut :
1) Proses pembuatan jamu serbuk
2) Proses pembuatan jamu cair
3) Proses pembuatan jamu dari daun dan akar-akaran
4) Proses pembuatan jamu instan dari empon-empon
5) Proses pembuatan jamu pil
6) Proses pembuatan jamu kapsul
7) Proses pembuatan jamu tablet
Proses pembuatan jamu di PT. SIDO MUNCUL ini terkenal dengan sebutan CPOB (Cara
Pembuatan Obat yang Baik).
h) Tahap pengemasan
Tahap jamu yang sudah dibuat kemudia di kemas kedalam pengemasan yang sudah tersedia.
Biasanya pengemasan jamu ini memiliki ruang tersendiri, sebab jamu merupakan produk yang
rentan terhadap kontaminasi.
i) Tahap pengepakan
Setelah produk jamu dikemas maka produk tersebut dimasukkan ke dalam kardus yang
disesuaikan sesuai jenis produk jamunya. Kemudia kardus ditutup rapat dan diberi kode dan
dicantumkan tanggal kadaluwarsa. Untuk selanjutnya produk jamu tersebut disimpan di dalam
gudang penyimpanan produk.
HASIL PRODUKSI
Tipe serbuk : Kuku Bima, Kuku Bima Ginseng, Kuku Bima TL, Kuku Bima Plus
Ttribulus.
Tipe saset : Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra Hangat
Tipe saset hisap : Tolak angin Permen
Tipe Fls : Tolak angin Anak, Tolak Angin Flu
Tipe Botol : Kuku Bima Ener-G
Peralatan Produksi
Peralatan dan mesin-mesin yang digunakan di pabrik Sido Muncul ada yang berdiri sendiri
ataupun yang merupakan komponen alat yang menjadi kesatuan dalam proses produksi.
Berikut ini akan dijabarkan peralatan-peralatan yang digunakan, serta spesifikasi dan fungsinya
:
1. Mesin penyangrai
Fungsinya untuk menyangrai bahan baku tertentu (jahe, kunyit, kencur, dan sebagainya) agar
kadar airnya berkurang. Mesin ini memiliki kapasitas 50 kg/tabung.
2.Mesin Penggiling
Fungsinya untuk memecah bahan baku menjadi pecahan-pecahan kasar.
3. Mesin Penghalus Vacum
Untuk memecah bahan baku yang sudah berupa pecahan kasar menjadi serbuk halus yang lolos
saring 80 mesh. Mesin ini memiliki kapasitas 100 kg dalam sekali proses.
4. Mesin Pengayak
Untuk mengayak bahan baku yang sudah menjadi serbuk halus, sehingga dapat lolos dari
saringan 80 mesh dan 100 mesh, kapasitas mesin ini adalah 50 kg/pengayakan.
5. Mesin Pencampur
Untuk mencampurkan bahan baku yang sudah diayak sehingga menjadi lebih homogen,
kapasitasnya sekitar 200 kg/pencampuran.
6. Mesin pengering (cabinet drier)
Untuk mengeringkan bahan baku yang sudah tercampur, sehingga kadar airnya berkurang.
Jumlah mesin ini di pabrik Sido Muncul ada 2 buah.
7. Mesin Pengisi Serbuk
Untuk menakar dan mengisikan serbuk jamu ke dalam kemasan yang tersedia secara semi
manual, kapasitas mesin ini adalah 4 kg.
8. Mesin Pengelas
Untuk merekatkan kemasan yang terbuat dari metalize, jumlah mesin yang tersedia ada 6 buah,
sementara itu suhu yang dibutuhkan mesin untuk merekatkan antara 90-1000 C.
9. Incenerator
Untuk membakar sisa pembungkus yang tidak terpakai, sehingga dapat di daur ulang. Mesin
ini membutuhkan bahan bakar berupa petrodiesel, suhu mesin ini mencapai 12000 C.
10. Traktor/Bighoe
Untuk mengolah ampas produksi berupa sisa-sisa jamu untuk dijadikan pupuk organik. Alat
ini menggunakan bahan baku solar.
b. Promosi Penjualan
PT. Jamu Sido Muncul selain mengunakan medai iklan juga menggunakan strategi
Promosi Penjualan (Sales Promotion). Sales promotion yang merupakan kegiatan untuk
membujuk secara langsung yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada
sales force, distributor atau konsumen langsung dengan tujuan utama yaitu menciptakan
penjualan yang segera. Promosi penjualan digunakan untuk menjaring konsumen baru dan
terciptanya penjualan yang meningkat dalam waktu dekat. Salah satu bentuk promosi yang
dilakukan oleh PT. Sido Muncul dalam memasarkan Jamu Tolak Angin adalah dengan
mengemas Jamu Tolak Angin dengan permen Tolak Angin dalam satu paket. Keuntungan yang
di dapat adalah Jamu Tolak Angin dapat terjual dan sekaligus mengenalkan produk baru PT.
Sido Muncul.
Bentuk lain promosi penjualan adalah sebagai Event Sponsorship. Dalam beberapa event
televisi Tolak Angin seringkali menjadi sposor utama seperti Realtiy Superstar pada awal tahun
2000an di Indosiar dan sponsor acara musik Karnaval di SCTV. Sebagai sponsor utama Tolak
Angin mendapatkan banyak keuntungan, sebagai mana dilansir dalam Malang Post dalam
acara Karnaval SCTV di kota Malang pada tanggal 15 Mei 2010 dapat mengadakan
relaunching produk turunan Tolak Angin yang diperuntukkan bagi anak-anak Selain itu
keuntungan lain yang di dapatkan oleh Tolak Angin adalah mereka dapat menjual secara
langsung lewat stand-stand yang disediakan di tempat acara berlangusng dengan memberikan
doorprize dan hadiah-hadiah menarik lainnya.
c. Public Relations
Dalam pemasaran tentunya perlu dimbangi oleh reputasi perusahaan maupun produk
yang bagus. PT. Sido Muncul ternyata tidak melupakan hal ini, PT. Sido Muncul PT.
SidoMuncul. Membangun kawasan Argowisata dengan lahan seluas 1,5 hektar dari lahan 7
hektar kawasan yang dimiliki oleh pabrik PT. Jamu Sido Muncul., dan sisanya menjadi
kawasan pendukung lingkungan pabrik. Pt. Jamu Sido Muncul memberikan akses yang seluas-
luasnya untuk kunjungan ke lingkungan pabrik. Dalam kunjungan itu terdapat kegiatan-
kegiatan edukasi tentang jamu-jamuan dan tanaman herbal sehingga masyarakat dapat melihat
kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan pabrik. Masyarakat yang datang juga mendapatkan
manfaat tentang edukasi tanaman herbal yang berkahsiat bagi kesehatan.
Kegiatan Public Relations yang diadakan oleh Tolak Angin dalam hal ini tentunya pihak PT.
Sido Muncul adalah mengadakan kegiatan Mudik Gratis setiap tahun. PT. Jamu Sido Muncul
memfasilitasi para pemudik dengan memberikan pelayan angkutan gratis untuk pulang
kampung yang kebanyakan pesertanya adalah para penjual jamu. Kegiatan ini secara jangka
pendek memang tidak terlalu nampak hasilnya tetapi dalam jangka panjang dapat membentuk
loyalitas yang tinggi konsumen.
d. Direct Selling
Direct Selling merupakan a system of marketing by which organizations communicate
directly with target customers to generate a response or transaction. Direct Selling ini dapat
dilakukan melalui telemarketing, email dan lain-lain. Kegiatan direct selling dalam kasus Tolak
angina ini tidak terlalu nampak dipermukaan tetapi strategi direct selling juga dilakukan oleh
pihak Tolak Angin. Direct selling ini tidaklah langsung dilakukan kepada konsumen tetapi
lebih banyak ditujukan kepada distributor sehingga distributor dapat menyalurkan produk
Tolak Angin secara luas. Tentanya direct selling yang dilakukan dipadukan dengan program-
program yang lain sepertinya insentif atau discount yang merupakan bagian dari sales promosi.
e. Personal Selling
Pemasaran secara personal selling mencakup penjualan melalui orang ke orang secara
langsung. Kaitan dengan personal selling yang dilakukan dalam proses pemasaran Tolak Angin
tentunya sangat mempengaruhi volume penjualan. Personal selling Tolak Angin ini dilakukan
oleh para penjual pedagang eceran di bus-bus. Selain dilakukan oleh pedagang pengecer
personal selling ini juga dipadukan dalam kegiatan marekting yang lain sebagai contoh
pembukaan stan di suatu event seperti ketika Tolak Angin menjadi seponsor utama Karnaval
SCTV, PT Sido Muncul membuka stand yang melayani penjualan langsung dan melalui SPG
yang mendatangi pengunjung acara dengan menawarkan produk Tolak Angin. Personal selling
ini sangat bagus untuk memberikan sebtuhan personal dalam kegiatan marketing dan juga
seller dapat memberikan penjelasan manfaat produk kepada calon konsumen.
Tentunya dalam kaca mata Integrated Communication Marketing pelaksanaan kegiatan
pemasaran yang di atas kadang-kadang dilakukan secara bersama-sama. Seperti misalnya
ketika Tolak Angin menjadi sponsorship suatu acar maka di tempat tersebut dibuka stand untuk
penjualan secara langsung, atau ketika direct marekting dilakukan maka pihak Sido Muncul
akan memberikan diskount-discount atau insetif bagi para pengecer. Kegiatan Publik Relation
yang diadakan seperti agrowisata di kompleks pabrik Sido Muncul ada program lain seperti
sales promosi dengan menjual paket-paket jamu dengan harga yang lebih murah dan juga
terdapat proses personal selling.