Anda di halaman 1dari 6

MEMASANG INFUS

No. Dokumen : No. Revisi : No. Halaman :


PPI.SPO..... 0 1/6

Terbit Tanggal Ditetapkan Oleh


01 Februari 2018 Direktur Rumah Sakit Santa Anna
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

(dr. Mario Polo Wijaya, M.Kes., Sp.OT)


Memasukkan cairan / elektrolit / nutrisi ke dalam tubuh lewat
PENGERTIAN
pembuluh darah melalui IV Catheter.
TUJUAN Untuk memenuhi kebutuhan cairan / elektrolit / nutrisi pasien.
SK Direktur Rumah Sakit Santa Anna Nomor
...DIR.SA.SK.PPI….2018 tentang Kebijakan Pelayanan Tim
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi: “ Program yang
komprehensif disusun untuk mengurangi resiko dari infeksi
KEBIJAKAN
terkait pelayanan kesehatan pada pasien dan tenaga pelayanan
kesehatan , termasuk kegiatan surveilans yang sistematik dan
proaktif untuk menentukan angka infeksi biasa (endemic) dan
system investigasi outbreak dari penyakit infeksi”
a. Pengkajian.
1) Kaji tanda vital sebagai data dasar.
2) Turgor kulit.
3) Adanya alergi terhadap plester atau betadin.
PROSEDUR 4) Kecenderungan perdarahan.
5) Adanya penyakit atau perlukaan pada ekstremitas.
6) Kondisi vena tempat penusukan.
7) Berapa lama akan diinfus, jenis infus, obat yang akan
diberikan, untuk menentukan pemilihan vena.
MEMASANG INFUS

No. Dokumen : No. Revisi : No. Halaman :


PPI.SPO..... 0 2/6

b. Perencanaan.
 Persiapan alat.
1) Cairan infus.
2) Set infus
3) IV Chateter.
4) Tourniquet
5) Kasa alkohol ( pastik ).
6) Alas / Perlak.
7) Plester
8) Sarung tangan bersih.
9) Piala ginjal
10) Tiang infus.
11) K/p papan spalk
12) K/p alat infus elektronik.
13) Cek cairan IV dan tambahkan obat yang dibutuhkan
sesuai pesanan medik
 Persiapan klien dan lingkungan.
1) Jelaskan prosedur pada klien tujuan pemberian therapy
intravena.
2) Hal-hal yang perlu dilaporkan selama menggunakan
infus.
c. Pelaksanaan.
 Lakukan kebersihan tangan
 Siapkan cairan infus dan selang IV.
1) Perhatikan teknik asepsis saat membuka set infus steril
dan cairan IV.
2) Klem slang, buka tutup penusuk dan tusukkan ke
bagian botol atau kolf cairan infus.
MEMASANG INFUS
No. Dokumen : No. Revisi : No. Halaman :
PPI.SPO..... 0 3/6

3) Tekan chamber drip dan isi hingga separuhnya,


mengobservasi tetesan.
4) Buka klem pengatur tetesan dan alirkan cairan melalui
selang sehingga gelembung udara hilang. Tutup
pengatur tetesan dan pasang penutup ujung selang,
pertahankan sterilitas.
5) Jika alat elektronik digunakan, ikuti manual prosedur
yang ada dan atur kecepatan tetesan infus.
6) Beri label obat yang ditambahkan ke kolf infus
(gunakan spidol, tuliskan nama obat, dan dosis). Jika
obat yang ditambahkan dapat dilepaskan nama obatnya
maka nama obat tersebut ditempelkan pada kolf infus.
7) Buka klem pengatur tetesan dan alirkan cairan
8) Pasang label waktu pada kolf infus.
 Berikan posisi supine / terlentang pada klien.
Letakkan alas dibawah lengan klien.
 Pilih lokasi yang memungkinkan dan vena yang teraba.
1) Gunakan vena dibagian distal terlebih dahulu pada
lengan yang tidak dominan
2) Hindari area yang nyeri saat dipalpasi, area luka,
jaringan skar, edema, infeksi.
3) Pilih vena yang sesuai dengan ukuran IV catheter.
4) Hindari vena di kaki kecuali lokasi lain tidak dapat
diakses.
5) Hindari vena daerah pembedahan, contoh post op
mastektomi, adanya shunt dialisis.
6) Hindari lokasi pada daerah penonjolan tulang, area
fleksi.
MEMASANG INFUS

No. Dokumen : No. Revisi : No. Halaman :


PPI.SPO...... 0 4/6

7) Sesuaikan dengan jenis cairan yang diberikan :


cairan hipertonis, obat iritatif, pemberian cairan
kecepatan tinggi harus diberikan melalui vena yang
besar.
 Bila lokasi penusukan berambut/berbulu sebaiknya
digunting sekitar 5 cm dari lokasi tusukan.
 Pasang torniquet 12-15 cm di atas lokasi punksi vena
untuk menghambat aliran darah. Pasang torniquet tidak
terlalu kencang dan tidak lebih dari 2 menit.
 Anjurkan klien untuk membuka dan menutup
genggamannya. Observasi dan palpasi vena yang
memungkinkan untuk punksi. Jika vena tidak teraba
cobalah Lepaskan tourniquet dan beri kompres hangat
diatas vena yang diinginkan selama 10-15 menit.
 Pakai sarung tangan.
 Bersihkan area punksi dengan cairan antiseptik (kasa
alkohol / pastik), dengan gerakan sirkular mulai dari
tengah ke arah luar daerah punksi.
 Gunakan tangan non dominan untuk menahan kulit
sekitar 2-5 cm dibawah lokasi vena yang akan dipunksi.
 Tusukan IV catheter perlahan dengan memegang hub
catheter di tangan dominan, bevel menghadap ke atas
dan sudut 10-30 derajat. Kateter dapat ditusukkan tepat
diatas vena atau dari sisi vena. Masukkan sesuai arah
vena.
 Jika tampak darah keluar melalui lumen jarum atau
MEMASANG INFUS

No. Dokumen : No. Revisi : No. Halaman :


PPI.SPO...... 0 5/6

chamber kateter, masukkanlah plastik kateter lebih jauh


lagi ke vena. Masukkan plastik kateter hingga hub
mencapai lokasi tusukan.
 Lepaskan penutup selang IV segera dan hubungkan
selang dengan kateter atau stabilkan atau tahan kateter
dengan tangan non dominan dan lepaskan tourniquet
dengan tangan yang lain.
 Mulailah teteskan cairan dengan mengatur klem, amati
kulit sekitar tusukan untuk melihat tanda-tanda infiltrasi.
 Fiksasi kateter dengan hansaplast betadin.
 Beri plester.
 Beri label tanggal pada plester di selang
 Kalau perlu fiksasi lengan pada papan penyangga/
spalk.
 Atur tetesan infus sesuai jumlah yang dianjurkan.
 Rapikan semua alat dan buang di tempat yang telah
ditentukan. Lepaskan sarung tangan dan lakukan
kebersihan tangan.
d. Evaluasi.
 Monitor intake dan output setiap hari, turgor kulit,
mukosa membran, tanda vital.
 Inspeksi lokasi tusukan infus dan ekstremitas setiap 2-4
jam dari adanya tanda-tanda nyeri, pembengkakan,
panas, kemerahan, perubahan kecepatan tetesan infus,
terhentinya aliran infus selama pemasangan infus.
MEMASANG INFUS

No. Dokumen : No. Revisi : No. Halaman :


PPI.SPO.... 0 6/6

e. Dokumentasi
 Catat kecepatan infus : tetes / menit atau CC / jam.
Kepatenan aliran infus dan keadaan daerah pemasangan
infus.
Unit Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
High Care Unit
Unit Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai